Anda di halaman 1dari 20

PEMBANGUNAN EKONOMI

Makalah
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembiayaan Pembangunan Daerah

Oleh:
Maria Meilin Abidondifu
NPM : 143015C21026
Semester IV Manajemen

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MAH EISA


MANOKWARI – PAPUA BARAT
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dinaikan ke hadirat Tuhan yang maha esa, atas berkat
rahmat dan perkenaa-Nya, maka penulis dapat merampungkan
trulisan dengan judul: Pembangunan EKonomi.

Penyelesaian makalah ini atas bantuan dan dorongan oleh semua


pihak untuk itu, saya menyampaikan terima kasih dan pengharggan
yang setinggi-tingginya atas bantuan baik material maupun moral.
Untuk itu saya menyampaikan terima kasih kepada: Dosen Mata
kuliah Pembiayaan Pembangunan Daerah yakni:
1. Dr Roberth KR Hammar, S.H.,M.Hum., MM.,CLA sebagai
Dosen Penanggunjawab;
2. Yohanes Damaskus Resi, SE.,SH.,M.Si.,MH

Atas bimbingan dan arahan yang diberikan yang terus menerus dan
tak melelahkan., dan juga kepada rekan-rekan sahabat Semester IV F
& G yang terus memberikan motivasi sehingga makalah ini
diselesaikan. Semoga makalah ini bermanfaat.

Manokwari, 8 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 1
C. Tujuan Penelitian............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembangunan Ekonomi.................................... 3
B. Perencanaan Pembangunan Ekonomi................................ 4
C. Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ekonomi................. 6
D. Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi 8
E. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi.. 9
F. Manfaat Pembangunan Ekonomi........................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................... 13
B. Saran................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil
menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi,
tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum
terpecahkan, seperti: tingkat pengangguran tetap tinggi,
pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak
terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih
rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok
kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya
sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan
kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up.
Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan
yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli
mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator dari keberhasilan pembangunan ekonomi. Jadi akan
ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi di
mana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-
perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru
dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa
perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor
pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang
sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara
lain:
1. Apa pengertian pembangunan ekonomi?
2. Bagaimana perencanaan pembangunan ekonomi?
3. Apa saja kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi?
4. Bagaimana kriteria pengukuran keberhasilan pembangunan
ekonomi?
5. Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi pembangunan
ekonomi?
6. Apa saja manfaat pembangunan ekonomi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan membuat makalah mengenai “Pembangunan Ekonomi”
ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah Pembiayaan
Pembangunan Daerah dan juga untuk memperluas wawasan
kami dan para pembaca tentang bagaimana pembahasan
pembangunan ekonomi dari berbagai tokoh ekonomi, serta apa
saja kelemahan dan faktor yang mempengaruhi pengembangan
ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan Ekonomi


Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan
proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan
teknologi (Suryana, 2000: 55). Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi,
1992: 11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses
multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar
dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional
maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan
ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan mutlak.
Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002: 5) adalah usaha-
usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang
seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per
kapita.
Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005: 205) mendefinisikan
pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil
per kapita dalam suatu jangka waktu yang panjang. Sadono
Sukirno (1985: 13) mendefinisikan pembangunan ekonomi
sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan
ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-
menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai
sesuatu yang lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan
per kapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka
panjang.
Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam
jangka panjang. Di sini terdapat empat unsur penting yang
berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

3
1. Pembangunan sebagai Suatu Proses

4
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa
pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani
oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia
mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk
menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan
pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil,
makmur, dan sejahtera.
2. Pembangunan sebagai Perubahan Sosial
Masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan sosial di
mana secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial
akan berdampak pada kelancaran pembangunan atau bahkan
menghambat pembangunan di Indonesia.
3. Pembangunan sebagai Suatu Usaha untuk Meningkatkan
Pendapatan Per Kapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan
aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka
meningkatkan pendapatan per kapita. Dengan demikian,
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan
semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini
dilakukan karena kenaikan pendapatan per kapita
mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
4. Peningkatan Pendapatan Per Kapita Harus Berlangsung
dalam Jangka Panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan
berkembang apabila pendapatan per kapita dalam jangka
panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus
menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana
alam ataupun kekacauan politik, maka mengakibatkan
perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran.

5
Namun, kondisi tersebut hannyalah bersifat sementara
yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya
secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.

B. Perencanaan Pembangunan Ekonomi


Salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara
sedang berkembang seperti negara kita, negara Indonesia adalah
untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga
meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara
meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi.
Peningkatan laju pembentukan modal pada Indonesia ini
menghadapi berbagai kendala, salah satunya yaitu kemiskinan
masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini diakibatkan karena
tingkat tabungan yang rendah, tingkat tabungan rendah
dikarenakan tingkat pendapatan rendah. Dan karena itu semua
berakibat pada laju investasi, laju investasi juga rendah dan
berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas Indonesia.
1. Tahapan Perencanaan Pembangunan
a. Penyusunan Rencana
1) Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang
bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur.
2) Setiap Instansi Pemerintah menyiapkan rancangan
rencana kerja.
3) Partisipasi dan keterlibatan masyarakat untuk
penyelarasan rencana pembangunan.
4) Penyusunan rancangan akhir perencanaan
pembangunan.
b. Penetapan Rencana
1) Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga
mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.
2) RPJP Nasional-UU.

6
3) RPJP Daerah-Peraturan Daerah.
4) RPJM & Tahunan Nasional-PP.
5) RPJM & Tahunan Daerah-Perkada.
c. Pengendalian Pelaksanaan Rencana
1) Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran
pembangunan.
2) Dilakukan oleh pimpinan Kementerian/Lembaga/
SKPD.
3) Dihimpun dan dianalisis oleh Menteri/Kepala Bappeda
hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan.
d. Evaluasi Pelaksanaan Rencana
1) Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi
untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja
pembangunan.
2) Evaluasi dilakukan berdasarkan indikator dan kinerja
mencakup input, output, result, benefit, dan impact.
3) Kementerian/Lembaga/SKPD wajib melaksanakan
evaluasi kinerja pembangunan yang terkait dengan
fungsi dan tanggung jawabnya.
2. Dokumen Perencanaan
a. RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan
dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, dalam bentuk
visi, misi, dan arah pembangunan nasional.
b. RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada
RPJP Nasional, memuat strategi pembangunan nasional,
kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan
lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas
kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang

7
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang

8
berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
c. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah sebuah masterplan
yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada tahun 2011.
Dalam masterplan tersebut, pemerintah menargetkan
pertumbuhan ekonomi pada kisaran tujuh hingga delapan
persen per tahun mulai 2013. Hal itu bertujuan untuk
menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara dengan
ekonomi terbesar pada 2025. Masterplan ini mencakup
investasi senilai USD 470 miliar yang sebagian besar akan
ditawarkan kepada swasta melalui program kerja sama
pemerintah dan swasta.

C. Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ekonomi


Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-
batasan di bidang ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi adalah untuk
meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan
masyarakat. Selain kebijakan ekonomi diperlukan juga kebijakan
nonekonomi, seperti kebijakan sosial yang menyangkut masalah
pendidikan dan kesehatan. Kebijakan ekonomi dibagi menjadi 3
macam, yaitu:
1. Kebijakan Mikro
Kebijakan mikro adalah kebijakan pemerintah yang
ditujukan pada semua perusahaan tanpa melihat jenis
kegiatan yang dilakukan oleh atau disektor mana dan
diwilayah mana perusahaan yang bersangkutan beroperasi.
2. Kebijakan Meso
a. Kebijakan Ekonomi Meso dalam Arti Sektoral
Kebijakan ekonomi meso dalam arti sektoral adalah
kebijakan ekonomi yang khusus ditunjukkan pada sektor-

7
sektor tertentu. Setiap departemen
pemerintahmengeluarkan kebijakan sendiri, yang bisa
sama/berbeda, untuk sektornya. Kebijakan ini
mencangkup keuangan, distribusi, produksi, tata niaga,
sistem pengadaan bahan baku, ketenagakerjaan,
termasuk sistem penggajian, investasi, jaminan sosial bagi
bekerja dan sebagainya.
b. Kebijakan Ekonomi Meso dalam Arti Regional
Kebijakan ekonomi meso dalam arti regional adalah
kebijakan ekonomi yang ditunjukkan pada wilayah
tertentu. Misalnya, kebijakan industri regional di kawasan
timur Indonesia (KTI) yang menyangkut kebijakan industri
regional, kebijakan investasi regional, kebijakan fiskal
regional, kebijakan pembangunan infrastruktur regional,
kebijakan pendapatan, dan pengeluaran pemerintah
daerah, kebijakan distribusi pendapatan regional,
kebijakan pendapatan, kebijakan perdagangan regional,
dan sebagainya. Kebijakan ekonomi regional bisa
dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
3. Kebijakan Makro
Kebijakan ini mencakup semua aspek ekonomi pada
tingkat nasional, misalnya kebijakan uang ketat (kebijakan
moneter). Kebijakan makro ini bisa mempengaruhi kebijakan
meso (sektoral atau regional), kebijakan mikro menjadi lebih
atau kurang efektif. Instrumen yang digunakan untuk
kebijakan ekonomi makro adalah tarif pajak, jumlah
pengeluaran pemerintah melalui APBN, ketetapan pemerintah
dan intervensi langsung di pasar valuta untuk mempengaruhi
nilai tukar mata uang rupiah terhadap valas. (Tulus
Tambunan, 1996).

8
D. Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Terdapat beberapa faktor yang terjadi ukuran keberhasilan
pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi menandakan
kapasitas produksi nasional yang tinggi. Hal ini berarti
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan besar dan tingkat
kesempatan kerja tinggi. Dengan demikian, pembangunan
ekonomi dapat dianggap berhasil.
2. Pendapatan Per Kapita
Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat juga diukur
dengan pendapatan per kapita. Tinggi-rendahnya pendapatan
per kapita dapat menggambarkan sejauh mana kemampuan
penduduk untuk mengonsumsi barang-barang hasil produksi.
Pendapatan per kapita memberikan petunjuk mengenai
kemampuan yang dicapai oleh sebuah negara dalam
memenuhi kebutuhan warganya.
3. Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata juga merupakan
ukuran yang penting. Jika hanya sebagian kecil penduduk
yang berpenghasilan tinggi, sedangkan yang lainnya
berpendapatan rendah, keberhasilan pembangunan belumlah
sempurna. Distribusi pendapatan yang timpang atau tidak
merata juga tidak bermanfaat bila ditinjau dari kemungkinan
investasi karena penduduk berpenghasilan tinggi biasanya
konsumtif.
4. Peranan Sektor Industri dan Jasa
Pada umumnya semakin besar kontribusi sektor industri
dan jasa, maka akan semakin maju suatu negara. Atas dasar
hal tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya proporsi
kontribusi sektor industri dan jasa merupakan salah satu
indikasi yang penting bagi tingkat kemajuan ekonomi.

9
5. Kesempatan Kerja
Apabila suatu negara mampu mempertahankan tingkat
kesempatan kerja yang tinggi (full employment) berarti
masyarakat mampu mempercepat laju perkembangan
ekonominya. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya
investasi, meningkatnya lapangan kerja baru, dan
berkurangnya pengangguran.
6. Stabilitas Ekonomi
Tingkat perekonomian yang stabil meliputi stabilitas
tingkat pendapatan dan kesempatan kerja serta tingkat harga
mempengaruhi pasar produk dalam negeri. Suatu negara
dikatakan berhasil di dalam perkembangan ekonominya
apabila mampu menjaga stabilitas ekonominya.
7. Neraca Pembayaran Luar Negeri
Pada umumnya setiap negara menginginkan agar neraca
pembayarannya seimbang sebab jika neraca pembayaran
mengalami defisit berpengaruh terhadap kredibilitas negara
tersebut. Apalagi bila neraca pembayaran mengalami surplus.
Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi seimbang
karena berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi negara
tersebut.

E. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi


Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi
dan faktor nonekonomi. Faktor ekonomi yang memengaruhi
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di antaranya adalah
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal,
dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam
seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan,

10
tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan
industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan
baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi
sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai
proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan
pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk.
Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk
memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk
menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia
untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal
dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada
di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang
berkembang dan berlaku.

F. Manfaat Pembangunan Ekonomi


Dengan melihat tujuan pembangunan ekonomi yang telah
diuraikan di atas, dapat diuraikan manfaat pembangunan
ekonomi yang dilakukan suatu negara. Ada pula manfaatnya
antara lain:
1. Dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara dan
masyarakat akan meningkat.
2. Masyarakat memiliki kesempatan untuk mengadakan pilihan,
baik untuk mengonsumsi atau memproduksi.

11
3. Memberikan kemampuan yang lebih besar kepada manusia
untuk menguasai alam dan mempertinggi kebebasan manusia
untuk melakukan berbagai tindakan.
4. Dapat diperoleh suatu tambahan kebebasan untuk memilih
kesenangan yang lebih luas.
5. Pembangunan ekonomi dapat mengurangi perbedaan antara
kaum kaya dengan kaum miskin.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut pengertiannya, pembangunan ekonomi merupakan
upaya yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan
mengembangkan kegiatan ekonomi. Keberhasilan pembangunan
suatu negara terletak pada pelaku utama atau subjek dari
aktivitas pembangunan ekonomi itu sendiri. Pelaku utama
tersebut yaitu masyarakat. Keberhasilan pembangunan ekonomi
akan berakibat pada kesejahteraan masyarakat di dalam suatu
negara karena dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan
negara dan masyarakat akan meningkat.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang
terjadi secara terus-menerus melalui serangkaian kombinasi
proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya
peningkatan pendapatan per kapita yang terus menerus
berlangsung dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi
diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
per kapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini
terdapat empat unsur penting yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi.

B. Saran
Untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan
ekonomi, suatu negara sebaiknya mengelola dengan baik sumber
daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, serta
keahlian atau kewirausahaan dan teknologi di negaranya.
Sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan
pembangunan ekonomi melalui jumlah dan kualitas penduduk.
Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang potensial
dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi riil. Dan dengan

13
memiliki kemampuan mengkoordinasi faktor produksi,
pengetahuan, dan teknologi serta mengombinasikan faktor-faktor
produksi sangat membantu usaha peningkatan produksi.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi.html

http://agusqrana.blogspot.com/2015/03/makalah-manfaat-
ekonomi-pembangunan.html

http://dwipancaagustini.blogspot.com/2013/06/kebijakan-
pembangunan-ekonomi.html

http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/
perekonomian_indonesia/
bab2perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ek
onomi_indonesia.pdf

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2194028-
pengertian-pembangunan-ekonomi-tujuan-pembangunan/

Anda mungkin juga menyukai