Anda di halaman 1dari 15

Tugas Individu Semester Pendek

EKONOMI PEMBANGUNAN

“PERTUMBUHAN, KEMISKINAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN”

OLEH :

WA ODE MBENA SALIDI


A1A1 13 120

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI KEAHLIAN PARIWISATA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI
2015

1|
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya


dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Ekonomi
Pembangunan” tepat waktu. Terima kasih kepada Bapak Rizal, S.Pd., M.Hum yang
telah memberikan tugas tentang Pertumbuhan, Kemiskinan Dan Distribusi
Pendapatan untuk dikaji. Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah sudi
membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini tidakterlepas dari kekurangan dan kesalahan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk
menyempurnakan makalah kami. Kami mohon maaf atas kekurangan obyektif pada
makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat, dan semoga Allah SWT membalas
dengan pahala yang setimpal.

Billahittaufiq Wal Hidayah

2|
DAFTAR ISI

Halaman Sampul………………………………………………………………..1

Kata Pengantar………………………………………………………………….2

Daftar Isi…………………………………………………………………….…..3

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang…………………………………………………………..4
b. Rumusan Masalah……………………………………………………….4
c. Tujuan …………………………………………………………………..5

Bb II Pembahasan

a. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi………………………………………6


b. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi…………………………………......6
c. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi………………………………………....7
d. Pengertian Kemiskinan…………………………………………………..7
e. Faktor Penyebab Terjadinya Kemiskinan………………………………..9
f. Solusi Dari Permasalahan Kemiskinan………………………………..…9
g. Pengertian Distribusi Pendapatan………………………………………..10
h. Hubungan Pertumbuhan, Kemiskinan Dan Distribusi Pendapatan….…..11

Bab III Penutup

a. Kesimpulan………………………………………………………………14

Daftar Pustaka…………………………………………………………………...15

3|
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan, karena


topik ini merupakan isu sentral dalam pembangunan di Indonesia dan tidak
kunjung terselesaikan. Usaha pemerintah Indonesia untuk menurunkan tingkat
kemiskinan, yang telah dilakukan baik tingkat nasional maupun daerah,
tampaknya belum membuahkan hasil yang maksimal. Bahkan beberapa daerah
di Indonesia mempunyai tingkat kemiskinan yang tinggi saat ini. Di negara-
negara kaya atau miskin timbul rasa kecewa terhadap usaha-usaha untuk
mengejar pertumbuhan ekonomi sebagai sasaran utama pembangunan. Di
Negara maju, titik berat mereka tidak lagi pada pencapaian tingkat pertumbuhan
ekonomi pada skala tertentu, melainkan lebih bergeser pada peningkatan
kualitas kehidupan. Sedangkan di Negara miskin, perhatian utama justru
dipusatkan pada masalah yang menyangkut pertumbuhan dalam kaitannya
dengan distribusi pendapatan.

Kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan merupakan


tiga variabel yang dapat menjelaskan mengenai kinerja pembangunan suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan
memperbaiki distribusi pendapatan. Ternyata pertumbuhan ekonomi di
beberapa provinsi di Indonesia tidak selalu mengakibatkan terjadinya
penurunan jumlah penduduk miskin dan perbaikan distribusi pendapatan.
Dalam makalah ini akan dibahas sedikit mengenai hubungan pertumbuhan,
kemiskinan dan distribusi pendapatan, dimana diharapkan mampu menjadi
tambahan sedikit pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang diatas, maka perumusan masalah makalah ini adalah :

1. Apa arti pertumbuhan, kemiskinan dan distribusi pendapatan ?

4|
2. Bagaimana hubungan pertumbuhan, kemiskinan dan distribusi
pendapatan ?

C. Tujuan Penulisan

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini ialah :

1. Agar mengetahui arti pertumbuhan, kemiskinan dan distribusi


pendapatan.

2. Untuk memahami hubungan pertumbuhan, kemiskinan dan distribusi


pendapatan.

5|
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan


dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan
dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai
akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.
Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan


kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila
jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun
tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan
ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja

B. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi

Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus


dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi
barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu,
misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk
Domestik Regional Bruto-PDRB) PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka
menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah
penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.

6|
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi


PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin

C. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:

1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil


pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita
dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga
produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi
perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan
sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-
651)

D. Pengertian Kemiskinan

Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya tidak
berharta-benda (Poerwadarminta, 1976). Dalam pengertian yang lebih luas,
kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan baik secara
individu, keluarga, maupun kelompok sehingga kondisi ini rentan terhadap
timbulnya permasalahan sosial yang lain.

Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang


tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan

7|
dengan suatu kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana
mereka ini tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.

Kemiskinan dipandang sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-


laki dan perempuan yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk
menempuh dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dengan demikian,
kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi
juga kegagalan pemenuhan hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang
atau sekelompok orang, dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.

E. Faktor Penyebab Terjadinya Kemiskinan

Beberapa faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah :

o Faktor individual yaitu disebabkan oleh orang itu sendiri seperti kemalasan,
kebodohan, dll.
o Faktor stuktural ini begitu besar mengambil peran dalam penciptaan
kemiskinan, karena meliputi semua orang yang ada di dalamnya.

Faktor ini berada di luar diri individu sehingga dalam banyak hal tidak bisa
dikendalikan oleh individu tersebut, tetapi sangat mempengaruhi individu tersebut.

Dan adapula dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu:

o Kemiskinan alamiah yaitu Kemiskinan yang terjadi akibat sumber daya alam
yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam.
o Kemiskinan buatan yaitu Kemiskinan yang terjadi karena lembaga-lembaga
yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu
menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga
mereka tetap miskin.
o Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah
mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa
faktor penyebab kemiskinan antara lain:

8|
o Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak
misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
o Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat
menjalani dan mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak
dikarenakan biaya yang tinggi
o Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena
mereka kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki
pendidikan tinggi dan kesehatan yang baik.
o Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat
miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. Wilayah
Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau
seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi
perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah
perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.

F. Solusi Dari Permasalahan Ekonomi

beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kemiskinan di


antaranya adalah:

1. Meciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja


sehingga mengurangi pengangguran. Karena penganggguran adalah salah satu
sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia

2. Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia, sehingga setiap


masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas. Hal ini akan berdampak
pada meningkatnya angka kesehatan masyarakat.

3. Menghapuskan korupsi. Sebab, korupsi adalah salah satu penyebab layanan


masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian
menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara
sebagaimana mestinya.

9|
4. Menggalakan program zakat. Di Indonesia, islam adalah agama mayoritas.
Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan
pemerataan kesehjateraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-
miskin. Potensi zakat di Indonesia ditenggarai mencapai angka 1 triliun setiap
tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi
terciptanya kesehjateraan masyarakat.

5. Strategi pemberdayaan. Misalnya, program pelatihan dan pembinaan keluarga


muda mandiri, pembinaan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan anak dan remaj

G. Pengertian Distribusi Pendapatan

adalah penerimaan (uang atau bukan uang) seseorang atau suatu rumah
tangga selama periode tertentu. Ada tiga sumber penerimaan rumah tangga yaitu:
Pendapatan dari gaji dan upah, Pendapatan dari hasil produktif, dan Pendapatan dari
pemerintah. Distribusi Pendapatan adalah ketimpangan atau
ketidakmeratanya pembagian hasil pembangunan suatu negara dikalangan
penduduknya. Ukuran pokok distribusi untuk analisis dan pengumpulan data
kuantitatif ada dua macam, yaitu :

1. Distribusi berdasarkan besarnya pendapatan adalah perbandingan jumlah


pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan penerima pendapatan, dan
penggolongan didasarkan kepada besarnya pendapatan yang diterima

2. Distribusi fungsional adalah Presentase jumlah penduduk yang pendapatannya


mencapai tingkat pendapatan tertentu atau kurang dari itu. Distribusi ini mencoba
untuk menjelaskan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing
faktor produksi. Relevansi teori fungsional ini umumnya dirusak oleh kegagalannya
dalam memperhitungkan peranan yang penting dan berpengaruh dari kekuatan-
kekuatan non pasar, misalnya kekuatan untuk menentukan harga-harga faktor
seperti peran tawar menawar secara kolektif antara pengusaha dan serikat pekerja
dalam menentukan gaji di sector modern. Dan juga kekuata kaum kapitalis dalam
memanipulasi hargademi memperoleh keuntungan pribadi yang lebih besar.
Sedangkan ukuran distribusi pendapatan sendiri ada tiga macam, yaitu :

10 |
- Kriteria Bank Dunia. Menurut bank dunia, pendapatan seseorang dibedakan
menjadi tiga tingkat, yaitu : Tinggi bila 40% penduduk perpenghasilan terendah
menerima <12 % bagian pendapatan. Sedang bila 40% penduduk berpenghasilan
terendah menerima 12% -17% bagian pendapatan. Rendah bila 40% penduduk
berpenghasilan terendah menerima >17% bagian pendapatan. - Koefisien
Gini adalah ukuran ketidak merataan atau ketimpangan (pendapatan/kesejahteraan)
agregat (secara keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan
sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna). Koefisien gini diperoleh
dengan menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dari kurva
Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang dimana kurva Lorenz itu berada. Kurva
Lorenz yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus) menyiratkan distribusi
pendapatan nasional yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakin
jauh dari diagonal (semakin lengkung), maka hal itu mencerminkan keadaan yang
semakin buruk, distribusi pendapatan nasional semakin timpang dan tidak merata.

H. Hubungan Pertumbuhan, Kemiskinan Dan Distribusi Pendapatan

Sebagai upaya meperbaiki tingkat kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat


secara luas, tujuan dasar pembangunan ekonomi tidak hanya untuk mengejar
pertumbuhan PDB atau PDRB, namun juga untuk menciptakan pemerataan
pendapatan antar masyarakat. Karena jika hanya fokus pada PDB, akan
menimbulkan ketimpangan dan ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan. Hal
itu dikarenakan tingkat kesejahteraan seseorang sulit diukur dan
subyektif sifatnya. Menurut Kuznets, hubungan antara kemiskinan dan
pertumbuhan ekonomi menunjukkan hubungan negatif, sebaliknya hubungan
pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesenjangan ekonomi adalah hubungan positif.
pola hubungan yang positif kemudian menjadi negatif, menunjukkan terjadi proses
evolusi dari distribusi pendapatan dari masa transisi suatu ekonomi pedesaan (rural)
ke suatu ekonomi perkotaan (urban) atau ekonomi industri. Di banyak negara syarat
utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan yang tetap adalah pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan
kemiskinan tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang sangat

11 |
dibutuhkan, walaupun begitu pertumbuhan ekonomi yang baguspun menjadi tidak
akan berarti bagi masyarakat miskin jika tidak diiringi dengan penurunan yang
tajam dalam pendistribusian atau pemerataannya.

Pertumbuhan ekonomi merupakan upaya untuk mengurangi tingkat


kemiskinan absolute, tetapi di sebagian besar negara-negara berkembang
pertumbuhan ekonomi saja tampaknya tidak cukup. Dalam hal kemiskinan absolute
ditentukan oleh jumlah penduduk yang hidup di bawah tingkat pendapatan minim
tertentu atau ditentukan oleh garis kemiskinan internasional. Garis tersebut tidak
mengenal batas negara dan tidak ada hubungannya dengan tingkat pendapatan per
kapita di suatu negara. Kemiskinan absolute dapat terjadi di New York atau
Kalkuta, Kairo, Lagos, atau Bogota. Efek dari pembangunan ekonomi yang
prinsipil terhadap distribusi pendapatan secara rata-rata ternyata sudah menurunkan
pendapatan absolute dan pendapatan relative golongan miskin. Pemerataan
pendapatan haruslah dilihat sebagai persoalan bagaimana memanfaatkan potensi-
potensi yang terkandung dalam sumber daya manusia Indonesia dan persoalan
bagaimana memanfaatkan potensi energi serta ketrampilan manusia Indonesia, di
mana ketrampilan manusia Indonesia pada dasarnya dapat pula dipandang sebagai
suatu bentuk energi.

Dari uraian si atas, banyak yang harus diselesaikan pemerintah untuk


mengentaskan masalah pertumbuhan, kemiskinan dan distribusi pendapatan yang
belum merata. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, maka diperlukan satu
"paket" kebijakan yang komponen-komponennya bersifat saling melengkapi dan
saling menunjang, yang meliputi empat unsur fundamental, yaitu :

1. Satu atau serangkaian kebijakan yang dirancang guna mengoreksi berbagai


distorsi harga-harga relatif dari masing-masing faktor produksi
2. Tujuannya untuk menjamin pembentukan harga-harga pasar, yang
selanjutnya akan mampu memberikan sinyal-sinyal dan insentif yang tepat
(sesuai dengan kepentingan sosial), bagi para produsen maupun pemasok
sumber-sumber daya

12 |
3. Satu atau serangkaian kebijakan yang khusus dibuat untuk memodifikasi
ukuran distribusi pendapatan: a. Pada kelompok masyarakat
berpenghasilan tinggi, melalui pajak progresif atas pendapatan dan
kekayaan mereka b. Pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah,
melalui: tunjangan langsung, upaya-upaya penyediaan berbagai macam
barang konsumsi, peningkatan jasa-jasa pelayanan yang dibiayai oleh
pemerintah, misalnya program ketenagakerjaan
4. Seperangkat target kebijakan yang secara langsung memperbaiki kaum
miskin dan komunitasnya, melalui skema jaring pengaman yang
menawarkan program pengembangan kapabilitas serta modal manusia dan
sosial dari kaum miskin, antara lain:
a. Keuangan mikro
b. Kesehatan
c. Pendidikan
d. Pembangunan pertanian
e. Keberlangsungan lingkungan
f. Program pengembangan dan pemberdayaan

13 |
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

14 |
DAFAR PUSTAKA

Sukirno,Sadono.2011.Makroekonomi Teori Pengantar. PT Raja Grafindo


Persada:Jakarta
http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/04/23/49/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2132987-faktor-faktor-
penyebab-kemiskinan-di/#ixzz2BEfLtU4A
http://hery-yaningsih.blogspot.com/2009/12/masalah-kemiskinan-di-
indonesia.html

http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.htmldiakses tanggal 24 September 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi diakses tanggal 5 Juli 2015
http://www.bps.go.id/?news=1008 diakses tanggal 6 Juli 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi diakses tanggal 7 Juli 2015

15 |

Anda mungkin juga menyukai