1. Pengertian Etika
banyak pengertian. Dari segi etimologi, istilah etika berasal dari bahasa
latin ethius (dalam bahasa Yunani adalah ethicos) yang berarti kebiasaan
(custom) atau karakter1 pengertian ini lambat laun berubah menjadi suatu
mana yang dapat dinilai baik dan mana yang tidak. Sedangkan dari segi
tingkah laku individual dalam masyarakat beradab, tata cara formal atau
tata krama lahir untuk mengatur hubungan antar pribadi, sesuai dengan
yang baik dan buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normative
dan salah, yang baik dan buruk, yang bermanfaat atau tidak bermanfaat.3
1
Faisal Badroen dkk, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta;Kencana.2007) h. 4
2
Ibid, 31.
3
Muhammad, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2004), h. 15.
23
24
2. Pengertian Pemasaran
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
3, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2008) h. 834.
5
Sampurno, Manajemen Pemasaran Farmasi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2011) h. 6
25
pemasaran sangat luas, berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang
6
Suharno Yudi Sutarso, Marketing in Practice, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) h. 3.
7
Husain Umar, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: (Gramedia Pustaka, 1997) h. 68.
26
1. Al-Quran.
Firman Allah :
setiap lini kehidupan, beliau selalu nomor satu dan paling pantas
2. Al-Hadist
: ﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ: ﻋَﻦْ اَﺑِﻰ ھﺮﯾﺮة رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮫ ﻗﺎل
8
Departemen Agama RI, Al Qur’an Al Karim dan Terjemahannya (Semarang:PT. Karya
Toha Putra, 1995) h. 670
9
Asyraaf Muhammad Dawwabah, Meneladani Keunggulan Bisnis Rasullulah,
(Semarang:Pustaka Nuun, 2007) h. 12
27
sufi. Ahmad Amin memberi batasan, bahwa etika atau akhlak adalah
ilmu yang menjelaskan makna baik dan buruk, menerangkan apa yang
10
Asyraaf Muhammad Dawwabah, Op. Cit, 13
11
Veithzal Rivai dkk Islamic Business and economic Ethics, (Jakarta;Bumi Aksara, 2012)
h. 3
28
dalam setiap peraturan dan syariat. Oleh sebab itu, etika atau akhlak
dalam Islam. Hal ini berarti bahwa dalam pemasaran syariah, seluruh
(value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan
dan jujur.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah
kepada Allah,dan hendaklah kamu bersama orang-
orang yang benar (Q.S At-taubah : 119)”15
fondasi dasar dan inti dari kebaikan tingkah laku. Sifat ini sangat
14
Ibid, h. 104.
15
Departemen Agama Op. Cit, h. 301
30
dihargai dengan nilai yang sangat tinggi dan mencakup semua sisi
16
Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004) h. 26.
31
17
Departemen Agama, Op.cit., h. 214.
32
Melekat dalam sikap ini adalah sikap sopan, santun, dan rendah
bagi pasien yang ada di rumah sakit mereka. Ini adalah salah satu
18
Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009) h. 107.
19
Hermawan Kartajaya, Op. cit., h.. 77.
33
janji dalam dunia bisnis sama halnya dengan menggali kubur bagi
20
Sony Keraf, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta: Kanisius, 1998) h.
78.
21
Johan Arifin, Op.cit., h. 159.
34
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad
itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang
akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji.Sesungguhnya Allah menetapkan
hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”.(Q.S
Al-maidah:1)22
akan tetapi bila pedagang tidak jujur maka pembeli tidak akan
22
Departemen Agama, Op.cit., h.156.
35
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”.(Q.S
Al-anfal : 27)23
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu
dosa. Janganlah kamu menggunjing sebahagian yang
lain. Sukakah diantara salah seorang kamu memakan
daging diantara kamu yang sudah mati? Maka tentulah
23
Ibid, h. 264.
36
kelicikan, sebab hal ini sama saja dengan menusuk dari belakang.
lawan bisnisnya.
24
Ibid., h. 847
37
a. Ketuhanan (Rabbaniyah)
teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah hukum yang paling adil,
25
Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta; Kencana Predana
Media Group , 2012) h. 54
38
26
Departemen Agama, Op.cit., h. 1087.
39
didorong oleh bisikan dari dalam, bukan dari paksaan dari luar.
b. Etika (Akhlaqiyyah)
27
Hermawan Kartajaya, Op. cit., h.. 77
28
Ibid., h. 31.
29
Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) h. 17.
40
salah satu cara untuk meraih derajat kemuliaan disisi Allah SWT.
30
Departemen Agama, Op.cit., h. 54.
41
c. Realistis (Al-Waqi‟iyyah)
berarti para pemasar itu harus penampilan ala bangsa Arab dan
31
Asyraaf Muhammad Dawwabah, Op. Cit, h. 56
42
penipuan yang sudah biasa terjadi dalam dunia bisnis. Akan tetapi
d. Humanistis (Al-Insaniyyah)
32
Hermawan Kartajaya, Op.Cit. 35-37.
43
kepedulian sosial.
33
Departemen Agama, Op.cit., h. 508.
34
Hermawan Kartajaya, Op. Cit., h. 38-40.
44
salah satu jenis komunikasi yang sering dipakai oleh pemasar. Sebagai
pemasaran yang bersifat media dan non media untuk merangsang coba-
35
Pusat Bahasa Departement Pendidikan Nasional , Kamus Umum Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka), 2005, h. 898.
36
Sustina, Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya) 2003, h. 299.
37
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997), h. 229.
45
dilakukan pada saat ini. Konsepnya tidak terlepas dari nilai-nilai moralitas
dan sesuai dengan etika serta estetika keislaman. Pada dasarnya promosi
atau jasa. Banyak cara yang dilakukan produsen atau perusahaan untuk
segala cara.38
atau jasa, dan akhirnya mewujudkan transaksi jual beli.39 Dalam Islam
38
, “Bauran Promosi dalam Perspektif Islam”, http://lib.uinmalang.ac.id/thesis/full
chapter/992 20592 -yuniati-asmaniah.ps (8 Juli 2015)
39
Rafik Issa Beekum Op, cit h. 22.
46
bersabda:
ﻖ )رواه
ُ َﯾَﻘُﻮْ ُل إﯾّﺎ َ ُﻛ ْﻢ وَ َﻛ ْﺜ َﺮةَ ا ْﻟ َﺤﻠِﻒِ ﻓِﻲ ا ْﻟﺒَ ْﯿ ِﻊ َﻓﺈِ ﱠﻧ ُﮫ ُﯾ َﻧﻔﱢق ﺛُ ﱠﻢ ﯾَﻤْﺤ
(اﻟﺘﺮﻣﺬى
40
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Shahih Sunan Ibnu Majah Buku 2, (Jakarta:
Pustaka Azzam, 2007), 322.
47
dalam berkata melalui iklan. Allah SWT dan Rasul Nya telah
b. Jujur
mukmin, bahkan ciri para Nabi. Tanpa kejujuran, agama tidak akan
41
Hermawan Kartajaya, Op. Cit., h. 45
48
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-
aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak,
kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya
42
Al-Imam Muslim, Terjemahan Hadis Shahih Muslim Jilid I, II, III, IV, (Jakarta: Klang
Book Centre, 2007), 324
43
Ali Hasan, Marketing dan Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), 25.
49
Islam.
44
Departemen Agama, Op.cit., h.156.
45
Ali Hasan, Op. Cit., h. 26.
50
barang langka.
46
Hermawan Kartajaya Op. Cit, 43.
47
Ibid., 66.