Anda di halaman 1dari 5

Tugas I

Pengertian Etika Bisnis Islam

Mata Kuliah: Etika Bisnis Islam


Dosen: Dr. Henny Setyo Lestari, MM.

Oleh:

Yayat Taryadi (121012100001)

Magister Ekonomi

Islamic Economics and Finance (IEF)

Universitas Trisakti

1
1. PENDAHULUAN
Agama Islam merupakan agama dengan ajaran yang paripurna (kaffah) di mana setiap
aspek dalam kehidupan manusia telah diatur menurut hukum Islam. Agama islam tidak
hanya memberikan tuntunan dalam konteks ibadah ritual maupun ibadah sosial namun juga
dalam konsep bisnis atau muamalah.
Filosofi Islam mengajarkan tentang etika dalam berbisnis selain beberapa konsep bisnis
penting lainnya. Inti dari etika bisnis Islam menggunakan konsep Tauhid (singularitas,
monoteisme).

2. PENGERTIAN ETIKA
Secara etimologis, etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani ethikos12 mempunyai
beberapa arti yaitu: pertama, sebagai analisis konsep-konsep terhadap apa yang harus,
mesti, tugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dan lain-lain. Kedua,
aplikasi ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, aktualisasi
kehidupan yang baik secara moral. Etika merupakan filsafat tentang moral. Jadi sasaran
etika adalah moralitas. Moralitas adalah istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan
kegiatan yang membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, aturan-aturan yang
mengendalikan kegiatan itu dan nilai yang tersimpul didalamnya, yang dipelihara atau
dijadikan sasaran oleh kegiatan dan praktik tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Menurut Robert C. Solomon (1942 – 2007), moral tidak diartikan sebagai aturan- aturan
dan ketaatan, tetapi lebih menunjuk kepada bentuk karakter atau sifat-sifat individu seperti
kebajikan, kasih sayang, kemurahan hati dan sebagainya, yang semuanya itu tidak terdapat
dalam hukum.14

Sedangkan menurut K. Bertens dalam buku Etika, merumuskan pengertian etika kepada
tiga pengertian juga; Pertama, etika digunakan dalam pengertian nilai-niai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Kedua, etika dalam pengertian kumpulan asas atau nilai-nilai moral atau
kode etik. Ketiga, etika sebagai ilmu tentang baik dan buruk. Menurut Ahmad Amin 16
memberikan batasan bahwa etika atau akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti yang baik
dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.

Dalam ajaran Islam, istilah yang paling dekat berhubungan dengan istilah etika dalam Al-
Quran adalah Khuluq. Al-Asfahani dalam mengartikan Khuluq pada firman Allah17:

‫َواِ َّنكَ لَ َع ٰلى ُخلُ ٍق َعظِ ي ٍْم‬


“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur.”(Qs. Al
Qalam, 68;4)

2
Dalam kamus Arab - Indonesia al-Munawwir, khuluq berarti ; tabi'at, budi pekerti,
kebiasaan , kesatriaan dan keperwiraan, agama19 Kata khuluq dari kholuqo sangat dengan
khalq dari kholaqo yang berarti ; menjadikan, menciptakan20. Dari kata kholaqo – yakhluqu
keluar kata khaliq ; sang pencipta, dan makhluk ; yang diciptakan. Dan dari kata kholuqo –
yakhluqu keluar istilah al-akhlaq yang kemudian sudah menjadi sebuah ilmu tersendiri.

Apabila dicermati, kedekatan kholaqo yang berarti mencipta dan kholuqo yang berarti
berperangai, ternyata perangai atau kebiasaan (akhlak) tidak akan terbentuk kecuali ada
kehendak dan i'tikad manusia dalam menciptakan perbuatannya. Al-Quran juga
menggunakan sejumlah istilah lain untuk menggambarkan konsep tentang kebaikan: khair
(kebaikan), birr (kebenaran), qist (persamaan), ‘adl (kesetaraan dan keadilan), haqq
(kebenaran dan kebaikan), ma'ruf (mengetahui dan menyetujui) dan taqwa (ketakwaan).
Tindakan yang terpuji disebut sebagai salihat dan tindakan yang tercela disebut sebagai
sayyi'at21.

Dalam khazanah pemikiran Islam, etika dipahami sebagai Al-Akhlaq atau Al-Adab yang
bertujuan untuk mendidik moralitas manusia. Etika terdapat dalam materi-materi
kandungan ayat-ayat Al-Quran yang sangat luas, dan dikembangkan dalam pengaruh
filsafat Yunani hingga para sufi.

3. PENGERTIAN BISNIS
Kata bisnis dalam Al-Qur'an biasanya yang digunakan al-tijarah, al-bai', tadayantum, dan
isytara22. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha,
berawal dari kata dasar tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga.
At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan23 (menurut kamus al- munawwir).
Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Qur'an, at- Tijarah
bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.

Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-Raghib, fulanun tajirun bi kadza, berarti seseorang
yang mahir dan cakap yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya.
Dalam penggunaannya kata tijarah pada ayat-ayat di atas terdapat dua macam pemahaman.
Pertama, dipahami dengan perdagangan yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 282. Kedua,
dipahami dengan perniagaan dalam pengertian umum.

Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa term bisnis dalam Al-Qur'an dari tijarah pada
hakikatnya tidak semata-mata bersifat material dan hanya bertujuan mencari keuntungan
material semata, tetapi bersifat material sekaligus immaterial, bahkan lebih meliputi dan
mengutamakan hal yang bersifat immaterial dan kualitas. Aktivitas bisnis tidak hanya
dilakukan semata manusia tetapi juga dilakukan antara manusia dengan Allah SWT, bahwa
bisnis harus dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam proses administrasi dan
perjanjian-perjanjian dan bisnis tidak boleh dilakukan dengan cara penipuan, kebohongan,
hanya karena memperoleh keuntungan. Dalam hal ini, ada dua definisi tentang pengertian
perdagangan, dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu menurut mufassir dan ilmu
fikih :
1) Menurut Mufassir, Bisnis adalah pengelolaan modal untuk mendapatkan
keuntungan;

3
2) Menurut Tinjauan Ahli Fikih, Bisnis adalah saling menukarkan harta dengan harta
secara suka sama suka, atau pemindahan hak milik dengan adanya penggantian.
Menurut cara yang dibolehkan penjelasan dari pengertian di atas :
a) Perdagangan adalah satu bagian muamalat yang berbentuk transaksi antara
seorang dengan orang lain.
b) Transaksi perdagangan itu dilaksanakan dalam bentuk jual beli yang diwujudkan
dalambentuk ijab dan qabul.
c) Perdagangan yang dilaksanakan bertujuan atau dengan motif untuk mencari
keuntungan.

4. PENGERTIAN ETIKA BISNIS SECARA ISLAMI


Etika sebagai perangkat prinsip moral yang membedakan apa yang benar dari apa yang
salah, sedangkan bisnis adalah suatu serangkaian peristiwa yang melibatkan pelaku bisnis,
maka etika diperlukan dalam bisnis. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, etika bisnis
adalah norma-norma atau kaidah etik yang dianut oleh bisnis, baik sebagai institusi atau
organisasi, maupun dalam interaksi bisnisnya dengan “stakeholders”nya. Etika dan tindak
tanduk etisnya menjadi bagian budaya perusahaan dan “built-in” sebagai perilaku
(behavior) dalam diri karyawan biasa sampai CEO. bahkan pengusaha sekalipun yang
standarnya tidak uniform atau universal. Tapi lazimnya harus ada standar minimal. Ketidak
universalan itu mencuatkan berbagai perspektif suatu bangsa dalam menjiwai,
mengoperasikan dan setiap kali menggugat diri.

Etika bisnis merupakan penerapan atas pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar
untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis.
Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan kerangka prinsip-
prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya
dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasi terhadap dunia
bisnis. Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secara umum dan menjelaskan
orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus
terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis
masalah-masalah etis dalam bisnis.
Dengan demikian, bisnis dalam Islam memposisikan pengertian bisnis yang pada
hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah SWT. Bisnis tidak
bertujuan jangka pendek, individual dan semata-mata keuntungan yang berdasarkan
kalkulasi matematika, tetapi bertujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang, yaitu
tanggung jawab pribadi dan sosial dihadapan masyarakat, negara dan Allah SWT.

5. KESIMPULAN

Etika bisnis dalam Islam merupakan suatu konsep kesatuan antara perilaku bisnis dengan
nilai-nilai religiusitas dengan tujuan utama untuk mencapai keridhaan Allah SWT.
Sehingga dalam perspektif Islam, tujuan utama bisnis bukan semata-mata aspek materi,
namun aspek ukhrawi yang lebih hakiki.

4
DAFTAR PUSTAKA
1. Hj. Darmawati, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Dosen Tetap Jurusan Syariah
STAIN Samarinda
2. Yaksan Hamzah dan Hamzah Hafied, Etika BIsnis Islami, Makassar, Kretakupa Print,
2014
3. Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam, Suatu Kajian Ekonomi Makro. Jakarta: IIIT
Indonesia, 2002
4. Departemen Agama RI., Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: Departemen Agama
RI (https://quran.kemenag.go.id/)
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Anda mungkin juga menyukai