Anda di halaman 1dari 9

ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Mohammad Zauki
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
E-mail: sauqymoh@gmail.com

Abstrak
Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan
bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran, sebab sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Nilai etik, moral, susila
atau akhlak adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi pribadi yang utuh. Seperti kejujuran, kebenaran, keadilan,
kemerdekaan, kebahagiaan dan cinta kasih. Apabila nilai etik ini dilaksanakan akan menyempurnakan hakikat manusia
seutuhnya. Setiap orang boleh punya seperangkat pengetahuan tentang nilai, tetapi pengetahuan yang mengarahkan dan
mengendalikan perilaku orang Islam hanya ada dua yaitu Al-Quran dan hadis sebagai sumber segala nilai dan pedoman
dalam setiap sendi kehidupan, termasuk dalam bisnis. Etika atau akhlak mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, baik sebagai individu anggota masyarakat maupun anggota suatu bangsa. Kajayaan, kemuliaan umat di
muka bumi tergantung akhlak mereka, dan kerusakan di muka bumi tidak lain juga disebabkan oleh kebejatan akhlak
manusia itu sendiri. Kehidupan manusia memerlukan moral, tanpa moral kehidupan manusia tidak mungkin berlangsung.

Kata kunci: Etika, Bisnis, Perspektif islam

Pendahuluan
Perekonomian Indonesia memang sekarang ini masih belum dikatakan stabil, tumpuan
aktifitas ekonomi masih belum terfokus dan jelas. Lembaga keuangan dan bisnis menjadi
sektor ekonomi yang memang memiliki andil besar untuk mempengaruhi stabilitas
perekonomian. Kembali mengingat ketika krisis tahun 1998 di Indonesia, berbagai upaya
untuk memperkuat sektor ini terus dilakukan, baikoleh pemerintah sebagai pemangku
kebijakan, pihak swasta (lembagakeuangan) yang cukup perhatian terhadap sektor ini,
ataupun masyarakat secara langsung yang menjadi motor penggerak dengan
terusmenjamurnya lumbung-lumbung usaha. Hal ini disokong pula denganadanya pergeseran
cara pandang (mindset) sebagian masyarakan pascaterjadi krisis moneter, dari semula sebagai
pegawai atau karyawan menjadiseorang wirausahawan (entrephener).

Posisi pihak swasta seperti halnya Lembaga Keuangan mempunyaiperan strategis dalam
membantu maju dan berkembangnya sektor ekonomimasyarakat kecil dan menengah ini,
apalagi kolaborasi Lembaga Keuangandengan operasional dengan prinsip ekonomi syariah
yang sudah terujiampuh dan lebih resisten pada masa krisis moneter, sehingga padawaktunya
akan cukup mampu menjawab sebagaian kalangan yang meragukan optimalnya pemberdayaan
perekonomian kecil dan menengah.Dalam fokus pembahasan jurnal ini akan membahas
mengenai etika dalam ekonomi islam khususnya dalam bisnis. Aktivitas bisnis sudah ada sejak
manusia ada di bumi ini, pada zaman dahulu kegiatan bisnis umat manusia adalah berburu dan
mengumpulkan barang-barang yang dusah disediakan oleh alam seperti: buah-buahan, sayur-
mayur, kayu bakar dan sebagainya

Sebagaimana bisnis dalam al-Qur’an yang dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu: bisnis
yang menguntungkan, bisnis yang merugi, dan pemeliharaan prestasi, hadiah, dan hukuman.
Dalam melakukan aktivitas bisnis, didasarkan pada fungsi hidup yang digariskan Allah SWT
dalam al-Qur’an yakni Ta’abbud, yang berarti menghambakan diri kepada Allah SWT. Bisnis
syariah melalui etikanya merupakan perwujudan dari aturan syari’at Allah. Sebenarnya bisnis
syariah tidak jauh beda dengan bisnis pada umumnya, yaitu upaya
memproduksi/mengusahakan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Namun
aspek etika syariah inilah yang membedakannya dengan bisnis pada umunya, juga
menjalankan syariat dan perintah Allah dalam hal bermuamalah. Untuk membedakan antara
bisnis syariah dan yang bukan, maka dapat mengetahuinya dengan ciri dan karakter dari
bisnis syariah yang memiliki keunikan dan ciri sendiri.

Dari paparan diatas tentunya dapat dipahami bahwa etika bisnis islam penting dalam
melakukan aktifitas ekonomi Dengan didukung jumlah penduduk muslim yang begitu besar
tetunya hal tersebut tidak akan mustahil dilakukan. Secara umum tujuan dibuatnya paper ini
adalah untuk mengetahui kajian teoritik dan empiris tentang etika bisnis dalam perspektif
ekonomi islam Dari tujuan tersebut diharapkan diketahui masalah- masalah bisnis secara
umum dan apa saja solusi yang seharusnya dilakukan, dari masalah dan solusi melalui
pedoman etika bisnis dalam ekonomi islam maka penulis akan menyajikan rekomendasi
solusi tambahan untuk mengatasi masalah tersebut.1

1. Pengertian Etika

Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti
susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik.1 Istilah moral berasal dari kata latin
yaitu mores, yang merupakan bentuk jama‟ dari mos, yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup.2 Sedangkan dalam bahasa Arab kata etika
1
Muhamma, Pradigma,Metodelogi &Aplikasi Ekonomi Syariah.(yogyakarta:Graha Ilmu,2008)52
dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa Indonesia
disebut tata susila.3 K Bertens dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi. Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai
banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat; akhlak,
watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan.
Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik,
baik pada diri seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi lain.

Sering kali, istilah “etika“ dan “moral” dipergunakan secara bergantian untuk maksud yang
sama, mempunyai arti yang sama. Etika berasal dari bahasa latin ‘etos’ yang berarti
‘kebiasaan’. Sinonimnya adalah ‘moral’, juga berasal dari bahasa yang sama ‘mores’ yang
berarti ‘kebiasaan’. Sedangkan bahasa arabnya ‘akhlak’ bentuk jamak dari mufrodnya
‘khuluq’ artinya ‘budi pekerti’. Keduanya bisa diartikan kebiasaan atau adat istiadat (costum
atau mores), yang merujuk kepada perilaku manusia itu sendiri, tindakan atau sikap yang
dianggap benar atau baik.3 Dan Buchari Alma dalam bukunya Kewirausahaan menjelaskan
etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan seseorang.

Al-Ghazali dalam bukunya Ihya ‘Ulumuddin menjelaskan pengertian ‘khuluq’ (etika) adalah
suatu sifat yang tetap dalam jiwa, yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan
mudah, dengan tidak membutuhkan pikiran. Dengan demikian etika bisnis dalam syariah
Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga
dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran, sebab sudah diyakini sebagai
sesuatu yang baik dan benar.

Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa etika
merupakan suatu kebiasaan perilaku manusia dalam melakukan kegiatan yang dapat
memunculkan sifat baik atau buruk, dan saling berhubungan antara yang satu dengan yang
lain.

2. Pengertian Bisnis
Bisnis merupakan salah satu aktivitas usaha yang utama dalam menunjang perkembangan
ekonomi. Kata “bisnis” diambil dari bahasa Inggris “bussines”. 18Pengertian bisnis secara
umum dalam ekonomi yaitu bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara histori kata bisnis
berasal dari bahasa Inggris business, dari kata dasar yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas maupun masyarakat. Dalam artian sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana
seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan tergantung skupnya,
Penggunaan kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha yaitu kesatuan yuridis(hukum),
teknis, ekonomis yang bertujuan mencari laba. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk
pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian”. Penggunaan yang paling luas
merujuk
pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.19 Pengertian
bisnis menurut para Ahli:
a. Menurut Peterson, bisnis adalah merupakan serangkaian kegiatan yang
berhubungan dengan penjualan ataupun pembelian barang dan jasa secara
konsisten.
b. Menurut Prof.L.R.Dicksee, bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya
bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.

Istilah bisnis dalam Al-Quran yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari
kata dasar t-j-r, tajara, tajranwatijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga. Menurut ar-
Raghib al-Ashfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Quran, at-Tijarah bermakna pengelolaan
harta benda untuk mencari keuntungan. Bisnis secara Islam pada dasarnya sama dengan
bisnis secara umum, hanya saja harus tunduk dan patuh atas dasar ajaran Al-Quran, As-
Sunnah, Al-Ijma dan Qiyas (Ijtihad) serta memperhatikan batasan-batasan yang tertuang
dalam sumber-sumbaer tersebut.
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan
suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi yang membuat, menghasilkan dan menjual
barang dan jasa ke konsumen untuk memenuhi kebutuhan.2
3. Etika Bisnis Islam
Dalam buku etika bisnis karangan Prof. Dr. H. Muhammad Djakfar menyebutkan bahwa
etika bisnis Islam adalah norma-norma etika yang berbasiskan Al-Quran dan Hadist yag
harus dijadikan acuan oleh siapapun dalam aktivitas bisnisnya. Etika bisnis Islam adalah

2
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, ( Jakarta: Penebar Plus,2012),29.
akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam
melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran, sebab sudah diyakini sebagai sesuatu
yang baik dan benar. Nilai etik, moral, susila atau akhlak adalah nilai-nilai yang mendorong
manusia menjadi pribadi yang utuh. Seperti kejujuran, kebenaran, keadilan, kemerdekaan,
kebahagiaan dan cinta kasih. Apabila nilai etik ini dilaksanakan akan menyempurnakan
hakikat manusia seutuhnya. Setiap orang boleh punya seperangkat pengetahuan tentang nilai,
tetapi pengetahuan yang mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang Islam hanya ada
dua yaitu Al-Quran dan hadis sebagai sumber segala nilai dan pedoman dalam setiap sendi
kehidupan, termasuk dalam bisnis. Etika atau akhlak mempunyai kedudukan yang sangat
penting bagi kehidupan manusia, baik sebagai individu anggota masyarakat maupun anggota
suatu bangsa. Kajayaan, kemuliaan umat di muka bumi tergantung akhlak mereka, dan
kerusakan di muka bumi tidak lain juga disebabkan oleh kebejatan akhlak manusia itu
sendiri. Kehidupan manusia memerlukan moral, tanpa moral kehidupan manusia tidak
mungkin berlangsung.

Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Bahkan Rasullulah
SAW sendiri pun telah menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu
berdagang (hadist). Artinya, melalui jalan berdagang inilah pintu-pintu rezeki akan dapat
dibuka sehingga karunia Allah SWT terpancar daripadanya.

Etika memiliki dua pengertian. Pertama, etika sebagaimana moralitas berisikan moral dan
norma-norma konkert yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam seluruh
kehidupan. Kedua, etika sebagai refleksi kritis dan rasional. Etika membantu manusia
bertidak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan. Etika ini sangat erat hubungannya
dengan perilaku manusia, khususnya perilaku para pelaku bisnis, apakah berperilaku etis
ataukah berperilaku tidak etis. Secara spesifik, tentanghubungan etika dengan etika bisnis,
Vincent Barry dalam bukunya Morral issue in business, menyatakan: “Business ethics is the
study of what constitutes and human conduct, including related action and values, in a
business contact” (etika bisnis adalah studi tentang baik buruknya mengenai sikap manusia,
termasuk tindakan-tindakan relasi dan nilai-nilai dalam kontrak bisnis). Dari kedua
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa etika bisnis merupakan perilaku bisnis dalam
mengembangkan tugas dan tanggung jawabnya, apakah benar-benar sesuai dengan norma
yang ada.
Sistem etika bisnis Islam berbeda dengan etika sekuler ataupun sebagaimana sistem etika
yang diusung oleh agama lain. Secara sederhana mempelajari etika dalambisnis berarti
mempelajari tentang mana yang baik/buruk, benar/salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada
prinsip-prinsip moralitas. (learning what is right or wrong, and then doing the right thing.
“Right thing” based on moral principle, and others believe the right thing to do depends on
the situation). Kajian etika bisnis terkadang merujuk kepada management ethics atau
organizatoinal ethics. Etika bisnis dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas
dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas di sini, sebagaimana disinggung di atas berarti: aspek
baik/buruk, terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak wajar, pantas/tidak pantas, dari perilaku
manusia. Kemudian dalam kajian etika bisnis Islam susunan adjective tersebut ditambah
dengan halal/haram (degrees of lawful and lawful, sebagaimana yang disinyalir oleh Husein
Sahatah yang dikutip dalam buku Etika Bisnis Dalam Islam yang mana disitu dipaparkan
bahwa sejumlah perilaku etis bisnis (akhlak al Islamiyah) yang dibungkus dengan dhawabith
syarīah (batasan syarīah) atau general guideline menurut Rafik Issa Beekum yang juga
dikutip dari buku Etika Bisnis Islam. Etika islam sendiri didasarkan pada hak manusia atas
kemerdekaan. Pada prinsipnya kemerdekaan dalah hak manusia untuk hidup yang harus terus
dijaga dan dilindungi dengan kebaikan dan kebenaran.

Islam juga memiliki aturan tentang etika yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis dalam
berbisnis. Etika dipandang sama dengan akhlak yang membahas tentang perilaku baik
buruknya seseorang. Titik sentral dari etika bisnis islam sendiri adalah untuk menjaga
perilaku wirausaha muslim dengan tetap bertanggungjawab karena percaya kepada Allah
Swt.19Etika bisnis islam bersumber pada Al-Qur’an sebagai pedoman. Al-qur’an adalah
sumber segala ajaran bagi seluruh umat muslim yang menjelaskan tentang norma, aturan atau
hukum, dan nilai-nilai yang mengatur segala aktifitas manusia termasuk dalam kegiatan
bisnis.

Setiap pelaku bisnis islam memiliki aturan -aturan atau etika yang harus dilakukan. Hal ini
dilakukan karena manusia tidak hanya hidup sendiri melainkan sebagai makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain dan memiliki pertanggung jawaban yang akan dia ajukan kepada
Allah Swt. Prinsip-prinsip etika bisnis Islam yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadist yang
telah diterapkan oleh Rasulullah saat menjalankan bisnisnya. Menurut Yusuf Qardhawi etika
diterapkan pada kegiatan ekonomi yang dilakukan. Qardhawi berpendapat jika ekonomi
(bisnis) dan akhlak (etika) saling berkaitan karena akhlak adalah daging dan urat nadi
kehidupan yang Islami.
Jadi dalam etika bisnis terdapat aspek hukum yang terdiri dari kepemilikan, pengelolaan, dan
pendistribusian harta. Sehingga etika bisnis syariah yaitu:

a) Menolak monopoli (Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan/atau

pemasaran berang dan /atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha).

b) Menolak eksploitasi.

c) Menolak diskriminasi.

d) Menuntut keseimbangan antara hak dan kewajiban.

e) Terhindar dari usaha tidak sehat.

Rasulullah SAW juga sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis
yaitu:Pertama,bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran. Kedua,kesadaran tentang
signifikansi sosial kegiatan bisnis artinya, tidak mengejar keuntungan sebesar-besarnya tetapi
juga berorientasi pada sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan
bisnis. Ketiga, tidak melakukan sumpah palsu karena hal ini dilarang oleh Rasulullah saw
dalam hadistnya“Dalam melakukan sumpah palsu barang-barang memang terjual tetapi
hasilnya tidak berkah”. Keempat, ramah-tamah Hal ini juga digariskan oleh Rasulullah SAW
dalam sabdanya”Allah merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam
berbisnis”.Kelima, tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi. Keenam,tidak
boleh menjelekkan bisnis orang lain sebab Nabi Muhammad bersabda“janganlah seseorang di
antara kalian menjual dengan maksut untuk menjelekan apa yang dijual oleh orang
lain”.Ketujuh, tidak melakukan ikhtikar. Kedelapan, takaran, ukuran dan timbangan yang
benar.Kesembilan, bisnis tidak boleh mengganggu kegiatan ibadah kepada Allah. Kesepuluh,
membayar upah sebelum kering keringat karyawan karena Nabi bersabda “berikanlah upah
karyawanmu sebelum kering karingatnya”. Kesebelas, tidak monopoli. Keduabelas, tidak
boleh melakukan bisnis dengan kondisi eksisnya bahaya (mudarat) yang dapat merugikan dan
merusak kehidupan individu dan sosial. Ketigabelas, bisnis delakukan dengan sikap rela Jika
dimaknai secara sederhana etika bisnis Islam adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam
berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya (barang atau jasa)
termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayahgunaan
hartanya karena aturan halal dan haram.Pemuatan prinsip-prinsip moral dalam sumber hukum
menjadikan etika bisnis sebagai basis yang harus dipegang dan dijalankan seseorang atau
kelompok dalam melakukan aktivitasnya. Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat
dianjurkan dalam ajaran Islam. Bisnis Islam ialah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai
bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan berupa barang atau jasa termasuk juga
profitnya, namun dibatasi dalam acara memperolehnya dan penggunaan hartanya karena
aturan halal dan haram.

4. Fungsi Etika Bisnis


Pada dasarnya terdapat fungsi khusus yang diemban oleh etika bisnis Islami.14
Dijelaskan sebagai berikut :
1. Etika bisnis berupaya mencari cara untuk menyelaraskan dan
menyerasikan berbagai kepentingan dalam dunia bisnis.
2. Etika bisnis juga mempunyai peran untuk senantiasa melakukan
perubahan kesadaran bagi masyarakat tentang bisnis, terutama bisnis
Islami. Dan caranya biasanya dengan memberikan suatu pemahaman
serta cara pandang baru tentang bisnis dengan menggunakan landasan
nilai-nilai moralitas dan spiritualitas, yang kemudian terangkum dalam
suatu bentuk bernama etika bisnis.
3. Etika bisnis terutama etika bisnis Islami juga bisa berperan
memberikan satu solusi terhadap berbagai persoalan bisnis modern ini
yang kian jauh dari nilai-nilai etika. Dalam arti bahwa bisnis yang
beretika harus benar-benar merujuk pada sumber utamanya yaitu Al-
Quran dan Sunnah.3

DAFTAR PUSTAKA
Muhamma, Pradigma,Metodelogi &Aplikasi Ekonomi Syariah.(yogyakarta:Graha
Ilmu,2008)52
Utami Ayunita, " Eksistensi Pasar Tradisional Di Kabupaten Seleman ", Upaya menjaga
eksistensi pasar tradisional, 2,(Maret 2003),66.
hammad, Paradigma, Metodelogi & Aplikasi Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2008 Buchari Alma, Pengantar Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2010
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, Jakarta: Penebar Plus, 2012

3
Utami Ayunita, " Eksistensi Pasar Tradisional Di Kabupaten Seleman ", Upaya menjaga eksistensi pasar
tradisional, 2,(Maret 2003),66.
Novita Sa’adatul Hidayah, “Persaingan Bisnis Pedagang Pasar Ganefo Mranggen Demak
Dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam”, Skripsi, UIN Walisongo, Semarang, 2015

Anda mungkin juga menyukai