Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Etika Bisnis Dalam Perspektif Agama dan Pengaruh Agama Dalam


Keputusan Ekonomi Global
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Teologi Islam

Dosen pengampu : Dr. Hj. Muslimah M.Pd.I.

Oleh :

HERPRADITYA SINAR PANGGALIH

2314140064

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Teologi Islam, dengan judul “Etika Bisnis Dalam
Perspektif Agama dan Pengaruh Agama Dalam Keputusan Ekonomi Global”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak hingga
akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
Pendidikan. Terimakasih

Palangkaraya, Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

C. Tujuan Masalah ............................................................................................................ 1

BAB II ....................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2

A. Pengertian Ekonomi Islam ........................................................................................... 2

B. Pengertian Etika Bisnis Ialam .................................................................................... 3

C. Prinsip Etika Bisnis Islam ............................................................................................ 3

D. Pengaruh Agama dalam Ekonomi .............................................................................. 5

BAB III...................................................................................................................................... 8

PENUTUP................................................................................................................................. 8

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 8

B. Saran .............................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA……….....………………………..……………………………….………9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam tidak membiarkan begitu saja seseorang bekerja sesuka hati untuk mencapai
tujuan dan keinginannya dengan menghalalkan segala cara seperti melakukan penipuan,
kecurangan, sumpah palsu, riba, menyuap dan perbuatan batil lainnya. Islam diberikan suatu
batasan antara yang boleh dan yang tidak boleh. Batasan inilah yang dikenal dengan istilah
etika. Bersama dengan semakin besarnya kesadaran etika dalam berbisnis, orang mulai
menekankan pentingnya keterkaitan faktor-faktor etika dalam bisnis. Sesungguhnya dalam
hal seluruh pelaksanaan kehidupan telah di atur dalam pandangan ajaran Agama Islam untuk
mengatur seluruh kehidupan manusia termasuk dalam kaitannya pelaksanaan perekonomian
dan bisnis. Dalam ajaran Islam memberikan kewajiban bagi setiap muslim untuk berusaha
semaksimal mungkin untuk melaksanakan syariah. Islam di segala aspek kehidupan termasuk
di dalamnya aturan berbisnis yang merupakan jalan dalam rangka mencari kehidupan. Pada
hakikatnya tujuan penerapan aturan syariah dalam ajaran Islam di bidang muamalah tersebut
khususnya perilaku bisnis adalah agar terciptanya rezeki yang berkah dan mulia, sehingga
tergapainya berkah dunia dan akhirat

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu ekonomi Islam?


2. Apa itu etika bisnis Islam?
3. Apa saja prinsip dari etika bisnis Islam?
4. Apa pengaruh agama dalam ekonomi global?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui apa itu ekonomi Islam


2. Mengetahui apa itu etika bisnis Islam
3. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip dari etika bisnis Islam
4. Mengetahui apa pengaruh agama dalam ekonomi global

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Islam


Kata ekonomi berasal dari kata Yunani, yaitu oikos dan no- mos. Kata oikos
berarti rumah tangga (house-hold), sedangkan kata nomos memiliki arti mengatur.
Maka secara garis besar eko- nomi diartikan sebagai aturan rumah tangga, atau
manajemen rumah tangga. Kenyataannya, ekonomi bukan hanya berarti rumah tangga
suatu keluarga, melainkan bisa berarti ekonomi suatu desa, kota, dan bahkan suatu
negara.1

Ajaran islam tidak hanya diperuntukkan bagi umat islam saja akan tetapi juga
untuk semua umat manusia, baik umat islam maupun umat agama lain. Islam
mengajarkan kepada umat manusia untuk menjaga dan melindungi alam sekitarnya.
Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berlandaskan ketuhanan. Perbedaan terbesar
terdapat pada paradigma ekonomi Islam dan ekonomi tradisional. Ekonomi tradisional
memperlakukan sains sebagai hal yang sekuler, sedangkan kebebasan ekonomi Islam
dibangun di atas prinsip-prinsip agama. Sistem ekonomi Islam memisahkan
pembahasan ekonomi dari sudut pandang produksi barang dan jasa yang dibahas
dalam pembahasan ekonomi dan pembahasan ekonomi dari sudut perolehan,
penggunaan dan distribusi barang dan jasa yang dibahas dalam pembahasan sistem
ekonomi.

Sistem ekonomi Islam merupakan sistem perekonomian yang bersumber dari


Islam. Allah SWT dengan menurunkan Islam kepada seluruh umat manusia.
Ekonomi Islam berupaya sekuat tenaga untuk menciptakan kehidupan masyarakat
yang baik dan sejahtera. Namun ini bukanlah tujuan akhir, seperti dalam sistem
ekonomi lainnya. Ekonomi Islam bersumber dari Tuhan dan tujuan akhirnya juga ada
pada Tuhan. Menurut aturan Tuhan, setiap perbuatan manusia mempunyai nilai moral
dan ibadah. Segala aktivitas manusia tidak lepas dari nilai-nilai yang secara vertikal

1
Dr Ika Yunia Fauzia dkk Lc , M. E. I., Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syariah (Kencana,
2014).
2
mencerminkan budi pekerti yang baik dan secara horizontal bermanfaat bagi manusia
dan makhluk lainnya.

B. Pengertian Etika Bisnis Ialam


Secara etimologi, etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani yakni ‘ethikos’
yang memiliki berbagai arti, yaitu: pertama, sebagai analisis konsep-konsep terhadap
apa yang harus, mesti, tugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung
jawab, dan lain-lain2. Lalu pengertian atau definisi bisnis di dalam etika bisnis Islam
adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya untuk mendapatkan laba. Di dalam etika bisnis Islam, berasal dari tiga kata
yang salah satunya adalah kata Islam. Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan
Allah, dengan dirinya, dan dengan sesamanya. Agama Islam merupakan agama yang
diridai Allah sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Qur’an.

Jika digabungkan, kata ‘etika’, ‘bisnis’, dan ‘Islam’ bisa diartikan sebagai
suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan salah yang dipakai
untuk menentukan bagaimana sikap untuk melakukan hal yang benar dan berkenan
dengan produk, pelayanan perusahaan dan dengan pihak yang berkepentingan dengan
tuntutan perusahaan.3

C. Prinsip Etika Bisnis Islam


1) Kesatuan (Tauhid)

Prinsip pertama etika bisnis Islam adalah kesatuan. Kesatuan tersebut


tercermin dalam konsep tauhid yang menyatukan seluruh aspek kehidupan
Islam, baik ekonomi, politik, maupun sosial, menjadi satu kesatuan yang
homogen dan mengedepankan konsep koherensi dan keteraturan secara
umum. Berdasarkan konsep tersebut, prinsip kesatuan etika bisnis Islam

2
“Etika,” dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 20 Juli 2023,
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etika&oldid=23880262.
3
Yusuf Abdhul Azis, “Etika Bisnis Islam: Pengertian, Prinsip dan Tujuan,” Deepublish Store (blog), 18 Oktober
2021, https://deepublishstore.com/blog/etika-bisnis-islam/.
3
mempunyai pandangan dasar yaitu bisnis yang terintegrasi, vertikal dan
horizontal, yang mewakili kesetaraan hakiki dalam Islam.

2) Keseimbangan (Adil)

Prinsip kedua etika bisnis Islam mengacu pada ajaran Islam yang
menganjurkan kejujuran dalam berbisnis dan larangan perilaku curang atau
kezaliman. Sungguh malang nasib bagi orang yang menipu, yaitu orang-orang
yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, tetapi
menakar orang selalu dikurangi.

3) Kehendak Bebas

Kebebasan dalam prinsip-prinsip etika bisnis Islam merupakan bagian


terpenting yang harus dilaksanakan tanpa merugikan kepentingan bersama.
Kehendak bebas ini merupakan kecenderungan manusia untuk senantiasa
memenuhi kebutuhan pribadinya yang tidak terbatas dan dipandu oleh
kewajiban setiap manusia terhadap masyarakat melalui infak, zakat, dan
sedekah.

4) Tanggung Jawab

Prinsip selanjutnya adalah tanggung jawab, yang dilakukan oleh masyarakat


dengan menggunakan kehendak bebasnya secara bertanggung jawab dan
penuh tanggung jawab untuk mewujudkan keadilan dan persatuan. Dalam
praktiknya, khususnya dalam etika bisnis, seseorang seharusnya mampu
memikul tanggung jawab apabila ia mempunyai kehendak bebas.

5) Kebenaran

Kebenaran dalam konteks ini tidak hanya mencakup makna kebenaran, tetapi
juga unsur kebajikan dan kejujuran. Kebenaran dalam hal ini mengacu pada
niat, sikap dan perilaku yang benar, yang mencakup proses mencari atau
memperoleh barang dan upaya untuk menentukan keuntungan. Namun untuk
menentukan manfaat tersebut, etika bisnis Islam secara tegas mengatur dan
menjaga tindakan pencegahan terhadap kemungkinan kerugian bagi kedua
belah pihak yang melakukan transaksi.

4
D. Pengaruh Agama dalam Ekonomi
Secara umum agama diartikan sebagai persepsi dan kepercayaan manusia
yang berkaitan dengan keberadaan, alam semesta dan peranan Tuhan dalam alam
semesta serta dalam kehidupan manusia, sehingga menimbulkan model Agama yang
menentukan tingkah laku manusia dan tujuan hidup, ritual, namun Agama adalah
serangkaian keyakinan, peraturan, dan syarat moral bagi seluruh aspek kehidupan
manusia, termasuk ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia atau dengan
alam, agar agama dapat menyatu dengan ilmu ekonomi.

Hubungan antara agama dan pembangunan ekonomi dapat dipelajari untuk


mencoba memahami peran agama dalam masyarakat. Dari sudut pandang positivis,
para pengikutnya tidak mengikutinya. Di sebagian besar negara di dunia, dengan
peran agama, kita dapat mengharapkan moralitas agama. Kita bisa mengurangi rasa
cemas dan takut. Agama juga berfungsi untuk menciptakan norma-norma sosial yang
mempengaruhi perekonomian. Ajaran agama ini menasihati Anda untuk selalu
bekerja keras, menanggung kesulitan dan hidup hemat tetapi juga selalu berusaha dan
menyerah.

Ilmu Ekonomi adalah pengetahuan tentang fakta dan masalah yang berkaitan
dengan usaha pribadi atau individu, kelompok, keluarga, masyarakat atau organisasi.
Negara harus memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas di hadapan sumber daya yang
terbatas. Oikonomia meliputi “oikos” yang berarti rumah tangga dan “nomos” yang
berarti peraturan. Dalam bahasa Arab disebut “istishad” yang berarti masyarakat kelas
menengah atau secara umum berarti memanfaatkan subsistensi atau sumber daya yang
ada di sekitar kita. Ilmu ekonomi juga merupakan upaya memperoleh dan mengelola
harta benda, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, untuk memenuhi kebutuhan
kumulatif kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif.

Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam, ekonomi Islam akan
mengikuti agama Islam dalam banyak aspek. Perekonomian adalah sesuatu yang
independen, oleh karena itu objektif dan pada akhirnya bersifat universal. Misalnya,
hukum penawaran menyatakan bahwa “Jika harga suatu barang naik, jumlah barang
yang ditawarkan akan meningkat.” Undang-undang ini diterapkan karena produsen
5
menganggap kenaikan harga komoditas sebagai peningkatan pendapatan. Tingkah
laku ekonomi manusia merupakan ibadah kepada Allah. Kekayaan ekonomi adalah
suatu alat untuk memenuhi hajat dan kepuasan hidup dalam rangka meningkatkan
kemampuannya agar dapat mengabdi lebih baik kepada Allah. Mencari dan menimba
kekayaan atau pendapatan yang lebih baik untuk dinikmatinya tidaklah dikutuk allah
sepanjang diakui sebagai karunia dan amanat allah. Adapun yang terkutuk adalah
apabila kekayaan itu di jadikan sesembahan yang utama dalam hidupnya. Iman dan
taqwa kepada Allah memberi corak pada dunia ekonomi dengan segala aspeknya.

Ilmu ekonomi juga merupakan usaha memperoleh dan mengelola harta benda,
baik yang berwujud maupun tidak berwujud, untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, yang berkaitan dengan
pembelian kembali, pendistribusian, dan pemanfaatan. Menurut J.L Meij, ilmu
ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia untuk mencapai kesejahteraan, karena
manusia adalah makhluk ekonomi.

Pandangan Weber mengenai hal ini adalah bahwa penolakan terhadap tradisi
atau perubahan cepat dalam metode dan evaluasi kegiatan ekonomi tidak akan
mungkin terjadi tanpa dorongan moral dan agama. Namun, ia juga memberikan bukti
bahwa masih terdapat perbedaan dalam cara kelompok agama berpartisipasi dalam
kapitalisme yang sudah mapan. Di Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa
perkembangan ekonomi syariah dimulai mengikuti model kedua. Oleh karena itu,
tidak mengherankan jika perkembangan bidang keuangan syariah berkembang lebih
cepat dibandingkan kajian teoritis dan konseptual yang bertujuan untuk membentuk
sistem yang lebih komprehensif. Hubungan antara agama dan ekonomi dijadikan
kajian dengan tujuan untuk memahami peran agama. Hubungan antara agama dan
ekonomi bukanlah hubungan yang bersifat kualitas melainkan hubungan timbal balik.
Hubungan agama dan ekonomi sangat erat dengan agama karena didalamnya terdapat
dasar dalam berbuat baik ekonomi, agama merupakan wadah untuk mengatasi
penipuan ekonomi yang sering sekali terjadi di dunia nyata.

Agama harus menjadi mesin perekonomian yang kuat. Oleh karena itu, ajaran
agama menasihati umat manusia untuk selalu bekerja keras, menanggung kesulitan,
6
hidup hemat, selalu berusaha dan pantang menyerah. Ilmu ekonomi dapat dicakup
oleh agama karena merupakan salah satu bentuk perilaku hidup manusia yang
dianggap tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, ilmu ekonomi tidak lepas dari apa yang
bersumber dari Al-Quran dan peninggalan suci Nabi Muhammad SAW.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika bisnis Islam bisa diartikan sebagai suatu proses dan upaya untuk mengetahui
hal-hal yang benar dan salah yang dipakai untuk menentukan bagaimana sikap untuk
melakukan hal yang benar dan berkenan dengan produk, pelayanan perusahaan dan
dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan. Prinsip etika bisnis
Islam adalah: Kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan
kebenaran. Ilmu ekonomi dapat dicakup oleh agama karena merupakan salah satu
bentuk perilaku hidup manusia yang dianggap tidak bisa dihindari. Oleh karena itu,
ilmu ekonomi tidak lepas dari apa yang bersumber dari Al-Quran dan peninggalan
suci Nabi Muhammad SAW.

B. Saran
Dari makalah kami yang singkat ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
umummnya kami pribadi. Sesuatu yang baik datangnya dari Allah SWT, dan yang
buruk datangnya mungkin dari kami sebagai hamba-Nya. Kami menyadari bahwa
penulisan makalah kami jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari
berbagai sisi, jadi kami harapkan kritik dan saran dari kawan kawan semuanya yang
bersifat membangun untuk makalah kami selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dr Ika Yunia Fauzia dkk Lc , M. E. I., Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-
Syariah (Kencana, 2014).
“Etika,” dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 20 Juli 2023,
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etika&oldid=23880262.
Yusuf Abdhul Azis, “Etika Bisnis Islam: Pengertian, Prinsip dan Tujuan,” Deepublish Store
(blog), 18 Oktober 2021, https://deepublishstore.com/blog/etika-bisnis-islam/.

Anda mungkin juga menyukai