Di Susun Oleh :
Nama :+ Nim :
1. Edo Herianto 1722500
2. Lilik setiono 1722500137
3. Sintia 1722500
STMIK ATMALUHUR
PANGKAL PINANG
2018 / 2019
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat,taufik dan
hidayah-Nya, akhirnya penulisan makalah dengan judul EKONOMI DALAM
PANDANGAN ISLAM ini dapat diselesaikan. Shalawat beserta salam penulis
peruntukkan bagi Nabi Muhammad SAW., yang telah menuntun dan memberikan
keteladanan kepada umat manusia tentang bagaimana cara menempuh dan mengarungi
hidup dan kehidupan ini secara baik dan benar sesuai dengan yang dikehendaki oleh
Allah SWT.
Penyusunan makalah ini didasari kajian terhadap kebutuhan referensi bagi para
mahasiswa di Fakultas Syariah dan Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kerinci pada
Jurusan Perbankan Syariah. Guna memberikan kontribusi wawasan dalam perkuliahan
di berbagai perguruan tinggi lainnya, yaitu STAIN, IAIN, UIN,PTAIS, PTN dan PTS.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan EKONOMI DALAM PANDANGAN ISLAM karya
tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan
sempurna pula. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang
kami miliki. Di
mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Semoga makalah ini dapat menjadi khasanah keilmuan dan membawa manfaat
bagi semua pihak.
PENYUSUN
Bab I Pendahuluan
C Tujuan ............................................................................................................... 5
Bab II Pembahasan
B Saran.. ................................................................................................................ 17
A. Latar Belakang
Dalam sistem Islam memandang masalah ekonomi tidak dari sudut pandang
kapitalis, tidak dari sudut pandang sosialis, dan juga tidak merupakan gabungan dari
keduanya. Islam memberikan perlindungan hak kepemilikan individu, sementara “untuk
kepentingan masyarakat didukung dan diperkuat, dengan tetap menjaga keseimbangan
kepentingan publik dan individu serta menjaga moralitas”.
Dalam ekonomi Islam, penumpukan kekayaan oleh sekelompok orang
dihindarkan dan secara otomatis tindakan untuk memindahkan aliran kekayaan kepada
anggota masyarakat harus dilaksanakan. Sistem ekonomi Islam merupakan sistem yang
adil, berupaya menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya kepada satu kelompok saja,
tetapi tersebar ke seluruh masyarakat.
Islam memperbolehkan seseorang mencari kekayaan sebanyak mungkin. Islam
menghendaki adanya persamaan, tetapi tidak menghendaki penyamarataan. Kegiatan
ekonomi harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak harta dikuasai
pribadi. Di dalam bermuamalah, Islam menganjurkan untuk mengatur muamalah di
antara sesama manusia atas dasar amanah, jujur, adil, dan memberikan kemerdekaan
bermuamalah serta jelas-jelas bebas dari unsur riba. Islam melarang terjadinya
pengingkaran dan pelanggaran larangan-larangan dan menganjurkan untuk memenuhi
janji serta menunaikan amanat.
Berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, menunjukkan adanya
masyarakat muslim yang dengan sadar memilih berintegrasi pada perekonomian
dalam perbankan shari‘ah sebagai implementasi ketaatan beragama, sekaligus sebagai
usaha memenuhi kebutuhan ekonomi.
C. Tujuan Penulisan
Didalam pembuatan makalah ini, penulis mengambil sebuah judul “EKONOMI
DALAM PANDANGAN ISLAM”. Maka penulis memiliki tujuan penulisan sebagai
berikut :
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian ekonomi dalam pandangan islam.
2. Pembaca dapat mengetahui hukum dan dalil jual beli.
3. Pembaca dapat mengetahui rukun dan syarat jual beli
4. Pembaca dapat mengetahui tujuan ekonomi islam.
5. Pembaca dapat mengetahui prinsip-prinsip ekonomi dalam pandangan islam.
Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi
kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga diatur
dalam Islam dengan prinsip illahiyah1[1]. Harta yang ada pada kita, sesungguhnya
bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT agar dimanfaatkan
sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan
kembali kepada Allah SWT untuk dipertanggung jawabkan.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia
yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid
sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Bekerja merupakan suatu
kewajiban karena Allah SWT memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya dalam
Surat At Taubahayat 105:
Ekonomi dalam islam adalah satu kesatuan dengan ajaran islam lainnya.
Ekonomi tidak dapat dipisahkan dengan aturan shalat, puasa, berumah tangga, dan
Banyak yang berpikiran bahwa ekonomi berbeda dengan islam. Islam hanya mengatur
ibadah sedangkan tidak mengatur ekonomi. Tentu saja ini keliru. Islam adalah agama
rahmatan lil alamin yang artinya mengatur keseluruhan sektor manusia. Untuk itu
segala aktivitas manusia mengarah pada landasan dan prinsip islam.
Cara Berhutang
Menunaikan Zakat
Transaksi Jual Beli
Membeli Mata Uang
Melarang Riba
Cara Menunaikan Transaksi dengan Akuntable
dsb
Untuk itu, ekonomi dalam islam bersifat prinsip-prinsip dasar. Sedangkan teknisnya
tergantung kepada zaman yang berkembang dan teknologi yang digunakan. Selagi tidak
melanggar prinsip dasar ekonomi islam tentu tidak menjadi masalah dan itu di bolehkan
dalam islam.
Misalnya saja, menggunakan online untuk jual beli. Selagi masih ada akad dan
kejelasan barang atau jasa yang ditawarkan serta jelas halal-haramnya barang tersebut,
maka ulama-ulama memperbolehkan.
a. Al Baqarah : 198
Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat,
berdzikirlah kepada Allah di Masy’ari lharam .Dan berdzikirlah (dengan menyebut)
Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepada mu; dan sesungguhnya kamu
sebelum itu benar – benar termasuk orang-orang yang sesat.”
b. Al Baqarah : 275
c. An Nisa : 29
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
Maka, bila mengacup ada ayat- ayat Al-Qur’an dan Hadis.Hukum jual beli
adalah mubāh (boleh). Namun pada situasi tertentu, hukum julabeli itu bias berubah
menjadi sunnah, wajib, haram, dan makruh.
a. Bai’ al
mutlaqah, yaitu pertukaran antara barang atau jasa dengan uang. Uang berperan
sebagai alat tukar. semacam ini menjiwai semua produk-produk lembaga
keuangan yang didasarkan atas prinsip jual-beli.
b. Bai’ al muqayyadah
yaitu jual-beli di mana pertukaran terjadi antara barang dengan barang (barter).
Aplikasi jual-beli semacam ini dapat dilakukan sebagai jalan keluar bagi
transaksi ekspor yang tidak dapat menghasilkan valuta asing 5[5](devisa).
Karena itu dilakukan pertukaran barang dengan barang yang dinilai dalam
valuta asing. Transaksi semacam ini lazim disebut counter trade.6[6]
c. Bai’ al sharf;
yaitu jual-beli atau pertukaran antara saw mata uang asing dengan mata uang
asing lain, seperti antara rupiah dengan dolar, dolar dengan yen dan sebagainya.
Mata uang asing yang diperjualbelikan itu dapat berupa uang kartas 7[7](bank
10 | P A I ( K e l 1 0 )
notes) ataupun dalam bentuk uang giral 8[8](telegrafic transfer atau mail
transfer).
d. Bai’ al murabahah
adalah akad jual-beli barang tertentu. Dalam transaksi jual-beli tersebut penjual
menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan, termasuk harga
pembelian dan keuntungan yang diambil.
e. Bai’ al musawamah
adalah jual-beli biasa, di mana penjual tidak memberitahukan harga pokok dan
keuntungan yang didapatnya.
f. Bai’ al muwadha’ah
yaitu jual-beli di mana penjual melakukan penjualan dengan harga yang lebih
rendah daripada harga pasar atau dengan potongan (discount). Penjualan
semacam ini biasanya hanya dilakukan untuk barang-barang atau aktiva9[9]
tetap yang nilai bukunya sudah sangat rendah.
g. Bai’ as salam
adalah akad jual-beli di mana pembeli membayar uang (sebesar harga) atas
barang yang telah disebutkan spesifikasinya, sedangkan barang yang
diperjualbelikan itu akan diserahkan kemudian, yaitu pada tanggal yang
disepakati. Bai’ as salam biasanya dilakukan untuk produk-produk pertanian
jangka pendek.
h. Bai’ al istishna’
hampir sama dengan bai’ as salam, yaitu kontrak jual-beli di mana harga atas
barang tersebut dibayar lebih dulu tapi dapat diangsur sesuai dengan jadwal dan
11 | P A I ( K e l 1 0 )
syarat-syarat yang disepakati bersama, sedangkan barang yang dibeli diproduksi
dan diserahkan kemudian.
2. Sama-Sama Menguntungkan
12 | P A I ( K e l 1 0 )
Ekonomi islam mengedepankan prinsip sama-sama menguntungkan. Di
dalam transaksi ekonomi, tidak bisa ada yang saling merugi atau rugi salah
satunya. Untuk itu, transaksi ekonomi dalam islam diatur agar ada kesepakatan
atau akad terlebih dahulu, agar satu sama lain tidak ada yang merasa dirugikan
setelahnya.
13 | P A I ( K e l 1 0 )
Prinsip yang juga harus dipahami oleh umat islam dalam hal ekonomi
adalah trnasparansi dan keterebukaan. Ketika melakukan jual beli misalnya,
maka hendaklah terbuka mengenai kondisi barang atau hal yang diperjual
belikan. Terangkanlah mengenai baik dan cacatnya dan jangan menutup-nutupi
kondisi yang ada.
Efek dari ketidakterbukaan itu tentu membuat yang rugi adalah diri kita
sendiri. tentunya ketidak jujuran membuat orang enggan untuk bisa kembali
bertransaksi dengan kita. Untuk itulah yang dinamakan ketidakberkahan dalam
ekonomi.
5. Pencatatan Transaksi
14 | P A I ( K e l 1 0 )
itu, ekonomi islam haruslah dijaga dan ditegakkan. Karena dampak ekonomi
islam bukan hanya satu pihak melainkan seluruh ummat, rahmatan lil alamin.
15 | P A I ( K e l 1 0 )
b) Kesalamatan jiwa (al nafs).
c)`Keselamatan akal (al aql).
d)`Keselamatan keluarga dan keturunan (al nasl).
e)`Keselamatan harta benda (al mal).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa Islam adalah satu-satunya agama
yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta.
Kegiatan perekonomian manusia juga diatur dalam Islam dengan prinsip illahiyah.
Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan
dari Allah SWT agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia
yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT untuk dipertanggung
jawabkan.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia
yang perilakunya diatu berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid
sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
16 | P A I ( K e l 1 0 )
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
17 | P A I ( K e l 1 0 )