Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EKONOMI ISLAM
Tentang

KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM

Dosen pengampuh :
Muthia Ulfah.S.E.I. ,M.A

Disusun oleh :
Kelompok 1
Nurhayati :2216050053
Olla fauziah :2216050153
Salisa amallia :2216050054
Suaibah nur aziz :2216050129

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1443/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.Tanpa ridho dan petunjuk darinya mustahil makalah ini
dapat diselesaikan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih pada pengajar mata
kuliah Ekonomi Islam sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Konsep Dasar Ekonomi Islam.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang Konsep Dasar Ekonomi Islam.
Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah ini akan mempermudah
semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah Ekonomi Islam.

Padang, Februari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Definisi Ekonomi Islam..................................................................................................6
B. Konsep Dasar Ekonomi Islam.........................................................................................7
C. Sumber Hukum Ekonomi Islam......................................................................................8
D. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam.......................................................................................9
E. Karakteristik Ekonomi Islam........................................................................................10
F. Ruang lingkup Ekonomi Islam......................................................................................10
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ekonomi islam secara mendasar berbeda dari system ekonomi yang lain dalam
hal tujuan,bentuk dan coraknya. System tersebut berusaha memecah masalah ekonomi
manusia dengan cara menempuh jalan tengah antara pola yang ekstrem yaitu kapatalis
dan komunis. Ekonomi islam adalah system ekonomi yang berdasar pada al-Quran
dan Hadits yang bertujuan untuk memenuhi kebetuhan manusia di dunia dan akhirat.
System ekonomi islam merupakan system ekonomi yang bebas, tetapi
kebebasannya ditunjukkan lebih banyak dalam bentuk Kerjasama daripada dalam
bentuk kompetisi (persaingan). Karena kerjasam merupakan temma umum dalam
organisasi sosial islam. Individualisme dan kepedulian sosial begitu erat terjalin
sehingga bekerja demi kesejahteraan orang lain merupakan cara yang paling
memberikan harapan bagi pengembangan daya guna seseorang dan dalam ragka
mendapatakan ridha Allah SWT. Jadi islam mengajarkan kepada para pemeluknya
agar dapat memperhatikan bahwa perbuatan baik (amal salih) bagi masyarakat
merupakan ibadah kepada Allah dan menghimbau mereka untuk berbuat sebaik-
sebaiknya demi kebaikan orang lain. Ajaran ini bisa ditemukan disemua bagian Al-
Quran dan ditunjukkan secara nyata kehidupan Nabi Muhammad SAW sendiri.
System ekonomi islam tidak terlepas dari seluruh system ajaran islam secara
integral dan kompehensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi islam mengacu
pada saripati ajaran islam. Kesesuian system tersebut dengan fitrah manusia tidak
ditinggalkan, keselarasan inilah sehingga tidak terjadi benturan-benturan dalam
implementasinya, kebebasan berekonomi terkendali menjadi ciri dan prinsip system
ekonomi islam. Kebebasan memiliki unsur produksi dalam menjalankan roda
aperekonomia merupakan bagian penting dengan tidak merugikan kepentingan
kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar, tidak adanya Batasan pendapatan bagi
seseoarang menndorong manusia untuk aktif berkarya dengan segala potensi yang
dimilikinya, kecendrungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan
pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu
terhadap masyarakatnya, keseimbangan antara kepentingan individu dan kolaektif
inilah menjadi pendorong bagi bergeraknya roda perekonomian tanpa merusak
System Sosial yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan definisi Ekonomi Islam ?
2. Apa saja yang termasuk kedalam Konsep Dasar Ekonomi Islam ?
3. Apa saja yang termasuk Sumber Hukum Ekonomi Islam ?
4. Apa saja yang termasuk kedalam Prinsip-prinsip Ekonomi Islam ?
5. Apa saja Karakteristik Ekonomi Islam ?
6. Apa saja Ruang Lingkup Ekonomi Islam ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Definisi Ekonomi Islam.
2. Untuk mengetahui Konsep Dasar Ekonomi Islam.
3. Untuk mengetahui Sumber Hukum Ekonomi Islam.
4. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Ekonomi Islam.
5. Untuk mengetahui Karakteristik dan Ruang Lingkup Ekonomi Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ekonomi Islam


Secara etimologi kata ekonomi berasal dari bahasa oikononemia
(Greek atau Yunani), terdiri dari dua kata : oicos yang berarti rumah dan
nomos yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah aturan-aturan untuk
menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik
rumah tangga rakyat (volkshuishouding), maupun rumah tangga negara
(staathuishouding), yang dalam bahasa inggris disebutnya sebagai
economics.
Sedangkan pengertian ekonomi Islam menurut istilah (terminologi)
terdapat pengertian menurut beberapa ahli ekonomi Islam sebagai berikut :
a. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian ekonomi Islam adalah
ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari
Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang
tidak lepas dari syari‟at Allah.
b. M. Syauqi Al-Faujani memberikan pengertian ekonomi Islam dengan
segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang
didasarkan kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.
c. Monzer Kahf memberikan pengertian ekonomi Islam dengan kajian
tentang proses dan penangguhan kegiatan manusia yang berkaitan
dengan produksi, distribusi dan konsumsi dalam masyarakat muslim.
d. Menurut Abdul maman, “mendefinisikan ekonomi islam sebagai sebuah ilmu
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi bagi suatu masyarakat
yang diilhami oleh nilai-nilai islam“.
e. Menurut Prof. Dr. Zainudin Ali, “Pengertian ekonomi syariah adalah
kumpulan norma hukum yang bersumber dari al-quran dan hadits yang
mengantur peekonomian umat manusia”.
f. Menurut Dr. Mardani, ‘Pengertian ekonomi syariah yaitu kegiatan atau usaha
yang dilakukan oleh per orang atau sekelompok atau badan usaha yang
berbadan huku dan tidak berbadan hukum dalam rangka memenuhi kebutuhan
yang bersifat komersial dan tidak komersial menurut prinsip syariah.1
Ekonomi Islam atau disebut juga dengan Ekonomi Syariah merupakan salah satu
jenis system ekonomi yang saat ini berkembang di dunia, terutama negara-negara
dengan mayorits penduduk muslim. Ekonomi islam adalah sebuah system ilmu
pengetahuan yang menyoroti masalah perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi
konvesional lainnya. Hanya dalam system ekonomi ini, nilai-nilai islam menjadi
landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya. Penerapan ekonomi syariah sebagai
system landasan nilai-nilai islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits.
Ekonomi islam itu berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi
barang serta jasa didalam kerangka masyarakat islam yang didalamnya jalan hidup
islami ditegakkan sepenuhnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian ekonomi
islam atau disebut juga dengan ekonomi syariah adalah suatu system ekonomi yang
bersumber dari nilai-nilai islam ( Al-Quran dan Hadits ) yang dijadikana pedoman
dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia demi menjaga kelangsungan hidupnya.

B. Konsep Dasar Ekonomi Islam


Ekonomi dan islam sangat erat hubungannya. Ekonomi tidak terlepas dari
aturan-aturan dalam syari’ah islam yang disebut ekonomi Islam. Ekonomi Islam
adalah pengelolaan atauaturan-aturan rumah tangga (bangsa, negara dan dunia)
bertujuan untuk menciptakan barang dan jasa dalam memenuhi kehidupan sehari-hari
yang berlandaskan syariah Islam.
Islam sebagai agama di dalamnya mengandung konsep yang mengatur
kehidupan manusia secara komprehensif danuniversal, baik dalam hubungan dengan
Sang Pencipta (hablumin Allah) maupun dalam hubungan sesama manusia (hablum
minannas). Ada tiga pilar pokok dalam ajaran Islam, Pertama Aqidah yaitu komponen
ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas keberadaan dan kekuasaan Allah.
Kedua Syariah, yaitu komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan
seorang muslim, baik dalam bidang ibadah (hablumin Allah) maupun dalam bidang
muamalah (hablum minannas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi
keyakinannya. Sedangkan muamalah meliputi berbagai bidang kehidupan, antara lain
yang berhubungan dengan ekonomi atau harta dan perniagaan disebut muamalah
1
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dala Prespektif Islam, (Bandung, PT. Pustaka Setia Pertama Maret 2002),
18.
maliyah. Ketiga akhlaq, yaitu landasan perilaku dan kepribadian yang akan
mencirikan dirinya sebagai seorang muslim yang taat berdasarkan Syariah.
Karakteristik ekonomi Islam meliputi tiga asas pokok. Ketiganya secara asasi dan
bersama mengatur teori ekonomi dalam Islam, yaitu asas akidah, akhlak dan asas
hukum (muamalah). Nilai-nilai dasar ekonomi islam terdiri dari; nilai kepemilikan,
nilai keadilan, nilai keseimbangan, nilai kebebasan, nilai kebersamaan.

C. Sumber Hukum Ekonomi Islam


Adapun sumber-sumber hukum dalam ekonomi Islam adalah:
1. Al-Quranul Karim
Alquran adalah sumber utama, asli, abadi, dan pokok dalam hukum ekonomi
Islam yang Allah SWT turunkan kepada Rasul Saw guna memperbaiki,
meluruskan dan membimbing Umat manusia kepada jalan yang benar.
Didalam Alquran banyak tedapat ayat-ayat yang melandasi hukum ekonomi
Islam, salah satunya dalam surat An-Nahl ayat 90 yang mengemukakan
tentang peningkatan kesejahteraan Umat Islam dalam segala  bidang termasuk
ekonomi.
2. Hadits dan Sunnah
Setelah Alquran, sumber hukum ekonomi adalah Hadis dan Sunnah. Yang
mana para pelaku ekonomi akan mengikuti sumber hukum ini apabila
didalam Alquran tidak terperinci secara lengkap tentang hukum ekonomi
tersebut.
3. Ijma’
Ijma' adalah sumber hukum yang ketiga, yang mana merupakan konsensus
baik dari masyarakat maupun cara cendekiawan Agama, yang tidak terlepas
dari Alquran dan Hadis.
4. Ijtihad dan Qiyas
Ijtihad merupakan usaha meneruskan setiap usaha untuk menemukan sedikit
banyaknya kemungkinan suatu persoalan syariat. Sedangkan qiyas adalah
pendapat yang merupakan alat pokok ijtihad yang dihasilkan melalui
penalaran analogi.
5. Istihsan, Istislah, dan Istishab
istihsan, Istislah dan Istishab adalah bagian dari pada sumber hukum yang
lainnya dan telah diterima oleh sebahagian kecil oleh keempat mazhab.23

D. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam


Dalam sebuah system perekonomisn islam terdapat beberapa prinsip-prinsip yang
harus dipegang teguh dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Menurut Metwally,
prinsip-prinsip ekonomi islam secara garis besar dapar dijabarkan sebagai berikut :
1. Sumber daya dipandang sebagai Amanah Allah kepada manusia,sehingga
pemanfaatannya haruslah bisa dipertangguangjawabkan di akhirat kelas.
Impliksinya adalah manusia harus memnggunakannya dalam kegiatan yang
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
2. Kepemilikian pribadi diakui dalam batas-batas tertentu yang berhubungan
dengan kepentingan masyarakat dan tidak mengakui pendapat yang
diperolehkan tidak sah.
3. Bekerja adalah kekuatan penggerak utama kegiatan ekonomi islam (Q.S 4:29).
Islam mendorong manusia untuk mendapatkan materi/harta dengan berbagai
cara, asalkan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
4. Kepemilikan kekayaan tidak boleh dimiliki oleh segelitir orang-orang kaya,
dan harus berperan sebagai capital produktif yang akan meningkatkan besaran
produk nasioanl dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Islam menjamin kepemilikkan masyarakat dan penggunaanya dialokasikan
untuk kepentingan orang banyak. Prinsip ini didasari oleh sunnah Rasulullah
yang menyatakan bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama atas air,
padang rumput dan api.
6. Seorang musllim harus tunduk kepada Allah dan hari pertanggungjawaban di
akhirat ( Q.S 2:281 ). Kondisi ini akan mendorong seorang muslim untuk
menjauhkan diri dari hal-hal yang berhubungan dnegan maisir, gahrar dan
berusaha dengan cara yang betil, melampaui batas dan sebagainya.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas ( nisab ).
Zakat ini merupakan alat distribusi Sebagian kekayaan orang kaya yang
ditujukkan untuk orang miskin dan mereka yang membutuhkan.

2
Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta:PT. Dana Bakhti Prima
Yas,1997),h.19
3
Manan, Teori dan Praktek., 28-38.
8. Islam melarang riba dalam segala bentuknya. Secara tegas dan jelas hal ini
tercantum dalam ( Q.S 30:39, 4:160-161, 3:130 dan 2:278-279 ).

E. Karakteristik Ekonomi Islam


Dalam pelaksanaannya, prinsip tersebut menimbulkan hal-hal sebagai berikut
yang kemudian menjadi ciri-ciri atau karakteristik ekonomi islam, antara lain :
1. Pemelikkan, kepemilikkan ini dipergunakan untuk bbekerja guna memenuhi
kenutuhannya dan keluarganya, dan Sebagian lagi unuk kepentingan
masyarakat. Meskipun ia memilikinya, namun ia tidak diperkenankan untuk
merusaknya atau membakarnya, ataupun melantarkan, mengingat bahwa
kepemilikkan ini adalah relative dan juga merupakan titipan dari Allah SWT.
2. Produk barang dan jasa harus halal. Baik cara memperoleh
input,pengelohannya dan outputnya harus dapat dibuktikan halal. Hendaklah
kita tidak begitu saja percaya terhadap label yang mengatakan ditanggung
halal. Tidaklah dapat dibenarkan bahwa hasil usaha yang haram dioergunakan
untuk membiayai yang halal.
3. Keseimbangan, Allah tidak menghendaki seseorang menghabiskan tenaga dan
waktunya untuk beribadah dalam arti sempit, akan tetapi harus mengusahakan
kehidupannya didunia. Dalam mengusahakan kehidupannya didunia ia tidak
boleh boros, akan tetapi juga tidak boelh kikir. Janganlah seseorang terlalu
senang terhadap harta benndanya, tetapi juga jangan terlalu sedih manakah ia
kekurangan rizki. Ia harus minta tolong kepad aAllah dengan cara sabar dan
mendirikan salat.
4. Upah tenaga kerja, keuntungan dan bunga. Upah tenaga kerja diupayakan agar
sesuai dengan prestasi dan kebutuhan hidupnya, ini mengakibatkan
keuntungan menjadi kecil diterima oleh pemilik saham yang pada umumnya
berkehidupan lebih baik dari mereka. Akibatnya, daya beli orang-orang kecil
iini bertambah besar, dan perusahaan lebih lancer usahanya.
5. Kejujuran dan tepat janji. Segala perbuatan seseorang harus mengandung
kejujuran, baik berbicara, takaran dan timbangan, serta mutu dan selalu
menepati janjinya.
F. Ruang lingkup Ekonomi Islam
Dalam ruang lingkup ekonomi Islam terdapat tantangan dan tugas ekonomi
Islam, Salah satu hambatan terbesar yang merupakan tantangan bagi pembangunan
4
ekonomi Islam adalah karena tidak adanya contoh aktual/empiris dari praktek
ekonomi Islam. Pada saat ini tidak ada masyarakat atau negara di dunia ini termasuk
negara-negara muslim sekalipun yang mempraktekkan ekonomi Islam secara ideal.
Pada saat ini belum ada praktek ekonomi Islam secara komperehensif, yang ada
hanyalah praktek-praktek parsial dalam beberapa aspek mu’amalah seperti jual beli,
sistem perbankan, kontrak dan lain-lain.
Tugas ekonomi Islam memang Nampak lebih besar daripada ilmu ekonomi
konvensional. Tugas pertama dari ekonomi Islam yaitu mempelajari perilaku aktual
dari para individu maupun kelompok, perusahaan, pasar, pemerintah, dan pelaku
ekonomi lainnya. Aspek inilah yang sebenarnya mendapat banyak pembahasan dalam
ilmu ekonomi konvensional, namun nampaknya belum memuaskan karena adanya
asumsi-asumsi perilaku yang tidak realistis dan komperehensif. Asumsi ini misalnya
tentang kecenderungan manusia untuk hanya mementingkan diri sendiri dengan cara
maksimasi material dan maksimasi kepuasan (utility).
Tugas kedua ekonomi Islam adalah menunjukkan jenis asumsi perilaku dan
perilaku yang dibutuhkan untuk merealisasikan tujuan pembangunan ekonomi.
Karena nilai-nilai moral berorientasi kepada tujuan, maka ekonomi Islam perlu perlu
mempertimbangkan nilai-nilai dan lembaga Islam, dan kemudian secara ilmiah
menganalisis dampaknya terhadap pencapaian tujuan tersebut.
Tugas ketiga, karena perbedan antara perilaku aktual dan perilaku ideal, maka
ekonomi Islam harus menjelaskan mengapa para pelaku ekonomi tidak bertindak
menurut jalan yang seharusnya.
Tugas keempat, karena tujuan utama pencarian ilmu adalah membantu
peningkatan kesejahteraan manusia, maka ekonomi Islam harus menganjurkan cara
yang bagaimana sehingga dapat membawa perilaku seluruh pelaku ekonomi, yang
mempengaruhi alokasi dan distribusi sumber daya ekonomi, sedekat mungkin tatanan
yang ideal.
Selain itu, secara komprehensif ruang lingkup dalam ekonomi Islam adalah
bermuamalah, dalam bermuamalah harus ada nilai-nilai universal yang terkandung

4
M.B Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Islami (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), 20-21
antara lain, Nilai-nilai tauhid (keesaan Tuhan), ‘adl (keadilan), nubuwwah (kenabian),
khilafah (pemerintahan), dan ma’ad (hasil).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem ekonomi Islam atau dikenal sebagai mu'amalah adalah suatu
sistem yang baik karena berdasarkan wahyu yang jelas dari Yang Maha Kuasa
yaitu Allah SWT. Namun akhir-akhir ini menjadi compicated disebabkan
karena terikut dengan rentak dan cara hidup serta pendidikan Barat yang
mengabaikan aspek yang paling penting kepada manusia yaitu pembangunan
manusia hakiki berdasarkan paradigma Tauhid bagi menuju  pengiktirafan
Allah SWT bagi mencapai Al-Falah (kemenangan dan kejayaan) dan bukan
semata-mata bangunan yang barangkali di diami oleh manusia-manusia yang
tertandus  jiwa dan akhlaqnya.
Ekonomi Islam berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara
kesejahteraan. Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi
oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan
kekayaan.. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan
kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi
dalam etika dan moral.
Ekonomi Islam pada dasarnya merupakan aktualisasi nilai-nilai Islam
dalam aktivitas kehidupan manusia dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
manusia di dunia dan akhirat.Keberadaan ekonomi Islam tidak lain bertujuan
mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat.
Tujuan tersebut dalam pandangan para ahli dijabarkan dalam tiga
permasalahan pokok yang terdiri atas pertama mewujudkan pertumbuhan
ekonomi dalam Negara, kedua mewujudkan kesejahteraan manusia dan ketiga
mewujudkan mekanisme distribusi kekayaan yang adil.
B. Saran
Untuk mewujudkan kegiatan ekonomi yang selaras dengan perintah
Allah SWT, seorang muslim perlu mengetahui beberapa asas transaksi
ekonomi menurut ajaran Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dala Prespektif Islam, (Bandung, PT. Pustaka Setia
Pertama Maret 2002), 18.
Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta:PT. Dana Bakhti
Prima Yas,1997),h.19
Manan, Teori dan Praktek., 28-38.
M.B Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Islami (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), 20-21

Anda mungkin juga menyukai