Anda di halaman 1dari 13

ETIKA BISNIS DALAM PASAR ISLAM

Disusun oleh:
Kelompok 4

Juliyansah 200260044
Ashifa Ridza Syafina 200260019
Zihan Fahra 200260018
Aliska 200260026
Muliana 200260020
Zahratul Jannah 200260023
Wardhatul Afra 200260025

Kelas : VI.A
Mata Kuliah : Etika Bisnis Islam
Dalam Masyarakat Aceh

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas
berkah dan rahmat-Nya Kami bisa menyusun Makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan Makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas kelompok dalam Mata Kuliah Etika Bisnis Islam Dalam
Nasyarakat Aceh.
Dalam penyusun Makalah ini, Kami tentu saja menjumpai beberapa
hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya Kami dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu melalui
kesempatan ini Kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih sebesar
besarnya kepada berbagai pihak terkait yang telah membantu Kami
menyelesaikan Makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya dari manusia yaitu Kami sendiri
sedangkan segala sesuatu yang benar datangnya hanya dari Allah SWT, untuk itu
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat berbagai kesalahan baik itu dalam penulisan atau tata bahasa, dan
kritik beserta saran yang membangun sangat Kami harapkan guna untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan pada tahap selanjutnya.
Semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi Kami sebagai penyusun
umumnya untuk semua pihak pembaca.

Lhokseumawe, 11 juni 2023

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perdagangan merupakan aktivitas yang dijalankan oleh manusia.
Islam menganjurkan umatnya untuk berdagang, karena sembilan dari sepuluh
pintu rezeki adalah dari pedagang. Selain itu Rasullah merupakan contoh
teladan pedagang yang profesional dalam menjalankan dagangannya. Nabi
Muhammad berdagang dari umur 7 tahun dan menjadi kepercayaan Khadijah
dalam menjalankan dagangnya, yang kemudian menjadi istri Rasul. Ini
artinya bahwa berdagang dianjurkan dalam Islam dan semua aktivitas
kehidupan harus mengacu kepada AL-Quran, hadits dan ijtihad para Ulama
(Gadis A.A. 2020).
Untuk mewujudkan bisnis yang sehat dalam menghadapi persaingan
bisnis, maka perlu adanya penerapan etika bisnis. Selain itu, pebisnis
diharapkan mampu bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya, artinya
bisnis yang dilakukan harus mampu membangun tingkat kepercayaan
stakeholders-nya. Kepercayaan, kedailan, dan kejujuran merupakan elemen
pokok dalam mencapai suksesnya bisnis dikemudian hari. Hal ini juga yang
menjadi dasar adanya pemikiran etika bisnis Islam. Dalam konteks inilah,
etika Bisnis Islam muncul dengan alasan bahwa Islam mencakup sekumpulan
ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang dapat mengantarkan manusia menuju
kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun diakhirat.
Selain itu, Islam juga merupakan sistem bagi seluruh aspek
kehidupan, mulai dari aspek sosial, ekonomi, budaya, politik dan lainnya.
Salah satu masalah yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia sebagai
individu maupun sosial adalah etika. Etika dalam perkembanganya sangat
berpengaruh bagi kehidupan manusia. Penerapan etika memberikan manusia
bagaimana cara untuk mengambil sikap serta tindakan yang tepat dan dapat
menjalani hidup. Pada akhirnya etika diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan manusia dalam mengambil keputusan. Penyebaran etika Islam
yang dilancarkan oleh nabi bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada

1
tujuan asasinya, mengangkat suatu umat yang rusak menuju ketinggian dan
kesempurnaan harkat martabat manusia. Islam sebagai agama dengan sistem
komprehensif juga mengatur aspek-aspek dengan basis moralitas. Dalam
agama Islam, etika atau perilaku serta tindak tanduk dari manusia yang telah
diatur sedemikian rupa, sehingga jelas mana perbuatan atau tindakan yang
dikatakan dengan perbuatan yang tidak baik atau tindakan asusila dan mana
tindakan atau perbuatan yang disebut bermoral yang sesuai dengan aturan
agama (Gadis A.A. 2020). Pasar merupakan area jual beli barang dengan
jumlah penjual dan pembeli lebih dari satu, baik yang disebut sebagai pusat
perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza pusat perdagangan
maupun sebutan lainnya (peraturan Presiden RI. NO 112 tahun 2007). Tidak
hanya sebagai pertemuan antara penjual dan pembeli, tetapi pasar merupakan
tempat atau wadah interksi sosial dalam bertransaksi produk tertentu misalnya
pasar perumahan, pasar besar dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Etika Islam?
2. Apa saja Fungsi Etika Bisnis Islam?
3. Apa saja Prinsip Etika Bisnis Islam?
4. Apa definisi dari Pasar Menurut Islam?
5. Apa prinsip Dasar Pasar Islam?
6. Apa saja Mekanisme Keadilan Pasar Islam?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui etika dalam islam
2. Untuk mengetahui fungsi dari etika bisnis dalam islam
3. Untuk mengetahui prinsip dari etika bisnis islam
4. Untuk mendeskripsikan pasar menurut islam
5. Untuk mengetahui prinsip dasar pasar islam
6. Untuk menjelaskan bagaimana mekanisme keadilan dalam pasar islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika Bisnis Islam


Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “ethos”, yang berarti adat
kebiasaan yang merupakan hasil dari filsafat. Etika ialah ilmu tentang tingkah
laku manusia, prinsip-prinsip yang sistematisasi tentang tindakan moral yang
benar. Perbedaan akhlak dan etika ialah bahwa etika merupakan cabang dari
filsafat yang bertitik tolok dari akal pikiran, sedangkan akhlak ialah suatu ilmu
pengetahuan yang mengajar mana yang baik dan mana yang buruk, yang
berdasarkan ajaran Allah swt. dan Rasullah saw.
Etika Islam adalah doktrin etis yang berdasarkan ajaran-ajaran agama
Islam yang terdapat didalam Al-quran dan Sunnah Nabi Muhammad Saw yang
didalamnya terdapat nilai-nilai luhur dan sifat-sifat yang terpuji (mahmuda).
Dalam agama Islam, etika ataupun perilaku serta tindak tanduk dari manusia yang
telah diatur sedemikian rupa, sehingga jelas mana perbuatan atau tindakan yang
dikatakan dengan perbuatan yang tidak baik atau tindakan asusila dan mana
tindakan atau perbuatan yang disebut bermoral atau sesuai dengan aturan agama.
Berkaitan dengan nilai-nilai luhur yang tercakup dalam etika Islam dalam
kaitannya dengan sifat yang baik dari perbuatan atau perilaku yang patut dan
terpuji. Islam tidak hanya mengatur tentang cara beribadah, lebih daripada itu
Islam adalah agama yang mengatur tatanan hidup manusia dengan sempurna, baik
dari kehidupan individu dan masyarakat, baik aspek rasio, materi maupun spiritual
yang di dampingi oleh ekonomi, sosial dan politik. Pengusaha Islam adalah
manusia Islam yang bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya melalui
usaha perdagangan, dan selanjutnya memberikan pelayanan kepada masyarakat
melalui perdagangan tersebut.
Etika bisnis Islam adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral atau ahklak yang bertujuan untuk mendidik
moralitas manusia dalam perdagangan yang meliputi baik perdagangan berang
maupun perdagangan jasa yang mengacu pada Al-Quran dan Hadits (Ahmad,
2001; 152). Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai

3
dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada
kekhawatiran, sebab suda diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Nilai
etika, moral, susila dan akhlak adalah nilai-nilai yang mendorong manusia
menjadi pribadi yang utuh. Seperti kejujuran, kebenaran keadilan, sehingga setiap
orang boleh punya seperangkat pengetahuan tentang nilai, tetapi pengetahuan
yang mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang Islam hanya ada dua yaitu
Al-Quran dan hadits sebagai sumber segala nilai dan pedoman dalam setiap sendi
kehidupan yang termasuk dalam bisnis.

2.2 Fungsi Etika Bisnis Islam


Etika bisnis Islam mengatur agar segala usaha yang dijalankan sesuai
dengan tatanan ajaran agama Islam. Pada dasarnya terdapat fungsi khusus dalam
etika bisnis Islam. Adapun fungsi etika bisnis Islam yaitu sebagai berikut (Arifin,
2009;76) :
1. Etika bisnis berupaya mencari cara untuk menyelaraskan berbagai kepentingan
dalam dunia bisnis.
2. Etika bisnis juga mempunyai peran untuk senantiasa melakukan perubahan
kesadaran bagi masyarakat tentang bisnis, terutama bisnis Islam. Cara yang
dilakukan biasanya dengan memberikan suatu pemahaman serta cara pandang
baru tentang bisnis dengan menggunakan landasan niali-nilai moralitas dan
spritualitas.
3. Etika bisnis berperan memberikan satu solusi terhadap berbagai persoalan
bisnis modern yang semakin tertinggal dari nilai-nilai etika. Dalam arti bahwa
bisnis yang bertika harus benar-benar merujuk pada sumber utamanya yaitu Al-
Quran dan Sunnah.

2.3 Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam


Harta yang halal dan berkah niscaya akan menjadi harapan bagi pelaku
bisnis muslim. Karena dengan kehalalan dan keberkahan itulah yang akan
mengantar manusia, beserta keluarganya kegerbang kebahagian dan kesejahteraan
di dunia maupun di akhirat. Hanya dalam meraih keberkahan itu tentu ada

4
syaratnya, seorang pelaku bisnis harus memperhatikan beberapa prinsip etika
yang telah digariskan dalam Islam (Djakfar, 2008).
a. Jujur dan transaparan.
Jujur dalam takaran sangat penting untuk diperhatikan karena tuhan sendiri secara
gamblang mengatakan: “Celaka bagi orang yang curang. Apabila mereka
menyukat dari orang lain (untuk dirinya), dipenuhkannya (sukatan). Tetapi
apabila mereka menyukat (untuk orang lain) atau menimbang (untuk orang lain)
dikuranginya. Jadi kejujuran itu harus direalisasikan antara lain dalam praktik
penggunaan timbangan yang tidak membedakan antara kepentingan pribadi
(penjual) maupun orang lain (pembeli). Dengan sikap jujur itu kepercayaan
pembeli kepada penjual akan tercipta dengan sendirinya. Jujur dalam penegertian
yang lebih luas yaitu tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengada-ngada fakta,
tidak berkhianat, serta tidak pernah ingkar janji (Arifin, 2009).
b. Menjual barang yang baik mutunya (quality).
Salah satu cara cacat etis dalam perdagangan adalah tidak transparan dalam hal
mutu, yang berarti mengabaikan tanggung jawab dalam dunia bisnis. Padahal
tanggung jawab yang diharapkan adalah tanggung jawab yang berkesinambungan
(balance) antara memperoleh keuntungan (profit) dan memenuhi norma-norma
dasar masyarakat baik berupa hukum, maupun etika dan adat.
c. Di larang menggunakan sumpah (alqasm).
Dalam Islam perbuatan semacam itu tidak di benarkan karena akan
menghilangkan keberkahan sebagaimana sabda: Nabi berkata, “Hindarilah banyak
bersumpah ketika melakukan transaksi dagang, sebab itu dapat menghasilkan
suatu penjualan yang cepat lalu menghapus berkah.” (Bukhari dan Muslim)
(Afzalurrahman, 2000).
d. Longgar dan bermurah hati (tatsamuh dan taraahum).
Dalam transaksi terjadi kontak antara penjual dan pembeli. Dalam hal ini seorang
penjual di harapkan bersikap ramah, senyum dan bermurah hati kepada setiap
pembeli. Dengan sikap ini seorang penjual akan mendapatkan berkah dalam
penjualan dan akan di minati oleh pembeli.
e. Membangun hubungan baik (interrelation ship/silat al-rahym) antar
kolega.

5
Islam menekankan hubungan konstruktif dengan siapa pun, inklud antar sesama
pelaku dalam bisnis. Islam tidak menghendaki dominasi pelaku yang satu di atas
yang lain, baik dalam bentuk monopoli, oligopoly maupun bentuk bentuk lain
yang tidak mencerminkan rasa keadilan atau pemerataan pendapat.
f. Tertib administrasi.
Dalam dunia perdagangan wajar terjadi praktik pinjam meminjam. Dalam
hubungan bisnis Al-Qur‟an mengajarkan perlunya administrasi hutang piutang
tersebut agar manusia terhindar dari kesalahan yang mungkin terjadi.
g. Menetapkan harga dengan transparan.
Harga yang tidak transpran bisa mengandung penipuan. Untuk itu menetapkan
harga dengan terbuka dan wajar sangat di hormati dalam Islam agar tidak
terjerumus dalam riba. Kendati dalam dunia bisnis kita tetap ingin memperoleh
pretasi (keuntungan), namun hak pembeli harus tetap kita hormati.
h. Menepati Janji.
Sebagai seorang pebisnis ataupun pedagang juga harus selalu menepati janjinya,
baik kepada para pembeli maupun diantara sesama pebisnis, terlebih lagi harus
dapat menepati janjinya kepada Allah SWT. Janji yang dimaksudkan adalah janji
dimana seorang pebisnis melakukan transaksi bisnisnya baik kepada pembeli,
maupun kepada rekan bisnisnya (Arifin, 2009).
i. Keesaan (Tauhid)
Sumber utama etika Islam adalah kepercayaan total dan murni keesaan Tuhan.
Konsep tauhid merupakan dimensi vertical Islam, ia memadukan berbagai aspek
dalam kehidupan manusia yaitu politik, ekonomi, sosial dan keagamaan dan
menekankan gagasan mengenai konsisten dan keuntungan. Selain itu tauhid dalam
bidang ekonomi mengantarkan para pelaku ekonomi untuk berkenyakinan bahwa
benda adalah milik Allah semeta. Tauhid adalah system yang harus di jadikan
dalam mengelola kehidupan ini.
j. Adil
Prinsip keseimbangan dalam ekonomi memilih kekuatan untuk membentuk
pemikiran seseorang bahwa sikap moderat (keseimbangan) dapat mengantarkan
manusia kepada kedaan seharusnya, dengan melalui keseimbangan pelaku

6
ekonomi tersebut di rangsang rasa sosialnya agar dapat memberikan sumbangan
agar dapat menghasilkan ketergantungan dan keamanan sosial.
k. Kebijakan
Semua keputusan serta tindakan harus menguntunkan baik itu di dunia maupun di
akhirat. Islam tidak membenarkan setiap tindakan yang dapat menimbulkan
keruskan terhadap diri, masyarakat, bahkan mahluk hidup contohnya seperti
binatang dan tumbuhan.
i. Tanggung Jawab
Islam menekakan konsep tanggung jawab walaupun tidak mengebaikan
kebebasan yang diberikan atas manusia sendiri harus memberikan pertanggung
jawabkan nanti dihadapan Allah atas segala keputusan dan tindakan tersebut.

2.4 Definisi Pasar menurut Islam


Pasar adalah salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat. Unsur-
unsur seperti produksi, distribusi, maupun konsumsi pada dasarnya melibatkan
para pelaku ekonomi yang mempunyai peranan penting dalam pembentukan harga
di pasar. Secara etimologi, pasar diartikan sebagai tempat prnjualan dan
pembelian. Sedangkan menurut ilmu ekonomi, pasar didefinisikan sebagai tempat
terjadinya pertemuan antara permintaan dan penawaran yang kemudian
membentuk keseimbangan harga. Di dalam pasar bebas sendiri equilibrium akan
tercipta dalam masyarakat, di mana akan menciptakan keadaan upah yang adil,
harga barang yang stabil dan kondisi tingkat pengangguran yang rendah.
Kemudian para ahli fiqih menjelaskan jika definisi pasar adalah nama bagi tempat
terjadinya transaksi jual beli. Di mana, pasar bukanlah sebagai tempat tertentu
untuk mendapatkan komoditas, tapi tempat adanya praktek jual beli seperti bursa
efek dan lain sebagainya, yang dapat dikatakan sebagai tempat pertukaran barang
seperti pertukaran barang lewat internet.

2.5 Prinsip Dasar Pasar Islam


Pentingnya pasar sebagai wadah aktivitas tempat jual beli tidak hanya
dilihat dari fungsinya secara fisik, namun aturan, norma dan yang terkait dengan
masalah pasar. Dengan fungsi di atas, pasar jadi rentan dengan sejumlah

7
kecurangan dan juga perbuatan ketidakadilan yang menzalimi pihak lain. Karena
peran penting pasar dan juga rentan dengan hal-hal yang zalim, maka pasar tidak
terlepas dengan sejumlah aturan syariat, yang antara lain terkait dengan
pembentukan harga dan terjadinya transaksi di pasar. Dalam istilah lain dapat
disebut sebagai mekanisme pasar menurut Islam dan intervensi pemerintah dalam
pengendalian harga. Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a. Ar- Ridhaa
Kata ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti
senang, rela, atau suka. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki
oleh manusia. Dan di sini yang dimaksud Ridha adalah segala bentuk transaksi
yang dilakukan haruslah atas dasar senang atau rela antara masing-masing pihak.
Dalam hal ini, segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar kerelaan antara
masing-masing pihak.
b. Persaingan sehat
Persaingan yang sehat yaitu persaingan yang tidak menjatuhkan orang lain
atau sengaja berbuat curang kepada orang lain. Pipa sabun wajib adanya
persaingan sehat dengan tujuan supaya mekanisme yang telah ditetapkan di pasar
tetap terjaga dan tidak akan terhambat sebab adanya iktikad atau monopoli.
Mekanisme pasar akan terhambat bekerja jika terjadi penimbunan atau monopoli.
Monopoli dapat diartikan, setiap barang yang penahannya akan membahayakan
konsumen atau orang banyak berhak menerima zakatnya, tetapi harga orang itu
tidak boleh diambil begitu saja tanpa seizin pemiliknya atau tanpa menurut
prosedur yang sah.
c. Kejujuran
Kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam Islam, kejujuran
adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam melarang tegas melakukan
kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun. sebab, nilai kebenaran ini akan
berdampak langsung kepada para pihak yang melakukan transaksi dalam
dagangan dan masyarakat luas. Islam secara tegas melarang melakukan
kecurangan dan penipuan dalam bentuk apapun. karena, nilai kebenaran ini akan

8
berdampak langsung kepada para pihak-pihak yang melakukan aktivitas
muamalah dalam perdagangan dan masyarakat umum.
d. Keterbukaan dan keadilan
Keterbukaan atau transparansi menurut kamus besar bahasa Indonesia
berasal dari kata dasar terbuka dan transparan. Yaitu perwujudan sikap jujur,
rendah hati, adil, serta mau menerima pendapat dan kritikan dari orang lain.
Sedangkan menurut menurut (Alma, 2014) keadilan merupakan suatu keadaan di
mana kebenaran ideal secara moril mengenai suatu hal, baik menyangkut orang
atau benda. Dua prinsip ini harus ditetapkan dalam kegiatan jual beli agar tidak
merugikan orang lain. Pelaksanaan prinsip ini adalah transaksi yang dilakukan
dituntut untuk berlaku benar dalam mengungkapkan kehendak dan keadaan yang
sesungguhnya.

2.6 Mekanisme Keadilan Pasar Islam


Mekanisme pasar dapat berjalan dengan baik dan memberikan mutual
goodwill bagi para pelakunya, maka nilai moralitas mutlak harus ditegakkan.
Secara khusus, nilai moralitas yang mendapat perhatian penting dalam pasar
adalah persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan dan keadilan. Nilai
moralitas ini memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam. Pasar dijamin
kebebasannya dalam sistem Islam. Pasar bebas menentukan cara-cara produksi,
konsumsi, distribusi dan harga selama tidak ada pelanggaran Syariah. Tidak boleh
ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar. Namun dalam
kenyataannya sulit ditemukan pasar yang berjalan secara adil. Dalam ekonomi
konvensional, persaingan sehat yang berbentuk struktur pasar atau mekanisme
pasar di manifestasikan dengan pasar persaingan sempurna. Ciri-ciri pasar
persaingan sempurna meliputi:
1. Jumlah penjual dan pembeli banyak
2. Produk yang dijual homogen
3. Adanya kebebasan perusahaan untuk keluar masuk pasar
4 harga ditentukan oleh pasar

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika Islam adalah doktrin etis yang berdasarkan ajaran-ajaran agama
Islam yang terdapat didalam Al-quran dan Sunnah Nabi Muhammad Saw yang
didalamnya terdapat nilai-nilai luhur dan sifat-sifat yang terpuji (mahmuda). Etika
bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai
Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran,
sebab suda diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Nilai etika, moral, susila
dan akhlak adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi pribadi yang utuh.

Fungsi etika dalam islam adalah :


1. mencari cara untuk menyelaraskan berbagai kepentingan dalam dunia bisnis.
2. senantiasa melakukan perubahan kesadaran bagi masyarakat tentang bisnis,
terutama bisnis Islam. Cara yang dilakukan biasanya dengan memberikan suatu
pemahaman serta cara pandang baru tentang bisnis dengan menggunakan landasan
niali-nilai moralitas dan spritualitas.
3. memberikan satu solusi terhadap berbagai persoalan bisnis modern yang
semakin tertinggal dari nilai-nilai etika. Dalam arti bahwa bisnis yang bertika
harus benar-benar merujuk pada sumber utamanya yaitu Al-Quran dan Sunnah.

Beberapa prinsip etika yang telah digariskan dalam Islam, yaitu:


1. Jujur dan transparan
2. Menjual barang yang baik mutunya
3. Dilarang menggunakan sumpah
4. Longgar dan bermurah hati
5. Membangun hubungan baik
6. Tertib administrasi.
7. Menetapkan harga dengan transparan
8. Menepati Janji.
9. Keesaan

10
10. Adil
11. Kebijaksanaan
12. Tanggung Jawab

Pasar adalah salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat. Secara


etimologi, pasar diartikan sebagai tempat prnjualan dan pembelian. Sedangkan
menurut ilmu ekonomi, pasar didefinisikan sebagai tempat terjadinya pertemuan
antara permintaan dan penawaran yang kemudian membentuk keseimbangan
harga.

Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-prinsip sebagai


berikut:
a. Ar- Ridhaa
b. Persaingan sehat
c. Keterbukaan dan keadilan
d. Kejujuran

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna meliputi:


1. Jumlah penjual dan pembeli banyak
2. Produk yang dijual homogen
3. Adanya kebebasan perusahaan untuk keluar masuk pasar
4 harga ditentukan oleh pasar

11

Anda mungkin juga menyukai