Anda di halaman 1dari 16

PERTUMBUHAN EKONOMI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro


Dosen Pengampu : Ibu Rizky Nur Ayuningtyas Putri, S.E., M.E.

Disusun Oleh : Kelompok 10


Fatia Nur Hidayah (215231134)
Aisyah Nur Rohmah (215231135)
Agnes Dwi Wulandari (215231159)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH 4D


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah wasyukurillah, segala puji dan syukur kami pajatkan atas kehadirat allah
yang telah memberikan rahmat dah hidayah-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal,
sehingga kita senatiasa berada dalam genggamanya dengan penuh kepasrahan. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang pencerah alam semesta dengan cahaya keimanan.
Yakni dengan kehadiran baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam
kebodohan hingga ke alam yang penuh ilmu pengetahuan ini.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Ibu Rizky Nur Ayuningtyas Putri, S.E., M.E.
selaku dosen mata kuliah EKONOMI MAKRO yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyusun makalah ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan kami bantuan baik berupa material
maupun spiritual.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk
dijadikan pedoman dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Harapan kami semoga makalah “PERTUMBUHAN EKONOMI” yang kami susun ini
menjadi suatu ilmu yang bermanfaat. Aamiin…

Wassalamualaikum Wr.Wb

Sukoharjo, 23 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
Latar Belakang........................................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ..................................................................................................................................... 4
Tujuan ....................................................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 6
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi .......................................................................................................... 6
Konsep Pertumbuhan Ekonomi ................................................................................................................ 7
Teori Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................................................... 8
Teori Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi ................................................................................................ 11
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi .......................................................... 12
Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi.......................................................................................................... 13
Studi kasus Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................................................ 14
BAB III .......................................................................................................................................................... 15
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 15
Kesimpulan.............................................................................................................................................. 15
Saran ....................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Suatu perekonomian dikatakan mengalami suatu perubahan akan perkembangannya
apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa
sebelumnya.
Dari data Indonesia dapat dilihat rata-rata pertumbuhan ekonomi dari tahun 1998-
2014 meningkat. Pada tahun 1998-1999 pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun sebesar
6,65 %. Ini terjadi karena dampak krisis moneter yang di alami Indonesia. Namun tahun
2000-2004 Indonesia mulai membenahi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi pun mulai
membaik. Hingga tahun 2010-2014 pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 5,80 %.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output perkapita dalam jangka
panjang (Boediono, 1985). Kata “perkapita” menunjukkan ada dua sisi yang perlu
diperhatikan, yaitu sisi output total-nya (GDP) dan sisi jumlah penduduk. Proses kenaikan
output perkapita, harus dianalisa dengan jalan melihat apa yang terjadi dengan output total
disatu pihak, dan jumlah penduduk dipihak lain. Sehingga menjelaskan apa yang terjadi
dengan GDP total dan apa yang terjadi pada jumlah penduduk. Oleh karena itu, posisi
penduduk dalam pembangunan ekonomi menjadi penting karena pertumbuhan ekonomi
sendiri selalu terkait dengan jumlah penduduk.
Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro. Hal ini
didasari oleh tiga alasan. Pertama, penduduk selalu bertambah. Kedua, selama keinginan
dan kebutuhan selalu tidak terbatas, perekonomian harus selalu mampu memproduksi lebih
banyak barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Ketiga, usaha
menciptakan kemerataan ekonomi (economic stability) melalui retribusi pendapatan
(income redistribution) akan lebih mudah dicapai dalam periode pertumbuhan ekonomi
yang tinggi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kependudukan dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi baik secara positif ataupun negatif. Oleh karena itu maka penulis
tertarik untuk menganalisanya dalam bentuk makalah yang berjudul Pertumbuhan
Ekonomi”

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pertumbuhan ekonomi?
2. Bagaimana konsep dari pertumbuhan ekonomi?
3. Apa saja teori yang ada dalam pertumbuhan ekonomi?
4. Apa saja teori pertumbuhan ekonomi dan inflasi?
4
5. Apa perbedaan dari pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi?
6. Apa itu pertumbuhan ekonomi dan inflasi?
7. Bagaimana contoh/studi kasus dari pertumbuhan ekonomi?

C. Tujuan
1. Mampu memahami pengertian dari pertumbuhan ekonomi
2. Mampu memahami konsep pertumbuhan ekonomi
3. Mampu memahami teori pertumbuhan ekonomi
4. Mampu memahami teori pertumbuhan ekonomi dan inflasi
5. Mampu memahami perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
6. Mampu memahami pertumbuhan ekonomi dan inflasi
7. Mampu memahami studi kasus dari pertumbuhan ekonomi

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang
dan jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan
kepada beberapa indikator misalnya saja naiknya pendapatan nasional, pendapatan
perkapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta
berkurangnya tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi perekonomian suatu
negara. Ekonomi suatu negara sendiri dapat dikatakan bertumbuh jika kegiatan
ekonomi masyarakatnya berdampak langsung kepada kenaikan produksi barang dan
jasanya.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
1. Sumber Daya Manusia
Faktor ini mampu mempercepat atau juga memperlambat proses laju pertumbuhan
ekonomi, jika tingkat pengangguran tinggi maka dampak terhadap masyarakat
adalah kemiskinan yang semakin menjamur. Kondisi ini juga akan berdampak pada
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
2. Sumber Daya Alam
Keberadaan sumber daya alam yang ada di suatu negara juga harus dibarengi
dengan kemampuan sumber daya manusia. Keterbatasan pengelolaan SDA
membuat berbagai perusahaan yang beroperasi dalam bidang pengelolaan bahan
mentah diharuskan untuk melakukan impor.
3. Kemajuan Iptek
Negara bisa dikatakan maju dalam perekonomian jika mengalami peningkatan,
salah satunya pemakaian ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk dalam suatu
perusahaan yang lebih mengedepankan penggunaan teknologi terhadap produksi
barang dan jasa.
4. Tingkat Inflasi
Inflasi sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi, naiknya berbagai barang
dan jasa akan berpengaruh pada produktivitas bahan baku. Karena hal itu
menyebabkan adanya kenaikan biaya operasi perusahaan dalam pemasokan bahan
baku.
5. Tingkat Suku Bunga

6
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi cenderung membuat tingkat suku bunga
juga akan mengalami peningkatan sebab terdapat peningkatan pendapatan
masyarakat. Suku bunga tinggi memiliki pengaruh yang buruk pada bisnis yang
memakai modal pinjaman.
6. Akumulasi modal
Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah akumulasi modal.
Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik buatan manusia
berupa peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu
tertentu, maka disebut juga akumulasi modal atau pembentukan modal. Kaitan
antara Akumulasi Modal dan pertumbuhan ekonomi sendiri secara agregat dapat
mengukur akumulasi modal dari angka pembentukan modal bruto (investasi bruto)
dikurangi depresiasi yang keduanya berada dalam cakupan komponen Produk
Domestik Bruto (PDB).
7. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses pertumbuhan
ekonomi yang kemudian berkaitan erat dengan penggunaan faktor produksi dalam
berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi juga dilaksanakan dan diatur
oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan sehari-hari
8. Teknologi
Perubahan teknologi dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam proses
pertumbuhan ekonomi, sebab Perubahan dan kemajuan teknologi erat kaitannya
dengan perubahan dalam metode produksi. Ia akan menghilangkan batas waktu dan
ruang yang kemudian memunculkan industri baru yang memanfaatkan
perkembangan teknologi. Hal Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya
pergerakan ekonomi, jika semula pertukaran barang dilakukan secara fisik kini
pertukaran ini juga terjadi melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang
terjadi kemudian secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi.

B. Konsep Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan dan target
utama dalam penerapan kebijakan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya dipengaruhi
oleh stok kapital, tenaga kerja, dan teknologi yang bersifat eksogen. Pemerintah dapat
mempengaruhi pertumbuhan populasi yang akan mempengaruhi ketersediaan tenaga
kerja namun tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
suatu negara itu berkaitan erat dengan kesejahteraan rakyatnya yang turut menjadi tolak
ukur apakah suatu negara berada dalam kondisi perekonomian yang baik atau tidak.
Salah satu cara untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah dengan melakukan

7
perhitungan pada Pendapatan Nasional yaitu Gross Domestic Product (GDP) atau
Gross National Product (GNP).
GDP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan
semua warga negara yang ada di dalam negeri, baik warga negara Indonesia atau warga
negara asing. Dalam bahasa Indonesia, GDP disebut sebagai Produk Domestik Bruto.
GNP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan
semua warga asli yang tinggal di suatu negara maupun yang berada di luar negeri.
Dalam bahasa Indonesia, GNP disebut sebagai Produk Nasional Bruto.

C. Teori Pertumbuhan Ekonomi


1. Teori Ekonomi Klasik
Teori pertumbuhan klasik menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara akan
menurun dengan bertumbuhnya populasi dan sumber daya yang semakin terbatas.
Para ekonomi teori ini berpendapat bahwa kenaikan sementara PDB riil per orang
pasti akan menyebabkan ledakan populasi.Hal itu bisa membuat sumber daya suatu
negara akan semakin merosot, yang akhirnya menurunkan nilai PDB riil dan
memperlambat pertumbuhan ekonomi.
a) Adam Smith
Salah satu teori pertumbuhan ekonomi tertua yang telah ada sejak abad ke18
adalah teori klasik. Adam Smith,tokoh terkemuka yang kerap dikaitkan dengan
teori ini memiliki anggapan bahwa perekonomian penduduk dalam suatu
negara akan dapat meraih titik tertinggi melalui sistem liberal. Sistem tersebut
terdiri dari unsur pertama,yakni pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan
output. Negara X mempunyai sedikit penduduk,dan negara Y mempunyai lebih
banyak penduduk. Kebutuhan hidup masyarakat dinegara X lebih
sedikit,sehingga tidak menciptakan permintaan barang/jasa yang banyak dan
beragam dipasar. Hal ini menyebabkan pekerjaan penduduk di negara X hanya
seputar kebutuhan dasar. Lain dengan negara Y yang memiliki penduduk
dengan jumlah jauh lebih banyak, kebutuhan penduduk yang lebih banyak
menciptakan permintaan barang/jasa yang lebih banyak dan beragam juga. Hal
ini tentunya mendorong adanya diversifikasi dan spesialisasi peran,sehingga
semakin banyak barang/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
penduduknya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Y.
b) David Richardo
David Richardo berpendapat jika pertumbuhan penduduk terlalu besar, maka
tenaga kerja akan melimpah dan akan terjadi penurunan upah ,sehingga
perekonomian menjadi stagnan. Contoh teori Richardo dimisalkan negara
X,upah tenaga kerja relatif lebih rendah dibandingkan dengan Australia Utara.

8
Hal ini dikarenakan Tiongkok memiliki jauh lebih banyak penduduk
dibandingkan Australia Utara. Sehingga lebih mudah untuk mencari tenaga
kerja di Tiongkok yang mengakibatkan upah menjadi murah. Begitu juga
sebaliknya karena di Australia susah mencari tenaga kerja dikarenakan jumlah
penduduk yang sedikit,tenaga kerja di Australia Utara maka,upahnya tergolong
tinggi.
c) Thomas Robert Malthus
Menurut pendapat Malthus,pertumbuhan penduduk yang besar akan
menyebabkan krisis pangan,sehingga akan terjadi kelangkaan makanan.
Pertumbuhan pangan seperti deret hitung yakni 1,2,3,4,5, dan seterusnya dan
penduduk itu tumbuh seperti deret ukur,yakni 1,2,4,8,16,dan seterusnya.
Pertumbuhan yang tidak imbang ini antara pangan dan penduduk pada akhirnya
akan menimbulkan krisis pangan. Karena tidak semua orang dapat mengakses
pangan,sehingga harga pangan pun mengalami lonjakan peningkatan.
2. Teori Ekonomi Neo Klasik
Teori Pertumbuhan Neoklasik adalah model pertumbuhan ekonomi yang
menguraikan bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi bisa stabil hanya jika tiga
kekuatan ekonomi ikut bermain: tenaga kerja, modal, dan teknologi.
a) Harrod-Domar
Menurut R.F. Harrod dan Evsey Domar,pentingnya pembentukan modal atau
investasi sebagai syarat mencapai pertumbuhan ekonomi yang kokoh(steady
growth). Bila pembentukan modal telah dilakukan, perekonomian diprediksi
dapat memproduksi barang-barang dalam jumlah yang lebih besar. Teori
Harrod Domar menyatakan bahwa sumber pertumbuhan adalah besarnya porsi
pendapatan domestik bruto (PDB) yang ditabung sebagai capital stock untuk
meningkatkan pertum buhan ekonomi negara.
b) Schumpeter
Menurut Schumpeter , pertumbuhan ekonomi sangat di tentukan oleh
kemampuan kewirausahaan (entrepreneur-ship). Teori ini menekankan pada
inovasi yang dilakukkan oleh para pengusaha,yang mana kemajuan teknologi
sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan masyarakat yang mampu melihat
peluang untuk membuka usaha baru maupun memperluas usaha yang telah ada.
Dengan pembukaan usaha baru dan perluasan usaha, tersedia lapangan kerja
tambahan untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.
c) Robert solow
Tingkat tabungan dapat menentukan modal dalam proses pproduksi dalam
jangka panjang. Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula modal
dan output yang dihasilkan. Solow juga berpendapat bahwa pertumbuhan

9
ekonomi adalah rangkaian kegiatan dengan empat faktor utama yaitu manusia,
akumulasi modal, teknologi modern, hasil (output).
d) Kuznet
Kuznet menyebabkan bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu besar hanyak
akan menyebabkan kekurangan pangan terlebih apabila tidak ditunjang oleh
pengolahan sumber daya alam yang baik. Kurva ini menggambarkan batas
produksi yang paling efisien yang dapat diproduksi oleh suatu perekonomian.
KURVA KUZNET

Di satu titik kurva pertumbuhan ekonomi akan menurun apabila sumber daya
manusia terlalu banyak. Hal ini menyebabkan perekonomian bergerak dari titik
A ke titik B.
3. Teori Ekonomi Historis
Teori historis menitikberatkan perhatian pada proses perkembangan perekonomian
masyarakat mulai dari tahap prasejarah hingga industri, masyarakat dunia dan
masyarakt berkonsumsi tinggi .
a) Frederich List
Frede rich List yang membagi tahapan pertumbuhan ekonomi berdasarkan cara
atau kebiasaan sebuah masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya
melalui produksi. Mulai dari berburu dan mengembara,yang mana manusia
bergantung pada alam; beternak dan bertani; dan pertanian; dan kerajinan; serta
kemudian ,kerajinan,industri, hingga perniagaan.
b) Werner Sombart
Werner Sombart yang menganggap bahwa tahapan pertumbuhan ekonomi
terjadi karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi masing-
masing. Tahapan tersebut dibagi jadi tiga: perekonomian tertutup; kerajinan dan
pertumbuhan; kapitalisme.
c) Walt Whitman Rostow

10
Menurut Rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami
tahapan-tahapan berikut:
1) Tradisional, ekonomi didominasi sektor pertanian
2) Transisi(pre take-off), terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian
ke industry
3) Lepas Landas (take-off),ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik
dapat diatasi
4) Menuju Kematangan (drive to manuturity), serikat buruh dan dagang
semakin maju
5) Konsumsi Tinggi (high mass consumption), tenaga kerja didominasi tenaga
kerja terdidik dan penduduk dikota lebih besar dari desa
d) Karl Bucher
Pertumbuhan ekonomi suatu negara didasarkan oleh hubungan konsumen
dengan produsen.Tahapan pada teori ini adalah :
1) Rumah Tangga Tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan
kelompoknya sendiri
2) Rumah Tangga Kota, suadah muncul hubungan dagang antar desa dan desa
dengan kota
3) Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan
membentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang
dalam negara
4) Rumah Tangga Dunia, yaitu masa dimana perdagangan telah melewati
masa- masa negara

D. Teori Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi


Teori pertumbuhan ekonomi merupakan konsep untuk menjelaskan faktor-faktor
yang bisa mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan ekonomi dalam proses jangka
panjang. Teori pertumbuhan juga menjelaskan bagaimana faktor-faktor berinteraksi
satu dengan yang lain sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan
ekonomi. Terdapat beberapa teori yang menggambarkan hubungan antara inflasi
dengan pertumbuhan ekonomi, antara lain :
1. Teori Keynes (keynesion theories)
Menjelaskan hubungan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Keynes
menekankan bahwa inflasi terjadi karena adanya suatu masyarakat yang ingin
hidup melebihi batas kemampuan ekonominya. Secara hipotesis hubungan jangka
panjang antara inflasi dan pertumbuan ekonomi, dimana inflasi naik aka tetapi
pertumbuhan ekonomi turun.
2. Teori Uang dan Moneter (Money and Monetaris Theories)

11
Teori ini fokus ke daam komponen sisi penawaran jangka panjang (Long-Run
Supply Side Properties) dimana Quantity Theory of money dan Neutrality Theory
of money merupakan dua teori yang mendukung komponen sisi penawaran jangka
panjang. Dalam Quantity Theory of Money, Friedman menghubungkan inflasi
dengan pertumbuhan ekonomi dengan menyamakan jumlah total uang yang
dibelanjakan dengan jumlah total uang yang ada di dalam ekonomi. Friedman
menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang inflasi diakibatkan oleh jumlah
pertumbuhan uang dan tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Jika
pertumbuhan ekonomi uang beredar lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan ekonomi
maka terjadi inflasi.
3. Teori Neo Klasik
Faktor utama yang mrmprngaruhi pertumbuhan jangka panjang dalam teori ini
adalah perubahan teknologi yang menggantikan investasi. Mundell salah satu yang
menerangkan mekanisme yang erhubungan dengan inflasi dan pertumbuhan
ekonomi terpisah dari permintaan yang berlebihan terhadap komoditi. Mundell
menegaskan bahwa inflasi atau ekspektasi inflasi menguangi harta seseoang atau
inflasi mengurangi bunga uang tersebut (pada saat dibelanjakan). Banyaknya
simpanan menambah banyaknya akumulasi kapital dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
4. Teori Petumbuhan Endogen
Pertumbuhan ekonomi hanya bergantung pada satu variabel yaitu keuntungan dari
kapital. Karena inflasi menurunkan jumlah keuntungan, maka mengurangi
akumulasi kapital dan akibatnya menurunkan pertumbuhan ekonomi. Teori ini
mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus terjadi akibat dari jatuhnya
keuntungan kapital tidak melebihi tingkat kritikalnya dan individu akan terus
berinvestasi dan menambah kapital akumulasi yang seterusnya menaikkan
pertumbuhan ekonomi. Teori endogen ini dipengaruhi oleh kapital manusia dan
kapital fisik.

E. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi


Pembeda Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Ekonomi
Sifat Bersifat kuantitatif,yaitu Bersifat kualitatif,bukan hanya
Keberhasilan adanya kenaikan dalam pertambahan produksi,tetapi juga
standar pendapatan dan terdapat perubahan-perubahan
tingkat output produksi yang dalam struktur produksi dan alokasi
dihasilkan input pada berbagai sektor
perekonomian seperti dalam
lembaga, pengetahuan, sosial dan
teknik

12
Penekanan Menekankan kenaikan PDB Kenaikan pada pembangunan
pada tanpa membandingkan ekonomi yaitu kondisi saat laju
Kenaikan dengan laju pertumbuhan kenaikan PDB melebihi kenaikan
PDB penduduk pertumbuhan penduduk
Akibat dan Hanya melihat kenaikan Pembangunan ekonomi tidak hanya
perbaikan tanpa melihat akibat atau menekankan pada pertumbuhan
kondisi perbaikan kondisi yang ada. secara fisik, melainkan juga
Jadi, penekanannya hanya perbaikan kelembagaan, kondisi
pada pertambahan sarana ekonomi, sikap, dan struktur yang
seperti sarana seperti ada supaya lebih berhasil guna dan
jembatan, mesin-mesin, dan berdaya guna
sarana listrik
Indikator Keberhasilan pertumbuhan Keberhasilan pembangunan
Keberhasilan ekonomi ditentukan oleh ekonomi ditentukan atas
luasnya tanah dan kekayaan peningkatan pendapatan perkapita ,
alam, kuantitas dan kualitas pengangguran menurun,
tenaga kerja, kepemilikan kesenjangan pendapatan menurun.
barang modal, penguasaan
teknologi, sistem social di
masyarakat

F. Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi


Hubungan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi saling berkaitan. Apabila
tingkat inflasi tinggi maka dapat menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi
,sebaliknya inflasi inflasi yang relatif rendah dan stabil dapat mendorong terciptanya
pertumbuhan ekonomi. Ketika pertumbuhan ekonomi meningkat, maka tingkat
pengangguran akan mengalami penurunan karena pertumbuhan ekonomi akan menuju
pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment). Tetapi pada realitanya, negara
dengan tingkat pertumbuhan tinggi juga akan mengalami inflasi tinggi yang akan
memberikan dampak terhadap perekonomian. Adanya inflasi tinggi akan
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tinggi walaupun hal tersebut tidak berlangsung
lama, akan tetapi dampak yang terjadi setelahnya ialah kemungkinan akan laju
perlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan adanya kemunduran ekonomi yang
disebabkan tingginya inflasi.
Secara umum,inflasi adalah suatu suatu keadaan perekonomian dimana harga-
harga secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus dalam waktu yang
panjang. Umumnya, inflasi menjadi penyebab menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Naiknya harga satu atau dua barang saja tidak bisa disebut inflasi, disebut
inflasi jika sebagian besar barang-barang mengalami kenaikan.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai suatu proses perubahan
perekonomian negara dalam jangka waktu tertentu untuk menuju kondisi ekonomi

13
yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi identik dengan kenaikan kapasitas produksi
yang diwujudkan melalui kenaikan pendapatan nasional.

G. Studi kasus Pertumbuhan Ekonomi


Ketidakcukupan infrastruktur jalan dan in efisiensi penggunaanya raya akan
menurunkan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi yang dapat mengganggu
daya tumbuh perekonomian dan stabilitas perekonomian. Dapat dinyatakan secara
hipotesis bahwa kekurangtersediaan jalan raya akan menurunkan laju pertumbuhan
ekonomi diukur dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian
diukur dengan laju inflasi. Tesis ini menguji hipotesa tersebut dengan mengambil kasus
perekonomian DKI Jakarta. Model yang digunakan adalah regresi linier berganda,
sedangkan data yang digunakan adalah data panel periode 1998-2003. Hasil regresi
menunjukkan bahwa penambahan panjang jalan, baik jalan tol maupun nontol, justru
menurunkan laju pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya penambahan panjang jalan tol
maupun non tol, justru meningkatkan laju inflasi. Sernentara itu penambahan lebar dan
luas jalan non tol juga cenderung untuk menurunkan laju pertumbuhan, dan
meningkatkan laju inflasi. Hanya penambahan lebar dan luas jalan tol, yang berdampak
positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan juga menurunkan laju inflasi. Dengan
memperhatikan struktur perekonomian, struktur penggunaan lahan maupun struktur
dan distribusi jalan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jalan non tol di DKI Jakarta
cenderung tidak efisien, sehingga justru penambahan jalan non tol, baik luas, lebar
maupun panjangnya, justru kontra produktif terhadap perekonomian. Dengan demikian
penambahan jalan terutama jalan non tol bukanlah jalan keluar utama untuk
memperbaiki/mempertahankan daya tumbuh maupun stabilitas perekonomian DKI
Jakarta. Yang lebih penting dari penambahan jalan adalah peningkat efisiensi
penggunaannya. Untuk itu penataanulang penggunaan lahan, pembangunan
infrastruktur termasuk infrastruktur jalan raya dan atau transportasi yang lebih terpadu,
maupun peningkatan disiplin penggunaan jalan raya, merupakan langkah-langkah yang
disarankan. Penambahan jalan tol, utamanya lebar atau luasnya, sampal batas tertentu
dan bila direncanakan secara cermat, dapat memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi dan penurunan laju inflasi di DKI Jakarta.

14
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang
dan jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan
kepada beberapa indikator misalnya saja naiknya pendapatan nasional, pendapatan
perkapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta
berkurangnya tingkat kemiskinan.
2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu SDM, SDA, Kemajuan
IPTEK, Tingkat Inflasi, dll.
3. Cara untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah dengan melakukan
perhitungan pada Pendapatan Nasional yaitu Gross Domestic Product (GDP) atau
Gross National Product (GNP).
4. Hubungan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi saling berkaitan. Apabila
tingkat inflasi tinggi maka dapat menyebabkan melambatnya pertumbuhan
ekonomi ,sebaliknya inflasi inflasi yang relatif rendah dan stabil dapat mendorong
terciptanya pertumbuhan ekonomi

B. Saran
Pemerintah dapat menciptakan semangat untuk mendorong pencapaian
pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor
penawaran saja dengan menaikkan kapasitas produksi masyarakat seperti sumber
sumber alam dan manusia, kapital serta teknologi, ada juga faktor permintaan luar
negeri. Tanpa kenaikan potensi penduduk tidak dapat direalisasikan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Indonesia Library >> UI - Tesis


(Membership)_http://lib.ui.ac.id/bo/uibo/detail.jsp?id=97703&lokasi=lokal
Rizky Nur Ayuningtyas Putri, M. 2022.Teori Ekonomi Makro, Sukoharjo : Gerbang
Media Aksara
http://e-journal.uajy.ac.id/26549/2/161122938_bab%201.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai