Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan Perekonomian Indonesia

Dosen : Muhammad Guruh S.E,,M.M

Disusu Oleh Kelompok 4:

Abdul Gofur (201010551083)

Kurnia Eka Febriyanti (201010550782)

Ria Indriani (201010550467)

Septia Kurniasih (201010550487)

PROGAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat. Tidak lupa, Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar
Bisnis dengan judul “Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya


kepada Dosen Mata Kuliah Perekonomian Indonesia yaitu bapak Muhamad
Guruh selaku Dosen pembimbing mata kuliah yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pamulang 26 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................3
1.3 Tujuan ..........................................................................................4
1.4 Manfaat........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................5

2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi...............................................5


2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi .......................................................7
2.3 Indikator Pertumbuhan Ekonomi.................................................10
2.4 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia...................................12
2.5 Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Tinggi....................14
BAB III PENUTUP.........................................................................................20

3.1 Kesimpulan.....................................................................................20

3.2 Saran...............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari
waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan
pembangunan suatu negara (Todaro, 2005). Oleh karena itu identifikasi
berbagai macam faktor yang mempengaru‐ hinya termasuk peran pemerintah
menjadi menarik untuk dikaji lebih dalam. Menurut teori dasar pertumbuhan
ekonomi Neoklasik dari Solow dan Swan (1956) tidak terdapat pengaruh
peran pemerintah terhadap pertumbuhan baik dalam bentuk pengelua ‐ ran
maupun pajak (Kneller et al., 1999). Per‐ tumbuhan ekonomi hanya
dipengaruhi oleh stok kapital, tenaga kerja dan teknologi yang bersifat
eksogen. Pemerintah dapat mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
(Ahmad Ma’ruf dan Latri Wihastuti) 45 ngaruhi pertumbuhan populasi yang
akan mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja namun tidak berdampak pada
pertumbuhan ekonomi.

Teori pertumbuhan endogen (endogene‐ ous growth theory) menjelaskan


bahwa inves‐ tasi pada modal fisik dan modal manusia berperan dalam
menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Kontribusi peme‐ rintah
terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan melalui pengaruhnya dalam
mela‐ kukan perubahan konsumsi atau penge‐ luaran untuk investasi publik
dan peneri‐ maan dari pajak. Kelompok teori ini juga menganggap bahwa
keberadan infrastruktur, hukum dan peraturan, stabilitas politik, kebijakan
pemerintah, birokrasi, dan dasar tukar internasional sebagai faktor penting
yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Di Indonesia sektor pemerintah memiliki peranan besar dalam sejarah


perekonomian. Peran tersebut dituangkan pemerintah dalam bentuk
pelaksanaan kebijakan fiskal untuk mencapai tujuan utama pembangunan
berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mengurangi pengangguran dan

1
mengendali‐ kan inflasi. Kebijakan fiskal yang dijalankan pemerintah
Indonesia

2
memiliki dua instru‐ men utama yaitu perpajakan dan pengelua ‐
ran. Pengeluaran pemerintah sebagai salah satu instrumen penting kebijakan
fiskal diharapkan mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Pemerintah mengoptimalkan peran tersebut dengan
meningkatkan pengeluaran (share) terhadap Pendapatan domestik Bruto
(PDB). Secara riil pengeluaran pemerintah juga meningkat sejalan dengan
peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Peran pemerintah dalam
perekonomian ditunjukan oleh pengeluaran untuk bidang ekonomi dalam
persentase dari total pengeluaran cenderung meningkat.

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi


perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu. Suatu perekonomian dikatakan mengalami
suatu perubahan akan perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi
lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya. Menurut Sukirno
(1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang
berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita
yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian
makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula
kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu
distribusi pendapatan.

Keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat


pertumbuhan ekonominya. Oleh sebab itu, setiap daerah selalu menetapkan
target tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi didalam perencanaan dan
tujuan pembangunan daerahnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan
ekonomi. Indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu
negara dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik
Bruto (PDB).

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

2
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi
dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu
negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan
yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu
mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan
menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan menjadi
berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat
perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah
keterampilan mereka.

Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro. Hal


ini didasari oleh tiga alasan. Pertama, penduduk selalu bertambah. Kedua,
selama keinginan dan kebutuhan selalu tidak terbatas, perekonomian harus
selalu mampu memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan tersebut. Ketiga, usaha menciptakan kemerataan
ekonomi (economic stability) melalui retribusi pendapatan (income
redistribution) akan lebih mudah dicapai dalam periode pertumbuhan ekonomi
yang tinggi.

Penelitian ini ditujukan untuk mengana‐ lisis pengaruh pengeluaran


pemerintah dan variabel lainnya (defisit anggaran, openness, inflasi, dan
populasi) terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, manfaat penelitian
ini diharapkan dapat menambah literatur di bidang ekonomi publik dan
sebagai referensi penelitian selanjutnya, serta memberi masu ‐ kan dan
informasi bagi pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan semua pihak yang
tertarik dengan kajian pengaruh anggaran pemerintah terutama pengeluaran
terhadap pertumbuhan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Itu Pertumbuhan Ekonomi?
2. Apa Saja Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi?

3
3. Apa Itu Indikator Pertumbuhan Ekonomi?
4. Bagaimana Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
5. Bagaimana Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Tinggi?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Pertumbuhan Ekonomi
2. Untuk Mengetahui Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
3. Untuk Mengetahui Indikator Pertumbuhan Ekonomi
4. Untuk Mengetahui Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
5. Untuk Mengetahui Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Tinggi

1.4 Manfaat Makalah


Adapun makalah ini diharapkan dapat berguna bagi pihak pihak yang
membutuhkan, sebagai berikut :
Bagi penulis, agar dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan
sekaligus memahami pentingnya bagaiman pertumbuhan ekonomi khusunya
di Indonesia. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan seputar
perekonomian yang sedang terjadi di Indonesia dan dapat digunakan juga
sebagai reverensi pembuatan tugas tugas yang berkaitan denga Pertumbuhan
Indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

5.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi


barang dan jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu
berdasarkan pada beberapa indikator misalnya saja naiknya pendapatan
nasional, pendapatan perkapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jum
lah pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan. Pertumbuhan
ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkisinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi
perekonomian suatu negara. Ekonomi suatu negara sendiri dapat dikatakan
bertumbuh jika kegiatan ekonomi masyarakat berdampak langsung pada
kenaikan produksi barang dan jasanya.

Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, pemerintah kemudian


dapat membuat perencanaan mengenai penerimaan negara dan pembangunan
kedepannya. Selanjutan untuk para pelaku sektor usaha, tingkat pertumbuhan
ekonomi dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat rencana
pengembangan produk serta sumber dayanya.

Pembangunan ekonomi berarti adanya peningkatan kesejahteraan


masyarakat dalam suatu negara secara berkesinambungan dalam waktu yang
relatif lama. Pada awalnya, peningkatan kesejahteraan masyarakat ini dilihat
dari adanya kenaikan pendapatan nasional, akan tetapi kenyataan yang
muncul adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak memberikan
jaminan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi telah mengakibatkan bertambah lebarnya kesenjangan
ekonomi masyarakat baik antar daerah maupun didalam suatu daerah

5
(Adissasmita, 2005:10). Oleh karena itu, pembangunan ekonomi tidak hanya
sebatas terjadinya peningkatan pendapatan nasional tetapi yang lebih penting
adalah peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Menurut Adissasmita (2005), pembangunan tidak hanya pada pemenuhan


kebutuhan pokok saja, tetapi juga adanya suatu kondisi dimana masyarakat
lebih berkeadilan, dan peningkatan sumber daya manusia. Pendapat senada
juga dikatakan oleh Todaro yang menyatakan bahwa “Peningkatan
kesejahteraan ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar (sandang, pangan, dan papan), harga diri, dan
kebebasan untuk memilih (Todaro, 2006)”. Menurut Todaro, pembangunan
adalah suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan
dasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi– institusi
nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan (Todaro,
2006:22).

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan


pembangunan dalam suatu perekonomian. Kemajuan suatu perekonomian
ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukan oleh perubahan
output nasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian merupakan
analisis ekonomi jangka pendek.

Secara umum teori tentang pertumbuhan ekonomi dapat di kelompokan


menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik dan teori pertumbuhan
ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, analisis di
dasarkan pada kepercayaan dan efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori ini
merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonom klasik antara lain
Adam Smith, David Ricardo.

Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah teori ekonomi


modern. Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan salah satu teori
pertumbuhan ekonomi modern, teori ini menekankan arti pentingnya
pembentukan investasi bagi pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi investasi
maka akan semakin baik perekonomian, investasi tidak hanya memiliki

6
pengaruh terhadap permintaan agregat tetapi juga terhadap penawaran agregat
melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif yang
lebih panjang investasi akan menambah stok kapital.

5.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi


Perkembangan ekonomi mengandung arti yang lebih luas serta mencakup
perubahan pada susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Pembangunan ekonomi pada umunya didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara
dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berarti perubahan


yang terjadi terus menerus, usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita,
kenaikan pendapatan perkapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang
dan yang terakhir perbaikan sistem kelembagaan disegala bidang (misalnya
ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya). Sistem ini bisa ditinjau dari dua
aspek yaitu: aspek perbaikan dibidang organisasi (institusi) dan perbaikan
dibidang regulasi baik legal formal maupun informal.5 Dalam hal Ini, berarti
pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha tindakan aktif yang harus
dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan
perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat,
pemeritah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.

Kemajuan ekonomi suatu daerah menunjukkan keberhasilan suatu


pembangunan meskipun bukan merupakan satu-satunya indikator
keberhasilan pembangunan (Todaro:2006). Ada tiga macam ukuran untuk
menilai pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output, pertumbuhan
output per pekerja, dan pertumbuhan output per kapita. Pertumbuhan output
digunakan untuk menilai pertumbuhan kapasitas produksi yang dipengaruhi
oleh adanya peningkatan tenaga kerja dan modal di wilayah tersebut.
Pertumbuhan output per tenaga kerja sering digunakan sebagai indikator
adanya perubahan daya saing wilayah tersebut (melalui pertumbuhan

7
produktivitas). Sedangkan pertumbuhan output per kapita digunakan sebagai
indikator perubahan kesejahteraan ekonomi (Bhinadi:2003).

Ada beberapa teori mengenai pertumbuhan seperti yang diuraikan sebagai


berikut.

2.1.1 Teori Rostow dan Teori Harrord-Domar

Teori Rostow menjelaskan bahwa ada tahap-tahap yang dilewati


suatu negara dalam pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah dengan memperkuat
tabungan nasional. Teori ini diperjelas lagi dengan teori Harord-Domar
yang menyebutkan bahwa semakin banyak porsi PDB yang ditabung
akan menambah capital stock sehingga meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.

Kedua teori tersebut menjelaskan bahwa tingkat tabungan dan


capital stock yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun beberapa studi empiris menunjukkan hasil yang berbeda antara
negara-negara di Eropa Timur dan di Afrika. Hal ini menunjukkan
adanya faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti
kualitas SDM dan infrastruktur pendukung (Todaro : 2006).

2.1.2 Teori Transformasi Struktural

Teori ini berfokus pada mekanisme yang membuat negara-negara


miskin dan berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dengan cara mentransformasi struktur perekonomiannya dari yang
semula sektor pertanian yang bersifat tradisional menjadi dominan ke
sektor industri manufaktur yang lebih modern dan sektor jasa-jasa.
Teori ini dipeloperi oleh W. Arthur Lewis.

8
Menurut Lewis, dalam perekonomian yang terbelakang ada 2
sektor yaitu sektor pertanian dan sektor industri manufaktur. Sektor
pertanian adalah sektor tradisional dengan marjinal produktivitas tenaga
kerjanya nol. Dengan kata lain, apabila tenaga kerjanya dikurangi tidak
akan mengurangi output dari sektor pertanian. Sektor industri modern
adalah sektor modern dan output dari sektor ini akan bertambah bila
tenaga kerja dari sektor pertanian berpindah ke sektor modern ini.
Dalam hal ini terjadi pengalihan tenaga kerja, peningkatan output dan
perluasan kesempatan kerja. Masuknya tenaga kerja ke sektor modern
akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan output.

2.1.3 Teori Solow

Teori ini menjelaskan bagaimana tingkat tabungan dan investasi,


pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi mempengaruhi tingkat
output perekonomian dan pertumbuhannya sepanjang waktu
(Mankiw:2000). Dalam teori ini perkembangan teknologi diasumsikan
sebagai variabel yang eksogen.

Dari persamaan 1 terlihat bahwa output per pekerja (y) adalah


fungsi dari capital stock per pekerja. Sesuai dengan fungsi produksi
yang berlaku hukum “the law of deminishing return”, dimana pada titik
produksi awal, penambahan kapital per labor akan menambah output
per pekerja lebih banyak, tetapi pada titik tertentu penambahan capital
stock per pekerja tidak akan menambah output per pekerja dan bahkan
akan bisa mengurangi output per pekerja.

Dalam persamaan tersebut, tingkat investasi per pekerja merupakan


fungsi capital stock per pekerja. Capital stock sendiri dipengaruhi oleh
besarnya investasi dan penyusutan dimana investasi akan menambah
capital stock dan penyusutan akan menguranginya.

Selain tingkat tabungan, pertumbuhan juga dipengaruhi oleh


pertumbuhan populasi. Pertumbuhan populasi lebih bisa menjelaskan
pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Populasi meningkatkan

9
jumlah labor dan dengan sendirinya akan mengurangi capital stock per
pekerja. Tingkat pertumbuhan populasi dan tingkat penyusutan secara
bersama-sama akan mengurangi capital stock. Pengaruh pertumbuhan
populasi secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Menurut teori Solow ada beberapa hal yang dilakukan untuk


memacu pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan porsi tabungan akan
meningkatkan akumulasi modal dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Selain itu meningkatkan investasi yang sesuai dalam
perekonomian baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Mendorong
kemajuan teknologi dapat meningkatkan pendapatan per tenaga kerja
sehingga pemberian kesempatan untuk berinovasi pada sektor swasta
akan berpengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi.

2.1.4 Teori Pertumbuhan Endogen

Teori-teori selanjutnya adalah teori pengembangan model Solow.


Diantaranya teori pertumbuhan endogen yang berusaha menjelaskan
bahwa sumber-sumber pertumbuhan adalah peningkatan akumulasi
modal dalam arti yang luas. Modal dalam hal ini tidak hanya dalam
sifat fisik tetapi juga yang bersifat non-fisik berupa ilmu pengetahuan
dan teknologi. Perkembangan teknologi ini akan mengembangkan
inovasi sehingga meningkatkan produktivitas dan berujung pada
peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Adanya penemuan-penemuan baru berawal dari proses learning by


doing, yang dapat memunculkan penemuan-penemuan baru yang
meningkatkan efisiensi produksi. Efisiensi ini yang dapat meningkatkan
produktivitas. Sehingga dalam hal ini kualitas sumber daya manusia
adalah faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

5.3 Indikator Pertumbuhan Ekonomi


Suatu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik akan
mengalami peningkatan status. Tak perlu jauh-jauh, lihat saja Singapura.

10
Negara kecil yang baru merdeka pada tahun 1965 ini, awalnya merupakan
negara berkembang. Namun kini, negara kecil tersebut mampu
mengembangkan ekonominya sehingga menjadi salah satu negara maju di
dunia. Suatu negara dikategorikan sebagai negara maju apabila memiliki
pendapatan per kapita tinggi, indeks pembangunan manusianya tinggi,
kualitas hidup rakyat terjamin dan sejahtera, pembangunan infrastruktur
tinggi, teknologi berkembang pesat, dan laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggi atau setidaknya stabil.
Berbeda dengan negara berkembang bahkan terbelakang. Negara-negara
berkembang umumnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif alias
tidak stabil, kadang naik kadang turun. Sementara negara terbelakang atau
miskin jelas pertumbuhan ekonominya rendah. Pertumbuhan ekonomi yang
fluktuatif bahkan rendah mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan rakyat
di negara-negara berkembang dan terbelakang belumlah merata dan
cenderung rendah.
Kesuksesan suatu negara dilihat dari pertumbuhan ekonominya. Sementara
kesuksesan pemerintahan suatu negara dillihat dari kemampuannya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya. Pertumbuhan ekonomi ini
penting untuk diperhatikan bahkan terus ditingkatkan karena menjadi
indikator keberhasilan kinerja pemerintah dan jajarannya dalam menciptakan
kehidupan yang lebih baik dan sejahtera bagi rakyatnya. Oleh sebab itu,
setiap negara senantiasa berusaha untuk menggenjot pertumbuhan
ekonominya agar mencapai optimal bahkan maksimal.
Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara mengindikasikan tingkat
kesejahteraan rakyat yang tinggi pula. Lantas, apa yang menjadi ukuran atau
indikator dari pertumbuhan ekonomi suatu negara? Bicara indikator, banyak
faktor yang bisa dijadikan indikator pertumbuhan ekonomi, di antaranya:

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Pada prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat dipahami sebagai


pertambahan pendapatan nasional atau pertambahan output atas barang
dan jasa yang diproduksi selama satu tahun. Dari sini jelas bahwa

11
indikator pertumbuhan ekonomi salah satunya ditunjukkan oleh nilai PDB
(Produk Domestik Bruto). PDB merepresentasikan pendapatan nasional
riil yang dihitung dari keseluruhan output dari barang dan jasa yang
diproduksi suatu negara. Syarat bagi suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila nilai PDB atau pendapatan nasional riil
mengalami kenaikan dari periode sebelumnya.

2. Pendapatan riil per kapita

Pendapatan riil per kapita menunjukkan pendapatan masyarakat


suatu negara. Jika pendapatan masyarakat secara keseluruhan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, maka dapat dikatakan bahwa
perekonomian di negara tersebut juga mengalami pertumbuhan yang
positif.

3. Kesejahteraan penduduk

Indikator kesejahteraan penduduk ini memiliki keterkaitan dengan


pendapatan riil per kapita. Semakin banyak barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara tentu harus ditunjang dengan distribusi yang
lancar. Jika distribusi barang dan jasa lancar, maka distribusi pendapatan
per kapita di seluruh wilayah negara merata. Hal ini mengindikasikan
adanya peningkatan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di negara
tersebut.

4. Tingkat penyerapan tenaga kerja dan pengangguran

Ketika lapangan kerja tersedia sehingga tingkat penyerapan tenaga


kerja tinggi, saat itulah negara mengalami pertumbuhan ekonomi. Tingkat
penyerapan tenaga kerja yang tinggi jelas berpengaruh pada berkurangnya
angka pengangguran. Artinya, produktivitas meningkat.

5.4 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kementerian
PPN/Bappenas merilis Outlook Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu

12
Nasional yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020-
2024 sebesar 5,3% hingga 6,5%. Kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi
ini berdasarkan peningkatan produktivitas, investasi, kualitas sumber daya
manusia, dan perbaikan pasar tenaga kerja.
Prediksi pertumbuhan ekonomi ini memiliki tiga skenario, yaitu rendah,
sedang, dan tinggi. Pertama, skenario pertumbuhan ekonomi terendah
memiliki rentang 5,3% hingga 5,5%. Secara rinci prediksi skenario pertama
pada 2020 sebesar 5,3%, 2021 sebesar 5,4%, 2022 sebesar 5,4%, 2023
sebesar 5,5%, dan 2024 sebesar 5,5%. Skenario selanjutnya masuk ke dalam
skenario sedang yang memiliki rentang 5,4% hingga 6,1%. Adapun pada
skenario kedua memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2020 sebesar
5,4%, 2021 sebesar 5,5%, 2022 sebesar 5,7%, 2023 sebesar 5,9%, dan 2024
sebesar 6,4%.
Sementara untuk skenario terakhir termasuk dalam kategori tinggi yang
memiliki rentang pertumbuhan 5,5% hingga 6,5%. Prediksi pertumbuhan ekonomi
skenario tertinggi pada 2020 sebesar 5,5%, 2021 sebesar 5,7%, 2022 sebesar 5,9%,
2023 sebesar 6,2%, dan 2024 sebesar 6,5%.

13
Gambar 1.2
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

5.5 Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Tinggi


Badan Pusat Statistik telah merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
kuartal pertama tahun 2023 sebesar 5,03%. Realisasi ini termasuk yang
tertinggi di dunia dan menjadi sebuah anomali di luar ekspektasi semua
pihak baik pemerintah maupun pengamat karena ekonomi global sedang
mengalami perlambatan.
Beberapa fenomena yang terjadi pada kuartil pertama pertumbuhan ekomoni
Indonesia pada tahun 2022 :

14
1. Pengaruh Kondisi Ekonomi Global Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia.
Saat awal tahun 2023, Bapak Presiden Joko Widodo mengatakan
bahwa tahun 2023 is gonna be dark and darker. Hal yang sama juga
diungkapkan oleh Managing Director IMF Kristalina Georgieva. Karena
memang faktanya di tahun 2023, dunia dihadapkan pada situasi yang
sangat kompleks. Tahun lalu, saat kita menjadi Presidensi G20, kita selalu
mengatakan pandemi itu menimbulkan efek luka dalam atau scarring
effect. Jadi kalau pulih, kita ingin pulihnya tetap ajek dan yang terkena
scarring atau luka yang dalam itu bisa secara perlahan-lahan pulih, seperti
sektor restoran, hotel, dan transportasi, itu yang terpukul sangat dalam,
bahkan sampai kepada konstruksi dan bangunan karena orang-orang
sekarang tidak kerja di kantor, tapi di rumah.
Sewaktu kita mengeluarkan pernyataan mengenai penjelasan
APBN 2023, kita juga menyampaikan bahwa pada tahun 2023 diliputi
ketidakpastian, terutama dari sisi lingkungan global yang akan risky.
Pertama karena ada geopolitical, perang di Ukraina. Yang kedua dengan
adanya perang akan menimbulkan disrupsi supply yang mengakibatkan
peningkatan seluruh harga-harga komoditas. Jadi di tahun 2022 lalu harga
minyak naik dari 100 menjadi 120 US Dollar per barel yang
menyebabkan kita dalam posisi tekanan subsidi yang luar biasa besar.
Harga dari CPO naik, harga pupuk naik, harga gandum naik, itu
semuanya menyebabkan semua harga pangan dan harga energi naik.
Selain harga komoditas naik, inflasi yang tinggi karena harga naik ini
kemudian direspon oleh bank sentral di negara-negara maju dengan
menaikkan suku bunga yang luar biasa cepat dan tinggi hanya dalam
waktu kurun kurang dari 12 bulan. Sehingga memang menimbulkan
konsekuensi melemahnya perekonomian ke depannya.
Indonesia harus bersiap-siap berdampak dari pelemahan ekonomi
global dan risiko politik itu akan seperti apa. Maka kita mengatakan tahun
2023 menjadi tidak akan baik, maka pengamat juga ikut mengatakan ini
tidak baik, terutama akan terpengaruh ke ekspor kita. Namun kalau kita

15
lihat momentum pemulihan ekonomi mulai dari kuartal yang lalu, yaitu
kuartal pertama 2023, kita tahu bisa tumbuh 5,03%, itu bagus. Itu karena
akhir tahun biasanya orang sudah mulai ramai beraktivitas, kemudian
pandeminya sudah dianggap mulai selesai, orang ada yang vaksin
boosting dan kemudian kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang
terlihat nyata, seperti daerah Bali tempat-tempat destinasi wisata itu udah
mulai tumbuh cukup kuat.
Pada kuartal pertama kita khawatir apakah akan tetap jalan
momentumnya? Namun jika dilihat dari angka-angkanya seperti
consumer confidence kita itu masih sangat kuat. Tadinya kita khawatir
karena inflasi tinggi, daya beli menurun, confidence dari konsumen juga
menurun. Namun karena pemerintah bersama-sama pusat, daerah, dan
Bank Indonesia bekerja sama untuk menurunkan inflasi secara baik,
dengan kombinasi kebijakan yang tidak konvensional, kita melihat ke
daerah-daerah, inflasi kita turunnya cukup cepat dibandingkan negara-
negara maju yang inflasinya masih cukup tinggi. Dan ini menolong daya
beli. Sehingga konsumsi adalah motor penggerak terbesar.

Tren Pertumbuhan Ekonomi

16
2. Faktor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Jadi ekonomi itu memang terdiri dari seluruh kegiatan masyarakat,
ada yang dari sisi menjual, ada yang membeli, ada yang memproduksi dan
ada yang mengkonsumsi, ada yang investasi, ada yang ekspor sehingga
itu akan menciptakan lapangan kerja, orang-orang yang bekerja bisa
mendapatkan pendapatan. Sehingga sewaktu pemerintah atau siapa saja di
seluruh negara berbicara tentang growth, itu bukan masalah what is wrong
dengan angka, tetapi angka itu menggambarkan apakah dalam negara
tersebut ekonominya bergerak yang menciptakan pekerjaan, pekerjaan itu
yang membuat orang punya dignity, orang kemudian punya pendapatan
dan dia bisa melakukan aktivitas-aktivitas sebagai manusia yang utuh.
Konsumsi yang tinggi bisa menggambarkan bahwa masyarakat di
ekonomi itu berarti mempunyai daya beli. Daya belinya itu berasal dari
pendapatan dia, pendapatan dia itu mayoritas dari pekerjaan atau upah
yang mereka dapat atau pendapatan. Itulah kenapa konsumsi di Indonesia
mencapai lebih dari hampir 57% dari GDP kita. Sehingga ketika

17
konsumsi sehat, konsumsi tumbuh, itu banyak yang mendapat manfaat
dari konsumsi itu.
Faktor kedua investasi. Investasi kenapa? Investasi itu adalah
permintaan terhadap seluruh barang dan jasa untuk seseorang bisa
menjalankan kegiatan produktif. Kalau investasi, umpama mau membuat
warung kopi atau Café, maka kamu mulai menyewa ruko, bikin
furniturnya, beli alat untuk bikin kopi, beli kopinya, itu semuanya adalah
kegiatan investasi. Investasi ini ada, kalau dia yakin bahwa ada
untungnya. Karena kalau tidak untung, uang investasinya akan hilang.
Makanya untuk bisa untung dan yakin itu, kondisi ekonomi harus baik,
rakyatnya tenang, konsumsi tumbuh, dunianya aman, dan tadi harga-harga
dari barang produksinya tidak mahal atau bisa terjangkau. Itulah kenapa
Presiden dan pemerintah memperbaiki iklim investasi. Mungkin tidak
terasa. Akan tetapi itu sebetulnya adalah untuk menciptakan sebuah
ekosistem, orang-orang yang punya ide kreatif ingin melakukan kegiatan
produktif, dia bisa melakukan tanpa beban banyak, Izin-izin, aturan-
aturan yang menyusahkan. Dan itu yang membuat orang mau invest.
Yang ketiga, ekspor. Kalau kita memproduksi di Indonesia, tidak
hanya kita yang butuh, dunia juga membutuhkannya. Yang mungkin
gampang adalah barang-barang tambang kita seperti nikel, batubara,
tembaga yang sekarang lagi highly demanded gitu. Ekspor itu
memberikan ekonomi kita tumbuh karena kita meng-create produksi
barang-barang dan jasa, termasuk tourism itu dianggap ekspor jasa. Itu
membuat orang lain mengkonsumsi produksi kita, itu memberikan growth
tambah, dan setiap kegiatan ekspor pasti create job lagi.
Yang keempat, impor. Impor berarti kita membeli barang dari luar.
Kita mengurangi produksi dalam negeri dan itu kemudian menjadi faktor
pengurang. Yang kelima itu pemerintah. Dari sisi pemerintahan ada
aktivitas, seperti bayar gaji, bayar kegiatan, tapi yang paling penting juga
government bisa spend untuk membangun jalan, bendungan, listrik, air
minum, pelabuhan, itu yang disebut capital spending. Kelima komponen

18
tadi yaitu konsumsi, investasi, ekspor, impor, dan government itu yang
menghasilkan kegiatan ekonomi dari sisi demand-nya.

3. Strategi apa yang akan dilakukan pemerintah untuk


Mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada
kuartal selanjutnya
Pemerintah dalam menyusun APBN 2023 menggunakan asumsi
pertumbuhan ekonomi. Asumsi pertumbuhan ekonomi kita untuk tahun
ini sebesar 5,3%. Sangat ambisius pada situasi yang luar biasa penuh
ketidakpastian global. Tapi kita coba untuk terus mencapai asumsi itu. Itu
bukan target, tapi asumsi, yang waktu itu kita berasumsi bahwa growth-
nya akan seperti itu.
Bagaimana caranya? Karena ekonomi is about productivity, maka
dari sisi produktivitas, apa yang menyebabkan ekonomi kita punya
produktivitas tinggi? Yaitu orang-orangnya. Maka orang-orangnya itu
harus punya kompetensi dan kapasitas. Makanya belanja untuk sektor
pendidikan, pelatihan itu menjadi sangat besar. Kita sudah menggunakan
banyak instrumen APBN untuk mendukung berbagai reform di bidang
pendidikan, seperti merdeka belajar. Sekarang karena mahasiswa bisa
belajarnya di perusahaan, jadi dia tidak hanya di kelas. Kita juga
memberikan kartu prakerja, yaitu mereka bisa belajar yang kehilangan
pekerjaan atau masih mencari pekerjaan. Balai Latihan Kerja di
Kementerian Tenaga Kerja maupun di daerah-daerah kita tingkatkan. In
short, seluruh instrumen APBN dipakai untuk memperbaiki kualitas
SDM.

Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi

19
BAB III

PENUTUP

20
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda
tergantung dengan pendapatan perkapita itu sendiri dan tergantung
dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi pendapatan
penduduknya maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di
Negaratersebut dan sebaliknya dengan rendah nya pendapatan penduduk
itu sendiri maka akan berdampak pada rendahnya pendapatan nasional
pada Negara itu sendiri. Pertumbuhanekonomi pada zaman sekarang ini
berdampak pada kehidupan penduduk suatu Negara.Semua berpengaruh
pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu Negara pun
terusmemajukan pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-
harga kebutuhan pokokseperti bahan bakan minyak (BBM) dengan
menjadikan pendapatan nasional yang akan lebih baik dan tingkat
perekonomian kita pun semakin baik

3.2 Saran
Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk
mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya
memerlukan pengembanganfaktor penawaran saja, yang menaikkan
kapasitas produksi masyarakat,yaitusumber-sumber alam dan manusia,
kapital, dan teknologi;tetapi juga factor permintaanluar negeri. Tanpa
kenaikkan potensi produksi tidak dapatdirealisasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber internet materi Perekonomian Indonesia (Pertumbuhan Ekonomi


Indonesia)

21
https://www.academia.edu/6194394/
MAKALAH_PERTUMBUHAN_EKONOMI

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-relese/Pages/
sp_252823.aspx

http://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/
pertumbuhan-ekonomi-indonesia

https:///www.ekon.go.id/publikasi/detail/4904/pertumbuhan -ekonomi-tahun-
2022-capai-531-tertinggi-sejak-2014

http://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/tren-pertumbuhan-
ekonomi-indonesia-tetao-tinggi

https://bappelitbangda.purwakartakab.go.id/read/458556

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/11/16/pertumbuhan-ekonomi-
adalah

https://www.slideshere.net/RAnggara1/ppt-pertumbuhan-ekonomi

https://media.nelit.com/media/publications/30660-ID-pertumbuhan-ekonomi-
ind...

https://lib.ui.ac.id/file?=digital/131667-T%2027509-Analisis
%20pertumbuhan-Tinjauan%20literatur.pdf

https://www.simulasikredit.com/bagaimana-caramenghitung-pertumbuhan
ekonomi/

22
23

Anda mungkin juga menyukai