Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI JANGKA PENDEK DAN

JANGKA PANJANG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah


EKONOMI MAKRO

OLEH KELOMPOK 9 :
Ilham 3320254

DOSEN PENGAMPU :
Diana Kartika Dewi, SE., M.Si

PRODI PERBANKAN SYARIAH S1 (PS 4 H)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek dan
Jangka Panjang” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 18 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A. Proses Pertumbuhan Ekonomi....................................................
1. Proses Pertumbuhan Ekonomi..............................................
2. Indikator Pertumbuhan Ekonomi Wilayah............................
B. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek............
C. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang...........
D. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi..................
1. Pertumbuhan Ekonomi..........................................................
2. Pembangunan Ekonomi.........................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang mengacu kepada trilogi
pembangunan. Demi mewujudkan tujuan tersebut perlu adanya pembangunan
di berbagai bidang, terutama pembangunan dalam bidang ekonomi.
Secara umum tujuan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan
pokok masyarakat, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menjaga
kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik
dalam ilmu ekonomi. Banyak ahli ekonomi yang berbicara mengenai teori
pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan aliran dalam masalah pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang
terus menerus dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan yakni sumber utama dalam upaya meningkatkan standar hidup
masyarakat.Mmakin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi
pula kesejahteraan masyarakat. Berhasil tidaknya program-program
pembangunan di Negara berkembang sering dinilai dari tinggi-rendahnya
tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi
merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran meningkat.
Setiap negara di dunia tentu pernah mengalami masalah dalam
perekonomiannya. Masalah dalam kegiatan ekonomi makro dapat
dikelompokkan menjadi masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang.
Masalah jangka pendek berkaitan dengan masalah stabilisasi, yaitu
bagaimana agar dalam jangka pendek dapat terhindar dari masalah-masalah
seperti inflasi, ketimpangan neraca pembayaran. Sementara masalah jangka
panjang berkaitan mengenai bagaimana negara dapat menyetir perekonomian
agar ada keserasian antara pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk,
pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Salah
satu ciri kegiatan perekonomian sekarang ini adalah sulit lepas dari beberapa
permasalahan makroekonomi seperti yang dikemukakan di atas. Sistem pasar
bebas yang menyerahkan kegiatan ekonomi kepada mekanisme pasar
biasanya gagal atau tidak selalu berhasil dalam memecahkan permasalahan
ekonomi yang dikemukakan di atas, seperti mewujudkan tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh atau meminimalkan pengangguran, mewujudkan
kestabilan harga atau meminimalkan inflasi dan mencapai pertumbuhan
ekonomi yang mantap. Masalah ini dapat membawa dampak buruk kepada
masyarakat, misalnya saja masalah inflasi kalau terlalu berfluktuasi atau tidak
stabil maka akan menyebabkan dampak buruk bagi perekonomian sehingga
pemerintah perlu campur tangan untuk mengatasi hal tersebut atau paling
tidak meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses Pertumbuhan Ekonomi ?
2. Apa saja Sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek ?
3. Apa saja Sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang ?
4. Apa itu Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi ?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, maka penulis dapat mengemukakan
penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui bagaimana proses pertumbuhan ekonomi
2. Ingin mengetahui apa saja sumber-sumber pertumbuhan ekonomi jangka
pendek
3. Ingin mengetahui apa saja sumber-sumber pertumbuhan ekonomi jangka
panjang
4. Ingin mengetahui apa itu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Pertumbuhan Ekonomi


1. Proses Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan dalam suatu perekonomian. Kemajuan suatu perekonomian
ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukan oleh perubahan
output nasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian
merupakan analisis ekonomi jangka pendek.
Secara umum teori tentang pertumbuhan ekonomi dapat di
kelompokan menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik dan
teori pertumbuhan ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi
klasik, analisis di dasarkan pada kepercayaan dan efektivitas mekanisme
pasar bebas. Teori ini merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli
ekonom klasik antara lain Adam Smith, David Ricardo.
Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah teori
ekonomi modern. Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan salah satu
teori pertumbuhan ekonomi modern, teori ini menekankan arti pentingnya
pembentukan investasi bagi pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi
investasi maka akan semakin baik perekonomian, investasi tidak hanya
memiliki pengaruh terhadap permintaan agregat tetapi juga terhadap
penawaran agregat melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi.
Dalam perspektif yang lebih panjang investasi akan menambah stok
kapital.1
Pertumbuhan ekonomi merupakan upaya peningkatan kapasitas
produksi untuk mencapai penambahan output, yang diukur menggunakan
Produk Domestik Bruto (PDB) maupun Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) dalam suatu wilayah.2

1
Ahmad Ma’aruf dan Latri Wihastuti, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia : Determinan dan
Prospeknya, (Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 9, Nomor 1, April 2008), hal. 44-
45
2
Rahardjo Adisasmita, Teori-Teori Pembangunan Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi, dan
Pertumbuhan Wilayah, ( Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013), Cetakan Pertama, Hal. 4
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam
jangka panjang. Tekanannya pada tiga aspek, yaitu: proses, output
perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses,
bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek
dinamis dari suatu perekonomian, yaitu bagaimana suatu perekonomian
berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya ada pada
perubahan atau perkembangan itu sendiri.3
Terdapat tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan
ekonomi,Ketiganya adalah :
a) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi
baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau
sumber daya manusia.
b) Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selajutnya akan
memperbanyak jumlah angkatan kerja.
c) Kemajuan teknologi4

2. Indikator Pertumbuhan Ekonomi Wilayah


Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Prof Rahardjo Adisasmita,
dalam bukunya mengatakan bahwa ada beberapa indikator yang dapat
dijadikan sebagai tolak ukur untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah adalah sebagai berikut 5:
a) Ketidakseimbangan Pendapatan
Dalam keadaan yang ideal, di mana pendapatan dengan mutlak
didistribusikan secara adil, 80 persen populasi terbawah akan
menerima 80 persen dari total pendapatan, sedangkan 20 persen
populasi teratas menerima 20 persen total pendapatan. Menurut
Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), susunan pengelompokan
penduduk dibagi tiga, yaitu 40 persen populasi terendah, 40 persen
populasi sedang, dan 20 persen populasi teratas. Indikator
3
Boediono, Seri Sipnosis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 4, Teori Pertumbuhan Ekonomi,
(Yogyakarta : BPFE, 1999), Hal. 1
4
Michael Todaro, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, (Jakarta : Erlangga, 2000), Hal.
44
5
Rahardjo Adisasmita, Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan, (Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2014), Hal. 91
ketidakseimbangan pendapatan dapat diterapkan untuk menilai
keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu wilayah.
b) Perubahan Struktur Perekonomian
Dalam masyarakat yang maju, pembangunan ekonomi yang
dilaksanakan akan mengakibatkan perubahan struktur perekonomian,
dimana terjadi kecendrungan bahwa kontribusi (peran) sektor petanian
terhadap nilai PDRB akan menurun, sedangkan kontribusi sektor
industri akan meningkat. Sektor industri memiliki peranan sangat
penting dalam pembangunan nasional dan regional, sektor industri
dapat menyediakan lapangan kerja yang luas, memberikan
peningkatan pendapatan kepada masyarakat, menghasilkan devisa
yang dihasilkan dari ekspor. Oleh karena itu, perekonomian suatu
wilayah harus di orientasikan selain sektor pertanian, tetapi harus pula
diorientasikan kepada sektor industri.
c) Pertumbuhan Kesempatan Kerja
Masalah ketenagakerjaan dan kesempatan kerja merupakan
salah satu masalah yang stategis dan sangat mendesak dalam
pembangunan di Indonesia. Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih
dari 240 jiwa, tingkat pengangguran cukup tinggi dan cenderung
bertambah luas akibat krisis financial Negara-negara di dunia. Untuk
mengatasi krisis ekonomi yang sangat luas tersebut, diperlukan
peranan pemerintah. Salah satu langkah strategis yang ditempuh
adalah pembangunan prasarana (misalnya jalan). Pembangunan jalan
yang menjangkau ke seluruh kantong-kantong produksi, akan
mendorong peningkatan produksi berbagai komoditas sektor pertanian
dalam arti luas (meliputi tanaman pangan, perkebunan, perikanan,
peternakan, dan kehutanan) serta barang-barang hasil industri.
Pembangunan prasarana dan sarana transportasi akan menunjang
berkambangnya berbagai kegiatan di sektor-sektor lainnya ( pertanian,
perdagangan, industri, pariwisata dan lainnya).

d) Tingkat dan Penyebaran Kemudahan


Dalam hal ini “kemudahan” diartikan sebagai kemudahan bagi
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, baik pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari (seperti sandang, pangan, papan,
memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan, kesempatan
melakukan ibadah, rekreasi dan sebagainya), maupun pemenuhan
kebutuhan untuk dapat melakukan kegiatan usaha misalnya
mendapatkan bahan baku, bahan penolong, suku cadang, listrik, air
bersih, dan jasa-jasa seperti jasa angkutan, pemasaran, perbankan dan
lainnya).

B. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek


Pertumbuhan ekonomi jangka pendek tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhi ekuilibrium makroekonomi jangka pendek (PDB riil). PDB
riil akan bergeser seiring dengan perubahan permintaan agregat dan
penawaran agregat jangka pendek.

Gambar 1.1 Kesenjangan Output dan Inflasi Harga Konsumen di Amerika


Serikat.

Perubahan keduanya akan menyebabkan ekuilibrium jangka pendek


bergerak di sekitar output potensial (atau PDB potensial). Pergerakan PDB
riil di sekitar output potensial (apakah lebih besar ataukah lebih kecil)
membentuk apa yang kita sebut sebagai siklus bisnis. Sementara itu,
kesenjangan antara PDB riil terhadap output potensial dinamakan dengan
kesenjangan output (output gap).
1. Peningkatan permintaan agregat
Permintaan agregat akan bergeser ke kanan akan menstimulus
perekonomian untuk memproduksi lebih banyak dan memanfaatkan
kapasitas produksinya. Ini ibarat, ketika permintaan barang dan jasa
meningkat, banyak perusahaan akan menaikkan produksi mereka.
Permintaan agregat akan bergeser ke kanan ketika :
a. Kekayaan rumah tangga meningkat. Semakin kaya rumah tangga,
semakin besar uang yang mereka belanjakan. Ini dikenal sebagai efek
kekayaan.
b. Kepercayaan konsumen membaik. Ketika konsumen optimis
dengan pendapatan dan pekerjaan masa depan mereka, konsumen
mereka akan cenderung meningkat.
c. Kepercayaan bisnis meningkat. Ketika bisnis merasa yakin tentang
keuntungan di masa depan, investasi atas barang modal akan
cenderung meningkat.
d. Kebijakan fiskal ekspansif. Pemerintah dapat menurunkan pajak
atau meningkatkan belanja konsumen untuk menstimulus
pertumbuhan ekonomi. Misalnya, penurunan pajak akan
meningkatkan pendapatan disposabel rumah tangga, sehingga
mendorong konsumsi barang dan jasa.
e. Kebijakan moneter ekspansif. Otoritas moneter atau bank sentral
dapat menempuh berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi. Diantaranya adalah dengan menurunkan
suku bunga kebijakan, operasi pasar terbuka dengan membeli surat
berharga pemerintah, dan menurunkan cadangan wajib.
f. Depresiasi nilai tukar. Depresiasi membuat harga barang domestik
menjadi lebih murah bagi orang asing. Ini akan membuat barang
domestik lebih kompetitif di pasar internasional. Hasilnya, permintaan
terhadap barang-barang domestik (ekspor) akan meningkat.
g. Pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi global yang
kuat akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang
domestik, sehingga meningkatkan ekspor domestik.

2. Peningkatan Penawaran Agregat Jangka Pendek


Ketika penawaran jangka pendek bergeser ke kanan, produksi barang
dan jasa akan meningkat. Pada umumnya, penawaran jangka pendek akan
meningkat ketika biaya produksi semakin rendah. Selain itu, penawaran
agregat jangka pendek akan meningkat ketika faktor produksi bertambah
dan semakin berkualitas (Ini adalah faktor yang mempengaruhi penawaran
jangka panjang).
Berikut ini adalah rincian faktor yang meningkatkan penawaran
agregat jangka pendek :
a. Upah nominal yang rendah. Upah biasanya mencakup sebagian
besar dari biaya produksi. Ketika upah rendah, biaya produksi juga
rendah dan menghasilkan peningkatan penawaran agregat jangka
pendek.
b. Harga bahan baku lebih murah. Sama seperti upah, harga bahan
baku yang lebih rendah menurunkan biaya produksi dan sebagai
hasilnya, meningkatkan penawaran agregat jangka pendek.
c. Pajak bisnis lebih rendah. Ketika pemerintah menurunkan pajak
bagi bisnis, itu menurunkan biaya produksi dan mendorong
penawaran agregat jangka pendek
d. Subsidi bisnis. Subsidi yang lebih tinggi mengurangi biaya produksi
yang menghasilkan peningkatan penawaran agregat jangka pendek.
e. Kuantitas faktor produksi meningkat dan kualitasnya meningkat.
Ketika kuantitas faktor produksi meningkat, perekonomian dapat
menghasilkan lebih banyak barang dan jasa. Sementara itu,
peningkatan kualitas faktor produksi (teknologi lebih maju, misalnya),
membuat produktivitas lebih tinggi sehingga mampu menghasilkan
lebih banyak output.
C. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang
Pertumbuhan jangka panjang merepresentasikan peningkatan kapasitas
produksi dalam perekonomian. Ketika kapasitas produksi meningkat,
perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa (output
potensial, diukur dari PDB potensial).
Sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang terkait erat dengan
kuantitas dan kualitas pasokan faktor produksi di suatu negara. Dalam arti,
kapasitas produksi perekonomian meningkat ketika pasokan faktor produksi
bertambah dan kualitasnya meningkat. Selain faktor produksi, penentu-
penentu yang mempengaruhi penawaran dan permintaan agregat jangka
pendek di atas tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jangka panjang.
Dalam makroekonomi, pertumbuhan jangka panjang dimodelkan sebagai
fungsi dari :
1. Kuantitas dan kualitas tenaga kerja
Salah satu cara untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dalam
jangka panjang adalah menumbuhkan angkatan kerja. Ketika ada lebih
banyak pekerja, perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak barang
dan jasa ekonomis. Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah tenaga
kerja termasuk pertumbuhan populasi, tingkat partisipasi angkatan kerja,
dan imigrasi bersih.
Selain itu, kualitas tenaga kerja juga penting. Pekerja yang terampil
dan berpendidikan kemungkinan besar akan lebih produktif, artinya
menghasilkan lebih banyak output dengan input yang diberikan. Mereka
juga lebih baik dalam memanfaatkan kemajuan teknologi. Kita biasanya
menyebut kualitas tenaga kerja sebagai modal manusia, yang mewakili
akumulasi pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pekerja dari
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.
2. Modal fisik
Produktivitas tenaga kerja dan PDB potensial meningkat seiring
dengan persediaan modal yang lebih besar. Seperti yang ditunjukkan
dalam model pertumbuhan Solow, output per pekerja meningkat ketika
rasio modal-tenaga kerja naik. Oleh karena itu, peningkatan tingkat
investasi dalam modal fisik dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sebagai contoh, ketika membeli mesin pintal, produsen dapat
menghasilkan benang jauh lebih banyak dibandingkan dengan hanya
dilakukan secara manual. Begitu juga, ketika perusahaan mengganti mesin
ketik ke komputer, karyawan dapat menulis lebih banyak artikel daripada
sebelumnya.
3. Teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan perekonomian menjadi lebih
produktif. Dalam arti, meski faktor produksi seperti modal dan tenaga
kerja tetap, teknologi yang lebih maju memungkinkan untuk menghasilkan
lebih banyak output menggunakan jumlah input yang sama. Dengan
demikian, kemajuan teknologi akan mengarah ke pertumbuhan jangka
panjang yang lebih tinggi.
4. Sumber daya alam
Bahan baku seperti minyak dan tanah, merupakan input penting untuk
produksi, karenanya negara-negara dengan sumber daya produktif dalam
jumlah besar dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Sumber daya ini dapat diperbarui atau tidak dapat diperbarui. Negara-
negara dengan sumber daya alam yang besar dapat mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.6

D. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi


1. Pertumbuhan Ekonomi

6
Ahmad Nasrudin, Pertumbuhan Ekonomi : Faktor, Pentingnya, Dampak, Cara Mengukurnya,
https://cerdasco.com/pertumbuhan-ekonomi/ (Diakses pada 18 Mei 2022, pukul 19.45)

Anda mungkin juga menyukai