Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 2

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah


KOMUNIKASI BISNIS ISLAM

Disusun Oleh :
Annisa Amelia
3320270

Dosen Pembimbing :
Febriyan Pratama Defaz, SE., MM

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TAHUN 2022
1. Apa yang dimaksud budaya? berikan contoh artikel tentang suatu
kebudayaan dan lakukan sebuah analisis !
Jawab :
a. Pengertian Budaya
Kata “Budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu “Buddhayah”
jamak dari “Budhi” (akal). Jadi, budaya adalah segala hal yang
bersangkutan dengan akal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya pikiran, akal
budi, hasil, adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang
sukar diubah. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan
dan karya seni.
Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti,
kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang
disampaikan oleh idividu-individu serta masyarakat, yang menentukan
bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta
orang lain.
Dari semua pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa pengertian
budaya itu adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan akal atau
pikiran yang memiliki nilai-nilai kepercayaan, pengetahuan, moral yang
disalurkan oleh individu serta masyarakat.

b. Contoh Artikel tentang Suatu Kebudayaan beserta Sebuah Analisis


Jawab :
Panggungharjo, Desa Budaya Kaya Akan Kesenian dan Tradisi
https://jbbudaya.jogjabelajar.org/artikel/panggungharjo-desa-budaya-kaya-
akan-kesenian-dan-tradisi
Desa Panggungharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Bantul
yang berbatasan dengan kota Yogyakarta yang merupakan ibu kota D.I
Yogyakarta. Untuk jalur utama lalu lintas antar daerah/antar profinsi, desa
yang berada di kecamatan Sewon terdapat ring road (jalan lingkar) selatan
yang terletak di wilayah utara Desa Panggungharjo, juga jalan Bantul dan

1
jalan Parangtritis. Desa ini bukan desa biasa, tapi sudah menjadi desa
budaya yang ditetapkan oleh Gubernur DIY melalui Surat Keputusan DIY
Nomor 262/KEP/2016 tentang Penetapan Desa/Kelurahan Budaya.
Dilansir dari panggungharjo.desa.id, Desa Panggungharjo, Sewon,
Bantul telah melewati proses yang panjang hingga akhirnya dinobatkan
sebagai desa budaya bersama 56 desa lainnya di DIY. Berawal dari
pengajuan proposal sebagai Desa Rintisan Budaya pada akhir tahun 2015.
Warna-warni tradisi yang ada di Desa Panggungharjo diklaim cukup
lengkap terutama tradisi kebudayaan jawa. Menimbang adanya potensi
budaya yang cukup tinggi, pada tahun 2016 desa ini diakreiditasi oleh Dinas
Kebudayaan DIY dan mendapatkan nilai tertinggi se-DIY sebagai desa
budaya.
Desa budaya Panggungharjo terdiri dari 14 Pedusunan / Pedukuhan
yaitu Garon, Cabeyan, Ngireng-ireng, Geneng, Jaranan, Glondong, Pandes,
Sawit,Pelemsewu, Kweni, Glugo, Dongkelan, Krapyak Kulon, dan Krapyak
Wetan. “Lahirnya desa Panggungharjo ini pada 24 Desember 1946, jadi satu
tahun setelah kemerdekaan Indonesia. Sebenarnya Panggungharjo itu terdiri
dari 3 kelurahan yaitu Kel. Krapyak, Kel. Prancak, dan Kel. Cabeyan, lalu
kelurahan itu dijadikan satu pada tahun  1946 menjadi Desa
Panggungharjo,” kata Fajar Budi Aji sebagai staff Sistem Informasi Desa
(SID) Panggungharjo.
Banyak event / acara budaya atau kesenian yang kerap diselenggarakan
di Desa Panggungharjo. Beberapa diantaranya digelar oleh masyarakat
sendiri maupun bekerja sama dengan masyarakat atau organisasi dari luar
desa seperti workshop seni rupa dan seni musik oleh Difabel Community
dan pelatihan membuat film dari Dinas Kebudayaan DIY. Semua event
yang digelar adalah gratis untuk umum terutama bagi warga Panggungharjo.
Tidak hanya melibatkan warga desa Panggungharjo saja, namun event yang
diselenggarakan bisa melibatkan warga dari luar desa bahkan dari wilayah
Kabupaten Sleman dan mahasiswa dari kota Jogja.
Seperti yang tertera di laman Pemerintah Desa Panggungharjo,
keberadaan Desa Panggungharjo tidak bisa dipisahkan dari keberadaan

2
“Panggung Krapyak” atau oleh masyarakat sekitar disebut sebagai
“Kandang Menjangan”, yang berada di Pedukuhan Krapyak Kulon Desa
Panggungharjo. Sebagaimana diketahui bahwa Panggung Krapyak
merupakan salah satu elemen dari ‘sumbu imajiner’ yang membelah Kota
Yogyakarta, yaitu garis Gunung Merapi – Tugu Pal Putih – Kraton
Ngayogyokarto Hadiningrat – Panggung Krapyak dan Parangkusumo yang
berada di pantai selatan.
Desa Panggungharjo kaya akan sanggar seni diantaranya Sanggar Anak
Saraswati, Sanggar Tari Klasik, Sanggar Jathilan, Sanggar Karawitan, Orkes
Tradisi, Kethoprak, Kesenian Jolelo (kethoprak dengan iringan sholawatan),
sholawatan jawi, Sanggar Keroncong dan masih banyak lagi. Selain itu ada
pula Bregada Wiratamtama, Hadroh, Wayang Kulit, Macapat, Kerajinan
Blangkon, Batik, Industri Gamelan, Kerajinan Tenun Lurik, Kampung
Dolanan dan situs peninggalan sejarah. Perayaan hari-hari besar biasanya
banyak menampilkan sanggar-sanggar atau kelompok seni, misalnya saat
acara Gelar Budaya biasanya dilakukan Kirab dengan melibatkan
pedukuhan-pedukuhan yang ada di desa Panggungharjo. Setiap pedukuhan
menggunakan atribut yang unik serta beragam sehingga menarik perhatian
masyarakat untuk melihatnya.
Tidak hanya kesenian tradisional jawa, pada tahun 1980 desa
Panggungharjo yang merupakan wilayah sub-urban mulai berkembang
Budaya Modern Perkotaan dan banyak mempengaruhi Generasi Muda,
sehingga berkembang juga kesenian modern seperti kesenian Band,
Drumband, Karnaval Takbiran, Tari-tarian Modern, Campur Sari, dan lain-
lain. Dalam satu bulan, desa Panggungharjo bisa mengadakan 5 sampai 6
kali event pertunjukan budaya. Menurut Aji, upacara siraman, mantenan
atau pernikahan dengan adat jawa juga termasuk dalam gelaran budaya bagi
desa Panggungharjo.

3
Analisis dari Artikel diatas
Dalam artikel ini diceritakan salah satu desa yang berada di kabupaten
Bantul yaitu desa Panggungharjo yang merupakan desa budaya yang
ditetapkan oleh Gubernur DIY melalui Surat keputusan DIY Nomor
262/KEP/2016 tentang Penetapan Desa/Kelurahan Budaya.
Berawal dari pengajuan proposal sebagai Desa Rintisan Budaya pada
akhir 2015. Warna-warni tradisi yang ada di desa ini diklaim cukup lengkap
terutama tradisi kebudayaan jawa. Dengan menimbang adanya potensi
budaya di desa ini yang cukup tinggi, pada tahun 2016 desa ini diakreiditasi
oleh Dinas Kebudayaan DIY dan mendapatkan nilai tertinggi se-DIY
sebegai desa budaya.
Dalam hal ini desa Panggungharjo bisa saja melakukan komunikasi
lintas budaya yang dimana komunikasi ini adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non verbal
dengan memperhatikan faktor-faktor budaya dari suatu daerah, wilayah,
atau negara. Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang bertujuan
menyampaikan pesan-pesan baik itu secara tertulis ataupun lisan dengan
struktur pesannya yang teratur sehingga tujuan dari penyampaian pesan
tersebut tersampaikan dengan baik. Sedangkan komunikasi non verbal yaitu
komunikasi yang sifatnya kurang terstruktur seperti berbentuk bahasa
isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, warna, dan intonasi suara.
Dari hal tersebut banyak acara budaya atau kesenian yang sering
diselenggarakan oleh Desa Panggungharjo, yang beberapa diantaranya
digelar oleh masyarakat sendiri maupun bekerja sama dengan masyarakat
atau organisasi dari luar desa seperti workshop seni rupa dan seni musik
oleh difabel community dan pelatihan membuat film dari Dinas Kebudayaan
DIY. Semua event ini digelar gratis bagi warga desa ini dan tidak hanya
melibatkan warga desa ini saja tetapi juga melibatkan warga desa luar
bahkan dari wilayah Kabupaten Sleman dan mahasiswa dari kota jogja.
Dari hal inilah bisa kita lihat bahwa ada unsur komunikasi yang
melibatkan sebuah organisasi dalam hal penyelenggaraan acara/event
budaya kesenian dari desa ini, dimana organisasi itu adalah sekelompok

4
orang yang bekerja sama dalam mencapai sebuah tujuan, yang tujuannya
disini yaitu mensukseskan acara budaya pada desa Panggungharjo ini.
Dalam hal ini terdapat proses komunikasi organisasi seperti adanya
pengirim, adanya enkoding yaitu dimana informasi atau pesan yang akan
disampaikan tersebut mengalami transportasi ke dalam bentuk simbol atau
sesuaru yang menjadi maksud/arti pengirim pesan dalam menyampaikan
pesan. Lalu proses selanjutnya yaitu medium/mediator yang hal ini
berhubungan telepon, komputer, internet, surat, atau bisa juga berupa orang
lain/pihak ketiga. Selanjutnya Dekoding yaitu pesan yang diterima
kemudian diinterprestasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang
mempunyai arti. Dan terakhir dari proses komunikasi ini adalah penerima.
Desa tidak hanya kesenian tradisional jawa, pada tahun 1980 desa
Panggungharjo yang merupakan wilayah sub-urban mulai berkembang
Budaya Modern Perkotaan dan banyak mempengaruhi Generasi Muda,
sehingga berkembang juga kesenian modern seperti kesenian Band,
Drumband, Karnaval Takbiran, Tari-tarian Modern, Campur Sari, dan lain-
lain. Dalam satu bulan, desa Panggungharjo bisa mengadakan 5 sampai 6
kali event pertunjukan budaya. Sehingga dari sini bisa kita simpulkan bahwa
desa Panggungharjo masih melestarikan budaya dan semakin
mengembangkan budaya desa ini dengan mengadakan acara setiap bulan
sehingga dengan hal ini kebudayaan yang dimiliki tidak pernah
ketingggalan zaman ataupun tergantikan dengan sesuatu yang lebih modern.
Yang dimana tetap menjaga nilai-nilai dari suatu budaya di daerah itu.
Jadi, bagi kita generasi modern seperti sekarang, lestarikanlah budaya
yang ada pada daerah kita masing-masing, walaupun kita tidak ikut dalam
kepanitian pengadaan acara kebudayaan di tempat kita, setidaknya kita ikut
berkontribusi atau ikut menyaksikan ketika diadakannya acara kesenian
yang ada didaerah kita. Tetap harga kebudayaan daerah kita meskipun
sekarang banyak trend-trend masa kini yang lebih menarik bagi anak muda,
tetapi jangan lupakan kebudayaan yang telah melekat minimal pada daerah
kita masing-masing baik itu kebudayaan yang masih bersifat tradisional

5
ataupun sudah dikembangkan secara lebih modern dengan tidak
meninggalkan unsur-unsur dari budaya tersebut.

2. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Bisnis Lintas Budaya? Berikan


contoh artikel tentang komunikasi lintas budaya dan lakukan sebuah
analisis !
Jawab :
a. Perngertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Menurut Tian Guang dan Dan Trotter (2012), Komunikasi Bisnis Lintas
Budaya adalah komunikasi bisnis diantara konsumen atau antara konsumen
yang berbeda budaya dengan pemasar paling tidak pada salah satu aspek
dasar budaya seperti bahasa, agama, norma-norma sosial, nilai-nilai,
pendidikan, dan gaya hidup.
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya adalah komunikasi yang digunakan
dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal
dengan memperhatikan faktor-faktor budaya dari suatu daerah, wilayah,
atau negara.
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi bisnis antara
konsumen yang berbeda budaya dengan pemasar. Pada hubungan tersebut
paling tidak ada salah satu aspek dasar budaya seperti bahasa, agama,
norma-norma sosial, nilai-nilai, pendidikan, dan gaya hidup.
Komunikasi bisnis lintas budaya menuntut organisasi atau perusahaan
untuk lebih sensitif terhadap adanya perbedaan budaya. Menghormati hak
terhadap budaya oleh konsumen dalam berbagai budaya dan pasar, para
pemasar hendaknya memahami bahwa konsumen mereka memiliki hak
terhadap budaya masing-masing. Jika seorang pemasar ingin sukses dalam
pemasaran lintas budaya maka mereka harus menghormati nilai-nilai serta
hak yang dimiliki oleh konsumen.

6
b. Contoh artikel tentang Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Pengaruh Komunikasi Bisnis dalam Lintas Budaya

Dalam kehidupan sosial manusia, pasti tidaklah lepas dari yang


namanya komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian
pesan dari suatu pihak kepada pihak lain agar saling memengaruhi antar
keduanya.
Sedangkan, komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal atau non-verbal
dengan memperhatikan faktor-faktor budaya suatu daerah, wilayah, dan
negara. Lintas budaya yang dimaksud dalam hal ini tidak hanya yang
terjadi antar negara, melainkan juga budaya yang tumbuh dalam suatu
negara.
Melihat perkembangan era perdagangan bebas dan globalisasi,
komunikasi bisnis lintas budaya tentu menjadi elemen yang sangat penting
dari berbagai aspek, salah satunya dapat terjalin kesepakatan bisnis antar
pihak. Hal ini juga dapat membuka peluang perusahaan multinasional untuk
dapat masuk ke suatu negara serta didorong oleh perkembangan teknologi
dan informasi yang berkembang pesat.
Maka peran komunikasi bisnis lintas budaya juga makin penting untuk
menghindari kesalahpahaman dengan orang lain yang berbeda budaya.
Indonesia menjadi salah satu contoh negara dengan berbagai macam aneka
budaya sehingga para pelaku bisnis dapat menerapkan komunikasi bisnis
lintas budaya.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa setiap daerah di Indonesia
memiliki ciri khas masing-masing, termasuk cara berkomunikasi, cara
memperlakukan orang lain, sampai cara berpakaian. Hal ini penting untuk
diperhatikan dengan maksud menghindari kesalahan fatal yang dapat
mengakibatkan kegagalan bisnis. Peran yang akan dimainkan oleh
seseorang ditentukan dari budaya yang ada, seperti dengan siapa seseorang

7
berkomunikasi, apa yang mereka komunikasikan, dan bagaimana mereka
berkomunikasi.
Jandt (2004: 4) mengatakan bahwa komunikasi antar budaya tidak
hanya komunikasi antar individu tetapi juga di antara kelompok-kelompok
dengan identifikasi budaya yang tersebar. Artinya komunikasi lintas budaya
antar individu dan kelompok memiliki persepsi yang berbeda baik dalam
perilaku maupun interpretasi.
Contoh penerapan komunikasi lintas budaya dalam dunia bisnis
sangatlah luas. Salah satunya dapat dilihat dari sebuah perusahaan besar
yang sering mengadakan pertemuan besar dengan melibatkan berbagai
pihak dari berbagai negara. Kendala bahasa dan budaya sering kali menjadi
permasalahan utama yang dapat menghambat proses transaksi bisnis sampai
kegiatan pemasaran atau lainnya. Proses pemasaran atau periklanan produk
memiliki peran penting guna meningkatkan produk dan keuntungan
perusahaan.
Perusahaan perlu menghargai setiap budaya yang berlaku di wilayah
perusahaan tersebut serta melakukan proses pemasaran diperlukan
komunikasi efektif. Maka dari itu komunikasi lintas budaya menjadi hal
yang penting dan patut kita perhatikan, karena selain dapat memberikan
dampak baik bagi diri kita sendiri tetapi juga berdampak pada pihak lain.

Analisis dari Artikel di Atas


Pada artikel diatas dibahas tentang pengaruh komunikasi bisnis dalam
lintas budaya yang dimana komunikasi ini penting bagi berbagai aspek,
seperti terjalinnya kesepakatan antar pihak yang dapat membuka peluang
perusahaan multinasional untuk dapat masuk ke suatu negara serta didorong
oleh perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat.
Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya dari
manapun menjadi sangat penting, artinya bagi pencapaian tujuan dari
kesepakan antar para pihak. Seperti mana perkembangan pada era
perdagangan bebas dan globalisasi, komunikasi bisnis lintas budaya tentu
menjadi hal yang sangat penting dari berbagai aspek. Sehingga peran

8
komunikasi bisnis lintas budaya juga makin penting untuk menghindari
kesalahpahaman dengan orang lain yang berbeda budaya. Sebagaimana
yang telah kita ketahui bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas
masing-masing, termasuk cara berkomunikasi, cara memperlakukan orang
lain, sampai cara berpakaian. Hal ini penting untuk diperhatikan dengan
maksud menghindari kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan
bisnis.
Dengan melihat trend yang ada pada saat ini, komunikasi ini menjadi
penting yang dimana akan terjalinnya harmonisasi bisnis diantara para pihak
yang terlibat. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman antara dua orang
atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya ini, baik itu melalui
tulisan (komunikasi lewat internet) maupun lisan (tatap muka langsung).
Nah, komunikasi yang dilakukan secara tulisan ini disebut juga dengan
komunikasi verbal, yaitu komunikasi yang tujuannya menyampaikan pesan-
pesan bisnis kepada pihak lain baik secara lisan maupun tulisan dengan
memiliki struktur yang teratur sehingga nantinya dalam penyampaian pesan-
pesan tersebut dapat tercapai dengan baik.
Dengan kita melakukan komunikasi lintas budaya utamanya dalam
dunia bisnis dapat mencegah dari kesalahpahaman dan terhindar dari
berbagai macam konflik apalagi ketika memasuki dunia kerja yang
berhubungan dengan antar budaya. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi
dan budaya memiliki hubungan yang bersifat timbal balik. Hal itulah yang
perlu kita pahami sehingga dapat membantu kita lebih dekat dengan pihak
lain dan begitu juga sebaliknya.

3. Budaya memiliki tiga tingkatan, jelaskan dan berikan contoh masing-


masing tingkatan budaya tersebut !
Jawab :
a. Budaya memiliki tiga tingkatan yaitu :
1. Formal

9
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau
kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun
dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat
formal/resmi.
Contohnya yaitu ketika seorang karyawan ingin masuk dan
berbicara kepada atasan mengenai laporan-laporan penting, yang dimana
sebelum masuk ruangan harus mengetuk pintu dulu, jika ada respon atau
diizinkan baru masuk ruangan atasan.
2. Informal
Pada tingkatan informal ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh
suatu masyarakat dari generasi kegenerasi berikutnya melalui apa yang
didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui
alasannya mengapa hal itu dilakukan.
Contohnya yaitu seperti ketika dosen memberi tugas yang dimana
tugasnya dikumpul di hari Senin, tanggal 28 maret 2022 jam 13.00 wib.
Atau bisa dicontohkan seperti keluarga yang memanggil nama kita
dengan nama julukan karena kebiasaan keluarga tadi yang memanggil
diri kita dengan nama julukan tersebut.
3. Teknis
Pada tingkatan teknis ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan
hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa
sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan.
Contohnya yaitu IAIN Bukittinggi tidak memperbolehkan para
mahasiswinya ke kampus dengan menggunakan celana. Dan diwajibkan
menggunakan rok dengan baju tunik/baju kurung.

4. Mengapa Komunikasi Bisnis Lintas Budaya menjadi penting artinya bagi


para pelaku bisnis terutama berorientasi ekspor ? jelaskan secara rinci
dan detail !
Jawab :
Karena komunikasi bisnsi lintas budaya adalah salah satu pelajaran yang
sangat penting bagi seseorang karena jika komunikasi seseorang kurang maka

10
bagaimana seseorang  bisa mengetahui cara berinteraksi dengan orang lain ,
bagaimana kebudayaan mereka dan adat istiadat mereka dan seseorang juga
dapat belajar bagaiamana berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain
lebih baik, mengingat kembali esesiensi komunikasi manusia komunikasi itu
proses dinamika, komunikasi itu simbol, komunikasi juga bagian dari sebuah
sistem besar seperti setting, lokasi, acara, waktu dan jumlah yang terlibat.
Komunikasi juga dapat meningkatkan pembuatan/pengertian rujukan
pelakunya, komunikasi  juga sebagai refleksi ,selalu mempunyai konsekuensi
dan kompleks.
menurut Litvin (1977), Litvin menjelaskan bahwa dunia sedang menyusut
dan kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan,
semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya
tersebut. Meskipun nilai-nilainya berbeda, nilai-nilai setiap masyarakat sebaik
nilai-nilai masyarakat lainnya, setiap individu atau budaya berhak
menggunakan nilainya sendiri, pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri
merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai budaya
lain dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan
orang lain ,memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan,
aspirasi ,perasaan, dan masalah manusia.
Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah
suatu usaha yang memerlukan keberanian dan kepekaan keterampilan-
keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan seseorang
dari pandangan yang monokultural terhadap interaksi manusia kepandang
monikultural. Perbedaan-perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan
penerimaan dalam komunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut arbitrer
tidaklah menyusahkan atau memudahkan, situasi-situasi komunikasi
antarbudaya tidaklah statik dan buka pula stereotip.
Karena, seorang komunikator tidak dapat dilatih untuk mengatasi situasi
dalam konteks ini kepekaan, pengetahuan dan keterampilannya bisa membuat
siap untuk berperan serta dalam menciptakan lingkungan komunikasi yang
efektif dan saling memuaskan.

11
Untuk para pelaku bisnis berorientasi ekspor yaitu memelihara iklim
komunikasi terbuka, memegang teguh etika berkomunikasi, menggunakan
pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima, memelihara saluran
atau media yang tepat serta meninggalkan keterampilan berkomunikasi. Hal ini
akan berpengaruh pada bisnis ekspor yang dilakukan, misalnya dalam produk
makanan apakah dinegara tersebut food produk yang kita ekspor dapat diterima
atau cocoknya, perlu dilakukan pemahaman akan budaya, karakteristik di
negara tersebut. Keberhasilan akan produk atau kesepakatan kerja sama bisnis
diperlukan komunikasi bisnis lintas budaya agar tujuan bisnis dapat tercapai.
Karakteristik antar budaya negara yang dituju perlu dipahami terlebih dahulu,
antisipasi ini agar produk yang kita tawarkan dapat diterima masyarakat
tersebut. Karakteristik tersebut dicapai dengan aspek-aspek yaitu komunikasi
dan bahasa, waktu dan kesadaran waktu, penghargaan dan pengakuan,
hubungan-hubungan, nilai dan ruang, proses mental dan belajar, serta
kepercayaan dan sikap.
Itulah mengapa komunikasi lintas budaya sangat penting bagi seseorang
untuk membantu mengetahui apa yang tidak pernah mereka ketahui. karena,
tanpa adanya pengetahuan tentang komunikasi lintas budaya seseorang sangat
sulit berinteraksi dan bekerjasama memahami apa keinginan dan maksud
tujuan orang lain.

5. Sebutkan dan Jelaskan Hambatan dalam Komunikasi Bisnis Lintas


Budaya !
Jawab :
Komunikasi lintas budaya merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dua
atau lebih orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Budaya
disini mengacu pada pola prilaku, kepercayaan, dan adat istiadat di daerah asal
pelaku komunikasi. Proses penyampaian pesan yang dilakukan dalam
komunikasi lintas budaya bisa secara lisan, tulisan, maupun simbol tertentu
yang telah disepakati.
Dengan adanya berbadaan budaya, akan memeperngaruhi persepsi, cara
berpikir, juga bahasa yang digunakan individu yang bersangkutan. Sehingga

12
dalam pelaksanaannya komunikasi lintas budaya seringkali menemukan
hambatan, contohnya perbedaan persepsi akibat perbedaan bahasa. Misalnya
dalam bahasa Sunda kata “atos” berarti “sudah”, sedangkan dalam bahasa Jawa
kata “atos” berarti “keras”.
Hambatan komunikasi lintas budaya tersebut yaitu :
1. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap keyakinan atau kepercayaan bahwa
budaya sendiri lebih unggul dari budaya lain. Bahkan cenderung
memandang rendah budaya lain, dan tidak mau mengakui keunikan
budaya lain sebagai suatu ciri khas dari kelompok lain. Entnosentrisme
memandang dan mengukur budaya lain berdasarkan budaya sendiri, dan
jika tidak sejalan maka dianggap berlawanan dan berbahaya sebab
berpotensi mencemari budaya sendiri.
Hal ini dapat mengakibatkan adanya pembatasan pergaulan dengan
individu yang memiliki budaya yang berbeda. Contohnya kecenderungan
orang Indonesia yang mengganggap budaya ‘barat’ yang vulgar
berlawanan dengan budaya ‘timur’ yang santun. Hal tersebut
menimbulkan ketakutan akan tercemarnya budaya lokal oleh budaya
asing, sehingga pergaulan dengan orang barat akan dibatasi.

2. Stereotipe
Stereotipe adalah sikap yang menggeneralisasi atau menyamaratakan
sekelompok orang, tanpa mempertimbangkan kepribadian atau keunikan
masing-masing individu. Stereotipe mengelompokkan individu
berdasarkan keanggotaan individu dalam suatu kelompok dan tidak
memandang individu dalam kelompok tersebut sebagai individu yang
unik. Karakteristik individual mereka diabaikan, dianggap homogen.
Sikap stereotipe muncul karna dua sebab yaitu :
a. Kecenderungan untuk membagi dunia kedalam dua kategori yaitu
‘aku’ dan ‘mereka’. Ketika informasi yang dimiliki mengenai
‘mereka’ kurang, maka timbul kecenderungan untuk mengganggap
‘mereka’ sebagai homogeny (disamaratakan).

13
b. Kecenderungan untuk sedikit mungkin melakukan kerja kognitif
dalam berpikir tentang orang lain, sehingga menimbulkan persepsi
selektif terhadap orang-orang disekitar dan membuat informasi yang
kita terima tidak akurat.
Stereotipe bersifat negatif, sikap ini dapat menghambat berjalannya
proses komunikasi lintas budaya yang efektif dan harmonis. Contoh
sikap stereotipe misalnya anggapan bahwa orang berkacamata itu pintar,
atau orang padang itu pelit, sedangkan orang batak itu kasar, dan
semacamnya. Dengan stereotipe tersebut, bisa saja timbul permasalahan,
misalnya stereotipe menganai orang pandang itu pelit, bisa saja membuat
orang padang yang bersangkutan merasa tersinggung dan akhirnya
timbul konflik.

3. Rasialisme
Rasialisme adalah prilaku diskriminatif, tidak adil dan semena-mena
terhadap RAS tertentu. Bukan saja dapat menghambat terjadinya
komunikasi lintas budaya, prilaku ini bahkan dapat menimbulkan konflik
berkepanjangan. Berbeda dengan sikap rasis, rasialisme merujuk pada
gerakan sosial atau politik yang mendukung teori rasisme. Fokus dari
rasialisme adalah kebanggaan ras, identitas politik, atau segregasi rasial.
Contoh rasialisme misalnya bangsa Jerman yang merasa dirinya lebih
unggul dari bangsa lain, semasa Jerman berada di bawah kepemimpinan
Hitler. Contoh lain di Indonesia adalah konflik anti-Tionghoa yang
pernah terjadi sekitar tahun 1998an, dimana terjadi pengusiran besar-
besaran dan bahkan pembantaian terhadap ras Tionghoa.

4. Prasangka
Prasangka adalah persepsi yang keliru terhadap seseorang atau
kelompok lain. Konsep prasangka mirip dengan streotipe, bahkan
dikatakan bahwa prasangka merupakan kunsekuensi dari adanya
streotipe. Menurutt Richard W. Brislin, prasangka merupakan sikap tidak
adil, menyimpang, dan intoleran terhadap orang atau kelomopok lain.

14
Prasangka pada umumnya bersifat negatif, adanya prasangka dapat
membuat seseorang memandang rendah dan bahkan memusuhi orang
atau kelompok lain.
Hadirnya prasangka berpotensi menghambat komunikasi lintas
budaya yang terjadi antara pemilik prasangka dengan orang atau
kelompok target prasangka. Sebab belum apa-apa, seseorang telah
memiliki pemikiran negatif terhadap lawan bicara. Hal ini akan membuat
komunikasi lintas budaya yang dilakukan tidak efektif. Contoh prasangka
misalnya prasangka terhadap ras, suku, atau agama tertentu.
Ada tiga tipe prasangka yang muncul:
a) Prasangka kognitif : berada pada ranah pemikiran, benar atau
b) Prasangka afektif : berada pada ranah perasaan, suka atau tidak suka.
c) Prasangka konatif : berada pada ranah perbuatan, misalnya
deskrimninasi terhadap kelompok yang dianggap berlawanan.
Sebenarnya prasangka pasti selalu muncul dalam pemikiran/
perasaan setiap individu. Setiap orang pasti akan lebih suka
berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki kesamaan tertentu
dengan dirinya dibanding dengan orang lain yang tidak dikenalnya.
Namun perbedaan wujud prasangka tersebut akan menentukan seberapa
besar hambatan komunikasi yang terjadi. Ketika hanya sebatas pada
pemikiran, mungkin seseorang hanya akan menjauhi kelompok lain pada
saat tertentu saja, namun ramah di saat yang lain. Tapi jika wujud
prasangka tersebut hingga ranah prilaku ekstrem seperti diskriminasi,
akan membatasi peluang dan akses terhadap kelompok lain akibatnya
komunikasi akan sulit dilakukan.

5. Jarak Sosial
Jarak sosial berbicara tentang kedekatan antar kelompok secara fisik
atau sosial. Jarak sosial berbeda dengan stratifikasi sosial atau pelapisan
sosial, jarak sosial mengacu pada perbedaan tingkat peradaban antar
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, buka perbedaan
kekayaan, kekuasaan, atau ilmu pengetahuan. Pelapisan sosial membagi

15
individu dalam kelompok-kelompok secara hierarkis (vertical).
Sedangkan jarak sosial membagi individu individu dalam suatu
kelompok secara horizontal, berdasarkan peradaban.
Jarak peradaban ini muncul karena adanya perbedaan kemajuan ilmu
pengatahuan dan teknologi. Misalnya jarak sosial antara peradaban
modern di kota seperti Jakarta dimana segala hal sudah di digitalisasi
secara online dengan peradaban di pedalaman papua yang masih
mengandalkan cara manual. Kedua daerah tersebut bisa jadi terpisah
jarak 100 tahun, meskipun berada di zaman yang sama.
Adanya jarak sosial ini dapat menghambat terjadinya komunikasi
lintas budaya. Seperti misalnya ketika ditempat lain telah bisa melakukan
komunikasi secara online yang lebih cepat dan mudah, maka untuk
komunikasi dengan orang di wilayah yang jarak sosialnya sangat jauh,
seseorang harus datang dan berbicara tatap muka secara langsung yang
tentunya akan memakan waktu lama juga biaya yang mahal.

6. Persepsi
Persepsi merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang untuk
mencoba mengetahui dan memahami orang lain. Persepsi merupakan
filter yang digunakan oleh seseorang ketika berhubungan dengan
kebudayaan yang berbeda. Persepsi negatif dapat berdampak buruk bagi
kefektifan komunikasi lintas budaya.

7. Sikap
Sikap merupakan hasil evaluasi dari berbagai aspek terhadap
sesuatu. Sikap menimbulkan rasa suka atau tidak suka. Sikap seseorang
terhadap budaya lain, menentukan prilakunya terhadap budaya tersebut.
Sikap negatif terhadap budaya lain akan menyebabkan komunikasi lintas
budaya sulit berhasil.

16
8. Atribusi
Atribusi merupakan proses identifikasi penyebab prilaku orang lain
yang dilakukan oleh seseorang untuk menetapkan posisi dirinya.
Kebudayaan lain, akan diidentifikasi berdasarkan kebudayaannya sendiri.
Apabila atribut yang dimiliki kebudayaan lain berbeda, maka kebudayaan
lain dapat dipandang negatif.

9. Bahasa
Bahasa merupakan sebuah kombinasi dari system simbol dan aturan
yang menghasilkan berbagai pesan dengan arti yang tak terbatas. Antara
budaya yang satu dengan yang lainnya, bahasa menjadi pembeda yang
sangat signifikan. Kata yang sama bisa memiliki arti yang berbeda,
kesalahan penggunaan bahasa bisa jadi sangat fatal akibatnya.

10. Paralinguistik
Paralinguistik merupakan gaya pengucapan seseorang, meliputi
tinggi rendahnya suara, tempo bicara, atau dialek. Budaya yang berbeda
memiliki paralinguistic yang berbeda, misalnya orang solo yang
berbicara pelan dan lambat berbeda dengan orang medan yang
berbicara dengan lantang dan cepat.

11. Misinterpretation
Misinterpretation atau salah tafsir merupakan kesalahan penfsiran
yang umumnya disebabkan oleh persepsi yang tidak akurat. Hal ini bisa
disebabkan karena kesalahan persepsi mengenai intonasi suara, mimik
wajah.

12. Motivasi
Motivasi disini berkaitan dengan tingkat motivasi lawan bicara
dalam melakukan komunikasi lintas budaya. Motivasi yang rendah akan
menjadi hambatan komunikasi lintas budaya.

17
13. Experiantial
Experiental atau pengalaman hidup tiap individu berbeda, dan hal
tersebut akan mempengaruhi persepsi serta cara pandang seseorang
terhadap sesuatu.

14. Emotional
Emotional disini berkaitan dengan emosi pelaku komunikasi. Jika
emosi komunikan sedang buruk, komunikasi lintas budaya tidak akan
dapat berjalan dengan efektif.

15. Competition
Competiton atau kompetisi terjadi ketika komunikan berkomunikasi
sembari melakukan kegiatan lain, misalnya sedang menyetir,
menelopon, atau lainnya. Hal ini menyebabkan komunikasi lintas
budaya tidak akan berjalan secara maksimal.

6. Bagaimana anda dapat meningkatkan keterampilan komunikasi bisnis


lintas budaya ? jelaskan !
Jawab :
Cara kita agar dapat meningkatkan keterampilan komunikasi bisnis lintas
budaya yaitu :
a. Jaga Etika
Banyak budaya memiliki etika khusus dalam cara berkomunikasi. Cara
mengatasi komunikasi antar budaya terbaik adalah melakukan penelitian
tentang budaya negara klien sebelum melakukan pertemuan. Jika
memungkinkan ikuti kursus pelatihan lintas budaya.
Perlu kita perhatikan, setiap budaya memiliki cara yang berbeda-beda
dalam menunjukan formalitas. Misalnya terkait nama depan atau nama
keluarga. Perhatikan juga soal ini, sebaiknya jangan langsung memanggil
nama depan sebelum menerima isyarat untuk melakukannya.
b. Hindari Bahasa Gaul

18
Sebaiknya kita menghindari menggunakan bahasa gaul dalam
percakapan, tidak semua orang memahami bahasa gaul. Bahasa yang tidak
umum digunakan bisa membingungkan lawan bicara, dan membuat salah
makna. Selalu gunakan bahasa formal yang mudah dipahami untuk
menghindari kesalahpahaman. Menggunaan bahasa formal juga merupakan
cara terbaik untuk komunikasi antar budaya yang efektif.
c. Berbicara dengan Perlahan
Walau bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang dipakai dalam
bisnis, namun sebaiknya berbicaralah dengan perlahan dengan kecepatan
normal. Ucapkan kata dengan jelas dan bicaralah dengan cara memecah
kalimat dalam bagian-bagian pendek.
Ini merupakan cara meningkatkan keterampilan komunikasi bisnis
lintas budaya agar pembicaraan mudah dicerna. Jika klien bicara terlalu
cepat atau aksennya kurang dapat dipahami, jangan ragu untuk memintanya
memperlambat dengan cara yang sopan.
d. Berlatih Mendengarkan
Mendengarkan dengan aktif merupakan cara meningkatkan komunikasi
antarbudaya yang paling efektif. Nyatakan kembali atau rangkum apa yang
telah dikatakan lawan bicara. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
apa yang telah Anda pahami sesuai dengan klien.
Sering-seringlah kita mengajukan pertanyaan untuk memastikan apa
yang disampaikan dan yang diterima sepaham. Dengan cara ini informasi
penting yang disampaikan tidak terlewatkan. Cara ini juga bisa membantu
dalam membangun hubungan baik.
e. Tunggu Giliran Bicara
Buat percakapan mengalir bebas dengan bicara secara bergantian.
Nyatakan poin kita lalu dengarkan lawan bicara merespons. Saat bicara
dengan klien yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, akan
lebih baik berbicara dalam percakapan singkat agar mudah diikuti.
f. Tuliskan Poin Penting
Sebaiknya tulis poin – poin penting yang ingin disampaikan. Hal ini
juga jadi cara mengatasi komunikasi antar budaya untuk menghindari miss-

19
comunication. Cara ini juga dapat membantu memudahkan klien
memahami apa yang kita maksudkan.
g. Hati-Hati dengan Gurauan
Banyak budaya yang menganggap serius urusan bisnis dan menjadikan
perilaku profesional sebagai protokol yang harus diikuti. Mereka tidak akan
menghargai penggunaan lelucon dalam konteks bisnis. Sebaiknya teliti
budaya klien sebelum memasukan gurauan dalam pembicaraan.
h. Tunjukan suatu Penghargaan
Kita mesti belajar bagaimana suatu penghargaan itu dikomunikasikan
melalui suatu gerak isyarat, kontak mata, dan sejenisnya dalam berbagai
budaya yang berbeda.

7. Apa perbedaan Surface Culture dan Deep Culture? Jelaskan dan berikan
contoh!
Jawab :
Perbedaan antara Surface Culture dan Deep Culture yaitu surface culture
seperti makanan, liburan, gaya hidup. Surfuca culture ini lebih mengacu pada
aspek-aspek seperti perilaku kita, kebiasaan tradisi yang kita lihat dan mudah
untuk kita amati. Sedangkan deep culture terdiri dari sikap nilai-nilai yang
menjadi dasar budaya. Jika kita mempelajari budaya patner kita sebelum
bernegosiasi, kita akan lebih mudah untuk dapat memahami pandangan
mereka. Deep culture ini dapat berupa harapan sosial atau norma sosial
Contoh dari surface culture ini bisa berupa jenis makanan, seperti makanan
di Indonesia dengan makanan yang ada di Filipina, bendera Filipina dengan
bendera Indonesia yang berbeda warnanya, pakaian nasional dari Filipina yang
tentu berbeda dengan pakaian nasional Indonesia.
Contoh dari deep culture ini berupa nilai-nilai dari budaya kita sendiri, misal
nilai-nilai budaya yang ada di negara Indonesia. Yang dimana itu akan berbeda
dengan nilai-nilai budaya yang ada pada negara lain. Deep culture ini akan
menjadi ciri khas dari budaya negara kita masing-masing.

20
8. Apa arti penting konsep perencanaan, pengorganisasian, dan revisi pesan-
pesan bisnis dari sudut pandang komunikasi !
Jawab :
a. Konsep Perencanaan Pesan Bisnis
Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan
bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran
; pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata / kalimat/ paragraph;
dan merevisi.
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis,
waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai
dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan
organisasi. Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu
melakukan analisis audiens. Caranya adalah dengan mengembangkan profil
audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi
rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator
dengan audiens apakah kenal atau tidak.
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencapaian
tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang
terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.
b. Konsep Pengorganisasian
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gagasan dituangkan dalam
pesan tertulis. Pengorganisasian dan penyusunan dokumen dimulai dari
penyusunan kata-kata, kalimat, paragraf, serta memilih ilustrasi yang akan
digunakan untuk mendukung ide/gagasan.
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin
kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini
menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau
hasilnya tidak sesuai dengan apayang dikehendaki.
Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele,
ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan
informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-

21
pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi
komunikator.
c. Revisi Pesan Bisnis
Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian, dan pembuatan
(penulisan) pesan-pesan bisnis, langkah selanjutnya adalah melakukan
koreksi, penyempurnaan atau perbaikan (revisi) terhadap pesan-pesan
bisnis. Revisi sangat diperlukan agar pesan-pesan bisnis yang telah
direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang atau disempurnakan
untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan ketik atau
kekurangan lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang
dikehendaki. Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan
pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik
menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya. Gaya penulisan yang
efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat.
Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang
sudah familiar, sudah dikenal secara umum, singkat, dan hindarkan kata
yang memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-pesan bisnis yang peling
efektif akan mencakup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jenis
kalimat yaitu kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks. kalimat-kalimat
yang singkat dan menggunakan kalimat aktif akan mempermudah audiens
dalam memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan bisnis.
Dalam mengembangkan suatu paragraph dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara antara lain dengan menggunakan ilustrasi,
perbandingan, pembahasan mengenai sebab akibat, melakukan klasifikasi
(pengelompokan) dan pembahasan menegenai pemecahan masalah (problem
solving) pustakaan perhatian pada ide tunggal, dan usahakan untuk setiap
paragraf singkat saja.

9. Sebutkan saluran dan media komunikasi yang dapat digunakan dalam


penyampaian pesan-pesan bisnis !
Jawab :
1. Komunikasi Lisan

22
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan (oral communications) adalah
kemampuannya memberikan umpan balik dengan segera. Saluran ini
digunakan bila pesan yang disampaikan adalah sederhana, tidak diperlukan
catatan permanen, dan audiens dapat dibuat lebih nyaman (convenient).
Kelebihan lain dari komunikasi lisan adalah sifatnya yang ekonomis.
Pendekatan lisan juga bermanfaat, bila yang disajikan adalah informasi yang
kontroversial, karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat
mereka sehingga komunikator dapat menyesuaikan pesan-pesan yang akan
disampaikan.
Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang atau
lebih, pembicaraan melalui telepon, wawancara kerja, pertemuan kelompok
kecil (diskusi kelompok), seminar, workshops, program pelatihan, pidato
formal, dan presentasi penting lainnya.
Sedangkan presentasi formal, dengan jumlah audiens yang lebih besar,
seperti konvensi penjualan, rapat para pernegang saham, presentasi untuk
pengenalan produk baru, dan fungsi-fungsi seremonial penganugerahan
produk-produk unggulan atau terlaris sebagai best seller, seringkali
diadakan di auditorium.
Alat bantu audio-visual seperti film, video dip, audio rekaman, LCD
projector, dan slide show seringkali digunakan untuk memberikan daya tarik
bagi suatu presentasi. Karena tidak mudahnya mengkoordinasi semua efek
dari audio-visual, presentasi seperti ini harus direncanakan dengan sebaik-
baiknya.
2. Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk, seperti surat,
memo, proposal, dan laporan. Salah satu kebaikan dari komunikasi tertulis
(written communications) adalah penulis mempunyai kesempatan untuk
merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Format tulisan
diperlukan jika informasi yang disampaikan kompleks, dibutuhkan catatan
permanen untuk referensi di masa yang akan datang, dan jumlah audiens
besar dan menyebar. Dalam memilih saluran dan media berkomunikasi
perlu dipertimbangkan tingkat kepentingannya, formalitas, kompleksitas,

23
tingkat kerahasiaannya, emosional, dan biaya pengiriman serta harapan
audiens.

10. Bagaimana suatu pesan-pesan bisnis dapat dikatakan terorganisir


dengan baik? Dan berikan contoh dalam pengorganisasian suatu pesan-
pesan bisnis !
Jawab :
Suatu pesan-pesan bisnis dapat dikatakan terorganisir dengan baik apabila
a. Kalimat yang digunakan tidak bertele-tele
Pesan ditulis dengan kalimat yang sederhana dan bahasa yang lugas,
disamping itu pemilihan kata (diksi) perlu dipertimbangkan dengan baik
supaya pesan tersebut mudah untuk diterima.
b. Memasukan pesan yang relavan.
c. Ide-ide atau gagasan telah dikelompokan dan disajikan dengan cara yang
logis.
d. Semua pesan-pesan bisnis yang penting sudah tercukupi di dalamnya
e. Subjek dan tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis harus jelas
f. Semua pesan-pesan bisnis yang disampaikan harus berhubungan dengan
subjek dan tujuan.

Contoh dalam pengorganisasian suatu pesan-pesan bisnis, seperti sebuah


perusahaan yang ingin melakukan investasi terhadap perusahaan lainnya dan
membuat kerjasama antar perusahaan, dimana untuk memperlancar hal
tersebut surat pesan bisnis harus terorganisir dengan baik, salah satunya
dengan mencamtumkan tentang ketentuan, syarat, dan nilai investasinya dan
lain sebagainya yang tentunya sesuai dengan konsep pesan-pesan bisnis,
seperti adanya konsep perencanaannya, pengorganisasiannya, serta revisinya
baru surat tadi bisa dikirim/ketika mengadakan pertemuan secara langsung
bisa dilakukan tanda tangan perjanjian antara dua belah pihak. Ketika surat
pesan bisnis kita terorganisir dengan baik, hal itu akan membuat salah satu
pihak percaya dan yakin sehingga mereka akan menyetujui dan
menandatangani surat tersebut.

24

Anda mungkin juga menyukai