Anda di halaman 1dari 228

CATATAN PROSES

FESTIVAL KEBUDAYAAN YOGYAKARTA


2021
MEREKA REKAM:
Catatan Proses Festival
Kebudayaan Yogyakarta 2021

Penulis | Writers Kredit Foto | Photo Credit


Andreas Praditya E. P. Perpustakaan Nasional RI
Doni Maulistya J. H. Zindler Jr./KITLV
Ignasius Kendal Larasing Ati
Irfan R. Darajat Tim Dokumentasi FKY 2021
Kurnia Yudha Fitranto
Kurniadi Widodo
Penerbit | Publisher
Lisistrata Lusandiana
Mahmud Mada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Michael H. B. Raditya Jalan Cendana No. 11, Yogyakarta
Nia Agustina www.fky.id
Nur Hanifah
Ratno Hermanto Ukuran & Halaman | Size & Pages
Resa Seto Dewo 25 x 17,6 cm
Shohifur Ridho’i xxiv + 200 halaman
Syafiatudina xxiv + 200 pages
Taufiq Nur Rohman
Oplah | Copies
Penyunting | Editors 200 eksemplar
Irfan R. Darajat 200 copies
Ratno Hermanto
ISBN
Penerjemah | Translators 978-623-7332-97-8
Salsabila R. Daniswara
Stephanus Aldy Widyanto Edisi pertama, Desember 2021
First published, December 2021
Penyelaras Bahasa | Copyeditors
Amelberga Astri P. Dicetak di Yogyakarta, Indonesia oleh percetakan PT Kanisius
Aulia Anindita Printed in Yogyakarta, Indonesia by PT Kanisius

Penyelaras Akhir | Proofreader © HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG. DILARANG


MEMPERBANYAK, MENGUTIP, ATAU MENYALIN SEBAGIAN ATAU
Teguh Hari Prasetya SELURUH ISI BUKU TANPA IZIN TERTULIS DARI PENULIS DAN PENERBIT.

ALL RIGHTS RESERVED. NO PART OF THIS BOOK MAY BE USED OR


Desain & Tata Letak | Design & Layout REPRODUCED OR TRANSMITTED IN ANY FORM OR BY ANY MEANS
Damar N. Sosodoro WITHOUT WRITTEN PERMISSION FROM THE PUBLISHER.
DAFTAR ISI | TABLE OF CONTENT

KATA PENGANTAR | FOREWORDS


Dian Laksmi Pratiwi, S.S, M.A – Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY vi
Dian Laksmi Pratiwi, S.S, M.A – Head of Cultural Office of Yogyakarta Special Region

Dr. Hilmar Farid – Dirjen Kebudayaan, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan viii
Teknologi Republik Indonesia
Dr. Hilmar Farid – Directorate General of Culture under Ministry of Education, Culture,
Research, and Technology of Indonesian Republic

Sri Sultan Hamengku Buwono X – Gubernur DIY x


Sri Sultan Hamengku Buwono X – Governor of Yogyakarta Special Region

PRAKATA | INTRODUCTION
Merayakan Pencatatan Budaya, Mencatat Perayaan Budaya xii
Documenting Cultural Celebration

IDENTITAS VISUAL | VISUAL IDENTITY


Visual dan Narasi Logo Festival Kebudayaan Yogyakarta 2021 xviii
Visual Narrative of Festival Kebudayaan Yogyakarta 2021’s Logo

Berkolaborasi dengan Enka Komariah xx


In Collaboration with Enka Komariah

CATATAN PROGRAM | PROGRAMMER’ NOTES


Dapur Kebudayaan: Catatan Proses Tim Riset sebagai Pembacaan atas Praktik 1
Kebudayaan Yogyakarta Hari Ini
Seeing through the Kitchen

Mencatat sebagai Cara untuk Terus Hidup 15


To Record is To Live

Gestur, Koreografi, Bunyi: Catatan Seni Pertunjukan FKY 2021 33


Gesture, Choreography, Sound: FKY 2021’s Performing Arts Notes
Menyelisik Upaya Mendalami Jogja 59
Unravel the City

Catatan Warga: Proses Pencatatan Budaya Melalui Kompetisi 71


Citizen’s Notes: Competition Program as a Cultural Documentation

Strategi Artistik Program Dokumenter 79


The Artistic Strategy of Documentary Program

ALIH MEDIA | DIGITIZATION


Siasat dalam Etalase Catatan Kebudayaan FKY 2021 96
Presenting Cultural Festival

STRATEGI KOMUNIKASI | COMMUNICATION STRATEGY


Menengok Kabar Admin 113
Social Media: Connecting The People

INFOGRAFIS | INFOGRAPHICS
Keterlibatan dan Capaian Pencatatan 123
Community Involvement and Outcome

Jangkauan, Dampak, dan Respon Masyarakat 129


Community Outreach, Impact, and Response
LIPUTAN MEDIA | MEDIA COVERAGE 140

PANITIA PELAKSANA | FESTIVAL’S TEAM 162

TERIMA KASIH | ACKNOWLEDGMENT 165

REKANAN | PARTNERS 170

SELAYANG PANDANG | OVERVIEW 172


KATA PENGANTAR | FOREWORDS

Dian Laksmi Pratiwi, S.S, M.A –


Kepala Dinas Kebudayaan
(Kundha Kabudayan) DIY
Dian Laksmi Pratiwi, S.S, M.A – The Head of Office of Culture,
Special Region of Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera dan salam budaya. Greetings and salam budaya.

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan We praise God Almighty for His grace in
Yang Maha Esa, atas karunia-Nya sehingga the book composed for three years of organiz-
penyusunan buku 3 (tiga) tahun penyeleng- ing the Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY)
garaan Festival Kebudayaan Yogyakarta Ta- 2021 can be completed. Amid the pandem-
hun 2021 dapat diselesaikan, di tengah kon- ic that is still ongoing with limited space but
disi pandemi yang masih berlangsung dengan not hinder and limit creativity through different
ruang yang terbatas tetapi tidak menyurut- formats. Thus, the spirit of empowerment (Se-
kan dan membatasi ruang kreatifitas mela- mangat Keberdayaan) becomes the theme of
lui format yang berbeda sehingga Semangat FKY 2021.
Keberdayaan menjadi Tema Festival Kebu-
dayaan Yogyakarta 2021

Pembacaan sekat ruang dan waktu mela- Reading the boundaries of space and time
lui perekaman obyek budaya yang diawali through documenting cultural objects starting
dari sebuah riset merupakan sebuah pijakan with research is a foothold in appreciating and
dalam mengapresiasi dan mencatat berbagai recording various processes of movement
proses gerak dan fenomena Kebudayaan di and cultural phenomena in Yogyakarta. It is
Yogyakarta, menjadi sangat penting untuk necessary to provide space for cultural sub-
memberi ruang bagi subjek-subjek budaya jects to represent their era.
yang hadir mewakili jamannya.

“Mereka Rekam” yang menjadi bingkai “Mereka Rekam,” which is the frame for
pada penyelenggaraan Festival Kebudaya- FKY 2021, can represent a cultural documen-
an Yogyakarta 2021 dapat mewakili sebuah tation that occurs and is translated into a pro-
perekaman budaya yang terjadi dan diterje- gram of activities in the form of exhibitions,
mahkan ke dalam program program kegiat- performances, talks, competitions, and social

viii
an dalam bentuk pameran, pertunjukan, wi- media campaigns in the form of Sambatan
cara, kompetisi dan kampanye media sosial (Saling Mbantu Jualan), Sarapan Budaya and
berupa Sambatan (Saling Mbantu Jualan), Sa- Sobat (Sosok Hebat) as well as involvement
rapan Budaya dan Sobat (Sosok Hebat) ser- from all regencies and cities with the selected
ta keterlibatan dari seluruh Kabupaten dan performance contents so that it can influence
Kota dengan konten pertunjukan yang dipilih the artist as part of the cultural narrative.
sehingga bisa memberi dampak bagi pelaku
seni sebagai bagian dari narasi budaya

Dengan diterbitkannya buku ini akan The publication of this book will provide a
memberikan peran bermakna dalam upaya meaningful role in tracking cultural diversity
melacak keberagaman budaya yang ber- that was successfully recorded and captured
hasil direkam dan dicatat di Daerah Istime- in the Special Region of Yogyakarta. Then, it
wa Yogyakarta yang selanjutnya bisa dija- can be utilized as a means of education and
dikan sebagai sarana edukasi dan sosiali- socialization of cultural movements in the cul-
sasi pergerakan kebudayaan dalam rangka tural resilience for the younger generation to
ketahanan budaya bagi generasi muda gu- shape the nation’s character through cultural
na membentuk karakter bangsa melalui seni arts.
budaya.

Ucapan terima kasih saya sampaikan My gratitude goes to the entire production
kepada seluruh tim kerja dan semua pihak team and all parties involved in the publication
yang terlibat atas diterbitkannya 3 (tiga) Tahun of the three years of the Festival Kebudayaan
Festival Kebudayaan 2021. Yogyakarta 2021.

Terima kasih, Thank you,


Wassalamu’alaikum Wr. Wb., Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam Budaya. Salam Budaya.

ix
KATA PENGANTAR | FOREWORDS

Dr. Hilmar Farid – Dirjen Kebudayaan,


Kementrian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia
Dr. Hilmar Farid – The Director General of Culture,
Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the
Republic of Indonesia

Salam Budaya. Salam Budaya.


Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarra- Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabar-
katuh. Salam sejahtera untuk kita semua. rakatuh. May peace be upon us.
Rahayu.

Yang sama-sama kita hormati Guber- To the respectful Governor of the Spe-
nur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan cial Region of Yogyakarta, Sri Sultan
Hamengkubuwono X dan juga tentunya Ke- Hamengkubuwono X and the Head of the DIY
pala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dan Provincial Culture Service and the entire Festi-
seluruh panitia Festival Kebudayaan Jogja val Kebudayaan Yogyakarta 2021’ committee
2021 serta tentunya pada seniman, pekerja and of course the artists, cultural workers, and
budaya, dan para pelaku budaya yang sangat actors whom I am very proud of.
saya banggakan.

Kami Direktorat Jenderal Kebudayaan The Directorate General of Culture, cer-


tentu menyambut baik terselenggaranya tainly welcome the implementation of the FKY
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2021 di 2021 amid all the limitations and challenges
tengah segala keterbatasan dan tantangan that we are currently experiencing and see the
yang sekarang kita alami dan melihat ke- earnestness and hard work of the entire com-
sungguhan dan usaha keras dari seluruh pa- mittee to make this activity possible. The high-
nitia untuk membuat kegiatan ini bisa tetap est appreciation goes to the organizers under
berjalan. Apresiasi setinggi-tingginya kepada the leadership of the Governor of the Special
seluruh penyelenggara dan tentunya di ba- Region of Yogyakarta.
wah kepemimpinan Gubernur Daerah Istime-
wa Yogyakarta.

x
Hal kedua, saya mencermati tema di da- I have noticed this year’s theme is “Mereka
lam Festival Kebudayaan Yogyakarta kali Rekam”. The theme focuses on documenting
ini adalah “Mereka Rekam” ini fokus kepa- in the field of culture that we must admit there
da pencatatan di bidang kebudayaan yang are still many shortcomings. We hope it can
memang mesti kita akui masih banyak sekali increase with FKY’s desire and passion for
kekurangannya dan dengan adanya festi- documenting our cultural wealth. And we, the
val ini maka keinginan dan juga gairah untuk Directorate General of Culture, are committed
mencatat kekayaan budaya kita, kita ber- to working together to ensure that this re-
harap semakin meningkat. Dan kami, tentu cording movement, documenting our cultural
Direktorat Jenderal Kebudayaan, berkomit- wealth, can run hand in hand throughout Indo-
men untuk bekerja sama memastikan bah- nesia. And I hope that through FKY, this spirit
wa gerakan pencatatan ini, mendokumentasi can begin to radiate and soon spread to many
kekayaan budaya kita, bisa berjalan seiring other areas in Indonesia.
di seluruh Indonesia. Dan berharap melalui
Festival Kebudayaan Yogyakarta semangat
ini mulai bisa terpancar dan segera kemudian
merambah ke banyak daerah lain di Indonesia.

Demikian yang bisa saya sampaikan dan That’s all I can say, and congratulations
selamat sekali lagi atas terselenggaranya Fes- once again on implementing Festival Kebu-
tival Kebudayaan Yogyakarta 2021. dayaan Yogyakarta 2021.

Wabillahi taufiq wal hidayah Wabillahi taufiq wal hidayah


Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabar- Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabar-
rakatuh. Rahayu. rakatuh. Best wishes to all of us.

xi
KATA PENGANTAR | FOREWORDS

Sri Sultan Hamengku Buwono X –


Gubernur DIY
Sri Sultan Hamengku Buwono X –
The Governor of Special Region of Yogyakarta

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarra- Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabar-


katuh. Salam sejahtera bagi kita semua. rakatuh. May peace be upon us.

Seperti ungkapan Mahatma Gandhi, “A Quoting what Mahatma Gandhi said, “A


nation’s culture resides in the hearts and in nation’s culture resides in the hearts and the
the soul of its people”. Budaya suatu bang- soul of its people”. At the same time, culture
sa berada di hati dan jiwa rakyatnya. Budaya becomes an identity and the face of civiliza-
sekaligus menjadi identitas dan wajah per- tion because it is born from humans through
adaban, karena memang lahir dari manusia creation, sense, and intention and passed
melalui cipta, rasa dan karsa, serta diwaris- down from generation to generation.
kan secara turun temurun, dari generasi ke
generasi.

Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal me- The Special Region of Yogyakarta is known
miliki ragam kekayaan budaya. Upaya meles- to have a variety of cultural wealth. Efforts to
tarikan dan mempromosikan budaya ditem- preserve and promote culture are pursued in
puh dengan berbagai cara. Salah satu upaya various ways. One of the efforts made is to
yang dilakukan adalah mendekatkan budaya bring culture closer to the community. One of
kepada masyarakat, dimana salah satunya which is through the Festival Kesenian Yog-
melalui Festival Kesenian Yogyakarta yang yakarta (Yogyakarta Arts Festival), which was
pertama kali dilaksanakan pada tanggal 7 first held on July 7, 1989. On its 30th anniver-
Juli 1989. Dalam usianya yang genap ke-30 sary in 2019, Festival Kesenian Yogyakarta has
pada tahun 2019, Festival Kesenian Yogya- changed to Festival Kebudayaan Yogyakarta
karta berubah menjadi Festival Kebudayaan (Yogyakarta Cultural Festival). The term cultur-
Yogyakarta. Istilah festival budaya jelas lebih al festival is clearly more relevant in realizing
relevan dalam mewujudkan orientasi, nilai, the orientation, values, content, and scope of
konten, dan cakupan kegiatan budaya yang cultural activities that are more complex, with
lebih kompleks, dengan kombinasi seni yang a combination of tangible and intangible arts.
bersifat tangible maupun intangible.

Festival Kebudayaan Yogyakarta Tahun Festival Kebudayaan Yogyakarta 2021 with


2021 mengangkat tema “Mereka Rekam” the theme “Mereka Rekam” represents the

xii
mewakili semangat pencatatan budaya yang spirit of cultural documentation carried out by
diusung oleh FKY 2021. Semangat tersebut FKY 2021. This spirit also continues to perme-
juga terus meresap dalam pemaknaan ba- ate the meaning of how FKY 2021 is to record
gaimana FKY 2021 untuk merekam dan me- and represent the spirit of returning Jogja as a
representasikan semangat mengembalikan cosmopolitan space to accommodate diversi-
Jogja sebagai ruang kosmopolitan untuk me- ty and facilitate intercultural interaction, civili-
wadahi aneka keberagaman serta memfasi- zation, and generation, based on the spirit of
litasi interaksi antar budaya, peradaban, dan tolerance.
generasi, dilandasi semangat toleransi.

Kita berharap FKY tahun ini sebagai upa- We hope this year’s FKY will be an effort to
ya dinamisasi budaya dan adaptasi terha- dynamize culture, adapt to the situation, and
dap situasi serta bergerak menuju skala in- move towards an international scale in pro-
ternasional dalam mengolah, mempromosi- cessing, promoting, and selling cultural prod-
kan dan menjual produk budaya dengan te- ucts while maintaining their integrity.
tap menjaga keutuhannya.

Kebudayaan yang menyejahterakan ada- A prosperous culture is a cultural entity


lah entitas budaya yang bernafaskan inklusi that breathes social inclusion. A prosperous
sosial. Kebudayaan yang menyejahterakan culture can encourage people to reach a lev-
dapat mendorong masyarakat mencapai ta- el of life that is “Hamemayu Hayuning Bawa-
taran hidup yang Hamemayu Hayuning Ba- na” where culture will magically enhance the
wana, di mana budaya akan bekerja dengan world’s beauty. I hope that artists and cultur-
magis-nya untuk memperindah keindahan ists will continue to work to guard civilization,
dunia. Saya berharap para seniman dan bu- innovate while maintaining the spirit of “Ngu-
dayawan tetap berkarya untuk mengawal per- ri-uri Kabudhayan” and continue to make cul-
adaban, berinovasi dengan tetap menjaga se- ture an effort to humanize humans.
mangat Nguri-uri Kabudhayan dan tetap ja-
dikan budaya sebagai upaya memanusiakan
manusia.

Mewakili Pemerintah Daerah DIY, kami On behalf of the DIY Regional Government,
mengucapkan terima kasih kepada para bu- we would like to thank the culturists, artists,
dayawan, seniman dan segenap panitia atas and the entire committee for organizing FKY
penyelenggaraan FKY Tahun 2021. Kami juga 2021. We also congratulate you because the
mengucapkan selamat, karena seluruh rang- whole series of events can run smoothly and
kaian acara dapat berjalan dengan lancar dan according to plan.
sesuai rencana.

Terima kasih. Thank you.


Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabar- Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabar-
rakatuh. rakatuh.

xiii
PRAKATA | INTRODUCTION

Merayakan Pencatatan
Budaya, Mencatat
Perayaan Budaya
Documenting Cultural Celebration

S ejak diadakan pertama kali pada 1989


sebagai “Festival Kesenian Yogyakarta”,
FKY telah menjadi ruang untuk merayakan ra-
S ince it was first being held in 1989 as the
“Festival Kesenian Yogyakarta” FKY has
become a space to celebrate various artis-
gam ekspresi kesenian bagi masyarakat Yog- tic expressions for the people of Yogyakar-
yakarta. Beragam ekspresi seni, dari tradisio- ta. From traditional to contemporary, various
nal hingga kontemporer, yang memang tum- creative expressions that thrive in Yogyakar-
buh subur di Yogyakarta memiliki ruang yang ta would have the same space in FKY. This
sama di dalam pelaksanaan FKY. Praktik ini practice then shaped bit by bit the character
kemudian membentuk sedikit demi sedikit ka- of FKY as a festival that should be able to be-
rakter FKY sebagai sebuah festival yang ha- come a celebration for artists and Yogyakarta
rus mampu menjadi perayaan bagi seniman citizens. In short, as a people’s party.
dan masyarakat Yogyakarta. Pendeknya, FKY
sebagai sebuah pesta rakyat.

Modus pengelolaan FKY pun dikelola de- The FKY management mode is organized
ngan cukup organik. Artinya, FKY tidak dike- quite organically. This means that FKY is not
lola oleh hanya satu atau sekelompok orang controlled by just one person or group with
dengan cara pandang yang sama. Perjalanan the same perspective. The long journey that
panjang yang dilalui sebagai sebuah festival has been taken as a festival and ideas that
dan gagasan yang silih berganti mengisi juga have been running it also allows FKY to be re-
memungkinkan FKY untuk dimaknai ulang, di- interpreted, reread, criticized, protested, and
baca ulang, dikritik, diprotes, dan dibangun rebuilt. Until 2019, FKY, which was initially an
kembali. Hingga pada 2019, FKY yang mu- art festival, turned into a cultural festival. The
lanya berupa festival kesenian kemudian ber- process of reinterpreting FKY must be carried
ubah menjadi festival kebudayaan. Proses out continually, tactics and strategies for its
pemaknaan ulang atas FKY pun harus terus management practices must also be adapted.
dilakukan, siasat dan strategi praktik penge-
lolaannya pun harus beradaptasi.

xiv
Pencatatan Kebudayaan sebagai The Festival of
Titik Pijak Sebuah Festival Cultural Documentation

Sebagai sebuah ruang yang dihidupi bersa- As a space to be lived together, FKY has al-
ma, FKY nyaris selalu melahirkan kemung- most produced new possibilities. The possibil-
kinan. Kemungkinan bahwa suatu program ity that a program originally presented at FKY
yang mulanya hadir di FKY (kesenian) ke- (arts) can grow and develop as an indepen-
mudian dapat bertumbuh dan berkembang dent festival. ARTJOG, for example, was ini-
sebagai sebuah festival yang mandiri. Con- tially presented as an art bazaar and later de-
tohnya adalah ARTJOG, yang mulanya diha- veloped independently as an established art
dirkan sebagai bazar seni rupa kemudian fair and contemporary art festival. The possi-
berkembang secara mandiri sebagai sebuah bility that artists will get their first “stage” and
art fair dan festival seni kontemporer yang then continue their creative process outside
mapan. Kemungkinan bahwa seorang pelaku FKY. The possibility that the public will get
seni mendapatkan “panggung” pertamanya entertainment, experience, and knowledge of
dan kemudian dapat melanjutkan proses ke- artistic expression in Yogyakarta, and several
karyaannya di luar arena FKY. Kemungkinan other possibilities.
bahwa publik mendapat penghiburan, peng-
alaman, dan pengetahuan atas ekspresi seni
di Yogyakarta, serta sejumlah kemungkinan-
kemungkinan yang lain.

Dari berbagai kemungkinan tersebut, da- From these various possibilities, it can
pat dibaca bagaimana FKY telah melakukan be seen how FKY has done art production
kerja produksi kesenian, sekaligus sebagai se- work and a space to consume or appreciate
buah ruang untuk mengonsumsi atau meng- art. However, when we go deeper into the
apresiasi seni. Namun, ketika kita masuk lebih context of FKY as a cultural festival, it seems
dalam kepada konteks FKY sebagai festival necessary to rethink its position and function
kebudayaan, rasanya perlu untuk memikirkan today.
ulang bagaimana posisi dan fungsinya hari ini.

Sejak 2019, FKY telah menjadi festival ke- Since becoming a cultural festival in 2019,
budayaan, perubahan mendasar dalam ga- FKY needed to adjust its fundamental chang-
gasan, kerangka administrasi, hingga praktik es in ideas, administrative framework, and
penyelenggaraan perlu diupayakan untuk di- implementation practices. For FKY 2021, we
sesuaikan. Pada FKY 2021, kami mengang- consider that it is important to provide clear
gap penting untuk memberi batas yang jelas boundaries on how today’s culture can be
bagaimana kebudayaan hari ini dapat terbaca read and interpreted, which will then be pre-
dan dimaknai, untuk selanjutnya diturunkan sented as the framework for a festival pro-
menjadi kerangka program sebuah festival. gram. As a cultural festival, FKY can no longer
Sebagai festival kebudayaan, FKY tidak bisa only be a space for presentations of various
lagi hanya menjadi ruang untuk presentasi ra- artistic expressions; it must become a medi-
gam ekspresi seni, ia harus merangkak lebih um in reading and discussing today’s cultur-

xv
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

jauh lagi untuk dapat menjadi medium da- al phenomena. Culture is a process. It grows
lam membaca dan membicarakan fenomena and moves, so it needs to be read, reinterpret-
budaya hari ini. Kebudayaan adalah proses. ed, tested, and lived.
Ia terus berkembang dan bergerak sehing-
ga perlu untuk terus dibaca, dimaknai ulang,
diuji, dan dihidupi.

Untuk dapat menempati fungsi tersebut, In order to be able to fulfil this function, we
kami memilih Pencatatan Budaya sebagai vi- chose Cultural Documentation as the vision
si FKY 2021. Hal tersebut didasarkan kepada of FKY 2021. This is based on the efforts to
upaya untuk menjawab bagaimana konstelasi answer how the inter-festival constellation has
antarfestival yang tumbuh di Yogyakarta dan grown in Yogyakarta and the functions that the
fungsi yang selama ini barangkali kerap absen organizers of cultural arts events often don’t
dilakukan oleh penyelenggara perhelatan seni do. During the Covid-19 pandemic situation,
budaya. Di tengah situasi pandemi Covid-19, we can’t fill the position as an art and cultural
kami tidak mungkin untuk mengisi posisi se- production agent. The best scheme is to put
bagai agen produksi seni dan budaya. Skema ourselves in the role of a note-taker, a record-
terbaiknya adalah dengan menempatkan diri er, and a provider of space for the public to
pada posisi pencatat, perekam, dan penyedia read the cultural movements that are happen-
ruang bagi masyarakat untuk membaca ge- ing today. For that reason, “Mereka Rekam’’
rak budaya yang terjadi hari ini. Untuk itu pu- is presented as the title. “Mereka” (read: ar-
la, Mereka Rekam hadir sebagai judul. Mere- range) can be interpreted as carefully organiz-
ka (dibaca: me-reka) dapat dimaknai sebagai ing, designing, and planning, or it can also be
cara untuk menyusun baik-baik, merancang, read as Mereka (read: them), which has a third
dan merencanakan; atau bisa juga dibaca person plural meaning. Both are valid, and
sebagai mereka, yang memiliki makna orang their meaning is not singular. We are current-
ketiga jamak. Keduanya sah dibaca dengan ly devising the documenting process with our
pemaknaannya yang tidak tunggal itu. Kami point of view and method; at the same time,
sedang mereka-reka bentuk perekaman, de- we also invite others to participate in the cul-
ngan sudut pandang dan metode kami sen- tural documenting process in FKY 2021.
diri, sekaligus kami juga mengajak orang-
orang lain untuk turut serta dalam proses
perekaman budaya dalam FKY 2021.

Di tengah situasi yang serba sulit bagi Amidst the difficult situation people face,
masyarakat, kita menemui beragam prak- we encounter various cultural practices that
tik kebudayaan yang menunjukkan karakter show the character of citizen empower-
keberdayaan warga. Oleh sebab itulah, hal ment. Therefore, it (citizen empowerment) is
tersebut (keberdayaan warga) adalah hal- what we decided to document in FKY 2021.
hal yang kami putuskan untuk dicatat pa- Citizen empowerment is presented as a form
da FKY 2021. Keberdayaan warga hadir of culture that must be discussed continu-
sebagai bentuk kebudayaan yang harus te- ally. In citizen empowerment, there is a note
rus didiskusikan. Di dalam keberdayaan war- about the powerlessness of some citizens and
ga, ada catatan tentang ketidakberdayaan the role that the state should fill. Citizen em-

xvi
P R A K ATA | I N T R O D U C T I O N

sebagian warga dan kekosongan peran yang powerment is presented not as a naive and
mestinya diisi oleh negara. Keberdayaan war- petty glorification.
ga dihadirkan bukan sebagai glorifikasi yang
naif dan picisan.

Mencatat Perayaan Budaya Documenting Cultural Celebrations

Lantas apa yang sebenarnya dapat kita raya- So, what do we celebrate in a situation like
kan dalam situasi seperti saat ini? Di satu si- this? On the one hand, we recognize that crit-
si, kami menyadari bahwa ada hal-hal gen- ical things are happening around us and even
ting yang terjadi di sekitar kita dan bahkan worldwide. However, we are here as a festi-
di seluruh dunia. Namun, kami hadir sebagai val that historically has occupied the hearts of
sebuah festival yang dalam sejarahnya telah the people of Yogyakarta as an event for en-
menempati hati masyarakat Yogyakarta se- tertainment, relieving fatigue, providing a fun
bagai suatu ajang untuk penghiburan, pe- experience, and a space to learn new things.
lepas kepenatan, pemberi pengalaman yang
menyenangkan, sekaligus sebagai ruang un-
tuk mengetahui hal-hal baru.

Unsur kemeriahan dan keriuhan sebuah We can’t ignore the excitement part of a
festival tidak bisa kami udari begitu saja. Unsur festival. The element of entertainment and an-
penghiburan dan penawar kejenuhan harus te- tidote to boredom must still be present, and
tap hadir, dan unsur tersebut dapat diwadahi they can be accommodated in the presence
dalam penghadiran ekspresi seni yang ada di of artistic expression around us. We strive for
sekitar kita. Kami mengupayakan kehadiran the presence of the festival with a simple and
festival dengan kemeriahan yang semenjana, modest festivity. We try to optimize the use
yang sederhana. Kami menawarkan optimali- of digital information technology, which we
sasi penggunaan teknologi informasi digital inevitably must be familiar with and has be-
yang mau tidak mau harus kita akrabi dan come an integral part of our culture today. We
telah menjadi bagian dari kebudayaan kita try to present a balanced unity between the
hari ini. Kami berusaha untuk menghadirkan elements of knowledge, experience, and en-
suatu kesatuan yang seimbang antara unsur tertainment in a festival.
pengetahuan, pengalaman, dan hiburan da-
lam sebuah festival.

Pencatatan budaya sebagai sebuah visi Documenting culture as a vision must be


mesti diturunkan lagi menjadi langkah yang applied to some concrete steps. Documen-
konkret. Dokumentasi dan pencatatan pas- tation and record-keeping themselves have
ti memiliki dilema politisnya sendiri. Siapa their own political dilemmas. Who will be
yang akan dicatat? Mengapa ia penting documented? Why is it important to docu-
dicatat? Lalu, apa yang dilakukan setelah ment? Then, what should we do after we doc-
kami dan kita mencatatnya? Bagaimana cara ument it? How to present the documentation?
mempresentasikan catatan tersebut?

xvii
Dengan mencatatnya, maka tesis terkait By documenting it, the related theses will
hal tersebut akan muncul ke permukaan dan come to the fore and can be discussed by the
dapat didiskusikan oleh publik yang lebih lu- wider public. For this reason, this perspec-
as. Untuk itulah, cara pandang ini kemudian tive then permeated down to every program
merembes turun kepada setiap program- in FKY 2021. In this book, program managers
program yang hadir dalam FKY 2021. Dalam and managers of FKY 2021 will tell the pro-
buku ini, para pengelola program dan ma- cess of implementing the vision of cultural
najer pelaksana FKY 2021 akan menceritakan documenting into the selection of ideas, sub-
prosesnya dalam menurunkan visi pencatat- jects, and presentation practices.
an budaya ke dalam pemilihan gagasan, sub-
jek, dan praktik presentasinya.

Kami berharap catatan yang ada dalam We hope that the notes contained in this
buku ini dapat memberikan suatu informasi book can provide some information about the
tentang pelaksanaan festival. Informasi ini da- festival’s implementation. This information
pat dijadikan bahan pembacaan yang dapat can be used as reading material that can be
diambil gunanya, diuji, dikritik, dan diperbaiki applied, tested, criticized, and improved in
di masa depan. Catatan-catatan ini adalah the future. This documentation is attached to
catatan yang melekat pada konteks zaman, the context of social, political, and economic
kondisi sosial, politik, dan ekonomi di hari conditions today. We practice our attempt to
ini. Praktik yang kami lakukan adalah upa- reread to understand cultural festivals, where
ya kami membaca ulang agar terus mema- it has to be able to capture the complexities
hami festival kebudayaan, di mana ia harus of society, highlight things that are often over-
dapat menangkap kompleksitas masyarakat, looked, and present them through an enter-
mengangkat hal-hal yang sering kali luput di- taining presentation.
bicarakan, sekaligus menyajikannya dengan
presentasi yang menghibur.

Kekurangan dalam FKY 2021 pastinya Indeed FKY 2021 was far from per-
berserakan di mana-mana. Evaluasi dan kritik fect. Evaluation and criticism from the public
dari segenap publik adalah modal untuk da- are what we need to improve the next FKY.
pat terus memperbaiki penyelenggaraan FKY
di kemudian hari.

Ditulis oleh Ketua FKY 2021: Written by the Chairperson of FKY 2021:
Doni Maulistya, Andreas Praditya Eka Putra, Doni Maulistya, Andreas Praditya Eka Putra,
& Irfan R. Darajat & Irfan R. Darajat

xviii
xix
IDENTITAS VISUAL | VISUAL IDENTITY

Visual dan Narasi Logo


Festival Kebudayaan Yogyakarta 2021
Visual Narrative of Festival Kebudayaan Yogyakarta 2021’s Logo

Ketika pertama kali Festival Kesenian Yog- When Festival Kesenian Yogyakarta first turned
yakarta berubah menjadi Festival Kebudaya- into Festival Kebudayaan Yogyakarta in 2019,
an Yogyakarta di tahun 2019, terjadi proses there was a rebranding process to present a
pembaruan citra (rebranding) untuk mengha- new and relevant visual representation. One
silkan representasi visual yang baru dan rele- of the results is the Festival Kebudayaan Yog-
van. Salah satu hasilnya adalah logo Festi- yakarta logo with the number of years in the
val Kebudayaan Yogyakarta dengan angka bottom row and 7 pieces on the body of the
tahun di baris paling bawah dan 7 potongan text that represent the 7 elements of cultural
pada badan teks yang merepresentasikan 7 progress. The logo was deliberately created
unsur kemajuan kebudayan. Logo tersebut to survive and represent FKY for a long time.
sengaja diciptakan untuk dapat bertahan dan
merepresentasikan FKY dalam waktu yang la-
ma.

xx
I D E N T I TA S V I S U A L | V I S U A L I D E N T I T Y

Tahun ini, FKY berupaya untuk setia pa- This year, FKY is trying to be true to the
da hasil proses tersebut. Logo ini kembali di- results of such a process. This logo is again
gunakan dengan peremajaan pada beberapa used with rejuvenation in several aspects,
aspeknya, seperti angka tahun, warna, ben- such as year numbers, color, cut shape, visual
tuk potongan, kejelasan visual, dan juga atur- clarity, and rules of use. Hopefully, by main-
an penggunaannya. Dengan mempertahan- taining its spirit, this logo can be used and
kan semangatnya, besar harapan logo ini da- represent the Festival Kebudayaan Yogyakarta
pat terus digunakan dan menjadi representasi in the future.
Festival Kebudayaan Yogyakarta.

xxi
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Berkolaborasi
dengan
Enka Komariah
In Collaboration with
Enka Komariah

Enka Komariah adalah perupa yang dipilih un- Enka Komariah is the chosen visual artist to
tuk membuat desain citra visual utama FKY design the main visual image for FKY 2021,
2021 Mereka Rekam. Enka memiliki karakter Mereka Rekam. Enka has a unique character
khas dalam berkarya yang berasal dari keter- in his work that stems from his interest in cul-
tarikannya mengolah identitas dirinya yang tivating his own identity with a background in
berlatar belakang tradisi Jawa nan agraris dan an agrarian Javanese tradition and juxtapos-
menyandingkannya dengan citra-citra buda- ing it with contradictory popular cultural imag-
ya populer yang kontradiktif. Dalam proses es. In making the visual design of FKY 2021,
pembuatan desain visual FKY 2021, pria ke- the man who was born in Klaten in 1993 de-
lahiran Klaten pada tahun 1993 ini berangkat veloped the vision of culture documentation
dari visi pencatatan budaya untuk dikem- and turned it into work.
bangkan sebagai gagasan pengaryaan.

Enka merespon berbagai hal yang seki- Enka responds to various things that can
ranya mampu mewakili semangat keberda- represent the spirit of empowerment from var-
yaan dari berbagai lapisan masyarakat serta ious levels of society and subjects or issues
subjek atau isu yang luput dari perhatian. that have never gone unnoticed. He plays
Ia bermain-main dengan simbol yang satir with satirical and ironic symbols while at the
dan ironis, sekaligus mempermainkan batas same time playing with the vague bound-
samar antara tabu dan norma dalam pan- aries between taboos and norms in society’s
dangan masyarakat. Kekuatan karya Enka view. Enka’s works’ strength lies in the paper,
terletak pada kertas yang ditransformasikan which is transformed into various mediums
dalam berbagai medium dan narasi imajina- and imaginative narratives. Using manual
tif. Dengan teknik manual pada media kertas, techniques on paper media, he affixes his
ia membubuhkan ciri khasnya untuk mem- trademark to give an artistic impression and is
berikan kesan artistik dan berterima bagi acceptable to the public.
publik.

xxii
I D E N T I TA S V I S U A L | V I S U A L I D E N T I T Y

Berbagai ilustrasi yang telah dibuat Enka The various illustrations that Enka has
merupakan subjek/objek yang berasal da- made are subjects/objects derived from var-
ri berbagai catatan kebudayaan yang telah ious pre-existing cultural documents, either
ada sebelumnya, baik berupa teks, foto, in the form of text, photos, or illustrations in
maupun ilustrasi dalam buku. Sosok orang books. The figure of a person with a recording
dengan alat perekam dipilih menjadi ilustrasi device was chosen as the main illustration of
utama yang digunakan dalam FKY 2021. FKY 2021. This illustration departs from pho-
Ilustrasi ini berangkat dari foto dan video wa- tos and videos of interviews with a literary fig-
wancara tokoh sastra, Pramoedya Ananta ure, Pramoedya Ananta Toer. Such an event
Toer. Peristiwa tersebut mengantarkan pada provides another side of understanding that
sisi pemahaman lain bahwa di balik figur there are people who document it behind the
yang terekam terdapat mereka yang mere- documented figures. Indirectly, Enka has also
kam. Secara tidak langsung, Enka juga telah shown that documentation might influence fu-
memperlihatkan melalui karya-karyanya ini ture events through his works.
bahwa catatan memiliki kemampuan untuk
memengaruhi suatu peristiwa ataupun pen-
catatan di masa depan.

xxiii
C ATATA N
P R O G R AM
PROGRAMMERS’ NOTES
xxvi
PROGRAM RISET | RESEARCH PROGRAM

Dapur Kebudayaan:
Catatan Proses Tim Riset
sebagai Pembacaan atas
Praktik Kebudayaan
Yogyakarta Hari Ini
Seeing through the Kitchen

P encatatan budaya dalam FKY 2021 di-


awali dengan proses pembacaan kritis
terhadap praktik kebudayaan di sekitar kita
C ultural documentation in FKY 2021 be-
gins with a critical reading process on
cultural practices around us that have been
yang telah berlangsung sejak dulu hingga ki- going on since the past to date. Along the
ni. Dalam perjalanannya, kami berusaha un- way, we tried to find “Yogyakarta culture” as
tuk menemukan “kebudayaan Yogyakarta” the basis for organizing this festival. How and
sebagai pijakan penyelenggaraan festival ini. to what extent we are able to identify or inter-
Bagaimana dan sejauh mana kami mampu pret such Yogyakarta culture.
mengidentifikasi atau menafsirkan kebudaya-
an Yogyakarta tersebut.

Apabila benar kebudayaan Yogyakarta itu If it is true that Yogyakarta culture exists,
ada, maka seperti apakah kebudayaan ter- then what kind of culture would it be? Does
sebut? Apakah keberadaannya saat ini ber- its present existence have anything to do with
kaitan dengan masa lalu? Bagaimana kea- the past? What is the current state and direc-
daan dan arah perkembangannya saat ini? tion of its development? The next challenge
Tantangan yang muncul berikutnya adalah is finding research references to interpret and
mencari acuan riset untuk menafsirkan dan present the image of Yogyakarta’s culture,
menghadirkan citra kebudayaan Yogyakarta both from the past and present images. So
tersebut, baik dari citra masa lalu dan ma- that the results can help the work of organiz-
sa kini. Sehingga hasilnya dapat membantu ing FKY 2021. In this case, the framework for
kerja-kerja penyelenggaraan FKY 2021. Da- organizing FKY 2021 is to read and take crit-

1
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

lam hal ini, kerangka bentuk penyelenggara- ical notes with creative and informative pre-
an FKY 2021 adalah membaca dan mencatat sentation strategies.
secara kritis dengan siasat presentasi yang
kreatif dan informatif.

Ini menjadi tantangan yang tidak mudah, It is not an easy challenge, especially
terutama kerumitan yang dihadapi dalam knowing the complexity of presenting data
mempresentasikan data dan argumentasi and solid arguments. Based on that, we take
yang kokoh. Dari hal tersebut kami melaku- an interpretive journey by exploring small cor-
kan perjalanan penafsiran dengan menjela- ners of living space (social density gets higher)
jahi sudut-sudut ruang hidup yang kecil (ke- and broad issues (the long-standing mixed lo-
padatan sosial semakin tinggi) dan dengan cal, regional, global issues).
isu-isu yang luas (pergulatan isu lokal, regio-
nal, global yang bercampur aduk sejak lama).

Merenungkan Perbincangan Dapur Kitchen Conversations


sebagai Titik Pemberangkatan Reflektif
dari Tim Riset

Ketika perbincangan dalam diskusi awal pe- When the initial discussion of planning for FKY
rencanaan FKY 2021 seakan menukik pada 2021 seemed to dive into the topic of soup
topik tentang dapur umum, kami mencoba kitchens, we tried to explore how to formu-
menjelajahi cara menyusun tafsir atas dapur late an interpretation of the kitchen (pawon)
(pawon) dalam kerangka kebudayaan Yogya- within the framework of Yogyakarta culture
karta berdasarkan citra masa lalu dan masa based on its past and present images. If we
kininya. Apabila diperbolehkan mengang- are allowed to think that Javanese culture is
gap bahwa budaya Jawa adalah kebudayaan Yogyakarta culture itself, we take the kitchen
Yogyakarta itu sendiri, kami mengambil da- as an option and settle the case as a place,
pur sebagai pilihan dan mendudukperkara- space, and movement in the daily life of Java-
kannya sebagai tempat (place), ruang (space), nese culture. We can still use this as a tool to
dan gerak (movement) dalam keseharian ke- examine through village life (wong ndeso, cul-
hidupan budaya Jawa. Hal ini masih bisa ki- tural village), as well as to tell stories in various
ta jadikan sebagai alat periksa melalui kehi- meanings, be it private purpose, social pur-
dupan desa (wong ndeso, desa budaya), pose (to economic), and communal purpose
maupun didongengkan dalam beragam mak- (community).
nanya, baik itu makna privat, makna sosial
(hingga ekonomi), dan makna komunal (ko-
munitas).

Kita mulai dengan dapur sebagai tempat We start with the kitchen as a place in a Ja-
di dalam sebuah bangunan rumah Jawa. vanese house building. The kitchen is usually
Dapur biasanya terletak di bagian belakang located at the back and often on the left side
dan sering kali berada di sebelah kiri. Da- of the house. Kitchen often has a separate
pur kerap memiliki pintu tersendiri yang door that connects it to supporting devices

2
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

menghubungkannya dengan perangkat pe- outside the house (background/yard), namely


nunjang di luar rumah (latar/pekarangan), well and bathroom/toilet. This door also con-
yaitu sumur dan kamar mandi/toilet. Pintu nects to the back garden and the living fence
ini juga menghubungkan dengan kebun be- as a source of materials used to be mixed and
lakang dan pagar hidup sebagai sumber processed in the kitchen. In addition, this door
bahan yang digunakan untuk diramu dan also connects to the pet pen and rice or agri-
diolah dalam dapur. Selain itu, pintu ini ju- cultural field.
ga menghubungkan dengan kandang ternak
peliharaan dan sawah atau ladang pertanian.

Figur aktif yang sering dilekatkan di tem- The active figure often attached in this
pat ini adalah perempuan (istri atau ibu) place is a woman (a wife or a mother) called
yang disebut konco wingking. Konco berarti konco wingking. Konco means ‘a friend/a
‘teman/mitra/partner’ dan wingking berarti companion/a partner’ and wingking means
‘letak di belakang/di balik layar/pembicara- ‘behind/behind the scene/secret talk/master
an rahasia/perencanaan utama’. Figur ini di- plan’. This figure is accompanied by complete
sertai dengan kelengkapan regulasi berupa regulation in the form of a woman’s money
duit wedok dan pelaksanaan operasionalnya (duit wedok) and its operational implementa-
berupa mekanisme kiyak-kiyuk (siasat mana- tion in the form of a kiyak-kiyuk mechanism (a
jerial untuk mencukupi kebutuhan). managerial ploy to meet the needs).

Dapur di dalam rumah, biasanya mulai The kitchen inside the house usually be-
dibangun saat neptune nyaine (hari kela- gins to be built when the neptune nyaine (the
hiran istri/perempuan/ibu) agar diberi kesela- birthday of the wife/woman/mother) for her
matan dan mendatangkan keberkahan saat to be given safety and brings blessings when
menggunakannya. Berdasarkan hal ini, kon- using it. Based on that, Konco Wingking is
co wingking sebenarnya ditempatkan seca- placed honorably as a source who cares for
ra terhormat sebagai sumber yang merawat and ensures the life of the family world. But
dan memastikan kehidupan dunia keluar- lately, this term of konco wingking has a neg-
ga. Namun belakangan, konco wingking ini ative connotation by being seconded, margin-
mendapat konotasi negatif dengan dinomor- alized, regarded not playing a role, or consid-
duakan, dimarjinalkan, dianggap tidak berpe- ered complementary. However, in the Java-
ran, atau dianggap pelengkap. Namun, se- nese house, in this wingking all power, energy,
nyatanya dalam rumah Jawa, di wingking tactic, adaptation, and resilience are carried
inilah segenap daya, energi, siasat, adaptasi, out by the founders of the family (the wife and
hingga resiliensi diselenggarakan oleh pendiri the husband, the father and the mother) to
keluarga (istri dan suami, bapak dan ibu) agar continue a sustainable life, and at the same
tetap bisa menjalani kehidupan berkelanjut- time be in harmony in the development of
an, dan sekaligus selaras dalam perkembang- communal affair.
an urusan komunal.

Itulah kira-kira rahasia dapur (wingking) Those are some of the secrets of the kitch-
yang menjadi landasan utama dalam membi- en (wingking) that become the primary basis
carakan banyak dinamika kehidupan secara in flexibly discussing many dynamics of life.

3
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

luwes. Seperti dalam hal mengolah makan- Such as processing food, planning operation-
an, merencanakan operasional, mengumpul- al strategy, collecting supply, learning new
kan persediaan bahan, belajar penemuan ba- inventions, discipline, socializing, etc. The
ru, kedisiplinan, bersosial, dan sebagainya. kitchen becomes an important place for the
Dapur menjadi merupakan tempat penting sustainability of the Javanese house (Yogya-
bagi keberlanjutan rumah Jawa (kebudayaan karta culture).
Yogyakarta).

Kedua adalah dapur sebagai sebuah ru- The second is the kitchen as a space. It
ang. Di dalamnya hadir berbagai elemen contains various life-supporting elements: fire,
penyokong kehidupan, yaitu api, air, tanah, water, earth, and wind. The principle of oper-
dan angin. Prinsip operasional dapur ini ber- ation of this kitchen takes place by managing
langsung dengan mengelola api. Merawat the fire. Taking care of fire and ember (fami-
api dan bara (keluarga) agar tetap menyala ly) to keep them burning and blowing smoke.
dan mengepulkan asap. Dengan begitu, akan By doing so, it will be seen by neighbors (the
terlihat oleh tetangga (publik) bahwa daya, public) that the family’s power, creation, and
kreasi, serta re-kreasi dari keluarga itu masih recreation are still alive and sustainable.
hidup dan berkelanjutan.

Pengetahuan alami keluarga atas penge- The family’s natural knowledge of kitchen
lolaan dapur yang menjadi kebiasaan beru- management becomes a recurring habit used
lang kemudian digunakan untuk menghasil- to produce tactics and adapt life to face var-
kan siasat dan adaptasi hidup menghadapi ious matters. For instance, season change,
berbagai tempaan. Misalnya adalah perganti- crop failure, technical error, self-incapacity,

4
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

an musim, kegagalan panen, kesalahan tek- exchange of goods and services, self-recov-
nis, ketidakmampuan diri, pertukaran barang ery, climbing social status, maintaining pres-
dan jasa, pemulihan diri, pendakian status tige, developing the next generation, and fac-
sosial, menjaga gengsi, menumbuhkembang- ing big disasters. Each arrival of a new family,
kan generasi penerus, hingga menghadapi through a series of rituals of a marriage cere-
bencana besar. Setiap kehadiran sebuah ke- mony, makes the old families donate material
luarga baru, melalui serangkaian ritual upa- and even spirituality as a provision to develop
cara perkawinan, membuat para keluarga their tactics and adaptations of life.
lama menyumbangkan material dan bahkan
spiritualitas sebagai bekal mengembangkan
siasat dan adaptasi hidup mereka.

Berikutnya adalah dapur sebagai sebu- Next is the kitchen as a movement. Al-
ah gerak. Meskipun sering kali terletak di though often located behind, in certain situ-
belakang, dalam situasi dan kondisi tertentu ations and conditions (stalemate or sudden
(kebuntuan atau gejolak mendadak), dapur turmoil), the kitchen would move to take part
bergerak mengambil bagian peran di depan, in the role at the front, both socially (an ac-
baik secara fungsi sosial (bagian aktif dalam tive part in the communal placement) and
komunal penempatannya) maupun ekonomi economically (an active part to support the
(bagian aktif untuk menopang pemenuhan fulfillment of family needs). As a part of a com-
kebutuhan keluarga). Sebagai bagian dari munal institution, the home kitchen can imme-
pranata komunal, dapur rumah seketika da- diately be opened to support the fulfillment of
pat dibuka untuk mendukung pemenuhan certain communal interests, or kitchen activity
kepentingan komunal tertentu ataupun akti- is carried out of the house for a certain mo-

5
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

vitas dapur diusung keluar dari rumah untuk ment, such as circumcision ritual, marriage,
penyelenggaraan momentum tertentu, seper- death, and so on.
ti ritual sunatan, perkawinan, kematian, dan
sebagainya.

Dapur memiliki dua fungsi secara eko- The kitchen has two functions economical-
nomi (niaga). Pertama adalah dapur seba- ly (commercial). The first is the kitchen as an
gai tempat terbuka untuk pertukaran eko- open place for economic exchange (between
nomi (antartetangga atau kerabat). Mereka neighbors or relatives). They borrow/use each
saling meminjam/memakai beberapa bahan other’s kitchen necessities in turn. Monetary
kebutuhan dapur secara bergantian. Nilai value and transactions are not counted here.
dan transaksi moneter tidak dihitung di sini. Second, the kitchen is a place to produce cre-
Kedua, dapur sebagai tempat menghasilkan ative economic products in the form of culi-
produk ekonomi kreatif berupa kuliner se- nary so that it becomes household financial
hingga menjadi pendapatan ekonomi rumah income that calculates monetary value and
tangga yang berhitung nilai dan transaksi transaction.
moneter.

Dari fungsi yang kedua, kita bisa men- From the second function, we can see a
jumpai perubahan posisi dari dapur. Terdapat change in the position of the kitchen. There is
dapur yang terletak di dalam rumah dan bi- a kitchen located inside the house and can be
sa diakses oleh konsumen publik, dapur yang accessed by public consumer, a kitchen that
dibawa keluar dari rumah (menjadi warteg is brought out of the house (to become a war-
atau rumah makan), serta dapur yang ber- teg or a restaurant), and a kitchen linked to
taut dengan kemajuan teknologi komunikasi advanced internet communication technology
internet (aplikasi pesan makanan online). (online food ordering application).

Hampir seluruh akses hubungan keluar- Almost all access to current family relation-
ga masa kini dengan pihak lain (tetangga, ships with other parties (neighbor, communal,
komunal, publik, layanan jasa, dll.) ditopang public, service, etc.) is supported by the ex-
oleh keberadaan satu pintu depan saja. Pin- istence of one front door only. The function
tu dapur telah pudar fungsi dan maknanya and meaning of a kitchen door have faded,
hingga menjadi tidak ada lagi. Mayoritas and it no longer exists. The majority of kitch-
dapur yang dimiliki masyarakat modern ha- ens owned by modern society only produce
nya menghasilkan residu atau sampah plas- residue or plastic waste and food scrap, it no
tik dan sisa makanan, tidak lagi menghasilkan longer produces sensory experiences (tastes,
pengalaman indrawi (cita rasa, kehangatan, warmth, conversation, companionship, new
percakapan, persaudaraan, penemuan ba- discoveries, and so on) as humans in Yogya-
ru, dan sebagainya) sebagai manusia dalam karta culture who live in harmony.
kebudayaan Yogyakarta yang hidup selaras.

6
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Kehilangan dapur tidak hanya di- The loss of the kitchen is experienced by
alami oleh rumah keluarga Jawa sebagai the house of Javanese family as the support-
pendukung kebudayaan Yogyakarta itu sen- er of Yogyakarta culture itself and by cultural
diri, tetapi juga pada pendukung budaya supporters who experience certain elements
yang menjalani unsur pengetahuan buda- of cultural knowledge and traditional technol-
ya dan teknologi tradisional tertentu. Hal ini ogy. This happened as an important finding in
terjadi seperti pada satu temuan penting da- the practice of gamelan besalen as a kitchen
lam praktik besalen gamelan sebagai dapur for creating a noble art tool. Gamelan is im-
penciptaan alat kesenian yang adiluhung. portant and globally recognized as a Javanese
Gamelan adalah salah satu identitas budaya cultural identity (a Yogyakarta culture). How-
Jawa (kebudayaan Yogyakarta) yang pen- ever, this creative kitchen now no longer can
ting dan telah diakui secara global. Namun, manage adequate fire as it used to. This con-
dapur penciptaan ini sekarang sudah tidak dition is a concern in our cultural documen-
lagi mempunyai kemampuan mengelola api tation.
yang memadai seperti dahulu kala. Kondisi
ini menjadi perhatian dalam pencatatan ke-
budayaan yang kami lakukan.

Kata dapur muncul dalam pengguna- The word kitchen appears in the term soup
annya pada istilah dapur umum. Budaya kitchen. This food-sharing culture is quite dif-
berbagi makanan ini cukup sulit dilacak ficult to trace its historical origins which may
awal mula sejarahnya yang mungkin telah have been carried out by Javanese people
dilakukan masyarakat Jawa (kebudayaan (Yogyakarta culture) for thousands of years.
Yogyakarta) selama ribuan tahun. Pada ma- During the New Order era (Orde Baru), the
sa Orde Baru, istilah dapur umum ini meng- term soup kitchen underwent a formal insti-
alami pelembagaan formal dan dipopuler- tutionalization. It was popularized repeatedly
kan berulang kali sebagai salah satu unit as one of the supporting technical units in the
teknis pendukung dalam kesatuan koman- military operation command unit for military
do operasi militer untuk aksi militer maupun and humanitarian action. When natural disas-
kemanusiaan. Pada kurun waktu terakhir, ke- ter events occurred frequently, the soup kitch-
tika peristiwa bencana alam terjadi bertubi- en was re-institutionalized as field-technical
tubi, dapur umum terlembagakan kembali work from the logistic cluster for the emergen-
sebagai kerja teknis lapangan dari klaster cy response and disaster recovery transition
logistik untuk tahap respon kedaruratan dan stage.
transisi pemulihan bencana.

7
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

8
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Imajinasi Pencatatan Budaya yang Kitchen and Cultural Documenting


Berangkat dari Dapur

Kita sejenak perlu kembali lagi kepada We need to return for a moment to the inter-
tafsir atas dapur (pawon) dalam kesehari- pretation of the kitchen (pawon) in the daily life
an kehidupan budaya Jawa (kebudayaan of Javanese culture (Yogyakarta culture) and
Yogyakarta) dan pencatatan budaya seba- the culture documentation as its umbrella. The
gai payungnya. Dapur dalam pernak-pernik kitchen in the fairy tales above may be a meet-
dongeng di atas mungkin bisa menjadi titik ing point between openness (inclusion), em-
temu antara keterbukaan (inklusi), keberda- powerment, self-management, children’s edu-
yaan, pengelolaan diri, pendidikan anak, ke- cation, suburban arts, home garden, outskirt/
senian pinggiran, pekarangan rumah, ritual ndeso/village earth ritual, energy manage-
bumi pinggiran/ndeso/kampung, pengelola- ment, agricultural landscapes of rice field and
an energi, lanskap pertanian sawah dan la- farm, the kumandhange market (economy), as
dang, kumandhange pasar (ekonomi), serta well as the serenity movement of the manung-
keheningan gerak daya manunggaling kawu- galing kawulo lan Gusti, and many others that
lo lan Gusti, dan masih banyak lagi yang bisa can become an arena for culture documenta-
menjadi arena pencatatan budaya (budaya tion (a culture that is sometimes overlooked,
yang kadang terlewati, tidak dikenali, atau unrecognized, or forgotten from the magnifi-
terlupakan dari panggung megah nguri-uri cent stage of Javanese nguri-uri culture). The
kabudayan Jawa). Dapur menjadi titik awal kitchen is the starting point of departure to re-
keberangkatan untuk menengok ulang kehi- visit the cultural life of Yogyakarta around us.
dupan kebudayaan Yogyakarta di sekitar kita.

Satu hal yang menemani perjalanan la- One thing that accompanies the field trip
pangan dari Tim Riset adalah suasana ke- of the Research Team is the atmosphere of
selarasan hidup (budaya yang hidup dan harmony in life (a culture that lives and is lived
dihidupi komunitas, mengampung) yang se- by the community, accommodates) in such a
demikian rupa, dipengaruhi oleh relasi yang way, influenced by intertwined relationships.
berkelindan. Kita seperti melihat adanya pu- We seem to see a vortex of exchange of ups
saran pertukaran naik turunnya kemajuan and downs of progress and regression(fading)
dan kemunduran (kelunturan) budaya seca- of culture alternately, have pressure to influ-
ra berganti-ganti, mempunyai tekanan untuk ence each other, where involved is a moral ob-
saling memengaruhi satu sama lain, di mana ligation. It will be highly possible only to doc-
yang terlibat di situ adalah kewajiban moral. ument what is going up (appears), while what
Akan sangat terbuka kemungkinan bahwa is going down will be missed. However, it is
kita hanya akan mencatat yang apa yang possible that what is going down will also go
sedang naik (tampak) saja, sementara yang up one day. It is what dynamism is made of.
sedang turun akan terlewatkan. Namun, ti-
dak menutup kemungkinan pada suatu keti-
ka yang sedang turun akan naik juga. Inilah
yang menciptakan kedinamisan.

9
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Dari sini, kami tersadar bahwa mungkin Here we realized that there might be cul-
ada praktik-praktik pencatatan budaya yang tural documenting practices that experienced
mengalami berbagai dinamika di masa lalu various dynamics in the past that are still
yang masih tertaut hingga ke sekarang. Pada linked to today. In the era of the land of the
era tanah para raja (Vorstenlanden) mungkin kings (Vorstenlanden), there may have been
sudah pernah ada pencatatan budaya yang cultural documenting carried out with spe-
dilakukan dengan tujuan dan pihak terten- cific goals and parties, or even thousands
tu, atau bahkan ribuan tahun sebelumnya of years before in (ancient) Javanese cultur-
dalam masyarakat budaya Jawa (kuno). Hal al society. In a way, it seems to be the root
ini sedemikian rupa tampak menjadi akar of our personality that goes on continuously,
kepribadian kita yang berlangsung berkesi- through various encounters, various clashes,
nambungan, melintasi berbagai pertemuan, in the form of crosses, and the results of con-
beragam perbenturan, berupa persilang- tinuous struggle—rolling into the dynamics of
an, dan hasil-hasil pergulatan yang terus internalizing transmitted values and norms to
menerus. Bergulir ke dalam dinamika inter- strengthen social ties and revive cultural val-
nalisasi nilai dan norma yang ditularkan da- ues that previously stopped or faded. Finally,
lam rangka memperkuat ikatan-ikatan sosial this (root) of (Yogyakarta) culture is able to play
serta menghidupkan nilai-nilai budaya yang a contributing role in the dynamics of global
sebelumnya terhenti atau pudar. Akhirnya, cultural development that takes place from
(akar) kebudayaan (Yogyakarta) ini mampu time to time.
tampil berperan kontributif dalam dinamika
perkembangan kebudayaan global yang ber-
langsung dari waktu ke waktu.

Kami kemudian kami mendekat untuk We then approached to dive more enthu-
menyelami lebih antusias dengan memakai siastically using field observation, interview
observasi lapangan, wawancara, dan mem- and rereading the enclosed manuscript. From
baca ulang manuskrip yang terselip. Dari there, little by little, we discovered and re-rec-
situ, sedikit demi sedikit kami menemukan ognized the dynamic relationship in cultural
dan mengenali kembali relasi dinamis dalam life that operates through repeated habits and
kehidupan budaya yang beroperasi melalui is documented in the memories of their cultur-
kebiasaan berulang dan terekam di ingat- al supporters. This repetitive pattern is like the
an pendukung budayanya. Pola repetitif ini cultural documentation itself.
seperti menjadi pencatatan atas budaya itu
sendiri.

Dari proses yang telah dilakukan, kami From the process that has been carried out,
akhirnya memberikan hasil pencatatan atas we finally provide the result of documenting
temuan budaya Jawa (kebudayaan Yogya- the findings of Javanese culture (Yogyakarta
karta). Eksplorasi ulang-alik yang dilakukan culture). The shuttle exploration has covered
telah mencakup beberapa wilayah di Yogya- several areas in Yogyakarta, such as Godean,
karta, seperti Godean, Sentolo, Sewon, Sentolo, Sewon, Gamping, Ngampilan, Ban-
Gamping, Ngampilan, Banguntapan, Mer- guntapan, Mergangsan, Danurejan, Gondoku-

10
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

gangsan, Danurejan, Gondokusuman, dan suman, and Gedongtengen. In four different


Gedongtengen. Dalam empat tubuh yang bodies, FKY research results are presented in
berbeda, hasil riset FKY dipresentasikan da- notes, 1) “Membaca Kebudayaan Yogyakarta
lam catatan 1) “Membaca Kebudayaan Yog- dari Catatan J.L Moens”; 2) “Njogo Geni, Olah
yakarta dari Catatan J.L Moens”; 2) “Njogo Rasa: Memetakan dan Mencatat Pembuatan
Geni, Olah Rasa: Memetakan dan Menca- Gamelan di Yogyakarta”; 3) “Yang Luput Diba-
tat Pembuatan Gamelan di Yogyakarta”; 3) has Saat Membincangkan Ekonomi”; and 4)
“Yang Luput Dibahas Saat Membincangkan “Sumpeg, Juweh, Tetep Kudu Ngopeni Geni,
Ekonomi”; dan 4) “Sumpeg, Juweh, Tetep Maro: Ben Awake Dewe Tetep Urip”. All four
Kudu Ngopeni Geni, Maro: Ben Awake Dewe are interpretations of the kitchen in cultural life
Tetep Urip”. Keempatnya adalah tafsir atas that can be studied together and spark us to
dapur dalam kehidupan kebudayaan yang discover other sides of Yogyakarta culture.
dapat dipelajari bersama dan memantik ki-
ta untuk menemukan sisi-sisi yang lain dari
kebudayaan Yogyakarta.

Ditulis oleh Pelaksana Program Riset: Written by Program Researcher:


Ignasius Kendal, Lisistrata Lusandiana, Ignasius Kendal, Lisistrata Lusandiana,
Resa Seto Dewo, & Taufiq Nur Rohman Resa Seto Dewo, & Taufiq Nur Rohman

11
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

12
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

13
14
PROGRAM PAMERAN | EXHIBITION PROGRAM

Mencatat sebagai Cara


untuk Terus Hidup
To Record is To Live

P andemi masih berlangsung dan entah


kapan akan berakhir. Masyarakat dido-
rong untuk bertahan dengan kondisi yang te-
T he pandemic has been going on for a
while, and nobody knows when it will end.
People are encouraged to survive within con-
rus berubah: kemunculan varian virus yang stantly changing conditions: the emergence
berbeda, peraturan-peraturan baru, hingga of different virus variants, new regulation, to
berita duka yang silih berganti. Ingatan de- the sad news that comes and goes. Memory
ngan mudah terbagi antara hidup sebelum is easily torn between living before and during
dan selama pandemi. Sulit membayangkan the pandemic. It’s hard to imagine the future
masa depan karena kehidupan setelah pan- as life after the pandemic feels more and more
demi terasa semakin tidak mungkin. impossible to attain.

Di tengah situasi yang terasa tanpa ha- Amidst such hopeless conditions, the
rapan, dapur menjadi tempat penciptaan kitchen has become a place to create the fu-
masa depan dan strategi bertahan hidup ber- ture and common survival strategy. The soup
sama. Dapur-dapur umum tumbuh di kebun kitchens grew in the back garden, meeting
belakang, balai pertemuan, hingga gang- hall, to narrow alleys in the middle of the city.
gang sempit di tengah kota. Dalam dapur ini, In this kitchen, the food won’t end up on the
makanan tidak berakhir di meja makan. Ia table. It would reach other houses, streets,
berlanjut ke rumah-rumah lain, jalanan, hing- and markets, those who have lost their in-
ga pasar untuk menjangkau mereka yang come due to restrictions on public space ac-
kehilangan pendapatan akibat pembatasan tivities. Other basic needs are managed on
aktivitas di ruang publik. Kebutuhan pokok a scale neighborhood (rukun tetangga) and
lainnya turut dikelola dalam skala rukun te- community.
tangga dan komunitas.

Bertahan hidup menjadi tanggungan ber- Survival is a shared responsibility, not


sama, bukan kompetisi untuk menentukan a competition to determine the strongest.
siapa yang paling kuat. Oleh sebab itu, dapur Therefore, a soup kitchen is not just a place
umum bukan hanya sekedar tempat makan- where food is cooked for many people. The
an dimasak untuk banyak orang. Dapur umum soup kitchen is an attitude and paradigm

15
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

adalah sikap dan paradigma tentang hidup about life and work that relies on each other
dan kerja yang mengandalkan satu sama lain as an interdependence.
sebagai sebuah interdependensi atau kesa-
lingbergantungan.

Dapur umum sebagai sikap, paradig- The soup kitchen has its own historical
ma, dan pengaturan ruang memiliki kon- and cultural context as an attitude, paradigm,
teks sejarah dan kebudayaannya. Semasa and spatial arrangement. During the revolu-
perang revolusi pada tahun 1945-1949 di tionary war in 1945-1949 in Yogyakarta, the
Yogyakarta, dapur umum berperan penting soup kitchens played an essential role as a
sebagai penyedia makanan serta lokasi food provider and a location for negotiating
berunding merencanakan serangan atau plans for attacks or exchanging information.
bertukar informasi. Dapur umum pada kon- The soup kitchen in the context of people’s
teks keseharian masyarakat bisa kita lihat daily lives can be seen in rewang tradition. Re-
dalam tradisi rewang. Rewang adalah istilah wang is a Javanese term for people who help
dalam bahasa Jawa untuk orang-orang yang celebrate in the village, be it birth, marriage,
membantu perhelatan hajatan di kampung, or death. In such tradition, the kitchen is the
baik kelahiran, pernikahan, maupun kema- center where women bring their own cooking
tian. Dalam tradisi rewang, dapur menjadi utensils, such as knives, cutting boards, ba-
pusatnya di mana para perempuan datang sins. The kitchen is a dialogue and collabora-
membawa peralatan masak sendiri, seperti tive space in society.
pisau, talenan, baskom. Dapur merupakan
ruang dialogis dan kolaboratif dalam masya-
rakat.

Dalam masa pandemi ini, tradisi dan During this pandemic era, tradition and
ingatan soal dapur umum sebagian kecil memory of soup kitchens are a small part of
menjadi latar belakang yang menggerakkan the background that moves the people. The
masyarakat. Persoalannya, apa saja hal-hal questions are, what other things that drive the
lain yang menjadi latar belakang penciptaan creation of soup kitchens and strategies to
dapur umum dan berbagai strategi lainnya survive? How can the experience of caring for
dalam bertahan hidup? Bagaimana peng- coexisting be documented, especially in the
alaman merawat kehidupan bersama dapat hectic mass media that dwells on the prob-
direkam, apalagi di tengah riuhnya media lems of the elite?
massa yang berkutat pada persoalan para
elit?

Pameran FKY 2021 mengundang seni- FKY 2021 exhibition invites artists, re-
man, peneliti, penggiat komunitas sebagai searchers, and community activists to docu-
carik untuk mencatat ingatan, pengalaman, ment memories, experiences, and the findings
dan temuan soal perawatan, bertahan, dan of treatment, survival, and strategy. The title
bersiasat. Carik yang dikenal dengan fungsi of Carik, known as the village administrative
pencatatan administratif desa, dalam prog- secretary, was delegated to people from var-

16
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

ram pameran FKY 2021 diberikan kepada ious backgrounds in the 2021 FKY exhibition
orang-orang dari berbagai latar belakang. program. Taking notes as knowledge man-
Pencatatan sebagai pengelolaan pengeta- agement is finally imagined as something any-
huan akhirnya dibayangkan menjadi sesua- one can do through various methods. Taking
tu yang dapat dijalankan siapa saja dengan notes is the work area of the bureaucrat and
metode yang bermacam-macam. Pencatat- cultural work.
an bukan hanya wilayah kerja birokrat, tetapi
menjadi kerja kebudayaan.

Meski dalam situasi krisis, baik pandemi Even in a crisis, whether a pandemic or
maupun kondisi bencana lainnya, kebuda- other disaster, the culture is not considered
yaan tidak dianggap sebagai sektor esensial. an essential sector. This year, cultural docu-
Namun, kerangka kuratorial program pame- mentation plays an important role in the FKY
ran FKY kali ini menempatkan pencatatan exhibition program’s curatorial framework to
kebudayaan sebagai hal yang penting un- pass the knowledge to the next generation
tuk menciptakan pengetahuan bagi genera- and the future. Taking notes is also a matter
si selanjutnya serta harapan di masa depan. of survival.
Mencatat adalah juga soal bertahan hidup.

Proses pencatatan dalam pameran terba- The exhibition’s taking notes process is
gi dalam dua kategori, yaitu carik dapur dan divided into two categories, namely Carik’s
carik karya. Hasil pencatatan dari carik dapur Kitchen (Carik Dapur) and Carik’s Works (Carik
dan carik karya ditampilkan melalui situs web Karya). The result from Carik Dapur and Carik
FKY serta dengan cair memasuki ruang pub- Karya is displayed on the FKY website and
lik terbatas dan studio FKY 2021. smoothly enters the limited public space and
studio of FKY 2021.

Carik Dapur Carik Dapur

Carik dapur merupakan salah satu skema Carik Dapur is one of the schemes of FKY
dalam program pameran FKY 2021 yang 2021 exhibition program to invite people from
mengundang orang-orang dari berbagai latar various backgrounds to have a dialogue, doc-
belakang untuk berdialog, mencatat peng- ument experience, and create works based on
alaman, dan membuat karya berdasarkan ca- the notes. This process involves a soup kitch-
tatan tersebut. Proses ini melibatkan dapur en as a subject and a collaborator. There are
umum sebagai subjek yang dicatat sekaligus four soup kitchens involved, namely the Dapur
kolaborator. Ada empat dapur umum yang Umum Buruh Gendong, Dapur Umum Bong
terlibat, yakni Dapur Umum Buruh Gendong, Suwung, Dapur Umum Pemulung Wonocatur,
Dapur Umum Bong Suwung, Dapur Umum dan Dapur Umum Lansia. These four kitchens
Pemulung Wonocatur, dan Dapur Umum Lan- were chosen because of the involvement of
sia. Keempat dapur ini dipilih karena terdapat members of the community who are socially
keterlibatan anggota kelompok masyarakat and politically vulnerable and rarely involved
yang rentan secara sosial politik dan jarang in making policies concerning their lives, such

17
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

dilibatkan dalam pembuatan kebijakan yang as the elderly, informal workers, and residents
menyangkut hidup mereka, seperti lansia, pe- without identity cards.
kerja ekonomi informal, dan warga tanpa kar-
tu identitas.

Masing-masing carik melakukan penca- Each carik takes notes through a differ-
tatan melalui pendekatan dan proses nyantrik ent nyantrik approach and process. Dian Suci
yang berbeda. Dian Suci Rahmawati, se- Rahmawati, an artist who has been using the
orang seniman yang selama ini mengguna- domestic space as a starting point to discuss
kan ruang domestik sebagai titik pijak untuk politics and public issues, was invited to take
membicarakan politik dan persoalan pub- notes at Dapur Buruh Gendong. This soup
lik, diundang untuk melakukan pencatatan kitchen was formed to provide daily food as-
di Dapur Buruh Gendong. Dapur umum ini sistance to porter women in several traditional
dibentuk untuk memberikan bantuan ma- markets in Yogyakarta. Dian was involved in
kan setiap hari kepada buruh gendong pe- kitchen activities and started the taking notes
rempuan di beberapa pasar tradisional di process. She puts her position as the one who
Yogyakarta. Dian ikut terlibat dalam aktivitas comes to learn from the kitchen and its peo-
dapur dan memulai proses pencatatannya. Ia ple.
menempatkan posisinya sebagai orang yang
datang untuk belajar dari dapur dan orang-
orang yang berada di dalamnya.

Tactic dan dan Maria Uthe melakukan pen- Tactic and Maria Uthe made the taking
catatan langsung di Dapur Pemulung Wono- notes directly at Dapur Pemulung Wonocatur

18
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

catur bersama Dika (koordinator dapur). Tactic with Dika (a kitchen coordinator). Tactic is an
adalah kolektif seniman, kurator, dan peneliti artist collective, a curator, and a researcher
yang terdiri dari Ayu Arista, Mutia Bunga, dan consisting of Ayu Arista, Mutia Bunga, and
Lily Elserina, sedangkan Maria Uthe adalah Lily Elserina, while Maria Uthe is an artist and
seorang seniman dan perancang grafis yang a graphic designer interested in waste as a so-
memiliki ketertarikan dengan sampah sebagai cial, ecological, and cultural issue.
persoalan sosial, ekologis, dan budaya.

Dapur Wonocatur adalah salah satu da- Dapur Wonocatur is one of the soup kitch-
pur umum yang pernah beroperasi di masa ens that once operated in the early days of
awal pandemi. Meski dapur umum ini su- the pandemic. Although this soup kitchen is
dah tidak beroperasi, Tactic dan Maria Uthe no longer active, Tactic and Maria Uthe tried
mencoba berdialog dengan warga di sana, to have a dialogue with the residents, includ-
termasuk membuat lokakarya bersama anak- ing creating workshops with children. Tactic
anak. Tactic dan Maria Uthe membangun and Maria Uthe built a communication wall
dinding komunikasi dengan penghuni pe- with the residents of the scavenger settlement
mukiman pemulung Wonocatur. Bisa jadi, in Wonocatur. It could be that this is an ana-
ini merupakan metode analog yang patut di- log method that is worth trying in the village
coba di kampung atau ruang komunitas la- or other community spaces. When the digi-
innya. Ketika ruang digital sudah terlalu riuh tal space is too noisy and divisive instead of
dan justru memecah belah, alih alih mem- building harmony, there are still analog spac-
bangun pengertian, masih ada ruang-ruang es around us that can be used to build a sol-
analog di sekitar kita yang dapat diguna- idarity that has gone. Being together means

19
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

kan untuk membangun kebersamaan yang sharing the feeling that there are people who
sempat hilang. Menjadi bersama artinya tu- struggle to survive amid unwise policies. How
rut merasakan bahwa ada bentuk-bentuk can listening, understanding, and helping
kehidupan yang sedang berjuang untuk ber- each other today could be realized? Perhaps
tahan di tengah kebijakan yang tidak bijak. this is a question that will continue to linger,
Bagaimana mendengar, memahami, dan sa- as experienced through the taking notes work
ling membantu dapat diwujudkan di masa se- of Tactic, Maria Uthe, and the story of Dapur
karang? Mungkin ini pertanyaan yang akan Wonocatur.
terus membekas, seperti yang dialami me-
lalui karya pencatatan Tactic, Maria Uthe, dan
kisah Dapur Wonocatur.

Dapur Bong Suwung yang diwakili oleh Dapur Bong Suwung, represented by Nia
Nia Viviawati (koordinator dapur) dan Res- Viviawati (a kitchen coordinator) and Restu
tu Ratnaningtyas telah berproses bersama Ratnaningtyas, has been in the process of
dengan melakukan dialog secara daring conducting online dialogues because of the
karena situasi dan kondisi yang tidak me- situation and conditions that make it impos-
mungkinkan nyantrik di lokasi. Melalui dialog sible to nyantrik at the location. Through this
ini, keduanya berupaya menggali cerita se- dialogue, the two of them tried to explore the
jarah, lingkungan, dan kondisi warga Bong history, environment, and condition of Bong
Suwung saat pandemi. Restu Ratnaningtyas Suwung residents during the pandemic. Restu
adalah seorang perupa yang kini menetap Ratnaningtyas is an artist who now lives and
dan berkarya di Yogyakarta. Banyak keterhu- works in Yogyakarta. There are many connec-
bungan antara karya-karya Restu sebelum- tions between Restu’s previous works and
nya dengan Bong Suwung, yakni tentang Bong Suwung, namely about the concept of a
konsep rumah, keluarga, dan tanah. house, family, and land.

Selanjutnya, Dapur Lansia yang diwakili Furthermore, Dapur Lansia, represented by


oleh Muntiyati diundang untuk berdialog de- Muntiyati, was invited to have a dialogue with
ngan Studio Malya, sebuah ruang belajar ber- Studio Malya, a shared study room, to open a
sama untuk membuka cara pandang baru new perspective in reading the dynamic so-
dalam membaca kenyataan sosio-kultural In- cio-cultural reality of Indonesia. The members
donesia yang dinamis. Para anggota Studio of Studio Malya and Muntiyati took notes on
Malya dan Muntiyati mencatat mengenai the care works and the elderly experiences
kerja-kerja perawatan dan pengalaman lan- during the pandemic. The rolling discussion
sia di masa pandemi. Diskusi yang bergulir discussed how the elderly became a vulnera-
membahas bagaimana para lansia menjadi ble group who experienced layered marginal-
kelompok rentan yang mengalami peming- ization. Not only considered a non-productive
giran berlapis. Tidak hanya dianggap se- group of people without income, but many of
bagai kelompok masyarakat nonproduktif the elders also experience the turbulence of
tanpa penghasilan, banyak dari para lansia the political-economic crisis which has be-
mengalami turbulensi krisis politik-ekonomi come a personal trauma and is passed on
yang menjadi trauma personal maupun ter- between generations. This pandemic not only
wariskan antargenerasi. Pandemi ini tidak made everyone have to survive harder but

20
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

21
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

hanya membuat setiap orang harus berta- history can also influence the development of
han hidup dengan lebih keras, sejarah masa this struggle. In the note-taking, Studio Malya
lalu pun dapat memengaruhi pembentukan made a sound recording that was taken from
perjuangan ini. Dalam pencatatanya, Studio the stories of the elderly, the people who took
Malya membuat rekaman suara yang ber- care of them, and finally the elderly also took
sumber dari kisah para lansia, orang-orang care of them. At the same time, a record of the
yang merawat dan akhirnya pun ikut dirawat hopes of the elderly to continue to be useful
oleh lansia. Sekaligus, rekaman atas harapan for themselves and others.
para lansia untuk terus menjadi berguna bagi
diri sendiri dan sesama.

Selain program nyantrik, carik dapur lain, In addition to the nyantrik program, other
seperti, Octo Cornelius, Alfin Agnuba, Dholly carik dapur, like Octo Cornelius, Alfin Agnuba,
Husada, dan Timbil Budiarto, membagikan Dholly Husada, and Timbil Budiarto, share
proses berkaryanya kepada publik. Melihat their creative process with the public. Seeing
proses di balik karya atau dapuran seniman the process behind the artist’s work or dapuran
menjadi penting untuk dicatat pula. is also an important thing to note.

Dholly Husada dan Timbil Budiarto men- Dholly Husada and Timbil Budiarto shared
ceritakan proses kerjanya serta refleksinya their work process and their reflections on
mengenai apa artinya kembali ke kebun di what it means to return to the garden in these
masa yang serba (dipaksa) cepat. Return- (forced) fast-paced times. Returning to Our
ing to Our Backyard (Kembali ke Halaman Backyard is a project developed by Dholly
Belakang Kita) adalah proyek yang dikem- Husada and Timbil Budiarto when they were
bangkan oleh Dholly Husada dan Timbil busy cultivating the backyard at the Kunci
Budiarto ketika mereka sedang giat meng- office. They cultivate a previously neglected
olah kebun belakang di kantor Kunci. Dholly backyard into a garden that creates a har-
dan Timbil mengolah halaman belakang yang monious life between plants, animals, and
sebelumnya tidak terurus menjadi sebuah humans. They also initiated discussions and
kebun yang menciptakan kehidupan harmo- workshops so that togetherness and collec-
nis antara tanaman, binatang, dan manusia. tive knowledge could also grow there. Dholly
Timbil dan Dholly pun menginisiasi kegiatan and Timbil presented notes and video pieces
diskusi dan lokakarya sehingga kebersama- documenting the work process in the Return-
an dan pengetahuan kolektif turut tumbuh di ing to Our Backyard project.
sana. Dholly dan Timbil menghadirkan catatan
dan karya video yang mendokumentasikan
proses kerja dalam proyek Returning to Our
Backyard.

Octo Cornelius membagikan prosesnya Octo Cornelius shared his working pro-
berkarya di studio, tentang pertemuannya cess in the studio, about his encounters with
dengan material limbah yang digunakan dan the waste materials and their treatments. He
perlakuannya. Octo membuat tiga karya made three installations that started from the
instalasi yang berangkat dari dapur. Dapur kitchen. The kitchen becomes a space that is

22
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

menjadi ruang yang selalu hidup dan mem- always alive and gives life. He tries to interpret
beri kehidupan. Melalui karya yang berju- the kitchen in terms of material composition
dul Aroma, The Last Nutrition, dan Penjaga and a way to respond to the current situation
Hubungan, ia mencoba menginterpretasi- through his works entitled Aroma, The Last
kan dapur dalam wujud komposisi material, Nutrition, and Penjaga Hubungan.
sekaligus menjadi cara untuk merespon si-
tuasi sekarang.

Alfin Agnuba membuat pertunjukan di Alfin Agnuba made a show in the show-
ruang pamer dengan judul Asah Asa. Da- room titled Asah Asa. In his act, he cooked
lam aksinya, ia memasak kulit lumpia se- spring roll skin as a medium for screen print-
bagai media sablon pengganti kertas. Ia ing instead of paper. He collected the stories
mengumpulkan cerita-cerita para penyintas of Covid-19 survivors during the isolation pe-
Covid-19 selama masa isolasi di shelter yang riod in the shelter then visualized them into
kemudian divisualisasikan ke dalam gambar images and text quotes. He caught the action
dan teks kutipan. Ia menangkap aksi gotong of mutual cooperation and efforts to survive.
royong dan usaha untuk terus bertahan hi- Eating is one of them, even in a state of being
dup. Makan menjadi salah satu upaya untuk unable to taste and smell the aroma.
terus bertahan, meski dalam keadaan tidak
dapat mengecap rasa dan mencium aroma.

Carik dapur Seroja, Aditya Putra Nurfaizi, Carik dapur Seroja, Aditya Putra Nurfaizi,
dan Muhammad Fakhrurrozi menghadirkan and Muhammad Fakhrurrozi presented a vid-
karya video. Seroja merupakan ruang kolek- eo piece. Seroja is a multidisciplinary collec-
tif multidisiplin yang berbasis di Yogyakarta tive space based in Yogyakarta. It aims to store
dengan tujuan menyimpan dan mengarsipkan and archive audio and visual phenomena in a
audio dan visual berupa fenomena-fenome- pandemic to a wider audience. Starting from
na di tengah pandemi untuk diangkat ke kha- the problem of work from home that makes re-
layak luas. Berawal dari persoalan work from ality only accessible through the news through
home (bekerja dari rumah) yang membuat gadgets or television as the medium. Seroja,
realitas hanya dapat diakses melalui beri- for the past two years, has chosen to leave
ta dengan medium gawai ataupun televisi, their shell to find out, document, and share
Seroja selama dua tahun belakangan memi- various things that happened in other unseen
lih keluar dari tempurung untuk mengetahui, rooms through the medium of short films.
merekam, dan membagikan berbagai hal
yang sebenarnya terjadi di ruang-ruang yang
tak terlihat melalui medium film-film pendek.

Aditya Putra Nurfaizi dan Muhammad Aditya Putra Nurfaizi and Muhammad
Fakhrurrozi merekam kisah orang-orang di Fakhrurrozi documented the story of people
Solidaritas Pangan Jogja yang menjalankan at Solidaritas Pangan Jogja who run a soup
dapur umum untuk mencukupi kebutuhan kitchen to meet the food needs of economi-
pangan para kelompok rentan ekonomi di cally vulnerable groups in the early days of the
masa awal pandemi. Tiga figur perempuan pandemic. Three female figures are presented

23
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

dihadirkan dalam video ini, yaitu Ita F. Nadia, in this video, namely Ita F. Nadia, Sri Haryati,
Sri Haryati, dan Ernawati. Ketiganya berbagi and Ernawati. They shared their views on the
pandangan soal pentingnya dapur umum dan importance of a soup kitchen and their en-
dorongan mereka untuk bersolidaritas. couragement for solidarity.

Selain video, beberapa foto yang men- In addition to videos, several photos doc-
dokumentasikan proses memasak dan ber- umenting the process of cooking and sharing
bagi makanan juga ditampilkan. Dokumenta- the food are also presented. This documenta-
si ini menunjukkan betapa beragamnya latar tion shows how diverse the backgrounds of
belakang orang-orang yang bekerja di da- people who work in soup kitchens are. The
pur-dapur umum. Proses distribusi dilakukan distribution process is carried out on foot and
dengan berjalan kaki dan melibatkan inte- involves interaction with the recipients of the
raksi dengan para penerima makanan. Pa- food. In the end, solidarity can also be inter-
da akhirnya, solidaritas juga dapat diartikan preted as an effort to create relationships.
sebagai upaya menciptakan hubungan-hu-
bungan.

Catatan dan karya para carik dapur tidak The notes and works of the kitchen
hanya dipresentasikan dalam ruang studio scrapers are not only presented in the FKY
FKY. Beberapa di antaranya juga hadir di ru- studio. Some of them are also presented in
ang publik, seperti Yudha Sandy dan Studio public spaces, such as Yudha Sandy and
Malya. Penggunaan ruang publik juga men- Studio Malya. The use of public spaces is
jadi siasat saat kondisi ruang pertemuan fisik also a tactic when the conditions of physical
terbatas dan dibatasi. meeting rooms are limited and restricted.

Yudha Sandy menjadi carik dapur yang Yudha Sandy became a carik dapur who
diundang untuk melakukan pencatatan le- was invited to do the documenting through
wat media mural. Mural menjadi salah satu the mural. The mural is a strategy to talk about
siasat membicarakan ruang fisik dan situa- physical space and emergency. Yudha San-
si darurat. Mural Yudha Sandy ditempatkan dy’s mural is located on Bu Ruswo Street. The
di Jalan Bu Ruswo. Sosok Bu Ruswo tidak figure of Bu Ruswo cannot be separated from
bisa dipisahkan dalam sejarah terbentuknya the history of the establishment of the soup
dapur-dapur umum di Yogyakarta selama kitchen in Yogyakarta during the Indonesian
revolusi Indonesia 1948–1949. Ia juga aktif revolution of 1948–1949. She was also active
dalam berbagai pergerakan dan organisasi in various women’s movements and organiza-
perempuan sehingga menjadi tokoh penting tions so that she became an important figure
untuk dicatat. Secara keseluruhan, karya mu- to be noted. Overall, Sandy’s mural depicts
ral Sandy menggambarkan arsitektural ru- the architecture of the house and his image of
mah dan imajinya tentang dapur umum masa a soup kitchen during the Revolution. For him,
Revolusi. Rumah baginya memiliki suara dan the house has a voice and a soul along with
jiwa seiring dengan kronik penghuninya. the chronicle of its inhabitant.

Studio Malya mengajak Suyono, seorang Studio Malya invited Suyono, a gethuk lin-
penjual gethuk lindri, memutar rekaman au- dri seller, to play an audio recording through a

24
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

dio melalui pengeras suara sembari keliling loudspeaker while traveling around the town
kota dan kampung-kampung. Bagi Studio and villages. For Studio Malya, working with
Malya, bekerja sama dengan Suyono dan Suyono and his cart is a way to get these
gerobaknya adalah cara untuk membawa ce- stories moving, from the streets and then
rita-cerita ini bergerak dari jalanan lalu me- intimately sneaking into houses, even if it is
nyelinap ke rumah-rumah secara intim, mes- only a vague sound. This method attempts to
ki hanya terdengar sayup-sayup. Metode ini spread stories about the struggles and hopes
menjadi upaya untuk menyebarkan kisah me- of the elderly and the meaning of collective
ngenai perjuangan dan harapan dari para lan- care during a pandemic.
sia beserta makna perawatan kolektif di ma-
sa pandemi.

Carik Karya Carik Karya

Carik karya adalah orang-orang dari berba- Carik Karya is people from various back-
gai latar belakang dengan karya-karya terpi- grounds with selected works that document
lih yang mencatat lapisan realitas personal, layers of complex personal, social, and polit-
sosial, politik yang kompleks. Dua puluh lima ical realities. The invited twenty-five of them
carik karya yang telah diundang terdiri dari consists of individuals and groups. One of
individu maupun kelompok. Salah satu carik them is Nekropolis. Nekropolis has been ac-
karya yang terlibat adalah adalah Nekropolis. tive as a platform that spreads the city’s inclu-
Nekropolis selama ini aktif sebagai platform sive values through social media campaigns
yang menyebarkan nilai-nilai inklusif kota and discussions. In the 2021 FKY exhibition,

25
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

melalui kampanye media sosial maupun per- Nekropolis created a photo collage as an il-
helatan diskusi. Dalam pameran FKY 2021, lustration of various strategies to fight and
Nekropolis menciptakan sebuah kolase foto survive during a pandemic that is often invisi-
sebagai ilustrasi ragam siasat melawan dan ble. Another artist, Tilarso, talked about work-
bertahan selama masa pandemi yang kerap ers who are often unnoticed in art exhibitions
tidak terlihat. Seniman lainnya, Tilarso, berbi- (the persons who install works) by presenting
cara soal pekerja yang kerap tak kasat mata the display process as a part of his work. Art
dalam pameran seni (para petugas yang me- workers are also one of the issues raised by
masang karya) dengan menghadirkan proses Putri Siswanto. In her work, Putri displays key-
display sebagai bagian karyanya. Pekerja se- words documented from discussions with art
ni juga menjadi salah satu isu yang diangkat workers about work and survival.
oleh Putri Siswanto. Dalam karyanya, Putri
menampilkan kata-kata kunci yang dicatat
dari diskusi bersama pekerja seni tentang
kerja dan bertahan hidup.

Beberapa karya carik karya pun bersing- Some of the notes from carik karya also
gungan langsung dengan pencatatan carik have direct contact with the notes of carik
dapur. Karya Galih Pramudya dipilih karena dapur. Galih Pramudya’s work was chosen
membicarakan tentang Bong Suwung seba- because it talks about Bong Suwung as a
gai rumah bagi para penghuninya dengan home for its residents with various beliefs and
berbagai kepercayaan dan agama yang di- religions practiced. Jessica Ayudya Lesmana
praktikkan. Jessica Ayudya Lesmana meng- presents a diary and collage works that are
hadirkan buku harian beserta karya-karya used to document her daily life as a transwom-
kolase yang digunakan untuk mencatat ke- an and an art worker. Jessica’s involvement as
sehariannya sebagai seorang transpuan dan an activist and her criticism of the heteronor-
pekerja seni. Keterlibatan Jessica sebagai mative gender category shows the diversity of
aktivis dan kritiknya mengenai kategori gen- subjects in the solidarity movement.
der heteronormatif menunjukkan keragaman
subjek dalam gerakan solidaritas yang ber-
upaya ditampilkan dalam pameran FKY 2021.

Ditulis oleh Pelaksana Program Pameran: Written by Exhibition Programmer:


Syafiatudina & Nur Hanifah Syafiatudina & Nur Hanifah

26
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

27
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

28
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

29
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

30
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

31
32
PROGRAM PERTUNJUKAN | SHOW PROGRAM

Gestur, Koreografi, Bunyi:


Catatan Seni Pertunjukan
FKY 2021
Gesture, Choreography, Sound:
FKY 2021’s Performing Arts Notes

P engelolaan program seni pertunjukan di


dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta
(FKY) 2021 melangkah dan berpijak dari ka-
T he programs of performing arts in Festi-
val Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2021
are run and based on two keywords: “cho-
ta kunci “koreografi” dan “performativitas”. reography” and “performativity. The basic
Makna dasar koreografi bukanlah tarian, meaning of choreography is not danced, but
melainkan notasi atau catatan atas gerak, notation or notes on movement, like musical
seperti not balok dalam musik. Sementara notes. Meanwhile, performativity rests on the
performativitas bertumpu pada perjumpaan audience’s encounter with the subject who is
subjek penonton dengan subjek yang diton- being watched and how that encounter oper-
ton dan bagaimana perjumpaan itu beroperasi ates at the level of looking at each other. The
di dalam level saling menatap. Kemungkinan possible meanings and values that arise are
makna dan nilai yang muncul bertumpu pada based on the encounter of those two subjects.
perjumpaan dua subjek itu.

Dua kata kunci di atas memiliki tarikan pa- The two keywords above have a pull on
da kerangka “pencatatan” di level ketubuh- the documentation framework at the physical
an. Dengan kata lain, pencatatan tidak melulu level. In other words, the documentation relies
bertumpu pada tulisan, tetapi juga tindakan not only on writing, but also on daily action,
keseharian, sikap, gestur, ucapan, ritual, dan attitude, gesture, speech, ritual, and perfor-
pertunjukan itu sendiri. Kata kunci turunan da- mance. The keywords derived from the doc-
ri pencatatan adalah “orang dalam” (insider) umentation are “insider” and “outsider”. In the
dan “orang luar” (outsider). Dalam konteks se- context of performing arts, “insider” is the art-
ni pertunjukan, “orang dalam” yang dimaksud ist (or non-artist) who takes notes about their
adalah seniman (atau bukan seniman) yang own social community through the ritual cere-
melakukan pencatatan tentang komunitas mony, art, and so on. The art they create does
sosial mereka sendiri dalam bentuk upacara not come from something far away. This cat-
ritual, kesenian, dan seterusnya. Kesenian egory revolves around traditional arts such as

33
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

yang mereka ciptakan tidak berangkat dari jathilan, wayang, etc. While “outsider” works
sesuatu yang berjarak. Kategori ini berkisar in a gaze, in the distance. In contemporary art,
pada seni tradisi seperti jathilan, wayang, dan “distance” is operated through the method-
seterusnya. Sementara “orang luar” bekerja ology of a variety of modern knowledge and
dalam tatapan, dalam jarak. Dalam seni kon- how a method works and articulates the sub-
temporer, “jarak” dioperasikan melalui me- jects to be seen and discussed. This catego-
todologi dari ragam pengetahuan modern ry was constructed generally for interpreting
dan bagaimana suatu metode bekerja dan dance, theatre, and music.
mengartikulasikan subjek-subjek yang hen-
dak dilihat dan dibicarakan. Kategori ini dibu-
at secara umum untuk melihat tari, teater, dan
musik.

Kategori di atas tidak dipakai secara The categories above are not used in an
mutlak dan kaku, sebab kami juga membuat absolute and rigid way because we also cre-
kategori-kategori sampingan berdasar ma- ate fringe categories based on each discipline
sing-masing disiplin atau jenis keseniannya, or type of art, especially from its thematic
terutama dari kerangka tematiknya. Tari, framework. Dance, theatre, and music are
teater, dan musik adalah disiplin seni yang artistic disciplines that have different char-
memiliki karakter yang berlainan sehingga acters and require the creation of distinctive
menuntut pembuatan kategori yang khas. categories. For instance, the theatre aims at
Misalnya, teater membidik gestur dan ung- everyday gestures and expression as its strat-
kapan keseharian sebagai strateginya. Ada- egy. The dance looks at the framework theme
pun tari menatap kerangka tema tentang ke- of gender equality, a safe space for children
setaraan gender, ruang tumbuh yang aman to grow, and questions about new cultures
bagi anak-anak, juga menyoal budaya baru during the pandemic. Meanwhile, music looks
di masa pandemi. Sementara musik menatap at the issue of community agency and musi-
perkara agensi komunitas dan penjelajahan cians’ exploration of sound.
musisi atas bunyi.

Selain itu, ada nilai tertentu yang mewa- In addition, certain values accommodate
dahi kategori secara umum di FKY 2021, ya- the general categories in FKY 2021, namely
itu sosok, semangat zaman, cara hidup, dan the figure, the spirit of the times, the way of
hiburan. Kami juga memberi perhatian kepa- life, and the entertainment. We also pay atten-
da anak-anak dan remaja sebagai subjek atau tion to children and youth as the subject or the
sosok yang turut memproduksi kebudayaan. figure who participates in cultural production.

Adapun problem media daring dengan Whereas the problem of online media with
pendekatan pre-recorded dan layar dua di- pre-recorded approach and a two-dimension-
mensi sebagai ruang presentasi seni pertun- al screen as its presentation space has also
jukan turut menjadi perhatian kami. Tapi hal become our concern. But we can overcome
itu dapat kami lampaui sebab “pencatatan this because we see cultural documentation
kebudayaan” tidak hanya kami lihat seba- as a vision and an opportunity. We see all per-
gai visi, melainkan juga peluang. Seluruh formances in FKY 2021 as data so that live

34
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

pertunjukan dalam FKY 2021 kami lihat se- presentation (live broadcast) or live streaming
bagai data sehingga presentasi langsung (live with pre-recorded are both valid and won’t be
broadcast) maupun live streaming dengan a problem.
pre-recorded sama-sama sah dan tak men-
jadi soal.

Teater: Gestur dan Komedi Theatre: Gesture & Comedy

Pada gelaran tahun ini FKY 2021 hanya meng- This year FKY 2021 only invited two theatre
undang dua kelompok teater, yaitu Kalanari groups, namely Kalanari Theater Movement
Theatre Movement dan Sedhut Senut. Khu- and Sedhut Senut. Specifically for theater, we
sus teater, kami menurunkan visi pencatatan use gesture and daily landscape as variables
kebudayaan melalui gestur dan lanskap ke- to implement the vision of cultural documen-
seharian sebagai variabelnya. tation.

Kami melihat bahwa apa yang disebut We see that what is called a gesture is a
gestur ialah konstruksi tubuh atau tindak body construction or everyday behavior as a
tanduk sehari-hari sebagai kategori akting category of acting in theatre. In this context,
dalam teater. Dalam konteks ini teater tidak the theatre is seen in performativity involving
hanya dilihat dalam performativitas yang me- acting technique and how acting technique
libatkan teknik akting, tetapi juga bagaimana and theory work in daily themes, especially
teknik dan teori akting bekerja di dalam tema the daily life of the people of Jogja, such as
sehari-hari, khususnya keseharian masyara- small talk at angkringan.
kat Jogja, seperti misalnya obrolan ringan di
angkringan.

Dua kelompok ini memiliki pendekatan These two groups have different ap-
penciptaan yang berbeda. Tidak hanya itu, proaches to creating their works. Further-
pendekatan tersebut juga berimplikasi pa- more, such approaches imply artistic choice
da pilihan dan bentuk artistiknya. Misalnya, and form. For example, Kalanari often works
Kalanari acap bekerja dengan pendekatan with a site-specific performance approach.
site-specific performance. Karya-karya mere- Their works interact a lot with the realities of
ka banyak berinteraksi dengan kenyataan specific space, including the one we picked,
ruang spesifik, termasuk karya Berpaling Berpaling Pulang. In addition, this perfor-
Pulang yang kami pilih. Selain itu, karya ini mance applies bodily practice by combining
menerapkan praktik ketubuhan dengan me- realist and non-realist gestures.
ngombinasikan antara gestur realis dan non-
realis.

Sementara itu, pemanggungan Sedhut Meanwhile, Sedhut Senut based their per-
Senut berpijak pada tradisi panggung de- formance on the tradition of the stage with a
ngan background tonil yang selalu mere- tonil background that they always present in
ka hadirkan dalam setiap pertunjukannya. every performance. Although the performanc-
Kendati pertunjukan yang mereka mainkan es they’ve been playing differ from one play

35
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

berbeda dari satu lakon ke lakon lainnya, teta- to another, the tonil they carry remains the
pi tonil yang dibawa tetap sama. Artinya, pe- same. This means that the staging of Sedhut
manggungan Sedhut Senut bekerja dengan Senut works with the assumption that it is in
pengandaian berada di lokasi yang sama yang the same location represented by the tonil, but
direpresentasikan oleh tonil, tetapi dengan with various conflicts and stories. The charac-
konflik dan pengisahan yang beragam. Wa- ter of Sedhut Senut’s performance is based
tak pertunjukan Sedhut Senut bertumpu pada on comedy operating at the intersection of
komedi yang beroperasi di perlintasan tea- modern theatre and traditional theatre staging
ter modern dan pemanggungan teater tradisi such as ludruk (and similar performances). It is
seperti halnya ludruk (dan contoh pertunjukan called so because the performance of Sedhut
serupa). Disebut demikian sebab pertunjukan Senut is based on play script as one of the
Sedhut Senut membasiskan diri pada naskah characteristics of modern theatre but in the
lakon sebagai salah satu ciri teater modern, staging strategy and division of roles of char-
tetapi dalam strategi pemanggungan dan acter coming in and out between the acting
pembagian peran karakter tokoh keluar-ma- and the non-acting. Sedhut Senut is adept
suk antara akting dan bukan akting. Sedhut at how the acting categories in the theatre,
Senut lihai membuat bagaimana kategori which are not singular, are carried out in a
akting dalam teater yang tidak tunggal itu relaxed manner and without having to leave
dijalankan dengan santai dan tanpa harus the plot system that has been set in the script.
keluar dari sistem alur yang telah ditetapkan It means they put the script of the play as a
dalam naskah. Artinya, mereka menempat- framework but still play with improvisation.
kan naskah lakon sebagai kerangka, tapi te-
tap bermain-main dengan improvisasi.

36
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Secara tematik, baik Kalanari maupun Thematically, both Kalanari and Sedhut
Sedhut Senut, berpijak pada kampung dan Senut have based their works on the village
orang-orang biasa sebagai lanskap pengi- and ordinary people as the storytelling land-
sahannya. Jika dua karya ini dijajarkan, ki- scape. If these two works are juxtaposed,
ta dapat melihat dua ekstrim pilihan artistik we can see two extremes of different artis-
yang berbeda: Kalanari bertumpu pada lo- tic choices: Kalanari is based on a specific
kasi spesifik dan bagaimana makna pulang location and how the meaning of going home
ditubuhkan dengan perilaku masyarakat di is embodied in the behavior of people in rural
pedesaan yang tengah rindu pulang; semen- areas who are longing to go home; while
tara Sedhut Senut mengoptimalkan komedi Sedhut Senut optimizes comedy in a humor-
dalam percakapan penuh candaan. ous conversation.

Khusus Sedhut Senut, kami memperte- Specifically for Sedhut Senut, we brought
mukan kelompok tersebut dengan Ndarboy the group together with Ndarboy Genk, a
Genk, sebuah band musik dangdut yang dangdut music band that is currently popular.
sedang populer. Pada gelaran FKY 2021 ini In FKY 2021 event, Sedhut Senut made a new
Sedhut Senut membuat lakon baru berdasar play based on three Ndarboy Genk songs,
tiga lagu Ndarboy Genk, yakni “Tibo Mbu- namely “Tibo Mburi”, “Ambyar Mak Pyar”, and
ri”, “Ambyar Mak Pyar”, dan “Balungan Ke- “Balungan Kere”. The collaboration between
re”. Kolaborasi antara dua disiplin seni yang these two different arts disciplines resulted in
berbeda ini menghasilkan lakon yang mereka a play they called the “Broadway Jawa Ngoko”
sebut sebagai “Broadway Jawa Ngoko” entitled Aku Obah, Kowe Mamah.
berjudul Aku Obah, Kowe Mamah.

37
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Tari: Mementaskan Gender Dance: Performing Gender

Pertunjukan tari menjadi salah satu bagian A dance performance is an integral part of
yang selalu ada dalam FKY. Tidak dipungkiri FKY. It is undeniable that dance is presented
bahwa tari dihadirkan salah satunya seba- as a function of entertainment and excitement
gai fungsi hiburan dan kemeriahan di dalam of the festival. However, in FKY 2021, this
festival. Namun, dalam FKY 2021, bentuk form of performance based on body material
pertunjukan dengan basis material tubuh ini is tried to be manipulated into a process of
coba disiasati menjadi proses membongkar dismantling and reflecting the culture that has
dan memantulkan budaya yang telah me- been embedded, both in everyday life and on
nubuh, baik di dalam kehidupan sehari-ha- the stage itself. This is certainly in accordance
ri maupun dalam panggung pertunjukan itu with the FKY 2021 framework, which focus-
sendiri. Hal ini tentu sesuai dengan kerangka es on cultural documentation. Therefore, the
FKY 2021 yang mencoba fokus pada pen- selection of dance works is not only based
catatan kebudayaan. Oleh karenanya, pemi- on artistic beauty but also represents crucial
lihan karya tari tidak hanya berpijak pada discourses that need to be discussed, both
keindahan artistik semata, tetapi juga me- in the lives of dance artists themselves and
wakili wacana-wacana krusial yang perlu di- those connected with the daily life of society
bicarakan, baik dalam kehidupan seniman tari in general.
itu sendiri maupun yang terkoneksi dengan
hidup keseharian masyarakat secara umum.

Beberapa wacana yang disorot adalah Some of the highlighted discourses are the
pembicaraan tentang kesetaraan gender, ru- discussion about gender equality, safe grow-
ang tumbuh yang aman bagi anak-anak, ju- ing space for children, as well as questioning
ga menyoal budaya baru di masa pandemi. about the new culture during the pandemic
Di luar soal wacana, ada pula kesadaran era. Apart from the discourse, there is also an
yang dihadirkan tentang pelestarian hingga awareness that is presented about the con-
pengembangan seni tari yang diharapkan servation and the development of the art of
terwujud di atas panggung. Pelestarian di sini dance which is expected to be realized on
bukan sekadar mengulang yang sudah ada stage. Preservation here is not just repeating
untuk sekadar masuk ke dalam panggung what is already there just to enter the stage,
pementasan, tapi juga mulai membicarakan but also starting to talk about and record the
dan mencatat pengetahuan di dalamnya. knowledge in it. It is hoped that the expected
Harapannya, melalui catatan pengetahuan sustainability will always be contextual with
ini, maka kelestarian yang diharapkan akan its era through this record of knowledge. Who
selalu kontekstual dengan zamannya. Siapa does record this knowledge? It is the subject
yang mencatat pengetahuan ini? Tentu subjek of culture itself because they are the ones who
budaya sendiri, karena merekalah yang paling understand best what is embedded in their
paham atas apa yang menubuh dalam dirinya. bodies.

Memaksimalkan bentuk daring, baik By optimizing online form through vid-


melalui video, foto, hingga teks, maka seti- eo, photo, or text, every dance performance
ap pertunjukan tari dalam FKY 2021 kali ini in FKY 2021 is treated specifically, which is

38
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

39
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

40
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

diperlakukan secara spesifik, yaitu dilihat seen from its needs and characteristics. The
dari kebutuhan dan juga karakteristiknya. process of taking video, photos, and the text
Pengambilan video dan foto serta teks yang presented from one work to another varies,
dihadirkan dari satu karya dengan yang lain- depending on the focus highlighted in each
nya berbeda-beda, tergantung pada fokus work. Hopefully, with the usage of these var-
yang disorot dalam setiap karya. Dengan ious media, the produced notes will be more
penggunaan berbagai media ini, diharapkan accessible and can be enjoyed, read, and re-
catatan yang dihasilkan lebih terakses dan flected by diverse audiences.
dapat dinikmati, dibaca, dan dipantulkan oleh
penonton yang beragam.

Pertimbangan gagasan dan bentuk The consideration of the idea and the form
penyajian di atas pada akhirnya mengha- of the presentation above ultimately produced
silkan karya-karya dari subjek-subjek terpi- the works of the following selected subjects.
lih berikut. Kesemuanya dikategorikan dalam All of them are categorized in terms of enter-
kerangka hiburan, semangat zaman, cara hi- tainment, the spirit of the times, the way of life,
dup, dan sosok. and character.

Karya Anoman Duta (Ramayana Bocah) The work of Anoman Duta (Ramaya-
oleh Mahambara Putra Putri Omah Gondhol. na Bocah) by Mahambara Putra Putri Omah
Meskipun masuk ke dalam kategori hiburan, Gondhol. Even though it is included in the en-
tapi tidak hanya pertunjukan semata yang tertainment category, it is not just a show that
dihadirkan dalam alih media. Melalui karya is presented in digitization. Through the work
dalam bentuk video, diperlihatkan pula ba- in the form of video, it is also shown how par-
gaimana para orang tua dan orang dewasa ents and adults from the right and left sides of
dari sisi kanan dan kiri panggung, juga para the stage, as well as the musicians, support
pengrawit mendukung anak-anak yang se- the children who are performing. This situa-
dang berpentas. Situasi ini menjadi salah tion is one of the documents related to build-
satu catatan terkait bagaimana membangun ing a safe and supportive child growth space
ruang tumbuh anak yang aman dan penuh for those who are closest to them. In addition,
dukungan dari orang-orang terdekatnya. Se- Omah Gondhol as one of the art spaces in
lain itu, Omah Gondhol sebagai salah satu Yogyakarta, which has been quite productive,
kantong kesenian di Yogyakarta yang sela- has also been introduced to a wider audience.
ma ini cukup produktif juga sekaligus diper-
kenalkan kepada khalayak yang lebih luas.

Gedrug Wanodya oleh Krincing Manis For Gedrug Wanodya by Krincing Manis
Dance Studio. Karya yang dikembangkan Dance Studio, this work, which was devel-
dari salah satu bagian Jathilan, Rampak oped from a part of Rampak Buto’s Jathilan,
Buto, ini masuk dalam kategori semangat is included in the category of the spirit of the
zaman. Bukan sekadar kebaruan dalam times. It’s not just the novelty in choreography
bentuk koreografi saja yang membuatnya that makes it contextual but also relates to the
kontekstual, tetapi terkait pula dengan wa- discourse presented. The dichotomy of femi-
cana yang dihadirkan. Dikotomi feminin dan nine and masculine, which is usually opposed

41
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

maskulin yang biasanya dipertentangkan oleh by the audience and attached to certain sex is
khalayak dan dilekatkan pada jenis kelamin actually presented as an equal and comple-
tertentu, justru coba dihadirkan setara dan menting each other in harmony. The digitiza-
saling melengkapi secara harmonis. Alih me- tion is also an opportunity to make it easier
dia video juga menjadi kesempatan untuk to present this discourse in an artistic form,
memudahkan menghadirkan wacana ini da- such as changing costumes which—if done
lam bentuk artistik, seperti pergantian kos- on stage, it would take a long time—can be
tum yang—jika dilakukan di atas panggung presented continuously in a video. In addition,
butuh waktu panjang—dapat dihadirkan se- Rampak Buto, who is usually present in the
cara berkelanjutan dalam sebuah video. Se- field or other open space in the community, is
lain itu, Rampak Buto yang biasanya hadir still considered for its presence in this online
di lapangan atau ruang-ruang terbuka lain di media.
tengah masyarakat tetap dipertimbangkan
kehadirannya dalam media daring ini.

Sesak oleh Widi Pramono. Masuk da- Sesak by Widi Pramono is Included in the
lam kategori cara hidup, karya ini menco- category of Semangat Zaman, and this work
ba mengekspresikan tubuh di dalam ruang tries to express the body in personal and so-
personal dan sosial yang berubah dinami- cial space that both have changed their dy-
kanya karena pandemi. Pengalaman perso- namics due to the pandemic. The choreogra-
nal koreografer merasakan kesendirian, ke- pher’s personal experience of loneliness, re-
terbatasan, kesulitan ekonomi, serta kerin- striction, economic difficulty, and the longing
duan berinteraksi bebas dengan orang lain to interact freely with others is an important
merupakan gagasan penting dalam Sesak. idea in Sesak. This is the importance of and
Ini pula yang menjadikan pentingnya karya the reason why we picked this work. In the
ini dihadirkan. Di tengah pandemi yang tak midst of a pandemic that never ends, feeling
urung selesai, merasakan koneksi dengan connected with other people’s experiences is
pengalaman orang lain adalah hal sederha- a simple thing that can sometimes be quite
na yang terkadang cukup menenangkan. calming. This work is presented as a medium
Karya ini hadir sebagai salah satu media bagi for the choreographer himself to connect with
koreografer sendiri untuk terkoneksi dengan the audience’s experience and vice versa. The
pengalaman penonton, begitu pula harapan kitchen was chosen to be the main stage in
sebaliknya. Dapur dipilih menjadi panggung Sesak because this space is the center of life
utama dalam Sesak karena ruang ini adalah in the house. The choice of space and time
pusat kehidupan di dalam rumah. Pemilih- in digitization is very much considered as the
an ruang dan waktu dalam alih media vi- logic of the experience by watching this work.
deo sangat dipertimbangkan sebagai logika
pengalaman menonton karya ini.

Ibu Menari yang merupakan empat no- Ibu Menari is a collection of short works
mor karya pendek dari koreografer dan penari by choreographers and female dancers who
perempuan yang telah berumah tangga dan are married and have children, namely Anisa
memiliki anak, yaitu Anisa Pratiwi, Arjuni Pratiwi, Arjuni Prasetyorini, Tirza Ong, and
Prasetyorini, Tirza Ong, dan Yuni Ratnasari. Yuni Ratnasari. The work that falls into Sosok

42
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Karya yang masuk dalam kategori sosok ini category is an illustration of how each danc-
merupakan gambaran tentang bagaimana er-mother negotiates the tension between
masing-masing ibu-penari melakukan nego- being a mother and wife with the desire to
siasi di dalam tegangan antara menjadi ibu work. Domestic and public domain (dancing)
dan istri dengan keinginan untuk berkarya. is negotiated. Usually attached as a domestic
Ranah domestik dan publik (menari) dita- space, the house is re-read and criticized for
war. Rumah yang biasanya melekat sebagai its limitations as a public space (stage) for per-
ruang domestik dibaca ulang dan dikritisi ba- formances. The complexity of women’s issues
tasannya sebagai ruang publik (panggung) and gender construction in the dance perfor-
pertunjukan. Kompleksitas isu perempuan mance scene itself is still not fully discussed.
dan konstruksi gender dalam skena pertun- At least through this work, there is support for
jukan tari sendiri masih luput dibicarakan the choice of the dancer-mothers without any
hingga tuntas. Maka, paling tidak melalui kar- judgment on that choice. Becoming a full-time
ya ini ada kehadiran dukungan bagi pilihan housewife, working in public space, or work-
para ibu-penari tanpa ada penghakiman atas ing at home are both legal and valid choices
pilihan tersebut. Menjadi ibu rumah tang- and have equal value. Of course with a note,
ga penuh, bekerja di ruang publik, maupun the choice was made consciously and without
bekerja di rumah masing-masing adalah pi- pressure. In fact, the diversity of the narrative
lihan sah dan valid serta mempunyai nilai yang of the mother-dancer is expected to be pres-
setara. Tentu dengan catatan, pilihan tersebut ent as a form of independence and empow-
diputuskan dengan sadar dan tanpa tekan- erment over herself and her body. Ibu Menari
an. Justru keberagaman narasi ibu-penari ini is manifested in the video as specific narra-
diharapkan hadir sebagai wujud kemerde- tives for each dancer, photos that illustrate
kaan dan keberdayaan atas diri dan tubuh- the complexity and dynamics of the dancers
nya. Karya Ibu Menari diwujudkan dalam vi- facing their choices, as well as text that com-
deo sebagai narasi spesifik masing-masing plements the video and photos.
ibu-penari, foto-foto yang menjadi gambaran
kompleksitas sekaligus dinamika para ibu-
penari menghadapi pilihannya, juga teks yang
melengkapi tangkapan video dan foto.

Sabrayat Angguk oleh Sanggar Langit Sabrayat Angguk by Sanggar Langit Al-
Alang-Alang (Dinas Kebudayaan Kabupaten ang-Alang (Kulon Progo Regency Culture
Kulon Progo), Srandhulan oleh Anterdans Office), Srandhulan by Anterdans (Yogyakar-
(Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta), dan ta City Culture Office), and Montro dance by
tari Montro oleh Paguyuban Seniman Ta- the Bantul Dance Artists Association (Bantul
ri Bantul (Dinas Kebudayaan Kabupaten Regency Culture Office) were presented in the
Bantul) dihadirkan dalam kategori hiburan. entertainment category. Furthermore, the se-
Lebih jauh, pemilihan karya-karya ini me- lection of these works is an effort to encourage
rupakan upaya mendorong pengembang- the development of dances that have grown
an kesenian-kesenian tari yang tumbuh dari from the community to be more attractive for
masyarakat untuk dapat lebih diminati dari people from generation to generation to enjoy,
generasi ke generasi, baik bentuk maupun both forms and knowledge. This development
pengetahuannya. Pengembangan ini bukan is not only about the elements that exist in

43
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

hanya soal elemen-elemen yang ada di dalam the dance itself, but also about exploring and
tari itu sendiri, tapi juga mencoba menjela- adapting to the needs of online performances
jah dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan which are one of the adaptations during the
pertunjukan daring yang menjadi salah satu pandemic era.
adaptasi di masa pandemi.

Musik: Membunyikan Jogja Music: The Sound of Jogja

Mulanya, kami ingin meletakkan pertunjuk- Initially, we wanted to put musical performanc-
an musik pada logika sederhana FKY, yak- es on FKY’s simple logic, namely about repre-
ni ihwal representasi. Jujur saja, logika ter- sentation. Honestly, that logic makes it many
sebut mempermudah berkali-kali lipat untuk times easier to curate one out of many musi-
mengkurasi satu di antara banyak musisi di cians in any given genre for anyone. Howev-
sebuah genre tertentu untuk siapa pun. Na- er, it is too simple to do, and the question of
mun, hal tersebut terlalu sederhana dilaku- representation just boggles the head, such as:
kan dan pertanyaan mengenai representasi what does it represent?; who is represented?;
justru menyesaki kepala, seperti: apa yang why should they be represented this year?;
diwakili?; siapa yang diwakili?; mengapa ta- how is representation established when only
hun ini harus diwakili mereka?; bagaimana one group is represented?; etc. As a result, for
keterwakilan terjalin ketika hanya satu grup us, representation should not be limited to the
yang mewakili?; dan seterusnya. Alhasil, ba- presence of a certain type of genre but rather
gi kami, representasi tidak boleh sebatas a strong and responsible reason for a certain
presensi untuk jenis genre tertentu, melain- perspective.
kan adanya alasan kuat dan bertanggung
jawab akan sebuah tatapan tertentu.

44
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Alhasil, kami justru lebih menyisir agen As a result, we are actually combing the
serta agensi para musisi yang hidup dan tum- agents and agencies of musicians who live
buh di Yogyakarta. Apa yang telah, tengah, and grow in Yogyakarta. What has been, is,
dan akan tumbuh? Jika ditelusuri secara and will grow? If we look more closely, we find
lebih, maka kami menemukan subjek aktif, active subjects, namely community and indi-
yakni komunitas serta individu. Tarik ulur an- vidual. We linked this tug-of-war between indi-
tara individu dan komunitas ini lantas kami viduals and communities to how they traverse
tautkan dengan bagaimana trayektori dan and explore sound. That’s how we started
penjelajahan bunyi yang mereka lakukan. curating certain musicians. Of course, the cu-
Dengan cara itulah, kami mulai mengkurasi ration of musicians/music groups and music
musisi tertentu. Sudah barang tentu kurasi genres is based on the framework of “adorn”
musisi/grup musik dan genre musik dipilih instead of “plain”. The “adorn” here leads us
berdasarkan kerangka “ada apanya” alih-alih to the follow-up question: What do we need
“apa adanya”. “Ada apanya” di sini menggi- to look at from the selected musicians? This
ring kami pada pertanyaan lanjutan, apa yang seems to be in line with the big theme of FKY
perlu kami tatap dari musisi tertaut? Hal ini 2021, documenting culture—especially look-
kiranya sejalan dengan tema besar FKY 2021, ing at those who are empowered.
pendokumentasian budaya—khususnya me-
natap mereka yang berdaya.

Ihwal tatapan ini lantas bersinergi dengan This perspective then synergizes with the
kerangka utama dari pertunjukan FKY 2021, main framework of the FKY 2021 show/exhi-
yakni tiga cara pandang, antara lain melihat bition, namely three perspectives, including
dari dalam, melihat dari luar, dan saling si- looking from the inside, looking from the out-
lang luar dalam. Ketiga cara pandang ter- side, and looking from the inside out. These
sebut menjadi ejawantah dari notasi sosial. three perspectives are the embodiment of
Dari kerangka-kerangka tersebut juga, ta- social notation. From these frameworks, the
tapan pada individu atau komunitas sema- perspective on individuals or communities is
kin terkurasi secara mangkus dan sangkil. increasingly effectively and efficiently curated.
Terdapat 13 penampil musik yang terlibat There are 13 musical performers involved and
berdasarkan kerangka program pertunjukan. it is based on the framework of the perfor-
Untuk mengejawantahkan bagaimana tatap- mance program. In order to demonstrate how
an menjadi landasan pemilihan, kami tautkan perspective becomes the basis of selection,
beberapa di antaranya sebagai ilustrasi. we have linked some of them as an illustration.

Pertama, O.K. Surya Mataram. keterlibat- First, Surya Mataram Keroncong Orches-
an O.K. Surya Mataram tentu bukan untuk tra. The involvement of Surya Mataram Keron-
memenuhi kuota genre keroncong, melain- cong Orchestra did not only fulfil the quota
kan memberikan tatapan khusus pada pe- for the keroncong genre but gave a special
juang keroncong—khususnya Ibu Sri Hartati— look to the keroncong activist—especially Sri
yang telah menghidupi orkesnya sejak tahun Hartati—who had been supporting her own
1971. Tidak hanya itu, O.K. Surya Mataram orchestra since 1971. Not only that, Surya
merupakan salah satu keroncong tertua di Mataram Keroncong Orchestra is one of the
Yogyakarta. Dalam musikalitas, orkes terse- oldest keroncong groups in Yogyakarta. In

45
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

but juga memiliki tawaran yang jelas, baik terms of musicality, the orchestra also has a
pada pakem, gaya, hingga perkembangan. clear offer, both in terms of grip, style, and
Maka, tiada alasan untuk tidak menatap O.K. development. So, there’s no reason not to
Surya Mataram. Kedua, Pendhoza. Pendhoza look at Surya Mataram Keroncong Orchestra.
adalah band hiphop dangdut dari Bantul/Gu- Second, Pendhoza. Pendhoza is a dangdut
nung Kidul. Terkurasinya Pendhoza bukan hip-hop band from Bantul/Gunung Kidul. The
sekadar menampilkan dangdut, tetapi se- curation of Pendhoza is not just a display of
bagai ruang artikulasi akan kemutakhiran dangdut, but as a space for the articulation
bahasa ngoko dalam menarasikan keseha- of the latest ngoko language in narrating the
rian serta perasaan cinta masyarakat kelas daily life and feeling of love for the middle and
menengah dan bawah. Tentu masih tersisa 11 lower classes. Needless to say, there are still
tatapan lainnya, tapi yang bisa kami pastikan 11 more looks left, but what we can be sure of
adalah cara pandang itu berlaku surut ke is that they apply retroactively to all perform-
semua penampil. ers.

Hal lain yang menarik, dari ketiga belas Another interesting thing from the thirteen
penampil, terdapat narasi yang tersemat pa- performers is a narrative that is embedded in
da mereka ataupun muncul karena interaksi them or arises because of the interaction be-
antarmereka, yakni keberdayaan, bertahan, tween them, namely empowerment, survival,
bersiasat, kreativitas, inovasi, terbaru, terlahir tactic, creativity, innovation, newest, reborn,
kembali, memetakan ulang, membahasakan remapping, discussing reality, looking at the
realitas, menatap yang tidak ditatap, me- unseen, taking apart singularity, responding to
retas ketunggalan, merespons fenomena, phenomena and ways of expressing in Yogya-
dan cara ungkap Yogyakarta. Pesan-pesan karta. These messages become the impres-
ini menjadi kesan yang muncul arbitrer ketika sion that appears arbitrary when watching
melihat pemusik demi pemusik tampil da- musician after musician performs in an event
lam pelaksanaan yang tersusun berdasarkan arranged by date.
tanggal.

Lantas, bagaimana pesan-pesan terse- Thus, how are these messages wrapped?
but dikemas? Alih-alih ditampilkan muluk- Instead of presenting them in a grandiose
muluk, pentas justru digelar sederhana, manner, the stage was held simply only in a
hanya dalam sebuah ruang persegi (black black box and allowed the performers to play
box) dan membiarkan penampil bermain- around, tug and pull, and intervene in the show
main, menarik-ulur, hingga mengintervensi with their respective performances. In broad-
pertunjukan dengan daya tampil dari ma- casting, FKY 2021 also took live broadcast-
sing-masing mereka. Dalam penayangan, ing as the method. The consequence of this
FKY 2021 juga menempuh langkah live choice is that performers would come to the
broadcasting. Konsekuensi dari pilihan ini studio and present their performance in one
adalah penampil datang ke studio dan me- go, without editing, and are directly watched
nampilkan performanya sekali jalan, tanpa by the public in front of their laptop or smart-
edit, dan langsung ditonton oleh publik di phone screen. The show also uses multi-cam-
depan layar laptop ataupun ponsel pintar eras to create an atmosphere and allow the
mereka. Tayangan pun menggunakan multi- audience to see performers with a variety of

46
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

kamera untuk menciptakan suasana dan visuals and a “close” distance. Meanwhile, the
memberikan privilege untuk penonton dalam sound itself is managed by the sound engi-
melihat penampil dengan ragam visual dan neer directly.
jarak yang “dekat”. Sementara itu, bebunyian
yang tercipta dikelola oleh sound engineer
secara langsung.

Di sudut yang lain, imajinasi akan pe- On the other hand, the audience’s imagi-
nonton yang mendengarkan apa yang pe- nation who listens to what the performer plays
nampil mainkan seakan merongrong bunyi seems to undermine the sound after a sound
demi bunyi terbuat. Namun, kami tidak is presented. However, we do not deny that
memungkiri jika ada pertunjukan musik musical performances used hybrid mode,
yang melakukan moda hybrid, di mana where the tapping was a strategy in present-
tapping menjadi strategi dalam mengemas ing the show. This was also done based on
pertunjukan. Hal ini dilakukan turut berda- the reason and framework to be achieved, for
sar pada alasan dan kerangka yang ingin example, the Alamanda show with reunion as
dicapai, misalnya, pertunjukan Alamanda its concept, since it was difficult to bring in
yang memang berkonsep reuni, tetapi sulit members together because the Covid-19 sit-
untuk mendatangkan anggota karena situasi uation had escalated and lasted a long time in
penyebaran Covid-19 sempat meninggi dan Yogyakarta. The same thing happened to the
bertahan lama di Yogyakarta. Pun yang ter- joint show between Sedhut Senut Theater and
jadi pada pertunjukan gabungan antara tea- Ndarboy Genk. However, they are all based on
ter Sedhut Senut dengan Ndarboy Genk. a clear milestones framework.
Namun, itu semua didasarkan pada kerangka
capaian yang jelas.

47
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Tentang bagaimana respons penonton Regarding how the audience responded to


atas itu semua, kami paham jika kesan pen- the performances, we understand that not all
dokumentasian budaya pada musik tidak of the impressions of cultural documentation
semua dapat muncul secara langsung. Bah- on music can appear directly. In fact, many of
kan, banyak dari pertunjukan musik yang the musical performances are meant to be en-
dimaksudkan menjadi hiburan. Namun, ka- tertainment. However, we believe that cultural
mi percaya jika dokumentasi budaya bukan documentation is a serious matter and about
hanya soal yang serius, melainkan soal bunyi the sound of love, resistance, togetherness,
mengenai cinta, perlawanan, kebersamaan, and other themes that accompany you when
dan tema lain yang menemani Anda ketika you live, grow and develop in/for/because of
tinggal, tumbuh, serta berkembang di/untuk/ Yogyakarta.
karena Yogyakarta.

Meletakkan Riuh A Festive Momenta

Selama penyelenggaran festival, kami me- During the festival, we chose three momen-
milih tiga momentum untuk memberikan tums to provide documentation that accom-
sebuah pencatatan yang mewadahi upaya modates the efforts of entertainment, informa-
kehadiran hiburan, muatan informasi, dan tion content, and knowledge at the same time.
pengetahuan sekaligus. Meskipun semua Even though all the documentations contain
catatan berisi hal tersebut, momentum ini this, this momentum is a way to place the
menjadi cara untuk menempatkan gegap public’s excitement in the context we narrate.
gempita masyarakat tertuju pada konteks These three momentums are the opening, the
yang kami narasikan. Tiga momentum ini middle of the event, and the closing of FKY
adalah pembukaan, tengah penyelengga- 2021.
raan, dan penutupan FKY 2021.

FKY 2021 dibuka dengan pertunjukan FKY 2021 opened with a music perfor-
musik oleh Wijilan Kidz dan pertunjukan Ta- mance by Wijilan Kidz and a Manggalatama
ri Manggalatama oleh Wahyuning Kuswolo. Dance performance by Wahyuning Kuswolo.
Wijilan Kidz merupakan kelompok rap yang Wijilan Kidz is a rap group consisting of ele-
beranggotakan anak-anak SD dan SMP. mentary and junior high school students. Wi-
Wijilan Kidz mampu mengisi kekosongan jilan Kidz is able to fill the void of children’s
produksi lagu anak di Indonesia saat ini de- song production in Indonesia today with its
ngan karya-karya mereka yang lebih populer more popular and fresh works. Songs from
dan segar. Lagu-lagu dari Wijilan Kidz meru- Wijilan Kidz are children’s songs written by
pakan lagu anak yang ditulis oleh anak-anak children about children of all ages to enjoy.
tentang anak-anak untuk dapat dinikmati Through music, they play, learn, and have fun.
oleh semua kalangan. Melalui musik, mereka Meanwhile, Wahyuning Kuswolo is a dance
bermain, belajar, dan bersenang-senang. Se- group consisting of three teenagers. Amid the
mentara itu, Wahyuning Kuswolo merupakan development of information & technology that
kelompok tari yang saat ini beranggotakan allows cross-cultures to be increasingly inter-
tiga remaja. Di tengah perkembangan tek- mingled, they still have seriousness in study-

48
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

nologi informasi yang memungkinkan silang- ing and deepening the practice of traditional
saling kebudayaan semakin berbaur, mereka arts. These two performances are a form of
masih memiliki kesungguhan dalam mem- our attention to the next generation of culture
pelajari dan mendalami praktik seni tradisi. (children) who often get less attention. From
Dua pertunjukan ini menjadi salah satu ben- both, it can also be seen that children can
tuk perhatian kami pada generasi penerus play a role in two different cultural trajectories,
kebudayaan (anak-anak) yang sering kali ku- namely modern and traditional, at the same
rang mendapat perhatian. Dari keduanya, ju- time.
ga dapat dilihat bahwa anak-anak dapat ber-
peran dalam dua lintasan kebudayan yang
berbeda, yaitu modern dan tradisi secara
bersamaan dalam satu waktu.

Di pertengahan penyelenggaraan, kami In the middle of the event, we designed a


mendesain sebuah pertunjukan sebagai cara show to look at music from the point of view
melihat musik dari sudut pandang komuni- of the built communities, cross-generational
tas yang terbangun, kolaborasi lintas gene- collaboration, and literary activation. Alasan
rasi, dan aktivasi sastra. Pertunjukan Alasan Bertemu came with an emphasis on commu-
Bertemu hadir dengan menitik beratkan pada nity as a spirit of empowerment. As documen-
komunitas sebagai semangat keberdayaan. tation, we feel it is important to highlight mu-
Sebagai sebuah pencatatan, kami merasa sical culture beyond the ever-emerging and
penting untuk menyoroti budaya musik di lu- evolving genres. In Yogyakarta’s context, Ala-
ar genre yang terus muncul dan berkembang. manda Music Corner is a community that has
Dalam konteks Yogyakarta, Alamanda Music participated in representing the development
Corner merupakan komunitas yang telah tu- and notes of music itself. This community has
rut merepresentasi perkembangan dan catat- spawned many musicians in Yogyakarta, both
an atas musik itu sendiri. Komunitas ini telah group and individual, who have impacted the
melahirkan banyak musisi di Yogyakarta, ba- realm of musical and national industry.
ik grup maupun individu, yang berpengaruh
terhadap ranah musik dan industri nasional.

Pertunjukan ini juga diupayakan menja- This show is also intended to be a collabo-
di ruang kolaborasi antara Alamanda Music ration space between Alamanda Music Corner
Corner dengan band anak Yogyakarta, The and a Yogyakarta children’s band, The Beast
Beast Kidz. Kolaborasi ini sebagai salah sa- Kidz. This collaboration aimed to provide a
tu tujuan memberi ruang percakapan antar- space for intergenerational conversation and
generasi dan imajinasi tentang masa depan. imagination about the future. Moreover, look-
Terlebih, menilik kembali tujuan FKY 2021 ing back at FKY 2021’s goal to place children
untuk tidak hanya menempatkan anak- as an object and provide opportunities and a
anak sebagai objek, tetapi memberi peluang space for children as a subject who plays an
dan ruang bagi anak-anak sebagai subjek active role in the development of Yogyakarta’s
yang berperan aktif dalam perkembangan culture.
kebudayaan Yogyakarta.

49
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Alasan Bertemu juga menjadi pertunjuk- Alasan Bertemu is also a performance that
an yang mewadahi aktivasi sastra sebagai accommodates the activation of literature as
unsur yang memiliki pertautan lekat dengan an element that has a close link with music.
musik. Gunawan Maryanto diundang un- Through a literary approach, Gunawan Mary-
tuk merespon syair atau lirik lagu yang lahir anto was invited to respond to a poem or song
dari berbagai grup musik dalam komunitas lyrics born from various musical groups in the
Alamanda melalui pendekatan sastra, disi- Alamanda community, addressed and read as
kapi dan dibaca sebagai bait puisi. Gunawan poetry stanza. Gunawan Maryanto was one
Maryanto merupakan salah satu seniman of Yogyakarta’s artists who has been active in
Yogyakarta yang telah bergerak di banyak many fields of art, such as literature, theater,
bidang seni, seperti sastra, teater, dan musik. and music.

Momentum terakhir adalah penutupan The last momentum was the closing of
FKY 2021. Kami memilih Ibu Menari dengan FKY 2021. We chose Ibu Menari with the Sido
tari Sido Luhur yang ditampilkannya. Tari- Luhur dance that they performed. This dance
an ini merupakan refleksi atas filosofi batik reflects the philosophy of Sido Luhur batik,
Sido Luhur yang kerap dikenakan perempu- which women often wear in a wedding cer-
an dalam upacara pernikahan dan mitoni emony and a mitoni in Yogyakarta tradition.
dalam adat tradisi Yogyakarta. Ibu Mena- Ibu Menari, in the previous four work notes,
ri dalam catatan empat karya sebelumnya has developed a dance form that expresses
telah mengembangkan bentuk tarian yang themselves as female dancers by responding
mengekspresikan diri mereka sebagai pena- to a mother’s home and daily activities. The
ri perempuan dengan merespon rumah dan Sido Luhur dance shows that the dancers can
kegiatan sehari-hari seorang ibu. Tarian Sido also answer about the preservation of dance
Luhur menunjukkan bahwa para penari juga rooted in tradition.
mampu menjawab tentang pelestarian tari
yang berakar pada tradisi.

Susilo Nugroho, atau dikenal juga seba- Susilo Nugroho, also known as Den Ba-
gai Den Baguse Ngarso, menampilkan per- guse Ngarso, presented a monologue perfor-
tunjukan monolog Sarwa Samadya yang mance of Sarwa Samadya that took the spirit
mengambil semangat dagelan mataraman. of the slapstick mataraman. Apart from enter-
Selain sebagai hiburan, pertunjukan ini juga tainment, this performance intended to report
dimaksudkan sebagai cara melaporkan pe- the festival’s implementation in a scene frag-
nyelenggaraan festival dalam suatu fragmen ment with a flexible speech. Thus, the pub-
adegan dengan cara tutur yang luwes. De- lic can get a different experience in receiving
ngan demikian, publik dapat mendapatkan reports that usually seem rigid and boring and
pengalaman yang berbeda dalam meneri- see the flexibility of using cultural elements in
ma laporan yang biasanya selalu terkesan daily practice.
kaku dan membosankan, sekaligus melihat
fleksibilitas penggunaan unsur kebudayaan
dalam praktik keseharian.

50
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Berbagai pertunjukan dalam tiga momen- The various performances in the three mo-
tum di atas adalah usaha untuk menebal- mentums above are an attempt to amplify the
kan riuhnya pertemuan budaya dan seni di festivity of culture and art in Yogyakarta. It is
Yogyakarta, sekaligus sebagai sebuah per- a statement that distinctive characters have to
nyataan bahwa karakter khasnya harus te- pursue together continuously. All notes pre-
rus-menerus diupayakan bersama. Seluruh sented by him are a reflection of the spirit of
catatan terhadapnya menjadi refleksi atas empowerment.
semangat keberdayaan.

Ditulis oleh Pelaksana Program Written by Programmer of


Pertunjukan: Michael HB. Raditya, Performance: Michael HB. Raditya,
Nia Agustina, & Shohifur Ridho’i Nia Agustin & Shohifur Ridho’i

51
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

52
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

53
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

54
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

55
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

56
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

57
58
PROGRAM WICARA | WICARA PROGRAM

Menyelisik Upaya
Mendalami Jogja
Unravel the City

P rogram Wicara kami tempatkan seba-


gai ruang artikulasi yang paling eksplisit
dan semestinya dapat menjadi ruang efek-
W e put Wicara Program as the most ex-
plicit articulation space, and it can be
an effective space in disseminating the vision
tif untuk mendiseminasikan tema FKY 2021. of the FKY 2021’s theme. The vision of cultural
Tentu tatapan pendokumentasian budaya documentation on empowerment has conse-
atas keberdayaan memiliki konsekuensi bak quences like a two-edged sword. Firstly, it has
pisau bermata dua, yakni pertama, cakrawala a broad concept, and second, the observed
yang lapang; dan kedua, peristiwa dan prak- particular events and practices. However, the
tik partikular yang ditatap. Namun, reaksi atas reaction to this wide vision no longer longs
cakrawala lapang ini bukan lagi mengidam- for a new leaf (babat alas) but a process of
kan babat alas, melainkan proses niteni dari observing the phenomena that live within the
fenomena yang hidup bersama masyarakat. community. These also have logical conse-
Hal ini tentu memiliki konsekuensi logis ka- quences because the cultural differences do
rena bentang kebudayaan tidak hanya seka- not just fill in the practices linked to the seven
dar mengisi praktik yang tertaut dengan tujuh elements of culture (Koentjaraningrat, 1994).
unsur kebudayaan (dalam Koentjaraningrat, Instead, find the element that supports cultur-
1994), melainkan menemukan elemen yang al elements and is integrated based on prac-
menghidupi unsur kebudayaan dan integrasi tice around them.
di antaranya berdasarkan praktik yang terjadi
di sekitar.

Logika di atas mengantarkan pada ke- Thus, the logic above leads to the nine
sembilan topik yang kami petakan menja- topics we mapped into the vision of Wicara
di tatapan Wicara FKY 2021, yakni doku- FKY 2021. Those are cultural documentation,
mentasi budaya, aksara, media komunikasi, script, communication media, games, place
permainan, papan (dapur), desa bicara, san- (kitchen), village talks, clothes (setagen), gen-
dang (setagen), gender (tari), dan regenerasi der (dance), and regeneration (dangdut). The
(dangdut). Sebaran topik ini dianggap dapat distribution of these topics is considered to
mengartikulasikan tarik ulur kebudayaan yang articulate the cultural tug-of-war that hap-
terjadi di sekitar kita, tetapi jarang disadari. pens around us but is rarely acknowledged.

59
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Alih-alih terbatas hanya pada deskripsi, ke- Instead of being limited to the description,
sembilan topik berisikan analisis dan elabo- the nine topics contain in-depth analysis and
rasi yang mendalam. Sebagai ilustrasi, to- elaboration. For instance, the topic of local’s
pik media komunikasi warga tidak terbatas communication media is not limited to the ba-
hanya pada prinsip dasar komunikasi, tetapi sic principles of communication but also ar-
turut mengartikulasikan perkembangan dan ticulates the development and empowerment
keberdayaan warga dengan media (cara war- of the locals with the media (how the locals
ga bersiasat dengan media). Contoh lainnya strategize against the media). Another exam-
adalah topik dangdut yang tidak terbatas ple is dangdut’s topic which is not limited to
pada pesona panggung, tetapi pembahasan the stage charm but also a subtle discussion,
yang subtil, yakni kehidupan dan negosiasi i.e., the lives and negotiations of dangdut per-
pelaku dangdut dari tahun ke tahun, bahkan formers annually, even the ecosystem and the
ekosistem dan ruang di Yogyakarta. space in Yogyakarta.

Kesembilan topik tersebut juga dibangun The nine topics are fabricated with the log-
dengan logika bahwa penonton adalah subjek ic that the audience is an active subject. Fur-
aktif. Lebih lanjut, kesembilan topik adalah si- thermore, those nine topics are the simulation
mulasi dari rekaan pengalaman yang dialami of the imaginary events experienced by the
subjek ketika berada di Yogyakarta. Atas da- subject when they were in Yogyakarta. Based
sar itu, kami membayangkan kesembilan to- on that, we envision the nine topics growing
pik tumbuh bersama kita di Yogyakarta. Pun together with us in Yogyakarta. Even if it was
jika disadari, sembilan topik tersebut menem- apprehended, the nine topics occupied differ-
pati fungsi yang berbeda-beda, yakni seba- ent functions, such as comprehension, case
gai pemahaman, studi kasus, dan terapan. study, and application. This is a way to un-
Hal ini dilakukan sebagai cara memahami derstand “Mereka Rekam” as a whole. The
“Mereka Rekam” secara utuh. Semisal un- function of comprehension as an example,
tuk fungsi pemahaman, topik pendokumen- the topic of cultural documentation articulates
tasian budaya mengartikulasikan bagaimana how cultural documentation works, analyzes
pendokumentasian budaya bekerja, analisis the local culture, alit (small) culture, niteni (bor-
mengenai budaya warga, budaya alit (ke- rowing the terms used by Lono Simatupang)
cil), niteni (meminjam terma yang digunakan as a point of view, to how local knowledge
Lono Simatupang) sebagai sudut pandang, can be documented. Afterward, the applied
hingga bagaimana pengetahuan lokal dapat function can be seen from the setagen topic.
terdokumentasikan. Kemudian, fungsi terap- This topic articulates an existing and import-
an dapat dilihat dari topik setagen. Topik ter- ant part of Yogyakarta’s fashion, but it is rarely
sebut mengartikulasikan bagian dari busa- discussed in public. In fact, setagen has phi-
na Yogyakarta yang ada dan penting, tapi losophy and relevancy in cultural & daily prac-
jarang terbahas oleh publik. Padahal, setagen tice as well as health.
memiliki filosofi hingga relevansi dalam prak-
tik berkebudayaan, praktik keseharian, hingga
kesehatan.

60
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Dari sebaran dan pendalaman tersebut, From such distribution and in-depth study,
kami mulai mempertimbangkan komposi- we began to consider the composition of
si pembicara di setiap topiknya. Beberapa the speakers in each topic. Several consid-
pertimbangan menjadi pijakan kami dalam erations became the foundation in doing so,
membuat komposisi pembicara, semisal ke- such as expertise, profession, and gender.
ahlian, profesi, dan gender. Jika ditilik lebih Looking further from the twelve videos, we
lanjut dari kedua belas tayangan, kita dapat can see various layers of knowledge produc-
melihat lapisan produksi pengetahuan yang tions. In setagen, this knowledge could be
beragam. Pada topik setagen, pengetahuan obtained from various stakeholders, ranging
ini didapatkan dari stakeholder yang bera- from experts like weaving industry owners and
gam, mulai dari ahli, seperti pemilik industri designers to accommodating the user com-
tenun dan desainer, hingga mengakomodasi munity (ordinary people). On the other side, an
masyarakat penggunanya (masyarakat bia- academic and a public kitchen practitioner are
sa). Lain lagi yang terjadi pada topik dapur. the composition of the kitchen topic. Indeed,
Komposisi dua pembicaranya berasal dari the intersection of skills and professions also
akademisi dan pelaku dapur umum. Tentu- occurs in other topics.
nya, persilangan keahlian dan profesi juga
terjadi pada topik-topik lainnya.

Komposisi gender pada Wicara FKY 2021 The gender composition at the Wicara
juga tersebar sesuai topik. Alih-alih hanya FKY 2021 is also spread according to the top-
laki-laki atau perempuan, Wicara tahun ini ic. Instead of only men or women, this year’s
juga mengakomodasi transpuan. Namun, Wicara also accommodates trans-woman.
komposisi gender ini bukan untuk tokenisme, However, this gender composition is not for
melainkan didasarkan pada pertimbangan tokenism, but it is based on considerations of
keahlian dan profesi. expertise and profession.

Pada bentuk dan turunan moda, pilihan On form and derivative mode, the choic-
yang digunakan selalu berdasar pada kese- es used are always based on the suitability of
suaian wacana dan pembahasan. Pasalnya, discourse and discussion. The concern is that
kami kerap kali menjumpai diseminasi wa- we often find the dissemination of discourse
cana melalui diskusi tidak maksimal karena through discussion is not optimal because of
bentuk yang seragam, seolah-olah tunggal the identical form, as if it’s singular and must
dan niscaya tercapai. Padahal, bagi kami, be achieved. Whereas for us, every discourse
setiap wacana memiliki modanya dan setiap has its mode, each one has its different mode,
moda yang berbeda-beda tentu membutuh- and each needs special treatments. Based on
kan perlakuan khusus. Atas dasar itu, moda that, the broadcasting mode is articulated as
tayangan diartikulasikan sebagai berikut. follows.

61
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Bentuk Wicara Moda Moda Interaksi Mode Tayang Cara Ungkap Judul Wicara
Talks Form Kehadiran Interaction Broadcast The Way of Talks Title
Attendance Mode Mode Expression
Mode

Diskusi Publik Hybrid 2 arah Live Monolog dan Dokumentasi Budaya dan
Public (partisipasi dialog dengan Budaya Dokumentasi
Discussion penanya moderator dan Cultural Documentation
langsung) penonton & Documentation Cultural
Two ways Monologue &
(Direct dialogue with Merawat Aksara:
Participation) moderator and Preservasi Naskah Kuno
audience dan Bahasa Daerah
Preserving Script:
Preserving Ancient Script
and Local Vernacular

Fisik Media Komunikasi Warga:


Physical Potensi dan Tantangannya
Locals Communication
Media: Potency and
Challenge

Performance Fisik 1 arah Taping Monolog Memahami Dapur,


Lecture Physical (tanpa Monologue Menjaga Daya Hidup
penonton Understanding Kitchen,
One way Maintaining The Lifestyle
(Without
Audience) Dolanan Game: Potensi
Game dan Dolanan
Anak sebagai Medium
Pembelajaran
Playing (Dolanan) Game:
Game Potency and Child
Toys as Learning Medium

Desa Bicara, Warga


Berdaya
Village Talks, Community
Empowerment

Mengobrol Fisik 2 arah Live Dialog dengan Kencangkan Ikatan,


Santai Physical Two ways moderator dan Panjangkan Kesabaran:
Casual Talks penonton Fungsi, Filosofi, dan
Dialogue with Relevansi Stagen dalam
Moderator and Kehidupan Sehari-hari
Audience Tighten Ties, Extend
The Patience: Function,
Philosophy, and Setagen
relevance in Daily Life

1 arah Taping Dialog dengan Menari, Mengenali Diri;


One Way moderator Siasat Penari Perempuan
Dialogue with pada Praktik Hidup
Moderator Keseharian
Dance, Knowing Yourself;
The Tactic of Female
Dancer in Daily Life
Practice

Hybrid Di Balik Tirai Panggung


Dangdut
Behind The Curtain of
Dangdut Stage

62
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa The table above shows that the form of
bentuk Wicara, moda kehadiran, moda inter- Wicara, attendance mode, interaction mode,
aksi, moda tayang, dan cara ungkap men- broadcast mode, and expression are treated
jadi perlakuan yang berbeda antara satu de- differently from one another across the nine
ngan yang lain pada kesembilan topik. Hal ini topics. Indeed interesting since not all Wicara
tentu menarik, di mana tidak semua Wicara require a dialogue with the audience and a
membutuhkan dialog dengan penonton dan moderator, limited dialogue with a modera-
moderator, tetapi dialog terbatas dengan mo- tor, open dialogue with the audience, etc. This
derator ataupun dialog terbuka dengan pe- manifests that the method of dissemination is
nonton dan seterusnya. Hal ini mengejawan- not singular and has its own character. Atten-
tahkan bahwa cara diseminasi tidak tunggal tion to mode is important, so the dissemina-
dan memiliki karakternya masing-masing. Per- tion is effective, efficient, and strategic.
hatian pada moda menjadi penting dilakukan
agar diseminasi terjalin mangkus, sangkil, dan
strategis.

Pada ragam moda Wicara ini kami senga- In this variety of Wicara, we deliberately
ja mencatat atau mendokumentasikan ben- document the form and packet of online dis-
tuk dan kemasan acara diskusi daring yang cussion events that have already existed in
telah ada di Indonesia ataupun dunia. Na- Indonesia or the world. However, the Wicara
mun, Wicara FKY 2021 tidak menerapkannya FKY 2021 does not apply it a sich but elab-
secara an sich, melainkan mengelaborasinya orates it according to the discourse, artistic,
sesuai dengan wacana, artistik, estetik, serta aesthetic, and the vision and mission of the
visi dan misi festival. Hal ini dilakukan sebagai festival. This has been done as a reaction to
reaksi memahami tema budaya dokumenta- understanding the theme of documentation
si dalam FKY 2021 secara komprehensif dan culture in FKY 2021 comprehensively and ho-
holistik. listically.

Ditulis oleh Pelaksana Program Wicara: Written by Programmer of Wicara:


Michael H.B. Raditya Michael H.B. Raditya

63
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

64
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

65
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

66
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

67
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

68
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

69
70
PROGRAM KOMPETISI | COMPETITION
PROGRAM

Catatan Warga:
Proses Pencatatan Budaya
Melalui Kompetisi
Citizen’s Notes: Competition Program as
a Cultural Documentation

P encatatan budaya sebagai sebuah visi


yang diangkat dalam FKY 2021 memi-
liki konsekuensi untuk dimaknai ulang dalam
C ultural documentation as a vision raised
in FKY 2021 has the consequences of
being reinterpreted in the practice of deriving
praktik penurunan sebagai program festival. it as a festival program. Culture must continue
Kebudayaan harus terus dimaknai. Bukan sa- to be interpreted. Not only as of the result of a
ja hanya sebagai hasil cipta, rasa, karsa yang noble creation, taste, intention but the whole
adiluhung, melainkan seluruh proses masya- process of society in everyday life that we can
rakat dalam kehidupan sehari-hari pun da- interpret as a form of culture. We are looking
pat kita maknai sebagai bentuk kebudayaan. for tactics on how the actual community can
Kami mencari siasat bagaimana masyarakat also occupy the process of cultural documen-
sebenarnya juga dapat menempati proses tation.
pencatatan budaya tersebut.

Lembaga informasi dan kebudayaan yang The government’s information and cultural
dimiliki oleh pemerintah, seperti lembaga ar- institutions, such as archives institutions, li-
sip, perpustakaan, dan museum telah mela- braries, and museums, have carried out their
kukan praktiknya sendiri. Namun, praktik ini own practice. However, this practice is still not
masih dirasa kurang dapat mencatat proses able to document the ever-evolving cultural
kebudayaan yang terus berlangsung. process.

Budaya alit atau budaya orang biasa ka- Budaya alit, or the culture of ordinary
dang kala luput dalam catatan yang dipro- people, sometimes escapes in the records
duksi oleh lembaga informasi dan memori produced by the information institutions and
negara. Sementara, lembaga kebudayaan memory of the state. Meanwhile, cultural insti-
di beberapa negara terus bergerak untuk tutions in several countries continue to work
mendokumentasi kehidupan sehari-hari ma- to document people’s daily lives1. Perhaps,

71
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

syarakat1. Barangkali, kita telah berada pa- we are now at the time to consider that the
da masa untuk mempertimbangkan bahwa task of caring for the collective memory of the
tugas merawat memori kolektif masyarakat people and the nation is not only caring for the
dan bangsa bukan saja hanya merawat arsip archives that have been created but must also
yang telah tercipta, melainkan harus turut pu- contribute to creating archives for the future.
la menciptakan arsip untuk masa depan.

Kompetisi FKY sebagai Praktik FKY Competition as a Cultural Recording


Pencatatan Budaya Practice

Program kompetisi FKY hadir sebagai prog- FKY competition program is presented as an
ram yang terbuka dan menawarkan kom- open program and offers compensation or a
pensasi atau hadiah bagi pemenangnya. prize for the winner. With a set administrative
Dengan kerangka administrasi yang telah di- framework, it would be very unfortunate if the
tetapkan, rasanya akan sangat disayangkan program was only carried out as a formality
jika program tersebut hanya dilakukan se- through the presence of competitions that
bagai sebuah formalitas melalui penghadir- were less relevant to the vision raised in FKY
an lomba-lomba yang kurang dapat dicari 2021. Based on the spirit of cultural documen-
relevansinya dengan visi yang diangkat da- tation, we present a competition framework
lam FKY 2021. Dengan melandaskan pada that aims to involve the community or citizens
semangat pencatatan budaya, kami meng- in the process.
hadirkan kerangka kompetisi yang bertuju-
an untuk melibatkan masyarakat atau warga
dalam proses pencatatan budaya.

Kompetisi Tembang Dolanan Anak dan Kompetisi Tembang Dolanan Anak (Chil-
Cipta Lagu Anak menempati ruang yang sa- dren’s Game Songs Competition) and the
ma, yaitu harus ada perhatian khusus terha- Cipta Lagu Anak (Children’s Songwriting
dap ekspresi seni budaya dalam perkembang- Competition) occupy the same space, name-
an anak-anak. Tembang dolanan anak meru- ly that special attention must be paid to the
pakan siasat pendidikan melalui permainan expression of cultural arts in children’s devel-
tradisional dan lagu-lagu untuk belajar. Perte- opment. Children’s game songs are an educa-
muan dengan Cak Lis dari Lab Sariswara, tional strategy through traditional games and
lembaga yang giat menyebarluaskan praktik songs for learning. The meeting with Cak Lis
dan pandangan Ki Hadjar Dewantara dalam from the Sariswara Lab, an institution that ac-
pendidikan melalui metode bermain dan ber- tively disseminates Ki Hadjar Dewantara’s ed-
nyanyi, membuat kami menghadirkan hal ini ucational practices and views through playing
sebagai suatu kegiatan yang mesti ada un- and singing methods, made us present this as
tuk dicatat. Dari catatan tersebut, kita da- an activity that must be documented. We can
pat melihat bagaimana praktik pendidikan see how this educational practice is still hap-
ini masih terjadi dan dilakukan oleh warga. pening and being carried out by citizens from

1 Recording the Future: An Audiovisual Archive of Everyday Life in Indonesia in the 21st Century https://www.kitlv.nl/
research-projects-recording-the-future/

72
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Dari sana juga, kami mendorong warga untuk these documents. From there, we encourage
melakukan dokumentasi atas praktik terse- citizens to document the practice.
but.

Kompetisi Cipta Lagu Anak merupakan Kompetisi Cipta Lagu Anak (Children’s
suatu upaya untuk memberi tawaran atas Song Writing Competition) attempts to make a
kurangnya produksi lagu anak di Indonesia bid for the current lack of children’s song pro-
saat ini. Pada praktiknya, kompetisi ini me- duction in Indonesia. In practice, this compe-
miliki jumlah peserta terbanyak dibanding- tition has the highest number of participants
kan kompetisi lainnya. Sebanyak 70 peserta compared to other competitions. A total of
mengirimkan lagu-lagu anak yang mereka 70 participants sent their own-produced chil-
produksi sendiri. Dari sini, kita dapat melihat dren’s songs. From here, we can see the hope
harapan bahwa sebenarnya kita tidak me- that we have no shortage of talent and pas-
miliki kekurangan talenta dan semangat un- sion in presenting songs for children.
tuk menghadirkan lagu bagi anak-anak.

Pada kompetisi Vlog Kuliner Warisan, In the Kompetisi Vlog Kuliner Warisan (Cu-
Podcast Situs Bersejarah, dan Foto (Pere- linary Heritage Vlog competition), Podcast
kaman) Kegiatan Budaya, kami ingin mem- Situs Bersejarah (Historic Site Podcast), and
pertegas bagaimana proses penciptaan Perekaman Kegiatan Budaya (Cultural Activity

73
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

arsip audiovisual dari kegiatan sehari-hari Photos), we want to emphasize how the pro-
warga dapat tercipta, sedangkan agen pen- cess of creating audiovisual archives from cit-
catatnya adalah warga sendiri. Praktik-prak- izen’s daily activities can be created, while the
tik produksi video blog (vlog), podcast, dan recording agent is the residents themselves—
dokumentasi foto bukanlah praktik yang producing video blogs (vlogs), podcasts, and
baru dalam masyarakat kita. Kami hanya photo documentation are not some new prac-
mengkerangkainya dalam logika pencatatan tices in our society. We just framed it in the
budaya. logic of cultural documentation.

Seluruh produk pencatatan yang dikum- All recording products collected by these
pulkan oleh warga ini terangkum dalam citizens are summarized in the social media
kanal media sosial warga masing-masing, channels of the respective citizens. We only
ka-mi hanya mempublikasi ulang seluruh ca- repost them. Thus, the spirit of cultural doc-
tatan warga. Dengan demikian, semangat umentation that we carried out this year—we
pencatatan budaya yang kami usung ta- initially imagined it would take a great effort to
hun ini—mulanya kami bayangkan akan bu- be transmitted to the people— apparently has
tuh usaha besar untuk ditularkan kepada been owned by the residents. In the end, our
warga—rupanya justru telah dimiliki warga role as a festival is more in the function of the
dengan lebih besar. Pada akhirnya, peran promotion and activation room. The spirit that
kami sebagai festival justru lebih banyak pa- thrives in this community needs to be accom-
da fungsi ruang promosi dan aktivasi. Se- modated and structured more systematically
mangat yang subur tumbuh di masyarakat ini in the future.
perlu diwadahi dan dikerangkai dengan lebih
sistematis selanjutnya.

Ditulis oleh Ketua IV FKY 2021: Written by Chairman IV FKY 2021:


Irfan R. Darajat Irfan R. Darajat

74
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

75
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

76
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

77
78
PROGRAM DOKUMENTER | DOCUMENTARY
PROGRAM

Strategi Artistik Program


Dokumenter
The Artistic Strategy of Documentary Program

G agasan konten program dokumenter ber-


pijak dari kerangka tema yang telah dise-
pakati. Mereka Rekam, sebagai sebuah upa-
T he idea of the documentary program
content based on the theme framework
is agreed upon. Mereka Rekam, as an effort
ya mencatat kebudayaan sekitar yang kurang of cultural documentation, has the same spirit
mendapat perhatian selama ini, mempunyai as the approach of the documentary medium
semangat yang sama dengan pendekatan itself. We believe that documentary gives a
medium dokumenter itu sendiri. Dokumen- voice to the voiceless, voicing anything often
ter kami yakini mempunyai kecenderungan ignored by most people. Optimism and em-
untuk menyuarakan yang tak bersuara, pun powerment have become essential elements
menyuarakan hal-hal yang selama ini se- in this idea, especially regarding avoiding ex-
ring luput dari perhatian orang kebanyak- ploitative and ethical things that are problem-
an. Begitu juga dengan sikap optimisme, atic for the subjects/resources in each topic.
keberdayaan menjadi elemen yang tak ka-
lah penting dalam rumusan gagasan ini,
terutama kaitannya dalam menghindari hal-
hal yang bersifat eksploitasi dan etika yang
problematik terhadap subjek/narasumber di
setiap topiknya.

Program dokumenter mencoba untuk The documentary program tries to re-


mencatat bentuk-bentuk kebudayaan yang cord the forms of culture manifested and ex-
termanifestasi maupun diekspresikan dalam pressed in everyday situations and society’s
situasi dan laku keseharian di masyarakat. behavior. This observation scope is taken as
Pilihan lingkup amatan ini diambil sebagai an alternative offer to cultural forms through
tawaran alternatif atas bentuk-bentuk kebu- arts that have more often found their places
dayaan dalam wujud kesenian yang sudah in other FKY programs. Music and traditional
lebih sering mendapat tempat dalam prog- art have often been presented in performance
ram-program FKY, seperti seni musik dan programs, or contemporary art more widely
tradisi yang banyak dihadirkan dalam prog- presented through exhibition programs.

79
ram pertunjukan, atau seni rupa kontempo-
rer yang lebih banyak dipresentasikan melalui
program pameran.

Dokumenter Foto Photo Documentary

Pilihan untuk berfokus pada keseharian juga The choice to focus on daily life is also closely
terhubung erat dengan posisi fotografi ha- related to the position of photography today
ri ini sebagai salah satu medium visual yang as one of the most accessible visual mediums
paling mudah diakses oleh segala lapisan ma- for all walks of life. It is experienced as a work
syarakat. Ia dialami tidak hanya sebagai kar- of art or professional work and used as a pop-
ya seni ataupun hasil kerja profesional, tetapi ular way of communicating, from message at-
juga digunakan sebagai cara berkomunikasi tachments in WhatsApp groups to meme cul-
populer, mulai dari lampiran pesan di grup ture on social media. This multi-role position
WhatsApp hingga budaya meme di media allows a photo to be an ideal entry point for
sosial. Posisi multiperan ini membuat foto bi- viewing various issues. By highlighting daily
sa difungsikan sebagai gerbang masuk yang practice and situations through a critical cul-
ideal untuk melongok banyak isu. Dengan tural perspective, the photo documentary pro-
menyoroti praktik dan situasi keseharian me- gram aims to invite FKY audiences to re-ex-
lalui perspektif kebudayaan yang kritis, prog- amine and frame simple things around them
ram dokumenter foto berkeinginan mengajak in the cultural narrative.
audiens FKY untuk bisa memandang ulang
dan membingkai hal-hal sederhana di sekitar
dalam narasi kebudayaan.

Kata me-reka dalam Mereka Rekam coba The word me-reka (imagine) in Mereka
diartikulasikan dalam pengertiannya sebagai Rekam tries to be articulated in its meaning
kata kerja yang memiliki arti membayangkan as a verb that has the purpose of imagining
atau mengira-ngira. Dalam konteks dokumen- or guessing. In the context of a photo docu-
ter foto, hal yang dikira-kira adalah bagaima- mentary, what is assumed is how this visual
na caranya agar perekaman visual ini bisa recording can be approached, processed, and
didekati, diolah, dan dikemas melebihi lo- packaged beyond the typical “photo docu-
gika-logika tipikal “foto dokumentasi” pa- mentation” logic in general, which tends to be
da umumnya yang cenderung monoton dan monotonous and less attractive to the wider
kurang menarik bagi publik yang lebih lu- public. Imagination for more artistic and up-
as. Imajinasi atas cara-cara penyajian yang to-date presentation methods should be able
lebih artistik dan mutakhir seharusnya bisa to grow.
ditumbuhkan.

Untuk mencapainya, pertama-tama, keku- To achieve this, first of all, both the advan-
rangan dan kelebihan fotografi sebagai se- tages and disadvantages of photography as
buah media visual harus diterima dan diha- a visual medium must be accepted and lived
yati. Meski tak bisa menyajikan informasi kon- out. Although it cannot provide detailed and
tekstual secara mendetail dan komprehensif, comprehensive contextual information, a pho-

80
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

sebuah foto mampu dikonsumsi secara in- to can be consumed instantly, quickly evokes
stan, dengan cepat menggugah emosi dan emotion, and imprints memory. An image has
membekas dalam ingatan. Foto memiliki po- a great potential to grab attention and spark
tensi besar untuk menarik perhatian dan me- further curiosity about what it shows in a short
mantik keingintahuan lebih lanjut atas apa time. In other words, the aesthetic of photog-
yang ditampilkannya dalam waktu singkat. raphy must be positioned not as a goal but as
Dengan kata lain, estetika fotografi mesti di- a narrative strategy that is directly related to
posisikan bukan sebagai tujuan, melainkan the thing to be lifted from the recorded sub-
sebagai strategi naratif yang terkait langsung ject. It becomes a form of persuasion to dive
dengan hal yang ingin diangkat dari subjek deeper into knowledge.
yang direkam. ini menjadi sebuah bentuk
persuasi untuk menyelami pengetahuan yang
lebih dalam.

Menyikapi itu, pendekatan visual dan tek- In response, the photo documentary pro-
nik pemotretan di program dokumenter foto gram’s visual approach and shooting tech-
dirancang variatif berdasarkan cerita yang nique are designed to be varied based on the
ingin disampaikan. Beragam genre fotogra- story to be conveyed. Various genres of pho-
fi, seperti potret, still life, lanskap, hingga fa- tography, such as portrait, still life, landscape,

81
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

shion dimanfaatkan dan dikombinasikan un- and fashion, are utilized and combined to give
tuk selalu memberi nuansa segar dalam peng- a fresh feel to the viewing experience.
alaman memandang.

Dalam beberapa cerita, teknik diguna- A technique creates a shock effect in


kan untuk menimbulkan efek kejut: tegangan some stories: the tension is presented through
dihadirkan melalui kombinasi subjek/objek familiar subject/object combinations in an un-
yang familiar dalam presentasi visual yang conventional visual presentation. This, for ex-
tidak umum. Ini misalnya dimunculkan pada ample, appears in the story of Makam-Makam
cerita Makam-Makam di Tengah Mukim yang di Tengah Mukim which uses mixed lighting
menggunakan teknik pencahayaan campur- techniques (available ambient lighting + studio
an (available ambient lighting + studio lighting). lighting). The lighting effect only concentrates
Efek pencahayaan yang hanya berkonsen- on certain points in the photo to emphasize
trasi di titik tertentu pada foto mempertegas the spatial irregularities found in several loca-
kejanggalan spasial yang bisa ditemukan tions in the city of Yogyakarta, namely an old
di sejumlah lokasi di Kota Yogyakarta, yakni cemetery area that slowly changes its function
areal pemakaman tua perlahan berganti fung- into residents’ houses. Although it can’t give a
si menjadi rumah-rumah tinggal warga. Mes- definite answer to the origin of the phenom-
ki tidak sampai bisa memberi jawaban pasti enon, at least it might be able to raise an im-
soal asal muasal fenomenanya, setidaknya printed question about how the living (and the
ia mungkin bisa menumbuhkan pertanyaan dead) spatial planning is managed.
yang membekas soal bagaimana tata ruang
hidup (dan mati) dikelola.

Secara bentuk penyajiannya sendiri, for- In the presentation itself, a photostory for-
mat photostory yang menggunakan banyak mat that uses many photos with an accom-
foto dengan teks penyerta dipilih agar bisa panying text was chosen to accommodate
mengakomodasi berbagai kemungkinan ke- various possible specific needs in each story.
butuhan spesifik di tiap cerita. Dalam cerita In stories that use a typology/serial approach,
yang menggunakan pendekatan tipologi/se- such as Warisan yang Tidak Wariskan, the
rial seperti Warisan yang Tidak Diwariskan, quantity and repetition of the visual style of
kuantitas dan repetisi gaya visual foto di- the photo are used to emphasize the mes-
manfaatkan sebagai penekanan pesan. De- sage. The consequences of cutting off an-
ngan menampilkan begitu banyaknya bahan cestral knowledge to future generations at a
obat-obatan dan catatan-catatan yang tak Chinese medicine shop on Malioboro street
lagi bisa dimanfaatkan, konsekuensi terpu- are becoming more apparent by displaying
tusnya pengetahuan leluhur ke generasi pe- so many medicinal ingredients and notes that
nerusnya di sebuah toko obat Cina di Jalan can no longer be used. It is a warning of the
Malioboro semakin kentara. Ia menjadi per- possibilities that can happen to much other
ingatan atas kemungkinan yang bisa terjadi ke traditional knowledge, especially those from
banyak pengetahuan tradisional lainnya, apa- minority groups.
lagi yang berasal dari kelompok minoritas.

82
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

Sementara itu, foto cerita dengan pen- Meanwhile, a photo story with a classic
dekatan dokumenter klasik, seperti Harapan documentary approach, such as Harapan
pada Kebun, memanfaatkan kuantitas foto pada Kebun, utilizes several photos to record
untuk merekam lebih banyak detail yang bi- more details that can complement and enrich
sa melengkapi dan memperkaya lapisan ce- the layers of the story. In this story that de-
rita. Pada cerita yang mengangkat sekelom- scribes a group of mothers who routinely car-
pok ibu-ibu yang rutin melakukan kebiasan ry out the habit of gathering (collecting food
meramban (mengumpulkan bahan makan- from the garden) in Dusun Sorowajan Baru,
an dari kebun) di Dusun Sorowajan Baru ini, the photos show not only their activities but
foto-foto tak hanya menampilkan aktivitas also some details of the plants they collect,
mereka, tetapi juga beberapa detail tanaman the state of the environment in which they live,
yang mereka kumpulkan, keadaan lingkungan and the type of food they make.
tempat mereka tinggal, hingga jenis masakan
yang mereka buat.

Selain persoalan cara penyampaian, ten- In addition to the delivery method, what
tang apa dan siapa yang perlu ditampilkan and who needs to be displayed has also be-
tentunya juga menjadi isu penting. Program come an important issue. The photo-docu-
dokumenter foto berpegang pada komitmen mentary program adheres to FKY’s commit-
FKY dalam memberi ruang pada subjek- ment to giving space to cultural subjects that
subjek budaya yang masih belum banyak have not received much attention, including
mendapat perhatian, termasuk di antaranya vulnerable groups. However, how this group
kelompok rentan. Namun, bagaimana kelom- is visually represented needs to be noticed
pok ini direpresentasikan secara visual perlu because of the limitations of the photographic
dicermati karena keterbatasan medium foto- medium, which can only record what is visible.
grafi yang hanya mampu merekam apa yang This condition makes the representation of
kasatmata. Kenyataan tersebut membuat re- humans in photographs always problematic:
presentasi manusia pada foto selalu menjadi their complex layers of identity are often re-
problematis: lapisan identitasnya yang kom- duced to what is visible on the surface. More-
pleks sering kali tereduksi hanya menjadi over, suppose it represents groups of people
sesuatu yang tampak di permukaan saja. who are often stigmatized. In that case, it
Terlebih, jika digunakan untuk menampilkan needs extra attention to be considered for not
kelompok masyarakat yang kerap mendapat strengthening the stereotypical perception.
stigma, perlu kehati-hatian ekstra untuk tidak
semakin memperkokoh persepsi stereotipikal
terhadap mereka.
Such an issue mostly arises in Pembatik
Isu tersebut paling muncul dalam Pem- dari Bajang, a story about a Difabel Zone
batik dari Bajang, cerita mengenai kelompok group that is actively working to make hand-
Difabel Zone yang giat berkarya membuat made batik creations into many development
kreasi-kreasi batik tulis ke dalam banyak pro- products. Presenting the figures of pembatik
duk kembangan. Menghadirkan sosok para is deemed necessary to give appreciation for

83
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

84
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

pembatik dirasa perlu untuk memberi apre- their hard work so far, giving a face behind the
siasi terhadap kerja keras mereka selama ini, works that have become commodities. They
memberikan wajah di balik hasil-hasil kar- are elegantly and dignifiedly displayed in style
ya yang menjadi komoditas. Mereka secara by wearing their handcrafted fabrics. This step
elegan dan penuh wibawa ditampilkan de- is taken to prioritize aspects of empowerment
ngan styling (gaya) mengenakan kain-kain instead of fixating on their physical limitations.
hasil karya mereka sendiri. Hal ini diambil
untuk lebih mengedepankan aspek keber-
dayaan, alih-alih terpaku pada keterbatasan
fisik mereka.

Subjek-subjek yang memiliki pengetahu- The subjects who have a deep knowledge
an mendalam tentang kebudayaan melalui of a culture through a specific field also attract
satu bidang spesifik juga menarik perhatian attention to observe and absorb their insights.
untuk ditilik dan diserap wawasannya. Mela- Through the story of Lestari Nggih Mbah,
lui cerita Lestari Nggih Mbah, kita bisa be- we can learn from the network of Resan Gu-
lajar dari jejaring komunitas Resan Gunung- nungkidul community, who believes that cul-
kidul yang percaya bahwa kebudayaan lahir ture was born from the big trees that store
dari pohon-pohon besar yang menyimpan water. The existence of such trees initiates the
air. Keberadaan pohon-pohon semacam ini formation of villages, maintains the resources
mengawali terbentuknya desa-desa, menja- that ensure the sustainability of agriculture, and
ga sumber daya yang menjamin keberlang- supports the activities of the residents, thus
sungan agrikultur dan menyokong aktivitas giving rise to forms of ritual traditions that are
warga, hingga memunculkan bentuk-ben- actually a way of humans respecting nature.
tuk tradisi ritual yang sebetulnya merupakan Understanding this reciprocal relationship as
cara penghormatan manusia atas alam. Me- a complete system will make us realize how
mahami relasi timbal balik ini sebagai sistem nature conservation activism can be seen as
yang utuh akan membuat kita menyadari part of protecting culture itself. In the context
bagaimana aktivisme konservasi alam bisa of the threat of the climate crisis that will al-
dipandang sebagai bagian dari upaya menja- so tear apart the fabric of life, looking at and
ga kebudayaan itu sendiri. Dalam konteks re-practicing local wisdom can be a form of
ancaman krisis iklim yang juga akan meng- resistance.
obrak-abrik tatanan kehidupan, melirik dan
mempraktikkan kembali kebijaksanaan lokal
bisa menjadi bentuk resistensi.

85
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Dokumenter Video Video Documentary

Beberapa unsur yang menjadi fokus utama Several elements which were the main focus
dalam pemajuan kebudayaan menjadi ke- in advancing culture become the framework
rangka pemilihan gagasan dokumenter vi- for selecting video documentary ideas. Tra-
deo. Adat istiadat ditampilkan dalam Go- ditions are displayed in Gotong Royong and
tong Royong dan Oksigen Sambung Nyawa. Oksigen Sambung Nyawa. Gotong Royong’s
Video Gotong Royong berangkat dengan video starts with a logline of several coopera-
logline beberapa praktik gotong royong dan tion practices and solidarity in traditional val-
solidaritas dalam tata nilai adat istiadat seba- ues as a part of cultural advancement (envi-
gai bagian dari salah satu objek pemajuan ronmental management, splice, mountain fall).
kebudayaan (tata kelola lingkungan, sambat-
an, gugur gunung).

Unsur seni tampak dalam Langen Mandra- Elements of art appear in Langen Man-
wanara. Video Langen Mandrawanara meng- drawanara. Video Langen Mandrawanara uses
gunakan logline berupa proses transmisi a logline in a transmission process carried out
yang dilakukan kelompok seni yang dimotori by an art group led by Ki Juwaraya from gen-
oleh Ki Juwaraya dari generasi ke generasi. eration to generation. Meanwhile, traditional
Sementara itu, pengetahuan tradisional ter- knowledge is found in Dari Kami untuk Kamu
dapat pada video Dari Kami untuk Kamu. video. The logline in this video is agricultur-
Logline dalam video ini adalah pengetahuan al knowledge that Sagiyo (the subject) has
pertanian yang didapatkan Sagiyo (subjek) obtained from generation to generation, and
secara turun temurun kemudian diproduksi then he reproduced them on Youtube.
kembali dalam media Youtube.

Alasan utama pemilihan subjek ini ada- The main reason for choosing this subject
lah keterjangkauan. Dalam situasi pandemi is reachability. In the current pandemic situa-
seperti saat ini, kesehatan dan keselamatan tion, health and safety are of the utmost im-
adalah hal yang paling penting. Oleh sebab portance. Therefore, we chose subjects who
itu, kami memilih subjek-subjek yang me- were indeed easy to access and considered
mang sekiranya mudah untuk diakses, tetapi capable of presenting or representing ideas
dirasa mampu untuk mempresentasikan atau in a broader context. On the other hand, in
mewakili gagasan dalam konteks yang lebih documentary production itself, access to the
luas. Di sisi lain, dalam produksi dokumen- subject and other supporting elements is the
ter sendiri, akses terhadap subjek dan un- primary key for the production to go smoothly.
sur pendukung lainnya menjadi kunci utama
dalam kelancaran produksi.

Oksigen Sambung Nyawa dengan na- Oksigen Sambung Nyawa with Daruaji
rasumber Daruaji Wicaksono merupakan ge- Wicaksono, as an informant, is a joint oxygen
rakan patungan oksigen untuk “penyambung” movement to “extend” the lives of self-
nyawa pasien isoman ke rumah sakit di Yog- isolation patients before being taken care
yakarta. Video yang ditampilkan berusaha of in the hospitals in Yogyakarta. The video

86
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

merekam gerakan ini. Oksigen Sambung Nya- was an attempt to document the movement.
wa diinisiasi oleh individu pegiat media so- Oksigen Sambung Nyawa was initiated by
sial bersama kawan-kawannya yang meng- social media activists and their friends who
upayakan akses oksigen bagi yang membu- seek free access to oxygen for those in need.
tuhkan secara gratis. Sosial media menjadi Social media is the main support of this self-
tumpuan utama inisiasi mandiri ini. initiation.

Subjek berikutnya adalah Satgas Co- The next subject is the Covid Task Force
vid RT 54 Gedongkiwo dengan narasumber RT 54 Gedongkiwo, with Rahman Hidayat as
Rahman Hidayat. RT 54 Gedongkiwo meru- the resource person. RT 54 Gedongkiwo is
pakan salah satu lingkungan yang cukup one environment that can represent the por-
mampu merepresentasikan potret tata kelo- trait of environmental governance in Yogya-
la lingkungan yang ada di Yogyakarta. Ter- karta—consisting of various layers of citizens,
diri dari berbagai macam lapisan warga, from traders, entrepreneurs, doctors, civil
dari pedagang, wirausaha, dokter, pegawai servants to different religious backgrounds.
negeri, hingga latar belakang agama yang Some “citizenship” practices in this environ-
berbeda. Beberapa praktik “kewargaan” bi- ment can be shown in narrative or visual ways,
sa ditunjukkan secara naratif maupun visual such as community meetings, patrol systems,
dari lingkungan ini, seperti rembug warga, sis- and other community agendas. During this
tem ronda, dan agenda-agenda keguyuban pandemic, they tried to form a task force to
lainnya. Termasuk pada masa pandemi ini, handle Covid-19 at the RT level with routine
mereka mengupayakan terbentuknya satuan spraying activities every week, building iso-
tugas penanganan Covid-19 tingkat RT de- lation houses, and supplying needs for resi-
ngan kegiatan penyemprotan rutin setiap dents in need.
minggu, membuat rumah isolasi, hingga me-
nyuplai kebutuhan bagi warga yang mem-
butuhkan.

87
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Secara garis besar, pilihan bentuk video Broadly, the choice of video format used in
yang digunakan dalam program dokumen- this documentary program is expository. This
ter ini adalah ekspositori. Genre dokumenter documentary genre relies on logical informa-
ini bersandar pada informasi logis yang di- tion presented through text or sound that puts
sajikan melalui teks maupun suara yang me- images or visuals present as support. The
nempatkan gambar atau visual hadir seba- pictures are given as an illustration, amplify
gai pendukung. Gambar dihadirkan sebagai sound, build the drama, or exist as a contra-
ilustrasi, memperkuat suara, membangun diction to the sound element.
drama, ataupun hadir sebagai kontradiksi
atas unsur suara.

Bentuk ini dianggap sebagai pilihan yang This form is considered the most logical
paling logis untuk menyiasati waktu produksi choice to deal with limited production time
yang terbatas serta efektivitas penyampaian and the effectiveness of delivering the mes-
pesan dalam format video dalam durasi yang sages through video format in a short dura-
singkat. Pada proses penggarapannya, setiap tion. It took two or three days to shoot each
konten video membutuhkan waktu produksi video content, while the editing took two days.
antara dua sampai tiga hari untuk pengam- In addition, access to the video documentary
bilan gambar, sedangkan proses penyunting- production team is also facilitated because of
an gambar/editing dikerjakan dalam waktu a good relationship that has been established
dua hari. Di samping itu, akses tim produksi with the subject, even being involved/being
dokumenter video juga dimudahkan karena part of the activity.
telah terjalin relasi yang baik dengan subjek,
bahkan ikut terlibat/menjadi bagian dalam
aktivitas yang sedang dilakukan.

Tentunya, masih banyak kekurangan da- Of course, there are still many shortcom-
lam program dokumenter pada pelaksanaan ings in the documentary program during FKY
FKY tahun ini. Pemilihan subjek-subjek buda- this year. The selection of cultural documenta-
ya yang direkam masih belum merata seca- tion subjects is still not evenly distributed. The
ra sebaran lokasinya di Yogyakarta. Strategi artistic strategy that was taken to support the
artistik yang diambil untuk mendukung narasi narrative of several stories can also be pushed
dari beberapa cerita juga rasanya masih bi- further. Even so, the program’s achievements
sa didorong lebih jauh lagi. Meskipun begitu, so far can be used as an initial reference to be
capaian program sejauh ini bisa dijadikan read, criticized, and developed further in the
acuan awal untuk dibaca, dikritisi, dan di- future in the continuous documenting process
kembangkan lebih jauh lagi pada proses afterwards.
pencatatan berkelanjutan setelahnya.

Ditulis oleh Pelaksana Program Dokumenter: Written by Documentary Programmer:


Kurniadi Widodo & Kurnia Yudha Fitranto Kurniadi Widodo & Kurnia Yudha Fitranto

88
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

89
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

90
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

91
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

92
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

93
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

94
C ATATA N P R O G R A M | P R O G R A M M E R S ’ N O T E S

95
AL I H
MEDIA
DIGITIZATION
Siasat dalam Etalase
Catatan Kebudayaan
FKY 2021
Presenting Cultural Festival

Usaha Membangun Rumah yang Ramah To Build a Friendly Space

S ampai dengan dimulainya FKY 2021, ma-


sih belum ditemukan metode dan me-
dium yang paling tepat untuk digunakan se-
E ven before FKY 2021 began, there were
still no proper methods and mediums
used as a reference to get around activities
bagai patokan dalam menyiasati pengalam- before the pandemic era. Efforts have been
an menjalani aktivitas sebelum era pandemi. made by public-based events (festivals) over
Berbagai usaha telah dilakukan oleh banyak the past two years, but nothing seems appro-
penggiat acara berbasis publik (festival) se- priate; there are still many positive and nega-
lama hampir dua tahun belakangan ini. Na- tive points. Awareness of the online and offline
mun, tentu semua memiliki catatan positif dichotomy should be our perspective that
maupun negatifnya tersendiri. Kesadaran each has its strengths and it is irreplaceable.
pada dikotomi daring dan luring seyogyanya
menjadi cara pandang kami bahwa pada ma-
sing-masing memiliki kekuatannya dan keti-
dakmungkinan untuk saling menggantikan.

Alih-alih berpegang pada keinginan me- Instead of sticking to the desire to create a
nimbulkan pengalaman yang berbeda, seper- different experience, as is the case with most
ti halnya pada acara daring kebanyakan, online events, FKY 2021 is designed to be
FKY 2021 didesain agar moderat bagi ke- moderate for various visitors. When we looked
beragaman pengunjung. Ketika kami melihat back on the journey of this festival, the excite-
kembali perjalanan festival ini, kemeriahan- ment involved age, profession, education,
nya telah melibatkan usia, profesi, pendidik- interests, ethnicity, and various other back-
an, kepentingan, etnis, dan berbagai latar grounds. For these reasons, we tried to build
belakang lainnya. Untuk itulah, kami berusaha a space that would be friendly to the public.
membangun sebuah rumah utama yang ra-
mah dikunjungi masyarakat.

Situs web FKY sebagai kanal utama di- The FKY website as the main channel was
rancang dengan bentuk yang akrab untuk designed in a familiar form to make it easier

99
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

memudahkan mengakses informasi dan kon- for anyone to access the information and the
ten di dalamnya. Rancangan tersebut dila- content. The design was carried out by first
kukan dengan lebih dulu mengambil banyak taking many online platform references so far,
referensi platform daring sejauh ini, terma- including notes from the FKY 2020 implemen-
suk catatan dari penyelenggaraan FKY 2020. tation. The findings that became the bench-
Temuan yang menjadi tolak ukurnya adalah mark were engagement with the public in
engagement pada masyarakat, baik secara terms of form and wide range of access.
bentuk maupun jangkauan aksesnya yang
luas.

Tidak dipungkiri bahwa metode daring It is undeniable that the online method is
adalah cara tempuh paling mudah dalam mi- the easiest way to overcome the pandem-
tigasi pandemi. Namun, situs web sebagai ic. However, as part of the increasingly mas-
bagian dalam produk era digital yang semakin sive digital era product, the website has good
masif juga memiliki kemampuan pengarsip- archiving/documentation capabilities with
an/pendokumentasian secara baik dengan specific regulations. This ability also strength-
regulasi tertentu. Kemampuan inilah yang tu- ens the narrative of cultural recording carried
rut memperkuat narasi pencatatan budaya out by FKY 2021.
yang diusung FKY 2021.

Berbagai catatan yang telah dihasilkan di- Various notes that have been are displayed
munculkan secara visual dengan melampir- visually by attaching text from the authors to
kan teks dari para pembuatnya untuk mem- strengthen the context. It blurs the line be-
perkuat konteksnya. Hal ini meleburkan batas tween entertainment and knowledge. In the
antara hiburan dan pengetahuan di dalam- end, the website no longer stands as an infor-
nya. Pada akhirnya, situs web tidak lagi usang mation channel but also a presentation chan-
berdiri sebagai kanal informasi, melainkan ju- nel to the public.
ga kanal presentasi kepada masyarakat.

Mengolah Dapur Rekam Seeing Through the Eyes of the Camera

Kamera disadari menjadi piranti yang ber- The camera is recognized as a tool that plays
peran signifikan dalam membungkus konten a significant role in wrapping the content of
program-program FKY. Ia memiliki kemam- FKY programs. It can record into notes and
puan merekam menjadi catatan, sekaligus give a different impression of the recorded
memberi impresi yang berbeda terhadap subject/object. In digitization, the camera
subjek/objek yang direkam. Pada proses alih has the value of recording crowds and talking
media, kamera tidak hanya memiliki nilai me- about content, which requires us to go deeper
rekam keramaian, tapi juga membicarakan into the idea of ​​what we are fighting for.
konten sehingga menuntut kami untuk lebih
mendalami tentang gagasan apa yang se-
dang diperjuangkan.

100
ALIH MEDIA | DIGITIZATION

Dari sekian catatan pertunjukan FKY 2021, From the record of FKY 2021 performanc-
kami menggunakan metode khusus pada es, we used a special method for the video
karya video Ibu Menari, Berpaling Pulang, works of Ibu Menari, Berpaling Pulang, Krincing
Krincing Manis, dan Sesak. Keempatnya di- Manis, and Sesak. Those four were chosen by
pilih dengan pertimbangan waktu produksi considering the production time that allow-
yang memungkinkan terjadinya dialog dengan ed a dialogue with the artists. Although this
seniman. Walaupun model presentasi empat four-video presentation model is not new, it
video ini tidak terbilang baru, tetapi menjadi attempts to bring up other possibilities in re-
upaya memunculkan kemungkinan lain da- cording our culture today.
lam pencatatan kebudayaan kita hari ini.

Modus kerja kamera yang dilakukan The working mode of the camera is carried
menggunakan teknis film. Kamera tidak ha- out using technical films. The camera is not
nya menjadi alat yang merekam, tapi juga only a recording tool but also provides its own
memberikan nilai tersendiri untuk mencapai value for achieving closeness between the au-
usaha kedekatan penonton dan karya. Terda- dience and the works. There was an attempt
pat usaha untuk membawa kita melewati to take us beyond the confines of the imag-
batas panggung imajiner, masuk ke dalam- inary stage, into it, and see important visual
nya dan melihat detail-detail visual penting details that often went unnoticed.
yang kerap luput dari pengindraan.

Empat karya ini tidak menggunakan pang- These four works did not use a conven-
gung konvensional ataupun studio, tetapi tional stage or studio but responded to their
merespon ruang seniman untuk menguat- personal space to strengthen their ideas. For
kan gagasannya. Dalam video Ibu Menari, example, in Ibu Menari’s video, space is
misalnya, ruang dipahami menjadi hal yang understood to talk about women and the
membicarakan perempuan dan rumah. Se- house. Meanwhile, the wide-open nature
mentara itu, ruang berupa alam yang terbu- space in Krincing Manis is used to describe
ka luas di Krincing Manis digunakan untuk the absence of a gender position towards in-
menggambarkan ketiadaan posisi gender ter- dividuals in the wild.
hadap kehadiran individu di alam liar.

Ruang ini menjadi tantangan tersendiri The space in and of itself is a challenge
dalam produksi alih media. Studio, galeri, in digitization production. Studio, gallery, and
dan ruang-ruang lainnya dirancang sedemi- other spaces are designed in such a way as to
kian rupa untuk menjadi wadah proses alih become a medium for the digitization process
media yang mampu mendukung konsep ar- that can support artistic concepts. In the Ex-
tistik. Dalam Program Pameran, karya para hibition Program, the artist’s works are treated
seniman diperlakukan seperti halnya pada as in a physical event, namely by creating a
penyelenggaraan fisik, yaitu dengan mencip- gallery space to display works with various
takan sebuah ruang galeri untuk memajang accessories (panel, spotlight, sound system,
karya dengan berbagai kelengkapannya (pa- presence of art handler, etc.). Even without a
nel, lampu sorot, soundsystem, keberadaan physical visit, this step is still carried out so
arthandler, dll.). Meskipun tanpa kunjungan that the documentation of the work in the form

101
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

fisik, langkah ini tetap dilakukan agar pen- of photo/video could bring out the artistic ap-
dokumentasian karya ke dalam bentuk foto/ pearance desired by the artist in FKY’s online
video juga memunculkan tampilan artistik presentations.
yang diinginkan oleh seniman dalam etalase
daring FKY.

Pengonsepan studio dan kamera juga The concept of studio and camera also
mendukung bentuk diskusi dalam Program supports the form of discussion in the Prog-
Wicara. Banyak variasi yang dimunculkan ram Wicara. Many variations are utilized
untuk menunjang setiap bentuk Wicara, mu- to support each form of speech, ranging
lai dari public lecture, perbincangan dua arah, from public lectures, two-way conversations,
melibatkan penonton, dan sebagainya. Ber- audience involvement, etc. These variations
bagai variasi ini dimunculkan agar program are brought up so that this program can be
ini bisa menjadi segar dan ditampilkan lebih fresh and displayed more flexibly for people
luwes ketika masyarakat mengikutinya. to watch.

Satu sisi, alih media ini menantang ke- On the one hand, this digitization chal-
mampuan kreativitas kami yang terlibat se- lenged our creative abilities as FKY organiz-
bagai penyelenggara FKY, sedangkan di sisi ers. On the other hand, it also demanded the
lainnya juga menuntut kesadaran seniman, awareness of artists, performers, or speakers
penampil, ataupun pembicara dalam capai- in new achievements. In the end, dialogue be-
an yang baru. Dialog pada akhirnya menjadi came an important process record of realizing
catatan proses yang penting untuk mewujud- the shared mission.
kan misi bersama.

102
ALIH MEDIA | DIGITIZATION

Menyajikan Catatan A Story to Tell

Seluruh catatan dalam FKY 2021 berdiri se- All records in FKY 2021 stand in an integral,
cara integral, berkesinambungan dan saling continuous, and mutually reinforcing man-
memperkuat satu sama lain. Kami berusaha ner. We tried to create a dramaturgy when dis-
membuat dramaturgi ketika menampilkan- playing it on the website so that visitors could
nya dalam situs web agar pengunjung bisa pay more attention to each record. These
memberi perhatian lebih pada setiap catatan notes were compiled using visual storytelling
yang telah dihasilkan. Catatan-catatan ini di- in the content and how it is presented in the
susun menggunakan visual story telling (me- most appropriate presentation. We consid-
tode cerita dengan berbasis visual). Tidak ered that most people may have missed many
hanya pada kontennya saja, tapi juga pada notes and organized them accordingly by re-
bagaimana itu disajikan dalam presentasi searching people’s watching habits.
yang paling sesuai. Dengan melakukan ri-
set kebiasaan menonton masyarakat, kami
mempertimbangkan catatan yang mungkin
terlewatkan oleh banyak orang dan mena-
tanya sedemikian rupa.

Proses alih media dalam pencatatan ini The digitization process in this recording is
adalah upaya menjawab tantangan bagai- an effort to answer the challenge of presenting
mana menyajikan hiburan dan pengetahuan entertainment and knowledge that can attract
yang mampu menarik masyarakat. Ragam the public. This variety of recording is another
pencatatan ini adalah cara lain menghargai way of appreciating cultural products through

103
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

produk kebudayaan melalui sebuah gawai. a device. Basically, we already have a new
Karena pada dasarnya, kita telah mempunyai habit of enjoying some information and con-
tabiat/kebiasaan baru menikmati sebagian in- versations on the screen.
formasi dan percakapan dalam layar.

Kebudayaan pada akhirnya tidak pernah In the end, culture never stands alone. It
berdiri sendiri. Ia tumbuh dan berkembang grows and develops along with technology. Al-
seiring dengan teknologi. Meskipun, alih me- though this digitization is not easy to do and
dia ini bukan hal mudah untuk dilakukan dan familiarity with technology is still an obstacle
mengakrabi teknologi masih menjadi ken- for some people, the effects of multi-layered
dala bagi sebagian orang, efek keterlibatan community involvement have begun to ap-
masyarakat yang berlapis telah mulai tampak pear in the presented cultural map.
dalam peta kebudayaan yang dihadirkan.

Kami kemudian kembali pada fungsi ber- We then returned to the function of the es-
dirinya FKY sebagai festival kebudayaan. Ia tablishment of FKY as a cultural festival. It’s
kini tidak hanya merayakan dan menampil- now not only celebrating and displaying, but
kan saja, tetapi terdapat catatan produksi there is a record of knowledge production,
pengetahuan, kerja multimedia yang bersan- side-by-side with multimedia work, the possi-
ding, kemungkin produk kebudayaan baru, bility of new cultural products, and community
dan kolaborasi masyarakat. Hal tersebut yang collaboration. Hopefully, this could become
menjadi salah satu titik pijak semangat fes- one of the starting points for the spirit of this
tival ini kemudian. festival.

Ditulis oleh: Written by:


Ratno Hermanto (Koordinator Penulis Ratno Hermanto (Coordinator of Content
Konten) berdasarkan wawancara dengan Writers) based on interviews with Doni
Doni Maulistya (Ketua I FKY 2021), Dionisius Maulistya (Chairman of FKY 2021), Dionisius
Aryo Baskoro (Manajer Produksi), Teguh Hari Aryo Baskoro (Production Manager), Teguh
Prasetyo (Pelaksana Program Alih Media), Hari Prasetyo (Digitization Programmer), and
dan Krisna Eka Putranto (Staf Alih Media). Krisna Eka Putranto (Digitization Staff).

104
ALIH MEDIA | DIGITIZATION

105
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

106
ALIH MEDIA | DIGITIZATION

107
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

108
ALIH MEDIA | DIGITIZATION

109
S T R AT E G I
KOM UNI KAS I
COMMUNICATION STRATEGY
Menengok
Kabar Admin
Social Media: Connecting The People

K etika untuk pertama kalinya FKY beru-


bah dari festival kesenian menjadi festi-
val kebudayaan di tahun 2019, konteks ini
F KY changed from an arts festival to a cul-
tural festival in 2019; this context gave
challenges to its implementation, both in man-
memberi tantangan pada pelaksanaannya, ifesting the form, choosing cultural subjects or
baik dalam mengejawantahkan bentuk, me- objects, and contextualizing the program. FKY
milih subjek atau objek kebudayaan, hingga has its closeness to the people of Yogyakar-
kontekstualisasi program. FKY telah memi- ta. Before the pandemic, FKY always experi-
liki kedekatan tersendiri dengan masyarakat enced growth in the number of visitors. Un-
Yogyakarta. Agenda tiap tahunnya (saat lu- fortunately, the spike in Covid-19 cases was
ring) selalu mengalami pertumbuhan jum- even higher before the festival, so the decision
lah pengunjung. Sayangnya, lonjakan kasus to organize online was taken to avoid unwant-
Covid-19 semakin tinggi sebelum festival ini ed risks. The policies and social restrictions
digelar sehingga keputusan penyelenggara- carried out during the pandemic also added
an secara daring diambil demi menghindari various dynamics. As a result, FKY is a space
risiko yang tidak diinginkan. Kebijakan dan for reading, exploring, and presenting culture
pembatasan sosial yang dilakukan selama is also limited.
pandemi juga memunculkan banyak sekali
dinamika. Hal ini mengakibatkan sedikit –
banyak ruang gerak FKY dalam membaca,
mengeksplorasi, dan mempresentasikan ke-
budayaan turut terbatas.

Dari sini saja sudah dapat dibayangkan We can already imagine what kind of chal-
tantangan apa yang akan muncul dari ske- lenges emerge from the online scheme. Al-
ma daring. Meski tidak dilakukan survei men- though no in-depth survey was conducted,
dalam, berdasar pada respon awal unggahan based on the initial response to the material
materi di media sosial, banyak masyarakat we uploaded on social media, many people
yang merindukan FKY luring, FKY yang riuh, missed the offline FKY. The crowded festi-
FKY yang dapat disaksikan bersama keluar- val and the one they can witness with family,
ga, kawan, atau kolega secara langsung. Men- friends, or colleagues in person. Bringing the
dekatkan festival pada masyarakat dalam festival closer to the community in an online
penyelenggaraan daring menjadi tantangan event was the toughest challenge for FKY this
terberat FKY tahun ini. year.

113
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Kami mengupayakan strategi komunika- We strive for the communication strategy


si dalam FKY 2021 dilakukan secara masif in FKY 2021 to be carried out massively and
dan intens. Meski tak ingin mengamini isti- intensely. Although we didn’t want to agree
lah “internet mendekatkan yang jauh, tetapi with the term “the internet brings the far away
menjauhkan yang dekat”, FKY 2021 justru close, but bring those who are close away”,
memanfaatkan sarana internet sebagai salah FKY 2021 used the internet as a communica-
satu langkah komunikasi untuk memperta- tion step to maintain its closeness to the com-
hankan kedekatannya dengan masyarakat. munity.

Melalui pemanfaatan platform media so- Through social media platforms, FKY pres-
sial, FKY berusaha menghadirkan berbagai ents various things around the community as
hal di sekitar masyarakat sebagai konten agar content to participate in FKY 2021 through
mereka turut me-reka FKY 2021 melalui ru- the presented discussion. The communication
ang diskusi yang dihadirkan. Proses komuni- process shown through the comment column
kasi yang tersaji melalui kolom komentar pada on Instagram, Facebook, YouTube, and Twit-
unggahan di Instagram, Facebook, YouTube, ter was a small step that was quite efficient
dan Twitter menjadi langkah kecil yang cu- to create a space for interaction. As a result,
kup efisien untuk menciptakan ruang interak- efforts to humanize humans in cyberspace
si. Alhasil, upaya memanusiakan manusia di can be made. In the end, it could maintain the
dunia maya dapat tercipta dan pada akhir- communities closeness to FKY.
nya kedekatan masyarakat dengan FKY tetap
terjaga.

Kami mencoba menghadirkan konten We tried to present contents that were


yang dekat dengan masyarakat. Harapan- close to the community. The hope is that the
nya, masyarakat dapat menggali ingatannya community can explore their memories of the
tentang konten tersebut, dan ketika masya- contents. When the community writes down
rakat ikut menuliskan pengalamannya dalam their related experiences in comments or
komentar/twit terkait akan menjadi catatan tweets, they will become a shared record later.
bersama nantinya.

Pada suatu waktu, akun @infofky melem- At one time, the @infofky account threw
parkan konten di Twitter tentang tradisi Gum- content on Twitter about the Gumbregan
bregan yang dekat dengan masyarakat Gu- tradition, which is close to the people of
nungkidul. Beragam respon muncul, salah satu Gunungkidul. Various responses appeared,
yang terekam adalah balasan twit dari akun one of which was a reply from the @tidak_
@tidak_digoreng, “gumbregan ki termasuk digoreng account, “gumbregan ki termasuk
surakyun ra sih? Cilikanku biyen ana surak- surakyun ra sih? Cilikanku biyen ana surakyun
yun mubeng neng tonggo bar maghrib karo mubeng neng tonggo bar maghrib karo
guneman “surakyun”, ngko entuk gudangan guneman “surakyun”, ngko entuk gudangan
dll ngno kae” (Gumbregan itu termasuk dll ngno kae” (Is gumbregan still included
surakyun bukan, sih? Saat kecilku dulu, ada as surakyun? When I was little, there was
surakyun keliling ke tetangga selepas maghrib a surakyun going around to the neighbors

114
S T R AT E G I K O M U N I K A S I | C O M M U N I C A T I O N S T R A T E G Y

sambil teriak “surakyun”, nanti akan mendapat after Maghrib (dusk) shouting “surakyun”,
gudangan dan lain-lain begitu). Dalam kon- and we will get gudangan - Indonesian
teks di atas, ia mengisahkan peristiwa masa food - and so on). In the above context,
kecilnya pada saat Gumbregan. Anak-anak he recounted the events of his childhood
sering meneriakkan surakyun sehingga tradi- at the time of Gumbregan. Children often
si Gumbregan lebih dikenal nama Surakyun. shout Surakyun, so the Gumbregan tradition
Komentar ini menambah informasi yang ber- is better known as Surakyun. This kind of
kaitan dengan konten sehingga ruang diskusi comment adds information related to the
pun dapat tercipta. content to build a discussion space.

Proses komunikasi melalui pendekatan The communication process through such


seperti ini dilakukan untuk mendapat per- an approach is taken to get more attention
hatian lebih dari masyarakat tanpa menggu- from the community without using too banal
nakan cara-cara yang terlalu banal (pada methods (in modern times, it is commonly re-
masa kini biasa disebut dengan istilah click ferred to as clickbait). Armed with the spirit of
bait). Berbekal semangat keberdayaan war- community empowerment, we learned more
ga, kami mengulik lebih banyak tentang pe- about events closely related to the commu-
ristiwa yang erat di masyarakat. Peristiwa nity. These events are documented and pre-
tersebut dicatat dan disuguhkan kembali sented to the public in the form of information
kepada masyarakat dalam bentuk informasi so that netizens who previously did not know
sehingga warganet yang sebelumnya tidak become more familiar with the content. Like-
tahu menjadi lebih mengenal tentang konten wise, those who already know can add infor-
tersebut. Begitu pun bagi mereka yang telah mation. If the information presented is still am-
lebih dulu tahu, bisa menambahkan informa- biguous, the truth can be refuted through the
si, atau jika informasi yang disuguhkan masih comment column or tweet replies.
simpang siur kebenarannya, dapat disanggah
melalui kolom komentar atau balasan twit.

Bentuk penyajian konten di masing-ma- The form of content presentation on each


sing platform juga berbeda sesuai kampanye platform also differs according to the cam-
yang dijalankan. Kampanye ini berangkat da- paign being run. This campaign starts from
ri pemahaman bahwa media sosial mampu the understanding that social media can influ-
memengaruhi atau mempersuasi masyara- ence or persuade people to a culture of good
kat terhadap budaya hal baik. Kami meran- things. We designed a campaign strategy
cang strategi kampanye Sambatan, Sarapan for Sambatan, Sarapan Budaya, and Sobat
Budaya, dan Sobat melalui kanal media sosial through the FKY 2021 social media channel.
FKY 2021.

Kampanye yang pertama adalah Sam- The first campaign is Sambatan - Saling
batan (akronim dari Saling mBantu Jualan), Mbantu Jualan – or sales mutual helping.
yaitu bentuk kampanye media sosial yang It is a social media campaign that focuses
mengarah pada konteks keberdayaan ma- on community empowerment from an eco-
syarakat dari segi ekonomi. Lewat media nomic perspective. Through social media

115
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

sosial instagram @oleholehfky, FKY turut Instagram @oleholehfky, FKY also supports
mendukung pemasaran pelbagai produk da- marketing various products from art, culture,
ri para pelaku seni, budaya, UMKM, hingga MSME, and the wider community. This sup-
masyarakat luas. Dukungan ini telah mem- port provides benefits ranging from increasing
berikan manfaat, mulai dari kenaikan jang- reach, visits, and the number of related busi-
kauan, kunjungan, dan jumlah pengikut media ness social media followers. Hoping that it can
sosial dari usaha yang bersangkutan, hingga encourage the creation of a transaction space
harapan ke depannya dapat terus menjaga with an economic value.
terwujudnya ruang transaksi yang bernilai
ekonomi.

Kedua, Sarapan Budaya adalah bentuk Second, the Sarapan Budaya is a form
konten trivia yang dilakukan ke semua plat- of trivia content carried out to all FKY social
form media sosial FKY yang berbekal catat- media platforms armed with community so-
an sosial dan budaya masyarakat. Mengulik cial and cultural documentation. Exploring in-
suatu informasi, mencatat, dan menyuguh- formation, taking notes, and presenting it to
kannya kepada masyarakat luas menjadi ide the broader community was the basic idea of​​
dasar dari konten Sarapan Budaya. Kami the content of the Sarapan Budaya. We invit-
mengajak masyarakat untuk berinteraksi, ed the public to interact, the comments they
komentar-komentar yang bermunculan pun gave became a joint record of the uploaded
menjadi catatan bersama atas materi yang material. Sarapan Budaya is presented every
diunggah. Sarapan Budaya dihadirkan setiap Monday and Thursday morning, making this
hari Senin dan Kamis di pagi hari, menjadikan content a signature for FKY 2021 social me-
konten ini sebagai signature program media dia program.
sosial FKY 2021.

Kampanye yang ketiga adalah Sobat The third campaign is Sobat or Sosok He-
alias Sosok Hebat, yakni aktivasi kanal bat (a significant figure), which was the activa-
Instagram melalui fitur siaran langsung ber- tion of the Instagram channel through the live
sama sosok-sosok yang memiliki cerita unik broadcast. The campaign features figures with
dan menginspirasi banyak warganet. So- unique stories and inspires many netizens.
sok yang dihadirkan memiliki beragam latar The presented figures have various fields of
belakang bidang, antara lain Alit Jabangbayi background. Including Alit Jabangbayi and a
dan gerombolan MC hits di Yogyakarta yang group of hit MCs in Yogyakarta became a re-
menjadi pengingat bahwa profesi ini sering minder that this profession is often shown on
menghiasi panggung FKY; Sondy Garcia, the stage in FKY. Sondy Garcia, Manager of
Pengelola Henju by Gracy, yang mengin- Henju by Gracy, has inspired many people to
spirasi banyak orang untuk terus berdaya stay empowered during a pandemic through
di tengah pandemi lewat wirausaha; komu- entrepreneurship. Peduli Kucing Pasar com-
nitas Peduli Kucing Pasar yang diundang munity was invited to share their experiences
untuk menceritakan pengalaman merawat of caring for stray cats, and Kukuh Prasetya
kucing liar; dan Kukuh Prasetya Kudamai, Kudamai, a young artist on the rise, tells the

116
S T R AT E G I K O M U N I K A S I | C O M M U N I C A T I O N S T R A T E G Y

seniman muda yang sedang naik daun un- story of the ups and downs of doing art. We
tuk menceritakan jatuh bangun menjalani designed Sobat to present and record oth-
kerja seni. Kami merancang Sobat untuk er insights about empowerment that are not
menyuguhkan dan mencatat wawasan lain captured in the main festival program.
tentang keberdayaan yang tidak terekam
dalam program utama festival.

Pada akhirnya media sosial FKY 2021 In the end, FKY 2021 social media was
dimaksimalkan untuk menyorot “mereka” maximized to highlight Mereka (read: them)
(dalam konteks subjek budaya maupun ob- in the context of cultural subjects and objects
jek budaya) agar dapat dicatat, direkam, dan so that they could note, document, and share
membagikan wawasannya kepada masya- their insights with the broader community. Of
rakat luas. Tentu, masih banyak hal yang course, many things have not been explored
belum digali dan dapat disajikan sebagai and can be presented as possible uses of
kemungkinan pemanfaatan media sosial. Hal social media. What needs to be underlined is
yang perlu digarisbawahi adalah FKY me- that FKY functions as active trigger participa-
nempati fungsi sebagai pemantik partisipasi tion for the community in its role in our culture.
aktif masyarakat dalam perannya untuk ke-
budayaan yang kita miliki.

Ditulis oleh Social Media Strategist: Written by Social Media Strategist:


Mahmud Mada Mahmud Mada

117
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

118
S T R AT E G I K O M U N I K A S I | C O M M U N I C A T I O N S T R A T E G Y

119
INF OG R AFI S
INFOGRAPHICS
Keterlibatan dan Capaian
Pencatatan
Community Involvement and Outcome

P erubahan nama FKY dari kesenian men-


jadi kebudayaan tidak hanya meninggal-
kan catatan besar tentang bagaimana kebu-
T he change of FKY’s name from kesenian
(art) to kebudayaan (culture) has not only
left excellent documentation on how culture is
dayaan dibaca dari kacamata festival. Perja- read from the festival’s perspective. The 30-
lanan 30 tahun festival ini sebagai festival year journey of this festival as an art festival
kesenian yang telah melekat erat di benak has been firmly attached in people’s minds as
masyarakat sebagai pesta rakyat, etalase a people’s party, a showcase for the diversi-
keberagaman bentuk seni, serta ruang per- ty of art forms, and a meeting room that we
temuan tidak bisa serta-merta kami lepas can’t let go of even though this festival has
meski festival ini telah berubah. Pada tahun changed. The third-year carrying the name of
ketiga mengemban nama sebagai festival the cultural festival, FKY 2021, was marked by
kebudayaan, festival ini diwarnai peralihan the transition in the organizing committee. The
dan pergantian panitia penyelenggara ser- festival also happened when the pandemic hit
ta bencana pandemi yang melanda dunia. worldwide. The reading of our culture today,
Pembacaan atas kebudayaan kita hari ini, the presentation of the festival, the position of
presentasi festival, posisi festival, baik da- the festival, both on the map for the advance-
lam peta pemajuan kebudayaan maupun ri- ment of culture and the hectic map of orga-
uh peta penyelenggaraan kegiatan seni-bu- nizing arts and cultural activities, raises the
daya, memunculkan pencatatan kebudayaan cultural documentation as a spirit and vision
sebagai semangat serta visi yang diharapkan that is expected to strengthen the standing
menjadi penguat posisi berdiri festival ini. position of this festival.

Berbagai upaya telah dihadirkan dalam Various efforts have been presented in
mengejawantahkan visi pencatatan kebuda- realizing the vision of cultural documentation
yaan tahun ini. Upaya-upaya tersebut ter- this year. These efforts are served and pre-
saji melalui kanal fky.id serta media sosial sented through the fky.id channel and FKY so-
FKY. Berbagai latar belakang dan catatan cial media. Various backgrounds and process
proses telah disampaikan pula dalam buku notes have also been presented in this book
ini oleh mereka yang berada di balik layar by those who were behind the scenes of or-
penyelenggaraan festival. Upaya membaca, ganizing the festival. Efforts to read, interpret,
memaknai, dan menguji temuan kebudayaan and test today’s cultural findings have also
hari ini juga telah purna tersampaikan ke- been fully conveyed to the public as a series
pada masyarakat sebagai sebuah rangkaian of organizing a festival. The next question is,

123
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

penyelenggaraan festival. Pertanyaan selan- do these efforts reach and impact the commu-
jutnya, apakah upaya-upaya tersebut sam- nity? To what extent is the hypothesis of the
pai dan berdampak bagi masyarakat? Sejauh vision of cultural documentation that is con-
mana hipotesis atas visi pencatatan kebuda- sidered capable of being the festival’s stand-
yaan yang dianggap mampu menjadi posisi ing position to be captured and accepted by
berdiri festival ini ditangkap dan diamini oleh the community? How do people view this fes-
masyarakat? Bagaimana masyarakat melihat tival now? And, have these efforts been in line
festival ini sekarang? Dan, apakah upaya- with people’s expectations of FKY?
upaya tersebut telah sejalan dengan harapan
masyarakat atas FKY?

Berkaca dari pertanyaan-pertanyaan ter- Reflecting on these questions, we tried to


sebut, kami mencoba melihat ke dalam dan look inside and open a space for the commu-
membuka ruang bagi masyarakat untuk tu- nity to participate in reading, criticizing, inter-
rut serta dalam upaya membaca, mengkritik, preting, and building FKY. We understand the
memaknai, dan membangun FKY. Kami sadar level of satisfaction of the organizers is not al-
benar bahwa tingkat kepuasan penyeleng- ways directly proportional to the community’s
gara tidak selalu berbanding lurus dengan satisfaction. Moreover, this festival should no
kepuasan masyarakat. Apalagi, festival ini longer speak for the interests of the organiz-
semestinya bukan lagi bersuara untuk ke- ers and the Dinas Kebudayaan (Kundha Kabu-
pentingan penyelenggara maupun Dinas Ke- dayan) DIY, but the public.
budayaan (Kundha Kabudayan) DIY, tetapi
yang paling utama adalah untuk masyarakat.

Pada bagian ini, kami ingin menyajikan In this section, we would like to present
data yang diambil dari hasil rekap, pemeta- data taken from the results of the recap, in-
an internal, serta analisis data situs fky.id ternal mapping, and data analysis on the fky.
dan YouTube Channel Festival Kebudayaan id website and the Festival Kebudayaan Yog-
Yogyakarta. Periode pengambilan data da- yakarta YouTube Channel. The data collection
ri tanggal 28 Agustus hingga 7 Oktober period is from August 28 to October 7, 2021.
2021. Rentang tersebut merupakan periode This range was from the start of the Catatan
dimulainya aktivasi program Catatan War- Warga (Citizen’s Notes) program activation
ga hingga hari penutupan penyelenggaraan until the closing day of FKY 2021. In addition

124
INFOGRAFIS | INFOGRAPHICS

FKY 2021. Selain data tersebut, kami juga to the data, we also present several snippets
menghadirkan beberapa cuplikan hasil res- of FKY 2021 questionnaire responses from
pon kuesioner FKY 2021 dari 100 responden 100 respondents who had filled out until Oc-
yang telah mengisi hingga tanggal 20 Ok- tober 20, 2021.
tober 2021.

Secara singkat, penyelenggaraan FKY In short, FKY 2021 has produced 112
2021 telah menghasilkan 112 catatan ke- cultural documentation presented as per-
budayaan yang dihadirkan sebagai program formances, exhibitions, talks, research, so-
pertunjukan, pameran, wicara, riset, media cial media (Sarapan Budaya Program), and
sosial (Program Sarapan Budaya), dan do- photo-video documentaries, which became a
kumenter foto-video yang menjadi program new program in 2021. This year’s event also
baru di tahun 2021. Penyelenggaraan tahun produced 180 citizen’s notes. These are the
ini juga menghasilkan 180 catatan warga results of the FKY 2021 competition—consist-
yang merupakan hasil kompetisi FKY 2021 ing of the Podcast Situs Bersejarah (Historical
yang terdiri dari kompetisi Podcast Situs Site Podcast competition), Tembang Dolanan
Bersejarah, Tembang Dolanan Anak, Vlog Anak (Children’s Game Song), Vlog Kuliner
Kuliner Warisan, Cipta Lagu Anak, dan Foto Warisan (Heritage Culinary Vlog), Cipta Lagu
Kegiatan Budaya. FKY 2021 juga bergerak Anak (Children’s Song Creation), and Pereka-
bersama dengan 109 UMKM dalam program man Kegiatan Budaya (Cultural Activity Pho-
#Sambatan yang merupakan program media tos). FKY 2021 also worked with 109 UMKM
sosial FKY 2021. Keseluruhan hasil catat- (micro, small, and medium enterprise) in the
an tersebut melibatkan 937 subjek budaya #Sambatan program, which was FKY 2021
yang terdaftar atas nama pribadi maupun social media program. The overall results in-
kelompok. Catatan-catatan tersebut juga volved 937 cultural subjects registered on
mewakili berbagai objek kebudayaan yang behalf of individuals and groups. Those re-
diakui dan tercantum dalam Perdais DIY No. cords also represented various cultural ob-
3 tahun 2017 maupun yang tidak tercan- jects that are recognized and listed in the DIY
tum secara eksplisit, tetapi memiliki nilai dan Perdais No. 3 of 2017 or those that are not
muatan yang sama, serta merupakan hasil listed explicitly but have the same values ​​and
temuan atas fenomena kebudayaan yang ada content and are the findings of cultural phe-
di keseharian masyarakat. nomena that exist in people’s daily lives.

125
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Peta Kebudayaan

112 Konten
Pencatatan FKY 2021

Pameran: 32%

Pertunjukan: 23%

Program Media Sosial: 18%

Dokumenter: 15%

Wicara: 8%

Riset: 4%

126
INFOGRAFIS | INFOGRAPHICS

196 UMKM
Program Sambatan

Kuliner: 43%

Mode/Fashion: 32%

Home Deco: 13%

Hobi Aktifitas: 12%

Catatan Warga

Cipta Lagu Anak: 72

Foto Kegiatan Budaya: 46

Podcast Situs Bersejarah: 23

Vlog Kuliner Warisan: 23

Tembang Dolanan Anak: 16

127
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Subjek Budaya

Seniman: 441 (47%)

Masyarakat Pegiat Budaya:


277 (30%)

Pegiat Festival: 159 (17%)

Sanggar & Komunitas:


40 (4%)

Tenaga Ahli: 12 (1%)

Maestro: 8 (1%)

Objek Kebudayaan

Seni: 96 (39%)

Pengetahuan & Teknologi:


58 (24%)

Adat Istiadat & Tradisi


Luhur: 38 (16%)

Benda: 26 (11%)

Bahasa: 24 (10%)

*Berdasar data pemetaan dan rekap subjek terlibat FKY 2021

128
Jangkauan, Dampak,
dan Respon Masyarakat
Community Outreach, Impact and Response

B erbagai hasil pencatatan tersebut telah


diakses oleh 15.917 pengguna di situs
fky.id serta 16.711 pengguna yang mengak-
1 5,917 users have accessed the various
documentation on the fky.id website and
16,711 users accessed them through Festi-
ses melalui YouTube Channel Festival Ke- val Kebudayaan Yogyakarta YouTube Chan-
budayaan Yogyakarta. Mayoritas jumlah pe- nel. Most of the visitors were dominated by
ngunjung didominasi oleh penonton yang audiences from or are domiciled in Yogyakar-
berasal maupun berdomisili di Yogyakarta, ta, Java, Indonesia. Overall, this year FKY has
Jawa, Indonesia. Secara keseluruhan data been accessed from 37 countries and 250
pengunjung, FKY pada tahun ini telah diakses cities worldwide. Reflecting on the research
dari 37 negara dan 250 kota di seluruh dunia. on social media followers at the beginning of
Berkaca pada riset pengikut media sosial di planning for FKY 2021, the audience for FKY
awal perencanaan FKY 2021, penonton FKY 2021 is still dominated by the age range of 18-
2021 masih didominasi oleh rentang usia 18- 34 years; the majority are men from various
34 tahun, mayoritas pria, dan dari berbagai work backgrounds.
latar belakang pekerjaan.

Upaya menghadirkan catatan kebudaya- The respondents also shared efforts to


an yang informatif, komunikatif, dan menghi- present informative, communicative, and en-
bur, seperti yang dituangkan jauh sejak awal tertaining cultural documentation, as outlined
perencanaan, juga diamini oleh para respon- long ago from the beginning of planning.
den. Rata-rata, lebih dari 60% responden On average, more than 60% of respon-
menyebutkan bahwa FKY 2021 menghadir- dents said that the program presentations
kan catatan dalam bentuk presentasi program were interesting, informative, entertaining,
yang menarik, informatif, menghibur, dan in- and inspiring. Several inputs from the com-
spiratif. Beberapa masukan dari masyarakat munity also noted the need for the develop-
juga mencatatkan perlunya pengembangan ment of FKY programs this year. Specifically,
pada program-program FKY tahun ini, ter- a note to the documentary programs that can
utama program dokumenter yang mampu become a space for reproduction of knowl-
menjadi ruang reproduksi pengetahuan yang edge that is informative and useful for the
informatif dan berguna bagi pelestarian dan preservation and promotion of culture, espe-
pemajuan kebudayaan, terutama dalam me- cially in presenting socio-cultural phenomena

129
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

nyajikan fenomena sosial-budaya di masya- in society that are rarely read by art-based
rakat yang jarang terbaca dengan program programs.
berbasis seni.

Pada respon program #Sambatan, 90% In response to the #Sambatan program,


UMKM yang terlibat menyatakan mengalami 90% of the involved UMKM stated that they
kenaikan pengikut maupun kunjungan pada experienced increased followers and visits
laman ataupun kanal media sosial. Terdapat to their social media page or channel. There
pula kenaikan jumlah transaksi dan benefit has also been an increase in transactions and
lain bagi beberapa UMKM, tetapi kami sadar other benefits for several UMKM. Still, we ac-
bahwa peningkatan jumlah transaksi ini be- knowledged that it could not necessarily in-
lum tentu bisa dicapai merata dan maksi- crease the number of transactions evenly and
mal. Sebagian besar responden dari UMKM maximally. Most respondents from UMKM
maupun masyarakat tetap berharap adanya and the community still hope for offline activi-
kegiatan luring sebagai upaya pengembang- ties to develop #Sambatan program so that it
an program #Sambatan agar semakin ber- will have a real impact. This is in line with the
dampak nyata. Hal ini senada dengan respon response to the expectation for the next FKY
atas harapan untuk FKY selanjutnya bahwa that cultural documentation can be processed
pencatatan budaya yang mampu diolah dan and presented offline and online will be able
dipresentasikan secara luring dan daring to support the cultural preservation efforts,
akan dapat mendukung upaya pelestarian strengthen the community’s sense of belong-
kebudayaan, memperkuat rasa memiliki ma- ing to their culture and to FKY itself, as well
syarakat atas kebudayaannya dan atas FKY as to present Yogyakarta culture on a broader
itu sendiri, sekaligus mempresentasikan ke- scope.
budayaan Yogyakarta dalam lingkup yang le-
bih luas.

Berbagai masukan dan respon masyara- These various inputs and responses from
kat ini sudah sepatutnya selalu menjadi pi- the community should always be the basis for
jakan penyelenggara FKY, baik kami sendiri FKY organizers, both ourselves and subse-
maupun penyelenggara-penyelenggara se- quent organizers, in planning and developing
lanjutnya, dalam melakukan perencanaan the form of this festival. On the one hand, as
dan pengembangan bentuk festival ini. Satu an effort to transition from art to culture, so
sisi sebagai upaya transisi festival kesenian it is increasingly understood and accepted by
ke kebudayaan sehingga semakin dipahami the community. On the other hand, and more
dan diterima oleh masyarakat. Di sisi lain dan importantly, it strengthens the standing posi-
yang lebih utama, memperkuat posisi ber- tion of the Festival Kebudayaan Yogyakarta,
diri Festival Kebudayaan Yogyakarta sebagai as a festival that is close and owned by the
festival yang dekat dan dimiliki oleh seluruh entire community.
masyarakat.

130
INFOGRAFIS | INFOGRAPHICS

Peta Jangkauan

17.000
16.711
Total Jumlah
16.500 Pengunjung

Website
16.000
15.917
YouTube
15.500
User (account)

131
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Negara

Indonesia: 15.917

Amerika: 262

Singapura: 52

Irlandia: 40

Swedia: 28

Kota

Yogyakarta: 6.653

Surabaya: 2.142

Jakarta: 1.722

Semarang: 1.438

Makassar: 1.325

*Berdasar 5 jumlah terbesar untuk data asal negara dan kota pengunjung website fky.id

132
INFOGRAFIS | INFOGRAPHICS

Gender

Pria: 79%

Perempuan: 21%

Pria: 60%

Perempuan: 40%

*Berdasar data analisa, YouTube, dan sampling 100 responden kuesioner FKY 2021

133
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Usia

25–34: 65%

18–24: 22%

35–44: 13%

25–34: 45%

18–24: 31%

35–44: 13%

45–54: 7%

13–17: 4%

*Berdasar data analisa, YouTube, dan sampling 100 responden kuesioner FKY 2021

134
INFOGRAFIS | INFOGRAPHICS

Pekerjaan

Pelajar & Mahasiswa: 22% Pegawai Pemerintahan: 7%

Masyarakat Umum/Pekerjaan Lain: 20% Peneliti: 6%

Pelaku Seni & Kreatif: 9% Pegiat Budaya: 5%

Pegawai Swasta: 9% Seniman Pertunjukan: 4%

Wirausaha: 8% Seniman Seni Rupa: 2%

Tenaga Pendidik: 7% Jurnalis: 1%

*Berdasar sampling 100 responden kuesioner FKY 2021

135
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

300.000
250.000 Total Jumlah
200.000
255.000 Halaman Dikunjungi
150.000
156.700 Website
100.000
50.000 YouTube
0
Event count (per click)

6.00 Rata-Rata
5.00 5.59
Lama Menonton
4.00
Per Pengunjung
3.00
2.00 Website
2.28
1.00
0.00 YouTube
View time (minutes)

136
INFOGRAFIS | INFOGRAPHICS

80.0%

70.0% 73.9%
71.6%

60.0% 63.6%
60.2%
Respon Penyajian
Konten Program
50.0% FKY 2021

Menarik
40.0%
Menghibur
30.0%
Informatif

20.0% Inspiratif

10.0%

0.0%

*Berdasar data website, YouTube, dan sampling 100 responden kuesioner FKY 2021

137
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Capaian Program #SAMBATANFKY 2021

Peningkatan Kunjungan
& Jangkauan Media Sosial

Ya: 90%

Tidak: 10%

Asal Konsumen
(Transaksi Selama Program)

Belum Ada

Luar DIY

Kota Yogyakarta

Kulon Progo

Gunung Kidul

Bantul

Sleman

0 5 10 15 20 25 30 35

138
INFOGRAFIS | INFOGRAPHICS

Perubahan Nama FKY dari Festival Kesenian


ke Festival Kebudayaan

Tahu: 85% Tidak Tahu: 15%

*Berdasar sampling 100 responden kuesioner FKY 2021

139
L I P UTAN
MEDIA
MEDIA COVERAGE
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

142
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

143
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

144
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

145
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

146
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

147
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

148
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

149
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

150
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

JUMAT PAHING, 8 OKTOBER 2021 5


PENCEGAHAN COVID-19
LINTAS MENTAOK

Sultan Minta Kampus Bikin SOP Prokes


DANUREJAN—Gubernur DIY Sultan berharap melalui Sultan di kompleks Kepatihan, Kamis mereka sendiri bukan pihak lain,”
Sri Sultan HB X meminta lembaga atau asosiasi (7/10). kata Sultan.
dapat membentuk SOP Sultan berharap melalui lembaga
penyelenggara perguruan protokol kesehatan atau asosiasi dapat membentuk SOP Vaksinasi
tinggi membuat standar untuk mengatur proses protokol kesehatan untuk mengatur Sekretaris Daerah (Sekda) DIY,
operasional prosedur (SOP) perkuliahan di masa PPKM
Level 3. proses perkuliahan di masa Pemberlakuan Kadarmanta Baskara Aji mengatakan
protokol kesehatan sebelum Pembatasan Kegiatan Masyarakat secara umum perguruan tinggi sudah
menggelar kuliah tatap Jika terjadi penularan (PPKM) Level 3. siap menggelar perkuliahan tatap muka,
muka untuk menghindari Covid-19 saat perkuliahan, Raja Kraton Kasultanan Ngayogyakarta bahkan mahasiswa yang tinggal di
maka kampus tersebut ini juga meminta jika terjadi penularan DIY sebagian besar sudah menjalani
adanya penularan Covid-19 harus menutup sementara
di dalam kampus. Covid-19 saat perkuliahan, maka vaksinasi.
perkuliahan. kampus tersebut harus menutup “Tinggal mengunggu mahasiswa luar Harian Jogja/Sirojul Kha�d

Ujang Hasanudin sementara perkuliahan. “Begitu daerah, yang sudah vaksin syukur, Heroe Poerwadi (kiri) meninjau
hasanudin@harianjogja.com itu menyamakan persepsi, psi, ada yang merah ya ditutup yang belum kami daftarkan saja penyaluran BST di Kantor Pos Besar
Jogja, Gondomanan, Jogja, Kamis
membangun SOP seperti yangng itu aja,” ucap Sultan. nanti vaksinasi di kampus,” kata (7/10).
Pembuatan SOP protokol kesehatan dilakukan di lembaga- Menurut Sultan adanya SOP Baskara Aji.
bisa dilakukan melalui asosiasi lembaga lain seperti protokol kesehatan untuk
p Baskara Aji mengaku belum mendapat 1.085 Orang
perguruan tinggi, misalnya melalui hotel, pariwisata, mal, memudahkan mengontrol laporan kampus mana saja yang sudah Menerima BST
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi restoran, itu semua kan di masing-masing kampus menggelar perkuliahan tatap muka,
(LLDikti) atau Asosiasi Perguruan ada asosiasinya. Bagaimana melalui asosiasi. Pemda DIY, namun pada prinsipnya setelah melalui GONDOMANAN—Pemerintah
Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi). mereka bergabung dalam m kata Sultan, tidak mungkin
ka evaluasi, ia menyebut perguruan tinggi Kota (Pemkot) Jogja melalui
Hal ini dimaksudkan agar tidak asosiasi ngerembug SOP, P, membuatkan SOP karena yang
memb sudah siap melaksanakan perkuliahan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan
dibuat masing-masing kampus untuk bagamana dia [penyelenggara
nggara paling tah
tahu kampusnya masing- tatap muka. Bahkan kesiapannya lebih Transmigrasi (Dinsosnakertrans)
menyamakan persepsi yang dituangkan kampus] bisa mengawal protokol masing adalah pengelola kampus bagus. Dia meyakini mahasiswa lebih menyalurkan Bantuan Sosial
dalam SOP. kesehatan dan sebagainya itu di dan asosiasinya. siap tatap muka ketimbang siswa Tunai (BST) kepada 1.085 warga.
“Bagaimana lewat organisasi kampusnya masing-masing,” kata “Di kampus kan yang mengontrol SD dan Paud. Menurut Wakil Wali Kota Jogja,
Heroe Poerwadi, sumber BST ini
dari Anggaran Pendapatan dan
KEISTIMEWAAN DIY Belanja Daerah (APBD).
Para penerima BST

Sosialisasikan Sumbu merupakan hasil penyisiran data


Dinsosnakertrans Jogja. “Ini
adalah hasil penyaringan yang ke

Filoso� lewat Medsos sekian kali. Kami memiliki data


mana yang sudah mendapat BST
atau belum,” kata Heroe di sela-
DANUREJAN—Pemda DIY kalangan milenial dengan sela penyaluran BST di Kantor
terus berupaya menyosialisasi- pendekatan kebutuhan anak Pos Besar Jogja, Gondomanan,
kan keberadaan sumbu filosofi muda. Jogja, Kamis (7/10).
terutama di kalangan anak Salah satunya lewat media Penyaringan dilakukan untuk
muda agar dapat dikenal dan sosial seperti Youtube, Insta- mendapatkan data warga yang
dipahami, salah satunya melalui gram, Twitter, Facebook serta layak mendapatkan BST, namun
media sosial (medsos). berbagai jenis platform belum menerima bantuan
Sosialisasi ke masyarakat lainnya. Selain itu informasi yang berasal dari Anggaran
umum juga terus dilakukan, yang disajikan lebih bersifat Pendapatan dan Belanja
proses penataan sumbu filosofi mudah dicerna. fky.id Negara (APBN), dalam hal ini
ini sepenuhnya melibatkan Berbagai atribut serta Orkes keroncong Surya Mataram tampil dalam acara penutupan FKY 2021. Kementerian Sosial Republik
masyarakat. hal yang berkaitan dengan Indonesia. Nilai BST sebesar Rp1,2
Paniradya Pati sumbul filosofi PERTUNJUKAN BUDAYA juta. Angka ini merupakan BST
Paniradya Ka- disuguhkan melalui selama enam bulan dengan nilai
istimewan DIY
Aris Eko Nugroho
menjelaskan
media sosial agar
dapat diakses anak
muda.
FKY 2021 Diakses 15.000 User per bulan sebanyak Rp200.00.
Kepala Dinsosnakertrans
Jogja, Maryustion Tonang
penataan sumbu “Kami harus JETIS–Festival Kebudayaan DIY, Kamis (7/10). bahkan ekonomi. Apabila mengatakan penyaluran BST
filosofi dilakukan menyesuaikan Yogyakarta (FKY) 2021 resmi Ia menyebut pencatatan membuat sebuah acara, maka berlangsung secara bertahap.
dengan melibatkan dengan anak muda, ditutup Kamis (7/10). Dalam dan seluruh sajian FKY bisa perlu cari multiplier effect- “Hari ini [kemarin, penyaluran
berbagai Organisasi salah satunya 22 hari pelaksanaan FKY menjadi sumber pengetahuan nya, termasuk dalam hal untuk] lima kemantren. Semua
perangkat daerah lewat medsos. secara daring, ada sekitar yang menyenangkan, sekali- ekonomi. Hal ini sebagai tersentral di sini. Per hari rata-rata
(OPD) hingga kabu- Harapannya anak 15.000 user dari berbagai gus hiburan yang akan upaya menyejahterakan penyaluran untuk 200 orang,”
paten dan kota. jogjaprov.go.id muda lebih tertarik. negara yang mengakses menumbuhkan semangat masyarakat,” kata Aji. kata Maryustion. (sir)
Adapun Paniradya Aris Eko Nugroho Contohnya sesuatu website fky.id. serta ditularkan dari tahun Memberi sambutan secara
Kaistimewan DIY hal yang terjadi Menurut Kepala Dinas ke tahun. “Semoga tahun daring, Menteri Pariwisata
meramu berbagai usulan OPD atau warisan zaman dahulu Kebudayaan (Kundha Kabu- depan pandemi bisa berkurang, dan Ekonomi Kreatif Republik Nomor Telepon Penting
agar sinkron dengan program dikemas dengan format
yang sudah dimiliki Dinas kekinian sehingga informasi
dayan) DIY, Dian Lakshmi
Pratiwi, terdapat 900-an pegiat
sehingga mengunakan konsep
baru agar dampaknya semakin
Indonesia, Sandiaga Salahuddin
Uno mengatakan apabila
di Jogja
Kebudayaan DIY. mudah dicerna di kalangan seni, budaya, komunitas, meluas ke segala aspek seni dan budaya perlu terus RSUD Kota Jogja (0274) 371195
Proses ini dilakukan agar anak. Misalnya bagaimana tenaga ahli dan lainnya sampai tingkat perilaku,” dibaca, dimaknai, dikaji, RS PKU Muhammadiyah Jogja (0274) 512653
pengajuan sumbu filosofi kami menampilkan sesuatu yang terlibat. FKY kali ini kata Dian. serta dihidupi terus-menerus. RS Panti Rapih (0274) 563333
Kota Jogja sebagai warisan atribut yang dulu pernah melibatkan 120 kelurahan/ Sekretaris Daerah (Sekda) Sehingga tema pencatatan RS Bethesda (0274) 586688
budaya dunia ke Unesco ada di kawasan Malioboro,” kalurahan, tujuh gedung DIY, Kadarmanta Baskara seni dan budaya pada FKY RS Pratama (0274) 4221257
dapat berjalan lancar, yang katanya. pertunjukan, empat ruang Aji mengapresiasi seluruh kali ini menjadi relevan.
RS Siloam (0274) 4600900
tahapannya sedang dilakukan Selain itu melalui menyasar pameran, 26 sanggar, dan pihak yang terlibat dalam FKY Dalam acara penutupan pula,
RS DKT Dr Soetarto (0274) 2920000
oleh Disbud DIY. kalangan pelajar melalui lainnya. Dalam sisi penyajian, 2021, baik dari pemerintah seluruh panitia memberikan
Stasiun Tugu (0274) 589685
“Kami memfasilitasi akti- koordinasi dengan Musyawarah ada 38 tema terkait adat daerah maupun para pelaku penghormatan pada Dwi
Stasiun Lempuyangan (0274) 512454
vitas yang menjadi bagian Guru Mata Pelajaran (MGMP) istiadat, 58 terkait dengan seni dan budaya. Tanpa Sudaryono dan Gunawan
Penerangan 108, 106
kesepakatan antara Disbud mata pelajaran tertentu. pengetahuan dan teknologi andil yang baik dari seluruh Maryanto. Mereka berdua
Darurat/Emergency Call 112
dengan OPD yang lain. Karena Harapannya guru dapat tradisional, 24 benda, 29 pihak, gelaran FKY tidak merupakan bagian dari
Ambulans 118
sumbu filosofi ini tidak bisa menyampaikan ke siswa bentuk seni, dan lainnya. akan berhasil. pengisi karya di FKY dan
Polisi 110
hanya dilakukan Disbud tetapi melalui format sekadar info Dengan tema Mereka Rekam, Berlangsung di tahun kedua belum lama ini meninggal
Pemadam Kebakaran 113
harus bersama dengan OPD atau pengetahuan. “Kalau semangat penyelenggaraan pandemi Covid-19, panitia dunia.
Search & Rescue (SAR) 115
lain. Misalnya bagaimana sasaran anak-anak, pelajar tahun ini yaitu pencatatan FKY memiliki tantangan yang “Dua subjek yang kami
Posko Kewaspadaan
penanganan PKL Malioboro, kami berkoordinasi dengan budaya. “Pencatatan budaya berat. Namun berkat inovasi catat di FKY 2021, bapak
Nasional 122
arsitekturnya, transportasinya. MGMP,” ujarnya. 2021 mencatat semangat dan kreativitas penyelenggara, Dwi Sudaryono dan Gunawan
Informasi Gangguan/
Kami meramu usulan OPD Sosialisasi ini sangat penting keberdayaan yang dimiliki FKY tahun ini tetap bisa Maryanto, di sela-sela acara
Kerusakan Telepon 117
agar sinkron dengan program dilakukan agar masyarakat masyarakat DIY di masa dinikmati oleh masyarakat ini, mereka berdua dipanggil
Informasi Layanan PLN 123
yang sudah dibikin oleh Dinas mengetahui. Karena proses pendemi. Dihadirkan melalui Indonesia maupun dunia. Yang Maha Kuasa. Kerja
Informasi Gangguan PAM (0274) 515870
Kebudayaan,” kata Aris Rabu penilaian yang akan dilakukan subjek yang mewakili se- Selain dari sisi seni dan kebudayaaan masih diberi
Informasi PMK Jogja (0274) 587101
(6/10). Unesco dimungkinkan akan mangat zaman, cara hidup budaya, FKY juga memiliki kekuatan mereka dan masih
SAR Jogja (0274) 587559
Sosialisasi yang dilakukan terjun langsung ke Jogja untuk sosok, maupun tokoh,” kata dampak pada beberapa sendi diberi waktu Mereka Rekam
PMI (0274) 372176
selain menyasar masyarakat melihat secara langsung dari Dian dalam acara penutupan kehidupan, termasuk ekonomi. kerja mereka,” kata Ketua 1
Info Penyakit Menular
umum juga kalangan milenial. berbagai aspek di lapangan. FKY secara daring dari “FKY memiliki multiplier effect, FKY, Doni Maulistya. (Sirojul
Dinkes DIY (0274) 563153
Sosialisasi sumbu filosofi ke (Sunartono) Grhatama Pustaka, Bantul, baik sosial, seni, budaya, politik Kha�d)

HUNIAN TAK LAYAK

Warga Wirogunan Bedah Rumah


MERGANGSAN—Warga Kelurahan “Sementara bagi warga yang Rahmawati mengapresiasi
Wirogunan, Kemantren Mergangsan dibantu, agar nyaman selama inisiatif masyarakatnya. Ke-
bersama Gerakan Aksi Sosial dan berada di rumahnya dan peduli bersamaan, gotong-royong, dan
Keagamaan (Gasa) Wirogunan hidup bersih.” bergandengan dalam membantu
melakukan renovasi Rumah Tidak Rumah ini menjadi yang proses renovasi rumah warga
Layak Huni (RTLH). Rumah itu pertama yang warga dan GASA merupakan modal sosial warga
milik Agus Budiyanto, rumah Wirogunan renovasi. Tidak menutup masyarakat Mergasan.
yang beralaskan tanah dan memenuhi syarat legal formal kemungkinan, ke depan ada lagi “Nilai gotong-royong, ke-
dinding kayu. untuk diajukan bantuan kepada kegiatan serupa. Selain renovasi bersamaan, saling bergandengan,
Saat hujan, air kerap masuk ke pemerintah. Sehingga dengan rumah, ada beberapa kegiatan dan bergendongan dalam proses
rumah. Selain itu, tidak ada sekat gotong royong, masyarakat lain yang warga lakukan. renovasi ini adalah modal sosial
antara kamar mandi, dapur, dan mengumpulkan uang yang “Sukarelawan Gasa sebelumnya masyarakat Wirogunan pada
tempat tidur. Lantaran pondasi mencapai Rp23,75 juta. juga telah membentuk aksi Gage umumnya, dan Warga RT 70
hanya seadanya, ada perkiraan “Harapannya, [kegiatan Sapa Aruh, aksi untuk warga ini pada khususnya,” kata Rini.
bahwa rumah ini akan ambruk ini] mendorong warga untuk sampai saat ini terus dilakukan “Apabila di setiap wilayah
dalam waktu dekat. peduli pada warga lain, secara dengan menyapa dan memberi potensi dan modal sosial tersebut
Menurut Ketua GASA Wiro- bergandengan dan bergendongan bantuan kepada warga isolasi dirawat dan dikembangkan,
gunan, Abdul Razaq, meski dengan semangat gotong-royong, mandiri,” kata Razaq. banyak hal yang bisa dilakukan Ist/Kelurahan Wirogunan
rumah tersebut tidak layak serta nilai-nilai segoro amarto,” Mantri Pamong Praja Ke- untuk membantu masyarakat.” Warga Wirogunan dan Gasa merenovasi rumah warga be-
huni, namun kriterianya tidak kata Razak, Kamis (7/10). mantren Mergangsan, Rini (Sirojul Kha�d) berapa waktu lalu.

151
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

152
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

153
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

154
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

155
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

No Tanggal Nama Media Judul Berita Jurnalis Link Berita

1 7 September viva.co.id FKY 2021 Ikut Bantu - https://www.viva.co.id/amp/vstory/


2021 Promosikan UMKM di Masa lainnya-vstory/1402306-fky-2021-ikut-
Pandemi bantu-promosikan-umkm-di-masa-
pandemi?page=3&utm_medium=page-3

2 9 September suarajogja.id Festival Kebudayaan Rima Sekarani https://jogja.suara.com/


2021 Yogyakarta 2021 Siap Digelar Imamun Nissa read/2021/09/09/175039/festival-
Daring, Visi Inilah yang dan Hiromi kebudayaan-yogyakarta-2021-siap-
Diangkat Kyuna digelar-daring-visi-inilah-yang-diangkat

3 9 September nyatanya.com FKY 2021 “Mereka Rekam” Agus Jumianto https://nyatanya.com/fky-2021-mereka-


2021 Digelar Full Daring Mulai 16 rekam-digelar-full-daring-mulai-16-
September 2021 september-2021/

4 9 September suarajogja.id Siap Digelar Daring, Berikut Rima Sekarani https://jogja.suara.com/


2021 8 Kerangka Acara Festival Imamun Nissa read/2021/09/09/191810/siap-digelar-
Kebudayaan Yogyakarta 2021 dan Hiromi daring-berikut-8-kerangka-acara-
Kyuna festival-kebudayaan-yogyakarta-2021

5 9 September piknikdong.com Selalu Ada yang Baru, Inilah Andrinong https://www.piknikdong.com/jadwal-fky-


2021 Jadwal FKY 2021 Mereka 2021-mereka-rekam-ada-apa-saja.html
Rekam!

6 9 September jogja.idntimes. Usung 'Mereka Rekam', FKY Siti Umaiyah https://jogja.idntimes.com/news/jogja/


2021 com 2021 Hadir dengan Format siti-umaiyah/mereka-rekam-fky-2021-
Daring hadir-dengan-format-daring/1

7 9 September jaringacara.id Festival Kebudayaan Utroq Trieha https://jaringacara.id/mice/festival-


2021 Yogyakarta Tahun 2021 kebudayaan-yogyakarta-tahun-2021-
Mereka Rekam Melalui mereka-rekam.html
Pencatatan Budaya

8 9 September hypeabis.id Festival Kebudayaan Luke Andaresta https://hypeabis.id/read/4828/festival-


2021 Yogyakarta kembali Digelar, kebudayaan-yogyakarta-kembali-
Soroti Pencatatan Budaya digelar-soroti-pencatatan-budaya

9 10 September nyatanya.com Tampilkan Sedhut Senut dan Agus Jumianto https://nyatanya.com/tampilkan-sedhut-


2021 Ndarboy Genk, Ini Agenda senut-dan-ndarboy-genk-ini-agenda-
Lengkap FKY 2021 lengkap-fky-2021/

10 10 September krjogja.com FKY 2021 “Mereka Rekam” Agus Sigit https://www.krjogja.com/berita-lokal/


2021 Digelar Daring diy/yogyakarta/fky-2021-mereka-rekam-
digelar-daring/

11 10 September harianjogja.com Siap Digelar, FKY 2021 Yosef Leon https://jogjapolitan.harianjogja.com/


2021 Bertema Mereka Rekam read/2021/09/10/510/1082389/siap-
digelar-fky-2021-bertema-mereka-
rekam

12 10 September gudegnet.com FKY 2021 ''Mereka Rekam'': Trida Ch https://gudeg.net/read/19238/fky-2021-


2021 Pencatatan Budaya Sebagai Dachriza mereka-rekam-pencatatan-budaya-
Warisan sebagai-warisan.html

13 10 September kumparan.com/ Soroti Pentingnya Pencatatan Ayusandra https://kumparan.com/tugujogja/soroti-


2021 tugujogja Budaya, FKY 2021 Digelar Andany pentingnya-pencatatan-budaya-fky-
Online 2021-digelar-online-1wVFKrd8rDF

14 10 September acaraseni.top Inilah Rangkaian Program Desi Puspitasari https://acaraseni.top/art/mereka-rekam-


2021 ‘Mereka Rekam’ Festival festival-kebudayaan-yogyakarta-2021-
Kebudayaan Yogyakarta 2021 melalui-pencatatan-budaya.html?utm_
Melalui Pencatatan Budaya source=rss&utm_medium=rss&utm_
campaign=mereka-rekam-festival-
kebudayaan-yogyakarta-2021-melalui-
pencatatan-budaya

156
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

No Tanggal Nama Media Judul Berita Jurnalis Link Berita

15 10 September yogya. FKY 2021 Daring: 8 Agenda Editor: Regi https://yogya.ayoindonesia.com/


2021 ayoindonesia. Penting dalam Festival Yanuar Widhia umum/pr-391141993/fky-2021-daring-
com Kebudayaan Yogyakarta Dinnata 8-agenda-penting-dalam-festival-
kebudayaan-yogyakarta?page=all

16 12 September impessa.id Festival Kebudayaan Antok Wesman https://impessa.id/read/2131/feature/


2021 Yogyakarta -FKY 2021, ganang
Mereka Rekam, 16
September-7 Oktober 2021

17 13 September gudeg.net Jadwal Pertunjukan FKY Trida Ch https://gudeg.net/read/19253/jadwal-


2021 2021 'Mereka Rekam' Minggu Dachriza pertunjukan-fky-2021-mereka-rekam-
Pertama minggu-pertama.html

18 13 September budaya. Dialog Ranah Publik " FKY Sf https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/


2021 jogjaprov.go.id 2021 " detail/dialogfky2021

19 15 September radarjogja. FKY 2021 Digelar Full Daring, - https://radarjogja.jawapos.com/hiburan-


2021 jawapos.com Akan Jadi Tonggak Sejarah dan-budaya/2021/09/15/fky-2021-
digelar-full-daring-akan-jadi-tonggak-
sejarah/

20 16 September ekbizz.com Hari Ini, Pembukaan FKY - https://ekbizz.com/hari-ini-pembukaan-


2021 2021 fky-2021/

21 16 September kumparan.com/ Disbud DIY Sebut FKY Ayusandra https://kumparan.com/tugujogja/


2021 tugujogja 2021 Jadi Tonggak Proses Andany disbud-diy-sebut-fky-2021-jadi-
Kebudayaan di Tengah tonggak-proses-kebudayaan-di-tengah-
Pandemi pandemi-1wXb4ON1ly6

22 16 September nyatanya.com FKY 2021 “Mereka Rekam” Agus Jumianto https://nyatanya.com/fky-2021-mereka-


2021 Resmi Dibuka Sri Sultan HB X rekam-resmi-dibuka-sri-sultan-hb-x-
Secara Daring secara-daring/

23 16 September gudeg.net FKY 2021 ''Mereka Rekam'' Trida Ch https://gudeg.net/read/19306/fky-2021-


2021 Dibuka Hari Ini, Proses Dachriza mereka-rekam-dibuka-hari-ini-proses-
Berkebudayaan dengan berkebudayaan-dengan-adaptasi-baru.
Adaptasi Baru html

24 16 September jaringacara.id Pembukaan FKY 2021 Utroq Trieha https://jaringacara.id/mice/pembukaan-


2021 Dilaksanakan dengan fky-2021-usung-judul-mereka-rekam-
Mengusung Judul Mereka bawa-visi-pencatatan-budaya-dan-
Rekam, Membawa Visi angkat-tema-semangat-keberdayaan.
Pencatatan Budaya, dan html
Mengangkat Tema Semangat
Keberdayaan

25 16 September jogja.tribunnews. FKY 2021 Resmi Dibuka Ardhike Indah https://jogja.tribunnews.


2021 com secara Daring, Catatan Digital com/2021/09/16/fky-2021-resmi-
Kebudayaan DIY dibuka-secara-daring-catatan-digital-
kebudayaan-diy

26 17 September krjogja.com Angkat Tema “Mereka Ary B. Prass https://www.krjogja.com/hiburan/


2021 Rekam” FKY 2021 Resmi seni-dan-budaya/angkat-tema-mereka-
Dibuka rekam-fky-2021-resmi-dibuka/

27 17 September impessa.id Festival Kebudayaan Antok Wesman https://impessa.id/read/2131/feature/


2021 Yogyakarta -FKY 2021, festival-kebudayaan-yogyakarta--fky-
Mereka Rekam, 16 2021-mereka-rekam-16-september-7-
September-7 Oktober 2021 oktober-2021.html

28 17 September suarajogja.id Kembali Hadir Secara Arendya https://jogja.suara.com/


2021 Daring, Festival Kebudayaan Nariswari read/2021/09/17/143856/kembali-hadir-
Yogyakarta 2021 Resmi secara-daring-festival-kebudayaan-
Dimulai yogyakarta-2021-resmi-dimulai

157
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

No Tanggal Nama Media Judul Berita Jurnalis Link Berita

29 17 September sonora.id Festival Kebudayaan Benni Listiyo https://www.sonora.id/read/422895147/


2021 Yogyakarta FKY 2021 festival-kebudayaan-yogyakarta-fky-
Kembali Hadir Digelar Secara 2021-kembali-hadir-digelar-secara-
Daring daring

30 17 September harianjogja.com FKY 2021, Semangat Nguri- Editor: Maya https://jogjapolitan.harianjogja.com/


2021 uri Kabudayaan Herawati read/2021/09/17/510/1083062/fky-
2021-semangat-nguri-uri-kabudayaan

31 20 September republika.co.id In Picture: Festival Hendra https://www.republika.co.id/berita/


2021 Kebudayaan Yogyakarta 2021 Nurdiyansyah qzqsdh314/festival-kebudayaan-
dan Yogi Ardhi yogyakarta-2021

32 21 September gudeg.net Ragam Acara FKY 2021 Trida Ch https://gudeg.net/read/19342/


2021 'Mereka Rekam' Dachriza ragam-acara-fky-2021-&039mereka-
rekam&039.html

33 23 September humanisma. “Mereka Rekam”, Sebuah Moh. Jauhar Al- https://humanisma.wordpress.


2021 wordpress.com Ikhtiar Memetakan (Kembali) Hakimi com/2021/09/23/mereka-rekam-
Yogyakarta sebuah-ikhtiar-memetakan-yogyakarta/

34 23 September gudeg.net Jadwal FKY 2021 ''Mereka Trida Ch https://gudeg.net/read/19366/jadwal-


2021 Rekam'' 23-26 September Dachriza fky-2021-mereka-rekam-23-26-
2021 september-2021.html

35 24 September piknikdong.com Pertunjukan Highlight FKY - https://www.piknikdong.com/


2021 2021, Ada Apa Aja? Intip Yuk! pertunjukan-highlight-fky-2021-ada-
apa-aja-intip-yuk.html?utm_source=dlvr.
it&utm_medium=twitter

36 25 September harianjogja.com Festival Kebudayaan Budi Cahyana https://jogjapolitan.harianjogja.com/


2021 Yogyakarta 2021: Mereka read/2021/09/25/510/1083837/festival-
Alasan Bertemu kebudayaan-yogyakarta-2021-mereka-
alasan-bertemu

37 25 September genpi.co FKY 2021 Hadirkan Ridho Hidayat https://jogja.genpi.co/seni-budaya/638/


2021 Pertunjukkan Musik, Alasan fky-2021-hadirkan-pertunjukkan-musik-
Bertemu alasan-bertemu

38 25 September krjogja.com The Alamanders Meriahkan Ary B. Prass https://www.krjogja.com/hiburan/seni-


2021 “Alasan Bertemu” FKY 2021 dan-budaya/the-alamanders-meriahkan-
alasan-bertemu-fky-2021/2/

39 25 September acaraseni.top Alasan Bertemu Musisi Acara Seni https://acaraseni.top/art/alasan-


2021 Alamanda Music Corner bertemu-musisi-alamanda-music-
x Gunawan Maryanto dan corner-gunawan-maryanto-the-beast-
The Beast Kidz adalah kidz-di-program-fky-2021.html?utm_
Terdapatnya Program source=rss&utm_medium=rss&utm_
Pertunjukan FKY 2021 campaign=alasan-bertemu-musisi-
alamanda-music-corner-gunawan-
maryanto-the-beast-kidz-di-program-
fky-2021

40 25 September bernas.id FKY 2021 Hadirkan Christina Dewi https://www.bernas.id/81982-fky-2021-


2021 Pertunjukan Musik 'Mereka hadirkan-pertunjukan-musik-mereka-
Alasan Bertemu' alasan-bertemu

41 25 September kompas.id Mereka Alasan Bertemu [AYA] https://www.kompas.id/baca/adv_post/


2021 bersama-sama-kita-mulai-fky-2021

42 29 September radarjogja. FKY Hadirkan Komunitas (sce/om4/ila) https://radarjogja.jawapos.com/


2021 jawapos.com sebagai Semangat hiburan-dan-budaya/2021/09/29/fky-
Pemberdaya hadirkan-komunitas-sebagai-semangat-
pemberdaya/

158
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

No Tanggal Nama Media Judul Berita Jurnalis Link Berita

43 30 September nyatanya.com FKY Mereka Rekam, Agus Jumianto https://nyatanya.com/fky-mereka-


2021 Menelusuri Jejak Gamelan di rekam-menelusuri-jejak-gamelan-di-
Yogyakarta yogyakarta/

44 30 September krjogja.com FKY 2021: Menelusuri Jejak Ary B Prass https://www.krjogja.com/hiburan/seni-


2021 Gamelan di Yogyakarta dan-budaya/fky-2021-menelusuri-jejak-
gamelan-di-yogyakarta/

45 30 September harianmerapi. Pewarisan, Masalah Terbesar Arif Septoro Riza https://www.harianmerapi.com/seni-


2021 com Pengrajin Gamelan di Jogja Marzuqi hiburan/pr-401298843/pewarisan-
masalah-terbesar-pengrajin-gamelan-di-
jogja?page=2

46 30 September krjogja.com FKY 2021: Menelusuri Jejak Ary B. Prass https://www.krjogja.com/hiburan/seni-


2021 Gamelan di Yogyakarta dan-budaya/fky-2021-menelusuri-jejak-
gamelan-di-yogyakarta/

47 30 September watespahpoh.net Menelusuri, Merekam, dan - https://watespahpoh.net/menelusuri-


2021 Melanjutkan Jejak Gamelan merekam-dan-melanjutkan-jejak-
di Yogyakarta gamelan-di-yogyakarta

48 1 Oktober bernas.id Menelusuri Jejak Gamelan di Christina Dewi https://www.bernas.id/82067-


2021 Yogyakarta menelusuri-jejak-gamelan-di-yogyakarta

49 1 Oktober harianjogja.com FKY 2021: Menelusuri Jejak - https://hiburan.harianjogja.com/


2021 Gamelan di Yogyakarta read/2021/10/01/509/1084399/fky-
2021-menelusuri-jejak-gamelan-di-
yogyakarta

50 1 Oktober traveltext.id TRACING OF GAMELAN ER https://traveltext.id/2021/09/30/tracing-


2021 MAKERS IN YOGYAKARTA the-traces-of-gamelan-makers-in-
THAT HAVE SURVIVED TO yogyakarta-that-have-survived/
THIS DAY

51 1 Oktober radarjogja. Menguak Pelestarian Dwi https://radarjogja.jawapos.com/hiburan-


2021 jawapos.com Gamelan Jogjakarta dan-budaya/2021/10/01/menguak-
pelestarian-gamelan-jogjakarta/

52 2 Oktober watespahpoh.net ‘Warga Mencatat dan - https://watespahpoh.net/warga-


2021 Mencatat Warga’ Ruang mencatat-dan-mencatat-warga-ruang-
Keterlibatan Warga dalam keterlibatan-warga-dalam-pengarsipan-
Pengarsipan Kebudayaan kebudayaan

53 3 Oktober bacajogja.id Menelusuri Lebih Mendalam Admin https://bacajogja.id/2021/10/03/


2021 Jejak Gamelan di Yogyakarta menelusuri-lebih-mendalam-jejak-
gamelan-di-yogyakarta/

54 4 Oktober gudeg.net Calendar of Event Rahman https://gudeg.net/read/19463/


2021 Bulan Oktober 202, calendar-of-event-bulan-oktober-202-
Diselenggarakan Daring dan diselenggarakan-daring-dan-hybrid.html
Hybrid

55 4 Oktober gudeg.net Riset FKY 2021 ''Mereka Trida Ch https://gudeg.net/read/19467/riset-fky-


2021 Rekam'': Perjalanan Hidup Dachriza 2021-mereka-rekam-perjalanan-hidup-
Mati Gamelan Perunggu mati-gamelan-perunggu.html

56 4 Oktober nyatanya.com FKY 2021, Media Warga Agus Jumianto https://nyatanya.com/fky-2021-media-


2021 Mencatat dan Mencatat warga-mencatat-dan-mencatat-warga/
Warga

57 4 Oktober krjogja.com FKY 2021: Media Warga Ary B Prass https://www.krjogja.com/hiburan/seni-


2021 Mencatat dan Mencatat dan-budaya/fky-2021-media-warga-
Warga mencatat-dan-mencatat-warga/2/

159
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

No Tanggal Nama Media Judul Berita Jurnalis Link Berita

58 5 Oktober bernas.id FKY 2021: Media Warga Christina Dewi https://www.bernas.id/82139-fky-2021-


2021 Mencatat dan Mencatat media-warga-mencatat-dan-mencatat-
Warga warga

59 5 Oktober harianjogja.com FKY 2021: Media Warga - https://jogjapolitan.harianjogja.com/


2021 Mencatat dan Mencatat read/2021/10/05/510/1084752/fky-
Warga 2021-media-warga-mencatat-dan-
mencatat-warga

60 5 Oktober koranbernas.id FKY 2021, Media Warga Muhammad https://koranbernas.id/fky-2021-media-


2021 Mencatat dan Mencatat Zukhronnee warga-mencatat-dan-mencatat-warga
Warga Muslim

61 5 Oktober jogja.genpi.co FKY 2021 Dokumentasi Ridho Hidayat https://jogja.genpi.co/seni-budaya/862/


2021 Perjuangan Warga Yogya kala fky-2021-dokumentasi-perjuangan-
Pagebluk warga-yogya-kala-pagebluk

62 5 Oktober jaringacara.id FKY 2021 Bukan Saja Utroq Trieha https://jaringacara.id/mice/fky-2021-


2021 Sebatas Perhelatan, Tetapi merupakan-media-catatan-warga-
Ia juga Merupakan Media mengakomodasi-pencatatan-warga-
Catatan Warga guna yogyakarta.html?utm_source=rss&utm_
Mengakomodasi Pencatatan medium=rss&utm_campaign=fky-2021-
Warga Yogyakarta merupakan-media-catatan-warga-
mengakomodasi-pencatatan-warga-
yogyakarta

63 6 Oktober gudeg.net Catatan Warga FKY Trida Ch https://gudeg.net/read/19499/catatan-


2021 2021 ''Mereka Rekam'': Dachriza warga-fky-2021-mereka-rekam-
Pencatatan Budaya oleh pencatatan-budaya-oleh-warga-untuk-
Warga untuk Warga warga.html

64 6 Oktober jogja.tribunnews. Untuk Warisan Generasi Ardhike Indah https://jogja.tribunnews.


2021 com Mendatang, FKY 2021 com/2021/10/06/untuk-warisan-
Semangat Mencatat generasi-mendatang-fky-2021-
Kebudayaan Warga semangat-mencatatkebudayaan-warga

65 7 Oktober gudeg.net FKY 2021 Resmi Ditutup, Wirawan https://gudeg.net/read/19511/fky-2021-


2021 Menjadi Catatan Bersama Kuncorojati resmi-ditutup-catatan-bersama-tentang-
Tentang Kebudayaan di kebudayaan-di-yogyakarta.html
Yogyakarta

66 7 Oktober jogja.idntimes. Belasan Ribu User dari 37 Siti Umaiyah https://jogja.idntimes.com/news/jogja/


2021 com Negara Jadi Saksi Gelaran siti-umaiyah/belasan-ribu-user-saksi-
FKY 2021 gelaran-fky?utm_source=twitter&utm_
medium=twitter&utm_campaign=dlvr.it

67 7 Oktober harianjogja.com FKY 2021 Ditutup, Diakses Sirojul Khafid https://jogjapolitan.harianjogja.com/


2021 15.000 User read/2021/10/08/510/1085003/fky-
2021-ditutup-diakses-15000-user?utm_
source=dlvr.it&utm_medium=twitter

160
L I P U TA N M E D I A | M E D I A C O V E R A G E

No Tanggal Nama Media Judul Berita Jurnalis Link Berita

68 7 Oktober tribunnews.com Dilaksanakan Daring, FKY Christi Mahatma https://jogja.tribunnews.


2021 2021 Dinikmati Lebih dari 15 Wardhani com/2021/10/07/dilaksanakan-daring-
Ribu Penonton fky-2021-dinikmati-lebih-dari-15-ribu-
penonton

69 7 Oktober jogjaprov.go.id FKY 2021 Ditutup, Berikan - https://jogjaprov.go.id/berita/


2021 Multiplier Efek Bagi detail/9650-fky-2021-ditutup-berikan-
Masyarakat multiplier-besar-bagi-kesejahteraan-
masyarakat

70 8 Oktober nyatanya.com Sekda DIY Tutup Gelaran Agus Jumianto https://nyatanya.com/sekda-diy-tutup-


2021 FKY 2021 “Mereka Rekam” gelaran-fky-2021-mereka-rekam/

71 8 Oktober nyatanya.com Laporan FKY 2021 Agus Jumianto https://nyatanya.com/laporan-fky-


2021 Disuguhkan Lewat Monolog 2021-disuguhkan-lewat-monolog-den-
“Den Baguse Ngarso” baguse-ngarso/

72 8 Oktober piknikdong.com Penutupan FKY 2021 Mereka - https://www.piknikdong.com/


2021 Rekam, Yuk Intip Ada Apa penutupan-fky-2021-mereka-rekam.html
Aja?

73 8 Oktober sonora.id Seremoni Penutupan FKY Benni Listiyo https://www.sonora.id/read/422931903/


2021 2021 Mereka Rekam dan seremoni-penutupan-fky-2021-mereka-
Merayakan Catatan Bersama rekam-dan-merayakan-catatan-
Gelaran FKY 2021 bersama-gelaran-fky-2021

74 8 Oktober jogja.genpi.co FKY 2021 Mereka Rekam Ridho Hidayat https://jogja.genpi.co/seni-budaya/945/


2021 Ditutup, Tercatat Dikunjungi fky-2021-mereka-rekam-ditutup-
15,1 Ribu User tercatat-dikunjungi-151-ribu-user

75 8 Oktober radarjogja. Festival Kebudayaan - https://radarjogja.jawapos.com/


2021 jawapos.com Yogyakarta (FKY) 2021 ekonomi/2021/10/08/festival-
Ditutup kebudayaan-yogyakarta-fky-2021-
ditutup/

76 8 Oktober bernas.id Begini Suasana Penutupan - https://www.bernas.id/82202-begini-


2021 FKY 2021 suasana-penutupan-fky-2021

77 8 Oktober acaraseni.top Mereka Rekam Penutupan Desi Puspitasari https://acaraseni.top/art/mereka-


2021 FKY 2021 dengan Merayakan rekam-penutupan-fky-2021.html?utm_
Catatan Laporan Kerja source=rss&utm_medium=rss&utm_
Berkonsep Monolog oleh campaign=mereka-rekam-penutupan-
Susilo Nugroho fky-2021

78 9 Oktober kumparan.com/ FKY 2021 Dinikmati secara Ayusandra https://kumparan.com/tugujogja/


2021 tugujogja Online Oleh Ribuan User dari Andany fky-2021-dinikmati-secara-
Berbagai Negara online-oleh-ribuan-user-dari-
berbagai-negara-1wgVOKHAShE/
full?utm_source=kumMobile&utm_
medium=whatsapp&utm_campaign
=share&shareID=0mUcjfAkeHU2

161
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

PANITIA PELAKSANA | FESTIVAL’S TEAM

PENANGGUNG JAWAB | CHIEF EXECUTIVE STAF SEKRETARIAT | ADMINISTRATIVE


Dian Lakshmi Pratiwi S.S., M.A. STAFF
Landung Pambudi
KETUA | CHAIRPERSONS Nur Sista Senja
Doni Maulistya Aries Danu Jundan Susilo
Dra. Y. Eni Lestari Rahayu
Andreas Praditya Eka Putra BENDAHARA | TREASURER
Irfan Rizky Darajat Munhamir Labib

SEKRETARIS | EXECUTIVE ASSISTANT ADMIN & KEUANGAN |


Dra. Purwiati FINANCE & PURCHASING
Dhina Sidhik
PERISET | PROGRAM RESEARCHER Elisabeth Lespirita Veani
Ignasius Kendal Da'watul Khoiroh
Taufiq Nur Rohman Cahya Nugraha
Resa Seto Dewo
Lisistrata Lusandiana KOORDINATOR KONSUMSI | HOSPITALITY
COORDINATOR
PEMROGRAM | PROGRAMMER Salma Nuha Lathifah
Nur Hanifah
Syafiatudina STAF KONSUMSI | HOSPITALITY STAFF
Kurnia Yudha Fitranto Satria Agust Saputra
Kurniadi Widodo Ryvella Yuriko Zharfani
Teguh Hari
Sohifur Ridho'i MANAJER PROGRAM | PROGRAM
Agustin Pandhuniawati Heryani MANAGERS
Michael Haryo Bagus Raditya Savytri Ika Dewi Puspitasari
Dyah Ayu Pratiwi
NARASUMBER | ADVISORY BOARD Baruna Pragi
Rony Lantip
G. R. Lono Lastoro Simatupang KOORDINATOR ALIH MEDIA VIDEO |
Listyo Hari Krisnarjo DIGITAZATION COORDINATORS [VIDEO]
Heriyanto Swandi Ranadila
Krisna Eka Putranto
MANAJER ADMINISTRASI | Anita Reza Zein
ADMINISTRATIVE MANAGER
Aulia Anindita STAF ALIH MEDIA VIDEO |
DIGITAZATION STAFF [VIDEO]
KOORDINATOR SEKRETARIAT | Hengga Tiyasa
SECRETARY Aditya Kresna
Andy Setyanta Aji Permana

162
I D E N T I TA S V I S U A L | V I S U A L I D E N T I T Y

Muhammad Saiful Bahri Luki Antoro


Prima Setiawan Resti Hartini
Stiven Andhica Chaniago
Her Raditya Mahendra Putra MANAJER KOMUNIKASI |
Lolydav COMMUNICATIONS MANAGER
Widya Astuti Amelberga Astri Prasetyaningtyas
Rizky Zulfi Anwar
ILUSTRASI FESTIVAL | ILLUSTRATOR
KOORDINATOR ALIH MEDIA FOTO | Enka Komariah
DIGITAZATION COORDINATOR [PHOTO]
Amalya Suchy Mustikapurnamasari KOORDINATOR DESAIN | LEAD GRAPHIC
DESIGNER
STAF ALIH MEDIA FOTO | Ruly Kawit Prasetya
DIGITAZATION STAFF [PHOTO]
Rangga Yudhistira STAF DESAIN | GRAPHIC DESIGNER
Gevi Noviyanti Bustanil Arifin
Damar Nugrahono Sosodoro
KOORDINATOR PERTUNJUKAN & WICARA
| PERFORMANCES & TALK PROGRAM PENULIS & PENYUNTING KONTEN |
COORDINATOR COPYWRITER
Yudistira Satria Ratno Hermanto

STAF PERTUNJUKAN & WICARA | ASISTEN PENULIS | ASSOCIATE


PERFORMANCES & TALK PROGRAM COPYWRITER
STAFF Alfianis Mahmudatul Ula
Vandy Rizaldi
Efeza Ardinata KOORDINATOR MEDIA RELASI | MEDIA
Ghina Aqilaningtyas RELATIONS COORDINATOR
Salsabila Risdayani Daniswara
KOORDINATOR KOMPETISI |
COMPETITION PROGRAM COORDINATOR STAF MEDIA RELASI |
Rosalina Puspitarini MEDIA RELATIONS STAFF
Maharani Nur Intani
STAF KOMPETISI | COMPETITION
PROGRAM STAFF KOORDINATOR DOKUMENTASI FOTO |
Rosiana Andarini PHOTO DOCUMENTATION COORDINATOR
Mokstimofeevic Areif
KOORDINATOR PAMERAN | EXHIBITION
COORDINATOR STAF DOKUMENTASI FOTO | PHOTO
Dwi Oktala DOCUMENTATION STAFF
Yossi Grafitanto
STAF PAMERAN | EXHIBITION STAFF Fridolin Raraswara Egamian
Kandida Rani Nyaribunyi Ratna Herawati
Lambang Hernanda Rahma Annisa Wulandari

163
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

KOORDINATOR DOKUMENTASI VIDEO | KOORDINATOR PRODUKSI


VIDEO DOCUMENTATION COORDINATOR PERLENGKAPAN | PRODUCTION
Nurhadi Bangkit Triatmojo COORDINATOR
Santoso Tri Harjono
STAF DOKUMENTASI VIDEO | VIDEO
DOCUMENTATION STAFF STAF PRODUKSI PERLENGKAPAN |
Riyadh Syihabuddin PRODUCTION STAFF
Reza Hafizh M. Yusuf Ma'arif
Gayuh Putranto
KOORDINATOR MEDIA SOSIAL | SOCIAL Benedictus Dian Wahyu Arjuna
MEDIA STRATEGIST
Mahmud Hidayat KOORDINATOR PRODUKSI TEKNIS |
TECHNICAL COORDINATOR
STAF MEDIA SOSIAL | SOCIAL MEDIA Rijal Maulana
OFFICER
Hamiid Ilham STAF PRODUKSI TEKNIS | TECHNICAL
Daruaji Wicaksono STAFF
Amin Sabiatko Putro Dwi Adri Yulianto
Sepia Alfira Purnama Putri Sugeng Utomo
Krisnawanto
PENGEMBANG WEB | WEBSITE
DEVELOPER PANITIA DINAS KEBUDAYAAN | CULTURAL
Bambang Tri Untoro OFFICE STAFF
Ag. Joko Primarguntoro
RISET PENGUNJUNG | VISITOR ANALYST Dwi Agung Hernanto, S.S., M.M
Septie Wulandari Cahyo Widayat, S.H., M.Si.
Dian Widowati Lestari, S.H
MANAJER PRODUKSI | PRODUCTION Kawan Setiawan, SH
MANAGER Drs. Budi Sudarisman
Dionisius Aryo Baskoro Hendro Cahyono Malacca
Septina Andriani
DESAIN ARTISTIK & LOKASI | VENUE & Gilang Wahyu Wicaksana
ARTISTIC DESIGNER Anggit Wirasta, S.Sn
Michael Deni Yudistira Didik Budi Purnama
Firda Amalia Dwi Kurnia Setiawan, S.Kom
Fayzal Rachman, S.Ant
KOORDINATOR AREA | VENUE Setiadhi Karuniawan Seputra, S.Par
COORDINATOR Dwi Wardhani Naraswari, S.Sn
Fuad Sigit Nurdiansyah Dicki Armawanto, S.Sn
Budiawan, S.Sn
STAF AREA | VENUE STAFF Eko Suprianto, S.E
Fandi Sabdani Desyi Hanifah Agustina, S.Sn

164
I D E N T I TA S V I S U A L | V I S U A L I D E N T I T Y

TERIMA KASIH | ACKNOWLEDGMENT

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI - Pandhu HB Art Organizer


Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., Scream Production
M.B.A. Bianglala
Dirjen Kebudayaan, Kemdikbudristek RI - Zianka Media
Hilmar Farid Pixel Indonesia
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Mukti Argita Sinergi
Gubernur DIY - Sri Sultan Hamengku Bekapro Indonesia
Bawono X Marvel Indonesia
Wakil Gubernur DIY - KGPAA Paku Alam X Sarikat Pinuju Mapan
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Padekor
Provinsi DIY Sorak Kreativ
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Hawara
Yogyakarta WK Grup
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) ATM Production
Sleman Bunga Trotoar
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DokumentasiPertunjukan
Bantul Landung.Man.Of.Letters.YK
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Catering Mbok Imbuh
Kulon Progo EatWhat
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Wildwork
Gunung Kidul Jogja Festivals
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 DIY Jogja Festival Forum
Kelurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati Indonesian Visual Art Archive
TRC BPBD DIY Ruang MES 56 Yogyakarta
Polda DIY Yayasan Bagong Kussudiardja
Polresta Yogyakarta Forum Film Dokumenter
Polres Sleman Bentara Budaya Yogyakarta
Polres Bantul Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY
Polsek Mlati Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY
Polsek Banguntapan
Satuan Polisi Pamong Praja DIY Dapur Umum Bong Suwung
Grhatama Pustaka Dapur Umum Wonocatur
Dinas Perpustakaan Arsip Daerah DIY Dapur Umum Buruh Gendong
Dapur Umum Lansia dan Penyintas Sejarah
Citraweb Cultural Center Restu Ratnaningtyas
Citraweb Solusi Teknologi Tactic
Citraweb Digital Multisolusi Dian Suci Rahmawati
Jembatan Citra Nusantara Maria Uthe

165
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Studio Malya Bernadetha Astri


Octo Cornelius Triandriatno Wijilan Kids
Yudha Sandy Wahyuning Kuswolo
Alfin Agnuba Kalanari Theatre Movement
Dholly Husada dan Timbil Budiarto Alamanda Music Corner
Seroja (Hikari, Dito, Ragil) Gunawan Maryanto
Aditya Putra Nurfaizi dan Muhammad The Beast Kidz
Fakhrurrozi Frau
Galih Pramudya Purwanta dan Silir Wangi
Hindra Setya Rini Lukman Marjabine
Reza ‘Kutjh’ O.K. Surya Mataram
Barasub Mahesa Santoso dan Rafi Daeng
Alif Edi Irmawan Alectrona
Yudha Kusuma Putra Lourentia Kinkin
Fakri Syahrani Pendhoza
Vendy Methodos Rifal Taufani
Tilarso Sedhut Senut
Anang Saptoto Ndarboy Genk
Bayu Widodo Susilo Nugroho
Yosep Arizal Hellhouse
Ayu Rika Suara Dewandaru
Sarah Arifin Warga RT 01 RW 01 Prawirodirjan,
Abdul Maqshud Yogyakarta
Putri Siswanto Desa Wisata Pondok Wonolelo
SOKONG! Warga RT 01 RW 030 Dukuh Pondok 1
Febri Anugerah Widodomartani, Ngemplak, Sleman
Dini Nur Aghnia Sanggar Gita Langen Budaya
Nekropolis Warga RW 059 Dukuh Joho, Condongcatur,
Irindhita Laras Putri Sleman
Azis Mughni Warga Desa Ngringin, Semanu, Gunungkidul
Jessica Ayudya Lesmana Warga Dusun Pandes, Bantul
Fika Ria Santika Warga Dusun Cancangan, Sleman
Teo Regar Warga Dusun Balong, Samigaluh, Kulon
Progo
KHP Kridhowardowo Kelompok Sembada Budaya, Sleman
Arjuni Prasetyorini Anterdans Yogyakarta
Yuni Ratnasari Warga Seni Handayani, Gunungkidul
Tirza Yoga Nugroho Forum Perupa Gunungkidul
Annisa Pratiwi Sanggar Langit Alang alang, Kulon Progo
Krincing Manis Paguyuban Seniman Tari Bantul
Widi Pramono Daruaji Wicaksono
Ramayana Bocah Omah Gondhol Rahman Hidajat

166
I D E N T I TA S V I S U A L | V I S U A L I D E N T I T Y

Sagio Tembi Rumah Budaya


Drs. Y. I. Iswarahadi, S.J., M.A. Kelas Pagi Yogyakarta
FX. Murti Hadi Wijayanto
Budi Santoso Iswanto
A. Tri Giovanni Antonius Sasongko
Ki Juwaraya Alib Biyono Rully Mallay
Oksigen Sambung Nyawa Eko Prawoto
Satgas Covid RT 54 Gedongkiwo Rizal Saputra
Kelompok Tani Dewasa Loh Jinawi, Tegalrejo Suparjo
Dinas Pertanian dan Pangan - Pemerintah Ferdhi Fachrudin Putra
Kota Yogyakarta Machmoed Effendie
Sanggar Ayodya Tony OMWAWES
Langen Muda Mandra Budaya Ridwan Rim
Studio Audio Visual - Universitas Sanata Xena Al-Kautsar
Dharma Ery Sustiyadi
Balai Budaya Minomartani Biyanto Rebin
Institut Teater Rakyat Yogyakarta Fajar Wijanarko
Jamu Ginggang Dian Arymami
Jamu Lugu Murni Ayu Angeliia
Jamu Asli Cekok Kerkop Maria Vita
Jamu Gendong Bu Tum Keluarga Suwardi
Mamuk Rahmadona S.Sn. Kampoeng Cyber
Indonesian Graveyard Yayasan Kebaya
Warga Kompleks Pemakaman Tamansari, FAD UKDW Yogyakarta
Kraton Laboratorium Sariswara
Keluarga Pemuda Pemudi Baros, Bantul Komunitas GameLan
Pegiat Konservasi Mangrove Frekom (Frekuensi Radio Elektronik
Komunitas Kalijawi, Sorowajan Baru, Komunitas Merapi)
Banguntapan Combine Resource Institution
Toko Obat Enteng Departemen Sejarah FIB UGM Yogyakarta
Sanggar Omah Gondhol Departemen Antropologi FIB UGM
Warga Ndadan RT 4, Nglebeng, Tamanan,, Yogyakarta
Bantul Royal Rumble Studio
Komunitas Difabel Zone RIM Production Jogja
Warga Desa Bajang RT 03, Pandak, Bantul Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta
Komunitas Resan Gunungkidul Departemen Komunikasi UGM Yogyakarta
Gamelan Center Karya Mandiri Wibowo Kokaind Ethnic Wear
Hadi Seno Gamelan Komunitas Chattra Kebaya
Daliyono Legiono Gamelan Industri Tenun Sari Puspa
Gamelan Bondo Gongso
Balai Bahasa Yogyakarta Unggul Wisesa Haddad
Sanggar Guru Dinamika Edukasi Dasar Daniel Andre Christian

167
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

Nugroho Dwi Widoyoko Riza Tantular


Aisyah Hilal Irwan Suprianto
Tri Yuliyanti Setyasari Bobby Febri Alza
Arif Rahman Bramantya Vindra Dhiratara Kirana
Adieyatna Fajri Dimas Wuragil
Dicki Mahardika Yopie Irawan
Stefanaventi Asriuni Minarpradipta Adrianus Nugroho
Yulius Erie Setiawan Bernado Rizky Julhenry
Asa Rahmana Lintang Enrico
Dwi Prasetyo Budi Santosa Eko Prabowo
Aji Susanto Anom Purnomo Yossy Herman
Kurnia Yaumil Fajar Banik Pintarto
Maria Tri Sulistyani
Alit Jevi Prabangkoro Iwan Effendi
Gundhi Anditya Ifada Fauzia Amalia
ST. Irawan Setyo Nugroho Arya Mahdi
Shaffira Fitrianissa Sasmita M. Ashari
Angeline Rizky Emawati Putri Setyo Harwanto
Ishari Sahida
KPH Notonegoro Roby Setyawan
Dra. Monika Nur Lastiyani, MM Alex Sander Sinaga
Aji Wartono Agus Salim Gunawan
Hendy Setyawan Arya Suksma Adi Kartika
Bambang Paningron Mikael Restu Kristianto
Heriyanto Rahayu Sulasti Antini
Drs. Anusapati, M.F.A Hafidz Ismail
A. Noor Arief Dewi Suryaningsih
Tri Nugroho Asri Widianingsih
Fannani Nurhuda Fajar Martha Santosa
Brian Azhar Putri Anugrah Sekarati
Valens Riyadi Akib Aryou
Debyo Surya Setiyawan Swastati Dipta
Novan Chris Aliya Kinasih
Pujo Dewobroto Risna Anggaresa

168
I D E N T I TA S V I S U A L | V I S U A L I D E N T I T Y

Aditya Susanto Kompas


Irene Sonia Radar Jogja
Larasing Ati Kedaulatan Rakyat
Hary Agus Kholik Harian Jogja
Narvida Endah Kartika Tribun Jogja
Diana Esa Kristi i-Radio Jogja
Stefanus Arya Bagaskara Swaragama
Ag. Febri Dwi Prabowo Jogja Family
M. Farid Ardiansyah Sonora Yogyakarta
Ariefudin Cahyaningtyas SmartFM Jogja
Eko Purwanto Radio Kotaperak
Tri Wibowo JIZ FM Jogja
Fatkhurrahman Radio Q
Mujek Gudegnet
Mugiyono IDN Times Jogja
Helmy Kumparan
Gregorius Pratyaksa Koran Bernas
Antonius Hari Is Prastowo PAIJO
Basuki Rahmanto All You Can Art
Diva Pictures PamitYang2an
I Gede Gobin Jaring Acara
Sanggar Garuluku Acara Seni
Atta Noor Akhdiyat Minggu Produktif
Muhammad Nabil (Tim KKN BBL 02 2015)
Ari Asyhari Seluruh Wartawan dan Media
Adellia Saraswati Seluruh Partisipan, Subjek, Kolaborator, dan
Sondy Garcia Pendukung Acara FKY 2021
drh. Andre Lisnawan Panitia Penyelenggara FKY 2021
Komunitas Gerakan Peduli Kucing Pasar Narasumber, Periset, dan Pemrogram FKY
Kukuh Prasetya Kudamai 2021
Candik Ayu Paskahrani Seluruh Warga Yogyakarta
Sydney Simon Putry
Irta Amalia In memoriam:
Suryo Hapsoro Gunawan Maryanto dan Dwi Sudaryono

169
REKANAN | PARTNERS

www.koranbernas.id

170
171
S E L AYANG
PAND ANG
OVERVIEW
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

174
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

175
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

176
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

177
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

178
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

179
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

180
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

181
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

182
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

183
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

184
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

185
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

186
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

187
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

188
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

189
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

190
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

191
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

192
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

193
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

194
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

195
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

196
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

197
M E R E K A R E K A M : C ATATA N P R O S E S F E S T I V A L K E B U D AYA A N Y O G YA K A R TA 2 0 2 1

198
S E L AYA N G PA N D A N G | O V E R V I E W

199

Anda mungkin juga menyukai