Anda di halaman 1dari 81

ISSN: 2355-3367

e - ISSN: 2597-8802
Vol. 4 No. 2, Maret 2021: 217-286

JURNAL BUDAYA NUSANTARA


Diterbitkan dalam bentuk jurnal yang berfungsi sebagai media hasil disseminasi penelitian dan karya ilmiah,
yang bertujuan untuk menambah wawasan dalam science, knowledge, skill, dan ability dalam bidang pendidikan,
seni, budaya dan desain pada aspek olah gerak, rupa, teater, sastra, suara dan bunyi-bunyian yang berada dalam
khasanah budaya Nusantara.
NUSANTARA &
RUANG VIRTUAL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


EDITORIAL

ADVISOR
• Agung Pramudjiono

EDITORIAL IN CHIEF
• Ika Ismurdiyahwati

MANAGING EDITORIAL
• Taufik Nurhadi

EDITORIAL TEAM
• Shoim Anwar (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)
• Nunung Nurjati (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)
• Irfan Rifai (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)
• Sunu Catur Budiono (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)

TECHNIC EDITOR
• Widhadi Agus Wahyu Prakoso (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)
• Dwi Prasetya (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)

REVIEWERS
• Jakob Sumardjo (Institut Seni Budaya Indonesia, Bandung)
• Kasidi (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)
• Soni Dharsono (Institut Seni Indonesia Surakarta)
• Soetarno (Institut Seni Indonesia Surakarta)
• Iskandar Wiryokusumo (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)
• Anis Sujana (Institut Seni Budaya Indonesia Bandung)
• Pindi Setiawan (Institut Teknologi Bandung)
• Tri Karyono (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung)

EDITORIAL STAFF
• Setyo Purwoto (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)
• Bhaswara Candraditya (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)

EDITORIAL OFFICE
Unit LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Jl. Dukuh Menanggal XII/4, Surabaya.
Contact person: Ika (+62 818 422 375)
Email: budayanusantara@unipasby.ac.id

4
Salam Budaya...SALAM ‘SEMANGAT PAGI’.....

Kami, dari seluruh staf Redaksi Jurnal Budaya Nusantara, sangat bersyukur kepada Yang Maha
Kuasa, yang telah memberikan jalan dan kelancaran dalam upaya menerbitkan jurnal yang dimasa
covid 19 ini mewabah. Banyak kendala yang kami hadapi pada penerbitan jurnal kali ini, sehingga
mengalami keterlambatan dalam penerbitan yang sudah dirancang cukup lama, dan memerlukan
kesabaran yang cukup tinggi bagi para penulis yang telah menyumbangkan tulisan - tulisan yang
luar biasa istimewa, bagi keberadaan Jurnal Budaya Nusantara, yang kita jadikan perhatian ini.
Sehubungan dengan adanya wabah pandemi saat ini, artinya organisasi atau struktur redaksi
dari Jurnal Budaya Nusantara, semuanya terhubung melalui rapat-rapat daring, yang tidak bisa
dibilang mudah sehubungan adanya pengelolaannya. Kemudian kendala berikutnya, adalah
masalah komunikasi yang tidak semudah bila berhadapan langsung antara editor dan reviewer,
juga antara reviewer dan editor. Syukurlah, kami semua sudah dapat melaluinya, dan sekarang
dapat berjalan baik dengan terbitnya Jurnal Budaya Nusantara edisi Maret 2021, baik secara cetak
maupun secara online (www.jurnal.unipasby.ac.id). Naskah-naskah telah melalui editan yang
cukup berat, baik bagi penulis dan editor, maka kami menghaturkan banyak terima kasih dengan
kebesaran hati masing-masing, dan telah berkenan menjalaninya dengan ikhlas. Naskah-naskah
tersebut, berasal dari berbagai daerah dan Perguruan Tinggi, se tanah air , meskipun mengalami
kendala dengan program komputer, sehingga ada sebagian naskah yang tidak dapat terbaca
oleh redaksi. Meskipun begitu, karena isi memiliki konten yang menarik, sehingga staf redaksi
memutuskan untuk memuat ulang tulisan-tulisan ini setelah mengalami perbaikan-perbaikan,
dan lolos turnitin dengan prosentase rendah. Kami seluruh staf dan tim redaksi, berharap isi
keseluruhan tulisan pada Jurnal Budaya Nusantara ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan
permerhati budaya dimanapun berada, dan dapat menjadi tempat sebagai wadah gagasan kita ke
depan. Sebelum dan sesudahnya seluruh staf redaksi, berharap dengan sangat, untuk masukan
dan kritikan, berikut sumbangan-sumbangan tulisan dari pembaca. Mohon doa restu...

Tim Redaksi Jurnal Budaya Nusantara


Universitas Adi Buana Surabaya.
DAFTAR ISI

217. MENELISIK KEBUDAYAAN BANTEN


MELALUI PEMANFAATAN MEDIA VIRTUAL
Herdin Muhtarom, Sulaeman

224. Analisis Strategi Aktualisasi Diri


Sasya Tranggono Perempuan Perupa Indonesia
dalam Masa Pandemik Covid-19
Ira Adriati

231. NEW NORMAL SEBAGAI POLITIK BONUM COMMUNE


DI MASA PANDEMI
Mathias Jebaru Adon

242. APLIKASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY


DALAM KONSERVASI SITUS WARISAN BUDAYA DAN
MITIGASI BENCANA GUNUNG GALUNGGUNG
JAWA BARAT INDONESIA
Wanda Listiani, Sri Rustiyanti, Fani Dila Sari, IBG. Surya Peradantha

248. ESTETIKA GASTRONOMI NUSANTARA


DALAM MEDIA DIGITAL
I.I. Pratiwi

258. “Seni Teks” Dalam Prespektif Dunia Virtual


Rahmat Jabbaril

269. Inspirasi Batik Tamarind dari Cerita rakyat


Belinda Sukapura Dewi, Arleti M. Apin, Ariesa Pandanwangi, Nuning Damayanti

276. MOTIF TRADISI GAYA SURAKARTA


Eksistensi Dan Pengembangannya Pada Ukir Kayu
Rahayu Adi Prabowo
1
MENELISIK KEBUDAYAAN BANTEN
MELALUI PEMANFAATAN MEDIA VIRTUAL

Herdin Muhtarom, Sulaeman


Received: 11 Maret 2021; Accepted: 20 April 2021; Published:30 Juni 2021
Ed. 2021; 4 (2): 217 - 223

Abstract
Indonesia has a variety of cultures that are formed from the diversity of ethnicities, languages,
and races so that they have a value, characteristics and characteristics that are in accordance
with the cultural origins of their respective regions or are often known as regional cultures. This
study uses a type of literature study research in the process of obtaining information related to
the research title. The purpose of this research is to find out about the process of investigating
Banten culture through the use of virtual media in the digitalization era as a medium to preserve
the philosophical values ​​contained in the culture in the Banten area. Virtual media in the era of
digitalization is very easy to access so that it can provide an understanding process related to a
culture by using information and communication technology.

Keyword: Indonesia, Culture, Virtual Media.

PENDAHULUAN masyarakat daerah yang terdapat nilai-nilai yang


Kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta, sesuai dengan kearifan lokal daerahnya. Setiap
yaitu buddhayah yang arti lainnya (budi dan daerahnya tentunya me­ miliki perbedaan ciri
akal). Dengan budi dan akal, manusia bisa khas yang terdapat pada budayanya. Dengan
menciptakan kebudayaan. Dimana kebuda­ memiliki banyak kebe­ ragaman kebudayaan
yaan itu sendiri adalah hasil dari akal budi daerah di Indonesia merupakan kekayaan dan
yang berupa karya, rasa, dan cipta dalam identitas bangsa untuk memajukan kebudayaan
interaksinya baik dengan alam atau manusia nasional. Dalam pembentukan kebudayaan,
lainnya (Sahadi, 2019). Indonesia memiliki puncak-puncak kebudayaan daerah sangat
berbagai kebudayaan yang terbentuk dari penting pera­nan­nya. Ini berarti, kita dituntut
keanekaragaman suku, bahasa, dan ras untuk lebih banyak menggali kebudayaan daerah
sehingga hal tersebut memiliki suatu nilai, sehingga proses pertumbuhan kebudayaan
ciri khas dan karakteristik yang sesuai dengan nasional semakin terbentuk (Nundhir,
asal kebudayaan daerahnya masing-masing 1988). Dalam meningkatkan kebudayaan
atau sering dikenal dengan istilah kebudayaan nasional Indonesia sebagai identitas bangsa,
daerah. peranan budaya daerah menjadi pionir dalam
mem­ bentuk identitas kebudayaan nasional.
Kebudayaan daerah merupakan budaya Kita sebagai penerus bangsa Indonesia harus
yang memiliki nilai aspek dalam kehidupan memahami dan menelisik kebudayaan daerah

217
yang ada di Indonesia melalui media virtual kebudayaan melalui pemanfaataan media
ataupun berkunjung secara langsung untuk virtual sebagai sarana media untuk mempelajari
melihat keanekaragaman budaya daerah di dan memahami terkait kebudayaan daerah
Indonesia. Provinsi Banten, sehingga generasi penerus
bangsa dapat mengembangkan kebudayaannya
Setiap unsur kebudayaan perlu diper­ tim­ sehingga tidak menghilangkan nilai-nilai
bangkan untuk dilindungi, dikelola, dan yang terkandung dalam filosofis kebudayaan
diperkuat (Widia, 2019). Setiap daerah tersebut.
di Indonesia harus tetap mempertahankan
kebudayaannya terutama dalam arus globalisasi, Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui
hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan dan terkait proses menelisik kebudayaan Banten
solusi dalam mempertahankan kebudayaan melalui pemanfaatan media virtual di era
daerah Indonesia melalui teknologi media digitalisasi sebagai media untuk melestarikan
virtual untuk menelisik kebudayaan di setiap nilai-nilai filosofis yang terdapat pada
daerah Indonesia. kebudayaan di daerah Banten.

Budaya merupakan identitas bangsa yang METODE PENELITIAN


harus dihormati dan dijaga serta harus Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
dilestarikan agar kebudayaan bangsa tidak studi literature dalam proses untuk
hilang dan menjadi warisan bagi generasi mendapatkan informasi yang berkaitan
penerus bangsa (Nurjaman, Sudadio, dengan judul penelitian. Adapun langkah-
& Faturohman, 2017). Provinsi Banten langkah dalam menggunakan penelitian
adalah daerah di Indonesia yang memiliki studi literature yaitu pertama, mencari dan
pontesi budaya yang harus dijaga dan di menemukan sumber referensi baik dari artikel
lestarikan oleh generasi bangsa Indonesia, ilmiah, maupun buku yang terdapat pada
karena Provinsi Banten memiliki potensi Google Schoolar serta foto, dan sumber internet
budaya dari segi religiusitas, seni tari, lainna yang berkaitan dengan judul dalam
dan tradisi budaya daerahnya. Ragam seni penelitian. kedua, kemudian menganalisis
pertunjukan kesenian rakyat Banten, pada terkait sumber penelitian yang sesuai dengan
umumnya berkembang secara turun-temurun, judul dalam penelitian, dan merealisasikan
yang tidak terlepas dari nafas keagamaan sumber penelitian melalui analisis deskriptif.
serta dalam perjalanannya tidak terlepas dari
pengaruh agama Islam, maupun agama lain. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesenian rakyat yang berkembang di Banten Sejarah dan Kebudayaan Banten
hingga sampai sekarang sangatlah beragam Banten memiliki sejarah yang panjang dan
(Hakiki, 2017). menyandang nama besar. Kebesaran Banten
mulai terdengar terutama ketika ia menjadi
Masyarakat virtual merupakan masyarakat di pelabuhan internasional. Kondisi Banten Lama
era digital yang kini memegang peranan penting kurang lebih dari 10 tahun yang lalu, tahun
dalam menghasilkan dan mempengaruhi relasi 1999, cukup memprihatinkan (Saefullah,
sosial (LAIMEHERIWA, 2018). Masyarakat 2009). Pada abad ke-17 Masehi, Provinsi
yang sudah memahami pemanfaatan digital Banten adalah salah satu pusat perniagaan
sebagai media virtual untuk menelisik penting dalam jalur perdagangan internasional

HERDIN MUHTAROM, SULAEMAN, Menelisik Kebudayaan Banten... 218


di Asia. Dalam pola administrasi pada saat Angklung Buhun, Dog-dog Lojor,
itu sangat menunjang dalam tumbuhnya Bendrong Lesung, dan Beluk
perekonomian masyarakat. Perkembangan
sejarah provinsi Banten yang memiliki d. Seni Tradisional Akulturasi Budaya
keterkaitan kesejarahan yang sangat panjang Banten dengan Budaya Luar Banten,
menimbulkan banyak sekali akulturasi budaya, Yaitu Kuda Lumping, Gambang Kromong,
namun tidak hanya adanya akulturasi budaya dan Cokek.
yang terjadi. Pada perkembangan kebudayaan
Banten menjadikan budaya di Banten Dari berbagai kebudayaan, Tradisi, dan
berkembang dengan pesat dan memiliki nilai Kesenian Tradisional yang di miliki oleh
filosofi dari setiap budaya yang ada. daerah Banten menunjukan peran masyarakat
Banten yang memiliki pola berpikir. Imajinasi,
Kebudayaan Banten adalah sebagian dari dan daya kreatifitas yang sangat tinggi, hal
pola dinamka budaya nasional yang telah tersebut menunjukan bahwa kekayaan dalam
berkembang melalui pola ruang dan waktu. kebudayaan yang di miliki oleh provinsi Banten
Provinsi Banten telah memahami pola bentuk sebagai identitas budaya nasional Indonesia,
kebudayaan melalui perkembangan sejarah harus dibina dan terus dikembangkan terutama
yang panjang. Seni budaya Banten merupakan dalam mengembangkan sebuah identitas
kesenian peninggalan sebelum Islam dan daerah dan sebagai perkembangan pariwisata
dipadu atau diwarnai dengan agama Islam. setempat.
Misalnya arsitektur masjid dengan tiga tingkat
sebagai simbolisasi Iman, Islam, Ihsan, atau Pemanfaatan Media Virtual dan
Syari’at, Tharekat, Hakekat (Said, 2017). Jenis Media Virtual dalam Menelisik
Kebudayaan Banten
Kebudayaan dan tradisi Banten yang dimiliki Perkembangan zaman akan merubah
oleh 4 Kabupaten dan 3 Kota yaitu terdapat peradaban manusia dalam melakukan
pada Kabupaten Tanggerang, Kabupaten segala aktivitas kehidupan sehari-hari. Hal
Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabu­ ini berdasarkan adanya perkembangan
paten Lebak serta Kota Serang, dan Kota teknologi dalam kehidupan manusia sehingga
Cilegon. Memiliki ciri khas terkait kebudayaan memudahkan manusia untuk mendapatkan
dan tradisi di setiap daerahnya. Adapun tradisi informasi melalui teknologi yang memadai
dan kebudayaan Banten terbagi menjadi em­ dalam mengaskes sebuah informasi yang
pat jenis kesenian Tradisional Banten yaitu: relevan. Perkembangan teknologi memberikan
dampak positif dan dampak negative terutama
a. Seni Tradisional Keagamaan, dalam perkembangan peradaban manusia.
di antaranya yaitu Rampak Bedug, Melalui teknologi informasi dan komunikasi
Terebang Gede, Qasidah, Saman , Yalil. memudahkan manusia untuk mengaskes segala
informasi yang ingin diketahui, namun dampak
b. Seni Tradisonal yang Berkaitan dengan negative yang ditimbulkan oleh teknologi yaitu
Budaya Islam, yaitu Debus, Patingtung sifat individualistic pada masyarakat sehingga
dan Rudat. menyebabkan kurangnya interaksi. Sehingga
menimbulkan permasalahan baru atau yang
c. Seni Tradisional Banten Lama, yaitu sering dikenal dengan budaya individual

219 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 217 - 223
masyarakat. Perkembangan yang terjadi Peran media virtual dalam menelisik
dengan cepat di bidang komunikasi membuat kebudayaan di Indonesia sangat berpengaruh
para ahli menyebutnya sebagai revolusi penting untuk melestrikan kebudayaan
komunikasi. Perubahan yang cepat ini didorong tersebut dengan melihat, mengamati, dan
oleh adanya berbagai penemuan di bidang mengimplementasikan nilai-nilai kebudayaan
teknologi sehingga apa yang dulu merupakan melalui media virtual, akan dapat membuka
kendala dalam kegiatan komunikasi, sekarang pola pikir generasi muda untuk tetap menjaga
sudah terbuka lebar (Zamroni, 2017). dan melestarikan kebudayaan daerahnya
sebagai identitas budaya nasional Indonesia.
Perkembangan teknologi dan informasi tidak Media virtual dalam menelisik kebudayaan
hanya memudahkan dalam pola interaksi banten juga dapat melalui media-media virtual
masyarakat, tetapi melalui teknologi dan yang tidak asing digunakan oleh generasi
informasi merubah pola perkembangan dalam muda, hal tersebut untuk dapat memberikan
model pembelajaran melalui pemanfaatan efektivitas dalam melestarikan kebudayaan
media virtual. Media Virtual adalah sistem Banten melalui media virtual.
media digital dalam teknologi komputer
yang berfungsi untuk menyampaikan sistem Dalam menggunakan media virtual untuk
pembelajaran berupa metode atau model menelisik kebudayaan Banten terbagi menjadi
eksperimen atau media virtual merupakan beberapa bagian media virtual yaitu :
model pembelajaran yang berbasiskan media
teknologi informasi dan komunikasi. 1. Media virtual berbasis Jejaring Sosial
Media jejaring sosial yang sangat mudah di
Dalam perkembangan jaman media virtual akses dan sering digunakan oleh generasi
mudah untuk digunakan dalam sistem muda sehingga dapat menelisik kebudayaan
pembelajaran, dikarenakan menggunakan budaya Banten dengan mudah dan dapat
elemen media yang mudah dan tidak asing di askes kapan pun saja. Dengan melalui
digunakan oleh semua kalangan masyarakat. media virtual yang berbasis jejaringan sosial
Melalui media virtual juga memberikan akan lebih mudah untuk menginformasikan
efektifitas kepada pengguna teknologi untuk kebudayaan Banten dengan mudah. Karena
memanfaatkan dan menggunakan secara bijak melalui media sosial akan lebih memudahkan
dalam menggunakan teknologi informasi memberikan informasi terkait kebudayaan
dan komunikasi. Pemanfaatan media virtual Banten. Salah satunya yaitu dengan media
dalam menelisik sebuah kebudayaan daerah sosial untuk menelisik sebuah kebudayaan
sangat mudah, sehingga generasi muda dapat Banten. Salah satu contohnya media virtual
mempelajari kebudayaan di mana saja, dan yang berbasis jejraing sosial untuk proses
kapan saja. Dengan melalui pemanfaatan menelisik kebudayaan Banten yaitu melalui
media virtual sebagai media untuk menelisik media sosial Instagram. Twiteer, dan Facebook.
kebudayaan dapat memberikan kemudahan
dalam mengaskes informasi terkait kebudayaan
yang akan dicari.

HERDIN MUHTAROM, SULAEMAN, Menelisik Kebudayaan Banten... 220


Gambar 1. Sosial Media sebagai Media Virtual dalam Gambar 2. Youtube sebagai Media Virtual dalam Menelisik
Menelisik Kebudayaan Banten Kebudayaan Banten.

Melalui media jejaring sosial untuk menelisik Menelisik dengan menggunakan media
kebudayaan Banten dengan menggunakan Youtube dapat memudahkan proses menelisik
aplikasi yang mudah digunakan oleh generasi kebudayaan Banten, karena dengan media
muda sehingga mereka mudah untuk audiovisual dapat memberikan audio dan
melakukan proses menelisik kebudayaan gambar terkait kebudayaan Banten. Hal
dengan aplikasi yang sering di gunakan. tersebut akan memudahkan generasi muda
Melalui media jejaring sosial juga dapat mudah dalam memahami nilai-nilai atau filosofi
melakukan share informasi kepada yang lainnya yang terkandung dalam kebudayaan Banten.
sehingga dapat menimbulkan proses interaksi Melalui media Youtube yang mudah digunakan
pada saat menelisik kebudayaan Banten. oleh semua kalangan masyarakat dalam
proses menelisik kebudayaan membuat
2. Media Audiovisual proses pemahaman mengenai kebudayaan
Media untuk menelisik kebudayaan Banten Banten dapat lebih mudah. Dalam proses
dapat diaskes melalui media berbagi yang menggunakan media virtual berbasiskan media
memiliki fasilitas penggunanya untuk berbagai audiovisual yaitu dengan mengakses aplikasi
media yang terdiri dari suara, gambar, dan file Youtube kemudian mencari kata kunci terkait
yang dapat di askes melalui media berbagi kebudayaan Banten. Dengan menggunakan
untuk proses menelisik kebudayaan Banten. media audiovisual melalui aplikasi Youtube
dapat memberikan pola pembelajaran kepada
Dengan menggunakan sistem media masyarakat untuk proses menelisik kebudayaan
audiovisual dapat memudahkan proses Banten.
pemahaman generasi muda dalam proses
menelisik kebudayaan Banten. Adapun media 3. Media Jurnal atau Tulisan
audiovisual yang sering digunakan yaitu media Menelisik kebudayaan Banten juga dapatdi
aplikasi Youtube. askes melalui media jurnal atau tulisan yang
berkaitan dengan kebudayaan Banten. Hal
tersebut untuk mengetahui proses kebenaran
yang berdasarkan asas akademik untuk
mengetahui terkait kebudayaan Banten.
Melalui tulisan atau jurnal untuk menambah
wawasan generasi muda dalam proses

221 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 217 - 223
menelisik kebudayaan Banten melalui media filosofi terkait kebudayaan Banten sehingga
virtual. dengan menggunakan media virtual yang
sering digunakan oleh generasi muda dapat
memberikan perubahan pola pikir generasi
muda untuk terus mempelajari kebudayaan
dengan menggunakan media virtual. Media
virtual di era digitalisasi sangat mudah di
askes sehingga dapat memberikan proses
pemahaman terkait sebuah kebudayaan
dengan menggunakan teknologi informasi
Gambar 3. Google sebagai Media Virtual dalam Menelisik dan komunikasi.
Kebudayaan Banten.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk mengaskes informasi yang tepat terkait Hakiki, K. M.
kebudayan Banten yaitu kita dapat mencari 2017. DEBUS BANTEN: Pergeseran
pada sumber referensi yang dipercayai Otentisitas dan Negosiasi Islam-
sesuai asas akademik. Karena jika kita Budaya Lokal. Kalam, 7(1), 1. https://
salah mengambil sumber referensi terkait doi.org/10.24042/klm.v7i1.163
kebudayan Banten kita dapat mengurangi dan
kurang memahami terkait sejarah ataupun nilai LAIMEHERIWA, M. C.
filosofi kebudayaan Banten. Generasi muda 2018. Masyarakat Virtual, Mitos Dan Perilaku
untuk mendapat informasi yang tepat terkait Konsumtif. KENOSIS: Jurnal Kajian
proses menelisik kebudayaan melalui media Teologi, 4(1), 23–38.https://doi.
virtual terutama dalam media jurnal atau org/10.37196/kenosis.v4i1.49
tulisan melalui Website Google Schoolar. Karena
website tersebut memiliki sumber referensi Nundhir, A.
yang terpercayai. 1988. Perspektif Wayang Dalam Pertumbuhan
Kebudayaan Nasional. Jurnal
KESIMPULAN Cakrawala Pendidikan, 1(1), 92–111.
Perkembangan teknologi dan informasi dapat https://doi.org/10.21831/
memberikan jenis media virtual terutama cp.v1i1.7430
dalam menelisik kebudayaan Banten, sehingga
dapat memberikan suasana baru dalam proses Nurjaman, F., Sudadio, S., &
mempelajari kebudayaan Banten melalui Faturohman, N.
media virtual. Dengan memanfaatkan media 2017. Implementasi Pelatihan Tari Daerah
virtual berbasiskan teknologi informasi dan dalam Melestarikan Tarian Banten di
komunikasi dapat memudahkan generasi muda Sanggar Raksa Budaya Kota Serang.
dalam menggunakan media virtual tersebut. Journal of Nonformal Education and
Media virtual merupakan kegiatan memahami Community Empowerment, 1(2),
suatu hal melalui media yang berbasiskan 152–160. https://doi.org/10.15294/
teknologi informasi dan komunikasi. plsv1i2.19414
Menelisik kebudayaan Banten melalui media
virtual bertujuan untuk memahami nilai-nilai

HERDIN MUHTAROM, SULAEMAN, Menelisik Kebudayaan Banten... 222


Saefullah, A.
2009. Membaca Sejarah Banten dari
Sumber Asing: Review Buku Banten,
Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII
Karya Claude Guillot*). Jurnal Lektur
Keagamaan Jurnal Lektur
Keagamaan, 7(2), 313–330.

Sahadi.
2019. Pelestarian Kebudayaan Daerah melalui
Kesenian Dodod di Kampung Pamatang
Desa Mekarwangi Kecamatan Saketi
Kabupaten Pandeglang. Dinamika:
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
Negara, 6(4), 315–326.

Said, H. A.
2017. Islam dan Budaya Di Banten:
Menelisik Tradisi Debus Dan Maulid.
Kalam, 10(1), 109. https://doi.
org/10.24042/klm.v10i1.338

Widia, I. ketut.
2019. Pemajuan Kebudayaan Dalam
Rangka Menjadikan Kalimantan
Timur Sebagai Tujuan Wisata
Berkelas Dunia. Ganaya: Jurnal
Ilmu Sosial Dan Humaniora,
2(2), 10–14. Retrieved from http://
jayapanguspress.penerbit.org/index.
php/ganaya/article/view/366

Zamroni, M.
2017. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan.
Jurnal Pendidikan, X(2), 195–211.

223 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 217 - 223
2
Analisis Strategi Aktualisasi Diri
Sasya Tranggono Perempuan Perupa Indonesia
dalam Masa Pandemik Covid-19

Ira Adriati
Received: 7 Maret 2021; Accepted: 29 April 2021; Published: 30 Juni 2021
Ed. 2021; 4 (2): 224 - 230

Abstract
Sasya Tranggono is an Indonesian female artist who works with the subjects of puppets,
flowers and butterflies. Her work is well known in the Indonesian art social scenes; she has
actualized herself. In this research condition analyzes the self-actualization process during the
Covid-19 pandemic. This research is a qualitative research. Using Abraham Maslow’s theory
of self-actualization which has been converted to fine arts, Hans Van Maneen’s theory for the
exhibition process, and Hennessy’s theory relating to publication on social media. Based on
the analysis, it can be seen that Sasya Tranggono tries to maintain her self-actualization even
through social media such as Instagram and the web. She has collaborated with several galleries
to exhibit her work online and offline. All of her publication strategies kept her at the pinnacle
of self-actualization.

Keywords: Pandemik Covid-19, Aktualisasi Diri, Sasya Tranggono, daring, luring.

PENDAHULUAN Dalam tulisan ini akan memfokuskan pada


Pandemik covid-19 berpengaruh terhadap bagaimana proses aktualisasi diri yang dilakukan
berbagai lini kehidupan manusia. Salah oleh Sasya Tranggono seorang perempuan
satunya adalah medan sosial seni rupa. Kondisi seniman selama pandemic covid-19. Menarik
pandemik tidak memungkinkan galeri maupun untuk menganalisis bagaimana Sasya berusaha
museum mengadakan kegiatan pameran. Hal untuk tetap mempublikasikan karyanya
tersebut menyebabkan sulitnya seniman untuk walaupun selama pandemic dia tinggal di
mengaktualisasikan diri mereka. Komponen Singapore.
dalam medan sosial seni rupa seperti kurator,
pemilik galeri, dan seniman kemudian Metodologi
mengalihkan pameran menjadi pameran Dalam tulisan ini menggunakan metode
secara online atau daring. Galeri dan seniman manajemen seni dari Van Maneen khususnya
membuat ruang pamer secara virtual sehingga berkaitan dengan penentuan tujuan kegiatan,
proses aktualisasi diri seniman maupun proses teori aktualisasi diri dari Abraham Maslow,
distribusi karya tetap berlangsung. Di samping dan teori building your personal brand in the age
itu diskusi-diskusi seni dilangsungkan dengan of social media dari Brittany Hennessy. Teknik
menggunakan aplikasi zoom maupun IG live pengumpulan data menggunakan kaji pustaka
(Instagram). untuk memperoleh data karya-karya Sasya

224
Tranggono maupun untuk mengetahui Tahap berikutnya Sasya memilih wayang
ulasan-ulasan tentang karya Sasya yang telah golek yang menjadi subject matter dalam
ditulis. Observasi secara langsung dalam akryanya. Wayang golek tersebut seakan-akan
mengapresiasi karya Sasya telah dilakukan mewakili berbagai perjalanan hidup seorang
sebelum pandemic khususnya pada saat Sasya Tranggono. Wayang yang diambil dari
pameran tunggal di Galeri Nasional tahun seni tradisi di tangan Sasya menjadi sebuah
2018 maupun dalam kegiatan bedah buku di ekspresi personalnya. Menjadi metafora
Galeri Sumardja tahun 2019. untuk setiap fase dalam kehidupannya. Salah
satunya bagaimana relasi dirinya dengan putra
Perkembangan Karya-karya tunggalnya.
Sasya Tranggono
Sasya Tranggono merupakan perempuan Periode wayang ini menjadi salah satu idiolect
perupa yang lahir pada tahun 1963 di Jakarta. Ia untuk Sasya. Wayang golek tersebut menjadi
memulai belajar melukis setelah menyelesaikan narasi untuk kehidupan Sasya. Subjek wayang
pendidikan tinggi di bidang teknik. kemudian dalam lukisannya ditampilkan dengan gerak
mengikuti workshop seni di the Vrije Academic tangan yang disesuaikan dengan tema yang
Rotterdam, Belanda pada tahun 1995. Salah akan dipilihnya. Wayang golek seakan memiliki
satu kemampuannya adalah melukis dengan ekspresi yang beragam. Kekhasan lainnya
media cat air di atas kanvas. adalah wayang golek dengan beragam kain
batik yang merupakan hasil kreativitas Sasya
Subjectmatter karyanya pada periode awal dengan mengembangkan motif tradisi.
adalah bunga. Bunga yang divisualisasikannya
pada awalnya naturalis, selanjutnya Sasya
mampu menjadikan bunga sebagai metafora
dari emosinya. Apresiator tidak lagi terjebak
pada bentuk bunga, melainkan diajak untuk
mengembangkan imajinasi mereka agar masuk
dalam emosi pelukisnya.

Gambar 2. Sasya Tranggono, My Son & I ,


113 x 80 cm , 2011
Sumber: https://www.sasyatranggonostudio.com/

Pada periode berikutnya dari penggunaan


wayang golek, Sasya mencoba mengekspresikan
spiritualitas dalam lukisannya. Salah satunya
Gambar 1. Sasya Tranggono, “Love at First karya berjudul Last Supper#2. Jika pada
Sight”, 100x80cm, 2006 Sumber: https://www. lukisan aslinya yang ditampilkan adalah sosok
sasyatranggonostudio.com/ manusia, maka dalam karya Sasya, tokohnya

225 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 224 - 230
berganti menjadi sosok-sosok wayang kulit. Ia Pada tahun 2018 ia meluncurkan buku
hanya mempertahankan sosok yang kemudian biografinya berjudul Faith. Buku tersebut
diidentifikasikan sebagai Yesus. menjadi penanda tiga puluh tahun perjalanan
kariernya di dunia seni rupa. Penulis buku
Faith adalah Jean Couteau seorang penulis
seni rupa yang tinggal di Bali.

Melalui buku tersebut dipaparkan perjalanan


hidup Sasya Tranggono sebagai putri dari
pasangan dokter yang menjadi pemilik
perusahaan kosmetik Ristra. Pembahasan lain
Gambar 3. Sasya Tranggono, Last Supper #2 difokuskan pada proses kreasi dan karya-karya
Sumber: https://www.sasyatranggonostudio.com/ Sasya dari satu period ke periode lainnya.
Periode berikutnya Sasya membuat keragaman
material dengan menggunakan batu-batu
untuk memperkuat bentuk yang akan
divisualisasikannya. Bentuk yang dominan
dalam periode ini adalah kupu-kupu. Dia
memadukan batu-batu seakan menjadi cat
dalam lukisannya.

Gambar 5. Peluncuran Buku Biografi


Sasya Tranggono berjudul “Faith”
Sumber: https://www.tribunnews.com/images/editorial/
view/1780919/peluncuran-buku-faith-the-art-of-sasya-
tranggono
Gambar 4. Sasya Tranggono, Be Still and Know That I am
GOD, Diptyque,120x180cm ,2015 Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui
Sumber: https://www.sasyatranggonostudio.com/ jika perjalanan karier Sasya Tranggono telah
Sasya telah melalui tiga periode utama dalam mencapai puncak aktualisasi diri. Hal ini
pemilihan subjectmatter serta keragaman tampak dari konsistensi berkarya, rentang
material, tetapi ia masih tetap menggunakan waktu berkesenian, maupun kiprahnya
subjectmatter sebelumnya dalam berkarya. alam berpameran tunggal di berbagai
Karya-karya bunga dengan media cat air di negara. Meskipun ia telah sampai di titik
atas kertas masih terus dilakukan. Demikian aktualisasi dirinya, tetapi posisi tersebut perlu
pula bentuk-bentuk wayang masih menjadi dipertahankan dengan berbagai aktifitas yang
bagian dari karyanya. Pilhannya bergantung dapat menjadi media publikasi dirinya. Selama
dari emosi yang akan diungkapkannya. masa pandemik ini berbagai kegiatan Sasya

IRA ADRIATI, Analisis Strategi Aktualisasi Diri... 226


dalam mengaktualsiasikan dirinya menjadi Kemudian dia memutuskan berkarya dengan
sumber untuk menganalisis strateginya. teknik cat air, serta menampilkan pilihan visual
yang feminine melalui bunga dan kupu-kupu.
Analisis Strategi Aktualisasi Dalam periode kedua dia memilih subjectmatter
Diri Sasya Tranggono dalam lain yang merupakan metafora dari manusia
Pandemic Covid-19 yaitu wayang golek. Visualisasi baru dari
Berdasarkan teori Abraham Maslow tema wayangnya menjadi salah satu potensi
yang dikonversikan untuk analisis proses untuk kemudian memperkokoh ideolectnya.
aktual­isasi diri perempuan perupa, maka Tema wayang masih dapat dikembangkan
dalam posisi Sasya Tranggono dia telah cukup melalui pergantian sudut pandang dalam
dikenal dalam medan sosial seni rupa Indo­ memvisualisasikan karya-karyanya.
nesia. Dia masih harus mempertahankan dan
meningkatkan diri untuk Kembali di puncak Dalam periode ini sebenarnya terlihat
aktualisasi dirinya. Artinya secara skill dia telah bagaimana dia memadukan kelembutan dan
mencapai puncak, dari segi kreativitas untuk kekerasan atau perjuangan yang harus ia jalani
mencapai originalitas dia masih harus memicu dalam kehidupan ini. Semua komposisi yang
daya imajinasi dan nalarnya agar tetap berada terlihat adalah keharmonisan, hal itu sejalan
di jajaran perempuan perupa Indonesia. Tema dengan pandangan hidupnya yang senantiasa
yang dipilihnya cenderung tema-tema personal memilih kedamaian dan berserah diri kepada
walaupun dia memilih tema spiritual dalam Tuhan.
karya wayangnya, tetapi masih unsur tema
personal yang lebih menjadi karakteristiknya.

Sisi lain yang masih dapat dioptimalkan Selain faktor-faktor kreatifitas, skill, dan konsep
adalah pengolahan medium yang dipilihnya
terutama Ketika ia mengembangkan peng­
gunaan batu-batuan dalam periode karya
kupu-kupunya. Dia masih dapat memadukan
batu-batu tersebut dengan bidang kanvas
yang tidak datar melainkan digabungkan
dengan material lain yang memberikan kesan
kasar. Misalnya ia padukan dengan kain. Hal Gambar 6. Bagan Aktualisasi Diri Abraham Maslow
itu menunjukkan untuk mencapai puncak yang Dikonversikan bagi Proses Aktualisasi Diri
aktualisasi diri perempuan perupa harus Perempuan Perupa Sumber: Adriati, 2010
selalu mengembangkan kreativitasnya dan
motivasi untuk memperlihatkan ciri khas atau diri, Sasya perlu memperhatikan medan sosial
originalitas dalam berkarya. seni rupa dalam memandang karya-karyanya.
Dalam situasi pandemic saat ini, dia perlu
Konsep diri dalam diri Sasya Tranggono telah mempublikasikan diri melalui media digital.
terbentuk sejak ia memutuskan untuk menjadi Mengingatkan kembali medan sosial seni
seorang seniman dibandingkan menjadi khususnya apresiator yang berpotensi untuk
pengusaha. Ia berjuang untuk mempelajari menjadi kolektornya tentang karya-karya yang
teknik dalam seni rupa khususnya seni lukis. divisualiasikan olehnya.

227 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 224 - 230
Di bawah ini merupakan pemikiran Van 19 Oktober - 15 Desember 2020 diikuti38
Maneen berkaitan dengan penyelenggaraan Gallery.
sebuah kegiatan seni perlu mempertimbangkan
ketiga aspek utama yang berkaitan dengan Melalui teori Van Maneen, Sasya telah berusaha
konten (what); kemudian siapa yang akan untuk menentukan What yang mencakup
berpameran dan audience yang akan hadir (who); karya mana dan nilai estetis karya seperti apa
serta bagaimana kegiatan tersebut berlangsung yang kemudian akan dipamerkan. Dia telah
menyangkut ruang, waktu, orang-orang yang menentukan ketiga tipe karyanya yaitu wayang,
terlibat, dan hal-hal pelayanan lain yang bunga, dan kupu-kupu digabungkan dalam
dibutuhkan dalam sebuah kegiatan estetik satu judul Faith Hope Love Series. Selanjutnya
(how). Dipaparkan dalam gambar di bawah ini. dia menentukan audience yang potensial
untuk mengoleksi karyanya (Who), terakhir ia
memamerkan secara virtual dalam Oppo Art
Jakarta Virtual 2020 di bawah manajerial Puri
art gallery. Berdasarkan penuturan tersebut,
Sasya telah berusaha mengoptimalkan
kekuatan estetis karyanya, memilih audiens dan
mengajak audiens untuk melihat, menikmati
dan memiliki karya-karyanya. Selanjutnya
Gambar 7. Koordinat dari Tipe-tipe Kegiatan Estetik dia menentukan bekerjasama dengan sebuah
Sumber: Van Maneen, 2009 galeri yang professional.

Berkaitan dalam situasi pandemik, ketiga


faktor tersebut dapat dibuat dalam ruang
digital. Kegiatan pameran selama pandemic
covid-19 dilakukan secara virtual. Seniman
membuat ruang pamer secara digital dengan
memamerkan karya-karya dua dimensi
maupun tiga dimensi yang dilihat secara
virtual.

Sasya dalam situasi pandemic ini memanfaat­ Gambar 8. IG Puriartgallery dan IG Sasyatranggonostudio
kan media sosial seperti Instagram dan yang memperlihatkan Pameran Oppo Art Jakarta Virtual 2020
web site dalam mempublikasikan karya-
karyanya. Ia memiliki Instagram personal @ Proses publikasi pameran tersebut sangat
sasyatranggono dan Instagram yang berkaitan gencar dilakukan dalam IG @puriartgallery
dengan karyanya @sasyatranggonostudio maupun IG studio dan personal Sasya
yang dikelola oleh Sasyita Heritage Team. Tranggono. Di samping itu agar masyarakat
Di samping itu dia masih aktif mengikuti paham tentang karya-karyanya, pihak puriart­
pameran Oppo Art Jakarta Virtual 2020 dengan gallery dan Sasya Tranggono meng­ adakan
bergabung dalam manajemen Puriartgallery. kegiatan IG live yang selanjutnya dapat
Pameran virtual itu berlangsung pada tanggal dilihat dalam IG TV. Tayangan tersebut dapat

IRA ADRIATI, Analisis Strategi Aktualisasi Diri... 228


dilihat kapanpun oleh audiens yang ingin tersebut pada masa pandemic digunakan oleh
mengetahui lebih mendalam tentang karya- Sasya sebagai media untuk menginformasikan
karya Sasyatranggono. perjalanan karier dan karya-karyanya. Hanya
saja masih belum banyak followers dari
Di samping pameran secara virtual, Sasya IG tersebut yang aktif memberikan “like”
Tranggono menjadi pembicara untuk beberapa untuk setiap posting foto atau kegiatan Sasya
webinar atau seminar online. Salah satunya Tranggono. Hal tersebut perlu menjadi
webinar berkaitan dengan mengangkat batik pertimbangan dari seniman untuk membuat
Indonesia dalam meningkatkan perekonomian akunnya menarik dan diminati.
masyarakat Indonesia. Seminar online tersebut
berlangsung pada tanggal 26 November 2020. Setelah kegiatan pameran secara virtual, Sasya
Tranggono yang selama pandemic tinggal di
Singapore, menyelenggarakan pameran di
Yang Gallery Singapore Pada tanggal 12 Maret
- 23 April 2021. Dalam pameran tersebut
ia menampilkan lukisan-lukisan wayang
terbarunya serta karya-karya lainnya.

Dalam publikasi terlihat jumlah like dari IG


yanggallery sangat banyak sejumlah 1618.
Berbeda dengan like di IG Sasyatranggono
pribadi hanya 52 likes. Kemungkinan besar
rekan sejawat Sasyatranggono tidak banyak
yang menggunakan sosial media Instagram.
Sasyatranggono studio perlu menarik minat
Gambar 9. Poster Kegiatan Sasya Tranggono kaum millennial untuk mau membuka IG
sebagai Pembicara. tersebut sehingga semakin banyak orang yang
mengenal karya-karya Sassyatranggono.
Berdasarkan teori building your personal brand in
the age of social media dari Brittany Hennessy,
IG (Instagram) seseorang haruslah menarik
secara visual. Follower hanya akan melihat jika
tampilan dari IG seseorang menarik visualnya.
Visual yang menarik berdasarkan teori
Hennessy salah satunya dari foto yang dipilih
untuk profile, kejelasan identitas. Selanjutnya
foto-foto yang ditampilkan oleh pemilik akun Gambar 10. Publikasi Pameran Tunggal Sasya di Yang
IG tersebut. Gallery Singapore.

Sasya Tranggono dalam IG Sasyatranggono­ Kesimpulan


studio berusaha memenuhi kreteria di Pemaparan di atas menunjukkan jika Sasya
atas dengan memberikan foto profile dan Tranggono berusaha untuk dapat meng­
penjelasan pemilik akun. Isi dari IG karya-karya aktualisasikan dirinya melalui karya-karya yang

229 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 224 -230
dia visualisasikan. Media sosial yang digunakan
terdiri dari Instagram, website, serta pameran
secara luring.

Teknik mempublikasikan karya dengan media


daring seperti dalam Instagram miliknya masih
belum banyak yang membuka. Instagram dari
media parthernya yaitu gallery tempat Sasya
berpameranlah yang memberikan kontribusi
proses aktualisasi diri Sasya lewat karyanya.
Dalam mendukung kegiatan pamerannya,
Sasya dan media parther menyelenggarakan
kegiatan diskusi seni rupa. Melalui kegiatan
tersebut Sasya berusaha memperkenalkan
nilai estetis karyanya sehingga semakin
banyak orang yang paham dan tertarik untuk
mengapresiasi karyanya. Sepanjang pandemic
covid-19 ini Sasya telah melakukan berbagai
aktifitas agar karya-karyanya dapat dikenal
masyarakat secara luas.

Daftar Pustaka
Adriati, I.
2010. Analisis Proses Aktualisasi Diri
Perempuan Perupa Indonesia,
Disertasi, Institut teknologi Bandung.

Coutteau, J.
2018. Faith: The Art of Sasya Tranggono,
Afterhours Books, Jakarta.

Hennessy, B.
2018. Influencer, Kensington books,
New York.

Maanen, H.
2009. How To Study Art World, Amsterdam
University Press, Amsterdam.

Ucapan Terima Kasih


BP-PTNBH Kemerinstek 2020 yang telah
memberikan dana riset.

IRA ADRIATI, Analisis Strategi Aktualisasi Diri... 230


3
NEW NORMAL SEBAGAI POLITIK BONUM COMMUNE
DI MASA PANDEMI

Mathias Jebaru Adon


Received: 2 Maret 2021; Accepted: 20 April 2021; Published: 30 Juni 2021
Ed. 2021; 4 (2): 231 - 241
Abstract
The Covid-19 pandemic which engulfes the world has affected almost all nations, including
Indonesia. This crisis caused the Indonesian government to face a dilemmatic choice. Imple-
menting a lockdown to control the spread of Covid-19 actually ravaged the economy. It had
no other alternative to save the economic sector than by forcing implementation of ‘the new
normal’. This paper describes phenomenologically the implementation of the new normal
policy in Indonesia using qualitative methods by exploring opinions and news items in Kompas
newspaper, particularly how the Indonesian government’s is moving the economic sector with-
out sacrificing public welfare. The government considers the new normal as the most realistic
step given the economic pressure and uncertainty about when Covid-19 will end. Therefore,
new normal has become the bonum commune policy during the pandemic. The main principle
of new normal as a political bonum commune is adapting one’s lifestyle in accordance with the
health protocol.

Keywords: The Covid-19 Pandemic, New Normal, Bonum Commune Politics and
Adaptation.

PENDAHULUAN kan pada pilihan dilematis menye­ lamat­


kan
Dunia saat ini sedang berada dalam krisis yang per­eko­
nomian tanpa harus mengorbankan
paling menakutkan yang belum pernah dialami kesehatan masyarakat. Kebijakan lockdown
selama bertahun-tahun. Wabah pandemi dan pembatasan sosial bersekala besar yang
Covid-19 yang me­nye­rang dunia pada awal diberlakukan untuk mencegah penyebaran
tahun 2020 telah me­ lu­
luhlantakkan semua Covid-19 telah memukul sektor usaha.
sistem. Membawa dampak yang luar biasa. Beban ekonomi menjadi berat. Pemerintah
Wabah ini meng­ubah wajah dunia tidak hanya memperbesar defisit anggaran hingga 6,27
pada aspek ekonomi dan kesehatan tetapi juga persen dari produk domestik bruto pada tahun
pada perubahan interaksi sosial masyarakat ini. Seperti yang disebutkan oleh Menteri
ataupun pola kerja. Indonesia sebagai salah Keuangan Sri Mulayani dalam pertemuannya
satu bangsa yang tengah memasuki masa dengan tim redaksi Kompas tanggal 29 Mei
sulit ini mengalami guncangan yang begitu 2020, masalah kesehatan harus diselesaikan
hebat. Sistem keuangan lunglai dan sis­ agar ekonomi dapat berjalan. Penanganan
tem kesehatan menanggung beban berat. Covid-19 harus menjadi prioritas. Jika
Keadaan ini membuat pemerintah dihadap­ kesehatan tidak ditangani dengan baik maka
perbaikan ekonomi sulit diatasi.

231
Dalam situasi ini, dunia seakan berhenti ekonomian tetapi nyaris semua sektor. Semua
berputar untuk menemukan new normal yang orang diminta membatasi interaksi fisik:
belum bisa diketahui kapan situasi normal yang bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan
baru itu akan terjadi. Hal ini bergantung pada menjaga kesehatan. Keadaan ini membawa
pemimpin bangsa atau negara yang menangani bangsa Indonesia pada dua situasi yang sering
badai pandemi ini. Dalam situasi krisis muncul. Pertama, ketidakberdayaan dan kedua
seperti ini yang dibutuhkan adalah kecepatan tawaran solusi masalah berupa prosedur yang
bertindak dan kejujuran data. Pertengahan mensyaratkan kebijakan politis. Jika tidak
Mei pemerintah menghimbau masyarakat ditangani dengan cepat dan tepat, krisisini
untuk hidup damai dan berdampingan dengan akan membawa kontraksi yang hebat. Krisis
Covid-19. Situasi ini disebut new normal. Istilah ini nampak sebagian besar dalam indikator
new normal merujuk pada aturan baru (buatan) perekonomian yang memburuk signifikan.
yang lebih longgar daripada sebelumnya. Perdagangan dunia (ekspor-impor), produksi
Istilah new normal juga didefinisikan dengan manufactur, pengangguran, harga komoditas,
berbagai perubahan, termasuk perubahan tingkat kepercayaan konsumen dan indikator
cara berpikir, berperilaku, dan berelasi dengan lain menunjukkan tingkat keparahan yang
sesama. Dengan perubahan itu aktivitas dan akut.
produktivitas masyarakat yang sempat terhenti
kembali bergulir. Perubahan tatanan hidup Pertumbuhan ekonomi di beberapa negara
baru ini adalah kebijakan politik bonum commune mengalami kontraksi yang begitu dalam,
yang mesti diambil pemerintah Indonesia. misalnya China dengan pertumbuhan minus 6,8
persen terburuk dalam sejarah perekonomian
Dikatakan pilihan politik bonum commune China. Di Eropa, Perancis dan Spanyol minus
karena pemerintah tidak memiliki opsi lain 4,1 persen. Di ASEAN, Singapura yang sangat
sebagai alternatif dalam usaha menyelamatkan terekspos dengan perdangangan internasional
perekonomian ditengah merebaknya minus 2,2 persen (Hendranata, 2020).
penyebaran virus Corona. Karena itu, tulisan Hal ini menunjukkan efek negatif Covid-19
ini akan menguraikan pertama- tama dampak sangat serius merusak urat nadi perekonomian.
pandemi covid-19 bagi kehidupan social Dalam konteks Indonesia pemerintah melalui
politik di Indonesia. Kedua, bagaimana melalui Perppu Keuangan Negara dan
new normal sebagai politik bonum commune Sistem Keuangan serta Perpres Perubahan
diterapkan di Indonesia serta kendala yang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dihadapi pemerintah, di samping kekhwatiran (APBN) melontorkan dana sebesar Rp 405
masyarakat ketika kebijakan hidup dalam triliun atau sebesar 2,5 persen dari produk
norma baru mulai diberlakukan. Selanjutnya domestik bruto (PDB) untuk melawan wabah
tulisan ini akan membahas bagaimana Covid-19 (Farhan, 2020). Tambahan
masyarakat Indonesia mesti beradaptasi anggaran ini menunjukkan keseriusan
dengan Covid-19 dengan cara menyesuaikan pemerintah menangani masalah kesehatan
hidup sesuai protokol kesehatan. Covid-19. Tetapi hal ini tetap bergantung pada
kecepatan pencairan anggaran dan fleksibelitas
PEMBAHASAN penggunaan anggaran.
Dampak Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 terbukti telah memporak­ Berdasarkan hal tersebut Menteri Dalam Negeri
porandakan dunia, tidak hanya sektor per­ Tito Karnivian dalam Surat Edaran Mendagri

Mathias Jebaru Adon, New Normal sebagai Politik Bonum Commune ... 232
Nomor 440/2622/SJ Tentang Pembentukan Jokowi menandatangani dan mengumumkan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan 3 kebijakan penting bagi bangsa Indonesia
Covid-19 di daerah (“Percepatan Relokasi Dana”, dalam perang melawan Covid. Pertama,
Kompas 4 April 2020), menghimbau agar Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020
mempercepat pencairan anggaran Covid-19. tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Jika dalam tujuh hari sejak instruksi dikeluar­ Masyarakat Covid-19. Kedua, Peraturan
kan percepatan tidak dilakukan, sanksi akan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang
dijatuhkan. Kementerian Keuangan akan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB)
bakal memotong dana transfer ke daerah. dalam rangka percepatan penanganan
Selain sektor ekonomi yang diteror oleh virus Covid-19. Ketiga, Peraturan Pemerintah
Corona, juga sektor kesehatan. Di Indonesia Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tentang
sejak 2 orang diumumkan tertular pertama Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
pada 2 Maret 2020, hanya dalam waktu Sistem Keuangan untuk penanganan pandemi
dua bulan menembus angka 10.000 orang Covid-19 (Ahmad, 2020). Terbitnya tiga
(Kalla, 2020). Jika tidak disertai disiplin regulasi ini menunjukkan keseriusan peme­
masyarakat untuk berada di rumah dengan rintah dalam menangulangi Covid-19 tetapi
aturan dan sanksi tegas, jaga jarak, pakai juga menunjukkan pemerintah tidak punya
masker, cuci tangan dan tindakan penularan pilihan lain kecuali mengorbankan semua
lain, maka tingkat penularan 350 orang perhari imajinasi tentang pertumbuhan ekonomi dan
positif berikutnya akan melonjak dua kali lipat sebagainya.
tertular disertai angka kematian.
Dengan mengeluarkan kebijakan pembatasan
Di antara negara yang terdampak Covid-19, sosial bersekala besar, pemerintah mendorong
beberapa negara berhasil menurunkan jumlah warga agar bekerja di rumah, belajar di rumah
penderita. China, Korea, Vietnam, Taiwan dan beribadah di rumah. Persoalannya, upaya
dan Selandia Baru dianggap berhasil memutus deteksi Covid-19 di Indonesia terkendala
rantai penularan Covid-19. Hal ini berbeda minimnya alat- alat kesehatan. Hingga empat
dengan beberapa negara maju yang sistem bulan sejak diumumkannya pasien pertama
kesehatan dan tingkat kehidupannya lebih dan kedua, Indonesia masih bermasalah
baik, justru sangat parah dalam penularan dengan tes molekuler untuk Covid-19 (“Tes
seperti; AS, Spanyol, Italia, Perancis dan Covid Jadi Kendala”, Kompas 15 Juni 2020).
Inggris. Keberhasilan negara Asia dalam Berdasarkan hal itu, beberapa ahli meramalkan
menangani Covid-19 terletak pada ketegasan perjuangan menghadapi Covid-19 di tanah
dan kecepatan bertindak. air bakal berlangsung lama. Jumlah yang
terpapar virus Corona kian banyak meski
Sejak awal China, Vietnam, Selandia Baru PSBB diberlakukan. Di sisi lain jumlah
menetapkan lockdown, sedangkan Korea Selatan warga terdampak ekonomi-sosial Covid-19
tanpa lockdown. Korea Selatan menempatkan akan semakin meningkat drastis menjadi
hampir 60 unit alat tes laboratorium di setiap tambahan 7,05 juta penganggur yang sudah
kota. Sedangkan Taiwan sejak Desember ada sebelumnya.
2019, melakukan persiapan berkat laporan
intelegen mereka di Wuhan. Di Indonesia Banyak warga yang “terkapar” yang bekerja di
baru pada tanggal 31 Maret 2020, Presiden sektor formal; pertanian, perkebunan, industri,

233 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 231 - 241
jasa dan digital. Lebih banyak lagi warga yang Dari kenyataan bahwa vaksin untuk virus ini
“terkapar” yang bekerja di sektor informal masih butuh waktu sekitar 18 bulan lagi, terlalu
seperti tukang ojek, sopir taksi, pedagang berkhayal berharap tatanan kehidupan akan
kaki lima, buruh tani dan tukang parkir. segera kembali seperti saat prawabah. Mengatasi
Mereka hidup dari pendapatan harian yang kesenjangan di atas diperlukan perubahan
hilang saat pemerintah menerapkan aneka menyeluruh pada setiap aspek kehidupan.
kebijakan menghadapi Covid-19. Selain krisis Suatu tatanan hidup baru. Kehidupan baru
kesehatan dan krisis ekonomi-sosial, sektor ini dinamakan normal baru. New normal
pendidikan mengalami revolusi yang cukup atau normal baru adalah keadaan dimana
signifikan. Jika kemarin siswa terutama belajar masyarakat dipaksa menerima kehadiran
dari sekolah, kini justru belajar dari rumah. virus Corona sebagai suatu kenyataan meski
Dalam proses pembelajaran siswa tidak lagi sangat membahayakan. Dalam hal ini bidang
diawasi guru tetapi siswa perlu mengelolah kesehatan, ekonomi, proses politik, budaya
proses belajarnya sendiri. Sekarang rumah kerja, semua mesti berubah dan memformat
telah menjadi sekolah, dan orang tua menjadi ulang aturan mainnya.
guru yang menyadarkan semua orang bahwa
pembuatan konten bagi guru dan murid untuk New Normal Sebagai Politik
belajar harus banyak disatukan. Anak dan Bonum Commune di Masa pandemi
orang tua lebih baik belajar bersama, bukan New Normal adalah pilihan tatanan kehidupan
memaksa cara belajarnya dahulu. Sebab belajar politik yang tepat pada masa pandemi
akan lebih mengasyikkan, jika ada kolaborasi Covid-19. Dikatakan pilihan yang tepat karena
antara orang tua dan anak. Demikian pula mengubah seluruh tatanan hidup bersama
dengan guru harus duduk sama tinggi untuk bangsa demi tercapainya kesejahteraan
berkolaborasi belajar bersama. bersama atau bonum commune dalam berbagai
bidang kehidupan secara etis. Perubahan baru
Kendala yang terjadi saat ini adalah adanya yang menyeluruh ini dikenal dengan normal
ketimpangan akses informasi digital yang baru (new normal). Sebagai suatu tatanan hidup
melumpuhkan pendidikan terutama bagi baru, new normal adalah kebijakan politik.
daerah terpinggirkan. Meski Menteri Politik sebagaimana yang didefinisikan oleh
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Hannah Arendt dalam bukunya “The
Nadiem Makarim menyebutkan Dana Bantuan Human Condition”, menjelaskan politik sebagai
Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan bagian dari tindakan manusia seperti halnya
guru dan murid untuk membeli kuota internet seorang manusia bekerja untuk keluarganya;
dalam rangka mendukung belajar dari rumah. ber­
karya menghasilkan patung, lukisan,
Namun, keterbatasan jaringan internet dan musik, lagu dll adalah juga berpolitik. Dalam
listrik serta ketersedian sarana teknologi pengertian ini, berpolitik berarti bertindak
seperti komputer dan telepon pintar yang dalam polis (negara). Warga masyarakat yang
minim menjadi problem di daerah-daerah menempati suatu negara adalah bios politikus,
pelosok. UNESCO melaporkan sekitar 830 makhluk berpolis, makhluk bernegara. Maka
juta pelajar tak memiliki akses ke kom­puter. politik bukan masalah pengaturan adminstrasi
Lebih dari 40 persen pelajar tak me­miliki akses negara, juga tidak direduksi dalam keterlibatan
internet di rumahnya untuk dapat melanjutkan dengan partai politik, tetapi dalam kepedulian
pendidikan di rumahnya (Pranoto, 2020). dan keterlibatan dalam res publica.

Mathias Jebaru Adon, New Normal sebagai Politik Bonum Commune ... 234
Tidak mungkin seorang berkewarganegaraan pascakrisis akan memulihkan diri dengan cara-
berkata “tidak” terhadap politik sebab dengan cara yang baru. Selama pandemi Covid-19,
menjadi warga suatu negara, ia secara sadar istilah new normal muncul untuk menggabarkan
menjadi bagian dari tubuh polis-politik itu hidup yang berdamai dengan Covid-19.
sendiri. Ketika politik diartikan demikian Berdamai dengan Covid-19 maksudnya tetap
maka tidak berlebihan kalau new normal menjalankan aktivitas normal namun dengan
dikatakan sebagai politik bonum commune di ditambahan menerapkan protokol kesehatan
masa pandemi, karena bertujuan melindungi guna mencegah terjadinya penularan sekaligus
masyarakat dari penyebaran virus corona, upaya menggerakkan sektor ekonomi.
dan menggerakkan kembali perekonomian
rakyat yang sempat terhenti karena kebijakan Konsep new normal muncul pertama kali di
pembatasan sosial bersekala besar dan masa pandemi dalam protokol panduan WHO
karantina wilayah (lockdown). New Normal bagi negara-negara yang berniat melonggarkan
sebagai politik bonum commune adalah istilah kebijakan terkait penangangan Covid-19
yang menggambarkan keadaan normal baru pada 16 April 2020. Kebijakan lockdown atau
yang belum pernah ada sebelumnya. Presiden karantina wilayah nyatanya berdampak pada
Joko Widodo menggunakan istilah tatanan berbagai aspek kehidupan, selain banyak orang
kehidupan baru untuk menggantikan new kehilangan pekerjaan dan kesulitan memenuhi
normal. Dari penggunaannya, new normal kebutuhan sehari-hari, berdiam diri di rumah
bukalah kosa kata yang baru muncul selama juga memunculkan dampak psikologis yang
pandemi Covid-19. Istilah tersebut ternyata tidak kalah berat. Tetapi menurut WHO,
telah digunakan dalam berbagai konteks konsep New Normal tidak dapat dilakukan
dengan pemaknaan yang berbeda-beda. Pada begitu saja atau hanya dengan melonggarkan
abad 21, istilah the new normal pertama kali physical distancing.
digunakan oleh Roger McNamee.
Dalam pengantar buku karangan John Putzier WHO menyampaikan enam panduan yang
Weirdos in the Workplace: The New Normal? menjadi kriteria bagi negara yang ingin
Thriving in the Age of the Individual (2004) melonggarkan kebijakan. Pertama, penularan
(Chryshna, 2020). Pada saat itu istilah telah terkontrol. Kedua, kapasitas sistem
the new normal dipahami sebagai situasi yang kesehatan telah tersedia dan mampu digunakan
baru, saat seseorang bersedia mengikuti aturan untuk melakukan deteksi, tes, isolasi, dan
main yang baru dalam jangka panjang. pengobatan bagi setiap kasus Covid-19 dan
dapat menelusuri tiap kontak. Ketiga, risiko
Di bidang ekonomi, penggunaan istilah new wabah di tempat dengan kemungkinan
normal dikaitkan dengan kondisi ekonomi penularan tinggi telah diminimalkan. Keempat,
yang mengikuti krisis finansial tahun 2008. kebijakan pencegahan telah diterapkan di
New normal digunakan untuk menggambarkan tempat kerja, sekolah, maupun tempat-
situasi krisis finansial saat pengangguran tempat penting. Kelima, risiko penularan
tinggi, pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih kasus impor dan ekspor telah dikelola.
lambat, dan intervensi pemerintah yang lebih Keenam, tiap komunitas telah sepenuhnya
kuat dalam pasar keuangan. Istilah tersebut terdidik, dilibatkan, dan diberdayakan untuk
digunakan untuk mengingatkan pasar dan menyesuaikan diri dengan normal baru
pembuat kebijakan bahwa ekonomi industri (Chryshna, 2020). Dari kebijakan-

235 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 231 - 241
kebijakan tersebut dapat dilihat bahwa new besar responden akan mempersiapkan keleng­
normal adalah sebuah aktivitas politik bonum kapan yang mendukung protokol kesehatan
commune dimana seluruh masyarakat terlibat seperti masker, hand sanitizer, pelindung wajah
dalam upaya bersama mencegah kebangkitan dan kelengkapan lain. Pemerintah sendiri
kasus baru dan bersama-sama menggerakkan menilai bahwa new normal adalah langkah
perekonomian bangsa. paling realistis saat ini mengingat tekanan
ekonomi negara dan belum adanya kepastian
Penerapan New Normal di Indonesia kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
Kebijakan new normal di Indonesia pada Selaras dengan hal tersebut, 40,3 persen
awalnya menuai kritik. Pemerintah dianggap responden dari hasil jajak pendapat kompas
terlalu gegabah meminta masyarakat bersiap di atas sepakat bahwa pemberlakuan new
menjalankan new normal, sementara kasus normal adalah langkah yang tepat, tetapi harus
Covid-19 terus meningkat. Istilah new normal dilakukan berdasarkan protokol kesehatan.
baru digunakan pertama kali dalam dokumen Prinsip utama new normal menurut pemerintah
paket panduan lintas sektoral yang disusun Indonesia adalah menyesuaikan pola hidup.
oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 pada 20 Mei 2020. Sehari kemudian, Pendisiplinan masyarakat untuk patuh terhadap
Bappenas menggelar konferensi pers protokol kesehatan menjadi kunci pelaksanaan
Perumusan Protokol Masyarakat Produktif new normal, akan tetapi siapa yang dapat
dan Aman Covid-19 pada 21 Mei 2020. menjamin masyarakat akan disiplin? Sekitar
Terdapat tiga kriteria bagi daerah yang ingin 28 persen responden menyadari upaya hidup
melakukan penyesuaian Pembatasan Sosial berdampingan bukan tanpa resiko. Mereka
Berskala Besar (PSBB), yakni pertama, angka mengaku cemas terhadap adanya gelombang
reproduksi efektif atau Rt<1 selama dua kedua akibat pelonggaran pembatasan sosial
minggu berturut-turut; kedua, kapasitas sistem di tengah belum redanya pandemi. Sekitar 20
pelayanan kesehatan yang mensyaratkan responden lainnya dari hasil jajak pendapat
kapasitas maksimal tempat tidur rumah sakit tersebut menyatakan pemberlakuan new normal
dan instalasi gawat darurat untuk perawatan seharusnya hanya diberlakukan di daerah yang
Covid-19 lebih besar dari jumlah kasus baru berstatus zona hijau. Sementara 29 persen
yang memerlukan perawatan di rumah sakit; lainnya justeru menaruh kekhawatiran pada
ketiga, surveilans, artinya kapasitas tes swab realisasi normal baru oleh pemerintah karena
yang cukup (Chryshna, 2020). Dengan takut adanya gelombang kedua penularan.
memenuhi kriteria-kriteria-kriteria ini suatu
daerah dianggap layak menerapkan new normal. Beragamnya respon publik menjadi sinyal
bahwa proses menuju tatanan hidup baru tak
Hasil jajak pendapat Kompas 15 Juni 2020 semudah membalikkan telapak tangan. Sebab
menunjukkan optimisme dan kekhwatiran normal baru adalah tatanan menuju tataran
masyarakat akan adanya gelombang baru hidup berkualitas, membangun kebaruan
penularan Covid-19 ketika normal baru peradaban yang makin menyempurnakan
diterapkan (“Normal Baru”, Kompas, 15 kehidupan bersama. Mengingat hal itu
Juni 2020). Sebanyak 97 persen responden pemerintah perlu mengedukasi publik dengan
menyatakan siap menaati protokol kesehatan komunikasi efektif yang mudah diterima sebab
ditengah kehidupan normal baru. Sebagian spektrum normal baru amat luas dan rumit

Mathias Jebaru Adon, New Normal sebagai Politik Bonum Commune ... 236
karena mencakup segala aspek kehidupan. teknologi informasi dan komunikasi, teknologi
Pengetahuan dan tanggung jawab publik robot dan nano. Ruang kerja birokasi ini
menjadi landasan penting dalam membangun membutuhkan 5 komponen; pertama, ruang
kebiasaan baru. Hal ini menyangkut hal-hal kerja yang fleksibel dan berjejaring. ASN tidak
praktis normal baru seperti disiplin menjaga harus ke kantor karena berbagai pekerjaan
jarak, mencuci tangan, memakai masker, dapat dilakukan dimana saja. Dengan demikian
serta perubahan simbol-simbol keakraban; mengurangi kemacetan dan mencegah
bersalaman dan berpelukkan. Metode edukasi penularan Covid-19. Kedua, pembelajaran
kepada masyarakat pun tidak melulu dengan superaplikasi (superapp) yang memungkinkan
penyampaian informasi langsung. Bisa juga pekerjaan kantor dilakukan secara digital.
dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu Rapat, interaksi antar pegawai, proses kerja
peraga seperti spanduk, poster dan kampanye antar unit pemerintah, pelayanannya kepada
melalui media sosial. masyarakat dan seluruh basis pekerjaan dapat
dilakukan melalui media digital. Sehingga biaya
Penetapan tatanan kehidupan baru dengan operasional gedung diminimalisir. Ketiga,
pelonggaran pembatasan sosial bersekala terjadinya peningkatan kemampuan ASN
besar sesungguhnya menuntut kesadaran dalam berinteraksi dengan berbagai kemajuan
bersama. Presiden Jokowi menggaungkan teknologi informasi dan komunikasi termasuk
agar “berdamai” dengan korona (Santoso, big data dan AI. Keempat, karena dilakukan
2020). Ajakan berdamai dimaknai menerima secara on line maka perlu adanya pemangkasan
kenyataan adanya virus Corona, tetapi dan penyederhanaan proses birokrasi. Kelima,
juga berusaha mengatasinya, melanjutkan terpilihnya ASN berkualitas (Prasojo,
hidup dan membangun negara. Dalam 2020).
tatanan hidup baru ini semua sektor dipaksa
mentransformasikan diri secara cepat dengan Untuk mendukung revitalisasi dalam berbagai
memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi sektor kehidupan tersebut, Kementerian
informasi dan komunikasi. Situasi yang Komunikasi dan Informatika berkomitmen
memaksa ini ternyata berhasil mengubah memfasilitasi layanan koneksi internet guna
pola kerja baru manusia yang didukung oleh mendukung kebijakan “Bekerja dari rumah,
kemajuan teknologi. Dalam bidang pendidikan belajar dari rumah dan beribadah dari rumah”,
transformasi itu nampak dari perubahan cara termasuk menyediakan internet khusus di
belajar konvensional dimana guru menjadi sektor pelayanan medis. Kemenkominfo
pelaku utama proses pembelajaran dalam juga mengoptimalkan layanan akses internet
interaksi dengan siswa menuju cara belajar dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi
daring dimana guru berkolaborasi bersama dan Informasi (BAKTI) ke wilayah 3T
siswa dalam belajar. atau terdepan, terluar dan tertinggal
(Plate, 2020). Selain itu, Kemenkominfo
Dalam bidang birokrasi wabah Covid-19 juga membangun ekosistem digital dan
berhasil menciptakan ruang kerja baru atau infrastruktur telekomunikasi menuju Digital
dikenal Working from Home (WfH) yang Society. Semua hal ini dipercepat pemerintah
menggantikan aktivitas manusia yang selama karena Covid-19. Selain itu, Kominfo juga
ini dilakukan secara manual. Ruang kerja baru berupaya meningkatkan kualitas sumber
ini memanfaatkan teknologi mutakhir seperti daya manusia dalam menghadapi industri 4.0

237 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 231 - 241
dengan program digital talent scholarship. Sebuah Wabah pandemi atau bencana besar lain yang
program digital skill, seperti programing, menimpa dunia biasanya juga akan diikuti
augmented reality dan digital entrepteneur secara dengan kemunculan kelompok strategis
gratis (Plate, 2020).Kebijakan dan program- konstruktif yang membawa normal baru
program ini dilakukan pemerintah sebagai tata politik, ekonomi dan kehidupan social
respons atas wabah Covid-19. Diharapkan masyarakat lebih baik atau sebaliknya. Seperti
kebijakan ini membawa kesejahteraan bersama yang terjadi pada krisis ekonomi Eropa
(bonum commune) bagi bangsa Indonesia dan 2009 yang dibarengi kemunculan kelompok
penyebaran Covid-19 dapat segera di atasi. strategis destruktif yang merusak lebih dalam
ekonomi negara lewat korupsi (Achwan,
Beradaptasi di Era New Normal 2020). Tetapi syukurlah pemerintah Indonesia
Sudah lebih dari lima bulan bangsa Indonesia sejauh ini membuat kebijakan fleksibel untuk
bergelut seru dengan super virus Covid-19 yang menjaga keseimbangan dua kencenderungan
membawa semua orang pada pola hidup baru itu, dengan diberlakukannya normal baru.
yang serba was-was. Dalam krisis kesehatan Karenanya new normal adalah langkah yang
global ini sudah sewajarnya merasakan paling realistis yang diambil pemerintah di
kecemasan, depresi atau semua jenis kelelahan samping mengendalikan penyebaran Covid-19
mental dan hilangnya motivasi. Diperkirakan tetapi juga, menghidupi perekonomian rakyat
supervirus ini tak akan bisa musnah sama yang mulai lesu.
sekali. Kemampuannya menyebar, bermutasi
dan beradaptasi dengan inang barunya sangat Selain itu, kompleksnya pengelolaan pe­nanga­
gesit. Mau tidak mau kita harus menyesuaikan nan pandemi juga memerlukan komunikasi
diri. Tanpa beradaptasi mustahil virus ini dapat politik yang lebih akuratif, solid, dan intensif
dikendalikan. sehingga tidak membingungkan masyarakat.
Adaptasi perilaku dengan normal baru yang
Dalam masa transisi ini adalah hal wajar jika dilandasi kematangan pengetahuan umumnya
masyarakat mengalami ambivalen sedangkan akan jauh lebih efektif bagi masyarakat
pemerintah dihadapkan pada opsi kebijakan dalam memasuki normal baru. Ikhtiar negara
dilematis dan resiprokal. Mengutamakan memasuki normal baru di masa pandemi
kesehatan dengan memperketat PSBB akan akan lebih cepat berhasil jika pemerintah
semakin melumpuhkan perekonomian berkolaborasi dengan masyarakat sipil. Di
nasional. Mengendurkan PSBB, maka semakin samping itu, semangat solidaritas sosial
sulit mengendalikan penularan Covid-19 yang selama ini sudah berlangsung perlu
(Kristiadi, 2020). Setiap krisis sebenarnya lebih ditingkatkan terutama terkait disiplin
mengungkap dengan jelas beberapa mengikuti protokol kesehatan. Stay safe, stay
hal; mengenai kedalaman dan keluasan positive, stay educated adalah platform yang mesti
penderitaan manusia, kerja sama dan konflik selalu didengungkan oleh pemerintah sehingga
antar masyarakat, pemimpin politik, birokrat sistem imun tubuh masyarakat siap dalam
dan pengusaha, persengkongkolan jahat antar melawan virus corona. Sebab dengan memiliki
pemimpin atau kecakapan pemimpin dalam pengetahuan dan pemahaman yang cukup,
menangani persoalan besar ini. warga dapat membangun budaya disiplin
dan gaya hidup sehat yang sangat berguna
untuk bertahan hidup di tengah wabah.

Mathias Jebaru Adon, New Normal sebagai Politik Bonum Commune ... 238
Dalam proses edukasi, masyarakat mesti berdialog secara intens dengan pencipta. Di
diposisikan sebagai agen perubahan, bukan samping itu, hal yang dapat dilakukan dalam
obyek pandemi. Dengan demikian mereka kondisi ini adalah memperkuat rasa syukur
dapat mempertahankan sistem imunnya bahwa masih bernafas dan masih melihat
dengan prima, baik dalam kemampuannya indahnya alam ciptaan. Dengan cara berada
mengawasi, bertahan, memusnahkan maupun seperti itu, seseorang akan lebih menghargai
menghancurkan lawan seperti virus Covid-19 kemanusiaan dan kesehatan, sehingga
ini. Kecanggihan daya tahan tubuh ini juga bersedia mengurung diri tidak keluar rumah
tidak terlepas dari sikap toleran terhadap demi kesehatan masyarakat luas. Inilah
ketidakpastian selama masa pandemi ini. masa-masa untuk kembali ke keluarga inti,
Dalam kondisi ini, alternatif terbaik adalah menghargai kebersamaan serta komunikasi
dengan mulai berpikir positif. satu sama lain sebagai satu keluarga. Inilah
saat yang baik untuk belajar mengerem,
Situasi bekerja dari rumah yang sulit melihat melepas, dan menyalurkan emosi pada saat
arah kemajuan dan perkembangan pekerjaan yang tepat (Rachman dan Jakob,
atau perusahaan memang dapat melemahkan 2020). Persahabatan yang selama ini hanya
motivasi dan ritme kerja, maka hal yang perlu sebatas bergembira bersama, terasa demikian
dilakukan adalah menjaga normalitas. Caranya berharga. Hal yang tidak kalah penting juga
bersikap toleran dengan ketidakpastian dan yang terjadi di masa pandemi ini adalah adanya
mengakuinya (Rachman dan Larasati, sensitivitas dalam menghargai alam. Bahagia
2020). Dengan begitu pikiran positif timbul menghirup udara yang segar dan bersukacita
dan tubuh akan merasakan kehangatan melihat langit yang cerah. Semua keutamaan
hubungan dengan lingkungan di sekitarnya. ini lahir dari rasa syukur dan kemampuan
Sebab kecemasan, stres dan kepanikan sering beradaptasi dalam kehidupan normal baru.
membuat seseorang menjadi lemas, tidak
berdaya dan helples. Ketika hal itu dibiarkan KESIMPULAN
terus dan berlanjut kemungkinan tertular Di tengah ketidakpastian landainya penyebaran
semakin besar. Covid-19, new normal menjadi pilihan politik
bonum commune yang dapat menggerakkan
Singkatnya new normal mengajak semua orang kembali ekonomi rakyat yang sempat terhenti
untuk beradaptasi dan merubah gaya hidup, karena kebijakan karantina wilayah (lockdown).
dari yang dahulunya kebersihan sering dibaikan Tatanan kehidupan baru ini memang tidak
seperti mencuci tangan, memakai masker mudah karena harus mengubah kebiasaan.
kini hal itu menjadi suatu keharusan dan Proses ini pada awalnya mengakibatkan situasi
menjadi bagian dari pola hidup sehat. Perilaku menjadi anomie karena kaidah kehidupan sosial
hidup social seperti berada di tempat umum belum terbentuk sedangkan norma lama
mulai dihindari dan kecenderungan untuk sudah usang. Tetapi dengan diberlakukannya
membuat keramaian perlahan ditinggalkan. new normal oleh pemerintah, optimisme dan
Pola hidup ini tidak hanya membuat orang respons masyarakat melawan Covid-19
berhenti berpergian tetapi juga berkumpul semakin meningkat dan beragam.
bersama. Tetapi di sini seseorang berhenti
untuk berefleksi dan memikirkan apa yang Di berbagai sektor pemerintahan ditemukan
benar-benar esensial. Seseorang diajak untuk kreativitas dan usaha pemerintah untuk

239 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 231 - 241
mendukung kebijakan normal baru disertai kehidupan politik bonum commune.
dengan kebijakan praktis dalam beradaptasi
dengan tatanan hidup baru. Selain itu, DAFTAR PUSTAKA
masyarakat diajak untuk optimis hidup dalam Hendranata, Anton .
new normal dengan tunduk pada aturan tatanan 2020. Stimulus dan Koordinasi. Kompas, 6.
hidup baru. Hal ini dimulai pemerintah
dengan kampanye berdamai dengan Covid-19, Santoso, Djoko.
ajakan bersikap toleran dengan situasi, hingga 2020 Kunci Berdamai dengan Corona.
kepatuhan pada protokol kesehatan seperti; Kompas, 6.
menggunakan masker, mencuci tangan secara
teratur, menjaga jarak, mengurangi kontak Prasojo, Eko.
fisik, serta menghindari kontak dengan orang 2020. “Normal Baru” Birokrasi. Kompas, 6.
banyak. Sebab perubahan perilaku masyarakat
menjadi kunci optimisme dalam menghadapi Rachman, Eileen dan
gempuran Covid-19. Di samping itu, himbauan Larasati, Dian.
agar tetap optimis, gembira agar tidak stres 2020. “Stay Safe, Stay Positif, Stay
dalam proses adaptasi dengan situasi new normal Educated”. Kompas Karier, 7.
menjadi imun yang kuat untuk menangkis
bahkan menghancurkan virus corona. Sebab Eileen Rachman dan
keadaan normal baru akan nyata menjadi Emilia Jakob.
politik bonum commune jika kekuatan tidak hanya 2020. “New Normal” Berubahnya
bertumpu pada pemerintah, tetapi kerjasama Gaya Hidup. Kompas Karier, 7.
seluruh elemen masyarakat. Karenanya dalam
gempuran melawan covid-19 setiap perbedaan Pranoto, Iga Iwan.
harus diluruhkan. 2020. Revolusi Pendidikan. Kompas, 6.

Berdasarkan hal di atas, hidup dalam tatanan Plate, Johnny G.


dunia baru dan “berdamai” dengan virus 2020. Bekerja Di Tengah Covid-19.
corona bukanlah sikap menyerah kalah. Tetapi Kompas, 7.
merupakan sikap antisipatif dengan kesadaran
menerima kenyataan, berpartisipasi dalam Kalla, Jusuf.
menjalankan protokol kesehatan, berkerjasama 2020. Segi Tiga Virus Corona. Kompas, 6.
dan kemauan untuk menyesuaikan diri dengan
situasi yang berubah agar tetap bertahan Kristiadi, J.
hidup, adalah pilihan yang tepat untuk 2020. Norma Baru? Ini Baru Normal.
tetap berkarya. Karena itu, kebiasaan yang Kompas Analisis Politik, 1.
terbentuk yang telah menjadi the new normal
di masa pandemi ini adalah prestasi yang luar Chryshna, Mahatma.
biasa karena akan menghasilkan bukan hanya 2020. Melacak Sejarah Istilah “New
normal baru, melainkan juga normal yang Normal”. Kompaspedia.
mampu menghasilkan kebaruan peradaban _____.
politik yang sangat esensial bagi kelestarian Normal Baru Antara Optimisme dan khawatir.
kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu 2020. Kompas Politik dan Hukum, 3.

Mathias Jebaru Adon, New Normal sebagai Politik Bonum Commune ... 240
_____.
2020. Percepat Relokasi Dana untuk
Covid-19. Kompas Politik dan
Hukum, 3.

Achwan, Rochman.
2020. Normal Baru yang Konstruktif.
Kompas, 6.

Achwan, Rochman.
2020. Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat. Kompas, 6.

_____.
2020. Tes Covid-19 jadi Kendala.
Kompas Umum, 15.

Farhan, Yuna.
2020. Anggaran Darurat Covid-19. Kompas, 6.

241 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 231 - 241
4
APLIKASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY DALAM
KONSERVASI SITUS WARISAN BUDAYA DAN MITIGASI
BENCANA GUNUNG GALUNGGUNG JAWA BARAT INDONESIA

Wanda Listiani, Sri Rustiyanti, Fani Dila Sari, IBG. Surya Peradantha
Received: 4 April 2021; Accepted: 26 April 2021; Published: 30 Juni 2021
Ed. 2021; 4 (2): 242 - 247

Abstract
The name Galunggung is very well known to the people of Indonesia as the name of the
mountain and the name of an Old Sundanese Manuscript. The ancient manuscript of Amanat
Galunggung is a manuscript written in the 16th century and contains the teachings of life or local
genius of the Sukapura or Tasikmalaya people. Mount Galunggung has experienced several
eruptions from 1822 to 1983. The eruption of Mount Galunggung has had a catastrophic
impact on the community and provided long term benefits for improving the soil fertility
around the Mount Galunggung site such as the Indihiang site. Various disasters that have
occurred due to volcanic eruptions in various regions have become a source of learning for
the community to mitigate disasters from an early age. This research uses qualitative methods
and digital augmented reality techniques. Augmented Reality can be used in visualizing and
simulating mountain sites or other cultural heritage sites. The results of this study recommend
the application of Augmented Realty technology in the conservation of cultural heritage sites
and disaster mitigation as well as the planning program for the nomination of mountain sites in
Indonesia for UNESCO’s world cultural heritage by the Indonesian government. Various efforts
to develop site conservation with digital 4.0 technology and assistance for local communities
involving universities, local governments, museum communities and the cultural arts tourism
industry. The use of Augmented Reality can be useful for increasing understanding and learning
experiences about cultural sites and heritage in tertiary, primary and secondary education.

Keywords: Augmented Reality Technology, Cultural Heritage Sites, Mount Galunggung.

PENDAHULUAN pada daun lontar dan nipah sejumlah 6


Naskah kuno Amanat Galunggung merupakan lembar dengan aksara Sunda Kuna abad 16
naskah yang berisikan ajaran hidup atau local serta didokumentasikan di Perpusnas RI
genius masyarakat Sukapura atau Tasikmalaya. menggunakan nomor kode MSA atau Kropak
Naskah ini dibuat pada masa Rakeyan 632 (El-Zastrouw, 2020: 106).
Darmasiksa yang memerintah kerajaan
Saunggalah II di Mangunreja, wilayah di kaki Selain naskah amanat Galunggung, banyak
Gunung Galunggung. Naskah ini tercatat wisatawan berkunjung ke Kampung Naga,

242
kampung adat di Tasikmalaya. Kampung
Naga berada di daerah Neglasari, kecamatan
Salawu. Berdasar hasil penelitian, kecamatan
Salawu sering terjadi bencana. Potensi
bencana alam dapat menimbulkan kerugian,
kehilangan dan kematian. Hal ini dapat
diantisipasi dengan adanya mitigasi (Dewi,
2016: 129-130). Tahun 1956 Kampung Naga
dibakar saat pemberontakan yang dipimpin
oleh Darul Islam (DI) Kartosuwiryo
(1949-1962) untuk mendirikan Negara
Islam Indonesia. Terdapat banyak versi yang Tabel 1. Daftar Erupsi Beberapa Gunung di Indonesia
berkembang dalam masyarakat tentang cerita Sumber : Suryo, I dan M.C.G. Clarke (1985: 81)
kampung Naga. Versi pertama, di tahun 1630
Mataram menyerang VOC, yang dipimpin Letusan gunung Galunggung berdampak pada
oleh Singaparna mengalami kekalahan. masyarakat sekitar kaki gunung, salah satunya
Pasukan tersebut berada di wilayah dekat masyarakat desa Cipari. Abu vukanis dalam
sungai Ciwulan yang sampai sekarang dikenal jangka panjang meningkatkan kesuburan tanah
dengan sebutan Kampung Naga. Versi kedua, di sekitar situs Gunung Galunggung seperti
bangunan pertama bumi ageung yang didirikan di situs Indihiang yang berada di puncak
oleh Eyang Singaparna di kampung Naga. Bukit Kabuyutan yang ditumbuhi bambu dan
Versi ketiga, masyarakat adat Kampung Naga terdapat batu datar, menhir, batu bulat serta
yang tinggal di lereng Galunggung adalah lingga dan yoni (Widyastuti, 2017: 23).
keturunan raja Galunggung terakhir pada
abad 16 Masehi (Ismanto, 2020: 213-214). Berbagai bencana yang terjadi akibat letusan
gunung di berbagai wilayah menjadikan
Gunung Galunggung meletus pada tahun masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana
1822 dengan korban sebanyak 4.011 orang sejak dini. Berikut contoh maket letusan
dan 114 desa rusak dan terakhir pada tahun gunung dan beberapa koleksi museum di
1982 sebanyak 8.217 korban dan beberapa Jepang terkait mitigasi bencana.
desa yang tertimbun tanah yaitu Linggarjati,
Sukagalih, Sukaratu dan Sinagar. Berdasarkan
data erupsi gunung Galunggung dari tahun
1822 s.d 1983 (http://www.vsi.esdm.
go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-
gunungapi/523-g-galunggung?start=1 dan
diolah dari berbagai sumber, 2019) ditandai
dengan air keruh, berlumpur, muncul kolom Gambar 1. Koleksi maket letusan gunung dan mitigasi
asap, hujan abu, muncul kubah lava atau bencana di Museum Gunung Fuji Jepang
gunung jadi dan terjadi erupsi awal. Berikut Sumber : Hasil Penelitian, 2019
daftar erupsi beberapa gunung di Indonesia :

243 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 242 - 247
METODE situs Indihiang. Tasikmalaya tercatat memiliki
Penelitian ini menggunakan metode kuali­tatif banyak tinggalan arkeologis (Widyastuti,
dan teknik digital augmented reality. Augmented 2017: 20) yang berasal dari masa prasejarah
Reality (AR) (Chiang, 2014: 352-353) yaitu di daerah Cineam, Karangnunggal, Situs
menggabungkan kemampuan ma­ nu­
sia dan Bumi Rongsok, Singaparna, dan arca batu
objek virtual untuk berinteraksi antara dunia polinesis dari Gunung Galunggung (Krom,
nyata dan virtual. Augmented Reality merupakan 1915: 73-78).
teknologi berbasis mobile dan konten virtual Penggunaan aplikasi teknologi digital augmented
yang memberikan in­ for­masi secara real reality seperti yang diterapkan di berbagai
time (Lee, 2012: 13-19). Augmented Reality koleksi museum di Jepang menjadi salah satu
merupakan gabungan realitas nyata dan cara yang dapat diterapkan pada situs gunung
virtual (Yoon, 2014: 50). Berikut kontinum di Indonesia khususnya Gunung Galunggung
realitas gabungan antara lingkungan nyata dan seperti berikut :
lingkungan virtual (Khan, 2019: 2) :

Gambar 2. Milgram’s mixed reality continuum Gambar 3. Aplikasi Teknologi Digital di Museum Gunung
Fuji Jepang. Sumber : Hasil Penelitian, 2019
Augmented Reality dapat juga digunakan dalam
membuat visualisasi dan simulasi situs gunung
atau situs warisan budaya lainnya. Penggunaan
Augmented Reality dapat bermanfaat untuk
meningkatkan pemahaman dan pengalaman
belajar tentang situs dan warisan budaya Gambar 4. Aplikasi teknologi AR dalam pengembangan
di perguruan tinggi, pendidikan dasar dan situs warisan budaya dan peta bahaya bencana Gunung
menengah. Galunggung. Sumber : Hasil Penelitian, 2021

HASIL DAN PEMBAHASAN gunung Galunggung memiliki potensi


Galunggung merupakan gunung yang wisata alam seperti danau kawah, mata air
dipahami sebagai kabuyutan atau situs seperti panas sebagai sarana pemandian dan wisata
yang dituangkan dalam naskah amanat serta kerajinan bambu. Selain itu pula dapat
Galunggung, Carita Parahiyangan dan Prasasti dikembangkan atraksi budaya dan seni
Geger Hanjuang. Tempat yang dianggap pertunjukan serta wisata desa di kaki gunung
suci sebagai pusat ilmu, peradaban dan Galunggung. Seni pertunjukan tradisi yang
spiritual masyarakat setempat yaitu tempat berkaitan dengan religi seperti terbang gembrung;
“sirna ning cipta (hilang dalam karya), sirna ning angklung, beluk dan rengkong, karinding, upacara
rasa (hilang dalam rasa), sirna ning karsa (hilang adat Hajat Sasih dan upacara siklus hidup yaitu
dalam keinginan) dan sirna ning diri (hilang dalam upacara kelahiran, perkawinan dan kematian
diri)”. Kabuyutan atau bangunan suci yang serta upacara panen yang diselenggarakan
menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha yaitu rutin sebagai tradisi adat Kampung Naga.

Wanda L, Sri R, Fani D S, IBG. Surya P, Aplikasi Teknologi Augmented Reality... 244
Penghormatan kepada Dewi Sri dan perayaan Pemerintah perlu melakukan persiapan
panen padi menjadikan tari ronggeng pengajuan nominasi situs gunung di Indonesia
gunung berkembang di daerah tertentu dengan belajar dari pengalaman pengelolaan
seperti pegunungan atau perkampungan gunung Fujisan. Fujisan Jepang sebagai salah
dalam periode penanaman padi. Selain itu satu warisan budaya UNESCO. Pembelajaran
juga, pengaturan tata cara kehidupan seperti dari kunjungan penulis di pusat penelitian
tata wilayah (penataan lahan), tata wayah dan museum Fujisan Jepang dapat diterapkan
(pengaturan waktu) dan tata lampah (penataan di situs gunung Galunggung atau situs di
perilaku) dalam masyarakat Sunda yang hidup Indonesia adalah :
di sekitar gunung Galunggung.
1. Pemetaan nilai dan interrelasi dengan nature-
Tata kelola tradisi budaya dan alam gunung culture di Situs gunung Galunggung antara lain :
Galunggung dilakukan oleh pemerintah a. Melakukan pemetaan nilai sesuai
setempat bersama tokoh adat dan masyarakat. kriteria UNESCO dan interrelasi
Selain itu terdapat juga, keterlibatan masyarakat nature-culture di situs gunung
seperti pengrajin dan kelompok sadar Galunggung.
wisata (pokdarwis) sebagai salah satu upaya b. Pembuatan peta potensi wilayah
pemberdayaan masyarakat di sekitar gunung dan peta wisata seperti Annaizu
Galunggung. Berbagai upaya konservasi alam Fujisan, sebagai panduan wisata
dan tradisi budaya yang dilakukan di desa skematik gunung Galunggung dan
sekitar gunung Galunggung berupa pelatihan atraksi seni pertunjukan di sekitar
pembuatan kerajinan sebagai cinderamata gunung Galunggung.
dan atraksi budaya dan seni pertunjukan. c. Melakukan pemberdayaan masyarakat
Kepemilikan produk oleh para pengrajin dan stakeholder sekitar untuk terlibat
yang memiliki kekhasan masing-masing. dalam kegiatan konservasi situs
Penyediaan peta wisata situs dan potensi desa gunung Galunggung.
memudahkan wisatawan untuk berkunjung
dan melihat langsung potensi desa dan upacara 2. Rencana Manajemen Situs (relasi dengan
adat yang diselenggarakan tiap tahunnya. nature-culture, pengunjung, interpretasi, top-
down/bottom-up). Adapun rencana manajemen
Program konservasi secara keberlanjutan situs gunung Galunggungdapat berupa :
ini memiliki kontribusi pada pelestarian a. Membuat perencanaan konservasi
alam dan budaya secara “ajeg lestari” (terus seni budaya di situs gunung
berkelanjutan) dan peningkatan kesejahterraan Galunggung.
sosial ekonomi masyakarat desa. Atraksi b. Melakukan identifikasi warisan
budaya dan seni pertunjukan mendukung budaya benda (tangible cultural
terjadinya partisipasi interaktif antara heritage) dan warisan budaya tak
wisatawan dan masyarakat lokal. benda (intangible cultural heritage),
ekosistem seni budaya (seni dan kriya,
Potensi situs gunung di Indonesia dapat cerita rakyat, masyarakat adat, cultural
menjadi wisata alam dan wisata warisan landscapes, cara hidup dan kehidupan
budaya yang dapat diajukan sebagai nominasi masyarakat lokal serta spesies flora
dalam daftar warisan budaya UNESCO. dan fauna di situs gunung

245 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 242 - 247
Galunggung. dilakukan sebagai salah satu upaya mengatasi
c. Mengedukasi masyarakat tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitar
konservasi situs gunung Galunggung. situs Gunung Galunggung untuk memenuhi,
d. Mengkoordinasi dan pengawasan meningkatkan kesejahteraan, kemandirian dan
pada gerakan konservasi yang pemberdayaan masyarakat serta peningkatan
dilakukan oleh masyarakat sekitar kunjungan wisata alam dan warisan budaya.
Galunggung.
e. Pembuatan pendokumentasian secara UCAPAN TERIMA KASIH
visual dan penelitian pengembangan Penulis menyampaikan ucapan terimakasih
situs Galunggung . kepada Ristek-BRIN yang telah yang telah
f. Penyediaan anggaran khusus untuk memberi bantuan dana Hibah Penelitian
penelitian perbandingan situs Penugasan Konsorsium Riset Perguruan
gunung Galunggung dengan Tinggi Bidang Seni Pertunjukan tahun 2019-
situs gunung Fuji, dan kemungkinan 2021. Institut Seni Budaya Indonesia Bandung,
penelitian kerjasama antara perguruan Institut Seni Budaya Indonesia Aceh,
tinggi di Indonesia dan luar negeri. Institut Seni Budaya Indonesia Tanah Papua
g. Mengajukan dokumen naskah yang telah memfasilitasi selama penelitian.
kebijakan konservasi seni budaya Universitas Japan kerjasama UNESCO,
di situs gunung Galunggung ICOMOS, ICCROM, IUCN yang telah
kepada pemerintah daerah khususnya menyelenggarakan Workshop Pengembangan
dinas pariwisata provinsi, Kapasitas Mixed Nature-Culture Heritage di
kementerian pendidikan dan Universitas Tsukuba Ibaraki Jepang tahun
kebudayaan, kementerian pariwisata 2019.
dan kementerian pendidikan, riset
dan perguruan tinggi di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA
h. Perguruan Tinggi terlibat dan Chiang, Tosti H.C., Stephen J.H.
berpartisipasi dalam perencanaan Yang dan Gwo-Jen Hwang,
strategi kebudayaan dan 2014. “An Augmented Reality-based Mobile
pengembangan situs Gunung Learning System to Improve Students
Galunggung sesuai kebijakan Learning Achievements and
pemajuan kebudayaan dan Motivations in Natural Science
terciptanya good governance. Inquiry Activities”, Educational
Technology & Society, Vol. 17 No. 4
KESIMPULAN
Program perencanaan nominasi situs gunung Danasasmita, Saleh dkk.
di Indonesia ke dalam warisan budaya dunia 1987. Sewaka Darma (Kropak 408),
UNESCO perlu segera diagendakan oleh Sanghyang Sik- sakandang Karesian
pemerintah. Berbagai upaya pengembangan (Kropak 630), Amanat Galunggung
konservasi situs dengan teknologi digital 4.0 (Kropak632). Transkripsi dan
dan pendampingan bagi pengrajin, masyarakat Terjemahan. Bagian Proyek
lokal dengan melibatkan perguruan tinggi, Penelitian dan Pengkajian
pemerintah daerah, komunitas museum Kebudayaan Sunda (Sundanologi).
dan industri wisata seni budaya. Hal ini Bandung: Direktorat Jendral

Wanda L, Sri R, Fani D S, IBG. Surya P, Aplikasi Teknologi Augmented Reality... 246
Kebudayaan. Departemen Pendidikan Lee, Kangdon.
dan Kebudayaan. 2012. “Augmented Reality in Education and
Training”, TechTrends March/April,
Dewi, Indarti KOmala dan Volume 56 Number 2 .
Yossa Istiadi,
2016. “Mitigasi Bencana Pada Masyarakat Suryo, I, M.C.G. Clarke.
Tradisional Dalam Menghadapi 1985. “The Occurrence and Mitigation of
Perubahan Iklim di Kampung Naga Volcanic Hazards in Indonesia as
Kecamatan Salawu Kabupaten Exemplified at the Mount Merapi,
Tasikmalaya”, Jurnal Manusia dan Mount Kelut and Mount Galunggung
Lingkungan , Vol. 23 No. 1, Maret Volcanoes”, Quarterly Journal
2016 of Engineering Geology
and Hydrogeology, Vol. 18
El-Zastrouw, Ngatawi,
2020. “Menuju Sosiologi Nusantara : Analisa Widyastuti, Endang.
Sosiologis Ajaran Ki Ageng 2017. “Arsitektur Bangunan Suci di
Suryomentaram dan Amanat Situs Indihiang Kota Tasikmalaya”,
Galunggung”, Islam Nusantara: Jurnal Purbawidya, Vol.6 No.1, Juni
Journal for Study of Islamic History 2017
and Culture, Vol. 1 No. 1 July 2020.
Yoon, Susan A., Joyce Wang.
Ismanto, 2014. “Making the Invisible Visible in Science
2020. “Tinjuan Aspek-Aspek Kampung Museums Through Augmented Reality
Naga”, Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Devices”, TechTrends, January/
Peradaban Islam Vol. 17 No. 2, 2020 February Vol. 58, Number 1.

Khan, Tasneem, Kevin Johnston,


and Jacques Ophoff.
2019. “The Impact of an Augmented Reality
Application on Learning Motivation of
Students”, Advances in Human-
Computer Interaction Vol 2019.

Krom, N.
1915. Rapporten van de Oudheidkundigen
Dienst In Nederlandsch-Indie (ROD)
1914 Inventaris der Hindoe-oudheden.
Uitgegeven door het Bataviasch Genootschap
van Kunsten en Wetenschappen. Batavia:
Albrech & Co.

247 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 242 - 247
5
ESTETIKA GASTRONOMI NUSANTARA DALAM MEDIA DIGITAL

I.I. Pratiwi
Received: 18 April 2021; Accepted: 31 Mei 2021; Published: 30 Juni 2021
Ed. 2021; 4 (2): 248 - 257
Abstract
The development of the digital world affects how humans perceive aesthetics in digital media.
Including how the Indonesia gastronomic presentation is perceived in digital media both visually
and audio. Gastronomy is the study of food and food culture. The development of digital
information technology creates a space that is full of information, how can information about
the Indonesian gastronomy continue to exist in the midst of cross-cultural information on
today’s digital media. People’s behavior is influenced by the perceptions of netizens formed from
digital information media, be it social media, television media, film media, even entertainment
media on demand. This study uses a phenological approach to describe how the Indonesian
gastronomic aesthetics are presented in various digital media platforms, namely social media
Instagram, social media Facebook, social media Youtube, digital television media, digital film
media, and entertainment digital media on demand. The data was obtained through observation
of these various digital media platforms. This study produces a comparison of the aesthetic
elements used in each of these digital media and how the existence of Indonesian gastronomy
is presented in it.

Keywords: Digital Media, Indonesian Gastronomy, Gastronomy Aesthetic, Food Aesthetic,


Culinary Aesthetic.

PENDAHULUAN dan kampus, serta kebijakan pembiasaan


Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini masyarakat yang diam di rumah selama
perkembangan media digital dipengaruhi oleh pandemic Covid-19 memberikan ruang
diperkuatnya jaringan teknologi informasi. Di bagi media digital untuk semakin meresap
Indonesia saja, program pemerataan jaringan dalam keseharian masyarakat. Media
komunikasi masih terus menjadi program komunikasi digital dianggap sebagai solusi
prioritas pemerintah. untuk pembatasan pergerakan dan interaksi
antara masyarakat, dimana hampir seluruh
Kondisi pandemic Covid-19 yang membatasi kegiatan utama masyarkat diselenggarakan
pergerakan dan interaksi manusia semakin menggunakan teknologi komunikasi digital
mendorong kebijakan pemerintah dalam ini. Belanja memenuhi kebutuhan sehari-hari,
pengembangan dan pemerataan teknologi menggunakan aplikasi digital. Bersekolah
serta media komunikasi. Tidak beroperasinya menggunakan aplikasi Google Classroom
mall, bioskop, ruang-ruang publik, sekolah dan google meet. Bekerja menggunakan

248
aplikasi zoom meeting dan whatsapp. Mencari semakin tenggelam. Termasuk juga informasi-
informasi menggunakan aplikasi Google informasi yang berkaitan dengan kebudayaan
Search. Bersosialisasi dan bersilaturahmi yang mungkin kurang popular tetapi memiliki
menggunakan aplikasi sosial media. Sampai skala kepentingan yang cukup tinggi, tidak
beribadah pun menggunakan aplikasi zoom akan sampai pada target audiensnya melalui
conference. algoritma yang saat ini berkembang di
masyarakat. Atas dasar pemikiran itulah, maka
Ketergantungan manusia pada aplikasi- dirasa penting untuk menelaah bagaimana
aplikasi yang berkembang dalam media budaya nusantara dicitrakan dalam media
digital memengaruhi pola hidup masyarakat digital, termasuk budaya gastronomi nusantara.
zaman sekarang yang memiliki dua ruang
kehidupan, yaitu ruang kehidupan nyata dan Gastronomi merupakan ilmu tentang makanan
ruang kehidupan digital. Hal ini merubah pola dan budaya makanan. Menurut Turgarini
perilaku masyarakat dalam mencerna informasi (2018) terdapat 9 (sembilan) aspek penting
dan memanfaatkan waktu untuk mengerjakan dalam gastronomi, dapat dilihat dalam Fig 1
beberapa hal sekaligus secara pararel. Sambil berikut ini.
menjaga anak bermain misalnya, sang ibu
bisa menggunakan waktu untuk berbelanja
dengan melihat-lihat antar toko di Tokopedia
atau Shopee misalnya, memasukkan ke daftar
keinginan (wishlist), dan melakukan transaksi
di lain waktu. Para pelajar misalnya, bisa
melakukan masuk ke dalam perkuliahan
kampus tetapi sembari mengikuti webinar
di belahan dunia yang lain. Sifat pararel dari
pola bekerja secara digital ini akan melahirkan
generasi yang mampu menyelenggarakan
pekerjaan secara multitasking dan akan
kesulitan jika harus mengikuti pola bekerja Gambar 1. Komponen Gastronomi.
yang sesuai dengan aturan lama. Sumber : Turgarini (2012)
Gastronomi akan berkaitan dengan filosofi,
Media digital merupakan media yang penuh sejarah, tradisi, social, etika dan etiket yang
dengan informasi lintas geografis dan lintas berhubungan dengan makanan. Gastronomi
budaya. Media digital dirancang pula dengan juga berkaitan dengan bahan baku dan
algoritma pemrograman yang membuat pengetahuan gizi makanan. Gastronomi
kelompok informasi yang menjadi minat dari berkaitan juga dengan kegiatan mencicipi,
seseorang akan muncul berdasarkan historis memasak, serta menghidangkan makanan.
pencarian di masa lampaunya. Bila seseorang Gastronomi akan berhubungan juga dengan
menyukai tentang tanaman misalnya, dalam mempelajari, meneliti dan menulis tentang
media social yang digunakannya, informasi makanan. Gastronomi berhubungan juga
berkaitan dengan tanaman akan muncul dengan pengalaman makan yang unik dalam
berulang kali. Hal ini berdampak pada hal ini melakukan wisata (Turgarini,
informasi-informasi yang kurang popular akan 2018).

249 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 248 - 257
Gastronomi nusantara merupakan kompo­ creator akan menerjemahkan keindahan seni
nen-­komponen gastronomi yang meng­ atau estetis dalam kaitannya dengan penciptaan
ulas mengenai kekayaan budaya gastro­ produk makanan sebagai objek estetis dengan
nomi yang dimiliki oleh Indonesia yang maksud penciptaan tersebut menghasilkan
memiliki latar budaya yang berbeda-beda. respon estetis dalam media digital (Eaton,
Gastronomi nusantara bisa merupakan 2010). Sementara dari sisi penikmat rangsangan
gastronomi tradisi­onal yang lahir dari adat estetika gastronomi nusantara tersebut mampu
istiadat yang berhubungan dengan makanan menciptakan pengalaman estetis yang dapat
dari sisi bahan baku makanan tradisional, jenis memunculkan beberapa tingkatan respon,
makanan tradisional, cara memasak makanan misalnya secara psikologis maupun secara
tradisional, sampai cara menghidangkan sikap. Secara psikologis misalnya, jadi timbul
makanan tradisional. Gastrononomi nusantara selera makan, ingin mencoba makanan, atau
dapat pula menggambarkan inovasi makanan ingin mencoba membuat makanan. Sementara
nusantara dalam bentuk makanan fushion, secara sikap misalnya melakukan perilaku
makanan kreasi masa kini bahkan makanan yang membeli makanan, memakan makanan,
memanfaatkan teknologi pengolahan pangan memasak makanan maupun merekomen­
yang merupakan hasil dari kreatifitas dan dasikan makanan.
penciptaan makanan sebagai salah satu objek
karya seni, misalnya gastronomi molekuler Dalam media digital, akan melibatkan
nusantara. Gastronomi nusantara merupakan perangsangan inderawi visual yang melibat­kan
makanan lokal yang dapat digunakan sebagai indera pelihat dan audio yang melibat­kan indera
alat untuk membedakan satu budaya dengan pendengaran. Sementara rang­sangan inderawi
budaya lainnya yang dapat memberikan yang tidak diperoleh adalah rangsangan indera
identitas budaya (Du Rand GE, 2003). penciuman dalam bentuk bau dan aroma,
Gastronomi nusantara lahir dari adanya serta rangsangan indera peraba dalam bentuk
kekayaan budaya Indonesia yang tersebar sentuhan, dan rangsangan indera pengecap
pada 17.508 pulau yang ada di Indonesia, yang dalam bentuk rasa. Hilangnya tiga sensor
memiliki factor geografis, iklim dan historis inderawi dalam estetika gastronomi nusantara
yang berbeda yang berpengaruh pada budaya yang disajikan dalam media digital, seringkali
makanannya. Sejarah perdagangan rempah di harus menjadikan dua rangsangan inderawi
masa lampau, eksistensi kerajaan nusantara lainnya (visual dan audio) dimunculkan dengan
serta penjajahan yang terjadi di Indonesia turut berlebihan. Sebagai contoh, dengan penyajian
memberikan kekayaan budaya gastronomi foto makanan yang bisa ditemukan di Gofood
nusantara Indonesia yang sampai masa kini maupun di Instagram. Maka penataan foto
masih bisa dilihat pengaruhnya pada budaya makanan tersebut harus mampu merangsang
gastronomi Indonesia (Wijaya, 2019). pengalaman estetis penikmat agar mampu
menimbulkan respon terhadap rangsangan
Estetika gastronomi nusantara diartikan visual tersebut, misalnya dengan melakukan
sebagai bagaimana gastronomi nusantara pemesanan makanan Kreator dibelakan layar
dicitrakan dengan memenuhi komponen- yang menciptakan karya visual berkaitan
komponen estetis. Baik dari sisi kreator dengan makanan bukan main-main, profesi
maupun penikmat media digital. Dimana bisa yang muncul diantaranya adalah fotografer
dipahami bahwa estetika yang berfokus pada makanan, pengarah gaya makanan (food

I.I. Pratiwi, Estetika Gastronomi Nusantara dalam Media Digital. 250


stylist), chef serta pengelola blog makanan estetika gastronomi nusantara dipresentasikan
(Bendersky, 2014). dalam kanal-kanal media digital tersebut dan
seberapa besar porsinya dalam media digital
Perkembangan terkini berkaitan dengan tersebut merupakan inti dari penyelenggaraan
gastronomi dalam media digital berkembang studi ini.
karena perkembangan media social Youtube,
Instagram dan Tiktok. Berbagai platform PEMBAHASAN
tersebut digunakan oleh para pengelola akun Media digital yang mengangkat gastronomi
media social yang mengembangkan kanal- secara umum berkembang diawali dengan
kanal yang berhubungan dengan review adanya perkembangan blog sejak tahun 2002
makanan sampai mukbang (makan besar). dan website yang dikelola pribadi. Pandangan
Mukbang merupakan gaya makan besar para blogger makanan untuk hidangan
yang muncul dari vlogger-vlogger Korea. tertentu atau masakan telah memanfaatkan
Berbeda dengan sebagian besar budaya di peluang pemasaran yang besar. Ulasan dalam
Indonesia yang menggambarkan makan blog dapat menarik orang lebih dan lebih ke
sebagai bagian dari etika dan sopan santun tempat yang menyajikan jenis makanan atau
dengan makan dengan aturan. Dalam budaya masakan yang sama (Philip, 2016). Jika
Asia Timur, makan dengan mengecap atau melakukan pencarian melalui google search
mengeluarkan suara merupakan bagian dari engine dengan kata kunci – kata kunci tertentu,
budaya yang menggambarkan kenikmatan maka muncul beberapa hasil yang dapat dilihat
makan, penghargaan terhadap yang memasak dalam tabel 1 berikut ini.
dan menyajikan makanan, serta menimbulkan
suasana kebahagiaan. Sehingga beberapa kanal Table 1. Pencarian Google Blog Gastronomi Nusantara.
mukbang menjadi populer dan menjadi bagian
daripada estetika gastronomi yang berkembang
dari creator Asia Timur. Selain rangsangan
visual, rangsangan audio disini menjadi
penting dengan menggunakan microphone
yang memiliki sensitifitas perekaman bunyi
yang cukup baik, sehingga mampu merekam
suara-suara detail saat menyantap makanan.

Studi ini bertujuan untuk merekam beberapa


fenomena gastronomi nusantara yang berhasil Salah satu blog yang cukup baik mere­
disajikan secara estetis dalam media digital presentasikan gastronomi nusantara diantara­
masa kini. Teknik observasi dan studi literature nya adalah pettyelliott.com yang dikelola oleh
digital dilakukan dalam mengumpulkan orang Indonesia yang lama tinggal di Inggris
data, sementara data diolah secara analisis dan membuka kelas memasak di Inggris.
kualitatif deskriptif. Pembatasan dilakukan Pada tahun 2002 sepulang ke Indonesia,
pada kanal-kanal media digital berupa sosial Petty semakin giat menulis tentang makanan
media Youtube, Instagram, Facebook, Film, Indonesia hingga terbit buku memasaknya
Acara Televisi, serta Media Entertainment on Papaya Flower di tahun 2014. Blog yang
Demand seperti Netflix dan Viu. Bagaimana dikelola oleh Petty Elliot membagikan

251 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 248 - 257
informasi berkaitan dengan resep Dalam media social Instagram, presentasi
masakan Indonesia, foto-foto makanan cukup beragam diantaranya merupa­
makanan fushion Indonesia, foto-foto kan review makanan, photo makanan sampai
bahan baku makanan Indonesia, dan resep makanan. Instagram merupakan media
belakangan dalam blog yang dikelola social yang digunakan pula sebagai etalase social
beliau juga menjual produk bumbu baik produk maupun persona. Sebagaimana
makanan dengan merek Rasaku selain observasi yang dilakukan dalam Forbes India
buku masak yang dijualnya yaitu pada tahun 2017, perilaku memotret dan
Papaya Flower dan Jakarta Bites. Blog membagikan potret makanan sudah menjadi
Petty Elliot ini hanya salah satu dari kebiasaan baru dengan adanya perkembangan
bagaimana presentasi estetik dari gawai pintar dan media social (Banarjee,
gastronomi nusantara dalam media 2017). Photo makanan yang dibagikan dalam
digital yang cukup baik dilakukan social media dianggap sebagai perpanjangan
dan diakses pula oleh masyarakat budaya dan gaya hidup masa kini (Lewis,
mancanegara karena blog yang 2020). Ada istilah yang digunakan sebagai
dikelola berbahasa Inggris. pengelola akun social media pribadi yang
banyak mengulas mengenai kuliner nusantara,
yaitu adalah foodie atau travel foodies. Menurut
phinemo.com, ada 22 foodies yang perlu difollow
akunnya karena memberikan informasi
rekomendasi kuliner kekinian bahkan otentik
dan legendaris Indonesia. Beberapa akun
diantaranya adalah: @riasukmawijaya, @
mgdalenaf, @nexcarlos, @myfunfoodairy, @
jajanbakso, @henjiwong, @tanboy_kun, @
kenandgrat, @gerrygirianza, @anakjajan,@
inijie,@eatandtreats,@dj_kattybutterfly36,
@JWestBros, @kokobuncit, @filipusverdi,
@kulineran_yk, @kokokulineran, @
fooddirectory, @dyodoran, @anitajoyo dan
@foodventurer (Sulistiarmi, 2020).
Mayoritas daripada foodie tersebut mengelola
pula akun Youtube sementara Instagram
kembali digunakan sebagai kanal etalase,
karena Instagram tidak memberikan monetasi
terhadap tayangannya. Sementara Youtube
dianggap sebagai kanal yang memberikan
ruang bagi konten creator untuk memperoleh
Gambar 2. Blog MIlik Petty Eliot. uang dari konten yang diunggahnya.
Sumber: htt ps://www.pettyelliott.com/

I.I. Pratiwi, Estetika Gastronomi Nusantara dalam Media Digital. 252


Sementara, untuk media social Facebook
dengan menggunakan kata kunci kuliner
Indonesia maka berbagai Facebook grup
muncul, dan uniknya Facebook memiliki grup-
grup yang banyak dikelola untuk bisnis kuliner
Indonesia, hal ini yang menjadi pembeda dari
platform media digital lainnya yang kebanyakan
melakukan review masakan. Dalam platform
Facebook, review dan membagikan resep
makanan tetap ada tetapi hanya di Facebook
terdapat fasilitas grup yang memungkinkan
penggunanya membagikan informasi khusus
Gambar 3. Instagram Nex Carlos terkait suatu produk yang dibuatkan grup
Sumber: https://www.instagram.com/nexcarlos khususnya. Sehingga memungkinkan interaksi
langsung antar anggota grup tanpa melibatkan
Jika melihat akun Youtube, dan melakukan orang-orang non anggota grup. Jika melihat
pencarian dengan beberapa kata kunci seperti pola komunal, maka Facebook lebih cocok
dalam teknik pencarian google search. jika disebut sebagai media social, karena level
interaksi yang lebih memungkinkan antar
Maka ditemukan hasil pencarian seperti dalam penggunanya.
tabel 1. Maka beberapa nama foodies Instagram
muncul sebagai pencarian utama (top search).
Nama MGDALENAF, Tanboy Kun, Nex
Carlos, Makanmana, MYFUNFOODDIARY,
serta beberapa tayangan televisi yang diunggah
ke Youtube seperti channel Trans7 Official,
Trans TV Official, dan Netmediatama.
Penarik utama dari postingan dalam Youtube
adalah gambar sampul video dan judul video
yang dibuat semenarik mungkin. Sementara Gambar 5. Tangkapan Layar Facebook.com
konten populer dari gastronomi nusantara Sumber: diolah peneliti
yang diangkat adalah berkaitan dengan review
makanan. Munculnya kebutuhan tayangan-tayangan
televisi digital di bidang makanan juga
memberikan warna tersendiri berkaitan
dengan estetika gastronomi nusantara.
Beberapa jenis tayangan diantara adalah
acara memasak, acara wisata kuliner serta
acara kompetisi memasak. Literasi gastro­
nomi yang dimunculkan di masing-masing
konsep acara berbeda-beda. Misalnya
Gambar 4. Tangkapan Layar Youtube.com untuk acara wisata kuliner dimunculkan
Sumber: diolah peneliti review dan pengalaman berwisata kuliner,

253 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 248 - 257
sementara untuk acara kompetisi memasak, wisata kuliner. Dari semua judul tersebut,
gastronomi dimunculkan sebagai bentuk dari Filosofi Kopi dinilai sebagai salah satu film
pencapaian keahlian memasak, mengolah dan yang memiliki kesuksesan yang cukup besar
menyajikan makanan. Secara visual, teknik dalam mengangkat budaya kopi nusantara
editing berpengaruh dalam proses mencerna yang mendorong pada lahirnya kebiasaan dan
estetika gastronomi yang dimunculkan. Misal usaha kedai-kedai kopi di kalangan milenial.
ketegangan dari pemotongan gambar dan
pengaruh sound effect dalam acara kompetisi
memasak memberikan pengalaman estetis
tersendiri. Tantangan yang diberikan dalam
kompetisi memasak tersebut seringkali
mengangkat kepopuleran makanan tradisional
Indonesia. Salah satu kompetisi memasak yang
cukup terkenal adalah Master Chef Indonesia,
dimana acara kompetisi MasterChef ini Gambar 7. Cuplikan Adegan Film Filosofi Kopi
merupakan salah satu waralaba acara televisi Sumber: https://jonathanend.files.wordpress.com/2015/04/
yang diadopsi dalam tayangan di Indonesia. filkop5.jpg

Lahirnya media entertainment on demand seperti


Netflix, Viu, Disney Hotstar, Iflix, dan
Indihome memberikan ruang bagi para konten
kreator untuk berkarya dalam media baru
selain film dan televisi. Beberapa program
dikembangkan dalam bentuk drama series
fiksi dan documenter. Platform ini sudah lebih
dulu digunakan bagi kreator mancanegara,
Gambar 6. sayangnya creator Indonesia belum banyak
Tangkapan Layar Program Masterchef Indonesia menggunakan media ini sebagai salah satu
Sumber: Youtube Master Chef Indonesia sarana media digital yang dapat menjadi ruang
ekspresi dan berkarya. Kurangnya konten yang
Sementara, berkembangnya literasi gastronomi diproduksi oleh orang Indonesia menjadikan
nusantara juga membuat para kreator seniman minimnya literasi gastronomi nusantara digital
perfilman dalam mengabadikan kekayaan ditemukan dalam media tersebut. Ada salah
gastronomi nusantara dalam bentuk film. satu program yang dikelola oleh channel
Beberapa judul yang mengangkat tema National Geography berjudul Gordon Ramsay:
berkaitan dengan gastronomi nusantara Uncharted yang mengangkat gastronomi
diantaranya adalah Tabula Rasa, sebuah film nusantara dalam salah satu tayangannya yang
yang banyak mengangkat tentang kuliner khas menampilkan Chef terkenal Gordon Ramsay
Minangkabau, Filosofi Kopi, sebuah film yang yang berpetualang di Sumatera Barat untuk
banyak mengangkat tentang budaya kopi di memasak kuliner rendang bersama dengan
Indonesia, Aruna dan Lidahnya sebuah film Chef Wiliam Wongso.
yang banyak memotret makanan legendaris
yang ada di Indonesia dalam gaya bercerita

I.I. Pratiwi, Estetika Gastronomi Nusantara dalam Media Digital. 254


7 Eatigo Review dan Android
reservasi & IoS
restoran
8 Hangry Pemesanan Android
Makanan & IoS
9 Foodia Belanja Bahan Android
Baku Makanan & IoS
10 Meser Mang Belanja Bahan Android
Baku Makanan

Gambar 8. Tangkapan Layar Program Sumber: Diolah peneliti


Gordon Ramsay: Uncharted
Sumber: Disney+ Hotstar Channel Perkembangan media digital juga mencitrakan
gastronomi nusantara dalam media permainan
Beberapa perkembangan media digital dan digital. Beberapa judul permainan digital yang
kebutuhan masyarakat berkaitan dengan mengangkat kuliner nusantara diantaranya
aplikasi-aplikasi digital yang dapat didownload adalah Gim Tahu Bulat, Gim WarungChain:
di gawai pintar membantu memberikan Go Food Express, dan Gim Kuliner Selera
solusi bagi manusia digital. Beberapa aplikasi Nusantara.
digital yang mengangkat tentang gastronomi
nusantara diantaranya dapat dilihat dalam
tabel 2 berikut. Konten gastronomi digital
disajikan secara visual dalam bentuk informasi
berkaitan dengan gastronomi nusantara,
restoran yang menyajikan, transaksi dan
reservasi makanan, serta promosi diskon
makanan. Beberapa aplikasi berkaitan dengan
pengetahuan berkaitan dengan makanan sehat Gambar 9. Gim Kuliner Selera Nusantara
dan kegiatan menanam bahan makanan juga Sumber: Google Playstore
mulai bermunculan belakangan ini.
Table 2 Aplikasi Digital Gastronomi Nusantara. PENUTUP
Bicara tentang estetika akan sangat berkaitan
No Nama Konten Operating
Aplikasi Sistem
dengan bagaimana creator dan penikmat objek
1 GoFood Pemesanan Android yang dinilai estetis. Bentuk dan komponen
dalam Gojek Makanan & IoS estetika akan sangat bervariasi bergantung
2 Zomato Review Android pada pola piker masyarakat di suatu zaman.
Restoran & IoS Perkembangan media digital akan merubah
3 Traveloka Review Android
bagaimana sensor inderawi bekerja merespon
Restoran, & IoS
Promo Restoran rangsangan-rangasangan yang ada. Presentasi
4 Pinterest Resep Makanan Android gastronomi nusantara dalam media-media
& IoS digital tersebut akan sangat bervariasi tingkat
5 Cookpad Resep-resep Android estetisnya tergantung siapa yang mengonsumsi
& IoS
rangsangan estetis tersebut. Apa tujuan
6 PergiKuliner Review Android
Restoran & IoS dari creator dalam membuat suatu objek
estetis, apakah untuk sekedar meningkatkan

255 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 248 - 257
kesadaran atau sampai menimbulkan suatu Terima kasih saya ucapkan untuk pengelola
dorongan perilaku tertentu. Selain nilai Jurnal Budaya Nusantara dan seluruh civitas
estetis dari gastronomi nusantara dalam akademika departemen pariwisata Universitas
media digital, konten literasi yang berkaitan Pendidikan Indonesia. Jika ada bertanyaan
dengan pengetahuan gastronomi nusantara berkaitan dengan artikel ini, jangan sungkan
dalam media digital meruapakan salah satu untuk mengontak saya di alamat email ilma.
hal yang juga penting untuk dilakukan indriasri@upi.edu.
dalam upaya melestarikan budaya nusantara
khususnya di bidang gastronomi. Gencaran DAFTAR PUSTAKA
informasi dalam media digital harus menjadi Banerjee J.
kesadaran akan pentingnya menyiapkan 2017. Shoots, eats and leaves: The changing f
konten-konten digital yang dapat memberikan rames of food photography. Forbes India.
pengetahuan dan pembekalan bagi generasi
digital di masa kini dan masa yang akan Bendersky, Ari.
datang. Karena kalau bukan creator masa kini 2014 Food & Art Styling Ideas. Beverly:
yang menyajikan konten berkaitan dengan Rockport Publishers.
pelestarian gastronomi nusantara dalam
media digital, pengetahuan ini akan semakin Du Rand GE, Heath E, Alberts N.
tergerus oleh pengetahuan asing yang tidak 2003 The Role of Local and Regional Food
berkaitan dengan identitas bangsa Indonesia. in Destination Marketing: A South
Hal ini dikhawatirkan akan membuat bangsa African Situation Analysis. J Travel
Indonesia semakin kehilangan identitasnya di Tour Mark. 2003; 14 (3/4): 97–112
masa yang akan datang.
Eaton, Marcia Muelder.
KESIMPULAN 2010. Persoalan-Persoalan Dasar Estetika.
Artikel Estetika Gastronomi Nusantara Terjemahan: Embon Kenyowati
Dalam Media Digital ini dituliskan oleh Ilma Ekosiwi. Jakarta: Salemba Humanika.
Indriasri Pratiwi, SE, MPPar khusus untuk
Jurnal Budaya Nusantara. Tahun 2020- Lewis, Tania.
2021, merupakan masa tantangan pandemic 2020. Digital Food: From Paddock to Platform.
Covid-19 melanda dan memberikan disrupsi Contemporary Food Studies: Economy,
dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan Culture and Politics. London:
dan penelitian. Beberapa kegiatan penelitian Bloomsbury Academic
dalam bentuk survey lapangan tidak dapat
terselenggara sehingga muncul pendekatan- Philip, Leena.
pendekatan desk study dalam penyelenggaraan 2016. Impact of Food Blogs On The Reader.
penelitian. Artikel ini merupakan salah International Journal of Scientific &
satu diantaranya. Semoga sumbangsih ini Technology Research Volume 5, Issue
dapat bermanfaat bagi pembacanya dan 06, June 2016.
memberikan kekayaan perspektif lain dalam
memaknai warisan budaya Indonesia di bidang Sulistiarmi, Wike.
gastronomi, khususnya yang berkaitan dengan 2020. 22 Instagram Foodies Indonesia yang
perkembangan media digital di Indonesia. Patut Anda Follow. https://phinemo.

I.I. Pratiwi, Estetika Gastronomi Nusantara dalam Media Digital. 256


com/22-instagram-foodies-indonesia-
terkenal-yang-patut-anda-follow/
(diakses 15 Mei 2020)

Turgarini, D.
2018. Gastronomi Sunda Sebagai Daya Tarik
Wisata di Kota Bandung. Universitas
Gajah Mada.

Wijaya, Serli
2019. Indonesian Food Culture Mapping: A
Starter Contribution to Promote
Indonesian Culinary Tourism. Journal
of Ethnic Foods (2019) 6:9

DAFTAR SITUS WEB


https://www.pettyelliott.com/
https://www.instagram.com/nexcarlos
www.youtube.com
www.facebook.com
https://jonathanend.files.wordpress.
com/2015/04/filkop5.jpg

257 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 248 - 257
6
“ Seni Teks” Dalam Prespektif Dunia Virtual

Rahmat Jabbaril
Received: 16 Maret 2021; Accepted: 18 April 2021; Published: 30 Juni 2021
Ed. 2021; 4 (2): 258 - 268

Abstract
If that is the priority in weighing the mind and exploring the core of the perspective of thinking,
of course, will move on to a “statement”. Where the platform of thought will be the entrance
and open a gap for other thoughts, because the thinking perspective finds the value of “abstract”.
The context of thinking is more about extracting the essence of thinking, so the value of art
becomes abstract. The reality of the meaning of art is not only a question of form, but more
than that, art will play freely about form. The basic theory of writing, using a qualitative frame
of mind, using a curatorial approach. The form of virtue in art is actually not based on purely
aesthetic values, but the depth of ideas as a way of “enlightenment” to determine the direction
where we should be oriented. The result of this thought is, the continuity of artistic value is
certainly constructed by; Awareness of the value of intensity, ethics-technique, psychology and
full awareness of the essence of ideas (philosophy of art). So the perspective of virtue in art is
the awareness of thinking about the abstraction of the universe itself, which is manifested in the
form of works, namely the work of two dimensions of Text Art.

Keywords: text art, the essence of thinking, fine art, two dimensions.

PENDAHULUAN sematkan pada media virtual, sebagai sebuah


Seni Teks Dalam Pecapaian Penyadaran roda dari revolusi 4-0.
“filsafat seni” di Ruang Virtual
Keindahan sebagai nilai abstrak itulah Keberlangsungan penyadaran yang menumbuh
sesungguhnya menunjukan representasi dalam situasi pandemi COVID-19, itu cukup
berpikir kita sedang membuka pikiran baru. menohok. Terutama dalam dunia “kesenian”.
Kesemestaan yang didalamnya penuh dengan Berbagai aktivitas pameran, pertunjukan dan
isian berbagai bentuk, tentunya menjadi satu diskusi-diskusi merebak dimana-mana dengan
kesatuan utuh dalam keabstarakan seni itu menggunakan media virtual. Para musisi
sendiri. Maka berpikir seni menjadikan seni seperti Iwan Fals, group SLENK, konser musik
berpikir yang mengabstraksi pada sebuah Sujewo Tejo, sampai para musisi muda yang
kesadaran “bahasa” sebagai alat komunikasi. baru memulaipun menunjukan kebolehannya,
Dalam konteks itu tidak bisa dinafikan, bahwa: seperti kelompok peluru kata band dengan
“seni teks” sebagai bentuk wujudnya dalam lagu-lagu puitisnya. Monolog (teater) Wawan
prespektif kesadaran dari penyederhanaan Sofwan di dapur rumah seniman (pematung)
konsepsi seni. Diama bentuk “seni teks” Nyoman Nuarta. Pameran seni rupa untuk
berdasar pendekatan “filsafat seni” itu di sebuah musium mini Covid-19, di studio Pohaci

258
Bandung. Termasuk pameran “seni Teks” sesungguhnya setiap orang mempunyai
peserta kelas “filsafat Seni dan Strategi Seni”. pengalaman estetik dan pengalaman
Kemungkinan setiap daerah sepertinya tidak berekspresi walau bentuk ekspresinya bukan
melepaskan pemanfaatkan dunia virtual untuk penciptaan karya seni, namun pada ekspresi
mensosialisasikan kegiatan berkeseniannya. kesedihan, marah dan kebahagiaan. Tetapi
Bahkan kegiatan-kegiatan seminar soal seni pengalaman psikologi itu bisa menjadi
dan lomba-lomba “karya seni”, pastinya tidak investasi untuk memperkuat nilai estetik dari
lepas dari media virtual. Peraturan pemerintah pengalaman yang di kandungnya. Pada itulah
berkaitan dengan protokoler kesehatan, potensi pemikiran seni sangat dimungkinkan
seperti menjadi keutamaan dalam menjaga hadir, ketika pengalaman ekspresi spontan dan
kesehatan masyarakatnya. Namun intuisi dan Juga pengalaman intelektual itu mengendap.
ekspresi (psikologi) sepertinya tidak sedikit Jakob Sumardjo mempertegas; Dalam seni,
para seniman itu menggunakan kegiatan perasaan harus dikuasai lebih dahulu, harus
secara offline, cuma dengan konsep protokoler dijadikan objek, dan harus diatur, di kelola,
kesehatan. Namun bagi para seniman itu dan diwujudkan atau diekspresikan dalam
rasanya tidak puas kalau karyanya hanya di karya seni (Jakob Sumardjo, 2000: 73).
tonton terbatas, kembali lagi dunia virtual Pandangan keunikan seni dalam prespektif
menjadi media mensosialisasikan karya- Bambang Sugiharto, merupakan bentuk
karyanya. yang mempertegas pada pandangan Jakob
Sumardjo, dimana keunikan itu tidaklah luput
Media seni merupakan alat strategis untuk dari seluruh elemen estetik yang menyertai
meluangkan jiwa dan pikiran menyemat dalam pada nilai seni tersebut.
memilih dan memutuskan bentuk estetik. Tapi
yang menjadi penting, tidaklah hanya sebatas Keunikan setiap orang, barangkali tergantung
eksekusi-estetik, adalah mempbulis, supaya kemauan seseorang untuk merenungkan
karya kita bisa diapresiasi orang lain atau publik. ulang pada “pengalaman” yang diendapnya
Namun yang menjadi penting dari sebuah dan di eksplorasinya. Seni sesungguhnya
karya seni, barangkali berhubungan dengan semacam “ada dan tiada” tergantung bagai­
gagasan. Pada konteks itulah, peran “filsafat mana kita mengelola diri dan melatih untuk
seni” menjadi keutamaan pada seniman, mengeksplorasinya, hingga sesuatu yang
selain memahami etik-estetik dan estetika. abstrak itu bisa mengabstraksi. Manusia mem­
Namun seni menjadi unik, karena didalamnya punyai kecenderungan kreatif, karena di topang
meraup segalanya, sebagai kekuatan pencerah. oleh sebuah kesadaran pada pengalaman.
Bambang Sugiharto tidak mengelak dari Bahkan sejak manusia bayi, dia bisa merasakan
keunikan seni itu, denganya dia menyebutkan: apa yang berhubungan dengan tubuh dan
“Seni adalah cara sangat unik dalam menafsir perasaannya hingga mempersepsi masa
dan memaknai pengalaman itu, yang berbeda depannya. Seperti apa yang di katakan Primadi
dari sains, agama dan filsafat” (Bambang Tabrani: perkembangan expectation bayi
Sugiharto, 2013: 16). Pada kenyataaan kemudian memungkinkan manusia memiliki
lain, kita harus berhadapan dengan situasi yang proses, set, antisipasi dan prediksi, yaitu suatu
berjarak dan dipertemukan dengan dunia yang kemampuan untuk dapat meramalkan atau
berbeda dengan sebelumnya. Berdasarkan mem­perhitungkan kemungkinan-kemung­
pada nilai yang dikandungnya (hakekat seni), kinan yang akan datang (future expectancy)

259 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 258 - 268
(Primadi Tabrani, 2006: 154). Merujuk korelativitas, memungkinkan tidak ekspresi
pada pikiran tersebut, sepertinya tidak bisa spontan, seperti pemarah. Perhitungan
menafikan hal yang potensial pada dirinya dengan penuh keterukuran yang kontemplatif
akan nilai yang dikandungnya. Potensi estetik penuh kedalaman dalam memutuskan intesi-
yang diperkuat oleh kekuatan endapan estetiknya. Sepertinya pemahaman ini,
pengalaman bathin (pengalaman psikologi), menjadi keutamaan dalam pikiran Carroll;
merupakan dasar dari energi-estetiknya. This is a controlled activity, not an outburst (Noël
Karena itu sangat memungkinkan, setiap Carroll, 2004: 24). Dalam prespektif
orang akan mampu memprediksi estetik dan pikirannya Carroll soal kerja-kerja seniman,
memaknainya. Mekanisme yang terbangun itu merupakan penuh perhitungan dan berada
untuk sebuah penyadaran akan nilai estetik, dalam genggaman filsafat seni dan teknik seni
tentu berkaitan erat karena kesadaran (etic-estetic). The artist studies her emotion in the way
akan korelativitas dan refleksivitas pada a biologist studies a cell. (Noël Carroll,
kesemestaan. Diletak itulah sesungguhnya 2004: 64), jadi seniman mempelajari emosinya
menjelaskan, bahwa pola berpikir mengkotak- seperti seorang ahli yang mempelajari
kotak, tanpa merenungkan lebih dalam dari sel. Metode kurasi, merupakan metode
bagian-bagian ilmu pengetahuan itu akan pemahaman kerja seorang yang mempunyai
berhubungan satu sama lainnya. Begitu juga kepekaan pada kesemestaan abstrak yang tidak
pada pemahaman kreativitas, yang bersumber semestinya terperangkap pada idealisme semu
pada korelativitas energi pada partikel-partikel pada bidangnya, namun dengan metode kurasi,
yang menumbuhkan objek seni itu sendiri. diupayakan harus lebih terbuka dan mampu
Primadi menjelaskan hal itu: kita tahu banyak membuka kepekaan pada korelativitas (reasoning
secara jelas dalam kotak sempit masing-masing, power). Seperti juga menjadi keutamaan yang
tapi kurang memahami bahkan terkadang berbasis pada penyadaran filosofis dimana
kehilangan kotak dengan kotak-kotak lainnya, genggaman kesadaran pada ruang waktu dan
dan kotak-kotak tersebut saling bersaing untuk partikel-partikel yang menyertainya, sebagai
bisa mendominasi, atau sekedar bertentangan realitas yang harus ditangkap. Menjadi sebab,
dan paradoks yang sampai saat ini belum karena penangkapan sesuatu yang abstrak itu
terselesaikan, karena masing-masing kotak dengan membentuk sebuah model “teks”
menembak dari benteng ilmunya sendiri yang yang filosofis akan menjadi jalan penerang
sempit (Primadi Tabrani, 2006: 129). bagi kegelapan semesta yang absrak itu. Pada
konteks itulah, sepertinya beberapa peserta
Pendekatan Keilmuan dan Metode yang ikut pada kelas “filsafat seni dan strategi
Beranjak pada dasar pemikiran kreatif dengan seni” mencoba membangun luaran dari proses
latar belakang kehadiran yang terbuka, tidak panjang diskusi “Filsafat seni dan strategi seni”
menyempitkan pemahaman partikel hidup. selama 2 semester. Pencapaian “seni teks”
Bahwa benar disekeliling diri kita itu banyak sebagai sebuah pernyataan yang mencoba
objek-objek temuan, namun hal tersebut menterjemaahkan kesemestaan yang abstrak
tidak berdiri sendiri. Dalam koteks itu, itu pada “teks filosofis”.
membuka pikiran yang berhubungan dengan
realitas kehidupan itu tidak bisa lepas dari “Seni Sebuah Ruang Raung Kebebasan” (Yeni
kenyataan estetik. Sangat berbeda, proses Satriani/guru), “ Gejolak Jiwa Kolektif Seni
kreatif yang berdasar pada pemahaman Menjelma Merdeka” (Andi Suwandi/buruh),

Rahmat Jabbaril, “Seni Teks” dalam Perspeektif Dunia Virtual. 260


“Jalan Seni Tanpa Batas“ (Gibran Ajib Jabaril/ Rasa Cerminan Jiwa” (Nurlita/pelukis),
musisi), “ Menjawab Seni AdalahPertanyaan”
(Safitri/editor), “Gema Satwa Kidung Seni Keterbuktian “Seni Teks” yang terbangun
Dalam Diri “(Rinda A.S./aktivis profauna) dalam pikiran para peserta itu, tidak lain
“Seni Menyelami Kegelapan” (Santi Widianti beranjak dari latar belakang peserta, dimana
/aktivis gender), “Seni Berproses Pada berbagai propesi dengan latar belakang disiplin
Atma Liar” (Regi Novian R/pengacara), keilmuan dan pengalaman hidupnya. Tentu
“Bicara Bebas Asal Tidak Emosi (ngawur)- menjadi menarik, karena keragaman presepsi
Sebuah Seni Berbahasa” (Bambang Juang/ soal pemahaman makna seni. Keragaman
wartawan), “Seni Sebagai Warisan Bagi pengalaman itu masuk pada ruang diskusi,
Kehidupan, Hadiah Bagi Kemanusiaan” memanfaatkan situasi pandemi covid-19 yang
(Irwan the chapter/aktivis), “Seni adalah tidak menjadi semestinya pikiran terkubur
Realitas Tanpa Unsur” (Herra/pengusaha), ikut dalam ketertekanan karena virus. Dua
“Psikologi Berseni Jalan Memahami Nilai Semester berdiskusi melalui media virtual
Kehidupan”(Farhansulthona/Mahasiswa dengan kelas “Filsafat Seni dan Strategi Seni”
STAN, Jakarta), “ Universal Seni, Pemanfaat sebagai Komunitas Gerbong Bawah Tanah,
Seni” (Fransisca Retno/dosen seni), “Seni bekerjasama dengan Komunitas taboo dan
Sebagai Ruang Ekspresi Tanpa Absolut” (Dian Prodi Seni Rupa Adibuna Surabaya, ISBI
Kencana/guru), “Yang Berkuasa Menciptakan Bandung dan beberapa dosen seni rupa di
Mitos, Yang Kaya Membelinya” (Yohanes ITB, dosen jurnalistik UNPAD. Kemenarikan
Pangaribuan/PNS) “Gestur Bergeliat, dalam konteks itulah sesungguhnya,
Seni Olah Raga Tanpa Kekakuan” (Gilang manifestasi dari perenungan secara ontologis
Oktavian Rohmana /guru olah raga), “Musik pada pemahaman emperisme dan epistimologi
Kesatuan Utuh Dalam Presepsi Seni” (Nanang yang melingkupi kedewasaan berpikir.
Haerudin/Mehong musisi), “Seni Adalah seperti apa yang diungkapkan oleh Elbert
Irama Hidup” (Yanti Sri Budiarti/guru), “Seni Hubbard : “Art is not a thing; it is a way.”
Dan, Maaf, Air Seni” (Bobby/buruh), “Seni Pikiran itulah yang merepresentasikan seorang
Sebagai Jalan Kedalaman Ilmu Pengetahuan” pemikir dalam menangkap peta medan sosial
(Sri Sutrianti/ibu rumah tangga), “Seni - seni dan menyematkannya sebagai penerang
Melintasi Ruang waktu Jaman” (Abah Ana/ di masa depan.
penggiat seni tradisi), “Literasi Bersenyawa
Dengan Logika, Seni Mampu Mendongkrak Penyematan Makna Seni pada Jamannya
Cara Berpikir” (Winy Rifnawati/editor), sebagai Kajian Teori
“Seni Berbicara damaikan Dunia” (Teti Dalam perkembangan dunia seni, perubahan-
Wiradinata/Penyair), “Seni Penyembuh Luka perubahan bentuk dari masa kemasa,
Batin” (Iqnatia/pelukis), “Seni tidak berjarak merupakan hal yang dimungkinkan tumbuh.
pada sebuah realitas fenomena” (Rio Genta/ Seni menjadikan semacam keutamaan dalam
pelukis murral), “Seni Adalah Kesatuan Rasa menunjukan indentitas pada jamannya. Diawal-
dan Intelegensia yang Absolut” (Wawan awal kelahiran perkembangan dunia pemikiran
Soetomo/pelukis), “Kapasitas Seni di dalam yang mempengaruhi sikap berkesenian,
Kehidupan Adalah Persenyawaan Abadi” membebaskan bentuk karena tidak mau
(Dewi R.H /aktivis prodem), “Seni Adalah terjebak pada keterikatan formalisme estetik,
Pembebasan” (Ratih/dokter) “Seni Ungkapan dan merupakan represen­ tasi dari kehedak

261 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 258 - 268
pembabasan dari situasi sosial-politik pada whatsapp dan youtube. Dengan ruang virtual
pearang dunia ke satu. Marcel Janco, Emmy tersebuat, seolah dunia tidak berbatas, kita
Hennings, Tristan Tzara, Hugo Ball, Richard bisa berkomunikasi dengan siapapun di
Hulsenbeck, dan Jean Arp adalah tokoh- belahan dunia ini. Ketidakberjarakan, hingga
tokoh seniman muda yang harus hijrah dalam kita bisa bermain-main dengan berbagai
menyikapi entah berantah sosial - politik di gambar dan teks, sehingga sejarah satu dengan
eropa. Mereka meng­eksplorasi kegundahanya sejarah lainya, tipis perbedaannya. Realitas ini
di sebuah kota kecil Zurich, Sweis. Pasca masuk pada sebuah perangkap postmodern.
perang Dunia ke satu, para seniman itu pada Chris Bakker berpandangan: Kalau seni
kembali ke negaranya masing-masing dan postmodern dapat dilihat sebagai reaksi
menyebarkan faham Dadaisme. Di Berlin melawan moderenisme, televisi postmoderen
gerakan Dadaisme diarahkan mendukung melanjutkan dan membuat berbagai tekik
gerakan sosialis, sehingga banyak para modernis yang populer, termasuk montase,
pendukung gerakan di Jerman yang ditangkap pemotongan cepat, teknik narasi nonlinear,
oleh tentara Nazi dan di jebloskan ke penjara. dan dekonstektualisasi citra (Chris
Gerakan Dadaisme, juga menjadi inspirasi Bakker, 2005: 207).
gerakan seni-seni berikutnya, seperti, seni
Moderen sampai pada Fluxus, Funk dan Pada pandangan Bakker, sepertinya menjadi
pada gerakan seni di Indonesia, seperti Seni penting untuk membaca ulang polariasi
Rupa Baru pada Tahun 1975, dan mereka buadaya tidak menafikan batas-batas waktu,
mengadakan pameran perdanaya pada tanggal: dan momentum sebagai acuan. Seperti menjadi
2-7 Agustus di Gedung Taman Ismail Marzuki keutamaan dalam menumbuhkan potongan
pada Tahun itu. Gerakan seni “Jeprut” di kota hidup sebagai nilai yang tidak berbatas pada
Bandung, dimana gerakan ini, merupakan rentang waktu, serta representasi momentum
keresahan para seniman Bandung merespon itu semacam nilai yang menajdi bahan ruang
situasi sosial - politik dan kekakuan dunia sosial. Kita bisa bayangkan ruang imajinsi
seni, gerakan Jeprut diawali pada tahun 90an- (dunia virtual) itu semacam ruang kehidupan
sekarang. yang memungkinkan menjadi ruang kelas
yang menafikan pemahamn-pemahaman
Perubahan-perubahan seni itu dikarenakan, moderenisme. Terutama pola-pola sistem
diakibatkan oleh sebuah keadaan, baik secara pemerintahan yang birokratis, hingga
pemahaman seni (internal medan sosial seni) membuat masyarkat berhijrah pada kehidupan
maupun dampak pengaruh dari situasi sosial- berbayang (nirmanusia). Dalam konteks itulah
politik. Keberlanjutan gerakan itu memberikan sesungguhnya posmodernisme semacam
warisan - warisan inspirasi bagi generasi perahu mengajak berlayar, menembus ombak-
berikut­nya, mungkin karena gen kesenian. ombak sejarah dan batas-batas gendre dari
Gerakan seni seperti menjadi semodel bentuk berbagai aliran seni dan nilai-nilai filosofis
penanda dari jamannya. Katakan pada situasi lainnya. Realitas pemikiran itu di perjelas
dimana revolusi 4.0 merupakan sebuah bentuk­ oleh bacaan Chris Bakker: dalam hal
yang membawa sikap desentralistik. Setiap gaya, budaya posmodern ditandai oleh adanya
manusia dengan leluasa, menggunakan alat kesadaran-diri yang estetis, reflektivitas-
teknologi komunikasi sebagai ruang ekspresi, diri, montase/tempel-menempel, paradoks,
seperti ruang Twiter, Instagram, Facebook, ambiguitas, ketidakpastian dan menipisnya

Rahmat Jabbaril, “Seni Teks” dalam Perspeektif Dunia Virtual. 262


batasan antargendre, gaya, dan sejarah hakekat ada”: Manusia sebagai sentral dalam
(Chris Bakker, 2005: 207). menentukan peradabanya, maka manusia itu
merupakan penentu kreativitas dan kemajuan
Berlanjut pada realitas hari ini, sepertinya peradabannya, atas dasar faham akan
pikiran Bakker menjadi acuan yang tidak bisa ontologis dan epistemologisnya. Bambang
dihindari, jika kita masuk pada cakrawala Sugiharto menjelaskan bahwa : Perenungan
medan sosial dewasa ini. Beranjak pada konteks diwilayah filsafat ilmu, kini makin melihat
pelibatan diri (psikologi) dalam dunia kesenian, bahwa imajinasi kreatif, intuisi dan emosi---
sangatlah menjadi persoalan tersendiri. Khusus unsur-unsur pokok dalam seni sesungguhnya
pada bidang seni tradisi yang selalu melibatkan sangatlah menentukan dalam penelitian
kerumunan, lewat upacara - upacara dan ilmiah (Bambang Sugiharto,
seni pertunjukan. Pandemi Covid-19 seolah 2013: 11). Dalam prespektif Bambang
menjadi penguat untuk beranjak dari Sugiharto, sepertinya menjadi penting
kebiasaan interaksi gestur. Merupakan hal bahwa hakekat seni (filsafat seni) itu di
yang sangat tidak memungkinkan, bagi sebuah rembaskan pada publik, terutama pada dunia
pertunjuan yang langsung (offline) berubah pendidikan. Seperti juga tidak menjadi gagap
menjadi sebuah pertunjukan yang dibatasi peradaban ketika ruang-sosial menjadi sebuah
secara virtual (online). Maka lengkaplah sudah pemahaman pada realitas posmoderenisme
jaman yang memperkuat revolusi 4.0 sebagai yang diartikulasikan Chris Bakker. Kedua
sebuah realitas baru. Kehendak masuk pada pemikir (Bambang Sugiharto dan Chris
dunia virtual, merupakan seolah menjadi Bakker) sepertinya tidak bertautan, namun
bagian dari pergolakannya jaman. Sementara ketika dilihat lebih dalam sangatlah menjadi
dari belahan bumi negara-negara yang masih tonggak kesadaran. Dimana kita melihat
belum begitu faham tentang pertumbuhan realitas hari ini, khususnya di Indonesia.
ilmu pengetahuan, khususnya memahami
hakekat seni. “Seni” merupakan representasi Menjadi penting jika pada gilirannya, kita
dari peradaban itu sendiri. Maka menjadi membongkar ulang pikiran-pikiran kita saat
persoalan, jika hakekat seni sebagai sebuah ini, ketika dihadapkan pada sebuah realitas
entitas-ontologis tidak menjadi hulu dalam yang mendesak, sebuah teknologi muktahir
pikiran masyarakat maupun pemerintah, yang menyeragamkan presepsi soal nilai hidup.
terutama pemahaman filsafat seni itu tidak Habermas menagatkan : Takdir tekno­ logi
ada dalam kurikulum pendidikan, khususnya komunikasi adalah mengantar kita keluar dari
di perguruan tinggi. “dunia percakapan” menuju dunia lain di mana
“komunikasi” bearti sesuatu yang jauh lebih
Pemahaman-pemahaman pragmatisme yang kaya dan juga jauh lebih cepat (Habermas,
hanya melihat aspek fisik, luarannya saja, 2003: 9-10). Titik tolak itulah, kesadaran
tanpa memahami soal emosi, intuisi dan kreatif, imajinasi dan intuisi masih bisa
imajinasi kreatif, merupakan hal yang penting dimainkan, dengan salah satunya mewarnai
dalam menentukan perkembangan ilmu media komunikasi itu sebagai alas ruang
pengetahuan. Kemungkinan-keumungkinan bermain-mainnya fikiran sebagai sebuah giem
yang di tumbuhkan dari fikiran kreatif, filsafat seni. Kesadaran memahami hakekat
itulah yang tidak bisa lepas dari kekuatan seni (filsafat seni), hal yang penting dalam dan
dalam realitas manusia sebagai “mahluk tidak absolut terselubung: Kesadaran kreatif

263 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 258 - 268
dari penguasaan filsafat seni itu, tentunya tidak grafiti, kaligrafi, kedua model seni itu mungkin
akan menjadi peragu dalam situasi dan ruang bisa menjadi medianya. “seni teks” bisa
apapun, tetap akan eksploratif, contohnya merambah pada bentuk-bentuk seni formal
kelas “filsafat seni dan strategi seni” di group lainnya, bahkan dia bisa masuk pada disaign
WA belajar seni Komunitas Gerbong Bawah atau elemen estetik. Eksplorasi “seni teks”
Tanah yang kerja sama dengan Komunitas dengan leluasa, bisa memainkan dunia virtual,
Rumah Kreatif Taboo, PRODI Seni Rupa seperti pada saat ini kegiatan pameran “seni
Adi Buana Surabaya (UNIPA), ISBI Bandung, teks” dilaksanakan di galeri virtual (Instagram)
UPI Bandung dan bebrapa individu pengajar Gerbong Bawah Tanah.
dari UNPAD dan ITB. Melahirkan sebuah
gagasan “seni teks”, dimana konsepnya lebih Seperti menjadi tugas permenungan, dan
memainkan pikiran tentang hakekat seni yang bekerja kreatif untuk menumbuhkan karya yang
di tafsirkan berdasarkan pengalaman bathin menjadi penting di baca publik. Pencerabutan
dan intelektual dari peserta yang kurang lebih “teks” yang bermakna dari lobang hitam
mencapai 200 lebih, dengan latar belakang kesemestaan itu, tentu tidak mudah. Bagaimana
propesi. memutuskan sebuah permenungan yang
abstrak dan disederhankanan pada “seni teks”
Analisis dan Bahasan sebagai sebuah pernyataan. Barangkali tidak
Proses Penciptaan Kreatif “seni Teks” hanya berbatas pada sebuah fenomenologi,
Pada Media Virtual namun jauh dari itu,­menyematkan pemaknaan
Dalam mengolah teknik seni berpikir, dari sebuah subjektif-­ argumentatif. Dimana
barangkali yang harus di utamakan objek keputusan yang menjadi bentuk kesadaran
temuan seni, dimana setiap objek itu ada dalam mewu­ judkan nilai dari gambaran
kekuatan energi yang pastinya mempunyai kepastian (kepu­tusan dua arah antara subjek
hukum masa (fisika dan metafisika): kekuatan dan objek) itu yang dimaknai sebagai sebuah
dalam mengolah seni berpikir ( membentuk cakrawala objek. Dalam pandangan Donny
seni teks), tentunya harus mencerabut dari dalam buku­nya pengantar fenomenologi ;
subtansi bentuk bentuk objek seni itu. Dalam Fenomena Edmund Husserl menjelaskan
keabastrakan objek seni, barangkali yang bahwa ada keterarahan kesadaran dan
menarik akan ditemukan hakekatnya adalah keterbukaan objek yang mengeksplisitkan
makna keabstarakan objek seni itu sendiri. prakondisi, dan selalu mempunyai cara
Maka “seni teks” itu semacam representasi tertentu untuk berhadapan dengan dunia yang
seni berpikir yang di abstarksi pada kumpulan dihayati (Donny Grahal Adian,
kata yang tersusun dan memberikan tafsir 2010: 36). Jika kita menimbang pikirannya
yang membuka pikiran baru bagi pembacanya. Donny pada pandangan Husserl
Kesadaran berseni tidak melepaskan hal yang sepertinya, rajutan yang menghubungkan
berkaitan dengan keterhubungan “ruang dan antara kesadaran subjektif pada objek itulah
“waktu”, dimana kedua itu seperti sebuah yang memungkinkan fenomenologi, tidak
pertanyaan yang berdasar dari jawaban- hanya semata pada keputusan bentuk dari
jawaban. Kehadran dari seluruh pertanyaan fenomena itu sendiri. Objek keasadaran yang
menjadkan seni sebagai barang bukti yang ditransformasikan pada dunia luar dengan
bersembunyi walau dalam bentuk susunan berbentuk teks, sebagai representasi dari
teks. “seni teks” disini beda dengan seni keputusan kesataun tunggal antara intuisi,

Rahmat Jabbaril, “Seni Teks” dalam Perspeektif Dunia Virtual. 264


imajinasi, etik-estetik (teknik) dan filsafat secara yang justru lebih besar daripada penjumlahan
absolut. Menurut husserl, intuisi ini bersifat bagian-bagiannya. Struktur dengan kata lain,
rasional dan menyangkut modus primordial adalah sejenis gestalt (Agamben 1999(b):
kesadaran, dan juga salah satu kategori 95 & Martin Suryajaya, 2016: 801).
epistemik. (Donny Grahal Adian,
2010: 67). Penciptaan artistik yang di bangun Pernyataan Agamben menjadi menarik jika
oleh kekuatan intuisi, dengan dukungan kita memancing pada konsep fenomenologi
konstruksi lainnya (imajinasi, etik estetik dan Hurrsel, dimana kesadaran yang menjadi
filsafat) pada ruang baru (virtual) sepertinya keutamaan dalam mempresesi sebuah
menjadi tantangan tersendiri, karena media gambaran yang menjadi sebuah bentuk
itu, merupakan sebuah bentuk yang dibangun bermakana, lalu di perkuat dengan bentuk
oleh link kabel yang mempunyai sistemnya teks yang sederhana sebagai “ruh” dari bentuk
sendiri. temuannya itu. Maka tidak bisa dinisbikan, pada
berikutnya fenomena itu merupakan presepsi
Epistemologi-estetik sebagai penyerta yang estetik yang absolut dengan filsafat. Dimana
ditumbuhkan oleh kunci pembuka kesadaran kesadaran utama dari kekuatan dorongan atas
bagi setiap peserta kelas. Pada dasarnya endapan pemahaman epistemik dan ontologi-estetik,
epistemik dan kesadaran (reasoning power) mampu menghadirkan dunia yang dihayatinya.
pada ruang waktu menjadi tolok ukur untuk Karena itu bagi Husserl: Konsekuwensinya,
sebuah karya “seni teks”. Lalu penyertaan ketika kita berfenomenologi, berarti kita
estetik tersebut di tampilkan pada layar kaca, mencoba menghadirkan dunia yang dihayati
sebagai sebuah bentuk yang harus diakses dan kesadaran kita terarah padanya-tentu
publik. Namun yang menjadi keutamaan saja itu berarti penghadiran dunia tertentu
dalam penggarapannya, barangkali berbeda (Donny Grahal Adian, 2010: 36).
dengan membuat karya yang langsung tanpa Pertimbangan pada nilai yang di emban dalam
pembatas format penglihatan. “seni teks” yang kesadaran berstuktur, sepertinya menjadi tidak
kelahirannya berdasar dari konsep pengolahan berbatas pada keterbatasan dunia virtual itu,
teks, untuk kekuatan melanggengkan nilai ketika sebuah pemaknaan pada penghadiran
presepsi pada kesemestaan. Polarisasi objek temuan pada kesemestaan yang abstrak
yang menjadi dasar untuk sebuah proses itu, nampak dalam sebuah layar kaca.
menempatkan “seni teks” itu pada format
ruang berbatas adalah menjadi penting,
untuk memahami psikologi ruang virtual itu.
Sebab yang menjadi keutamaan, penempatan
teks sebagai nilai artistik, juga penting dalam
konteks estetik. Didalam menyusun “teks”
pada media, menjadikan “seni teks” sepertinya
mempunyai kekuatan berstruktur. Dalam
konteks ini kekuatan yang tidak hanya berbatas
pada struktur estetik saja, namun menjadi
sesuatu yang gestalt. Penguatan struktur
dalam pandangan lain, juga disampaikan oleh
Agamben: Struktur adalah keseluruhan

264 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 258 - 268
Pada karya-karya tersebut menjadi penting
Contoh karya “Seni Teks” untuk dilihat sebagai sebuah pembuktian,
bahwa fenomenologi-estetik, semacam fokus
pada nilai pengejewantahan makna pada
bentuk yang menjadi kesatuan utuh pada
nilai-nilai estetik. Seperti pada ruang kaca
(virtual) tidak lagi berbatas, namun semacam
media dari kesadaran kreatif. Pesan menjadi
penting sebagai representasi nilai yang hendak
di bangunnya. Batasan ruang vitual dalam
menunjukan sebuah fenomena, tentunya,
menjadi strategis buat karya-karya “seni
teks” untuk merambahkan perwujudannya,
yang menjadi sebab adalah ruang virtual yang
menjadi ruang publik, bersifat dinamis. Maka
kehadiran utuh itu, adalah pesan singkat yang
mampu menumbuhkan memori pada publik.

Fenomenologi Seni Teks Pada


Dunia Virtual
Membaca karya-karya para peserta kelas
“filsafat Seni dan Strategi Seni” seperti menjadi
Gambar 1. Seni Teks Karya Hera Forsyth (2020) daya tarik tersendiri. Sepertinya ruang berbatas
Sumber: Pameran Virtual, Seni Teks 2020. (virtual) itu adalah semacam dunia yang
menempatkan “Nilai Seni” menepis dogma,
sebagai media banal. Korelasi yang terbangun
pada kesadaran itu, menempatkan “seni teks”
yang cenderung berpesan singkat, namun
utuh dalam menyederhanakan pikiran dari
aku­mulasi (endapan) pengalaman (psikologi)
yang terkonstruksi berdasarkan kesadaran
pada pikiran Agamben, yang memperkuat
pada presepsi fenomenologi Husserl. Keber­
langsungan yang mentautkan kedua pemikir
tersebut (Husserl dan Agamben),
adalah pembacaan pada realitas pesan “seni
teks” yang menyentuh pada pemahaman
pikiran yang terbuka dan tajam menyentuh
nilai makna yang menjadi intensi dari karya
tersebut. Namun pembentukan itu, tidak
hanya melulu pada persoalan elemen estetik
yang berbatas pada atom-atom. Namun lebih
Gambar 2. Seni Teks Karya Nurlita (2020) pada muatan yang menghidupkan dari seluruh
Sumber: Pameran Virtual, Seni Teks 2020. komponen estetik secara isi. Pada pandangan

Rahmat Jabbaril, “Seni Teks” dalam Perspeektif Dunia Virtual. 266


lain Agamben sepertinya menrgaskan: Dengan (jaringan - jaringan) (Fritjof Capra,
begitu analisis tentang karya seni diciutkan 2002: 56).
pada analisis tentang komponen-komponen
yang membentuknya, tentang atom-atom Sistem jaringan itu juga semacam hukum
yang menyusun bentuk dan atom-atom yang gestalt yang menjadi keterikatan sistem,
menyusun isi (Martin Suryajaya, 2016: dimana kekaryaan yang menggunakan energi
801). atau isi dari atom-atom kesemestaan, dengan
sendirinya, kekuatan isi itu akan menjadi
Sepertinya kekuatan yang merambahkan nilai energi bagi karya itu sendiri. Kekuatan pada
estetik pada “seni teks” itu tidak bisa lepas “seni teks” akan mampu membetot pikiran
pada reaksi estetik yang mampu membetot dan rasa publik karena sistem semesta yang
publik untuk menikmatinya. Tetapi tidaklah bekerja, karena dasar pemahaman si pelaku
sesederhana itu, sebab ketertarikan publik itu seni (seniman) maupun apresiator (publik).
karena ada jalan publik yang menyertainya Karya “seni teks” semacam cakrawala yang
untuk menunjukan karya. Tetapi karena menampak secara fenomenologis. Keutuhan
sifatnya dinamik (dunia virtual) itu, menjadikan sistem kerja jejaring atom-atom semacam
sangat terpuji, jika karya itu mampu membuat hukum alam, namun harus dibuka jalannya
publik meliriknya dan melakukan penjedaan oleh seniman. ‘jaringan kehidupan’, tentunya
untuk permenungan. Maka sesungguhnya, adalah sebuah ide, yang telah digunakan
kemampuan sipencipta karya (seniman) itu, oleh para penyair, filsuf dan mistikus selama
mempunya dasar kekuatan kemampuan berabad-abad untuk menyampaikan perasaan
belajar, kemampuan menalar dan bersikap. mereka akan keterjalinan (interwovenness)
Dalam penggalian potensi, seorang seniman dan saling ketergantungan (interdependence)
itu seperti mahluk khusus yang mempunyai segenap fenomena (Fritjof Capra,
kelebihan. Pada konteks itu Jakob Sumardjo 2002: 56). Kepastian yang menjadi keutamaan
menjelaskan: Dalam diri seniman harus ada dalam pemenuhan nilai estetik yang ideal,
semacam potensi makna intelektual yang tentunya menjadi kesatuan energi bagi yang
bekerja untuk mengorganisasikan secara mengapresiasinya walau dalam bentuk ruang
mental sesuatu di luar dirinya (Jakob terbatas (ruang virtual). Sebab media virtual,
Sumardjo, 2000: 128). Potensi intelektual akan menjadi bagian jejaring dari sistem
yang dieksplorasi pada seluruh kekuatan komunikasi yang menghubungkan antara
diri, barangkali disitulah sesungguhnya jalan pelaku seni, karya seni maupun apresiatornya.
mengkorelasi kesatuan utuh pada fenomena Pada prespektif lain, pengapresiasian pada
kesemestaan sebagai nilai “kebenaran” dari keestetikaan, pada dunia virtual, akan memberi
perwujudan semesta. Tetapi perwujudan itu, dampak psikologis tersendiri bagi siapresiator.
tidak bisa dilepaskan dari kerja-kerja sistem
jaringan kesemestaan itu. Pada konteks itu KESIMPULAN
Fritjof Capra menegaskan: Karena “Seni Teks” sebagai sebuah bentuk pernyataan
sistem-sistem hidup pada semua level adalah atau jargon filsafat seni. Menjadi menarik
jaringan-jaringan, kita harus membayangkan karena diruang yang berbatas (dunia virtual),
jaringan kehidupan sebagai sistem hidup berdampak dari problem virus Covid-19, yang
(jaringan-jaringan) yang berinteraksi dalam membuat kebiasaan sosial dengan komunikasi
bentuk jaringan dan sistem-sistem lain gestur secara langsung, harus berjarak. Namun

267 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 258 - 268
tidak harus menjadi pesimis, kerja-kerja medan sosial seni itu, ada kesadaran sebagaian
berkesenian, tetap harus berjalan sebagai mana masyarakat, untuk membangun pernyataan
mestinya, dan bahkan harus lebih kreatif. Jika soal seni. Semoga kesadaran dan kemampuan
kita menimbang sejarah pergerakan kesenian, mengapresiasi seni terus berkembang sebagai
kemunculan-kemunculan yang eksploratif dan sebuah gerakan suprastruktur seni di kalangan
insipiratif, justru lahir dari ketertekanan. Seperti masyarakat Indonesia.
lahirnya gagasan dadaisme yang menginspirasi
lahirnya gerakan fluxsus dan funk, di Eropa. Daftar Pustaka
Begitu juga dengan gerakan Seni Rupa Baru, Sugiharto, Bambang.
Sastra membeling dan gerakan seni jeprut di 2013. “Untuk apa Seni”, MATAHARI :
Bandung. Maka situasi ketertekanan karena Bandung.
harus melakukan social distanching (penjarakan
sosial). Maka menjadi menarik, sebuah gagasan, Bakker, Chris.
bagaimana pemahaman seni secara filosofis 2005. “Cutural studies, teori dan praktek”
dirajut pada ruang virtual dengan melibatkan (penerjemah: Tim KUNCI Kultursl
para peserta diskusi kelas “filsafat seni dan Studies Center): BENTANG :
strategi seni”. Pada bentuk yang dilahirkan, Jogjakarta.
adalah “seni teks” beragam dan semacam
pengkayaan intelektual soal pemahaman Grahal Adian, Donny
“filsafat seni”. Penguatan pikiran soal “seni 2010. “ Pengantar Fenomenologi” : Penerbit
teks” itu merupakan bentuk penyederhanaan Keokoesan: Depok.
pada kompleksitas kesemestaan. Kekuatan
yang harus menjadi dasar pada penilaian Capra, Fritjof.
kesemestaan itu, tentu harus dicari atau 2002. “Jaring-Jaring Kehidupan”
dilukiskan pada bentuk pemikiran yang lebih (penerjemaah: Saut Pasaribu):
bisa terbuka dan mendalam, namun secara Fajar Pustaka Baru: Yogyakarta.
teks cukup sederhana. Bambang Sugiharto
mengatakan: kekayaan realitas air dalam Sumardjo, Jakob.
kerumitan maknanya itu memang tidak bisa 2000. “Filsafat Seni”: Penerbit ITB: Bandung.
sepenuhnya di jelaskan, melainkan hanya
bisa dilukiskan, untuk kemudian di pahami Suryajaya, Martin.
(Bambang Sugiharto, 2013: 17). 2016. “ Sejarah Estetika “: Gang Kabel :
Jakarta Barat.
Dalam pemahaman apa yang menjadi
konsentrasi Bambang Sugiharto, berkait Carroll, Noël.
dengan penyederhanaan pada kompleksitas 2004. “ Philosophy of art “: London and
kesemestaan itu, seperti juga tidak bisa New York: Routledge taylor&francis
menafikannya pikiran Husserl tentang sebuah Group.
fenomena yang diperkuat oleh Agamben.
Bahwa kemudian menjadi penting “seni
teks” sebagai sebuah bahan permenungan
untuk menelusuri, Apa itu seni? Jika pada
kesempatan lain, diluar kegiatan mainstrem

Rahmat Jabbaril, “Seni Teks” dalam Perspeektif Dunia Virtual. 268


7
Inspirasi Batik Tamarind dari Cerita rakyat

Belinda Sukapura Dewi, Arleti M. Apin, Ariesa Pandanwangi, Nuning Damayanti


Received: 12 April 2021; Accepted: 20 Mei 2020; Published: 30 Juni 2020
Ed. 2021; 4 (2): 269 - 275

Abstract
Batik is known not only for its beauty, but also for the values ​​it contains. This potential is very
inspiring and gives an idea visualized into batik storytelling using the cold method of tamarin
paste, a new approach that is more environmentally friendly. This technique has also been tested
both domestically and abroad and has great potential for opportunities batik development with
new ideas. An opportunity to preserve batik novelty that have no potential harass to traditional
batik. This study applies the discussion of visual language to folklore theme batik works. In the
earlier times, speech was common culture carried by elders to their children or grandchildren.
Folktales in the form of legends, myths and fables are moral messages way conveyed in a
friendly, fun but also educating with devotion. The theories and methods used to discuss two
batik samples are taken from folklore which contains educational moral values. Based on a study
of selected samples of batik works, it is known that the images or shapes on batik use the Space
Time Flat (RWD) and Naturalist Perspective Moment Opname (NPM) systems simultaneously.
Most of the depictions of motifs and shapes in batik still use the RWD system, although some
forms also use NPM.

Keywords: Tamarind batik, folklore, inspiration, visual language, FSM (Flat Space Moment).

PENDAHULUAN dapat dilakukan pengolahan ide yang tidak


Perkembangan informasi, teknologi turut berkaitan dengan motif batik tradisi. Selain itu
mendorong di bidang budaya, salah satunya juga dalam pengembangan batik kebaruan ini
di dunia batik. Begitu banyak sumber gagas digunakan teknik berbeda agar keaslian batik
yang dapat diakses melalui media elektronik, tradisi tak terusik
tentu saja hal ini membawa dua sisi baik
maupun yang kurang baik. Perlu kesadaran Proses kreatif dalam batik bercerita berawal
serta tanggung jawab penuh menganggapi dari ide yang menggugah rasa estetik,
atau bekerja di ranah ini, bila ditangani secara kemudian digambarkan ke dalam sketsa
sembrono maka akan mendatangkan hasil sebagai pencarian dan studi rupa mengenai
yang merugikan. Motif batik tradisi selayaknya cerita rakyat (Dewi, 2020). Cerita rakyat ini
tidak diperlakukan secara asal (Apin, 2020), diimplementasikan di atas kain menggunakan
karena begitu banyak nilai yang belum tuntas media Lilin dingin. Media ini merupakan
tergali, bilamana motif tersebut diacak, inovasi baru dari lilin panas, yang ramah
menjadikannya sulit untuk menelusuri nilai lingkungan. Hal ini merupakan salah satu
utuh. Jadi dalam rangka melestarikan batik bentuk dukungan terhadap pelestarian

269
lingkungan hidup jangka panjang. Melalui bercerita kepada anak, ikatan
emosional dalam keluarga akan terjalin dengan
Kreatifitas merupakan potensi yang dimiliki kuat, sehingga mempunyai sisi keunggulan
setiap manusia, oleh karena itu dalam dalam pembinaan moral, untuk mengatasi
menciptakan karya seni, setiap seniman penurunan nilai moral (Purwaningsih,
mempunyai cara atau metoda untuk 2012).
mewujudkannya. Cara tersebut digunakan dari
multi pencarian ide, pemilihan objek, Tema,
hingga karya tersebut tercipta (Riyanti, METODOLOGI DAN TEORI
2020) Metode yang digunakan dalam membaca
sebuah karya seni batik bercerita memiliki
Di dalam proses berpikir kreatif seniman peran penting dalam mengkaji karya tersebut,
sebenarnya adalah juga suatu ini tahapan sehingga dapat dipahami oleh pemerhati.
mengolah gagasan baru untuk membuat Selain itu, berfungsi sebagai menjadi masukan
sebuah karya (Apin, 2020) bagi perupa. Dalam penelitian ini, metode
deskriptif digunakan untuk mengkaji batik.
Sebuah gagasan istimewa sekalipun tak Metode ini memiliki 4 tahapan kuatitatif
akan menjadi sebuah karya hebat tanpa deskripsi: mendeskripsikan apa yang hadir
kemampuan pengolahan yang baik dari langsung di depan mata pengamat. Secara
seniman, tidak akan bisa tercipta karya seni. detil apa adanya benda / bentuk dalam karya
Hingga jelas sekali Ide merupakan titik tolak tersebut akan digambarkan secara terstruktur.
dalam menciptakan karya seni, oleh karenanya Analisis Formal:
ide sangat penting. Ide baru dalam corak • Tahap analisis formal masih bersifat
atau ragam hias yang bermacam macam dari deskriptif, yaitu dengan menjelaskan
setiap daerah merupakan hasil dari kreaifitas serinci mungkin seluruh unsur formal yang
seniman daerahnya yang mempunyai kekhasan ada dalam karya seni batik bercerita. Data
baik dalam motif maupun dari cerita rakyat. di bagian ini akan diakumulasikan dengan
Dilihat dari perkembangan corak, batik bagian pertama untuk memudahkan
dibedakan dari ragam hias klasik (tradisional) proses interpretasi. Garis, bentuk, warna
dan ragam hias saat ini (kontemporer). Batik dan komposisi dari keseluruhan karya.
tradisional yang sering kita lihat, banyak sekali • Interpretasi: Pada tahap ini makna yang
mengangkat budaya daerah, sehingga apa yang terkandung dalam karya batik dijelaskan
dituangkan ke dalam karya mencerminkan dengan bantuan data yang diperoleh dari
keadaan daerahnya. Keunikan batik terletak deskripsi maupun analisis formal. Bagian
pada corak/motifnya yang mengandung ini berguna untuk membatasi daerah
arti, sehingga apabila membicarakan batik interpretasi dan memudahkan pencarian
tradisional akan sama dengan berbicara makna serta nilai dari karya batik bercerita
tentang nilai yang terkandung di dalamnya tersebut.
(Parmono, 2013). Kearifan lokal tidak • Evaluasi: Bagian ini merupakan tahap
terletak pada motif saja, tetapi pada cerita terakhir dari seluruh tahapan, yang
rakyat yang mengandung nilai-nilai moral yang menarik kesimpulan dari tiga tahap
baik. sebelumnya dengan menghubungkan hasil
dari ketiga tahap, ciri, pandangan, dan nilai

Belinda S.D., Arleti M. A, Ariesa P, Nuning D, Inspirasi Batik Tamarind dari Cerita Rakyat... 270
yang berkembang pada saat karya seni itu gambar dari proses sebelumnya. Diawali dari
dibuat. pembuatan terbatas di kalangan kerajaan, batik
lalu menyebar juga keluar lingkungan istana.
Dalam penelitian ini digunakan hanya Sejak itulah batik mulai dikenal secara luas
deskripsi, analisis formal, dan interpretasi dalam lingkungan masyarakat biasa. Hanya
karena tujuan utama dari penelitian ini adalah ketika itu motif yang digunakan oleh raja dan
untuk mengetahui proses kreatif perupa dalam lingkunagannya diatur penggunaannya, tak
membuat karya batik dengan tema bercerita. boleh sembarang orang memakainya. Atau
lebih dikenal dengan istilah; Pakem Batik, aturan
Bahasa Visual ketat dalam motif, warna dan pemakainya.
Penelitian batik bercerita ini menggunakan Hal ini diatur karena saat itu batik merupakan
bahasa visual Primadi Tabrani dalam proses penanda visual atau identitas pengguna, juga
analisisnya, khususnya sistem penggambaran menyimpan simbol. Perkembangan batik yang
bahasa visual naturalis Prespective-Moment- dinamis mulai dari teknik, bahan, ragam hias
Opname /NPM dan Ruang Waktu Datar atau dan pewarnaan sering perkembangan jaman.
disingkat RWD (Tabrani, 2009). Bangsa Masa itu batik hanya di atas kain putih kain
Nusantara amat akrab dengan berbagai ragam mori, namun saat ini batik bisa dibuat dari
bahasa visual, mulai dari bahasa dalam gerak berbagai jenis kain, seperti sutra, poliester,
tubuh, tarian, bentuk bangunan, warna, relief, rayon, dan bahan sintetis lainnya.
arca, dan banyak lagi. Di antara sekian banyak
bahasa rupa atau visual ini salah satu yang Teknik Pasta Tamarind Dingin
diulas dalam tulisan ini adalah bahasa rupa Pembuatannya batik proses dingin meng­
bidang datar. gunakan perintang yang terbuat dari serbuk biji
asam Jawa atau tamarind yang dilarutkan dalam
Sungguh suatu kemampuan mengolah unsur air dingin dan ditambah dengan se­bagian kecil
rupa yang teramat tinggi yang dituangkan mentega yang telah dicairkan dengan air panas
dalam banyak ragam produk budaya. Berupa sebelum dimasukkan ke dalam plastik segitiga
batik, ilustrasi, lukisan dinding, dan tentunya (piping bag). Plastik tersebut kemudian diikat
dalam batik. Tetapi tidak semua dipaparkan menjadi satu dan ujung bagian yang tajam
secara gamblang, banyak diantaranya dipotong sedikit untuk mengeluarkan pasta.
diungkapkan melalui metafora dan simbol. Ukuran ketebalan garis dapat diatur dengan
Dengan begitu gaya ungkap yang digunakan ukuran po­tong­an pada ujung piping bag, makin
amat bervariasi, tiap daerah mempunyai gaya besar potongan, makin tebal hasil garis demikin
khas yang akrab mereka gunakan, inipun turut pula sebaliknya. Pengaturan kekentalan pasta
memperkaya dalam tampilan bahasa visual amat berpengaruhpada mutu hasil kerja, hal
yang terdapat dianeka media. ini terkait jenis kain yang digunakan. Makin
tebal kain pasta harus makin cair, berlaku juga
Proses Pembuatan Batik sebaliknya.
Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu amba
dan nitik yang artinya tulisan dan titik. Batik
diawali dari kain putih kemudian digambar,
dengan menggunakan lilin panas/lilin yang
dicairkan sebagai pembatas mengikuti jejak

271 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 268 - 275
Tahap pewarnaan yang utama dalam teknik ini
adalah menggunakan kuas atau colet, proses
celup relatif dihindari, karena bila terlalu lama
dalam kondisi basah, maka pasta tamarind
akan larut dan terkelupas, mengingat bahan
dasarnya dilarutkan dengan air. Ini perbedaan
Gambar 1. Proses tahapan Batik teknik tamarind. yang signifikan dari proses pewarnaan
dibandingkan dengan teknik lilin panas.

Oleh karena pewarnaan memakai kuas, maka


tidak membutuhkan banyak air, dan ini
menghemat pewarna sekaligus hemat air saat
pencucian di tahap akhir. Karenanya tidak
menimbulkan banyak limbah buangan seperti
dalam pencelupan pada batik teknik lilin panas.
Gambar 2. Alat bantu untuk Batik teknik tamarind. Hampir semua cairan pewarna yang dioleskan
Sumber dokumentasi pribadi. akan diserap oleh kain hingga sedikit sekali
sisa yang terbuang.
Motif batik digambar di atas kertas, kemudian
sketsa tersebut dipindahkan ke atas kain
menggunakan pensil dan sketsa pensil tadi
ditimpa dengan pasta tamarind pada sketsa
yang dibuat di atas kain putih. Setelah selesai,
keringkan kain tersebut, agar pastanya kering.
Setelah meresap erat ke dalam serat kain, Gambar 4. tahap pewarnaan menggunakan kuas.
ketika diwarnai dengan kuas, warna bagian Sumber : dok tim peneliti
satu dan bagian yang dipisahkan oleh tamarind
tidak akan bercampur satu sama lain. Setelah Secara garis besar, teknik ini relatif lebih
selesai diwarnai, biarkan kain mengering. mudah, lebih aman dan tidak memerlukan
Langkah selanjutnya adalah menyetrika waktu lama dalam pengerjaan. Tidak
kain dengan merata, agar warnanya muncul terlalu banyak menimbulkan limbah karena
menjadi lebih cerah, selanjutnya batik dicuci pewarnaan tidak menyisakan banyak residu
dengan air dingin untuk menghilangkan pasta hingga mengotori lingkungan. Secara teknis
tamarindnya. Setelah semua bekas tamarind setelah pewarnaan selesai dan kering total, lalu
hilang, keringkan dan setrika kembali kain sikukus untuk menguatkan warna, setelah itu
tersebut. dibilas dengan air bersih, keringkan dan selesai
semua tahapan kerjanya.

Analisis
Dalam analisis karya batik bercerita, karya tidak
hanya dibaca dengan pendekatan tekstual,
Gambar 3. Sketsa pada kain dan mulai diterapkan garis tetapi juga melalui pendekatan kontekstual.
dengan guta Tamarin. Sumber : dok tim peneliti. Teks yang kita kenal berupa tulisan dalam

Belinda S.D., Arleti M. A, Ariesa P, Nuning D, Inspirasi Batik Tamarind dari Cerita Rakyat... 272
berbagai bentuk seperti koran, majalah, buku tidak begitu menonjol, karena terkalahkan
dll. Dalam karya seni informasi disampaikan oleh dominasi langit. Meskipun demikian
dalam bentuk visual melalui unsur-unsur rupa dominasi langit dapat diimbangi olehbagian
seperti; garis, bidang, warna, tekstur, ruang dan bawah dengan motif geometric segi tiga.
komposisi (keseimbangan, kesatuan, irama). Kedua burung masih terlihat menonjol
sebagai tokoh utama. Badan burung gelatik
Burung Gelatik dan Betet menggunakan warna hitam dan diberi corak
Cerita rakyat Burung Gelatik dan Betet dibuat abstrak. Kepalanya berwarna kuning tampak
samping dengan sayap yang berwarna merah
tampak atas serta ekor yang berwarna oranye.
Terdapat rumpun bunga di antara burung
gelatik dan burung betet yang sedang hinggap
di pohon, bunga dan daun tampak atas
dengan posisi keduanya menghadap ke depan,
sehingga keduanya digambarkan terpisah.
Gambar 5. Burung Gelatik dan Betet karya Belinda S Dewi . Pohon yang dihinggapi burung betet di bagian
Sumber : dok tim peneliti. kanan mengimbangi motif parang bagian kiri
yang berisi motif abstrak, sehingga komposisi
menjadi sebuah karya batik di atas sutera menjadi seimbang. Komposisi batik ini terlihat
berukuran 110 cm x 210 cm memiliki warna serasi dengan susunan warna yang harmonis.
dasar ochre dengan komposisi yang terdiri dari
3 bagian, yaitu: Batik Bercerita Kancil dan Kera
• Bagian atas: awan-awan (Kancil yang Cerdik)
• Bagian tengah: Burung Betet, Gelatik,
pohon, dan bunga-bunga
• Bagian bawah: Bentuk-bentuk
geometric segitiga dengan taburan bunga
di atasnya serta rumpun daun dan padi.

Pada bagian kiri sisi kain terdapat motif abstrak


positif dan negatif dari bentuk abstraksi motif
parang yang sudah distilas, bentuk berulang Gambar 6. Batik Bercerita Kancil dan Kera karya Belinda S
ini memberikan irama yang dinamis. Pada Dewi. Sumber : dok tim peneliti.
sepanjang sisi kiri kain terdapat dua batang Batik bercerita kancil dan kera digambarkan
sulur bunga berupa garis yang berkelok dan pada kain suetra baron sepanjang 110 cm x 220
taburan bunga yang membelah parang-parang, cm dengan format batik pagi sore, yaitu batik
sehingga motifnya parang tidak terlihat kaku. yang dibagi dua secara diagonal. Pada bagian
Awan merah dan hitam mendominasi bagian kanan menggunakan corak batik tradisional
atas karena hampir setengah dari lebar dengan posisi motif batik stilasi parang,
kain diisi motif awan yang mendominasi posisi diagonal dan pada bagian kiri sisa batik
langit, seakan akan komposisi awan terlihat diagonal tersebut digambarkan sebuah pohon
lebih berat, sehingga bagian tengah kain jambu besar dengan kera sedang berada
yang merupakan bagian utama dari cerita di atas pohon, bentuk visual yang kontras

273 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 268 - 275
menggambarkan kontrasnya pagi dan sore, bentuk binatang secara visual sebagian besar
penggambaran parang yang sangat masif dan masih menggunakan sistim Ruang Waktu
teratur, berbanding terbalik dengan bagian Datar (RWD), meskipun sebagian kecil masih
kirinya yang lebih ekspresif pohon dan kancil ada yang menggunakan Naturalis Momen
sedang memungut buah jambu yang dilempar Opname (NPM). Pembuatan karya batik
oleh kera dari atas, meskipun keduanya kontemporer di beberapa tempat memberikan
berbeda tapi bila dilihat secara keseluruhan angin segar dengan motif dan ragam hias yang
terlihat seimbang. Jambu berserakan di atas baru maupun motif yang berasal dari motif
tanah berwarna hitam. Pada bagian bawah dari tradisional yang diperbaharui. Perkembangan
tanah dibatasi oleh deretan kuntum bunga motif motif baru pada batik kontemporer
yang diapit oleh rumpun bunga di bagian sangat menarik untuk diamati, karena
kiri bawah batik sampai bagian pertengahan. meskipun pembuatan batik di era sekarang
Kuntum bunga diapit oleh rumpun bunga tetapi visualisasinya tetap menawan dan
yang berbatasan dengan batik diagonal. mampu bersaing di masa kini.

Bagian deretan deretan batik diagonal di bagian Saran


kanan terdapat seekor kancil yang cukup besar Upaya untuk turut serta melestarikan batik
di bagian tengah. Sepanjang bagian atas corak tanpa merusak nilai tradisi di dalamnya telah
batik ini terdapat sulur bunga dan komposisi terbuka lebar melalui teknik batik tamarind
batik secara keseluruhan kontras karena ini. Sumber gagas atau ide yang tersedia
mencerminkan karakter kancil dank kera yang juga tak terbatas jumlahnya, sehingga para
berbeda.kancil pada bagian kiri digambarkan pengrajin batik dapat memiliki peluang
tampak samping atau tampak khas, sedang peningkatan ekonomi dengan berkreasi bebas
kaki kancil bagian depan tampak depan, menggunakan teknik tamarind ini sedangkan
sehingga penggambaran kancil aneka tampak. batik tradisi tetap menggunakan tatacara
Penggambaran kancil pada bagian kanan tradisi hingga tetap terjaga.
dengan latar belakang batik parang, kancil
digambarkan tampak depan agak menyamping DAFTAR PUSTAKA
dan seluruh penggambarannya dilakukan Achjadi, J.
dengan sistem naturalis moment opname (NPM). 2009. The Exquisite Indonesia. Jakarta:
Begitupun corak yang digunakan di kedua sisi. Dekranas, Equinox Publishing.
Sisi kiri penggambaran pohon lebih dinamis,
sedangkan penggambaran motif batik lebih Apin, A. M.
kaku dan statis dengan garis-garis diagonal 2020. THE ROLE OF THE DESIGNER
yang tegas. Komposisi pada bagian kanan IN FACING THE TRADITIONAL
lebih berat, tapi dapat diimbangi tanah bagian ART AND BATIK INDUSTRY. In
kiri bawah. Secara keseluruhan batik terlihat Ariani, Art and Design (p. 67). India:
serasi dengan paduan warna dasar yang sama, Novateur Publication.
yaitu merah muda.
Apin, A. M.
KESIMPULAN DAN SARAN 2020. The Story of Guriang Tujuh in the Batik
Kesimpulan Work of Guta Tamarin. Reposition of
Pada batik bercerita dapat dilihat motif maupun The Art and Cultural Heritage After

Belinda S.D., Arleti M. A, Ariesa P, Nuning D, Inspirasi Batik Tamarind dari Cerita Rakyat... 274
Pandemic Era (pp. 28-29). Purwaningsih, E.
Bandung: ISBI. 2010. Keluarga dalam mewujudkan Pendidikan
Nilai sebagai upaya mengatasi degradasi
Arleti M. Apin, B. S. nilai moral. Pendidikan Sosiologi dan
2021. Tamarind Batik Semination an Economic Humaniora, 47-48.
Improvement for Patimban Fisherman inti
Crafts ment. In E. Surbakti, The Art of Riyanti, B. P.
Entrepreneurs to Survive During Pandemic 2019. Kreativitas dan Inovasi di Tempat Kerja.
Covid-19 (p. 41). India: Novateur. Jakarta: Unika Atma Jaya.

Caitlin, K. Tabrani, P.
2019. Mindful By Design. UK: 2009. Bahasa Rupa. Bandung: Kelir.
Sage Publication.

Cama Juli Rianingrum, A. P.


2021. ESCALATION OF SOCIETY’S
COMPETITIVENESS:
ESCALATION OF YOUNG
ENTREPRENEURSHIP
COMPETENCE
THROUGH WORKSHOPOF
PROCESSEDTAMARIND ON TOP
OF WASTRA. In M. P. Elisabeth
Surbakti, CommunityService in the Midst
of the Covid-19 (pp. 35 -42). India:
Novateur Publication.

Dewi, B. S.
2020. The Creation Process of Batik with
Storytelling Theme. Reposition of The Art
and Cultural Heritage After Pandemic Era
(pp. 62-64). Bandung: ISBI.
2011. Batik Dekod. Pekalongan:
Govenrnment of Pekalongan City.

Pramono, K.
2013. Nilai Kearifan lokal batik tradisional
Kawung. Filsafat, 134-146.

275 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 268 - 275
8
MOTIF TRADISI GAYA SURAKARTA
Eksistensi Dan Pengembangannya Pada Ukir Kayu

Rahayu Adi Prabowo


Received: 13 Mei 2021; Accepted: 25 Mei 2021; Published: 30 Juni 2021
Ed. 2021; 4 (2): 276 - 286

Abstract
The existence of a wealth of ornament in Nusantara is a challenge in terms of recognition and
learning. One important element is that learning can be accepted and understood easily so that
the empowerment and development of traditional motifs, especially the Surakarta style, will
experience development. Traditional motifs come from classical art or primitive art, but after
receiving certain treatments, their benefits are preserved to meet needs, especially in terms of
aesthetic needs. One of the motifs that are often found is those applied to wood craft products
(wood carvings). The wood carving motifs in Indonesia have a rich variety of styles. The various
forms of carving motifs each have their own characteristics according to the region. Like the
Surakarta style carving motif, which is the focus of this study, it is known to have a strong and
distinctive character that is needed by a series of actions in the framework of its preservation
and development. To recognize or learn the characteristics and application of Surakarta-style
wood carving, it is necessary to have a mature and structured visual identification so that it is able
to present good and correct information. The identification in this study uses the interpretive
description method with the enrichment of the hermeneutic approach. This method approach
is expected to find a result of the focus of the discussion, namely the characteristics of the
Surakarta-style carving motifs applied by the craftsmen and discovering the grooves and patterns
of new Surakarta-style carving motifs.

Keywords: motif, wood carving, Surakarta style.

PENDAHULUAN implementasinya dalam beberapa bidang,


Motif ragam hias yang lebih familiar disebut yaitu: arsitektur, peralatan upacara, alat angkut,
ornamen merupakan salah satu bentuk seni souvenir, perabot rumah tangga, pakaian, dan
rupa yang sangat dekat dengan kriya kaitannya lainnya untuk mencukupi kebutuhan jasmani
dengan hasil produknya. Keahlian dalam dan rohani.1
bidang kriya dapat dikembangkan melalui
pengenalan dan pemahaman motif ragam Kajian perwujudan seni ragam hias
hias yang sangat penting. Tradisi menghias meliputi historis, makna simbolis, style,
suatu media tidak kalah pentingnya menjadi macam, improvisasi, kegunaan maupun
satu cabang rumpun seni rupa lainnya. 1
Aryo Sunaryo, Ornamen Nusantara. Semarang : Efthar
Ragam hias memiliki peran penting dalam Ofset Semarang, 2009: 3.

276
pengimplementasiannya pada sesuatu yang Pola berulang merupakan salah satu bentuk
bersifat kebendaan diperlukan keahlian khusus ragam hias yang biasanya dipergunakan pada
menyesuaikan berbagai aspek penerapannya larya seni konvensional maupun modern.
yang memiliki ciri tersendiri. Kemauan Ragam hias secara penggambarannya
dan keingintahuan yang tinggi menjadi memiliki unsur meliputi pola dan motif. Motif
modal terbesar sebagai pendukung untuk merupakan tema dasar dalam sebuah ragam
menciptakan peluang dalam mengedukasi seni hias sementara pola merupakan penyebaran
ragam hias itu sendiri. warna dan bentuk dalam perulangan tertentu.3
Teknik pembuatan pola ada dalam dua bentuk,
Motif ragam hias sebagai bentuk hasil budaya bentuk asimetris dan simetris. Pola motif
sejak masa pra sejarah dan berlanjut sampai dalam prosesnya terbentuk secara geometris
masa kini. Ragam hias secara umum berarti dan non-geometris atau yang lebih dikenal
keinginan manusia untuk menghias benda– dengan motif organik. Pola motif geometris
benda di sekelilingnya, salah satu kekayaan terbentuk dari unsur ilmu ukur seperti
yang berbentuk menjadi sumber hiasan dari garis lurus dan lengkung, bangun bersudut
masa lampau yang berkembang di bangsa (persegi), maupun lingkaran. Pola motif
barat sampai timur pada istana raja–raja dan organik terdiri atas motif stilasi manusia,
bangsawan. Ragam berdasarkan arti kata yang hewan, dan tumbuhan. Ragam hias tradisional
tertulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nusantara terdapat beragam bentuk pola dan
yaitu “pola” atau “corak”, sedangkan corak motif yang mencirikan setiap daerah dengan
berarti bunga atau gambar.2 kekuatan ciri khas dan karakteristik masing-
masing motifnya. Ragam hias gaya Surakarta
Eksistensi sangat diperlukan dalam mengelola secara spesifik lebih banyak menampilkan
kekayaan budaya rupa yang dapat dilestarikan motif tumbuhan dalam bentuk bunga dan
pengembanganya. Pada artikel ini lebih buah serta beberapa bentuk lainnya, salah satu
berfokus pada motif tradisi gaya Surakarta yang diantaranya yaitu ulir atau spiral.
akan membahas mengenai pengembangan
ukir kayu dan eksistensinya. Motif tradisi gaya Ragam hias memiliki keberagaman yang banyak
Surakarta menjadi fokus dari pembahasan dalam berbagai aplikasi media dan memiliki
artikel ini dalam mengungkap analisa ciri khusus pada setiap daerah masing-masing.
keberadaan dan pengembangannya pada ukir Ragam hias yang paling banyak ditemukan pada
kayu. Analisa mengenai kekayaan budaya rupa bentuk ukir kayu. Soepratno mengemukakan
Nusantara memiliki urgensi dalam suasana pengertian ukir yaitu cukilan yang dituangkan
tradisi. Ragam hias motif tradisi banyak pada suatu media berupa ornamen hias hasil
mulai tersaingi dengan perkembangan trend dari rangkaian yang indah, berelung-relung
seni pop dan gaya minimalis dalam beragam saling jalin-menjalin yang berulang dan saling
bentuk karya, sehingga pemahaman mengenai sambung-menyambung sehingga mewujudkan
bentuk motif tradisi sangat diperlukan dalam suatu hiasan yang artistik.4 Ukir kayu adalah
pembelajaran dan pelestariannya.
3
Kasiyan. Ragam Hias Tradisional, Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta, 1998: 20.
2
Hasan Shadly, Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: PT Ichtiar 4
Soeprapto, B.A., Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa 1.
Baru, Van Hoeve, 1980: 593. Semarang: Effhar Offset, 2004:7.

277 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 275 - 286
goresan atau cukilan pada permukaan kayu 3. Bagaimana struktur alur ragam hias gaya
dengan wujud ragam hias tertentu yang dibuat Surakarta pada ukir kayu?
dengan menggunakan pahat dan menghasilkan
sebuah dimensi pada media kayu. Sebuah Tujuan Kajian
ukiran kayu mendeskripsikan bentuk motif 1. Mengetahui identifikasi wujud ragam hias
hias yang dinamis, perspektif, dan fluktuatif tradisional gaya Surakarta.
sehingga memberi kesan lebih hidup. Desain 2. Mengetahui dan mendiskripsikan
merupakan proses awal yang dikerjakan pada eksistensi ragam hias tradisional gaya
seni ukir atau kerajinan kayu. Aspek desain ini Surakarta pada produk ukir kayu.
banyak memberikan pengaruh pada seluruh 3. Menemukan dan mendiskripsikan struktur
proses kerja dari persiaoan awal sampai akhir alur ragam hias gaya Surakarta sehingga
(finishing). dapat membantu memudahkan proses
penciptaan ragam hias pada ukir kayu.
Masyarakat sebagai pengguna dapat menikmati
hasil rancangan obyek yang bernilai tinggi Metodologi dan
sesuai kebutuhannya. Nilai ini terbentuk Analisis Kajian
dari adanya keterkaitan antara hubungan Artikel ini dalam penyusunannya
struktur dan fungsional yang tergambar dan menggunakan metode deskripsi interpretatif
terintegrasi secara menyeluruh. Desain dalam dengan pengayaan pendekatan hermeunetik.
bentuk konsep dan gagasan suatu karya yang Metode ini dipergunakan untuk memfokuskan
memberikan impact kebermanfaatan, animo, pada kajian interpretasi dan penafsiran
dan nilai jual yang tidak diragukan lagi. Desain terhadap objek kajian. Data yang diperoleh
mampu menjawab tantangan dan hambatan dengan cara observasi dan pengolahan
dengan alur yang sistematis global.5 obyek gambar yang disertai dengan analisis
pengimplementasiannya pada rekonstruksi
Artikel ini mengupas tuntas mengenai gambar motif. Referensi yang dipergunakan
keberadaan dan pengembangan corak dalam artikel ini berasal dari buku-buku
desain ukit kayu ragam hias gaya Surakarta, terkait obyek kajian, observasi lapangan pada
dalam penjelasannya terdiri dari berbagai media yang mengimplementasikan motif gaya
unsur untuk menarik suatu kesimpulan dan Surakarta dan beberapa sumber lain yang
memberikan pemahaman dengan metode relevan. Pendekatan hermeunetik dilakukan
pengembangannya. untuk menelusuri berbagai sumber yang di
proses dalam tahapan analisis kajian. Tahap
Rumusan Masalah pertama, sajian pengetahuan pada bentuk
1. Bagaimana identifikasi ragam hias motif gambar, proses yang dilakukan dengan
tradisional gaya Surakarta? pengenalan motif ragam hias tradisional
2. Bagaimana eksistensi ragam hias gaya Surakarta. Kedua, sajian analisis tentang
tradisional gaya Surakarta pada produk struktur dan alur motif ragam hias tradisional
ukir kayu? gaya Surakarta dengan membedah motif
ragam hias tradisional gaya Surakarta pada
tiap unsur motifnya, dengan demikian akan
5
Kasiyan. Ragam Hias Tradisional, Yogyakarta: memberikan bentuk dari bagian-bagian
Universitas Negeri Yogyakarta, 1998: 20.
motifnya. Ketiga, membuat rancangan

Rahayu adi prabowo, Motif Tradisi Gaya Surakarta... 278


rekonstruksi motif ragam hias tradisional
gaya Surakarta berdasarkan pengamatan yang
menghasilkan eksperimentasi pengembangan
gambar motif ragam hias tradisional gaya
Surakarta. Pada tahap ketiga menjabarkan
ciri khas motif ragam hias tradisional gaya
Surakarta yang diharapkan dapat menjadi
salah satu alternatif pola pengembangan
eksistensi motif ragam hias tradisional
gaya Surakarta. Penelitian ini merujuk pada
pencarian rumusan terbaru dari berbagai
sumber referensi yang telah ada yang dapat di
formulasikan meliputi alur dan struktur motif
ragam hias tradisional gaya Surakarta yang Gambar 1: contoh motif ragam hias
gaya Surakarta, yang selama ini banyak
akan disajikan dalam bentuk kajian ilmiah,
menjadi acuan.
sehingga bermacam-macam sumber dapat Sumber: http://adjiekuswanto.blogspot.
memberikan visualisasi mengenai eksistensi com/2014/01/motif-ukiran-tradisional-
ragam hias tradisional dengan mengungkap jawa.html, Diunduh oleh penulis, pada
analisis teori-teori pendukung yang disajikan. tanggal 3 Mei 2021, Pk. 21.00 WIB.

PEMBAHASAN
Identifikasi Motif Ragam Hias Gaya Surakarta Motif Ragam hias Surakarta mengambil
Sumber-sumber buku yang ada dapat gubahan motif patran dan ukel pakis yang
dipergunakan untuk mengidentifikasi motif menjalar dengan bebas dan fleksibel dengan
ragam hias gaya Surakarta berdasarkan variasi wujud motif cembung dan cekung yang
observasi langsung pada motif yang telah dilengkapi variasi buah dan bunga. Angkup
diterapkan pada berbagai media. Sumber pada gaya Surakarta merupakan gubahan dari
buku yang kurang lengkap dapat menjadi ron (daun) pakis yang membentuk seperti
penghambat dalam pengembangan motif angkup pada ragam hias Bali, sedangkan
ragam hias gaya Surakarta karena kurang benangan dan pecahan membentuk bidang-
banyak memberikan gambaran identidikasi garis yang melingkar-lingkar pada ujungnya.
secara rinci tentang ciri khas yang dimiliki Motif ragam hias gaya Surakarta memiliki
sehingga sulit mengalami perkembangan bentuk kemiripan dengan motif Jepara dan
yang berarti. Motif yang tersaji dalam media Pekalongan yang memiliki bentuk cembung
tidak banyak mengalami perubahan gaya dan cekung serta runcing dan bulat, dan
ornamentik, dari para pengrajin kayu. Gambar memiliki alur ukel yang arahnya bebas.Motif
pola motif tradisi sebagai salah satu contoh ragam hias Surakarta mempunyai bentuk
yang biasannya mengacu pada pola gambar ukiran daun yang melengkung berirama seperti
berulang. Perubahan yang dilakukan selama simbol yang terdapat pada masyarakatnya yaitu
ini mengacu pada ukuran dan penempatan masyarakat yang santun, ramah, bersahabat dan
isian dan sangat jarang pada substansinya. mempunyai kandungan makna penghormatan
kepada orang lain. Motif ragam hias Surakarta

278 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 275 - 286
juga menggambarkan tipikal masyarakat bentuk gubahan tersebut merupakan stilirisasi
terutama kalangan wanita yang digambarkan dari bentuk alam yang meliputi tumbuh-
dengan lengkungan yang lemah gemulai, tumbuhan, hewan, awan, air, manusia, dan
berdedikasi pada lingkungan, dan dipenuhi lainnya. Kerajinan adalah jenis kesenian yang
kesantunan wataknya. Motif ragam hias gaya menghasilkan berbagai macam perabot,
Surakarta dapat dimasukkan dalam kategori hiasan atau barang-barang yang artistik,
motif ukiran yang mempunyai bentuk stilasi terbuat dari kayu, besi, porselin, emas, gading,
daun campuran. Campuran dimaksudkan kain tenunan, dan sebagainya, hasil dari suatu
dengan stilasi daun yang ada di motif ragam kerajinan tangan juga disebut “seniguna”.7
hias Surakarta menghasilkan perpaduan antara
bentuk cekung dan cembung yang menyebar Kegiatan merancang (mendesain) pada
di semua alur relung-relung motif, secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi
visual lebih menggambarkan gerak yang dua, yaitu desain benda-benda praktis atau
dinamis dan sesekali mempunyai gerak yang fungsional dan benda-benda non praktis atau
bersifat atraktif. non fungsional yang sering disebut dengan
desain dekoratif. Perancangan (desain) praktis
Ukir Kayu merupakan desain yang selalu berurusan
Motif ukir kayu yang ada di Indonesia dengan kegunaan secara fisik manusia atau
memiliki kekayaan corak yang beraneka disebut juga dengan barang pakai seperti
ragam. Motif ukiran yang beraneka ragam pakaian, lampu, gelang, rneja, kursi, topi,
bentuknya tersebut masing-masing memiliki sepatu, dan lain sebagainya. Desain dekoratif
ciri khas tersendiri sesuai dengan daerahnya. atau non fungsional merupakan desain
Motif tradisional daerah tersebut dapat sebagai elemen pembantu dan penghias untuk
dikenali lebih dalam melalui motif tradisional mencapai keindahan baik yang secara sendiri
yang dimiliki dengan melihat bentuk dan ciri ataupun yang diterapkan pada benda pakai.
pada setiap jenisnya masing-masing.6 Seni ukir Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bahwa peranan desain dalam seni ukir
bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian- merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
bagian cembung (buledan) yang menyusun Keberhasilan desain merupakan kunci
suatu gambar yang indah. keberhasilan dalam penciptaan kerajinan seni
ukir. Karena kegiatan mendesain merupakan
Definisi ukir kayu berkembang hingga kegiatan untuk pemecahan masalah yang
dikenal sebagai seni ukir yang merupakan diarahkan untuk mencapai tujuan atau sasaran.
seni membentuk gambar pada kayu, batu, Teknik selanjutnya setelah perancangan adalah
dan bahan lainnya. Seni ukir merupakan penguasaan teknik ukir kayu. Teknik mengukir
gubahan dari bentuk-bentuk visual yang dan peralatan yang digunakan pada masing-
dalam pengolahannya mempunyai bentuk masing daerah sangat beraneka ragam.
dimensional dengan susunan yang harmonis,
sehingga memiliki nilai estetis. Seni ukir
diwujudkan melalui bahan kayu, logam, 6
Soeprapto, B.A., Ornamen Ukir Kayu Tradisional
gading, batu dan bahan-bahan lain yang Jawa 2. Semarang : Effhar dan Dahara Prise, 2007: 4.
memungkinkan untuk dikerjakan. Bentuk- 7
Jon Budi Prayogo, Makalah Seni Ukir Nusantara,
Yogyakarta : UNY, 2010: 2.

Rahayu adi prabowo, Motif Tradisi Gaya Surakarta... 280


Macam-macam ukiran adalah sebagai berikut : harus mengenal pola dasarnya, oleh sebab
itu harus diketahui nama motif, bentuk dan
1. Ukiran Krawangan merupakan ukiran ciri-cirinya. Teknik stilirisasi dari tumbuhan,
yang dimensi bentuk atau bidang motifnya hewan, dan manusia biasanya digunakan untuk
menonjol secara utuh karena latarnya motif ukir tradisi. Dalam kehidupan sehari-
dibuat tembus sampai permukaan hari ragam hias digunakan untuk menghias
belakang atau berlubang. bidang atas suatu benda sehingga nampak
2. Ukiran tenggelam merupakan ukiran yang indah dipandang mata. Ornamen piagam, kain
dimensi bentuk atau bidang motifnya lebih batik, cover, kursi berukir, tempat bunga dan
rendah dari permukaan bidang dasarnya. lain sebagainya merupakan beberapa contoh.
3. Ukiran utuh merupakan bentuk ukiran Berikut beberapa contoh eksistensi ukiran
yang penonjolan dimensi bentuk atau pada media kayu.
bidang motifnya secara utuh tanpa latar
belakang dan bingkai. Bentuk ukiran ini
menampilkan suatu wujud benda misalnya
pegangan keris, topeng, wayang dan
lainnya.
4. Ukiran rendah merupakan ukiran yang
penonjolan dimensi bentuk atau bidang
motifnya tidak terlalu tinggi atau setengah
badan motif dari pada permukaan bidang
dasarnya.
5. Ukiran tinggi merupakan bentuk ukiran
yang penonjolan dimensi bentuk atau
bidang motifnya lebih tinggi atau satu
badan motif dari pada permukaan bidang
Gambar 2: Lemari dengan motif ukir
dasarnya. Ukiran tinggi disebut ukiran
gabungan dari motif pilin dan
relief. daun trubusan.
6. Ukiran bertumpuk merupakan bentuk Lokasi: Sentra kerajinan kayu, Desa
Serenan Kabupaten Klaten,
ukiran yang bidang media kayunya
14 Pebruari 2021.
ditumpuk sehingga penonjolan dimensi
bentuk atau bidang motifnya lebih tebal
dua kali lipat dari badan motif.
7. Ukiran tiga dimensi merupakan bentuk
ukiran yang menampilkan figur motif
secara penuh dari setiap sisinya, bentuk
ukiran ini menampilkan suatu wujud
patung dan/atau benda fungsional lainnya. Gambar 3: Panel kayu dengan motif ukir
lung-semen gaya Surakarta, figur stilasi
Motif ukiran tradisional setiap daerah sangat burung Phoenik.
Lokasi: Sentra kerajinan kayu, Desa
beraneka ragam coraknya. sehingga untuk Serenan Kabupaten Klaten,
mengenal satu persatu motif tersebut kita 14 Pebruari 2021.

281 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 275 - 286
waktu dan percampuran budaya yang
berbeda hasil karya seni yang juga mengalami
pergeseran arus perkembangan budaya yang
ada. Meningkatnya ragam kebutuhan manusia,
maka dituntut pula perkembangan daya pikir
dan daya cipta manusia. Kreativitas dan inovasi
diupayakan untuk menemukan hal-hal baru
untuk memenuhi kepuasan hidup manusia.
Demikian pula dengan keberadaan ragam hias
yang merupakan salah satu unsur seni rupa
Gambar 4: Bubungan tumpang sari pada yang perlu mendapatkan perhatian masyarakat
bangunan limasan menggunakan motif Indonesia. Sesuai dengan kenyataannya,
tradisional gaya Surakarta – campuran.
Lokasi: Rumah KRT. Soekarno bahwa manusia dalam kehidupan sehari-
Putronagoro – Solo, 29 Maret 2021. harinya membutuhkan unsur-unsur hias dalam
memperindah barang kegunaan maupun untuk
mempercantik diri supaya lebih menarik.

Ragam hias atau yang juga disebut ornamen


diartikan sebagai komponen produk seni yang
ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan
sebagai hiasan. Disamping untuk menambah
keindahan, ragam hias mempengaruhi pula
dalam segi penghargaannya baik dari segi
spiritual maupun segi material atau finasial.8
Ornamen atau ragam hias, dalam kehidupan
masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai
Gambar 5: Tiang peyangga (saka guru)
elemen untuk memperindah barang atau
bangunan joglo dengan motif tradisional
gaya Surakarta – buketan. benda saja, melainkan juga memiliki fungsi
Lokasi: Rumah Bp. Drs. Mulyono – Solo, lain seperti fungsi sakral, simbolik, dan fungsi
3 Maret 2021.
sosial.

Ragam Hias Tradisi Ragam hias tradisional dalam aplikasinya


Pada Aktivitas Pengrajin selalu mendapat sentuhan yang berbeda-beda,
Seiring perkembangan zaman, seni kriya tergantung pada subyek penggunaannya.
dewasa ini menekankan pada nilai estetis atau Sebagian besar kalangan pengrajin, penerapan
keindahan bukan hanya sekedar karya yang ragam hias selalu terpaku pada hal-hal
bersifat masal, karya seni yang berkembang yang sifatnya mengulang-ulang motif yang
saat ini sangat beragam, setiap daerah memiliki sudah ada. Sangat bisa dirasakan ketika para
bentuk yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut pengrajin membuat pola ragam hias, selalu
sesuai dengan adat istiadat atau sistem nilai menampilkan pola motif yang sama dan
yang berlaku dan diyakini oleh masyarakat di
daerah tersebut. Seiring dengan perubahan
8
Gustami, Nukilan Seni Ornamen Indonesia.
Yogyakarta : ASRI, 1980: 4.

Rahayu adi prabowo, Motif Tradisi Gaya Surakarta... 282


tidak terdapat komposisi motif yang berubah. tradisi karena mereka berkarya menyesuaikan
Langkah-langkah mereka menerapkan pola dengan kondisi pasar dan perkembangan
ragam hias adalah: membuat gambar dasar persaingan mebel-mebel modern yang banyak
berupa coretan yang cenderung global atau menggunakan motif-motif sederhana yang
tidak mendetail (penerapan atau pembuatan merupakan motif pengembangan.9
isian ragam hias tidak dilakukan pada bidang
gambar, melainkan langsung diterapkan pada Kondisi demikian sebenarnya sangat
material kayu); ketika gambar dasar sudah disayangkan, karena sebenarnya para pengrajin
jadi kemudian memperjelas gambar dengan memiliki kemampuan dalam bidang teknik
tinta; dilanjutkan dengan pengaplikasian ukir yang seandainya sedikit saja mereka melek
(pengukuran, pemolaan serat kayu) pada ruang desain ragam hias ukir tradisi pastilah tercipta
material kayu untuk selanjutnya dilakukan ‘suasana’ seni yang lebih indah dan sangat
pengukiran. dimungkinkan akan menambah nilai jual dari
setiap karya yang mereka kerjakan. Sebuah
Para pengrajin tidak berpikir panjang untuk temuan yang penulis dapatkan ini merupakan
membuat sebuah rancangan ragam hias, sebuah pemetaan potensi yang arahannya pada
dikarenakan faktor waktu yang dituntut sebuah pertanyaan tentang bagaimana para
cepat dan efisien, semuanya bermuara pada pengrajin mampu untuk membuat desain/
tingkat nilai ke-ekonomian. Ragam hias rancangan ragam hias motif tradisi yang sesuai
yang dirancang tidak disajikan dalam bentuk dengan kaidah-kaidah estetika seni. Memang
gambar kerja secara akademis, yaitu yang tidak akan mungkin membekali mereka
mempertimbangakan faktor seni estetika dengan sebuah teori tentang keindahan,
dengan berbagai macam persoalannya. Desain namun dengan terjawabnya pertanyaan di atas
ragam hias tradisional tidak jarang dibuat sesuai akan dapat menambah aset potensi yang dapat
dengan pihak pemesan, dalam pengertian para lebih dikembangkan. Ketidakmungkinan
pengrajin sama sekali tidak melihat tingkat pemberian teori seni bukan berarti sebuah
kedalaman seni atau keindahan tertentu. jugment bagi mereka yang pasti tidak akan
Kondisi yang demikian sangatlah wajar mampu, akan tetapi dengan sebuah metode lain
potensi keahlian dalam bidang pengolahan yang lebih sederhana mungkin bisa memberi
motif ragam hias tradisional tidak tergali mereka sebuah gambaran tentang pentingnya
dengan maksimal dan hanya mengandalkan penguasaan tentang metode desain.
pihak pemesan.
Pengrajin ukir kayu memang masih dirasa
Pemakaian motif ragam hias tradisimasih lemah dalam penguasaan desain, tetapi
terdapat penggabungan - penggabungan mereka mempunyai keahlian yang luar biasa
motif ragam hias tradisi dan motif-motif dalam teknik ukir kayu. Keahlian teknik
pengembangan yang merupakan bentuk ukir inilah kekuatan mereka, sehingga tidak
baru. Hal ini terjadi adalah karena menjawab diragukan lagi ketika mendapatkan pesanan
kebutuhan pasar baik di dalam negeri maupun
pasar ekspor yang sebagian tidak menggunakan
ragam hias tradisi. Para pengrajin juga tidak 9
Rahayu Adi Prabowo, RAGAM HIAS TRADISIONAL
bisa memaksakan menggunakan motif-motif JAWA, Studi Rekonstruksi Visual Untuk Desain Kriya Kayu,
Jurnal Brikolase, Vol.11, No.1, Juli 2019: 8.

283 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 275 - 286
pasti dapat diselesaikan dengan baik. Itulah Pola desain kriya kayu biasanya memiliki tidak
kondisi para pengrajin ukir kayu yang memiliki lebih dari 3 motif pokok yang kemudian diisi
kelebihan sekaligus kelemahan dalam berolah oleh beberapa bagian yang merupakan ciri dari
ukir kayu. Harapan akan adanya sinergisitas setiap motif tradisi Jawa. Sebuah rangkaian
dengan para akademisi akan diperoleh sebuah motif tradisi yang berulang atau repetisi
sajian kekaryaan yang bisa bersain dengan dengan semua bagian motif secara lengkap
produk-produk pabrikan, hal ini akan sangat oleh sebab itu jarang ditemui, yang ada dan
membantu para pengrajin dalam peningkatan berkembang sekarang adalah bagaimana
eksistensi ekonomi sekaligus artistik dan motif pokok berdiri sebagai elemen utama
terwujud sebuah penjagaan pelestarian nilai- dan memiliki banyak cabang dan isian yang
nilai tradisi. dapat mengisi ‘ruang’ hias dari semua jenis
material (kayu).
Struktur Alur Motif Gaya Surakarta
Struktur atau susunan mengandung makna Struktur alur motif gaya Surakarta diambil
yaitu perwujudan suatu aturan yang tidak lepas dari relung daun pakis yang menjalar bebas
dari unsur dasar yang terangkai dan tersusun berirama. Struktur alur motif gaya Surakarta
hingga berwujud. Sebagai salah satunya seperti ini menjulur ke atas pada tunas yang
batu kali, batu bata, batu paras, batu karang, berangkai membentuk ruang hias dengan
dan batako yang disusun menjadi tembok, ciri khusus yaitu; daun pokok, bunga, trubus,
cara penyusunannya beraneka macam. benangan, dan pecahan (lihat gambar 6).
Penyusunan itu meliputi juga pengaturan Tampilan struktur alur motif gaya Surakarta
yang khas terintegrasi dengan jelas sehingga mempunyai wujud yang rumit dalam sajian
keseluruhannya merupakan perwujudan dari stilasi tumbuhan sulur-suluran. Adanya
ornamen tertentu. Sajian tentang struktur alur struktur alur ini memudahkan pengrajin dan
motif ragam hias gaya Surakarta ini adalah para praktisi untuk menentukan pola gambar
bagaimana menunjukkan susunan elemen alur yang akan diterapkan pada ukir kayu, dan akan
gambar motif yang terangkai sedemikian rupa lebih mudah penerapannya serta memberikan
sehingga berwujud pada penamaan motif. pengaruh pada nilai estetik secara keseluruhan.

Sebagian besar penggambaran pola desain


kriya kayu tersusun dalam satuan bentuk Gambar 6: Struktur Alur Pola
Motif Tradisi Gaya Surakarta,
gambar yang terorganisir melalui alur ke atas
oleh penulis.
dan kemudian ke samping kanan dan kiri. Alur
motif yang ke bawah sangat jarang ditemui, Keterangan:
1. Daun pokok
dikarenakan semua jenis motif tradisi Jawa
2. Bunga
pada umumnya merupakan stilirisasi dari 3. Trubus
sebuah bentuk tumbuhan yang mempunyai 4. Benangan
5. Pecahan
alur tumbuh ke atas dan ke samping kanan-kiri.
6. Bunga
Alur ke bawah merupakan bentuk gubahan
atau kreasi atau mengikuti benda yang terhias
oleh motif tradisi.

Rahayu adi prabowo, Motif Tradisi Gaya Surakarta... 284


Keberagamam ragam hias tradisi merupakan
indikator kemajuan pola pikir budaya lokal yang
mempengaruhi sikap dan bentuk kesenirupaan
bagi masyarakat. Sikap dan bentuk seni rupa
telah lama hidup dan menghidupi para pekerja
seni di Jawa, dan bersinergi dalam tatanan laku
dalam masyarakat. Keadaan yang demikian
tentunya perlu selalu diberdayakan sehingga
akan berkontribusi dalam pergerakkan
pendidikan karakter budaya Jawa yang sangat
kental. Ragam hias merupakan salah satu
aspek warisan budaya pada masyarakat Jawa
yang bernilai tinggi dan berlangsung sejak
Gambar 7: Hasil Rekonstruksi Motif
Tradisi Gaya Surakarta, oleh penulis. lama serta mampu berbaur dengan bentuk-
bentuk kesenian lain, saling menghidupi dan
Pola desain kriya kayu biasanya memiliki tidak melengkapi.
lebih dari 3 motif pokok yang kemudian diisi
oleh beberapa bagian yang merupakan ciri dari Bentuk ragam hias mempunyai keunikan
setiap motif tradisi Jawa. Sebuah rangkaian dan ciri khas yang dibangun melalui bentuk-
motif tradisi yang berulang atau repetisi bentuk seni rupa dan pertunjukan, kemudian
dengan semua bagian motif secara lengkap sudah menyangkut pada sisi ekonomis yang
oleh sebab itu jarang ditemui, yang ada dan sampai sekarang banyak mengilhami lahirnya
berkembang sekarang adalah bagaimana bentuk-bentuk kesenian baru. Ragam hias
motif pokok berdiri sebagai elemen utama Jawa-Surakarta, terutama motif ukir kayu
dan memiliki banyak cabang dan isian yang juga mengalami pasang surut sesuai dengan
dapat mengisi ‘ruang’ hias dari semua jenis kebutuhan para penggunanya. Motif ukir
material (kayu). kayu memiliki pakem (pola standart) yang
berkenaan dengan ciri masing-masing
Struktur alur motif gaya Surakarta diambil daerah di Jawa dan pada perjalanannya
dari relung daun pakis yang menjalar bebas sudah mengalami perubahan serta gubahan
berirama. Struktur alur motif gaya Surakarta yang masih relevan dengan bentuk-bentuk
ini menjulur ke atas pada tunas yang pakem-nya. Perkembangan ragam hias yang
berangkai membentuk ruang hias dengan diterapkan untuk desain ukir kayu pada tiap
ciri khusus yaitu; daun pokok, bunga, trubus, lini mempunyai semangat yang berbeda-beda.
benangan, dan pecahan (lihat gambar 6). Pada lini pengrajin, penerapan desain ragam
Tampilan struktur alur motif gaya Surakarta hias tradisi masih berlangsung namun banyak
mempunyai wujud yang rumit dalam sajian yang sudah bergeser pada perubahan bentuk-
stilasi tumbuhan sulur-suluran. Adanya bentuk ragam hias tersebut dikarenakan
struktur alur ini memudahkan pengrajin dan faktor kebutuhan pasar yang menuntut
para praktisi untuk menentukan pola gambar demikian. Para pengrajin tentunya tidak bis a
yang akan diterapkan pada ukir kayu, dan akan begitu saja meninggalkan motif tradisi Jawa
lebih mudah penerapannya serta memberikan pada karyanya, namun kesempatan meraih
pengaruh pada nilai estetik secara keseluruhan.

285 Jurnal Budaya Nusantara, Vol. 4. No.2 (Maret 2021): 275 - 286
pangsa pasar juga dirasa sangat kuat dalam Shadly, Hasan.
menentukan perubahan tersebut. 1980. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta:
PT Ichtiar Baru, Van Hoeve.
Pada lini masyarakat akademis, penerapan
motif ragam hias tradisi masih sangat kuat Budi Prayogo, Jon.
karena didasari pada semangat membangun 2010. Makalah Seni Ukir Nusantara,
keberlangsungan budaya Jawa sehingga Yogyakarta: UNY
konsep-konsep tentang ketradisionalan masih
berjalan dengan baik. Pada lini masyarakat Kasiyan.
umum sebagai pasar dari aktivitas sebuah 1998. Ragam Hias Tradisional,
karya seni lebih banyak terpengaruh faktor Yogyakarta: Universitas
globalisasi yang pergerakannya selalu Negeri Yogyakarta.
berkembang ke arah bentuk minimalis dan
sangat dipengaruhi pertimbangan nilai Kasjanto dan Djoko Damono,
ekonomis (murah). Perbedaan pandangan Sapardi.
antar lini inilah kemudian dirasa perlu untuk 1991. Tifa Budaya. Jakarta: Lembaga
melakukan sedikit perubahan pandangan, Penunjang Pembangunan Nasional
yaitu menyajikan motif tradisi dalam bentuk (LEPPENAS)
sajian struktur alur dan rekonstruksi motif,
yang mempunyai harapan bahwa ragam hias Adi Prabowo, Rahayu.
tradisi bisa dikembangkan dalam sisi desain 2019. RAGAM HIAS TRADISIONAL
dan tampilan dari yang dirasa kaku menjadi JAWA, Studi Rekonstruksi Visual
lebih luwes dan mengakomodir bentuk- Untuk Desain Kriya Kayu, Jurnal
bentuk terapan motif tradisi Jawa khususnya Brikolase, Vol.11, No.1, Juli 2019
gaya Surakarta ini.
Soeprapto.
Maka dari itu sajian tulisan ini dirasa penting 2004. Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa 1.
untuk menjembatani pemahaman antar lini Semarang: Effhar Offset.
sehingga tercipta keseimbangan di antaranya. _______
Sajian tulisan ini masih sangat sederhana dan 2007. Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa 2.
hanya menyentuh pada permukaan saja, hanya Semarang: Effhar dan Dahara Prise.
memberikan penjelasan dalam sebuah diskripsi
ringan dan masih kurang dalam kajian yang SP. Gustami.
lebih mendalam sehingga diperlukan adanya 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia.
penelitian lanjutan. Yogyakarta: ASRI
_______
Daftar Pustaka . 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur,
A.A.M. Djelantik. Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia.
1999. Estetika Suatu Pengantar. Yogyakarta: Prasista.
Bandung: MSPI.

Sunaryo, Aryo.
2009. Ornamen Nusantara. Semarang:
Efthar Ofset Semarang
Rahayu adi prabowo, Motif Tradisi Gaya Surakarta... 286
KETENTUAN PENULISAN ARTIKEL
JURNAL BUDAYA NUSANTARA

1. KETENTUAN UMUM: Artikel yang dikirim adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dipublikasikan. Bahasa yang digunakan berupa bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
2. FORMAT: ukuran kertas A4 (21x29,7 cm), jenis huruf Garamond ukuran huruf 12 poin,
margin: Sisi dalam 3 cm, kanan/kiri luar 2 cm, atas 2,5 cm, dan bawah 3 cm. Khusus abstrak,
ukuran huruf 12 pt. Ketentuan jumlah halaman: 10-20 halaman (termasuk abstrak).
3. SISTEMATIKA PENULISAN: judul, nama penulis (tanpa gelar), abstrak, asal perguruan
tinggi, pendahuluan, metode kajian, hasil analisis, pembahasan, kesimpulan, dan daftar
pustaka.
4. JUDUL ditulis dengan huruf kapital dengan ukuran 14 poin-Bold, kecuali sub judul ditulis
dengan ukuran huruf 14 poin, regular. Jumlah kata tidak boleh lebih dari 15 kata.
5. NAMA PENULIS ditulis lengkap, tanpa disertai gelar dan ditulis dengan huruf kapital
dengan ukuran 11 poin.
6. ASAL PERGURUAN ditulis dengan huruf kapital untuk setiap huruf awal kata dan lainnya
dengan huruf kecil dengan ukuran 11 poin.
7. ABSTRAK berisi tujuan, metode kajian, hasil kajian, kata kunci. Jumlah kata antara 80-150
kata. Jarak antar baris 1 spasi.
8. PENDAHULUAN: berisi latar belakang, tujuan, asumsi, manfaat, tinjauan pembahasan
yang sudah ada, dan metode kajian.
9. DASAR TEORITIS: teori-teori yang mendasari pembahasan dan kerangkah teoritis.
10. HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN: berisi temuan-temuan empirik dan pembahasan
terhadap kebenaran temuan-temuan yang dikaitkan dengan konsep-konsep dan teori-teori
terkait.
11. PENUTUP: berisi kesimpulan dan saran atau rekomendasi, berikut diskusi. KESIMPULAN:
bila tulisan merupakan suatu hasil penelitian/tesis/disertasi. REKOMENDASI: bila tulisan
mengharapkan aksi-aksi tertentu; bila diperlukan, dapat membuat sub-bab. DISKUSI: bila
permasalahan dianggap perlu untuk membuka wacana, sehingga para pembaca/publik dapat
memberikan pendapat/ masukan/ kritikan tentang wacana yang dibahas. Pendapat dan
kritikan pembaca, serta sanggahan penulis akan diterbitkan pada jurnal terbitan berikutnya.
12. DAFTAR PUSTAKA: menggunakan tata aturan standar atau EYD. Urutannya sebagai
berikut: nama penulis buku, artikel, jurnal dengan huruf kapital, titik, tahun (misalnya:
2014), Judul buku/artikel/ ditulis mising, kemudian penerbit, tanggal keluar ditulis dengan
awalan besar dan huruf regular kecil pada kata berikutnya, contohnya:
YUNUS, R.
2013. Transformasi Nilai-Nilai Budaya Lokal Sebagai Upaya Pembangunan Karakter
Bangsa (Penelitian Studi Kasus Budaya Huyula Di Kota Gorontalo).
Jurnal Penelitian Pendidikan, 14(1), 65–77.
13. CATATAN PUSTAKA: ditulis dengan huruf kapital dengan besar 12 poin, urutan nama
akhir penulis, tahun terbit, dan halaman (bisa tanpa halaman bila merujuk ke buku sumber
dan tidak pada halaman tertentu). Contoh: MIROSLAW DAN ARONIN (New York: 2014)
atau (MIROSLAW DAN ARONIN, New York: 2014).
14. HAK PENYUNTING: berhak melakukan pengeditan naskah (terkait layout halaman
sebelum cetak) selama tidak mengurangi esensi dan substansi dari materi .
15. PENGIRIMAN NASKAH: bisa langsung diemail ke: budayanusantara@unipasby.ac.id

Anda mungkin juga menyukai