SKRIPSI
Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan
Sarjana Terapan Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Jurusan Pariwisata
Politeknik Negeri Kupang
Oleh
Diajukan Oleh
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua jurusan pariwisata
i
LEMBARAN PENGESAHAN
Oleh
Sani Elanora Kono
1723780754
TIM PENGUJI
Mengetahui
Ketua Jurusan Pariwisata
ii
SURAT PERNYATAAN
Nim : 1723780754
Alamat : Maulafa
iii
MOTO
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan rasa ucapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karya ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
1. Kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menganugerahkan kasih dan
kemurahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Orang tua tercinta, bapak Dominggus Kono dan ibu Sofia Manu yang
memberi kasih sayang, doa serta dukungan baik, baik moril maupun materi
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Politeknik Negeri
Kupang
3. Almamater tercinta Politeknik Negeri Kupang, khususnya jurusan Pariwisata
Program Studi Usaha Perjalanan Wisata
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Dampak Daya Tarik Wisata Pantai
Kupang”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik itu berupa saran dan motivasi maupun bimbingan dan dorongan
semangat. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
vi
9. Seluruh staff pegawai Jurusan Pariwisata yang selalu membantu penulis
dalam hal pendaftaran seminar proposal dan pengurusan surat penelitian
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Bapak Lukas Oktovianus Sanga, selaku kepala desa Lifuleo Kabupaten
Kupang yang dengan senang hati menerima dan memberi ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian .
11. Seluruh anggota kelompok sadar wisata Pantai Oe’sina yang dengan senang
hati menerima penulis untuk melakukan penelitian
12. Teman-teman dan sahabat jurusan pariwisata semester VIII (Upw A pagi)
yang selalu berjuang bersama dalam suka maupun duka.
Akhir kata, Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati setimpal dengan segala
jasa dan perhatian kalian semua. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis juga
Kupang, 2021
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
Key words : The economic impact of the community and the coast of Oesina
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
LEMBARAN PERSETUJUAN................................................................................i
LEMBARAN PENGESAHAN...............................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................iii
MOTO.....................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
x
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
xi
3.4.1 Observasi.........................................................................................19
3.4.2 Wawancara......................................................................................20
3.4.3 Dokumentasi...................................................................................20
4.2 Pembahasan.............................................................................................36
5.2 Kesimpulan..............................................................................................39
5.2 Saran........................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................41
LAMPIRAN...........................................................................................................42
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Data kunjungan wisatawan Pantai Oesina...............................................3
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Curriculum vitae
2. Surat izin penelitian
3. Balasan surat penelitian
4. Pedoman wawancara
5. Formulir pendaftar ujian skripsi
6. Lembar monitoring
7. Berita acara ujian skripsi
8. Foto wawancara
xv
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
diidentifikasi melalui aktivitas wisatawan, wisatawan yang datang
berkunjung pada suatu daya tarik wisata akan menghabiskan sejumlah
besar uang melalui dari pengeluaran transportasi hingga untuk membeli
produk/jasa di daerah dimana daya tarik wisata tersebut berada, seperti
akomodasi, makanan dan minuman, cenderamata dan kegiatan rekreasi.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan wisatawan dapat memberi kontribusi
terhadap peningkatan industri pariwisata dan kegiatan usaha yang
dijalankan oleh masyarakat, menyerap tenaga kerja penurunan angka
pengangguran, serta pendapatan bagi pemerintah dari sektor pajak.
Dengan dikembangkannya sektor pariwisata maka akan menjadi
katalisator penggerakan perekonomian, sehingga akan sangat disayangkan
apabila pemerintah daerah mengabaikan potensi ini.
Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak destinasi
wisata adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur. NTT memiliki cukup
banyak potensi pariwisata yang merupakan modal utama bagi
peningkatan dan perkembangan dibidang kepariwisataan. Potensi-
potensi wisata yang ada di NTT merupakan potensi wisata unggulan
yang dapat dimanfaatkan oleh Negara dalam menunjang kemakmuran
dan perekonomian masyarakat. Ada beberapa potensi wisata di NTT
yang layak untuk dikembangkan, salah satunya adalah potensi wisata
di Kabupaten Kupang. Kabupaten Kupang memiliki beberapa Daerah
Tujuan Wisata (DTW) baik dari wisata alam, wisata budaya, maupun
wisata kuliner. Pantai dengan segala daya tariknya, menjadikan motor
penggerak bagi wisata alam, khususnya yang berbasis pada potensi
wisata pantai, (Fandeli dalam Sidarta, 2002).
Kabupaten Kupang memiliki bermacam – macam objek wisata
bahari dengan keindahannya tersendiri. Salah satunya adalah Pantai
Oesina atau sering di sebut Pantai Air Cina adalah sebuah obyek wisata
terletak di Desa Lifuleo, Kabupaten Kupang Barat, Nusa Tenggara
Timur penamaan Pantai Air Cina tak lepas dari kisah puluan tahun
lalu, pantai ini sebagai tempat bersandar kapal dari Cina versi lain
2
menyebutkan kalau orang dari Desa Nefo menyebut pantai ini Oe Sina
yaitu Oe berarti air dan Sina berarti Nenek moyang orang Desa Nefo
yang hidup di sekitar pantai. Pantai Oesina menyuguhkan keindahan
yang tidak kalah dengan pantai lain di NTT pantai ini memiliki
hamparan pasir putih, pemandangan yang indah, laut yang berwarna
kebiru – biruan, akses dari Kota kupang menuju Pantai Oesina berjarak
kurang lebih 16 km atau sekitar 1 – 2 jam lamanya, dengan
mengunakan kendaraan roda dua maupun empat.
Dengan di tetapkan Pantai sebagai salah satu obyek wisata
pada Tahun 2016 maka banyak wisatawan yang datang mengunjungi
pantai Oesina. Berikut adalah data pengunjung pantai Oesina beberapa
Tahun ini.
3
Kehidupan masyarakat dulu sebelum berkembangnya obyek
wisata ini adalah sebagai nelayan karena pada umumnya masyarakat
yang tinggal disekitaran Pantai hanya mengandalkan laut sebagai mata
pencaharia, namun pada saat obyek wisata Pantai Oesina
dikembangkan adanya lapangan pencaharian baru untuk komunitas
lokal seperti pegawai pembersihan Pantai, keamanan ataupun berjualan
makanan dan minuman. Dengan adanya Pantai Oesina maka
diharapkan perekonomian masyarakan setempat tersebut bisa memiliki
dampak yang baik maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang
‘Dampak daya tarik wisata Pantai Oesina terhadap masyarakat desa
Lifuleo Kabupaten Kupang Barat’.
4
a) Manfaat akademik
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Serjana
Terapan Pariwisata (S.Tr.Par), dan menjadi wadah
pengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama
mengikuti proses perkuliahan pada Jurusan Pariwisata,
Politeknik Negeri Kupang.
b) Manfaat praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan
pemikiran bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang untuk
lebih mengembangkan daya tarik wisata pantai Oesina agar
lebih diminati oleh wisatawan yang dapat memberi dampak
baik bagi ekonomi masyarakat sekitar.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan refrensi bagi penelitian
selanjutnya, yang meneliti tentang dampak daya tarik wisata
terhadap ekonomi.
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1.2 Konsep Pariwisata
Pengertian Pariwisata Dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun
2009 Tentang Kepariwisataan Pasal 1 Ayat 3, pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah. Pengertian pariwisata dalam Isdarmanto (2017: 3),
adalah kegiatan mengisi waktu luang, untuk bersenang-senang,
bersantai, studi, kegiatan agama, dan mungkin untuk kegiatan olahraga.
Menurut I Putu Sudana (2013) Pariwisata adalah suatu aktivitas yang
kompleks yang dapat dipandang sebagai suatu sistem yang besar,
yang mempunyai berbagai komponen seperti ekonomi, ekologi,
politik, sosial, budaya dan seterusnya.
Menurut definisi yang lebih luas yang dikemukakan oleh
Kodhyat pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat
lain bersifat sementara, dilakukan oleh perorangan atau kelompok,
sebagai usaha mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 dan
pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata
merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang untuk bersenang-senang, bersantai, berekreasi dalam
kurung waktu sementara bukan untuk menetap.
Dasar hukum pariwisata diatur dalam Undang – Undang
Republik Indonesia nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisaataan.
Dalam Undang – Undang nomor 10 tahun 2009 di jelaskan tentang
ketentuan umum tentang pariwisata, asas, fungsi dan tujuan pariwisata,
prinsip penyelenggaraan pariwisata, pembangunan pariwisata, kawasan
strategi usaha pariwisata, hak, kewajiban dan larangan, kewenangan
pemerintah dan pemerintah daerah, Koordinasi, badan promosi
pariwisata Indonesia, gabungan industri pariwisata Indonesia, pelatihan
sumber data manusia, standarisasi, sertifikasi dan tenaga kerja,
8
pendanaan, sanksi admistrasi, ketentuan pidana, ketentuan peralihan
dan ketentuan penutup.
Jenis – jenis Pariwisata Pariwisata juga perlu digolongkan
menurut jenisnya. Hal ini diperlukan untuk memudahkan
penyusunan statistik dan data penelitian serta peninjauan yang lebih
akurat di bidang ini. Jenis-jenis pariwisata yang dikenal dewasa ini,
antara lain:
a) Wisata Budaya Perjalanan ini dimaksudkan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup, mempelajari keadaan
rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, seni serta budaya
mereka. Jenis wisata budaya ini adalah jenis yang paling populer
di negara kita.
b) Wisata Kesehatan Tujuan dari wisata ini adalah menukar keadaan
dan lingkungan tempat dimana dia tinggal sehari-hari demi
kepentingan beristirahat secara jasmani dan rohani. Misalnya
dengan mengunjungi mata air panas mengandung mineral yang
dapat menyembuhkan, tempat-tempat yang menyediakan
fasilitas-fasilitas kesehatan dan lain -lain.
c) Wisata Olahraga Wisata ini memiliki pengertian bahwa
wisatawan- wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan
olahraga atau memang sengaja mengambil bagian aktif dalam
pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games,
Olimpiade, dan lain - lain.
d) Wisata Komersial Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat
komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan
sebagainya.
e) Wisata Industri Wisata ini erat hubungannya dengan wisata
komersial. Wisata industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh
rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awang ke
suatu kompleks atau daerah perindustrian dengan maksud dan
9
tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.
f) Wisata Politik Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dengan aktif dalam
peristiwa kegiatan politik seperti misalnya ulang tahun
kemerdekaan 17 Agustus di Jakarta, penobatan Ratu Inggris di
London, dan sebagainya dimana biasanya fasilitas akomodasi,
saran angkutan dan atraksi beraneka warna diadakan secara
megah dan meriah bagi para pengunjung.
g) Wisata Konvensi Wisata ini dekat dengan wisata politik.
Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi ini
dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan
tempat bersidang bagi para peserta suatu konferensi,
musyawarah, konvensi, atau pertemuan lainnya yang bersifat
nasional maupun internasional.
h) Wisata Sosial Yang dimaksud dengan wisata sosial adalah
pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk
memberi kesempatan pada golongan masyarakat ekonomi lemah
untuk mengadakan perjalanan, seperti misalnya kaum buruh,
pemuda, pelajar atau mahasiswa, petani, dsb.
i) Wisata Pertanian Hampir sama dengan wisata indsustri, wisata
pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke
proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang, dan sebagainya
dimana rombongan wisatawan dapat melakukan kunjungan dan
peninjauan.
j) Wisata Maritim atau Bahari Jenis wisata ini banyak dikaitkan
dengan kegiatan olahraga di air seperti memancing, berlayar,
menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar,
balapan mendayung, berkeliling melihat pemandangan dibawah
permukaan laut serta berbagai rekreasi perairan lainnya.
k) Wisata Cagar Alam Jenis wisata ini biasanya banyak
diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang
10
mengkhususkan usaha-usaha dengan jalur mengatur wisata ke
tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah, dan
sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.
l) Wisata Buru Jenis wisata ini banyak dilakukan di negara-negara
yang memiliki daerah atau tempat berburu yang diijinkan oleh
pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro
perjalanan.
m) Wisata Pilgrim Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan
agama, sejarah, adat istiadat, dan kepercayaan umat atau
kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim ini banyak
dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk
memperoleh restu dan kekuatan batin. Wisata ini banyak
dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat
suci, ke makam- makam orang besar atau pemimpin yang
diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, dll.
n) Wisata Bulan Madu Wisata bulan madu adalah suatu
penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan pengantin
baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus
dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan
mereka. Wisata ini biasanya dilakukan selama satu bulan setelah
pernikahan dilangsungkan ke tempat-tempat tujuan yang
romantis
o) Wisata Kuliner Dewasa ini, jenis wisata ini sedang populer di
Indonesia, yaitu wisata yang memiliki tujuan untuk mencicipi
aneka kuliner khas yang dimiliki oleh suatu daerah yang
dijadikan tujuan perjalanan. Daerah tujuan wisata yang
dikunjungi, biasanya memiliki aneka kuliner unik yang hanya
dimiliki daerah tersebut, sehingga mengunggah selera wisatawan
untuk mencoba kuliner tersebut.
11
2.1.3 Daya Tarik Wisata
12
2.1.4 Dampak Ekonomi Pariwisata
13
c. Timbulnya biaya tambahan lain bagi perekonomian
setempat.
14
bekerja dan
sekaligus dapat
menambah
pendapatan untuk
menunjang
kehidupan rumah
tangganya.
2 Fahmiriza W. Dampak kawasan Deskript Hasil dari penelitian
Dananjaya Pariwisata Pantai if ini menunjukan
(2019) Bayem Terhadap Kualitati bahwa kegiatan
Kegiatan Ekonomi f kepariwisataan
Masyarakat di Desa memberi dampak
Keboireng terhadap
Kecamatan Besuki perekonomian
Kabupaten terhadap masyarakat
Tulungagung desa Keboireng.
3 Meifry Dampak Pariwisata Deskript Hasil penelitian
Emjulia Terhadap Ekonomi if menunjukan bahwa
(2013) masyarakat sekitar Kualitati pariwisata
obyek wisata Pantai f berdampak pada
Bolihutuo Kabupaten Ekonomi
Boalemo masyarakat sekitar
dan sebagai
penyumbang devisa
yang cukup besar,
pariwisata menjadi
salah satu andalan
terutama dalam
suatu daerah yang
sedang
mengembangkan
15
aspek pariwisata,
secara ekonomi
dampak dari adanya
pariwisata dapat
meningkatkan
kesejatehraan
ekonomi
masyarakat lokal.
(Sumber :penulis 2021)
16
(Sumber: penulis 2021)
17
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
18
BAB III
METODE PENELITIAN
19
secara langsung dari sumber tanpa perantara. Dalam penelitian
ini yang menjadi sumber data primer adalah masyarakat
sekitar Pantai Oesina yang memiliki usaha di Pantai Oesina,
masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Oesina dan pihak
pengelola Pantai Oesina.
2. Data Sekunder
Dalam sugiyono (2013: 402), data sekunder adalah
sumber data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul
data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data sekunder
dalam penelitian ini berupa dokumen, buku, jurnal, artikel dan
sebagainya.
.
3.3 Subjek dan Objek penelitian
20
1. Masyarakat yang bertempat tinggal di Pantai Oesina Kabupaten
Kupang Barat yang Pemilik usaha dikawasan wisata Pantai Oesina
(minimal 5 orang)
2. Pihak pengelola Objek wisata Pantai Oesina yaitu Pokdarwis.
3.4.1 Observasi
3.4.2 Wawancara
21
penulis akan mewawancarai masyarakat pelaku usaha di sekitar
pantai Oesina dan masyarakat yang tinggal disekitar pantai Oesina.
3.4.3 Dokumentasi
22
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan
Huberman (Sugiyono, 2013: 341), menyatakan bahwa yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif. Pada tahap ini, data yang
telah dipilah sebelumnya oleh peneliti yaitu data yang mengarahkan
peneliti pada tujuan utama penelitian akan disajikan dengan teks
yang bersifat naratif.
3. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap penarikan kesimpulan ini, hal yang dilakukan
adalah memberikan kesimpulan terhadap analisis/penafsiran data
dan evaluasi kegiatan yang mencakup pencarian makna serta
pemberian penjelasan dari data yang telah diperoleh. Penarikan
kesimpulan dilakukan secara bertahap, yang pertama menyusun
simpulan sementara, tetapi dengan bertambahnya data maka perlu
dilakukan verifikasi data, yaitu dengan cara mampelajari kembali
data-data yang ada. Kedua, menarik simpulan akhir setelah
kegiatan pertama selesai. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan
jalan membandingkan kesesuaian pernyataan responden dengan
makna yang terkandung dalam masalah penelitian secara
konseptual.
Keseluruhan data yang diperoleh dikumpulkan dan
diseleksi mana yang akan ditampilkan, setelah itu baru dilakukan
interpretasi data. Interpretasi data berusaha mencari makna dan
implikasi yang lebih luas tentang hasil penelitian. Interpretasi data
dilakukan dengan mencoba mencari pengertian yang lebih luas
tentang hasil-hasil yang didapat dengan membandingkan hasil
23
analisa dengan kesimpulan peneliti lain dan dengan
menghubungkan kembali hasil interpretasi dengan teori.
KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Survei Lokasi
Penyusunan
proposal
Pengumpulan
Data
Pengelolaan Data
Penyelesaian
Skripsi
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Letak Geografi
Letak geografi Desa Lifuleo dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Uraian Keterangan
1 Luas Wilayah 6,80 KM
2 Jumlah dusun 4
3 Obritas 1. Jarak ke Kecamatan : 6 KM
2. Jarak ke Kota : 13KM
3. Jarak Ke Kabupaten : 61 KM
4 Perbatasan Utara : desa oetmanunu
Timur : Desa Tablolong
Barat : Desa Tuadale
Selatan : Desa Oisini
25
a. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Masyarakat Desa Lifuleo terdiri dari berbagai macam profesi,
namun kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai nelayan dan
petani. Keadaaan penduduk berdasarkan mata pencaharian, dapat
dilihat dari tabel 6 sebagai berikut ini;
26
jiwa berjenis kelamin laki – laki dan 632 jiwa berjenis kelamin
perempuan.
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 1.211
2 Islam -
3 Katholik 75
(Sumber; Kantor Desa Lifuleo, 2019)
27
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat di
Desa Lifuleo beragama Kristen protestan yang dibuktikan dengan
jumlah sebesar 1.211 orang.
Pantai Oe’sina atau juga sering disebut dengan Pantai Air Cina
adalah sebuah objek wisata terletak di Desa Panaf, Kabupaten Kupang
Barat, Nusa Tenggara Timur yang diresmin pada bulan mei 2017.
Penamaan Pantai Air Cina tak terlepas dari kisah puluhan tahun lalu,
pantai ini sebagai tempat bersandar kapal dari China, adapun cerita
yang menyebutkan bahwa orang dari Desa Nefo menyebut pantai ini
Oe’sina, yaitu ‘oe’ yang berarti air dan sina yang artinya ‘nenek
moyang’ orang Desa Nefo yang hidup di sekitar pantai tersebut.
28
Sumber : Dokumentasi penulis (2021)
Gambar 2. Pesona pantai Oe’sina
2) Something to do
Hari libur bisa dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk
beristirahat, berkumpul bersama keluarga maupun melepaskan
penat dari kegiatan sehari–hari, tak jarang tempat–tempat wisata
dengan suguhan panorama alam, seperti pantai menjadi incaran
banyak wisatawan baik untuk refresing, jalan–jalan, berfoto,
menikmati pemandangan yang ada ataupun dengan tujuan lain. Di
Pantai Oe’sina wisatatawan bisa menikmati bermacam–macam
aktivitas dan rekreasi di kawasan objek wisata sesuai dengan
keinginan wisatawan. Contohnya seperti bermain bola, berenang,
memancing, bersantai melihat pemandangan, berjalan
mengelilingi pinggiran pantai dan pada sore hari wisatawan bisa
menikmati sunset.
Semua aktifitas wisata yang dilakukan di pantai Oesina
tentunya didukung oleh fasilitas dan sarana prasaran yang telah
tersedia. Diaman Pantai Oesina telah tersedia beberapa fasilitas.
Fasilitas – fasilitas pendukung yang terdapat di pantai Oe’sina
sudah cukup baik seperti adanya 5 toilet umum, 1 kamar mandi,
tempat sampah, lopo dan aula yang disediahkan bagi wisatawan.
Jadi pantai Oesina menyuguhkan berbagai macam aktifitas
yang bisa dilakukan oleh wisatawan serta didukung oleh fasilitas
29
yang yang tersedia sudah cukup baik yang dapat menarik minat
wisatawan untuk berkunjung.
30
baik. Selain itu Akses menuju Pantai Oe’sina berjarak kurang lebih
16 km dari Kota Kupang, perjalanan menuju lokasi Pantai Oe’sina
dapat ditempuh dalam waktu 1–2 jam lamanya, dengan mengunakan
kendaraan roda dua maupun roda empat.
pada awal tahun 2020 maka, Pantai Oe’sina ditutup sementara dan
seminggu dua kali yaitu pada hari Sabtu dan Minggu dengan
Rp.2.000/perorangan.
31
Sumber : Dokumentasi penulis (2021)
dampak positif dan negatif, berikut ini adalah dampak positif dan
32
penghasilan mereka tetapi pada saat pemerintah menerapkan
kebijakan New Normal dengan memperhatikan protokol
kesehatan maka masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas
ekonomi mereka di Pantai Oe’sina dengan memperhatikan
protokol kesehatan dan pada saat era New Normal objek wisata
Pantai Oe’sina hanya dua minggu sekali yaitu pada hari sabtu
dan minggu maka masyarakan hanya bisa berjualan pada hari
Sabtu dan Minggu saja.
33
bahwa pantai Oe’sina berdampak pada ekonomi masyarakat
sekitar walaupun sejak adanya wabah Covid – 19 dan
kunjungan wisatawan yang tidak seramai dulu tetapi dengan
pendapatannya perminggu seperti ini masih bisa membantu
ekonomi keluarganya.
c. Saudari Dina merupakan seorang pedagang minuman dan
makanan ringan di Pantai Oe’sina sejak tahun 2018,
pendapatan dari hasil berjualan adalah Rp.100.000,00 –
Rp.200.000,00/hari. Beliau mengatakan bahwa pantai Oe’sina
berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar karena dengan
dia berjualan di sini dapat membantu biaya perkuliahan dan
kebutuhannya.
d. Ibu Mince merupakan pedagang minuman dan makanan
kecil – kecilan di Pantai Oe’sina sejak tahun 2017, pendapatan
dari hasil berjualan adalah Rp.100.000,00 – Rp.
200.000,00/hari. Beliau mengatakan bahwa pantai Oe’sina
berdampak pada ekonomi masyarakat walaupun adanya wadah
Covid – 19 dan kunjungan wisatawan yang tak seramai dulu,
tetapi dengan pendapatan seperti ini masih dapat membantu
ekonomi keluarganya.
e. Ibu Rani merupakan penjual minuman dan makanan Pantai
Oe’sina sejak tahun 2016, pendapatan dari hasil berjualan
adalah Rp.100.000,00 – Rp.200.000,00/minggu. Beliau
mengatakan bahwa pantai Oe’sina berdampak pada ekonomi
masyarakat dan dengan pendapatan seperti ini bisa membantu
ekonomi keluarganya.
f. Bapak Markus yang sehari – hari hanya berharap dari hasil
usahanya sebagai seorang pedagang buah kelapa muda di daya
tarik wisata ini menguleti usahanya sejak 2018 mengatakan
bahwa wisata pantai Oe’sina sangat berdampak pada ekonomi
masyarakat sekitar. hal ini dapat dilihat dari pendapatan bapak
34
Markus yaitu Rp.100.000,00 – Rp.300.000,00/minggu. Bapak
Markus mengatakan bahwa dia hanya bekerja sebagai
pedagang kelapa di Pantai ini dan ini dapat membantu dia
memenuhi kebutuan ekonomi keluarganya.
35
a) Adanya persamaan dagangan dan perbedaan harga yang
mempengarui minat wisatawan untuk membeli.
b) Adanya warung atau cafe yang dibangun oleh investor dari
luar dengan modal yang lebih besar dan menu yang lebih
bervariasi, pastinya akan mempengarui minat wisatawan
untuk lebih tertarik membeli.
36
pelaku pengelolah pantai Oesina (pokdarwis) seksi
kebersihan mengatakan bahwa” dengan adanya daya tarik
wisata pantai oesina dapat membantu masyarakat untuk
membuka usaha kecil – kecilan dengan tujuan untuk
membantu perekonomian rumah tangga mereka, jadi
masyarakat yang dulunya hanya sebagai nelayan dan
petani rumput laut mereka juga bisa bergabung dengan
pokdarwis ada yang di tugaskan sebagai pegawai
kebersian dan keamanan dengan upah Rp.100.000.00/hari
dan gaji pertahun Rp.3000.000,00 dengan begitu itu bisa
untuk membantu kebutuhan mereka sehari – hari dan
bapak Rian berharap pantai Oe’sina lebih lagi di promosi
oleh para wisatawan sehingga menarik banyak wisatawan
yang pengunjung ”(Hasil wawancara 03/07/2021 pukul
16:00 WITA)
37
membuka usaha dagangan, sebagai pegawai kebersihan dan
keamanan, akan tetapi karena adanya wabah covid-19 yang
mengharuskan pemerintah untuk menutup lokasi wisata maka
masyarakat desa Lifuleo yang menjadikan pantai ini sebagai
lahan pekerjaan akan kehilangan pekerjaan atau menganggur
b. Adanya pengusaha dari luar yang memiliki modal besar yang
bisa saja membuka restoran atau cafe akan mempengarui
perkembangan pengusaha-pengusaha kecil yang berasal dari
masyarakat lokal.
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapati bahwa dampak daya
tarik wisata pantai Oe’sina secara keseluruhan sudah memberi dampak
kepada ekonomi masyarakat sekitar. ini dibuktikan dengan kriteria daya tarik
wisata pantai Oe’sina yang sudah cukup baik dan dapat menarik minat
wisatawan untuk berkunjung.
38
Namun yang menjadi fokus pembahasan dalam hal ini adalah
Dampak ekonomi pariwisata terhadap b) Dampak terhadap pendapatan
masyarakat, c) Dampak terhadap kesempatan kerja, yang dilihat dari
dampak negative dan dampak posisitif.
39
a. Adanya persamaan dagangan dan perbedaan harga yang
mempengarui minat wisatawan untuk membeli.
b. Adanya warung atau cafe yang dibangun oleh investor dari luar
dengan modal yang lebih besar dan menu yang lebih bervariasi,
pastinya akan mempengarui minat wisatawan untuk lebih tertarik
membeli
2. Dampak negatif
a. Ketergantungan terlalu besar pada bidang pariwisata
Ketika banyak masyarakat Desa Lifuleo yang memiliki usaha di
pantai Oe’sina sudah tergantung dengan pantai ini atau menjadikan
pantai Oe’sina ini sebagai lahan pekerjaan seperti membuka usaha
dagangan, sebagai pegawai kebersihan dan keamanan, akan tetapi
karena adanya wabah covid-19 yang mengharuskan pemerintah
untuk menutup lokasi wisata maka masyarakat desa Lifuleo yang
menjadikan pantai ini sebagai lahan pekerjaan akan kehilangan
pekerjaan atau menganggur .
b. Adanya pengusaha dari luar yang memiliki modal besar yang bisa
saja membuka restoran atau cafe akan mempengarui
perkembangan pengusaha-pengusaha kecil yang berasal dari
masyarakat lokal
Pendapatan dari bisnis atau usaha pariwisata dan penyerapan tenaga kerja
juga di dukung dengan keadaan daya tarik wisata pantai Oe’sina, dimana kita
bisa melihat bahwa daya tarik wisata pantai Oe’sina memiliki kriteria daya
tarik yang diminati oleh wisatawan, dilihat dari something to see, something
to do, something to buy, something to arrived dan something to stay yang di
miliki oleh pantai Oe’sina membuat banyak wisatawan tertarik untuk
berkunjung ke pantai Oe’sina.
Jadi dari hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata
pantai Oe’sina memiliki dampak positif yang baik untuk masyarakat Desa
Lifuleo ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pendapatan dan
40
penyerapan tenaga kerja yang terjadi di daya tarik wisata pantai Oe’sina
kabupaten kupang, kecamatan kupang barat.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Kesimpulan
42
5.2 Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
Kodhyat & Raimini. 1992. Kamus Pariwisata dan Perhotelan. Jakarta: Rasindo
44
LAMPIRAN
45
CURICULUM VITAE
4. Domisili : Maulafa
5. Agama : Kristen
7. Riwayat Pendidikan :
46
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
Jln. Adisucipto.PO.BOX.139 Kupang Telp. (0380)881245 Fax.
(0380)881246
Website : www.pnk.ac.id
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Daerah Asal :
47
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
Jln. Adisucipto.PO.BOX.139 Kupang Telp. (0380)881245 Fax.
(0380)881246
Website : www.pnk.ac.id
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan Terahir :
Pekerjaan :
Daerah Asal :
48
Foto daya tarik wisata Pantai Oe’sina
49
Foto fasilitas Wc di Pantai Oe’sina
50
Foto fasilitas gedung pusat informasi Pantai Oe’sina
51
Foto bersama bapak Rian anggota pokdarwis seksi kebersihan
52
Foto bersama bapak Aris pelaku usaha di pantai Oe’sina
53
Foto bersama ibu Mince pelaku usaha di pantai Oe’sina
54
Foto bersama ibu Indah pelaku usaha di pantai Oe’sina
55