Anda di halaman 1dari 14

M A K A L A H

PERENCANAAN PAKET WISATA

Disusun Oleh :

1. MUHAMMAD AZUWAR
2. M. FAISAL SYAFRUDIN
3. PANDU PUTRA ANUGRAH

1
KATA PENGANTAR

Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


kemudahan serta kesempatan kepada kami selaku penyusun makalah ini, sehingga
makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya dan dapat dibaca oleh
pembaca sekalian.
Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas yang harus kami
tempuh sehingga sudah menjadi kewajiban kami untuk menyelesaikannya dengan
baik dan semaksimal mungkin kami tulis apa yang menjadi referensi dan rujukan
pada tema Penyusunan Paket Wisata.
Dalam penyusunannya sudah barang tentu kami temui kesulitan, namun
karena adanya bantuan dari berbagai pihak maka semua dapat teratasi. Untuk itu
dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu selesainya penyusunan makalah ini.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna menjadi referensi dalam
menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang dunia wisata serta bisa menjadi
rujukan dalam mencari tambahan wawasan khususnya pada bidang pariwisata.

Mataram , Agustus 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................i

Kata Pengantar .......................................................................................ii

Daftar Isi .................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............................................................................1

1.2 Pembatasan Masalah .....................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Perencanaan Paket Wisata ............................................................3

2.2. Sejarah Paket Wisata ....................................................................4

2.3. Mampat Sebuah Perjalanan ..........................................................5

2.4. Mengidetifikasi jasa ......................................................................5

2.5. Memmilih dan mengkombinasikan jasa .......................................6

2.6. Mencatat dengan tepat data pelangan ...........................................8

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas yang memiliki
peran penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Bahkan sektor
pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perekonomian suatu
Negara, karena sektor pariwisata melebihi sektor migas serta industri
lainnya apabila dikelola dengan baik.
Perkembangan sektor pariwisata di indonesia ini merupakan suatu
bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga
memungkinkan pendapatan masyarakat juga semakin meningkat, sehingga
banyak di antara mereka menggunakan waktu luangnya untuk melakukan
perjalanan wisata, di dalam maupun ke luar negeri.
Kegiatan wisata tak dapat dipungkiri akan selalu menjadi kebutuhan
dasar setiap manusia untuk menghilangkan kejenuhan yang dilakukan setiap
hari (Razak dan Supriharjo, 2013). Pariwisata telah tumbuh menjadi sebuah
industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang sangat baik
seakan-akan telah menjadi kebutuhan pokok manusiawi (Mudayanti, 2008).
Sehingga saat ini banyak yang terjun menggeluti dunia usaha jasa biro
perjalanan tour dan travel dengan berbagai paket wisata yang ditawarkan
untuk wisatawan.
Biro Perjalanan wisata adalah suatu perusahaan yang usaha dan
kegiatanya merencanakan dan menyelenggarakan perjalanan wisata, dengan
tujuan mengambil keuntungan dari penyelenggaraan tersebut. Biro
perjalanan tour dan travel akan membuat paket wisata semenarik mungkin
yang nantinya akan ditawarkan ke para wisatawan yang ingin melakukan
kegiatan pariwisata, sehingga akan memiliki daya tarik wisatawan untuk
menggunakan jasa biro tersebut. Paket wisata adalah perpaduan dari

4
beberapa prodak wisata (minimal dua produk) yang dikemas menjadi satu
kesatuan harga yang tidak dapat dipisahkan, dari definisi di atas dapat
diketahui bahwa suatu paket wisata sudah dirancang sedemikian rupa
dengan harga yang sudah ditentukan dengan termasuk pula biaya-biaya
pengangkutan, akomodasi, obyek yang dikunjungi dan sebagainya (Desky,
1999 dalam Wihatmoko, 2008).
Peran dari jasa biro perjalanan tersebut sangat penting untuk
perkembangan sektor pariwisata di Indonesia. Jasa biro perjalanan tour dan
travel dapat dikatakan sebagai penggerak bisnis pariwisata dan promotor.
Karena jasa biro perjalanan akan menarik minat wisatawan sebanyak-
banyaknya untuk menggunakan jasa tersebut untuk berkunjung ke suatu
objek wisata dengan memberikan kesan menyenangkan, kenyamanan,
keramahan dan keselamatan. Serta jasa biro perjalanan akan
mempertimbangkan kualitas pelayanan, karena memiliki hubungan yang
erat dengan kepuasan wisatawan. Kepuasan wisatawan yang merupakan
konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu persepsi
konsumen terhadap kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktor situasi
dan personal dari konsumen.

1.2. Pembatasan Masalah


Membaca latar belakang yang telah kami uraikan maka kami
mengambail sebuah permasalahan yang kami angkat dalam pembahasan
makalah ini yaitu tentang Perencanaan Paket Wisata.

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini selaian sebagai salah satu tugas
wajib kami dalam penilaian yang dilakukan oleh pendidik, juga sebagai
sarana belajar dalam menyusun makalah dengan teknik yang benar, serta
sebagai sarana untuk menambah wawasan khususnya dalam bidang usaha
jasa pariwisata.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perencanaan Paket Wisata


Merencanakan sesuatu bila dilakukan dengan baik tentu akan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan dapat pula memperkecil
semua efek sampingan yang tidak menguntungkan. Karena itu pentingnya
perencanaan dalam pengembangan pariwisata sebagai suatu industri tidak
lain ialah agar perkembangan industri pariwisata sesuai dengan apa yang
telah dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran yang dikehendaki, baik itu
ditinjau dari segi ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan hidup.
Aspek perencanaan kepariwisataan terdiri atas unsur wisatawan,
unsur aksesbilitas (transportasi), unsur atraksi dan unsur informasi. Unsur
wisatawan yang menggambarkan karakteristik wisatawan, pola budaya dan
aktivitas yang dilakukan akan terbentuk apabila unsur informasi yang ada
dapat diterima. Sumber informasi biasanya berasal dari guide atau informasi
yang bersifat langsung. Karakteristik wisatawan akan memberikan pengaruh
terhadap kebutuhan unsur transportasi baik transportasi dari dan ke atraksi
wisata maupun aksesbilitas di dalam atraksi wisata. Unsur atraksi lebih
mengikat terhadap service yang diberikan kepada wisatawan. Atraksi yang
baik akan memberikan informasi yang tepat kepada wisatawan untuk
datang. Kondisi aksesbilitas yang baik akan mampu memberikan manfaat
yang signifikan terhadap kunjungan wisatawan.
Secara umum, manfaat dari produk perencanaan yang dilakukan
adalah (Terry G.R., 1982):
a. Melakukan inventarisasi mengenai semua fasilitas yang tersedia dan
potensi yang dimiliki.
b. Menaksir pasaran pariwisata dan mencoba melakukan proyeksi lalu –
lintas wisatawan pada masa yang akan datang.

6
c. Memperhatikan di daerah belahan dunia mana permintaan (demand)
adalah lebih besar dari pada persediaan atau penawaran (supply).
d. Melakukan penelitian kemungkinan perlunya penanaman modal, baik
modal dalam negeri maupun modal asing.
e. Melakukan perlindungan terhadap kekayaan alam yang dimiliki dan
memelihara warisan budaya bangsa serta adat astiadat suatu bangsa yang
ada.

2.2. Sejarah Paket Wisata


Paket wisata yang ada sekarang ini tidak terlepas dari perkembangan
pariwisata pada masa lampau. Thomas Cook adalah orang yang pertama kali
menciptakan paket wisata ini pada tanggal 5 Juli 1854. Thomas Cook
menyelenggarakan paket wisata dengan perjalanan menggunakan kereta api
pergi pulang dari Leicester-Loughborough untuk melihat sebuah pameran
yang sedang diadakan. Berkat promosi yang terus-menerus dilakukan
Thomas, jumlah peserta paket wisata tersebut sangat banyak.
Hal yang mendasari kegiatan wisata yang diselenggarakan oleh
Thomas Cook disebut paket wisata karena perjalanan menggunakan kereta
api dari Leicester-Loughborough dikemas dalam satu paket dengan jadwal
yang telah ditentukan dan biaya yang telah ditentukan oleh Thomas sudah
termasuk biaya akomodasi kereta api pergi pulang, dan biaya kunjungan ke
pameran di Loughborough. Merasa yakin bahwa telah berhasil
menyelenggarakan paket wisata dengan baik, maka Thomas Cook kemudian
mendirikan sebuah biro perjalanan dengan menggunakan namanya sendiri,
Thomas Cook. Biro perjalanan ini menyelenggarakan paket wisata serupa
ke berbagai daerah di Inggris .
Selain memberikan jasa paket wisata, Thomas Cook
memperkenalkan penggunaan nilai tukar pada tahun 1867. Nilai tukar
tersebut dinamakan voucher. Dengan voucher ini, maka orang yang
mengikuti paket wisata tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang dalam
setiap kegiatan paket wisata. Misalnya, akomodasi perjalanan pergi pulang,

7
makan, minum, dan menginap di hotel. Kesemuanya ini telah ditanggung
oleh perusahaan perjalanan yang bersangkutan.

2.3. Manfaat sebuah perjalanan


Perjalanan wisata atau tur merupakan sebuah perjalanan yang
memiliki ciri -ciri sebuah perjalanan, tetapi dia mempunyai ciri k has yang
memperhatikan kegiatan wisata. Menurut Nuriata (1992:12) secara umum
ciri dari sebuah tur ialah: sebuah perjalanan keliling dan kembali lagi ke
tempat asal; perjalanan dilaksanakan dalam keadaan santai; perjalanan
bertujuan untuk memberikan kepuas an kepada peserta perjalanan;
perjalanan dirangkai dari berbagai komponen perjalanan yang diperlukan
dalam pencapaian tujuan perjalanan; perjalanan dilengkapi dengan
mengunjungi obyek atau atraksi wisata; perjalanan tidak mempunyai tujuan
untuk mencari naf kah bagi peserta perjalanan; uang belanja orang yang
mengadakan perjalanan berasal dari uang yang diperoleh di tempat asal
perjalanan; peserta perjalanan tinggal untuk sementara waktu di tempat
tujuan perjalanan, tidak untuk menetap; dan perjalanan dilaksanakan dalam
waktu yang ditentukan.
Penjelasan tambahan yang diutarakan oleh Nuriata (1992:11) bahwa
pengertian tur dapat ditinjau dari pandangan sebagai suatu produk dan
sebagai suatu perjalanan. Tur sebagai suatu produk adalah suatu rencana
perjalanan men uju satu atau beberapa tempat persinggahan, dan kembali
lagi ke tempat asal dengan serangkaian komponen perjalanan yang
diperlukan dalam perjalanan tersebut. Sedangkan tur sebagai suatu
perjalanan adalah suatu kegiatan perjalanan yang mempunyai ciri -ciri
tersendiri yang memberi warna wisata, bersifat santai, gembira, bahagia dan
untuk bersenang -senang. Hal itulah yang membedakan tur dengan
perjalanan lainnya.

8
2.4. Mengidentifikasi jasa yang akan dipesan berdasarkan permintaan
pelangan atau perusahan
Paket wisata itu sendiri berdasarkan sifat pembuatannya dibedakan
menjadi dua yaitu ready made tour dan tailor made tour (Nuriata,
1992:36). Ready made tour adalah suatu produk paket wisata di mana
komponen -komponennya sudah ditetapkan, tidak dapat diubah - ubah dan
dapat langsung dibeli oleh wisatawan, dengan kata lain produk sewaktu -
waktu dapat diselenggarakan.
Berbeda dengan tailor made tour yang sifat paket wisatanya dapat
diubah-ubah komponen-komponennya sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Walaupun paket wisata berbeda sifat pembuatannya, akan tetapi
tetap saja diperlukan suatu perencanaan yang matang agar fasilitas-fasilitas
yang akan dipakai dalam berwisata dapat memuaskan wisatawan yang
membeli paket tur tersebut.

2.5. Memilih dan mengkombinasikan jasa untuk memenuhi kebutuhan


suatu pelanggan atau perusahaan
Paket wisata ditinjau dari perspektif ekonomi dapat dianggap sebagai
suatu produk. Bentuk atau produk dari paket wisata merupakan
penggabungan atau pengemasan dari obyek dan atraksi wisata, akomodasi,
transportasi, makanan dan lain -lain.
Biro Perjalanan Wisata (BPW) atau istilah internasionalnya disebut
dengan tour operator merencanakan komponen komponen mana yang akan
dipilih dan dikemas untuk memenuhi kepuasan wisatawan. Pemilihan,
pengemasan dan penyusunan komponen -komponen wisata yang dilakukan
oleh tour operator ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang
diwujudkan dalam suatu produk.
Komponen wisata meliputi fasilitas-fasilitas yang terlibat dalam
penyelenggaraan wisata, dimana wisata terjadi karena adanya keterpaduan
antara berbagai fasilitas yang saling mendukung dan berkesinambungan.
Adapun komponen wisata yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Sarana transportasi

9
Sarana transportasi terkait dengan mobilisasi wisatawan, tetapi
transportasi tidak hanya dipakai sebagai sarana untuk membawa
wisatawan dari satu tempat ke tempat lain saja, namun juga dipakai
sebagai atraksi wisata yang menarik
b. Sarana akomodasi
Sarana akomodasi dibutuhkan apabila wisata diselenggarakan dalam
waktu lebih dari 24 jam dan direncanakan untuk mengunakan sarana
akomodasi tertentu sebagai tempat menginap.
c. Sarana makanan dan minuman
Dilihat dari lokasi ada restoran yang berada di hotel dan menjadi bagian
atau fasilitas hotel yang bersangkutan, ada pula restoran yang berdiri
sendiri secara independen.
d. Obyek dan atraksi wisata
Objek dan atraksi wisata dapat dibedakan atas dasar asal-usul yang
menjadi karakteristik objek atau atraksi tersebut, yaitu wisata alam,
wisata sejarah, wisata budaya, wisata ziarah dan wisata hiburan.
e. Sarana hiburan
Hiburan pada hakikatnya adalah salah satu atraksi wisata. Hiburan
bersifat massal, digelar untuk masyarakat umum dan dan bahkan
melibatkan masyarakat secara langsung serta tidak ada pemungutan
biaya yang menikmatinya, dimana hiburan semacam ini disebut
amusement.
f. Toko cenderamat
Toko cenderamata erat kaitannya dengan oleh-oleh atau kenang-
kenangan dalam bentuk barang tertentu.
g. Pramuwisata dan pengatur wisata (guide dan tour manager)
Pramuwisata dan pengatur wisata adalah petugas purna jual yang
bertindak sebagai wakil perusahaan yang mengelola wisata untuk
membawa, memimpin, memberi informasi dan layanan lain kepada
wisatawan sesuai dengan acara yang disepakati.

10
2.6. Mencatat dengan tepat data pelanggan
Menjalankan sebuah bisnis tentu berhubungan dengan yang namanya
pelanggan. Setiap pelanggan tentu memiliki data, adanya data tersebut
memiliki fungsi yang bisa menjadikan sebuah langkah dalam menentukan
kebijakan. Hal tersebut menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk
mengetahui data pelanggan untuk memiliki sebuah bisnis yang lebih baik
lagi.

Dengan mengenali data pelanggan, ini akan membantu Anda untuk


mendapatkan lebih banyak prospek dan lebih banyak bisnis. Memahami
pelanggan adalah kunci untuk memberi mereka layanan yang baik yang
pada gilirannya menghasilkan hubungan pelanggan yang kuat dan penjualan
baru melalui rekomendasi dari mulut ke mulut yang positif. Berikut alasan
pentingnya mengetahui data pelanggan, diantaranya:

1. Identifikasi Berbagai Kategori Pelanggan Anda

Dengan sebuah data mampu mengidentifikasi berbagai cross-selling sebuah


pelanggan.  Hal ini menjadi penting untuk memahami berbagai parameter di mana
dapat memisahkan kategori dari pelanggan yang ada. Seperti halnya jenis produk
atau layanan yang mereka beli, frekuensi pembelian, lokasi geografis pelanggan
dan sebagainya.

Setelah kategori terbentuk dan pelanggan dipisahkan, menjadi lebih mudah untuk
membingkai pemasaran yang tepat dan kampanye cross-selling dengan pesan
yang ditargetkan. Dengan adanya hal tersebut bisa mendorong nilai lebih untuk
bisnis.

2.  Melacak Perilaku Real-Time Pelanggan

Pelanggan saat ini bisa diketahui dengan sebuah sebuah pendekatan tradisional
dan digital terlebih dengan data pelanggan. Untuk melakukan ini, bisnis harus
cepat dan proaktif dalam pendekatannya. Perlu mengantisipasi kebutuhan
pelanggan untuk melayani mereka di semua platform yang ada.

Dengan adanya sebuah data bisa menjadikan patokan bagaimana perilaku


pelanggan tersebut. tentu bisa menjadikan sebuah peluang yang bisa diambil celah
untuk menjalankan bisnis dan juga mengembangkan bisnis menjadi lebih baik
lagi.

3. Mampu Melacak Dengan Melakukan Pemasaran Email

Dalam sebuah data pelanggan biasanya terdapat sebuah data seperti halnya email
dari pelanggan tersebut. ketika seorang pelanggan mencantumkan email, bisa
dijadikan sarana untuk melakukan penawaran dengan era digital.

11
Dengan data tersebut bisa memahami audiens target dengan lebih baik dengan
mencatat daftar suka dan tidak suka. Perangkat yang ada saat ini tidak terlepas
dengan penggunaan sebuah email. Dengan pengetahuan email bisa menjadikan
sarana membuka peluang baru sehingga bisa selalu memberikan layanan yang
dibutuhkan oleh pelanggan.

4. Bisa Memprediksi Kebutuhan Pelanggan

Dalam sebuah bisnis, membaca kesempatan dengan memprediksi kebutuhan


pelanggan menjadi hal yang penting. Bagaimana tidak, dengan adanya hal
tersebut bisa memberi mereka kekuatan untuk mengekstraksi, memadukan, dan
menganalisis data pelanggan.

Dengan sebuah data pelanggan ini akan mengidentifikasi preferensi pelanggan.


Bahkan mampu mengetahui bagaimana pola pembelian serta memprediksi
kebutuhan pelanggan sebelum pelanggan mengatakannya.

5. Investasikan Pada Keterlibatan Pelanggan Media Sosial

Dengan sebuah data akan pelanggan akan memberikan peluang kita untuk terlibat
dalam sebuah media sosial mereka. Konsumen aktif di saluran media sosial
selama tidak kurang dari 6 jam sehari. Ini jelas menjelaskan peran yang sangat
diperlukan yang dimainkan media sosial dalam membentuk dan memengaruhi
pendapat konsumen.

Dengan mempraktikkan pengalaman ini secara teratur, akan membantu dalam


mengakumulasikan basis data wawasan pelanggan berharga. Tentunya hal
tersebut yang dapat digunakan untuk membingkai pesan yang ditargetkan untuk
sebuah bahan promosi melalui sebuah sosial media.

6. Bisa Fokus Pada Selera Pribadi Pelanggan

Memelihara pelanggan dengan konten informatif tentang produk atau layanan


adalah baikn tetapi jangan membatasi diri hanya untuk itu. Terkadang
memfasilitasi kepentingan umum pelanggan juga memiliki tujuan yang besar. Ini
memberi kesan betapa perhatian terhadap pelanggan dan mendekatkan pembeli.

Banyak usaha startup mengikuti kebijakan di mana mereka menggunakan data


konsumen untuk membingkai bahan atau sumber daya yang beresonansi dengan
minat lain pelanggan. Misalnya berbagi artikel seputar tren terbaru yang terjadi di
beberapa industri lain yang belum tentu terkait dengan produk atau layanan
perusahaan sendiri.

7. Memperbaiki Strategi Pemasaran

12
Sebuah data dapat membantu perusahaan memahami bagaimana konsumen
terlibat dan merespons kampanye pemasaran yang ada dan menyesuaikannya. 
Dengan adanya hal tersebut memberikan sebuah bisnis ide tentang apa yang
diinginkan konsumen berdasarkan apa yang telah mereka lakukan.

Strategi pemasaran bisa menjadikan saran menjalankan bisnis yang lebih baik dan
memiliki omzet yang besar. Dengan berbekal data pelanggan akan memungkinkan
untuk memasarkan pada orang yang benar-benar membutuhkan produk yang
ditawarkan. Ini telah membuka peluang baru di industri yang sebelumnya sangat
sulit dipasarkan.

8. Mengubah Data Menjadi Arus Kas

Perusahaan yang menangkap data juga mendapat untung dari adanya sebuah data.
Untuk pengiklan, memiliki sebuah informasi pelanggan sangat berharga, karena
mampu melihat bagaimana kondisi dari pelanggan yang ada. Itu berarti semakin
banyak sumber data yang berbeda, dapat menarik untuk mengemas profil data
yang lebih menyeluruh.

Data yang ada bisa menjadikan sumber arus kas ketika kita bisa menyiapkan
sebuah hal yang mereka butuhkan. Semakin banyak data yang dimiliki, peluang
yang mereka dapat hasilkan untuk memasarkan produk lebih besar. Dengan
sebuah data yang ada bisa membaca peluang dari pelanggan sehingga sebagai
pebisnis mampu memberikan layanan maupun sebuah produk yang sekiranya
dibutuhkan oleh pelanggan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Paket wisata (package tour) adalah produk perjalanan yang dijual
oleh suatu perusahaan biro perjalanan atau perusahaan transport yang
bekerja sama dengannya dimana harga paket wisata tersebut telah mencakup
biaya perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya (Suwantoro: 1997).
Sedangkan menurut Yoeti (1997), paket wisata merupakan suatu perjalanan
wisata yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu travel agent atau
biro perjalanan atas resiko dan tanggung jawab sendiri baik acara, lama
waktu wisata dan tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi,
serta makanan dan minuman telah ditentukan oleh biro perjalanan dalam
suatu harga yang telah ditentukan jumlahnya.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan paket wisata adalah wisata
paket disusun dengan harga tertentu. Harga paket wisata pada umumnya
sudah termasuk semua komponen yang termasuk kedalam wisata, seperti
transportasi, makan, akomodasi, guide, dan lain-lain.
Paket wisata adalah suatu rencana kegiatan wisata yang telah disusun
secara tetap dengan harga tertentu yang mencakup transportasi, hotel atau
akomodasi, obyek dan daya tarik wisata serta fasilitas penunjang lainnya
yang tertera dalam perjanjian paket wisata tersebut

14

Anda mungkin juga menyukai