Tourism is one of the sector become the most potential for
income countries and regions. In terms of serve the needs of tourists then provided basic facilities tourism. While to promote tourism and marketing role of the government and the community is highly important. Guidance as the elements necessary in tourism destination guide and markets. Because the sustainability of the tourism industry in Kota Manado not separated from the involvement of a guidance. Research objectives, to know life guidance in Kota Manado as individuals and institutions also representation local culture of the people attached to a guidance. The results of research it turns out that a profession guidance open to other professional which is still moving in the tourism as vocational teachers at the school, a lecturer at the college the science of tourism, hospitality employees, students and citizens local inhabiting an area of tourism around an object. The attraction to becoming a guidance in addition to the demands of a profession that is having a hobby traveling, and can get more income.
Keywords: guidance, torism, profession
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 1
PENDAHULUAN daerah”. Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa pariwisata Sektor pariwisata merupakan memerlukan berbagai macam salah satu andalan pemasukan layanan dari semua komponen. devisa, penyedia lapangan kerja Untuk melayani kebutuhan dan penggerak pada perekono- wisatawan inilah maka mian di sekitar obyek wisata. disediakan berbagai fasilitas Karena itu komponen bangsa pokok pariwisata, fasilitas harus turut mendukung kemajuan pelengkap pariwisata, dan sektor pariwisata, baik fasilitas pendukung pariwisata menyangkut tata kelola antara lain: akomodasi, restoran, kebijakannya maupun pengem- angkutan wisata, kawasan wisata, bangan potensi dan pelestarian dan biro perjalanan wisata. obyek wisatanya. Sebagai layaknya komoditi lain, yang Pariwisata di Kota Manado dapat menghasilkan devisa dan sudah terkenal di seantero dunia memperbaiki neraca pembayaran sejak dulu karena keindahan hutang luar negeri, industri taman laut Bunaken. Seiring pariwisata dapat dikategorikan perubahan zaman di berbagai sebagai komoditi ekspor. tempat di wilayah Indonesia Pariwisata dapat mendatangkan ditemukan taman-taman laut pendapatan bagi negara. Negara yang menawarkan keindahannya. bisa mendapat pemasukan yang Setidaknya Kota Manado sendiri luar biasa dari sektor pariwisata terus berbenah dalam mening- jika dikelola baik dan benar. katkan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Dalam Undang Undang pariwisata dengan menempuh Nomor 10 Tahun 2009 tentang berbagai strategi pemasarannya. Kepariwisataan dikemukakan Silih berganti kepemimpinan bahwa “pariwisata adalah Kota Manado dalam kurun satu berbagai macam kegiatan wisata dekade tidak ketinggalan dalam dan didukung berbagai fasilitas prioritas visi dan misi selalu serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, mengedepankan Pariwisata untuk pemasukan pendapatan daerah pemerintah dan pemerintah
2 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
dengan menggunakan slogan wisatawan yang dapat menjadi seperti “Clean and Green City”, guru sekaligus teman dalam “Manado Kota Pariwisata Dunia” perjalanannya. Ibarat perang, dan sekarang “Manado Kota pramuwisata berada di garis Model Ekowisata”. paling depan. Apa yang akan dijelaskan oleh pramuwisata Kualitas dan kuantitas secara tidak langsung mem- destinasi pariwisata merupakan berikan gambaran bagaimana prioritas tujuan pembangunan budaya bangsa Indonesia itu pariwisata. Destinasi pariwisata sendiri. Dengan kata lain Kota Manado memiliki koleksi pramuwisata merupakan duta banyak obyek wisata yang bangsa atau duta daerah tempat menarik dikunjungi. Obyek bertugas, karena itu dalam wisata yang bisa dijumpai di Kota melaksanakan tugasnya seorang Manado berupa wisata alami, pramuwisata dapat memberikan buatan, sejarah dan purbakala, informasi yang benar dan baik gedung bersejarah, lokasi seni tentang negara, daerah, obyek dan budaya, taman dan ornamen wisata, kebudayaan dan hal-hal kota, sampai lokasi wisata lainnya yang akan disampaikan belanja dan kuliner khas Manado. pada wisatawan. Keindahan suatu obyek wisata Dalam memberikan pelaya- tidak akan lengkap jika tidak nan, seorang pramuwista mengetahui cerita dibalik obyek dipantangkan untuk membe- wisata yang dikunjungi. Selain dakan pemberian pelayanan mendapat pengalaman, juga kepada wisatawan yang mendapat pengetahuan yang dilayaninya. Pelayanan yang baru. Karena itu diperlukan diberikan oleh pramuwisata pun seorang pemandu wisata yang akan memberikan kesan bagi bisa membantu untuk wisatawan, jika baik pelayanan menjelaskan segala sesuatu yang yang diberikan maka citra ingin diketahui. Pramuwisata pariwisata dan pramuwisata pun atau guide dalam bahasa Internasional adalah orang yang akan baik, dan hal itu akan membuat kenyamanan bagi para dianggap serba tahu oleh para
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 3
wisatawan membuat mereka kosmos dan mikrokosmos yang serasa ada di negara sendiri mengitari hidup mereka. sehingga bukan tidak mungkin Kesamaan pandangan hidup mereka akan menjadikan merupakan tampilan berpola Indonesia, khususnya Manado budaya yang selalu berulang sebagai tujuan utama mereka saat terus secara kontinyu. melakukan perjalanan wisata. Dalam ruang lingkup ini Dengan semakin banyak mereka kebudayaan menunjuk kepada datang maka akan meningkatkan berbagai aspek kehidupan. Kata devisa negara dan pendapatan itu meliputi cara-cara berlaku, daerah. kepercayaan-kepercayaan dan KEBUDAYAAN sikap-sikap, juga hasil dari kegiatan manusia yang khas Kebudayaan mempengaruhi untuk suatu masyarakat atau nilai-nilai yang dimiliki manusia, kelompok penduduk tertentu. bahkan mempengaruhi sikap dan Kebudayaan adalah usaha perilaku manusia. Dengan kata menemukan kebiasaan-kebiasaan lain, semua manusia merupakan dan batas-batas cara yang masih aktor kebudayaan karena layak dari cara berlaku yang manusia bertindak dalam lingkup merupakan bagian dari kebudayaan. masyarakat yang sedang Kebudayaan merupakan reali- dipelajari (Ihromi,2006). Namun sasi kesamaan pandangan hidup yang pasti kebudayaan adalah manusia ketika membentuk hasil proses belajar, yang dengan komunitasnya yang disebut belajar tersebut maka kesamaan masyarakat. Pandangan hidup pandangan hidup yang berpola yang dimiliki bersama seperti budaya secara kontinyu terus perilaku, kepercayaan, nilai-nilai, menerus yang mendeskripsikan norma, simbol-simbol, sikap dan segala perilaku, kepercayaan dan tindakan, motif dan persepsi. Dan sikap. Sehingga kebudayaan hal tersebut merupakan hasil mencakup keseluruhan sistem aktualisasi mereka kepada gagasan, tindakan dan hasil karya persembahan jagad makro- manusia dalam kehidupan
4 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
masyarakat yang dijadikan milik menjelaskan keputusan diri manusia dengan belajar melakukan perjalanan bagi (Koentjaraningrat,2009:144). wisatawan, kebudayaan masuk dalam dimensi eksternal dan Secara umum pariwisata alam bawah sadar wisatawan menggunakan kebudayaan yang dikategorikan pada dimensi sebagai objek wisatanya. Adapun internal. Kolaborasi komunikasi 12 unsur kebudayaan yang dapat intensif antara keduanya menarik kedatangan wisatawan menghasilkan ekspresi diri dan yaitu, bahasa, masyarakat, gaya hidup sebagai landscape kerajinan tangan, makanan, kebutuhan dan hasrat wisatawan music dan kesenian, sejarah, cara sebagai petunjuk serangkaian kerja dan teknologi, agama atau decision process yang harus kepercayaan, bentuk dan diambil. karakteristik arsitektur daerah tujuan wisata, tata cara Keputusan wisatawan tetap berpakaian, sistem pendidikan, dipengaruhi secara simultan dan aktifitas pada waktu senggang. kontinyu oleh dimensi eksternal dalam kultur yang bersangkutan Bagi pramuwisata unsur-unsur dimana habitat komunitasnya budaya ini sangat penting karena berada. Jadi sebenarnya faktor mampu memetakan level experience melalui dimensi kebutuhan dan keingiannya. eksternalnya menjadi tolak ukur Meskipun terbentuk dari rujukan bagi wisatawan dalam sekumpulan individu dengan menetapkan lima elemen dasar perbedaan sikap dan persepsi dimensi internal individu yang sebelumnya, namun dengan hasil bersangkutan. Artinya seorang belajar maka terbentuk satu pramuwisata harus benar-benar sintesa sistem pandangan hidup memahami kondisi obyektif bersama yang dapat dinilai dari wisatawan tersebut dari ruang ketujuh unsur kebudayaan yang lingkup dimana ketujuh unsur melingkupinya. kebudayaan yang hidup pada Dalam konsep ekspresi diri salah satu elemen dimensi dan gaya hidup untuk eksternal, yang mempengaruhi
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 5
pola pikir, tindak dan perilaku Spillane (2003: 21) sebuah masyarakat yang menjadi mendefinisikan pariwisata focust of interest target pasarnya. sebagai perjalanan dari satu Keyakinan inti destinasi yang tempat ke tempat yang lain, berwujud pada simbol ekspresi bersifat sementara, dilakukan diri dan gaya hidup wisatawan. perorangan maupun kelompok, Berdasarkan ini semua insight sebagai usaha mencari wisatawan merupakan pengga- keseimbangan hidup dalam bungan elemen-elemen dimensi dimensi sosial, budaya, alam dan eksternal, yaitu perception, seni. Mengacu pada definisi yang learning, memory, motives, dipaparkan, dapat dikatakan personality, emotion dan bahwa pariwisata merupakan attitudest, terhadap ketujuh segala sesuatu yang berhubungan elemen dasar unsur budaya yang dengan obyek dan daya tarik bisa dilihat dari pola pikir, tindak wisata. dan perilaku satu kelompok pada Menurut Burkart dan Medlik suatu komunitas tertentu. wisata (Freyer,1993 in Damanik PARIWISATA dan Weber, 2006:11), jasa wisata adalah gabungan produk Sebagai suatu aktivitas, komposit yang terangkum dalam pariwisata telah menjadi bagian atraksi, transportasi, akomodasi, penting dari kebutuhan dasar dan hiburan. Banyak kalangan masyarakat maju dan sebagian yang menyamakan produk dan kecil masyarakat Negara jasa sebagai potensi wisata. berkembang. Pengertian tentang Produk dan jasa harus sudah siap pariwisata sangat beragam tetapi dikonsumsi oleh wisatawan, sebagian besar ahli menjelaskan sebaliknya potensi wisata adalah bahwa pariwisata berkaitan semua obyek (alam, budaya, dengan wisatawan yang memiliki buatan) yang memerlukan keragaman motivasi, sikap dan banyak penanganan agar dapat pengaruh. Berbagai pendapat memberikan nilai daya tarik bagi para ahli tentang pariwisata antara lain: wisatawan.
6 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
Oleh sebab itu, Janianton keberadaan pramuwisata, maka Damanik & Helmut F.Weber di bisnis pariwisata, kalaupun tetap dalam buku perencanaan eksis, akan mengalami kendala ekowisata (2006:11) menjelaskan serius. Arti penting mereka bahwa elemen penawaran wisata sangat terasa karena Indonesia sering disebut triple A’ yang mengembangkan pariwisata terdiri dari atraksi, akesibilitas, budaya. Pramuwisata adalah dan amenitas. Secara singkat seseorang yang memiliki atraksi dapat diartikan sebagai kesenangan travelling, memiliki obyek wisata (baik yang bersifat minat pada masalah kebudayaan tangible maupun intangible) tradisional Indonesia, memiliki yang memberikan kenikmatan kesenangan bergaul dengan kepada wisatawan. orang asing memiliki ketrampilan bahasa asing yang bagus paling Atraksi dapat dibagi menjadi tidak satu, memiliki kesehatan tiga, yakni alam, budaya, dan fisik dan mental yang prima, buatan. Atraksi alam meliputi memiliki niat untuk memberikan pemandangan, Atraksi alam pelayanan yang prima kepada meliputi pemandangan alam, wisatawan, memiliki selera yang menawarkan udara sejuk humor, memiliki pengetahuan dan bersih, laut dan atraksi yang luas dalam hal sosial, budaya. Unsur lain yang melekat budaya, ekonomi, bisnis, politik dalam atraksi ini adalah hospitality, yakni jasa akomodasi dan lain-lain. atau penginapan restoran, biro Pada umumnya, pramuwisata perjalanan, dan sebagainya. atau tour guide diartikan sebagai setiap orang yang memimpin PRAMUWISATA kelompok yang terorganisir Bambang Udoyono (2008), untuk jangka waktu singkat dalam bukunya Sukses Menjadi maupun jangka waktu yang Pramuwisata Profesional. panjang. Tugas tour guide mengatakan Pramuwisata adalah memiliki beberapa spesifikasi salah satu faktor kunci dalam tergantung dari tugas apa yang bisnis pariwisata. Tanpa sedang dia lakukan (sesuai
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 7
dengan kemampuannya). biro perjalanan, ataupun lembaga Seorang guide khusus di lokasi kepariwisataan lain untuk yang khusus/tertentu disebut memberikan informasi, local guide yang biasanya memimpin perjalanan atau menjadi petugas tetap di lokasi memberi saran-saran kepada tersebut (contoh: Museum, wisatawan sebelum atau selama botanical garden, zoo dan lain- kunjungan-kunjungan lain). singkatnya. Tata Nuriata (1995:1) Pada Undang- Undang pramuwisata berasal dari bahasa Republik Indonesia No. 10 Tahun Sansekerta yaitu pramu, wis, dan 2009 tentang Kepariwisataan bab ata. Pramu berarti pelayan atau VI (pasal 14:1) bahwa orang yang melayani, wis berarti pramuwisata termasuk dalam tempat dan ata berarti banyak. jenis-jenis usaha jasa pariwisata. Pendapat umum mengartikan Hal ini menunjukan bahwa jasa wisata sebagai keliling atau pramuwisata dibutuhkan dalam perjalanan sehingga dalam hal ini kegiatan pariwisata. Peranan pramuwisata dapat dikatakan pramuwisata dalam pariwisata sebagai petugas yang melayani adalah sebagai ujung tombak orang yang sedang melakukan yang dapat menentukan perjalanan wisata. keberhasilan sebuah pelayanan perjalanan wisata. Prof. E. Amato dari ILO, Guiding Technique menyatakan: Pengertian pramuwisata ”tour guide is a person employed menurut Oka A. Yoeti, either by the travelers, a travel pramuwisata secara umum adalah agency or any others tourist seseorang yang dibayar untuk organization, to inform, direct menemani wisatawan dalam and advice the tourist perjalanan mengunjungi, melihat organization, to inform, direct serta menyaksikan obyek dan and advice the tourists before and atraksi wisata Sedangkan dari during their short visits”. sudut pandang wisatawan Pramuwisata adalah seorang pramuwisata adalah seseorang yang bekerja untuk wisatawan, yang bekerja pada suatu biro
8 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
perjalanan atau suatu kantor merupakan salah satu profesi pariwisata (Tourism Office) yang (mendapatkan bayaran yang bertugas memberikan informasi, layak atas kemampuannya) yang petunjuk dan advis secara unik, karena profesi ini langsung kepada wisatawan membutuhkan kemampuan sebelum dan selama perjalanan berbahasa (sesuai yang berlangsung (Oka A. Yoeti, dibutuhkan), dapat berinteraksi 2000:10). dengan wisatawan, memiliki pengetahuan luas, fleksibel, Pengertian pramuwisata penuh pengertian dan menurut Keputusan Menteri kedewasaan berpikir serta Pariwisata, Pos dan Tele- kesehatan yang prima/kekuatan komunikasi No : KM.82/ fisik/jasmani. PW.102/MPPT-88 tanggal 17 September 1988, yang dimaksud Kemampuan memandu tidak dengan pramuwisata adalah hanya didapat dari sekolah/kuliah seseorang yang bertugas maupun kursus, tetapi didapat memberikan bimbingan, penera- dari pengalaman yang dikum- ngan dan petunjuk tentang obyek pulkan sedikit demi sedikit dari wisata serta membantu segala mengenal obyek wisata dan sesuatu yang diperlukan melakukan pemanduan tidak wisatawan. resmi, sampai akhirnya setelah ”jam terbang” nya mencukupi Dari beberapa pengertian dan dikenal oleh pengguna jasa tentang pramuwisata tersebut (biro perjalanan) barulah secara dapat diberikan batasan bahwa resmi diuji oleh lembaga terkait pramuwisata adalah orang yang untuk mendapatkan pengesahan bertugas memberikan bimbingan, sebagai tour guide yang legal dan informasi, dan petunjuk tentang bertanggung jawab. Hanya atraksi atau destinasi. Pekerjaan sedikit orang yang memahami memandu wisatawan mengun- bahwa pekerjaan ini juga dang kesan sebuah pekerjaan memiliki bermacam-macam yang bersifat mewah dan menyenangkan dengan imbalan halangan/kesulitan yang mung- kin terjadi dalam pelaksanaan yang besar, padahal pramuwisata
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 9
operasionalnya. Kesulitan yang Dibawah ini beberapa hal mungkin terjadi dalam kegiatan yang harus dimiliki agar seorang sebagai tour guide di antaranya pramuwisata selalu memper- adalah: kehilangan bagasi, hatikan : pesawat yang overbook, a. Kepribadian dengan cara penumpang yang mengeluh, penampilan yang baik, serasi marah, keberangkatan yang dan sopan. tertunda, dan sebagainya. b. Tidak membanggakan atau PROFESI PRAMUWISATA menonjolkan diri atau ingin menerima penghormatan Karier pramuwisata dapat yang berlebihan. ditingkatkan menjadi seorang tour planner, bila dan dapat c. Berbicara dengan lancar membuka usaha layanan jasa (tetapi tidak banyak tingkah) wisata, mulai dari membuat paket dan jujur dalam setiap tour, memasarkan dan keadaan. melaksanakan operasional d. Menghargai kepribadian wisata. Pramuwisata merupakan orang lain dan bermurah hati duta bagi perusahaan dan bangsa (tidak kasar atau berlaku serta mengemban citra budaya tidak sopan). bangsa, karena mereka adalah ujung tombak dari keberhasilan e. Percaya pada diri sendiri promosi pariwisata. Tugas dalam bekerja dan konsisten seorang pramuwisata adalah serta penuh tanggung jawab. memimpin pelaksanaan suatu f. Pandangan mata ke depan kegiatan kunjungan / wisata (optimis) dengan tenang dan mulai dari persiapan sampai pada bijaksana. akhir kegiatan sesuai dengan g. Selalu mempunyai persepsi ketentuan dalam fasilitas paket positif, dengan tidak tour atau peraturan/ ketentuan mengabaikan antisipasi jika yang telah disepakati antara terjadi hal yang tidak perusahaan perjalanan wisata diinginkan. dengan wisatawan.
10 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
Menurut Bambang Udoyono pramuwisata maupun di bidang (2008). Ada tiga sumber lainnya karena dengan bebagai penghasilan bagi pramuwisata. pengalaman yang dihadapi di Pertama, seorang pramuwisata lapangan serta bertemu dengan mendapatkan gaji dari biro banyak orang khususnya tamu perjalanan wisata atau yang lazim asing dapat membuka wawasan disebut dengan istilah guide fee. pramuwisata untuk mengem- Ini dihitung berdasarkan jumlah bangkan pengalaman serta jam kerjanya. Selain itu bagi menjalin relasi yang nantinya pramuwisata yang menjadi akan sangat bemanfaat untuk karyawan tetap akan kehidupan pramuwisata dimasa mendapatkan gaji bulanan dari mendatang, seperti berwirausaha biro perjalanan wisata yang atau bisnis pada bidang jumlahnya bervariasi di masing- pariwisata yang selama ini masing perusahaan tergantung ditekuni dan menjadi profesi kemampuan finansial dan sehari-hari. Untuk menuju ke kebijakan yang diterapkan. jenjang yang lebih tinggi dalam Kedua, sumber pendapatan dari mengembangkan diri dibutuhkan art shop. Pramuwisata akan proses yang tidak singkat. mendapatkan juga komisi dari Khususnya bagi pramuwisata belanja tamunya yang berkisar muda yang tentunya masih butuh antara sepuluh sampai empat pengalaman serta jam terbang puluh persen dari jumlah belanja yang lebih. tamu. Ketiga, apabila tamu HIMPUNAN PRAMUWISATA merasa puas dengan pelayanan INDONESIA (HPI) yang diberikan guide, kemungkinan ada pendapatan Himpunan Pramuwisata atau bonus berupa tip tambahan Indonesia disingkat HPI atau dari tamunya. Indonesian Tourist Guide Assosiation adalah asosiasi Profesi sebagai seorang pelaku pariwisata yang menaungi pramuwisata mempunyai pemandu wisata selaku pelayan peluang yang terbuka untuk ujung tombak seluruh aktifitas mengembangkan diri di bidang wisatawan di lapangan. HPI
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 11
adalah perkumpulan pemandu HPI adalah pemberdayaan wisata yang menjalankan anggota, kesadaran pengurus dan kepentingan industri pariwisata keberpihakan yang berwenang, global secara kompeten dan profesionalitas kerja yang kadang profesional di pusat-pusat terabaikan. Asosiasi pemandu destinasi pariwisata Nasional wisata legal memiliki etika diakui sebagai wadah pemandu profesi, menjalankan layanan wisata dan pengatur wisata. sesuai standar kompetensi kerja (Peraturan Menparpostel Nomor; nasional Indonesia. Sebagai KM.82/102-MPPT/88). asosiasi profesi HPI bersifat nirlaba, independent, non- Asosiasi HPI berawal dari partisan dan profesional. Seorang konvensi nasional Himpunan pramuwisata selain harus fokus Duta Wisata Indonesia yang bertugas memandu wisatawan digagas oleh Menteri Pariwisata juga berperan lebih strategis bagi Joop Ave berlangsung 27 Maret kemajuan kepariwisataan 1983 di Pertamina Cottage Kuta nasional. Reposisi profesi Beach Bali Indonesia. Organisasi pramuwisata di luar asosiasi HPI HPI dipimpin oleh Dewan bisa saja menjadi seorang Pimpinan Pusat (DPP), Dewan penulis, penerjemah bahasa, Pimpinan Daerah dan Dewan motivator, moderator, humas dan Pimpinan Cabang. Misi utama lain sebagainya. yang disasar adalah meningkatkan profesionalitas Himpunan Pramuwisata dan kompetensi pemandu wisata Indonesia (HPI) memiliki kode di dalam tugas dan tanggung etik yang bersumber dari jawab keilmuan, kekaryaan serta ketetapan rapat kerja nasional kebangsaan. VIII HPI, 28-30 November 2007 di Manado dengan pengayaan Peran klasik Asosiasi HPI ketentuan UU No. 10/ Tahun meliputi dua hal utuh, yaitu unsur 2009 dan PP No. 52/Tahun 2012. individu pemandu dan sistem organisasi profesi yang menaunginya. Sedangkan masa- lah aktual bagi pramuwisata dan
12 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
ORGANISASI PRAMUWISATA YANG ADA Biro hukum dan kode etik : DI KOTA MANADO Raffles Sumeleh, SH Menurut keabsahannya, Biro objek dan atraksi wisata : pramuwisata di Kota Manado Lee Parabak bernaung pada organisasi HPI Biro lingkungan hidup dan (Himpunan Pramuwisata konservasi : Indonesia) dengan struktur Jack Palamina organisasi sebagai berikut : Biro dana dan anggaran : Organisasi HPI Sulawesi Utara Jonas Siwy cabang Manado periode 2011- Divisi-divisi : 2015 Diving : Bagus Lesmana No. SK : 126/SK/DPP-HPI/2011 Ecotourism : Ketua : Joutje Lala Royke Berty Koleangan, A.Md Mountenering : Wakil Ketua 1 bid. Organisasi : Dina kairupan Brury Sondakh, A.Md Bahasa Perancis : Wakil ketua II bid. HRD : Alex Jef Maerah, S.Pd. Celly Rira, A.Md Bahasa Jerman : Wakil ketua III bid, HUMAS : Meilany Kemur,S.Pd. Moudy Paath, S.Pd Bahasa Mandarin : Wakil ketua IV bid. KESRA : Michael Naga Richard Maramis, A.Md Bahasa Jepang : Sekertaris : Vonny Tamboto Spd Ulfa Winerungan, A.Md Bahasa Spanyol : Wakil sekertaris : Mario Pantow David Togas Bahasa Rusia : Bendahara : Katherine Situmorang Lenny Nikolas, A.Md Bahasa Inggris : Wakil Bendahara : Royke Paoki Edwin Rumbajan, A.Md
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 13
Jumlah pramuwisata yang ada satu sekolah menengah di Kota Manado yang terdata kejuruan dalam ilmu secara resmi oleh organisasi HPI pariwisata yang mau di Sulawesi Utara cabang Kota mengambil waktu luangnya Manado berjumlah 187 orang dan untuk berprofesi sebagai sekitar 75% masih aktif. guide lepas contoh lainnya yaitu mahasiswa yang Pramuwisata di Kota Manado memiliki wawasan tentang terdapat 2 kriteria yaitu : guidence. Pramuwisata resmi (guide PENDAPATAN staff) : dengan syarat, harus PRAMUWISATA mempunyai latar pendidikan yang layak, yaitu harus Dalam memandu wisatawan, memiliki gelar D3 atau S1 pramuwisata yang ada di Kota dibidang teknik guide atau Manado memberikan biaya sekolah pariwisata pada menurut jenis wisatawan yang umumnya. Yang pada akan dipandunya sedangkan dasarnya bekerja pada bidang untuk destinasi wisata yang akan pariwisata seperti karyawan dikunjungi ditentukan oleh paket hotel, dan karyawan tetap perjalanan yang sudah disediakan dalam bidang usaha tour dan oleh agen tour and travel. Jenis travel. wisatawan ini dibagi dalam dua bagian, yaitu wisatawan lokal Pramuwisata tidak resmi atau wisatawan domestik yang (freelance guide); memiliki hanya berasal dari dalam negeri pengetahuan tentang obyek saja maka dikenakan biaya wisata, bisa berbahasa asing, sekitar 250ribu sampai 300ribu ramah dan bisa berko- rupiah dalam sekali tour, munikasi dengan baik. Juga sedangkan untuk wisatawan tidak menutup kemungkinan mancanegara atau internasional, bagi mereka yang sudah dikenakan tarif sekitar 350ribu memiliki latar belakang sampai 450ribu untuk wisatawan pendidikan pariwisata, seperti yang menggunakan bahasa contohnya guru dalam salah internasioal yaitu bahasa inggris
14 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
dan sedangkan untuk yang informasi lain atau lebih tentang menggunakan bahasa tertentu keadaan di negara mereka atau di contohnya bahasa Spanyol atau tempat destinasi wisata lain yang Jepang dan lain sebagainya maka sudah mereka kunjungi dikenakan biaya yang lebih lagi sebelumnya. Tidak menutup sekitar 500ribu sampai 700ribu kemungkinan, lewat hubungan per sekali tour dalam 1hari. Dan yang terjalin antara pramuwisata dari hasil itu maka profesi dan wisatawan selama kegiatan pramuwisata menjadi daya tarik wisata, maka bisa menjalin tersendiri dan bisa mencukupi hubungan kerja sama yang bisa kebutuhan hidup seorang menguntungkan travel dan pramuwisata itu sendiri karena pramuwisata itu sendiri karena besarnya pendapatan yang memiliki banyak relasi, maka diperoleh baik dari hasilnya secara tidak langsung pramu- bekerja sebagai pemandu wisata wisata dituntut agar bisa maupun profesi lain yang dia memberikan pelayanan yang baik geluti misalnya sebagai pengajar, dan sempurna. Selain penga- karyawan hotel maupun laman dan pengetahuan, seorang karyawan travel dan lain pramuwisata juga bisa sebagainya. Karena profesi menghasilkan pendapatan yang pramuwisata sangat terbuka lebih. untuk berbagai macam profesi PRAMUWISATA SEBAGAI lainnya asalkan mau dan bisa DUTA BANGSA dalam memandu wisatawan. Seorang pramuwisata bukan Selain itu, profesi saja sebagai seorang teman, guru, pramuwisata lebih memiliki penasihat, tetapi lebih dalam pengalaman (experience) dan kewajibannya adalah sebagai pengetahuan yang tidak bisa perwakilan negaranya dalam didapat oleh profesi lain, karena menerima dan melayani seorang pramuwisata yang wisatawan asing dari berbagai melakukan komunikasi langsung negara yang datang. Bagi dengan wisatawan luar wisatawan asing pramuwisata contohnya, bisa mengetahui merupakan ujung tombak selama
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 15
berkunjung di suatu daerah yang KESIMPULAN asing buatnya. Profesi sebagai seorang Pramuwisata merupakan pramuwisata mempunyai orang-orang yang mengenali peluang yang terbuka untuk daerah atau negaranya dengan mengembangkan diri di bidang pasti, dan pramuwisata meru- pramuwisata maupun di bidang pakan orang yang secara lainnya karena dengan bebagai langsung berhubungan dengan pengalaman yang dihadapi di wisatawan. Oleh karena itu lapangan serta bertemu dengan pramuwisata boleh dikatakan banyak orang khususnya tamu sebagai duta bangsa, jika asing dapat membuka wawasan pramuwisata dapat melayani pramuwisata untuk mengem- wisatawan dengan sebaik- bangkan pengalaman serta baiknya dan wisatawan dapat menjalin relasi yang nantinya merasakan pelayanan yang akan sangat bemanfaat untuk memuaskan maka akan timbul kehidupan pramuwisata dimasa rasa kebanggaan pada setiap mendatang, seperti berwirausaha pramuwisata, dan nama baik bagi atau bisnis pada bidang negara pada khususnya kota pariwisata yang selama ini manado akan tercipta. ditekuni dan menjadi profesi sehari-hari. Selain itu, profesi Wisatawan akan pulang pramuwisata juga terbuka bagi dengan kenangan yang tidak akan profesi-profesi lainnya yang mudah dilupakan sehingga ini bergerak di satu bidang yaitu akan menjadi bahan pembicaraan pariwisata. Profesi pramuwisata di negaranya baik pada teman juga harus memiliki kepedulian keluarga dan kenalan-kenalan- bagi kemajuan daerah wisata. nya, secara tidak langsung pelayanan yang baik bisa menjadi sarana promosi yang efektif bagi dunia pariwisata.
16 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
Kebija-kan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya”, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Burns, P M and Holden,A.1995. Tourism: a New Perspective, Prestice
Hall International (UK) Limited, Hemel Hempstead.
Desky. 2001. Pengantar Bisnis Biro Perjalanan. Adi Cita, Yogyakarta.
Ihromi, T. O. 2006. “Pokok-Pokok Antropologi Budaya”, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.
Koentjaraningrat. 2009. “Pengantar Ilmu Antropologi (Edisi Revisi)”,
PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Liliweri, Alo. 2007. “Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya”,
LKIS, Yogyakarta.
Maulana, Amalia E. 2009. “Consumer Insight Via Ethnography :
Mengungkap yang Tidak Pernah Terungkap”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009.
Medlik, S. 1991. Managing Tourism. Redwoods Book. Get Britain.
Oka A. Yoeti. 1999 Penuntun Praktis Pramuwisata Profesional. PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
_____________. 1999 Psikologi Pelayanan Wisata. PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.
_____________. 2000 Guiding System, Suatu Pengantar Praktis. PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor:
PM.92/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Pramuwisata
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 17
Reisinger, Y. 1997. Social Contact Between Tourist and Host of Different Cultural Backgrounds, dalam The Earthscan Reader in Sustainable Tourism, Lesley France (ed), Earthscan Publication Ltd., United Kingdom (UK).
Soenarno Adi. 1996. Kamus Istilah Pariwisata dan Perhotelan. Angkasa,
Bandung.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11 – Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966
18 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015