Anda di halaman 1dari 18

PRAMUWISATA DI KOTA MANADO

Shinta N. Sampelan
NIM. 070817016

ABSTRACT

Tourism is one of the sector become the most potential for


income countries and regions. In terms of serve the needs of
tourists then provided basic facilities tourism. While to
promote tourism and marketing role of the government and
the community is highly important. Guidance as the elements
necessary in tourism destination guide and markets. Because
the sustainability of the tourism industry in Kota Manado not
separated from the involvement of a guidance. Research
objectives, to know life guidance in Kota Manado as
individuals and institutions also representation local culture
of the people attached to a guidance. The results of research
it turns out that a profession guidance open to other
professional which is still moving in the tourism as vocational
teachers at the school, a lecturer at the college the science of
tourism, hospitality employees, students and citizens local
inhabiting an area of tourism around an object. The
attraction to becoming a guidance in addition to the demands
of a profession that is having a hobby traveling, and can get
more income.

Keywords: guidance, torism, profession

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 1


PENDAHULUAN daerah”. Berdasarkan pengertian
tersebut, bahwa pariwisata
Sektor pariwisata merupakan
memerlukan berbagai macam
salah satu andalan pemasukan
layanan dari semua komponen.
devisa, penyedia lapangan kerja
Untuk melayani kebutuhan
dan penggerak pada perekono-
wisatawan inilah maka
mian di sekitar obyek wisata.
disediakan berbagai fasilitas
Karena itu komponen bangsa
pokok pariwisata, fasilitas
harus turut mendukung kemajuan
pelengkap pariwisata, dan
sektor pariwisata, baik
fasilitas pendukung pariwisata
menyangkut tata kelola
antara lain: akomodasi, restoran,
kebijakannya maupun pengem-
angkutan wisata, kawasan wisata,
bangan potensi dan pelestarian
dan biro perjalanan wisata.
obyek wisatanya. Sebagai
layaknya komoditi lain, yang Pariwisata di Kota Manado
dapat menghasilkan devisa dan sudah terkenal di seantero dunia
memperbaiki neraca pembayaran sejak dulu karena keindahan
hutang luar negeri, industri taman laut Bunaken. Seiring
pariwisata dapat dikategorikan perubahan zaman di berbagai
sebagai komoditi ekspor. tempat di wilayah Indonesia
Pariwisata dapat mendatangkan ditemukan taman-taman laut
pendapatan bagi negara. Negara yang menawarkan keindahannya.
bisa mendapat pemasukan yang Setidaknya Kota Manado sendiri
luar biasa dari sektor pariwisata terus berbenah dalam mening-
jika dikelola baik dan benar. katkan pemasukan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) dari sektor
Dalam Undang Undang
pariwisata dengan menempuh
Nomor 10 Tahun 2009 tentang
berbagai strategi pemasarannya.
Kepariwisataan dikemukakan
Silih berganti kepemimpinan
bahwa “pariwisata adalah
Kota Manado dalam kurun satu
berbagai macam kegiatan wisata
dekade tidak ketinggalan dalam
dan didukung berbagai fasilitas
prioritas visi dan misi selalu
serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, mengedepankan Pariwisata untuk
pemasukan pendapatan daerah
pemerintah dan pemerintah

2 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015


dengan menggunakan slogan wisatawan yang dapat menjadi
seperti “Clean and Green City”, guru sekaligus teman dalam
“Manado Kota Pariwisata Dunia” perjalanannya. Ibarat perang,
dan sekarang “Manado Kota pramuwisata berada di garis
Model Ekowisata”. paling depan. Apa yang akan
dijelaskan oleh pramuwisata
Kualitas dan kuantitas
secara tidak langsung mem-
destinasi pariwisata merupakan
berikan gambaran bagaimana
prioritas tujuan pembangunan
budaya bangsa Indonesia itu
pariwisata. Destinasi pariwisata
sendiri. Dengan kata lain
Kota Manado memiliki koleksi
pramuwisata merupakan duta
banyak obyek wisata yang
bangsa atau duta daerah tempat
menarik dikunjungi. Obyek
bertugas, karena itu dalam
wisata yang bisa dijumpai di Kota
melaksanakan tugasnya seorang
Manado berupa wisata alami,
pramuwisata dapat memberikan
buatan, sejarah dan purbakala,
informasi yang benar dan baik
gedung bersejarah, lokasi seni
tentang negara, daerah, obyek
dan budaya, taman dan ornamen
wisata, kebudayaan dan hal-hal
kota, sampai lokasi wisata
lainnya yang akan disampaikan
belanja dan kuliner khas Manado.
pada wisatawan.
Keindahan suatu obyek wisata
Dalam memberikan pelaya-
tidak akan lengkap jika tidak
nan, seorang pramuwista
mengetahui cerita dibalik obyek
dipantangkan untuk membe-
wisata yang dikunjungi. Selain
dakan pemberian pelayanan
mendapat pengalaman, juga
kepada wisatawan yang
mendapat pengetahuan yang
dilayaninya. Pelayanan yang
baru. Karena itu diperlukan
diberikan oleh pramuwisata pun
seorang pemandu wisata yang
akan memberikan kesan bagi
bisa membantu untuk
wisatawan, jika baik pelayanan
menjelaskan segala sesuatu yang
yang diberikan maka citra
ingin diketahui. Pramuwisata
pariwisata dan pramuwisata pun
atau guide dalam bahasa
Internasional adalah orang yang akan baik, dan hal itu akan
membuat kenyamanan bagi para
dianggap serba tahu oleh para

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 3


wisatawan membuat mereka kosmos dan mikrokosmos yang
serasa ada di negara sendiri mengitari hidup mereka.
sehingga bukan tidak mungkin Kesamaan pandangan hidup
mereka akan menjadikan merupakan tampilan berpola
Indonesia, khususnya Manado budaya yang selalu berulang
sebagai tujuan utama mereka saat terus secara kontinyu.
melakukan perjalanan wisata. Dalam ruang lingkup ini
Dengan semakin banyak mereka kebudayaan menunjuk kepada
datang maka akan meningkatkan berbagai aspek kehidupan. Kata
devisa negara dan pendapatan itu meliputi cara-cara berlaku,
daerah.
kepercayaan-kepercayaan dan
KEBUDAYAAN sikap-sikap, juga hasil dari
kegiatan manusia yang khas
Kebudayaan mempengaruhi
untuk suatu masyarakat atau
nilai-nilai yang dimiliki manusia,
kelompok penduduk tertentu.
bahkan mempengaruhi sikap dan
Kebudayaan adalah usaha
perilaku manusia. Dengan kata
menemukan kebiasaan-kebiasaan
lain, semua manusia merupakan
dan batas-batas cara yang masih
aktor kebudayaan karena
layak dari cara berlaku yang
manusia bertindak dalam lingkup
merupakan bagian dari
kebudayaan.
masyarakat yang sedang
Kebudayaan merupakan reali- dipelajari (Ihromi,2006). Namun
sasi kesamaan pandangan hidup yang pasti kebudayaan adalah
manusia ketika membentuk hasil proses belajar, yang dengan
komunitasnya yang disebut belajar tersebut maka kesamaan
masyarakat. Pandangan hidup pandangan hidup yang berpola
yang dimiliki bersama seperti budaya secara kontinyu terus
perilaku, kepercayaan, nilai-nilai, menerus yang mendeskripsikan
norma, simbol-simbol, sikap dan segala perilaku, kepercayaan dan
tindakan, motif dan persepsi. Dan sikap. Sehingga kebudayaan
hal tersebut merupakan hasil mencakup keseluruhan sistem
aktualisasi mereka kepada gagasan, tindakan dan hasil karya
persembahan jagad makro- manusia dalam kehidupan

4 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015


masyarakat yang dijadikan milik menjelaskan keputusan
diri manusia dengan belajar melakukan perjalanan bagi
(Koentjaraningrat,2009:144). wisatawan, kebudayaan masuk
dalam dimensi eksternal dan
Secara umum pariwisata
alam bawah sadar wisatawan
menggunakan kebudayaan
yang dikategorikan pada dimensi
sebagai objek wisatanya. Adapun
internal. Kolaborasi komunikasi
12 unsur kebudayaan yang dapat
intensif antara keduanya
menarik kedatangan wisatawan
menghasilkan ekspresi diri dan
yaitu, bahasa, masyarakat,
gaya hidup sebagai landscape
kerajinan tangan, makanan,
kebutuhan dan hasrat wisatawan
music dan kesenian, sejarah, cara
sebagai petunjuk serangkaian
kerja dan teknologi, agama atau
decision process yang harus
kepercayaan, bentuk dan
diambil.
karakteristik arsitektur daerah
tujuan wisata, tata cara Keputusan wisatawan tetap
berpakaian, sistem pendidikan, dipengaruhi secara simultan dan
aktifitas pada waktu senggang. kontinyu oleh dimensi eksternal
dalam kultur yang bersangkutan
Bagi pramuwisata unsur-unsur
dimana habitat komunitasnya
budaya ini sangat penting karena
berada. Jadi sebenarnya faktor
mampu memetakan level
experience melalui dimensi
kebutuhan dan keingiannya.
eksternalnya menjadi tolak ukur
Meskipun terbentuk dari
rujukan bagi wisatawan dalam
sekumpulan individu dengan
menetapkan lima elemen dasar
perbedaan sikap dan persepsi
dimensi internal individu yang
sebelumnya, namun dengan hasil
bersangkutan. Artinya seorang
belajar maka terbentuk satu
pramuwisata harus benar-benar
sintesa sistem pandangan hidup
memahami kondisi obyektif
bersama yang dapat dinilai dari
wisatawan tersebut dari ruang
ketujuh unsur kebudayaan yang
lingkup dimana ketujuh unsur
melingkupinya.
kebudayaan yang hidup pada
Dalam konsep ekspresi diri salah satu elemen dimensi
dan gaya hidup untuk eksternal, yang mempengaruhi

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 5


pola pikir, tindak dan perilaku Spillane (2003: 21)
sebuah masyarakat yang menjadi mendefinisikan pariwisata
focust of interest target pasarnya. sebagai perjalanan dari satu
Keyakinan inti destinasi yang tempat ke tempat yang lain,
berwujud pada simbol ekspresi bersifat sementara, dilakukan
diri dan gaya hidup wisatawan. perorangan maupun kelompok,
Berdasarkan ini semua insight sebagai usaha mencari
wisatawan merupakan pengga- keseimbangan hidup dalam
bungan elemen-elemen dimensi dimensi sosial, budaya, alam dan
eksternal, yaitu perception, seni. Mengacu pada definisi yang
learning, memory, motives, dipaparkan, dapat dikatakan
personality, emotion dan bahwa pariwisata merupakan
attitudest, terhadap ketujuh segala sesuatu yang berhubungan
elemen dasar unsur budaya yang dengan obyek dan daya tarik
bisa dilihat dari pola pikir, tindak wisata.
dan perilaku satu kelompok pada Menurut Burkart dan Medlik
suatu komunitas tertentu. wisata (Freyer,1993 in Damanik
PARIWISATA dan Weber, 2006:11), jasa wisata
adalah gabungan produk
Sebagai suatu aktivitas,
komposit yang terangkum dalam
pariwisata telah menjadi bagian
atraksi, transportasi, akomodasi,
penting dari kebutuhan dasar
dan hiburan. Banyak kalangan
masyarakat maju dan sebagian
yang menyamakan produk dan
kecil masyarakat Negara
jasa sebagai potensi wisata.
berkembang. Pengertian tentang
Produk dan jasa harus sudah siap
pariwisata sangat beragam tetapi
dikonsumsi oleh wisatawan,
sebagian besar ahli menjelaskan
sebaliknya potensi wisata adalah
bahwa pariwisata berkaitan
semua obyek (alam, budaya,
dengan wisatawan yang memiliki
buatan) yang memerlukan
keragaman motivasi, sikap dan
banyak penanganan agar dapat
pengaruh. Berbagai pendapat
memberikan nilai daya tarik bagi
para ahli tentang pariwisata
antara lain: wisatawan.

6 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015


Oleh sebab itu, Janianton keberadaan pramuwisata, maka
Damanik & Helmut F.Weber di bisnis pariwisata, kalaupun tetap
dalam buku perencanaan eksis, akan mengalami kendala
ekowisata (2006:11) menjelaskan serius. Arti penting mereka
bahwa elemen penawaran wisata sangat terasa karena Indonesia
sering disebut triple A’ yang mengembangkan pariwisata
terdiri dari atraksi, akesibilitas, budaya. Pramuwisata adalah
dan amenitas. Secara singkat seseorang yang memiliki
atraksi dapat diartikan sebagai kesenangan travelling, memiliki
obyek wisata (baik yang bersifat minat pada masalah kebudayaan
tangible maupun intangible) tradisional Indonesia, memiliki
yang memberikan kenikmatan kesenangan bergaul dengan
kepada wisatawan. orang asing memiliki ketrampilan
bahasa asing yang bagus paling
Atraksi dapat dibagi menjadi
tidak satu, memiliki kesehatan
tiga, yakni alam, budaya, dan
fisik dan mental yang prima,
buatan. Atraksi alam meliputi
memiliki niat untuk memberikan
pemandangan, Atraksi alam
pelayanan yang prima kepada
meliputi pemandangan alam,
wisatawan, memiliki selera
yang menawarkan udara sejuk
humor, memiliki pengetahuan
dan bersih, laut dan atraksi
yang luas dalam hal sosial,
budaya. Unsur lain yang melekat
budaya, ekonomi, bisnis, politik
dalam atraksi ini adalah
hospitality, yakni jasa akomodasi dan lain-lain.
atau penginapan restoran, biro Pada umumnya, pramuwisata
perjalanan, dan sebagainya. atau tour guide diartikan sebagai
setiap orang yang memimpin
PRAMUWISATA
kelompok yang terorganisir
Bambang Udoyono (2008), untuk jangka waktu singkat
dalam bukunya Sukses Menjadi maupun jangka waktu yang
Pramuwisata Profesional. panjang. Tugas tour guide
mengatakan Pramuwisata adalah memiliki beberapa spesifikasi
salah satu faktor kunci dalam tergantung dari tugas apa yang
bisnis pariwisata. Tanpa sedang dia lakukan (sesuai

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 7


dengan kemampuannya). biro perjalanan, ataupun lembaga
Seorang guide khusus di lokasi kepariwisataan lain untuk
yang khusus/tertentu disebut memberikan informasi,
local guide yang biasanya memimpin perjalanan atau
menjadi petugas tetap di lokasi memberi saran-saran kepada
tersebut (contoh: Museum, wisatawan sebelum atau selama
botanical garden, zoo dan lain- kunjungan-kunjungan
lain). singkatnya.
Tata Nuriata (1995:1) Pada Undang- Undang
pramuwisata berasal dari bahasa Republik Indonesia No. 10 Tahun
Sansekerta yaitu pramu, wis, dan 2009 tentang Kepariwisataan bab
ata. Pramu berarti pelayan atau VI (pasal 14:1) bahwa
orang yang melayani, wis berarti pramuwisata termasuk dalam
tempat dan ata berarti banyak. jenis-jenis usaha jasa pariwisata.
Pendapat umum mengartikan Hal ini menunjukan bahwa jasa
wisata sebagai keliling atau pramuwisata dibutuhkan dalam
perjalanan sehingga dalam hal ini kegiatan pariwisata. Peranan
pramuwisata dapat dikatakan pramuwisata dalam pariwisata
sebagai petugas yang melayani adalah sebagai ujung tombak
orang yang sedang melakukan yang dapat menentukan
perjalanan wisata. keberhasilan sebuah pelayanan
perjalanan wisata.
Prof. E. Amato dari ILO,
Guiding Technique menyatakan: Pengertian pramuwisata
”tour guide is a person employed menurut Oka A. Yoeti,
either by the travelers, a travel pramuwisata secara umum adalah
agency or any others tourist seseorang yang dibayar untuk
organization, to inform, direct menemani wisatawan dalam
and advice the tourist perjalanan mengunjungi, melihat
organization, to inform, direct serta menyaksikan obyek dan
and advice the tourists before and atraksi wisata Sedangkan dari
during their short visits”. sudut pandang wisatawan
Pramuwisata adalah seorang pramuwisata adalah seseorang
yang bekerja untuk wisatawan, yang bekerja pada suatu biro

8 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015


perjalanan atau suatu kantor merupakan salah satu profesi
pariwisata (Tourism Office) yang (mendapatkan bayaran yang
bertugas memberikan informasi, layak atas kemampuannya) yang
petunjuk dan advis secara unik, karena profesi ini
langsung kepada wisatawan membutuhkan kemampuan
sebelum dan selama perjalanan berbahasa (sesuai yang
berlangsung (Oka A. Yoeti, dibutuhkan), dapat berinteraksi
2000:10). dengan wisatawan, memiliki
pengetahuan luas, fleksibel,
Pengertian pramuwisata
penuh pengertian dan
menurut Keputusan Menteri
kedewasaan berpikir serta
Pariwisata, Pos dan Tele-
kesehatan yang prima/kekuatan
komunikasi No : KM.82/
fisik/jasmani.
PW.102/MPPT-88 tanggal 17
September 1988, yang dimaksud Kemampuan memandu tidak
dengan pramuwisata adalah hanya didapat dari sekolah/kuliah
seseorang yang bertugas maupun kursus, tetapi didapat
memberikan bimbingan, penera- dari pengalaman yang dikum-
ngan dan petunjuk tentang obyek pulkan sedikit demi sedikit dari
wisata serta membantu segala mengenal obyek wisata dan
sesuatu yang diperlukan melakukan pemanduan tidak
wisatawan. resmi, sampai akhirnya setelah
”jam terbang” nya mencukupi
Dari beberapa pengertian
dan dikenal oleh pengguna jasa
tentang pramuwisata tersebut
(biro perjalanan) barulah secara
dapat diberikan batasan bahwa
resmi diuji oleh lembaga terkait
pramuwisata adalah orang yang
untuk mendapatkan pengesahan
bertugas memberikan bimbingan,
sebagai tour guide yang legal dan
informasi, dan petunjuk tentang
bertanggung jawab. Hanya
atraksi atau destinasi. Pekerjaan
sedikit orang yang memahami
memandu wisatawan mengun-
bahwa pekerjaan ini juga
dang kesan sebuah pekerjaan
memiliki bermacam-macam
yang bersifat mewah dan
menyenangkan dengan imbalan halangan/kesulitan yang mung-
kin terjadi dalam pelaksanaan
yang besar, padahal pramuwisata

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 9


operasionalnya. Kesulitan yang Dibawah ini beberapa hal
mungkin terjadi dalam kegiatan yang harus dimiliki agar seorang
sebagai tour guide di antaranya pramuwisata selalu memper-
adalah: kehilangan bagasi, hatikan :
pesawat yang overbook, a. Kepribadian dengan cara
penumpang yang mengeluh, penampilan yang baik, serasi
marah, keberangkatan yang dan sopan.
tertunda, dan sebagainya.
b. Tidak membanggakan atau
PROFESI PRAMUWISATA menonjolkan diri atau ingin
menerima penghormatan
Karier pramuwisata dapat
yang berlebihan.
ditingkatkan menjadi seorang
tour planner, bila dan dapat c. Berbicara dengan lancar
membuka usaha layanan jasa (tetapi tidak banyak tingkah)
wisata, mulai dari membuat paket dan jujur dalam setiap
tour, memasarkan dan keadaan.
melaksanakan operasional d. Menghargai kepribadian
wisata. Pramuwisata merupakan orang lain dan bermurah hati
duta bagi perusahaan dan bangsa (tidak kasar atau berlaku
serta mengemban citra budaya
tidak sopan).
bangsa, karena mereka adalah
ujung tombak dari keberhasilan e. Percaya pada diri sendiri
promosi pariwisata. Tugas dalam bekerja dan konsisten
seorang pramuwisata adalah serta penuh tanggung jawab.
memimpin pelaksanaan suatu f. Pandangan mata ke depan
kegiatan kunjungan / wisata (optimis) dengan tenang dan
mulai dari persiapan sampai pada bijaksana.
akhir kegiatan sesuai dengan
g. Selalu mempunyai persepsi
ketentuan dalam fasilitas paket
positif, dengan tidak
tour atau peraturan/ ketentuan
mengabaikan antisipasi jika
yang telah disepakati antara
terjadi hal yang tidak
perusahaan perjalanan wisata
diinginkan.
dengan wisatawan.

10 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015


Menurut Bambang Udoyono pramuwisata maupun di bidang
(2008). Ada tiga sumber lainnya karena dengan bebagai
penghasilan bagi pramuwisata. pengalaman yang dihadapi di
Pertama, seorang pramuwisata lapangan serta bertemu dengan
mendapatkan gaji dari biro banyak orang khususnya tamu
perjalanan wisata atau yang lazim asing dapat membuka wawasan
disebut dengan istilah guide fee. pramuwisata untuk mengem-
Ini dihitung berdasarkan jumlah bangkan pengalaman serta
jam kerjanya. Selain itu bagi menjalin relasi yang nantinya
pramuwisata yang menjadi akan sangat bemanfaat untuk
karyawan tetap akan kehidupan pramuwisata dimasa
mendapatkan gaji bulanan dari mendatang, seperti berwirausaha
biro perjalanan wisata yang atau bisnis pada bidang
jumlahnya bervariasi di masing- pariwisata yang selama ini
masing perusahaan tergantung ditekuni dan menjadi profesi
kemampuan finansial dan sehari-hari. Untuk menuju ke
kebijakan yang diterapkan. jenjang yang lebih tinggi dalam
Kedua, sumber pendapatan dari mengembangkan diri dibutuhkan
art shop. Pramuwisata akan proses yang tidak singkat.
mendapatkan juga komisi dari Khususnya bagi pramuwisata
belanja tamunya yang berkisar muda yang tentunya masih butuh
antara sepuluh sampai empat pengalaman serta jam terbang
puluh persen dari jumlah belanja yang lebih.
tamu. Ketiga, apabila tamu HIMPUNAN PRAMUWISATA
merasa puas dengan pelayanan INDONESIA (HPI)
yang diberikan guide,
kemungkinan ada pendapatan Himpunan Pramuwisata
atau bonus berupa tip tambahan Indonesia disingkat HPI atau
dari tamunya. Indonesian Tourist Guide
Assosiation adalah asosiasi
Profesi sebagai seorang pelaku pariwisata yang menaungi
pramuwisata mempunyai pemandu wisata selaku pelayan
peluang yang terbuka untuk ujung tombak seluruh aktifitas
mengembangkan diri di bidang wisatawan di lapangan. HPI

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 11


adalah perkumpulan pemandu HPI adalah pemberdayaan
wisata yang menjalankan anggota, kesadaran pengurus dan
kepentingan industri pariwisata keberpihakan yang berwenang,
global secara kompeten dan profesionalitas kerja yang kadang
profesional di pusat-pusat terabaikan. Asosiasi pemandu
destinasi pariwisata Nasional wisata legal memiliki etika
diakui sebagai wadah pemandu profesi, menjalankan layanan
wisata dan pengatur wisata. sesuai standar kompetensi kerja
(Peraturan Menparpostel Nomor; nasional Indonesia. Sebagai
KM.82/102-MPPT/88). asosiasi profesi HPI bersifat
nirlaba, independent, non-
Asosiasi HPI berawal dari
partisan dan profesional. Seorang
konvensi nasional Himpunan
pramuwisata selain harus fokus
Duta Wisata Indonesia yang
bertugas memandu wisatawan
digagas oleh Menteri Pariwisata
juga berperan lebih strategis bagi
Joop Ave berlangsung 27 Maret
kemajuan kepariwisataan
1983 di Pertamina Cottage Kuta
nasional. Reposisi profesi
Beach Bali Indonesia. Organisasi
pramuwisata di luar asosiasi HPI
HPI dipimpin oleh Dewan
bisa saja menjadi seorang
Pimpinan Pusat (DPP), Dewan
penulis, penerjemah bahasa,
Pimpinan Daerah dan Dewan
motivator, moderator, humas dan
Pimpinan Cabang. Misi utama
lain sebagainya.
yang disasar adalah
meningkatkan profesionalitas Himpunan Pramuwisata
dan kompetensi pemandu wisata Indonesia (HPI) memiliki kode
di dalam tugas dan tanggung etik yang bersumber dari
jawab keilmuan, kekaryaan serta ketetapan rapat kerja nasional
kebangsaan. VIII HPI, 28-30 November 2007
di Manado dengan pengayaan
Peran klasik Asosiasi HPI
ketentuan UU No. 10/ Tahun
meliputi dua hal utuh, yaitu unsur
2009 dan PP No. 52/Tahun 2012.
individu pemandu dan sistem
organisasi profesi yang
menaunginya. Sedangkan masa-
lah aktual bagi pramuwisata dan

12 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015


ORGANISASI
PRAMUWISATA YANG ADA Biro hukum dan kode etik :
DI KOTA MANADO Raffles Sumeleh, SH
Menurut keabsahannya, Biro objek dan atraksi wisata :
pramuwisata di Kota Manado Lee Parabak
bernaung pada organisasi HPI Biro lingkungan hidup dan
(Himpunan Pramuwisata konservasi :
Indonesia) dengan struktur Jack Palamina
organisasi sebagai berikut : Biro dana dan anggaran :
Organisasi HPI Sulawesi Utara Jonas Siwy
cabang Manado periode 2011- Divisi-divisi :
2015 Diving :
Bagus Lesmana
No. SK : 126/SK/DPP-HPI/2011
Ecotourism :
Ketua : Joutje Lala
Royke Berty Koleangan, A.Md Mountenering :
Wakil Ketua 1 bid. Organisasi : Dina kairupan
Brury Sondakh, A.Md Bahasa Perancis :
Wakil ketua II bid. HRD : Alex Jef Maerah, S.Pd.
Celly Rira, A.Md Bahasa Jerman :
Wakil ketua III bid, HUMAS : Meilany Kemur,S.Pd.
Moudy Paath, S.Pd Bahasa Mandarin :
Wakil ketua IV bid. KESRA : Michael Naga
Richard Maramis, A.Md Bahasa Jepang :
Sekertaris : Vonny Tamboto Spd
Ulfa Winerungan, A.Md Bahasa Spanyol :
Wakil sekertaris : Mario Pantow
David Togas Bahasa Rusia :
Bendahara : Katherine Situmorang
Lenny Nikolas, A.Md Bahasa Inggris :
Wakil Bendahara : Royke Paoki
Edwin Rumbajan, A.Md

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 13


Jumlah pramuwisata yang ada satu sekolah menengah
di Kota Manado yang terdata kejuruan dalam ilmu
secara resmi oleh organisasi HPI pariwisata yang mau
di Sulawesi Utara cabang Kota mengambil waktu luangnya
Manado berjumlah 187 orang dan untuk berprofesi sebagai
sekitar 75% masih aktif. guide lepas contoh lainnya
yaitu mahasiswa yang
Pramuwisata di Kota Manado
memiliki wawasan tentang
terdapat 2 kriteria yaitu :
guidence.
 Pramuwisata resmi (guide
PENDAPATAN
staff) : dengan syarat, harus
PRAMUWISATA
mempunyai latar pendidikan
yang layak, yaitu harus Dalam memandu wisatawan,
memiliki gelar D3 atau S1 pramuwisata yang ada di Kota
dibidang teknik guide atau Manado memberikan biaya
sekolah pariwisata pada menurut jenis wisatawan yang
umumnya. Yang pada akan dipandunya sedangkan
dasarnya bekerja pada bidang untuk destinasi wisata yang akan
pariwisata seperti karyawan dikunjungi ditentukan oleh paket
hotel, dan karyawan tetap perjalanan yang sudah disediakan
dalam bidang usaha tour dan oleh agen tour and travel. Jenis
travel. wisatawan ini dibagi dalam dua
bagian, yaitu wisatawan lokal
 Pramuwisata tidak resmi
atau wisatawan domestik yang
(freelance guide); memiliki
hanya berasal dari dalam negeri
pengetahuan tentang obyek
saja maka dikenakan biaya
wisata, bisa berbahasa asing,
sekitar 250ribu sampai 300ribu
ramah dan bisa berko-
rupiah dalam sekali tour,
munikasi dengan baik. Juga
sedangkan untuk wisatawan
tidak menutup kemungkinan
mancanegara atau internasional,
bagi mereka yang sudah
dikenakan tarif sekitar 350ribu
memiliki latar belakang
sampai 450ribu untuk wisatawan
pendidikan pariwisata, seperti
yang menggunakan bahasa
contohnya guru dalam salah
internasioal yaitu bahasa inggris

14 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015


dan sedangkan untuk yang informasi lain atau lebih tentang
menggunakan bahasa tertentu keadaan di negara mereka atau di
contohnya bahasa Spanyol atau tempat destinasi wisata lain yang
Jepang dan lain sebagainya maka sudah mereka kunjungi
dikenakan biaya yang lebih lagi sebelumnya. Tidak menutup
sekitar 500ribu sampai 700ribu kemungkinan, lewat hubungan
per sekali tour dalam 1hari. Dan yang terjalin antara pramuwisata
dari hasil itu maka profesi dan wisatawan selama kegiatan
pramuwisata menjadi daya tarik wisata, maka bisa menjalin
tersendiri dan bisa mencukupi hubungan kerja sama yang bisa
kebutuhan hidup seorang menguntungkan travel dan
pramuwisata itu sendiri karena pramuwisata itu sendiri karena
besarnya pendapatan yang memiliki banyak relasi, maka
diperoleh baik dari hasilnya secara tidak langsung pramu-
bekerja sebagai pemandu wisata wisata dituntut agar bisa
maupun profesi lain yang dia memberikan pelayanan yang baik
geluti misalnya sebagai pengajar, dan sempurna. Selain penga-
karyawan hotel maupun laman dan pengetahuan, seorang
karyawan travel dan lain pramuwisata juga bisa
sebagainya. Karena profesi menghasilkan pendapatan yang
pramuwisata sangat terbuka lebih.
untuk berbagai macam profesi PRAMUWISATA SEBAGAI
lainnya asalkan mau dan bisa DUTA BANGSA
dalam memandu wisatawan.
Seorang pramuwisata bukan
Selain itu, profesi saja sebagai seorang teman, guru,
pramuwisata lebih memiliki penasihat, tetapi lebih dalam
pengalaman (experience) dan kewajibannya adalah sebagai
pengetahuan yang tidak bisa perwakilan negaranya dalam
didapat oleh profesi lain, karena
menerima dan melayani
seorang pramuwisata yang wisatawan asing dari berbagai
melakukan komunikasi langsung negara yang datang. Bagi
dengan wisatawan luar wisatawan asing pramuwisata
contohnya, bisa mengetahui merupakan ujung tombak selama

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 15


berkunjung di suatu daerah yang KESIMPULAN
asing buatnya.
Profesi sebagai seorang
Pramuwisata merupakan pramuwisata mempunyai
orang-orang yang mengenali peluang yang terbuka untuk
daerah atau negaranya dengan mengembangkan diri di bidang
pasti, dan pramuwisata meru- pramuwisata maupun di bidang
pakan orang yang secara lainnya karena dengan bebagai
langsung berhubungan dengan pengalaman yang dihadapi di
wisatawan. Oleh karena itu lapangan serta bertemu dengan
pramuwisata boleh dikatakan banyak orang khususnya tamu
sebagai duta bangsa, jika asing dapat membuka wawasan
pramuwisata dapat melayani pramuwisata untuk mengem-
wisatawan dengan sebaik- bangkan pengalaman serta
baiknya dan wisatawan dapat menjalin relasi yang nantinya
merasakan pelayanan yang akan sangat bemanfaat untuk
memuaskan maka akan timbul kehidupan pramuwisata dimasa
rasa kebanggaan pada setiap mendatang, seperti berwirausaha
pramuwisata, dan nama baik bagi atau bisnis pada bidang
negara pada khususnya kota pariwisata yang selama ini
manado akan tercipta. ditekuni dan menjadi profesi
sehari-hari. Selain itu, profesi
Wisatawan akan pulang
pramuwisata juga terbuka bagi
dengan kenangan yang tidak akan
profesi-profesi lainnya yang
mudah dilupakan sehingga ini
bergerak di satu bidang yaitu
akan menjadi bahan pembicaraan
pariwisata. Profesi pramuwisata
di negaranya baik pada teman
juga harus memiliki kepedulian
keluarga dan kenalan-kenalan-
bagi kemajuan daerah wisata.
nya, secara tidak langsung
pelayanan yang baik bisa menjadi
sarana promosi yang efektif bagi
dunia pariwisata.

16 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015


DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, 2007. “Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,


Kebija-kan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya”,
Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.

Burns, P M and Holden,A.1995. Tourism: a New Perspective, Prestice


Hall International (UK) Limited, Hemel
Hempstead.

Desky. 2001. Pengantar Bisnis Biro Perjalanan. Adi Cita, Yogyakarta.

Ihromi, T. O. 2006. “Pokok-Pokok Antropologi Budaya”, Yayasan Obor


Indonesia, Jakarta.

Koentjaraningrat. 2009. “Pengantar Ilmu Antropologi (Edisi Revisi)”,


PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Liliweri, Alo. 2007. “Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya”,


LKIS, Yogyakarta.

Maulana, Amalia E. 2009. “Consumer Insight Via Ethnography :


Mengungkap yang Tidak Pernah Terungkap”,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009.

Medlik, S. 1991. Managing Tourism. Redwoods Book. Get Britain.

Oka A. Yoeti. 1999 Penuntun Praktis Pramuwisata Profesional. PT.


Pradnya Paramita, Jakarta.

_____________. 1999 Psikologi Pelayanan Wisata. PT. Pradnya


Paramita, Jakarta.

_____________. 2000 Guiding System, Suatu Pengantar Praktis. PT.


Pradnya Paramita, Jakarta.

Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor:


PM.92/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara
Pendaftaran Usaha Jasa Pramuwisata

Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015 17


Reisinger, Y. 1997. Social Contact Between Tourist and Host of
Different Cultural Backgrounds, dalam The
Earthscan Reader in Sustainable Tourism,
Lesley France (ed), Earthscan Publication Ltd.,
United Kingdom (UK).

Soenarno Adi. 1996. Kamus Istilah Pariwisata dan Perhotelan. Angkasa,


Bandung.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,


Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 11 – Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4966

18 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai