Anda di halaman 1dari 12

GASTRODIPLOMASI REPUBLIK PERU

Mata kuliah Gastronomi

Dosen :
Dr. Saptarining Wulan

Makalah disusun oleh :


Stephanie Luisa Iskandar .J. 1853010010

FAKULTAS PARIWISATA
JURUSAN HOSPITALITY DAN PARIWISATA
Jl. IKPN Bintaro No. 1 Pesanggrahan, Tanah Kusir

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Republik Peru adalah sebuah negara di Amerika Selatan bagian
barat. Peru merupakan negara yang kaya dalam budaya antropologi dan
dikenal sebagai tempat lahir Kerajaan Inca yang beribu kota di Machu
Picchu.
Pariwisata di Peru merupakan industri terbesar ketiga di negara ini,
di belakang penangkapan ikan dan pertambangan. Pariwisata diarahkan
menuju monumen arkeologi, ekowisata di Amazon Peru , pariwisata
budaya di kota-kota kolonial, wisata petualangan, dan wisata
pantai. Menurut penelitian pemerintah Peru, tingkat kepuasan wisatawan
setelah mengunjungi Peru adalah 94%. Pariwisata adalah industri yang
paling cepat berkembang di Peru, tumbuh setiap tahun dengan tingkat 25%
selama lima tahun terakhir.
Kemajuan pariwisata Peru ini didukung oleh ketenarannya sebagai
destinasi pariwisata kuliner utama didunia. Kuliner Peru perlahan menarik
perhatian wisatawan global karena banyaknya perpaduan unik dari
berbagai budaya yang berbeda. Makanan tradisional di pantai, gunung, dan
hutan sangat berbeda satu sama lain termasuk bahan dan cara memasaknya
pun berbeda. Masakan Peru berasal dari kombinasi masakan Spanyol
dengan bahan-bahan tradisional Peru asli, dengan pengaruh kemudian dari
masakan Cina, Italia, Afrika Barat dan Jepang. Banyak makanan
tradisional, seperti quinoa , kiwicha , cabai dan beberapa akar dan umbi-
umbian yang sebelumnya dibuang untuk produk-produk Eropa, telah
melihat kebangkitan popularitas dalam beberapa dekade terakhir minat
pada tanaman pangan asli Peru.
Pada tahun 2008, Peru mulai melakukan gastrodiplomasi dengan
mengangkat tema Cocina Peruana Para El Mundo lalu pada tahun 2011

2
mengangkat kampanye Marca Peru dan pencapainnya terlihat pada tahun
2016, Peru menjadi tuan rumah 2ND UNWTO World Forum on
Gastronomy Tourism selain itu Peru telah menerima beberapa
penghargaan kuliner untuk beberapa tahun belakangan ini. Strategi
gastrodiplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Peru ini memiliki tujuan
utama yaitu agar Peru lebih diakui oleh dunia internasional dan dikenal
sebagai sebuah negara melalui budaya serta kuliner khasnya. Selain dari
pemerintah pusat, strategi gastrodiplomasi ini juga melibatkan peran aktor
non-negara dan industri swasta dalam mempromosikan kuliner tradisional
Peru.
Adapun makanan dan minuman yang telah dikenal dunia seperti
quinoa dan Minuman yang telah mendunia yaitu Big Cola, juga makanan
yang unik di Peru itu sendiri seperti Ceviche yang menjadi salah satu daya
tarik wisatawan. Adapun makanan yang telah mendunia seperti Quinoa
adalah biji-bijian yang berasal dari tanaman Chenopodium quinoa.
Tanaman ini sudah ada sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Quinoa
ini dapat menjadi pengganti nasi dan yang sedang melakukan program
diet. Makanan ini sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh karena
mengandung omega 6. Selain itu Minuman yang menjadi kompetisi Coca-
cola sekarang yaitu Big Cola juga telah mendapat perhatian dunia karena
rasa yang enak dan harga yang murah.
Pemerintah melakukan segala cara untuk menaikan nama negaranya
terutama melalui bidang kuliner. Dalam hal ini, para aktor dari
pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta mengambil bagian aktif
dalam pelaksanaan politik dan ekonomi yang menghubungkan budaya
kuliner dengan isu-isu pembangunan dengan beragam tujuan. Dengan
demikian, gastrodiplomasi di Peru, diinterpretasikan sebagai peluang bagi
Negara untuk mengkonsolidasikan keuntungan pasar yang berhubungan
dengan makanan internasional, atau sebagai saranan promosi nasional
dipanggung global.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motivasi dan Gastronomi


Studi pariwisata gastronomi merujuk pada perilaku pengunjung.
Terdapat empat jenis motivasi gastronomi yang terkait dengan pariwisata:
tipe fisik, tipe budaya, tipe interpersonal, dan tipe prestise. Oleh karena itu,
berdasarkan motivasi dalam hubungannya dengan keahlian memasak,
Model konseptual dari pengalaman wisata di mana wisatawan, ketika
bepergian, ditemukan motivasi primer dan sekunde. Gastronomi akan
dibingkai sebagai motivasi primer atau sekunder. Motivasi utama,
misalnya, bagi orang-orang yang mengunjungi tempat tertentu dengan
tujuan utama menikmati tawaran kulinernya. Motivasi sekunder, misalnya,
bagi orang-orang yang motivasi utamanya mereka bukan untuk
mengetahui kekayaan gastronomi tetapi menganggap opsi ini sebagai
sangat penting dalam merencanakan perjalanan mereka.
Babolian Hendijani, mengatakan bahwa pengalaman gastronomi
dapat menjadi motivasi mendasar untuk mengunjungi tujuan tertentu.

2.2 Gastronomi dan Kepuasan Wisatawan


Tujuan wisata adalah sesuatu yang lebih dari sekedar alam,
budaya, atau artistik karena juga harus mencerminkan pengalaman yang
dicari oleh wisatawan tersebut. Berdasarkan hal ini, destinasi harus
mempertimbangkan pentingnya gastronomi sebagai alat yang
berkontribusi pada pengalaman unik. Babolian Hendijani, menunjukkan
bahwa kepuasan yang dimiliki turis dengan makanan lokal tergantung
pada warisan budaya dari masakan tersebut dan bahan yang digunakan
apakah segar dan sehat atau tidak.
Oleh karena itu, Gastronomi sebagai motivasi primer atau
sekunder dianggap sebagai aspek penting dari kepuasan wisatawan,
dengan menyatukan konsep motivasi, pengalaman, dan kepuasan.

4
2.3 Pengertian Gastrodiplomasi
Diplomasi kuliner, juga dikenal sebagai gastrodiplomacy, adalah
jenis diplomasi budaya, yang dengan sendirinya merupakan bagian
dari diplomasi publik. Premis dasarnya adalah bahwa "cara termudah
untuk memenangkan hati dan pikiran adalah melalui perut". Program
diplomasi kuliner yang disponsori pemerintah resmi telah didirikan
di Thailand, Korea Selatan, Malaysia, Peru, dan Amerika Serikat.
Istilah "diplomasi kuliner" dan "gastrodiplomacy" telah digunakan
sejak awal 2000-an, dan telah dipopulerkan oleh karya sarjana diplomasi
publik Paul Rockower dan Sam Chapple-Sokol . Penyebutan awal konsep
itu dalam artikel Economist 2002 tentang program Thai Kitchen of the
World . Dalam sebuah artikel 2011 yang diterbitkan dalam jurnal
Taiwan Issues & Studies , Rockower menulis bahwa "Gastrodiplomacy
didasarkan pada gagasan bahwa cara termudah untuk memenangkan hati
dan pikiran adalah melalui perut." Chapple-Sokol menulis dalam sebuah
artikel 2013 di jurnal The Hague Journal of Diplomacy bahwa diplomasi
kuliner adalah "penggunaan makanan dan masakan sebagai instrumen
untuk menciptakan pemahaman lintas budaya dengan harapan
meningkatkan interaksi dan kerja sama."

2.4 Gastrodiplomasi Republik Peru


Sebagai satu-satunya Negara Amerika Latin yang melakukan
praktik gastrodiplomasi (Baskoro, 2017: 45; Wilson, 2013: 5), Kuliner
Peru telah membangkitkan antusiasme di dalam negeri dewasa ini. Belum
pernah sebelumnya masyarakat Peru berbicara tentang kuliner sebanyak
sekarang. Masyarakat Peru menunjukan kebanggan atas kuliner mereka,
memikirkan potensi internasionalnya dan mendukung kesuksesan koki
lokal serta menjadikannya idola (Matta, 2017: 103-104).
Tingginya signifikansi kuliner di Lima, yang juga dikenal sebagai
Ibu kota Gastronomi Amerika (Fan, 2013) telah memberikan fokus lebih
terhadap potensi ekonomi, pengakuan budaya, dan inklusi social

5
masyarakat Peru (Matta, 2011). Internasionalisasi restoran Peru, paparan
media, tentang kisah sukses koki dan identifikasi mengenai manfaat
ekonomi yang dapat dicapai juga telah memicu baik aktor pemerintah
maupun non-pemerintah untuk menggali lebih dalam mengenai peluang
keuntungan dari kuliner Peru. Budaya kuliner dipercaya akan dapat
membawa dampak ekonomi positif bagi negara.

2.5 Strategi Gastrodiplomasi Peru


Tentu di setiap negara memiliki strateginya masing-masing untuk
menaikan nama negaranya begitu pula dengan negara Peru, Strategi ng
digunakan untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan
oleh pemerintah Peru untuk berkomunikasi dengan publikdalam
meningkatkan citra merek kuliner nasionalnya, juga mempromosikan
kesadaran dan pemahaman budaya kuliner mereka kepada wisatawan
asing. Seperti membangun hubungan dengan Media. Strategi melalui
media dalam gastrodiplomasi adalah tindakan yang dilakukan pemerintah
untuk membangun hubungan baik dengan publik melalui media massa
yang berguna untuk pemberitahuan information atau pesan guna
menciptakan citra positif dari kuliner Peru.
Kedua adalah dengan pemasaran produk dan penggunaan event,
strategi ini digunakan oleh pemerintah Peru untuk memperluas industri
makanan national di luar negeri dan meningkatkan citra makanan national
di mata publik internasional. Di dalam penggunaan strategi pemerintah
berusaha memperluas industri makanan dengan cara membangun restoran
diberbagai negara dan meningkatkan ekspor produk makanan seperti
quinoa dan big cola sebagai salahsatu objek utama dari gastrodiplomasi.
Di dalam strategi penggunaan event Peru merayakan mistura setiap bulan
September yang merupakan festival gastronomi terbesar di Peru,
menampilkan masakan Peru terbaik.
Yang terakhir adalah membangun kerja sama dengan organisasi di
luar negeri. Strategi ini digunakan oleh pemerintah untuk menjalin

6
hubungan antara negara dengan public melalui kerjasama dengan
organisasi di bidang gastronomindi luar negeritau dengan organisasinyang
memiliki tujuan dan kepentingan yang sama untuk memperluas jaringan.
2.6 Sejarah Gastronomi Peru
Peru adalah tanah yang murah hati dan beragam. Cukup untuk
mengatakan bahwa ia memiliki 84 dari 104 zona iklim dunia. Tanahnya
menyediakan lebih dari 400 jenis kentang, dan 2.000 jenis kentang manis.
Ada lebih dari 600 buah asli dari Peru dan lautnya menawarkan lebih dari
2.000 jenis ikan, menjadikan Peru negara dengan fauna laut paling
beragam di dunia.
Namun, rasa yang kaya dan warna yang ditemukan dalam makanan
Peru tidak hanya berkat yang disebutkan sebelumnya, tetapi juga berkat
kreativitas rakyatnya melalui sejarah. Mereka mampu mencampur dengan
sempurna bahan-bahan berbeda yang ditawarkan dari tanah dan laut Peru.
Sejarah makanan Peru dimulai dengan Kekaisaran Inca. Mereka
menggunakan ramuan aromatik dengan menggunakan cabai dan garam
sebagai bahan utama. Mereka juga memanfaatkan fauna laut dan makanan
laut dan mereka makan daging bebek, cuy (guinea pig), llama, dan alpaka.
Mereka menggunakan teknik memasak khusus, seperti dehidrasi, merebus
dan memanggang. Ini adalah saat ketika versi pertama ceviche lahir dan
juga pachamanca yang lezat dibuat.
Kemudian, setelah orang Spanyol tiba menjajah Peru, campuran
budaya dibuat di mana bahan-bahan baru dan teknik baru diperkenalkan,
sehingga hidangan baru lahir yang terkenal dengan rasa dan
originalitasnya yang luar biasa. Campuran budaya ini membawa
persediaan baru seperti: gandum, jeruk, apel, persik, bawang merah,
ketumbar, gula, susu dan daging seperti daging sapi dan unggas.
Dengan menggunakan bahan-bahan baru ini, di samping yang
sudah digunakan oleh penduduk asli, muncullah hidangan baru, seperti
puchero, chicharron, cazuela, sancochado, ocopa, dan lainnya.

7
Makanan Peru juga memiliki pengaruh dari asal Afrika, karena
budak Afrika dari Spanyol. Budak-budak ini diberi makan dari sisa
makanan dari tuannya, yang terdiri dari isi perut binatang seperti jantung,
perut, ginjal, usus, dan lainnya. Jenis persediaan ini berasal dari hidangan
seperti antikucho, pancita, cau cau dan lainnya.
Perlu disebutkan bahwa, setelah kemerdekaan Peru pada tahun
1821, pintu masuk bebas telah ditetapkan bagi orang asing. Dengan
gerakan ini muncul perubahan yang berbeda dalam cara memasak, karena
pengaruh budaya dari Eropa dan Asia (Cina dan Jepang). Pada 1857, ada
lebih dari 20.000 orang asing yang tinggal di Lima.
Sebagai bagian dari perpaduan kuliner ini, khususnya dengan
masakan Italia, pasta dan sayuran diperkenalkan, seperti kemangi, bayam,
kembang kol, dan lainnya, melahirkan hidangan baru seperti menestron,
ravioles, mondonguito, mie hijau (tallarines verdes) dan banyak lagi.
Setelah itu, teknik Cina diperkenalkan seperti ditumis dan ada penggunaan
intensif beras dalam makanan sehari-hari Peru. Salah satu hidangan paling
terkenal yang dibuat di bawah pengaruh Cina ini adalah tumis loin (lomo
saltado), atau nasi chaufa dan mie tumis (tallarin saltado).
Kedatangan Jepang membawa input yang berharga untuk keahlian
memasak yang bervariasi. Ikan umumnya digunakan, dan berkat teknik
memasak, direndam dengan jus asam dari lemon, ceviche lahir, hidangan
lambang Peru. Selain itu, ada jenis hidangan lain yang berasal dari
perpaduan ini, seperti tiradito yang berupa ikan segar.
Begitulah bagaimana keahlian memasak yang terkenal ini didapat
juga memiliki begitu banyak hidangan, dengan rasa yang indah, aroma
yang tak tertandingi, dan warna yang luar biasa dalam setiap hidangan,
yang membuat siapa pun nikmat ketika mencicipinya.
2.7 Analisis SWOT Gastrodiplomasi Republik Peru
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu

8
spekulasi bisnis. Begitu juga dengan Gastrodiplomasi di Negara perlu
adanya analisis SWOT agar Gastrodiplomasi di negara Peru dapat terus
berkembang. Adapun Analisis dari Gastrodiplomasi Republik Peru sebagai
berikut :

STRENGTHS
1. Teknik memasak yang berasal dari zaman Inca dan pengaruh
kuliner dari seluruh dunia menjadi perhatian Wisatawan
2. Adanya dukungan dari Pemerintah untuk memajukan Wisata
dibidang Kuliner
3. Terdapat banyak penghargaan yang dicapai Peru seperti dari
WTA dan UNESCO yang membuat semakin banyak wisatawan
penasaran
4. 9 Restoran terbaik dari seluruh Amerika Latin ada di Peru

WEAKNESSES
1. Makanan yang memiliki rasa sangat berbeda dari masakan Asia
sehingga jarang diminati oleh orang Asia.
2. Negara yang letaknya sangat jauh dan tidak semua negara
memiliki restoran Peru sehingga yang dapat merasakan kuliner
Peru hanya orang-orang menengah keatas.

OPPORTUNITIES
1. Satu-satunya negara di Amerika latin yang maju di bidang
Gastronomi untuk saat ini
2. Para chef, wisatawan, dan warga lokal yang terus bertumbuh

THREATS

1. Terdapat saingan di bidang gastronomi dengan negara-negara lain


2. Wisatawan yang menyebarkan pengalaman buruknya

BAB III

9
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah kemajuan dari pariwisata
kuliner Peru merupakan hasil dari kekompakan seluruh aktor pemerintah
dan aktor non-pemerintah serta rakyat dalam memajukan wisata
gastronomi di Peru. Upaya gastrodiplomasi Peru telah berhasil
meningkatkan citra negara.
Bentuk gastrodiplomasi digambarkan oleh adanya kemajuan dan
prestasi-prestasi membanggakan yang berhasil diraih oleh Peru.
Implementasi gastrodiplomasi juga memberikan gambaran tentang
masyarakat Peru, yaitu bagaimana Peru merupakan negara entrepreneurial
di mana masyarakatnya bangga dan mengerti bagaimana menjadi
kompetitif dalam skala global.
3.2 Saran-saran
Sebagai negara yang maju dibidang kuliner sebaiknya dilakukan
promosi lebih lagi terutama di wilayah Asia. Penulis berharap negara Peru
dapat terus mempertahankan kekompakan dalam memajukan negaranya
juga terus berkembang dibidang kuliner meski telah mengalami banyak
ancaman dan kegagalan. Penulis memiliki keterbatasan yakni pada
penggunaan data sekunder sehingga penulis tidak terlibat langsung, dalam
hal ini penulis berusaha menunjukan bahwa Peru telah berhasil
menjalankan gastrodiplomasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Halosehat. Mengenal Quinoa makanan super yang penuh gizi (20 Maret 2020,
14.40) <https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/mengenal-quinoa-makanan-
super-yang-penuh-gizi/>
Peruvianfood. Discover the true history of Peruvian food. (21 Maret 2020, 12.43)
<https://peruvianfoodusa.com/en/discover-the-true-history-of-peruvian-food-a-
history-of-color-flavor-and-fusion/>
Sciencedirect. Gastronomy as an element of attraction in a tourist destination (21
Maret 2020, 11.52) <https://www.sciencedirect.com>
Wikipedia.Gastrodiplomacy.
(20Maret2020,16.43)<https://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Culinary_diplomacy&prev=search
>
Wordpress. The Power of the Palate: The Gastrodiplomacy of Peru (20 Maret
2020, pukul 14.57) <https://pdgc2015a.wordpress.com/2016/04/19/the-power-of-
the-palate-the-gastrodiplomacy-of-peru/>

11
Lampiran-Lampiran
Ceviche Mistura Festival

Big Cola` Achievement

Quinoa

12

Anda mungkin juga menyukai