Anda di halaman 1dari 12

Definisi Kepariwisataan, Pariwisata dan Ciri-ciri Pariwisata secara jelas

Kepariwisataan merupakan suatu kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam


dan lingkungan hidup yang khas, seperti hasil budaya, peninggalan leluhur /
sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman. Pariwisata dan
kegiatan perhotelan yang tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan
kegiatan kegiatan Usaha Pariwisata. Maka daripada itu perlu kalian ketahui hal hal
pokok / Utama yang menyangkut tentang Pariwisata, diantaranya yaitu Pengertian
dan ciri-ciri Pariwisata. Dijelaskan dalam Undang-undang tentang kepariwisataan
dijelaskan

Pariwisata (tourisme) merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,


termasuk pengusahaan Objek dan Daya tarik wisata serta Usaha usaha yang lainya
yang terkait dalam bidang tersebut.

Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara suka rela ( tampa paksaan ) serta bersifat sementara untuk
menikmati daya tarik wisata ( objek wisata ). Jadi dapat disimpulkan bahwa
Pariwisata adalah suatu campuran yang mencakup semua kegiatan wisata yang
dilakukan oleh seseorang yang disebut wisatawan sebagai orang yang asing
dilingkungan tempat yang dikunjungi serta memiliki ciri ciri tingkah laku yang
berbeda dari masyarakat setempat( tempat yang dikunjungi) serta dilakukan pada
waktu sengang.

Dijelaskan bahwa Wisatawan yaitu orang yang melakukan kegiatan wisata dengan
mengunjungi suatu daerah tujuan untuk menikmati objek secara sukarela demi
kepuasan batin pribadinya serta kunjungannya hanya bersifat sementara, memiliki
keingginan untuk kembali ke tempat asal. Adapun ciri-ciri Pariwisata sebagai
berikut:

1 .Perpindahan bersifat sementara dan adanya niat untuk kembali ke tempat asal
2. Tujuannya bukan untuk bekerja melainkan untuk menghibur diri
3 .Melakukan perjalanan Ke( tempat tujuan yang diingginkan wistawan), serta
kembali dari tempat yang telah dikunjungi yaitu tempat asal wisatawan
4. Perjalanan wisata dilakukan biasanya tidak di daerah tempat asal wisatawan tapi
ditempat yang baru dan mempunyai yang yang dapat menarik untuk dikungjungi
5. Mengunjungi berbagai tujuan.
Wisata : Pengertian, Ciri-ciri, Tujuan, Bentuk dan Unsurnya
Wisata Waduk Darma Kuningan Jawa Barat
1. Pengertian tentang wisata
a. Wisata
Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World
Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah
perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu
kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara
lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.
b. Pariwisata
Menurut A.J. Burkart dan S. Medik (1987). Pariwisata adalah perpindahan orang
untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat
dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama
tinggal di tempat-tempat tujuan itu.
Menurut Hunziger dan krapf dari swiss dalam Grundriss Der Allgemeinen
Femderverkehrslehre, menyatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan
gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat dengan
syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting (Major
Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara.

Menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.). Pariwisata dalah suatu
aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara
bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri,
meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari
kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana
ia memperoleh pekerjaan tetap.

c. Wisatawan
Menurut UN. Convention Concerning Customs Facilites For Touring (1954)
Wisatawan adalah setiap orang yang datang disebuah Negara karena alasan yang
sah kecuali untuk berimigrasi dan yang tinggal setidak-tidaknya 24 Jam dan selama-
lamanya 6 Bulan dalam tahun yang sama.
Dalam pengertian ini wisatawan dibedakan berdasarkan waktu dan tujuan yang
disebut wisatawan adalah orang-orang yang berkunjung setidaknya 24 dan yang
dating berdasarakan motivasi Mengisi waktu senggang seperti bersenang, berlibur,
untuk kesehatan, studi, keperluan agama, dan olahraga, serta bisnis, keluarga,
peurtusan, dan pertemuan-pertemuan.
Sedangkan ekskurionis adalah pengunjung yang hanya tinggal sehari di Negara
yang dikunjungi tanpa bermalam. Pengertian ini paling banyak digunakan karena
pembedanya tegas sehingga mudah dipahami antara pengunjung yang bisa disebut
wisatawan, dan pengunjung yang hanya ekskurisionis saja.
2. Ciri-ciri Perjalanan Wisata
Perjalanan wisata adalah suatu perjalanan dengan ciri-ciri tertentu sebagai berikut :
1) Perjalanan keliling yang kembali lagi ke tempat asalnya.
2) Pelaku perjalanan hanya tinggal untuk sementara.
3) Perjalanan tersebut telah direncanakan terlebih dahulu.
4) Ada organisasi atau orang yang mengatur perjalanan tersebut.
5) Terdapat unsur-unsur produk wisata.
6) Ada tujuan yang ingi dicapain dalam perjalanan wisata tersebut.
7) Dilakukan dengan santai (M.kasrul hal. 6)
3. Tujuan Perjalanan Wisata
Prioritas seseorang / kelompok untuk melakukan perjalanan wisata adalah mencari
kesenangan atau kegembiraan, berikut adalah beberapa tujuan dari adanya
pelaksanaan wisata :
1) Ingin bersantai, bersuka ria, rileks (lepas dari rutinitas).
2) Ingin mencari suasana baru atau suasana lain.
3) Memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan.
4) Ingin berpetualang untuk mencari pengalaman baru.
5) Mencari kepuasan dari yang sudah didapatkan. (M.kasrul hal 6)
Tujuan wisata yang dibenarkan oleh agama, yaitu perjalanan (yang tidak
mengakibatkan dosa) dibenarkan oleh agama. Bahkan mereka yang melakukannya
mendapatkan keringanan-keringanan dalam bidang kewajiban agama, seperti
boleh menunda puasanya, atau menggabung dan mempersingkat rakaat shalatnya.
Tetapi yang terpuji, dari suatu perjalanan, adalah yang sifatnya seperti apa yang
ditegaskan dalam salah satu ayat yang memerintahkan melakukan perjalanan.
(Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat), (Bandung : Mizan, 1994)
Quraish Shihab, memperkuat argumentasinya mengenai tujuan wisata ini dengan
firman Allah :
Artinya : Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai
telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena Sesungguhnya bukanlah
mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Depag RI :
519).
Disamping itu, dari adanya wisata diharapkan agar manusia memperoleh
manfaat dari apa yang diperoleh dan dipelajari di tempat-tempat yang telah
dikunjungi.
4. Bentuk wisata
Ada berbagai macam bentuk perjalanan wisata ditinjau dari beberapa macam segi,
yaitu :
1) Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas :
a) Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu perjalan yang dilakukan
oleh satu orang atau sepasang suami istri.
b) Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh serombongan keluarga, yang masih mempunyai hubungan
kekerabatan satu sama lain.
c) Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan yang dilakukan
bersama-sama dengan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya.
2) Dari segi kepengaturannya, wisata dibedakan atas :
a) Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu perjalanan wisata yang jauh
hari sebelumnya telah diatur segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi,
maupun objek-objek yang akan dikunjungi.
b) Package Tour (wisata paket atau paket wisata), suatu produk wisata yang
merupakan suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan
kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan.
c) Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan ekskursi yang dijual
oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata dan merupakan
perjalanan wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam jangka yang telah
ditetapkandan dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
d) Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang
disusun secara khusus guna memenuji permintaan seorang langganan atau lebih
sesuai dengan kepentingannya.
e) Optional Tour (wisata tambahan / manasuka), yaitu suatu perjalanan wisata
tambahan diluar pengaturan yang telah disusun dan diperjanjikan pelaksanaannya,
yang dilakukan atas permintaan pelanggan.
3) Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan atas :
a) Holiday Tour (wisata liburan), suatu perjalanan wisata yangdiselenggarakan dan
diikuti oleh anggotanya guna berlibur,bersenang-senang dan menghibur diri.
b) Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suatu perjalanan anjangsana
yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang
mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.
c) Education Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun
pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.
d) Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang tujuan
pokoknya adalah memperoleh pengetahuan atau penyelidikan suatu bidang ilmu
pengetahuan.
e) Pilgrimage Tour (wisata keagamaan), perjalanan wisata guna melakukan ibadah
keagamaan.
f) Special Mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu perjalanan wisata dengan
suatu maksud khusus, misalnya misi dagang, misi kesenian dan lain-lain
g) Special Program Tour (wisata program khusus), yaitu suatu perjalanan wisata
untuk mengisi kekosongan khusus
h) Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata wisata yang
dimaksudkan untuk menyelenggarakan pemburuan binatang yang diijinkan oleh
penguasa setempat, untuk hiburan semata.
4) Dari segi penyelenggaraanya, wisata dibedakan atas :
a) Ekskursi (excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh
kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih objek wisata.
b) Safari Tour yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus
dengan perlengkapan atau peralatan khusus pula.
c) Cruze Tour yaitu perjalanan wisata yang menggunakan kapal pesiar
mengunjungi objek-objek wisata bahari, dan objek wisata di darat tetapi
menggunakan kapal pesiar sebagai basis pemberangkatannya.
d) Youth Tour (wisata remaja), yaitu suatu kunjungan wisata yang
penyelenggaraannya khusus diperuntukan bagi para remaja menurut golongan
umus yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing.
e) Marine Tour (wisata bahari), suatu kunjungan objek wisata khususnya untuk
menyaksikan kaindahan lautan.
Berdasarkan beberapa uraian tentang bentuk wisata diatas, dapat disimpulkan,
bahwa motivasi yang mendorong wisatawan untuk mengadakan perjalanan wisata
adalah sebagai berikut :
a) Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi,
b) Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian,
c) Dorongan kebutuhan keagamaan,
d) Dorongan kebutuhan kesehatan,
e) Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian,
f) Dorongan kepentingan keamanan,
g) Dorongan kepentingan hubungan keluarga
h) Dorongan kepentiangan politik, (Gamal Santoro 14-17)
5. Unsur Pokok Wisata
Unsur-unsur pokok dalam pelaksanaan wisata religi tersebut, adalah sebagai berikut
:
a. Politik Pemerintah :
Sikap pemerintah terhadap kunjungan wisatawannya, dalam hal ini ada dua faktor
penting yang terkait dengan politik pemerintah suatu negara yaitu yang langsung
dan tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan industri
pariwisata. Yang langsung adalah sikap pemerintah terhadap kunjungan wisatawan
luar negeri, dan yang tidak langsung adanya situasi dan kondisi yang stabil dalam
perkembangan politik, ekonomi, serta keamanan dalam negara itu sendiri.
b. Perasaan Ingin Tahu :
Pada awal hakikatnya paling utama yang melahirkan pariwisata adalah perasaan
manusia yang terdalam, yang serba ingin mengetahui segala sesuatu selama hidup
di dunia. Manusia ingin tahu segala sesuatu di dalam dan di luar lingkungannya. Ia
ingin tahu tentang kebudayaannya, cara hidup, adat istiadat, keindahan alam dan
sebagainya.
c. Sifat Ramah Tamah
Sifat ramah tamah merupakan salah satu faktor potensial dalam bidang pariwisata,
karena keramah tamahan masyarakat merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi
wisatawan.
d. Atraksi
Dalam dunia kepariwisataan, segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk
dikunjungi dan dilihat disebut atraksi atau lazim juga dinamakan objek wisata.
Atraksi atau objek wisata yang ada secara natural maupun yang biasa berlangsung
tiap harinya, serta yang khusus diadakan pada waktu tertentu di tanah air kita
Indonesia sangat banyak bahkan melimpah.
e. Akomodasi
Sebagai unsur yang dibutuhkan, akomodasi merupakan faktor yang sangat penting.
Ia merupakan rumah sementara bagi wisatawan yang sejauh dan sepanjang
perjalanannya membutuhkan serta mengharapkan kenyamanan, pelayanan yang
baik, keberhasilan, senitasi yang menjamin kesehatan serta hal-hal kebutuhan
hidup yang layak. (Sukarmin, Citra Wisata Religi Studi Tentang Persepsi Wisatawan
Terhadap Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya, Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Sunan
Ampel Surabaya, 2007 h. 31-32),
Konsep dan Definisi Pariwisata
Konsep dan definisi tentang pariwisata, wisatawan serta klasifikasinya perlu
ditetapkan dikarenakan sifatnya yang dinamis.Dalam kepariwisataan, menurut
Leiper dalam Cooper et.al (1998:5) terdapat tiga elemen utama yang menjadikan
kegiatan tersebut bisa terjadi.
Kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen utama.

1. Wisatawan
la adalah aktor dalam kegiatan wisata.Berwisata menjadi sebuah pengalaman
manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa di dalam
kehidupan.

2. Elemen geografi
Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi, seperti berikut ini :
a. Daerah Asal Wisatawan (DAW)
Daerah tempat asal wisatawan berada, tempat ketika is melakukan aktivitias
keseharian, seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan dasar lain. Rutinitas itu
sebagai pendorong untuk memotivasi seseorang berwisata. Dari DAW, seseorang
dapat mencari informasi tentang obyek dan daya tarik wisata yang diminati,
membuat pemesanan dan berangkat menuju daerah tujuan.

b. Daerah Transit (DT)


Tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu. Namun, seluruh wisatawan
pasti akan melalui daerah tersebut sehingga peranan DT pun penting. Seringkali
terjadi, perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan di daerah tujuan. Hal
inilah yang membuat negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong berupaya
menjadikan daerahnya multifungsi, yakni sebagai Daerah Transit dan Daerah Tujuan
Wisata.

c. Daerah Tujuan Wisata (DTW)


Daerah ini sering dikatakan sebagai sharp end (ujung tombak) pariwisata. Di DTW
ini dampak pariwisata sangat dirasakan settingga dibutuhkan perencanaan dan
strategi manajemen yang tepat. Untuk menarik wisatawan, DTW merupakan
pemacu keseluruhan sistem pariwisata dan menciptakan permintaan untuk
perjalanan dari DAW. DTW juga merupakan raison detre atau alasan utama
perkembangan pariwisata yang menawarkan hal-hal yang berbeda dengan rutinitas
wisatawan.
3. Industri pariwisata
Elemen ketiga dalam sistem pariwisata adalah industri pariwisata. Industri yang
menyediakan jasa, daya tank, dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit
usaha atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area geografi
tersebut.Sebagai contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di daerah asal
wisatawan, Penerbangan bisa ditemukan baik di daerah asal wisatawan maupun di
daerah transit, dan akomodasi bisa ditemukan di daerah tujuan wisata.
Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak pendekatan.
Dalam Undang-undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan
bahwa :
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tank wisata yang
dikunjungi, dalam jangka waktu sementara.

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai


fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan
pemerintah.

4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata


dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujudkebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.

5. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.

6. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan


kegiatan usaha pariwisata.

7. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait


dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
Menurut WTO (1999:5) yang dimaksud dengan:

a. Tourism activities of persons traveling to and staying in places outside their


usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and
other purposes;
Pariwisata dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke
dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Perjalanan wisata ini
berlangsung dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun secara berturut-turut
untuk tujuan bersenang-senang, bisnis dan lainnya.

b. Visitor any person traveling to a place other than that of his/her usual
environ-ment for less than 12 consecutive months and whose main purpose of
travel is not to work for pay in the place visited;
Dapat diartikan pengunjung adalah siapa pun yang melakukan perjalanan ke daerah
lain di luar dari lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tidak lebih dari 12
bulan berturut-turut dan tujuan perjalanan tidak untuk mencari nafkah di daerah
tersebut.

c. Tourist overnight visitor, visitor staying at least one night In a collective or


private accommodation in the place visited;
Wisatawan merupakan pengunjung yang menginap atau pengunjung yang tinggal di
daerah tujuan setidaknya satu malam di akomodasi umum ataupun pribadi.

d. Same day visitor excursionists,visitor who does not spend the night in a
collective or private accommodation in the place visited;
Pengunjung harian adalah ekskurionis, pengunjung yang tidak bermalam di
akomodasi umum atau pribadi di daerah tujuan.

Definisi-definisi itu menjabarkan unsur-unsur penting dalam kepariwisataan seperti


berikut ini.
(1) Jenis aktivitas yang dilakukan dan tujuan kunjungan
(2) Lokasi kegiatan wisata
(3) Lama tinggal di daerah tujuan wisata
(4) Fasilitas dan pelayanan yang dimanfaatkan yang disediakan oleh usaha
pariwisata
Produk Wisata

Yang dimaksud dengan produk menurut Suwantoro (1997:47) dalam bukunya Dasar-
Dasar Pariwisata adalah sesuatu yang dihasilkan melalui suatu proses produksi.
Dalam pengertian bahwa tujuan akhir dari suatu proses produksi tidak lain adalah
suatu barang (produk) yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan guna
memenuhi kebutuhan manusia.Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa
produk adalah hasil dari suatu proses produksi, di mana menghasilkan suatu
barang/produk yang dapat digunakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia.

Menurut pendapat Kotler dan Fox dalam Yoeti (2001:125) memberikan batasan
produk industri jasa pariwisata sebagai berikut:
A product is anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use
or consumtion that might satisfy a needs and wants. It includes physical object,
programs, services, persons, places, organizations and ideas. Other names for a
product would be the offer, value package or benefit bundle.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa produk adalah segala


sesuatu yang dapat menarik perhatian pasar agar dapat memakai atau
mengkonsumsi, yang mungkin dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan (dalam
hal ini adalah para wisatawan). Termasuk dalam pengertian ini antara lain objek-
objek wisata, program perjalanan, berbagai bentuk pelayanan yang bersifat pribadi
di tempat yang dianggap memiliki nilai dan bermanfaat bagi wisatawan.

Menurut Andriyanto (2001:13) mengemukakan:


Secara principal, produk pariwisata dimulai dari ketersediaan sumber yang bersifat
fisik (tangible) hingga non fisik (intangible). Secara totalitas lebih condong kepada
kategori jasa yang berbentuk tidak nyata (intangible). Batasan tidak nyata ini tidak
berarti produk wisata tersebut abstrak, melainkan cara konsumsi di tempat
(consume in situ).

Dalam penjualan terhadap produk yang akan dijual diperlukan pertimbangan-


pertimbangan lainnya mengenai segala macam hal yang berkaitan dan mendukung
keberadaan produk hingga layak jual, menurut Marpaung (2002:113) dalam buku
Pengetahuan Kepariwisataan menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
produk, antara lain:
1. Kualitas, dalam arti memenuhi persyaratan yang dikehendaki dan merupakan
pengharapan konsumen atas produk.
2. Value/nilai produk, sejauhmana kegunaan produk tersebut bagi konsumen.
Nilai produk ini juga dapat tercermin dalam harga secara langsung atau tidak
langsung.
3. Variasi produk, jangan sampai hal ini menjadi konflik antara fungsi marketing
(terutama untuk perluasan pasar dengan mempertinggi produksi) dengan pihak
pelaksana (operation), di mana pihak ini ingin memaksimalkan efisiensi proses
produksi untuk memenuhi permintaan konsumen/pasar dengan tepat.

Dalam kepariwisataan menurut Suwantoro (1997:48), produk wisata merupakan


gabungan dari berbagai komponen, antara lain; atraksi suatu daerah tujuan wisata,
fasilitas/amenities yang tersedia, aksesibilitas ke dan dari daerah tujuan wisata.

Dengan kata lain, bentuk daya tarik yang dimiliki oleh suatu objek merupakan
elemen penting dari sebuah produk wisata. Bentuk daya tarik wisata dan potensi
yang dimiliki suatu objek wisata juga akan menentukan jenis aktivitas yang
dilakukan dan jenis fasilitas yang dibutuhkan.

Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan pasal 4


menjelaskan bahwa objek dan daya tarik wisata (tourist attraction) terdiri atas :
a) Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud
keadaan alam, serta flora dan fauna.
b) Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata
tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.
c) Objek wisata budaya, antara lain benteng kuno, masjid kuno, gereja kuno,
museum, keraton, monument, candi, kesenian daerah, rumah adat, dan upacara
adat.

Jenis-Jenis Pariwisata
1. Pariwisata budaya; seperti kunjungan ke candi, masjid agung, museum dan
keraton.
2. Pariwisata olahraga; seperti mendaki gunung, berenang di pantai, dan
mendayung di telaga.
3. Pariwisata untuk menikmati perjalanan atau pariwisata petualangan; seperti
menjelajah rimba,mengarungi samudera, dan napak tilas.
4. Pariwisata yang hanya untuk tujuan rekreasi; seperti kunjungan ke taman
rekreasi dan pantai.
5. Pariwisata sambil mengadakan pertemuan atau konferensi, seperti konferensi
PATA dan KTT ASEAN yang dilaksanakan di Bali.
6. Pariwisata sambil berdagang.

Faktor-Faktor Pendukung Dunia Pariwisata


1. Memiliki banyak objek pariwisata di berbagai daerah
2. Memiliki alam yang sangat indah
3. Memiliki berbagai peninggalan sejarah pada masa lalu
4. Memiliki berbagai budaya yang unik
5. Rakyat yang ramah tamah

Manfaat Pariwisata
1. Menciptakan lapangan kerja
2. Meningkatkan penghasilan bagi masyarakat, baik dari pelayanan jasa maupun
dari penjualan barang cinderamata
3. Meningkatkan pendapatan Negara
4. Mendorong pembangunan daerah
5. Menambahkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa

Anda mungkin juga menyukai