BAB 1
A. PENGERTIAN PEMANDUAN
Pengertian pemandu/pramuwisata menurut:
1. Definisi Pramuwisata/Pemandu menurut Menparpostel
Pramuwisata adalah “seseorang yang bertugas memberikan bimbingan, penjelasan,
dan petunjuk tentang objek wisata, serta membantu keperluan wisatawan lainnya.
2. Menurut Mancini (2001:4)
Pramuwisata adalah “tour guide is someone who takes people on sightseeing
excursion of limited duration”. Hal tersebut diartikan bahwa pramuwisata adalah
orang yang membawa orang-orang (wisatawan) untuk melakukan kegiatan kunjungan
(ekskursi) menurut jangka waktu tertentu.
3. World Federation of Tour Guide Association
Tourist guide is a person who guides visitors in the language of their choice and
interprets the cultural and natural heritage of an area which person normally
possesses an area specific qualification usually issued and/or recognized by the
appropriate authority. Hal ini diartikan bahwa pramuwisata adalah orang yang
memandu pengunjung dalam bahasa pilihan mereka dan menginterpretasikan warisan
budaya dan alam dari suatu daerah tertentu yang biasanya dikeluarkan dan/atau diakui
oleh otoritas yang sesuai.
profesi yang menaungi dan menghubungkan wisatawan dengan destinasi peradaban local
suatu masyarakat. Itulah peran klasik Asosiasi HPI yang sebutan globalnya bernama
World Federation of Tourist Guide Associations (WFTGA) beranggotakan 36 negara
termasuk HPI.
HPI adalah organisasi profesi yang bersifat non-politik dan mandiri, di tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Didirikan berdasarkan hasil temu wicara nasional
pramuwisata Indonesia di PN (Jawa Timur) pada tanggal 29-30 Maret 1988 dan disahkan
namanya pada tanggal 5 Oktober 1988 di Palembang (Sumatera Selatan) pada MUNAS
Pertama Pramuwisata seluruh Indonesia.
1. Menguasai Bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar baik lisan maupun tertulis
2. Telah memasuki umur minimal 18 tahun
3. Sehat fisik/ jasmani dan rohani, berkelakuan baik
4. Memiliki lisensi dari asosiasi pemandu wisata dan bersertifikat setara kompetensi
pemandu wisata
5. Menguasai salah satu bahasa asing dengan baik dan lancar
6. Memiliki pengetahuan tentang objek wisata dan ketentuan perjalana wisata
7. Sanggup mengikuti dan menaati secara aktif kegiatan yang ditentukan organisasi
maupun asosiasi pemandu wisata
8. Menerima AD, ART, program kerja organisasi dan peraturan-peraturan yang
ditetapkan organisasi atau asosiasi
9. Menyatakan diri secara tertulis menjadi angora asosiasi pemandu wisata
5. Pemandu wisata mampu memahami latar belakang asal usul wisatawan serta
mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum peraturan adat
kebiasaan yang berlakuk dan ikut melestarikan objek
6. Pemandu wisata mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang
mengundang perdebatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan system
politik social negara asal wisatawan
7. Pemandu wisata berusaha memberikan keterangan yang baik dan benar apabila ada
hal-hal yang belum dapat dijelaskan maka pemandu harus berusaha mencari
keterangan mengenai hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada wisatawan
dalam kesempatan berikutnya
8. Pemandu wisata tidak dibenarkan mencemarkan nama baik perusahaan, teman
seprofesi dan unsur-unsur pariwisata lainnya
9. Pemandu wisata tidak dibernarkan untuk menceritakan masalah pribadi yang
bertujuan untuk menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan
10. Pemandu wisata saat perpisahan mampu memberikan kesan yang baik, agar
wisatawan ingin berkunjung kembali.
LATIHAN SOAL