Anda di halaman 1dari 45

Pengertian Pariwisata Secara Umum

Pengertian pariwisata secara umum merupakan suatu perjalanan


yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau
bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya,
tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau
rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam

Pengertian pariwisata secara teknis merupakan kegiatan yang


dilakukan oleh seseorang atau berkelompok dalam wilayah negara
sendiri maupun negara lain dengan menggunakan kemudahan
jasa atau pelayanan dan faktor-faktor penunjang sertakemudahan-
kemudahan lainnya yang diadakan oleh pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan.
Istilah Wisata, Pariwisata, Kepariwisataan
dan Industri Pariwisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu tertentu

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung


berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah;

Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait


dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin
yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara
serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
pengusaha.
Sementara itu industri pariwisata adalah kumpulan atau serangkaian
perusahaan yang menghasilkan produk baik itu berupa jasa atau barang
yang dibutuhkan para wisatawan selama melakukan perjalanan ke suatu
tempat atau daerah. Sebagai industri, kumpulan atau serangkaian
perusahaan yang dimaksud tidak lain adalah hotel, penginapan, biro
perjalanan, restoran dan tempat hiburan.
Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia
Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia sudah dimulai sejak jaman primitive
yaitu dilakukan oleh bangsa primitive dengan melakukan perjalanan dari satu
tempat ke tempat lain untuk kelangsungan hidup. Lalu kemudian, sejarah
perkembangan pariwisata dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan Polynesia
dengan tujuan untuk perdagangan. Setelah itu Bangsa Romawi melakukan
perjalanan dengan tujuan untuk pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan
ekonomi. Dan sejarah perkembangan pariwisata selanjutnya dimulai setelah
perang dunia ke 1, dimana pariwisata dilakukan untuk rekreasi. Pada intinya
kepariwisatan tidak hanya mempunyai tujuan untuk rekreasi, tetapi ternyata
mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Sejarah Perkembangan Pariwisata Indonesia
Kegiatan Pariwisata di
Indonesia sudah dilakukan sejak
jaman dulu atau lebih tepatnya
ketika masa kerajaan. Para pejabat
kerajaan diketahui sangat gemar
berpetualang walaupun daerah yang
bisa dikunjungi terbatas karena
terbatasnya sarana dan prasarana
pada waktu itu. Sejarah pariwisata di
Indonesia sendiri dibagi menjadi tiga
periode yaitu periode masa
penjajahan Belanda, periode masa
pendudukan Jepang dan periode
setelah Indonesia merdeka.
Periode Masa Penjajahan Belanda. Pariwisata jaman ini dimulai sekitar
tahun 1910 setelah pemerintah Belanda mendirikan sejenis kantor travel yang
bernama VTV (Vereeneging Toesristen Verker). Seiring dengan bertambahnya
volume perdagangan antara benua Eropa dan Asia maka semakin ramai pula lalu
lintas kunjungan untuk masing-masing daerah yang memicu bermunculannya agen-
agen di bidang pariwisata dan juga sarana pendukungnya seperti hotel. Daerah
yang paling besar terkena imbas kegiatan pariwisata saat itu antara lain Jakarta,
Medan, Bandung, Surabaya dan Denpasar. Pada masa penjajahan Belanda ini
kegiatan pariwisata hanya dilakukan olah kaum kulit putih saja.
Periode Masa
Pendudukan Jepang. Pariwisata
Indonesia masa ini bisa dikatakan
tengah terpuruk karena
terjadinya perang dunia ke-2 dan
pendudukan Jepang di Indonesia.
Orang-orang terutama dari kulit
putih tidak antusias dan
berkesempatan melakukan
perjalanan di Indonesia karena
situasi yang kacau. Sarana dan
prasarana seperti jalan,
jembatan, bangunan dll banyak
yang rusak akibat perang dan
obyek wisata juga menjadi
terbengkalai. Sementara itu bom
Hiroshima dan Nagasaki juga
berimbas pada memburuknya
perekonomian
di Indonesia
Periode Setelah Indonesia Merdeka. Pada masa ini pariwisata Indonesia
dihidupkan kembali dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian negara.
Pemerintah mendukung sepenuhnya kegiatan pariwisata dengan mendirikan
organisasi-organisasi yang bergerak di sektor kepariwisataan. Kegairahan untuk
menerjuni dunia pariwisata juga tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi
yang membantu persebaran informasi mengenai pariwisata di Indonesia. Pemanfaatan
teknologi informasi atau IT untuk pariwisata ditandai dengan semakin banyaknya
hotel-hotel bermunculan lengkap dengan fasilitas pendukung yang canggih seperti
komputer, internet dan telepon diiringi dengan pengelolaan maskapai penerbangan
yang profesional untuk mendapatkan tiket pesawat murah sehingga meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan antar pulau dan dari luar negeri yang tertarik liburan
hemat ke negara Indonesia. Baru pada awal tahun 1970 industri pariwisata Indonesia
berkembang pesat ditandai dengan banyaknya kunjungan wisatawan asing dan
terbukanya banyak lowongan kerja hotel.
http://kittobook.co.id/shop/buku-teknik-
pelajaran/pengantar-pariwisata/

https://www.bukalapak.com/p/hobi-
koleksi/buku/pendidikan/69d5nh-jual-
pengantar-pariwisata-1-smk-kelas-x-erna-
marlina-yudhistira
BAB 2
PARIWISATA
Pengertian dan Jenis- Jenis Produk Pariwisata

 Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata dan memiliki daya tarik bagi
wisatawan.
Contoh : objek wisata yang ada di Bandung Farm House / Rumah Hobbit
Produk pariwisata adalah
segala jenis produk, baik
berbentuk barang ataupun
jasa yang merupakan
komoditas pariwisata yang
bisa dinikmati wisatawan,
mulai saat ia berangkat
meninggalkan tempat
tinggalnya hingga ia kembali
pulang.
Burkat dan Medlik :

Suwantoro (1997:47)
Adapun unsur produk pariwisata berdasarkan kebutuhan wisatawan, seperti berikut :
1. Objek dan daya tarik wisata
2. Jasa travel agent dan tour operator
3. Jasa perusahaan angkutan
4. Jasa pelayanan akomodasi, restoran, rekreasi, dan hiburan
5. Jasa souvenir (cinderamata)
6. Jasa perusahaan pendukung
Ciri-ciri produk pariwisata adalah
sebagai berikut:
1. Hasil atau produk pariwisata tidak
dapat dipisahkan.
2. Calon konsumen tidak dapat
mencicipi produk yang akan dibeli.
3. Hasil atau produk wisata tidak dapat
ditimbun.
4. Hasil atau produk wisata banyak
tergantung pada tenaga manusia.
5. Hasil atau produk wisata tidak
mempunyai standar atau ukuran
yang objektif.
6. Peranan perantara tidak diperlukan
kecuali travel agent atau tour
operator.
7. Dari segi kepemilikan usaha
penyediaan produk wisata
memerlukan biaya yang besar,
resiko tinggi dan permintaan sangat
peka.
Objek Wisata (Tourist Object)
Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata, objek wisata sangat erat
hubungannya dengan daya tarik wisata, dalam daerah yang merupakan objek wisata harus memiliki
keunikan yang menjadi sasaran utama apabila berkunjung ke daerah wisata tersebut. Adapun alasan-
alasan orang melakukan wisata adalah sebagai berikut :
Pengakuan sosial dan kebanggaan
Relaks dan bersenang-senang
Menikmati makanan khas atau tradisional
Melakukan ziarah keagamaan
Mengagumi hasil dan teknik pertanian
http://www.psychologymania.com/2013/01/p
engertian-produk-wisata.html

http://artinbayu.blogspot.co.id/2011/03/prod
uk-wisata.html

http://chefjeva.blogspot.co.id/2016/03/jenis-
dan-ciri-produk-serta-objek.html

http://tipsmotivasihidup.blogspot.co.id/2013/
02/jenis-dan-bentuk-objek-wisata.html
Skema
dan
Unsur Industri Pariwisata
Pengertian skema adalah suatu bentuk rancangan atau kerangka secara garis besar
yang memuat gambaran umum tentang bagaimana suatu tujuan dapat dicapai. Skema
tidak menjelaskan rencana secara terperinci dan skema biasanya berbentuk tidak
terlalu formal.

Skema Pariwisata adalah suatu bentuk gambaran umum tentang berbagai jenis
akomodasi, layanan transportasi, pelayanan makan dan minum, toko retail/ eceran,
fasilitas berbelanja serta berbagai macam bentuk fasilitas lainnya yang melengkapi
berbagai aktifitas yang bisa dilakukan oleh seorang wisatawan.
Fungsi Skema Pariwisata adalah untuk melihat keterkaitan antara
berbagai macam unsur yang ada di dalam industri Pariwisata.
Penjelasan :
1.) Transportation Service : pelayanan atau merupakan jasa transportasi;
didalamnya ada kapal, kereta, mobil, pesawat, sepeda, bis.
2.) Food and Beverage Operations : pelayanan makan dan minum; didalamnya ada
restaurants, lodging properties, retail stories, vending, catering, snack bar, cruse
ships, bar/taverns.
3.) Retail store : merupakan toko eceran atau toko grosir seperti : gift shops,
souvenir shops, art/craft malls, market, miscellaneous stores.
4.) Activities : aktivitas yang dilakukan : rekreasi, bisnis, entertaintment
meetings, study trips, sporting event, ethnic festivals, art festivals cultural event
seasonal festival
5.) Lodging operation : jasa penginapan bisa meliputi : hotel, motel, motor hotel,
resort hotel, camp, parks, pensions, motor homes
Pengelompokan perjalanan wisata :
a. Perjalanan Umum/Biasa
Pada perjalanan ini memberi kesan serius
dan mendapatkan hasil yang “nyata”, seperti:
1) Keperluan bisnis, mencari nafkah
2) Tujuan berobat /kesehatan
3) Tujuan sosial/kepentingan keluarga
4) Seminar dan konferensi
5) Naik Haji
6) Belajar / Sekolah
7) Penelitian kekayaan alam dan budaya

b. Perjalanan Wisata (Tour)


Perjalanan yang memberi kesan “santai” :
1) Membangkitkan sifat petualangan namun tetap untuk bersenang-senang
2) Bersifat romantis, menuruti emosi keindahan
3) Penuh kemisterian, mencari hal-hal yang unik/menarik
4)untuk pemenuhan keinginan pribadi dan menyenangkan Berziarah keagamaan
(wisata Pilgrim), santai, khusuk dan menyenangkan
Pemetaan terhadap kondisi daerah tujuan wisata yang dikenal dengan
‘5A’ :
1. Accesibility
Accesibility adalah kemudahan untuk dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dilalui kendaraan. Lokasi
wisata yang layak, aman dan dapat dijangkau wisatawan serta tersedianya fasilitas transportasi mulai
dari prasarana berupa jalan raya yang baik, lapangan udara yang baik, pelabuhan yang baik, pesawat
udara yang baik, kapal laut yang baik serta kendaraan-kendaraan lainnya yang dapat menuju daerah
wisata tersebut
2. Accommodation
Accommodation adalah kemudahan mendapatkan tempat menginap yang layak, bersih dan
ramah. Tersedianya tempat untuk bermalam dan beristirahat yang layak, bersih, aman, dan
memenuhi persyaratan sanitasi yang sehat. Berupa hotel resort, hostel, losmen, guest
house, dll.
3. Attraction
Adanya atraksi yang dikelola oleh pemerintah atau oleh
masyarakat setempat yang layak serta aman untuk
dilakukan oleh para wisatawan, misal: yang bersifat natural
atau berhubungan dengan alam seperti wisata pantai,
gunung, sungai, hutan dan danau.
4. Activities
Tersedianya sarana untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dan aman di
daerah tujuan wisata tentu merupakan daya tarik bagi wisatawan.
Adanya aktivitas yang layak dilakukan wisatawan dengan aman dan menyenangkan,
misalnya: mendaki gunung, bermain ski air atau es, menyelam, berenang, berjalan
santai, menonton pertunjukan dengan santai sambil menikmati pemandangan dan
kesejukan alam.
5. Amenities
Amenities adalah fasilitas menunjang perjalanan wisata. Fasilitas penunjang yang
harus tersedia di daerah tujuan wisata berupa telepon, tempat penukaran uang,
ATM, toko, restoran, toilet yang memadai, kantor pos, cinderamata, pasar, internet,
HP, telegram, dan lain sebagainya.
Unsur-Unsur Industri Pariwisata sbg berikut :
1. Akomodasi
Adalah tempat bagi seseorang untuk
tinggal sementara, dapat berupa hotel,
losmen, guest house, pondok, cottage
inn, perkemahan, caravan, hostel dan
sebagainya.

2. Jasa Boga dan Restoran


Adalah industri yang bergerak dalam bidang
penyediaan makanan dan minuman, yang
dikelola secara komersial. Jenis usaha ini
dapat dibedakan dalam manajemennya, yaitu
cara pengelolaannya, apakah dikelola secara
mandiri maupun terkait dengan usaha lain.
3. Transportasi dan Jasa Angkutan
Adalah bidang usaha jasa yang bergerak
dalam bidang angkutan. Transportasi dapat
dilakukan melalui darat, laut dan udara.
Pengelolaan dapat dilakukan oleh swasta
maupun BUMN.

4. Tempat Penukaran Uang (Money


Changer)
Tempat penukaran mata uang asing (money
changer) kini telah berkembang dengan pesat,
penukaran uang tidak hanya dilakukan di bank,
melainkan juga pada perusahaan-perusahaan
money changer yang tersebar di tempat-
tempat strategis, terutama di kota-kota
besar.
5. Atraksi Wisata
Atraksi wisata dapat berupa pertunjukan tari,
musik, upacara adat atau budaya khas sesuai
dengan budaya setempat. Pertunjukan ini
dapat dilaksanakan secara tradisional maupun
modern, melalui atraksi wisata ini banyak hal
dapat dilakukan, salah satunya mengangkat
keunggulan budaya lokal.

6. Cenderamata
Adalah oleh-oleh atau kenang-kenangan yang
dapat dibawa oleh wisatawan pada saat
kembali ke tempat asalnya. Cenderamata ini
biasanya berupa benda-benda kerajinan
tangan yang di bentuk sedemikian rupa
sehingga memberikan suatu keindahan seni
dan sifatnya khas untuk tiap daerah.
7. Biro Perjalanan
Adalah suatu badan usaha di
mana operasionalnya meliputi
pelayanan semua proses
perjalanan dari seseorang,
sejak berangkat hingga
kembali, sehingga mereka
merasa nyaman selama
perjalanan
https://e-
ddaily.blogspot.co.id/2015/10/skema-dan-
unsur-unsur-industri.html

https://www.slideshare.net/yohanesgkris
manto/skema-dan-unsur-pariwisata

http://notesbydestya.blogspot.co.id/2017/
05/skema-dan-unsur-industri-
pariwisata.html
DAYA TARIK WISATA
SEBAGAI PELUANG USAHA
Potensi Pariwisata
Potensi pariwisata
merupakan sesuatu yang
dimiliki oleh suatu wisata yang
menjadi daya tarik bagi para
wisatawan dan dimiliki oleh
setiap tempat wisata. Potensi
wisata adalah segala sesuatu
yang terdapat di daerah tujuan
wisata dan merupakan daya
tarik agar orang-orang mau
datang berkunjung ke tempat
tersebut (Mariotti dalam Yoeti,
1996:172).
Sujali (dalam Amdani,
2008) menyebutkan potensi
wisata sebagai kemampuan
dalam suatu wilayah yang
Potensi pariwisata yang
nasional
dimanfaatkan menjadi
objek dan daya tarik wisata
dapat berupa keadaan
alam, flora, fauna,
kebudayaan nasional dan
kebudayaan daerah baik
yang berwujud ide,
kehidupan sosial maupun
berupa benda hasil karya
manusia yang perlu dijaga
kelestariannya dalam
rangka memperkukuh jati
diri bangsa dalam rangka
perwujudan Wawasan
Nusantara (Peraturan
Daya Tarik Pariwisata
Pariwisata yang berpotensi adalah pariwisata yang
mempunyai daya tarik yang dapat menarik minat
masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.
Daya tarik tersebut dapat berupa keadaan alam sekitar
tempat wisata maupun sarana prasarana yang ada yang
dapat memberikan kenyamanan pada para pengunjung
sehingga merasa betah berlama-lama di tempat wisata
tersebut. Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 2009
pengertian daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan.
Menurut Undang-Undang tentang Kepariwisataan,
daya tarik wisata merupakan salah satu usaha dalam
kepariwisataan. Usaha pariwisata yang lain meliputi
kawasan wisata; jasa transportasi; jasa perjalanan; jasa
makanan dan minuman; penyediaan akomodasi
penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
penyelenggaraan pertemuan, perjalanan intensity,
konferensi, dan pameran; jasa informasi pariwisata; jasa
konsultan pariwisata; jasa pramuwisata; wisata tirta; dan
spa.
Hal-hal tersebut merupakan komponen-komponen
yang ada dalam usaha kepariwisataan. Setiap wisatawan
berhak memperoleh informasi yang akurat mengenai
daya tarik wisata agar wisatawan lebih mengenali tempat
wisata yang dikunjungi dan supaya tidak merasa kecewa
karena sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Selain itu wisatawan juga berhak mendapat pelayanan
kepariwisataan sesuai standar seperti perlindungan
hukum, perlindungan hak pribadi, pelayanan kesehatan,
serta perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwisata
yang beresiko tinggi.
Pemeliharaan, pengembangan, dan
pelestarian asset nasional yang menjadi daya tarik
wisata dan asset potensial yang belum tergali
merupakan tanggung jawab pemerintah. Setiap
wisatawan juga wajib menjaga dan melestarikan daya
tarik yang dimiliki tempat wisata serta membantu
menciptakan suasana aman, tertib, bersih, berperilaku
santun, dan menjaga kelestarian lingkungan destinasi
pariwisata supaya kelestarian tempat wisata dapat
terjaga dan tetap dikenal sampai generasi selanjutnya.
Objek wisata memiliki daya tarik yang
berbeda-beda. Objek wisata memiliki daya tarik
didasarkan atas sumberdaya yang dapat
menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan
bersih. Adanya aksebilitas untuk mudah dikunjungi,
adanya spesifikasi yang berbeda dengan yang lain,
terdapat sarana dan prasarana penunjang untuk
melayani para wisatawan yang hadir. Pada objek
alam, biasanya objek wisata alam dijadikan
primadona kunjungan karena eksotik merangsang
untuk menciptakan kegiatan tambahan, rekreatif dan
reflektif, terapis dan lapang, faktor sejarah maupun
aktraktifnya
https://view.officeapps.live.com/op/view.aspx
?src=http%3A%2F%2Fkaryatulisilmiah%2Ecom
%3A80%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2015%2F09%2FPotensi
-dan-Daya-Tarik-
Pariwisata%2Edoc&wdAccPdf=1

https://konsepblackbook.blogspot.co.id/2013/
04/konsep-dasar-pariwisata.html

Anda mungkin juga menyukai