Anda di halaman 1dari 72

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Ilmu Budaya Kertas Karya Diploma (Pariwisata)

2017

Profesionalisme Guest Relation Officer


dalam Pelayanan Kepada Tamu Vip dan
Elite Members di JW Marriot Hotel Medan

Manurung, Septa Servina


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6294
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PROFESIONALISME GUEST RELATION OFFICER DALAM PELAYANAN

KEPADA TAMU VIP DAN ELITE MEMBERS

DI JW MARRIOT HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

SEPTA SERVINA MANURUNG

142204101

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara


PROFESIONALISME GUEST RELATION OFFICER DALAM PELAYANAN
KEPADA TAMU VIP DAN ELITE MEMBERS
DI JW MARRIOT HOTEL MEDAN

OLEH

SEPTA S MANURUNG

142204101

Dosen Pembimbing

Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph.D

NIP.19660420 199203 1 003

Universitas Sumatera Utara


Disetujui Oleh Program Studi Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Tugas Akhir Untuk Diploma.

Ketua, Sekretaris,

Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph.D Mukhtar, S.Sos., S.Par., M.A

NIP 19660420 199203 1 003 NIP 19580615 198703 1 001

Universitas Sumatera Utara


PENGESAHAN

Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk

melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang

Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universita Sumatera Utara Medan.

Pada

Hari/Tanggal : Selasa/17 Oktober 2017

Pukul : 09.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.Si

NIP. 196008051987031001

Panitia Ujian Tanda Tangan

No Nama

1. Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph.D

2. Arwina Sufika, SE., M.Si

3. Samerdanta Sinulingga, S.ST.Par., M.Par

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara yang

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila

pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

berupa pembatalan gelar Ahli Madya yang saya peroleh.

Medan, 27 Oktober 2017

Penulis,

Septa Servina Manurung

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Seorang Guest Relation Officerdituntut harus profesional dalam menjalankan


tugasnya demi menunjang keberhasilan sebuah hotel dalam menarik simpati tamu.
Hal ini disebabkan, semua tamu merupakan sumber pendapatan utama bagi hotel
termasuk tamu VIP dan Elite Members. Tujuan penelitian kertas karya ini adalah
untuk memaparkan prosedur pelayanan yang dilakukan oleh seorang Guest Relation
Officer hotel JW Marriot Medan yang memberikan pelayanan terhadap tamu VIP dan
Elite Members, mengetahui kendala yang dihadapi selama proses melayani tamu VIP
dan Elite Members berlangsung, serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk
mengatasi kendala ketika melayani tamu VIP dan Elite Members. Metode
pengambilan data yang digunakan oleh penulis dalam penulisan kertas karya ini
adalah penelitian langsung ke lapangan yakni dengan cara Praktek Kerja Lapangan
selama 4 bulan di Hotel JW Marriot Medan, wawancara dengan petugas Guest
Relation Officer dan metode pengumpulan data yang berasal dari berbagai buku
sebagai faktor pendukung dalam penulisan kertas karya ini. Hasil dari penelitian ini
adalah seorang Guest Relation Officerdalam sebuah hotel sangat diperlukan dalam
memberikan pelayanan terhadap tamu VIP dan Elite Members. Sikap profesionalisme
seorang Guest Relation Officer sangat dituntut demi menciptakan pelayanan yang
berkualitas dan langsung bersentuhan dengan tamu, terkhusus tamu VIP dan Elite
Members di hotel JW Marriot Medan.

Keyword: Guest Relation Officer, Pelayanan

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi

Sang Kepala Gerakan bagi penulis, atas karunia dan berkat-Nya sehingga selesainya

penulisan kertas karya yang berjudul “Profesionalisme Guest Relation Officer

dalam Pelayanan Kepada Tamu VIP dan Elite Members di JW Marriot Hotel

Medan” dengan tepat waktu. Adapun yang menjadi tujuan kertas karya ini adalah

untuk memenuhi syarat lulus menempuh gelar Diploma III Jurusan Perjalanan Wisata

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan kertas karya ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis berharap

dan bersedia menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan

kertas karya ini.

Penulis menyadari dalam penulisan kertas karya ini tidak akan terlaksana dan

terselesaikan dengan tepat waktu tanpa bantuan, dorongan, dan semangat baik moral

maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan

terimakasih serta mempersembahkan kertas karya ini kepada beberapa pihak yaitu:

1. Bapak Drs. Budi Agustono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph.D selaku Ketua Departemen D-III

Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

sekaligus dosen pembimbing penulis yang telah bersedia memberikan

sumbangsih waktu, pemikiran dan tenaga selama penulisan kertas karya ini

Universitas Sumatera Utara


3. Bapak Mukhtar, S.Sos., S.Par., M.A selaku Sekretaris Departemen D-III

Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

sekaligus dosen pembimbing akademik penulis selama mengikuti perkuliahan

4. Bapak Muadi Suratmo, S.E selaku Koordinator Perhotelan Departemen D-III

Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

5. Seluruh bapak/ibu dosen pengampuh mata kuliah perhotelan yang telah

mengajari dan membimbing penulis selama masa perkuliahan

6. Seluruh staf JW Marriot Hotel Medan yang telah mengajari dan menjadi

sahabat penulis dalam berbagi ilmu selama penulis melaksanakan praktek

kerja lapangan

7. Kakek penulis Richard Napitupu dan nenek penulis Asnaria Sembiring yang

telah menyayangi serta menjadi motivator penulis

8. Orangtua penulis ibunda tercinta penulis Elly Diana Napitupulu yang menjadi

wanita terhebat bagi penulis sehingga mampu memotivasi penulis sampai saat

ini serta ayahanda tercinta (alm) Oloan Hasiholan Manurung yang menjadi

alasan penulis untuk menempuh perkuliahan.

9. Adik penulis satu-satunya Linggom Estomihi Manurung yang telah menjadi

sahabat penulis dan membantu penulis dalam mendukung terselesainya kertas

karya ini, dimana dengan ini penulis berharap agar beliau menjadi termotivasi

dan terpacu untuk berlomba lebih maju

10. Sahabat penulis yang telah bersedia mewarnai kehidupan penulis selama

perkuliahan: Debora Ananda Yustika Sidabutar, Alfriani Sitanggang, Agnes

Dwisari Simanjuntak, Iralia Lolita Sitompul, Okta Ayulita Samosir,

Universitas Sumatera Utara


Weni.E.T.Haro, Astriana Surbakti, Sahat Sumardi Sitanggang, serta seluruh

sahabat penulis stambuk 2014 dan adik-adik penulis stambuk 2016 yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu

11. Sahabat penulis sekaligus keluarga kedua bagi penulis seluruh civitas GMKI

Komisariat FIB USU yang menjadi sekolah dan motivator selama penulis

menempuh perkuliahan

12. Terakhir kepada seluruh pihak yang telah turut bersukacita dan membantu

penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian kertas karya ini.

Medan,04 Oktober 2017

Penulis,

Septa Servina Manurung

142204101

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah ............................................................................. 4

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

1.6 Metode Penelitian ............................................................................ 5

1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... 6

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Tamu............................................................................. 8

2.2 Pengertian Pelayanan ...................................................................... 10

2.3 Gambaran Umum Front Office ……………………………….….. 11

2.3.1 Bagan Organisasi Front Office ............................................ 13

2.3.2 Alur Kedatangan Tamu ....................................................... 17

2.3.3 Sistem Operasional di Front Office ………………………. 18

2.4 Peranan dan Tujuan Front Office ……………………………........ 19

2.5 Gambaran Umum um Prosedur Pelayanan Guest Relation Officer 21

Universitas Sumatera Utara


2.5.1 Tugas dan Tanggung jawab Guest Relation Officer……..... 22

2.5.2 Hubungan GRO dengan Departemen Lainnya …………..... 23

2.5.3 Panduan Utama Seorang Guest RelationOfficer …………... 24

BAB III GAMBARAN UMUM JW MARRIOT HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah JW Marriot Hotel Medan.................................................. 27

3.2 Profil JW Marriot Hotel Medan ...................................................... 29

3.2.1 Klasifikasi Hotel JW Marriot Medan .................................... 30

3.3 Fasilitas JW Marriot HotelMedan................................................... 31

3.4 Struktur Organisasi Front Office JW Marriot Hotel Medan............ 38

3.5 Section yang Berada di Front Office JW Marriot Hotel Medan ..... 41

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Pelayanan Guest Relation Officer JW Marriot Hotel

Medan .............................................................................................. 44

4.1.1 Klasifikasi Tamu VIP dan Ellite Members ............................ 45

4.1.2 Uraian Tugas Guest Relation Officer JW Marriot Hotel

Medan ………………………………………………………. 47

4.1.3 Hubungan Petugas Guest Relation Officer dengan Departemen

Lainnya …………………………………………………….. 51

4.2 Kendala yang Dihadapi Ketika Melayani Tamu VIP danElite

Members di JW Marriot Hotel Medan …………………………… 53

4.3 Upaya Dalam Mengatasi Kendala Ketika Melayani Tamu VIP

danElite Members di JW Marriot Hotel Medan …………………. 54

Universitas Sumatera Utara


BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………………………………………………... 56

5.2 Saran………………………………………………………………. 57

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….... 58

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi dan kemajuan ekonomi memberikan warna tersendiri dalam

wajah dunia saat ini.Demikian juga yang terjadi dalam dunia kepariwisataan.Dunia

pariwisata di masa sekarang ini mampu memberikan sumbangsih besar serta

berpengaruh dalam perekonomian suatu negara, termasuk dalam halnya bisnis

perhotelan.

Bisnis perhotelan di Indonesia cukup pesat perkembangannya.Hampir di setiap

provinsi di Indonesia telah memiliki hotel berbintang.Banyak di antara hotel itu

dahulunya merupakan tempat penginapan yang dikelola secara sederhana oleh

pemiliknya sendiri.Setelah melewati sejarah panjang, banyak di antara penginapan itu

yang kemudian berkembang menjadi hotel.Dalam upaya mengembangkan dunia

kepariwisataan, hotel merupakan unsur pendukung yang sangat dominan.

Di hotel pada umumnya terdapat bermacam-macam departemen atau bagian,

antara lain: Personnel Department, Engineering Department, Accounting

Department,Security Department,Food & Beverage Department, Marketing & Sales

Department, Room Divisoin Department, Front Office Department dan sebagainya.

Kantor depan (Front Office) hotel merupakan departemen yang memiliki peranan

sebagai penjual kamar dan secara langsung merupakan sumber pendapatan utama

setiap hotel. Departemen Front Office memberikan pelayanan yang penuh kepada

Universitas Sumatera Utara


tamu dari sebelum tamu menginap, saaat kedatangan tamu, selama tamu tinggal di

hotel, dan saat tamu hendak meninggalkan hotel.

Departemen Front Office di JW Marriot Hotel Medan terdiri dari 4 bagian yaitu

Front Desk Section (Resepsionis), At Your Service (Operator) Section, Concierge

Section, Guest Relation Officer Section. Hotel JW Marriot Medan mempunyai 2

Front Desk, pertama “Main Front Desk” berada di lobby hotel yang bertugas

memberikan pelayanan untuk umum dimana semua tamu bisa melakukan check in

check out disini, dimana petugas yang bertugas di section ini adalah Front Desk

Agent bersama dengan petugas Guest Relation Officer.Front Desk kedua berada di

Executive Lounge dimana hanya tamu dengan jenis kamar tertentu saja yang dapat

melakukan aktivitas check-in dan check-out, disini peran Front Office yang

dipadukan dengan Lounge. Peran ini ditanggungjawabi oleh petugas Guest Relation

Officer (GRO).

Pada awal tahun 2015 di JW Marriott Hotel Medan section Guest Relation

Officer danExecutive Lounge berada dalam satu naungan. Hal ini dikarenakan dalam

sistem penanganannya diperuntukkan khusus hanya untuk tamu VIP dan Elite

Members.GRO adalah salah satu jabatan di Front Office yang fungsinya sebagai

jembatan antara pihak tamu dan pihak hotel.GRO membutuhkan seseorang yang

mampu berkomunikasi dan berhubungan baik dengan semua orang.Ketika penulis

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan diJW Marriot HotelMedan padabagian Front

Office Departmentkhususnya di Guest Relation Officer Section, penulis

mengamatibetapa pentingnya peran seorang GRO dalam berlangsungnya proses

Universitas Sumatera Utara


pelayanan demi meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tamu khususnya tamu

Very Important PersonVIP.

Tamu Very Important Person (VIP)merupakan tamu-tamu yang dianggap

penting dalam sebuah hotel, seperti selebritis, pejabat pemerintahan, pimpinan

perusahaan, langganan tetap hotel, dan lain sebagainya.Di karenakan tamu VIP

merupakan tamu khusus, maka pihak hotel tentu harus memperlakukan mereka secara

khusus juga. Oleh karena itu, pihak hotel memberikan tugas serta tanggungjawab

dalam hal melayani tamu VIP tersebut kepada petugas GRO. Di hotel JW Marriot

Medan, tamu untuk jenis VIP biasanya dikategorikan lagi menjadi tamu Elite

Members. Di dalam hal ini Elite Members juga terbagi lagi menjadi beberapa bagian

yakni Platinum Member (P6) dengan kode warna tosca, Gold Member (X1) dengan

kode warna yellow, Silver Member (M1) dengan kode warna red.

Di dalam hal penanganan tamu VIP, tuntutan untuk menjadi seorang

GROtentulah bukan hal yang mudah. Seorang GRO harus mampu menjadi pilar

utama dalam hal penanganan segala kebutuhan tamu VIP tersebut demi menjaga

nama baik sebuah hotel, nama baik si petugas tersebut, terlebih dalam hal menjual

produk jasa pelayanan dalam hotel tersebut agar banyak tamu yang mau menjadi

bagian dari jenis tamu VIP dan Elite Members.Oleh sebab itu, dalam hal penanganan

tamu VIP pun tentu tidak mudah.Banyak tamu VIP yang menuntut kesama rataan

pelayanan dan fasilitas yang ingin mereka dapatkan namun tidak sesuai dengan

kategori VIP tamu yang bersangkutan tersebut. Seperti salah satu contoh, semisal

tamu VIP 2 ingin mendapatkan jenis pelayanan serta fasilitas sama seperti jenis tamu

VIP 1 yang sudah pasti berbeda, tentu seorang GRO harus dituntut bijak dalam hal

Universitas Sumatera Utara


menangani masalah tersebut. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk

mengangkat hal pelayanan terhadap tamu VIP yang dilakukan oleh seorang Guest

Relation Officer ini ke dalam sebuah kertas karya.

1.2 Batasan Masalah

Di dalam penulisan kertas karya ini agar memperoleh hasil yang optimal, maka

perluadanya pembatasan masalah untuk lebih memperjelas tujuan penulisan.

Adapunbatasan masalah dalam kertas karya ini adalah penulis hanya meneliti bagian

prosedur pelayanan Guest Relation Officer Section pada JW Marriot Hotel Medan.

1.3 RumusanMasalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pelayanan yang dilakukan seorang GRO JW Marriot

Hotel Medan dalam memberikan pelayanan kepada tamu VIP dan Elite

Members?

2. Apakendala yang dihadapi ketika melayani tamuVIP dan Elite Membersdi

JW Marriot Hotel Medan?

3. Apaupaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala ketika melayani tamu

VIP dan Elite Members di JW Marriot Hotel Medan?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian kertas karya ini adalah :

Universitas Sumatera Utara


1. Untuk mengetahui prosedur pelayanan kepada tamu VIP dan Elite

Membersyang dilakukan seorang GRO JW Marriot Hotel Medan

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi ketika melayani tamu VIP dan

Elite Members di JW Marriot Hotel Medan

3. Untuk mengetahui upayayang dilakukan dalam mengatasi kendala ketika

melayani tamu VIP dan Elite Members.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sarana untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh penulis

selama menempuh studi khususnya dibidang front office.

2. Memberikan informasi mengenai Guest Relation Officeryang berlaku di

hotel.

3. Sebagai bahan acuan teoritis yang bermanfaat bagi mahasiswa yang

menekuni bidang pariwisata khususnya perhotelan.

4. Memberi sumbangsih pemikiran kepada pihak JW Marriot Hotel Medan

tentang pelayanan terhadap tamu sesuai prosedur yang dilakukan seorang

Guest Relation Officersecara tepat.

1.6 Metode Penelitian

Di dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif yang diuraikan secara deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang

dilakukan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Universitas Sumatera Utara


Penelitian lapangan merupakandimana data-data yang diperoleh langsung

dari lapangan, melalui dua cara yaitu:

1) Observasi (Praktek Kerja Lapangan)

Observasi merupakan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan

dengan ikutsertadalam operasionaldi JW Marriot Hotel Medan

departemen Front Officesewaktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

terkhusus di bagian Guest Relation Officer .

2) Interview (Wawancara)

Interviewmerupakan penelitian yang dilakukan denganmengadakan

tanyajawab dengan manajemen terkait maupun karyawan GRO

seputarinformasiyangdibutuhkandanmasalah-masalahyangdibahas

oleh penulis

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaanyaitu penelitian dimana data-data yang diperoleh

berasal dari buku-buku dansumber pustaka lainnya yang dapat

dipertanggungjawabkan.

1.7Sistematika Penulisan

Di dalam penulisankertas karya ini agar tersusun

secarasistematis,penulismembaginya dalam lima bab yang bertujuanuntuk

memperoleh suatu susunan yanglebih mudah diikuti dan dipahami.Masing-masing

bab menjelaskan topik yangberbeda-beda sesuai dengan judul yang tercantum pada

Universitas Sumatera Utara


setiap bab yang akandiuraikan. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tahap pendahuluan dalam kertas karya berisi tentang

alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan,

metodepenulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini penulis memuat uraian teoritis, yakni : gambaran umum Front

Office, peranan dan tujuan Front Office, ruang lingkup Front Office, sistem

pelayanan serta penjelasan tentang Guest Relation Officer.

BAB III : GAMBARAN UMUM HOTEL

Menjelaskan tentang sejarah berdirinyaJW Marriot Hotel Medan,

klasifikasiJW Marriot Hotel Medan, fasilitas-fasilitas yang dimiliki JW

Marriot Hotel Medanserta struktur organisasi Front OfficeJW Marriot

HotelMedan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang gambaran selama penulis melakukan Praktek Kerja

Lapangan selama 4 bulan yakni dibagian Front Office meliputi prosedur

dibagian Guest Relation officerdi JW Marriot Hotel Medan, permasalahan

yang sering terjadi serta solusi penyelesaian masalah tersebut.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Tamu

Tamu merupakan darah dan daging sebuah hotel. Tamu juga merupakan unsur

paling penting dalam berdirinya sebuah hotel karena tamu merupakan asset utama

sebagai penikmat produk jasa yang ditawarkan oleh sebuah hotel. Semua kegiatan

yang dilakukan di dalam industri perhotelan mempunyai satu tujuan, yaitu mencari

tamu sebanyak-banyaknya. Untuk mendapatkan tamu itu hotel harus mengupayakan

dengan memberikan pelayanan yang penhu sopan santun yang dapat memuaskan

setiap tamu. Segala macam fasilitas yang kelihatan seperti bangunan, peralatan yang

berteknologi tinggi, serta segala fasilitas yang mewah yang tersedia memang

merupakan modal yang sangat berharga bagi semua hotel. Hal ini bertujuan demi

kenyamanan tamu selama menginap di sebuah hotel.

Namun demikian hal-hal yang tidak kelihatan yang hanya dapat dirasakan

keberadaannya lewat pelayanan yang diberikan kepada tamu juga mempunyai peran

yang sangat penting. Banyak pengelola hotel yang memanfaatkan keunggulan dalam

pelayanan ini untuk mendapatkan keunggulan dalam bersaing mendapatkan tamu.

Hal ini dikarenakan tamu menjadi tolak ukur atau disebut penentu utama seberapa

baiknya pelayanan di sebuah hotel. Setiap hotel harus mampu bersaing dalam

memberikan dan menciptakan pelayanan bagi tamu demi menarik perhatian tamu

untuk menggunakan produk jasa yang ditawakan oleh hotel tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Sehubungan dengan upaya memberikan pelayanan istimewa kepada tamu, hotel

juga memeberikan perhatian khusus kepada tamu-tamu individual yang kemudian

sangat erat kaitannya dengan penyediaan fasilitas-fasilitas khusus yang

diperlukannya. Sehingga dari kriteria tersebut, kadang kala mengakibatkan adanya

perbedaan dalam penanganan tarif kepada tamu tersebut atau yang paling lazim

adalah perbedaan pelayanan tambahan yang diberikan kepada tamu khusus. Berikut

merupakan beberapa klasifikasi tamu menurut Sihite (2000:66), menyatakan:

1) Walk-in Guest
Merupakan tamu yang datang ke hotel untuk menginap, tanpa pesan
tempat (reservation) terlebih dahulu.
2) Regular Guest
Adalah jenis tamu hotel biasa, artinya tamu tersebut bukan tamu penting
dan bukan tamu yangtelah berulang-ulang menginap di hotel tersebut dan
juga bukan tamu yang menginap dalam waktu yang cukup lama.
3) VIP (Very Important Person) Guest
Merupakan jenis tamu yang dianggap sangat penting karena jabatannya
dalam pemerintahan, perusahaan, anggota dari suatu club tertentu maupun
organisasi hotel.
4) Group Guest
Adalah tamu yang datang menginap di hotel secara rombongan, biasanya
dikoordinir oleh travel agent atau biro perjalanan tertentu.
5) Customer Guest
Adalah jenis tamu langganan yang bukan baru sekali saja datang dan
menginap di hotel, tetapi sudah berkali-kali atau berulang-ulang
menggunakan fasilitas hotel serta pelayanan di hotel.
6) Long Staying Guest
Adalah tamu yang menginap atau tinggal di hotel dalam waktu yang
relatif lama.
7) Individual Guest
Adalah tamu yang datang menginap di hotel bukan dalam suatu
kelompok, tetapi datang ke hotel secara pribadi bukan sebagai member
dari suatu grup tertentu.

Walaupun ada perbedaan istilah jenis tamu seperti yang diuraikan di atas bukan

berarti untuk membedakan perlakuan dalam melayani tamu. Setiap tamu yang datang

untuk check in ke hotel layak untuk mendapatkan pelayanan prima oleh pihak

Universitas Sumatera Utara


hotel. Setiap tamu adalah istimewa (every guest is special one). Hal ini sesuai dengan

kata pepatah yang menjadi pedoman hotel ialah perlakukan setiap tamu secara sama,

tapi berikanlah pelayanan secara pribadi.

2.2 Pengertian Pelayanan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pelayanan merupakan kemudahan yang

diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pelayanan adalah proses interaksi antara seseorang yang berupaya memenuhi

kebutuhan dengan seseorang yang ingin dipenuhi kebutuhannya, yaitu antara

pelanggan/tamu/klien/nasabah/pasien dan para petugas/karyawan/pegawai.

Bagi pegawai hotel, semakin banyak macam sifat manusia semakin penting

peran pelayanan bagi mereka. Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan guna

memenuhi keinginan customer (pelanggan) akan suatu produk/jasa yang mereka

butuhkan, tindakan ini dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada

pelanggan/customer untuk memenuhi apa yang mereka butuhkan tersebut. Kualitas

pelayanan perlu mendapat perhatian khusus bagi setiap elemen dalam sebuah hotel

karena kualitas pelayanan mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan

bersaing dan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh sebuah hotel. Kualitas

pelayanan yang rendah akan menempatkan posisi sebuah hotel di posisi yang kurang

menguntungkan. Tentu hal ini akan mengakibatkan kemungkinan tamu akan merasa

tidak puas karena tidak sesuai dengan harapan tamu tersebut. Dampak yang paling

buruk lagi kemungkinan besar ialah tamu tidak akan menggunakan produk jasa hotel

Universitas Sumatera Utara


tersebut dan akan pindah ke hotel yang lain karena pesaing menawarkan kualitas

pelayanan yang lebih baik tentunya.

Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para

tamu selaku konsumen atas pelayanan yang nyata ketika tamu menginap atau berada

di sebuah hotel. Jika jasa yang diharapkan tamu melampaui harapan si tamu, maka

kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Begitu pula sebaliknya,

jika jasa pelayanan yang didapatkan oleh tamu tidak sesuai dengan harapan tamu,

maka kualitas pelayanan dipersepsian sangat buruk dan tidak berkualitas sehingga

mengakibatkan citra buruk bagi hotel tersebut. Pelayanan dalam bahasa Inggris

disebut Service dimana masing-masing huruf dapat diuraikan menurut Sugiarto

(2002:76), menyatakan:

1. S :Smile for everyone (selalu tersenyum pada setiap orang)


2. E : Excellence in everything we do(selalu melakukan yang terbaik dalam
bekerja)
3. R : Reaching out to every guest with hospitality (menghadapi setiap tamu
dengan penuh keramahan)
4. V : Viewing every guest as special (melihat setiap tamu sebagai orang yang
istimewa)
5. I : Inviting guest to return (mengundang tamu untuk datang kembali ke
perusahaan kita)
6. C : Creating a warm atmosphere(menciptakan suasana hangat saat
berhadapan dengan tamu)
7. E : Eye contact that shows we care (kontak mata dengan tamu untuk
menunjukkan bahwa kita penuh perhatian terhadap tamu).

2.3 Gambaran Umum Front Office

Front Office Department atau dalam bahasa Indonesia diartikan kantor depan

hotel merupakan bagian yang paling penting dalam pengoperasian sebuah hotel..

Bagian ini juga dapat disebut sebagai jantung dari hotel karena segala pusat kegiatan

hotel mula-mula dimulai dari bagian ini, yakni mulai dijalankan peranannya sebagai

Universitas Sumatera Utara


penghubung antartamu dengan hotel mulai tamu datang, sampai tamu menginap dan

akhirnya meninggalkan hotel selalu berhubungan dengan bagian ini. Sedangkan dari

sudut pandang tamu, kantor depan hotel merupakan citra hotel karena kesan pertama

yang didapatkan oleh tamu ketika tamu berada di hotel. Dengan demikian tugas

utama dari Front Office Department adalah memberikan pelayanan yang sebaik

mungkin dalam meningkatkan penjualan kamar hotel kepada tamu yang terbagi atas

beberapa bagian. Mangkuwerdoyo (1999:34), menyatakan:

1. Reservation atau Pemesanan Kamar


Yaitu seluruh kegiatan yang menyangkut segala sesuatu atas pemesanan
kamar hotel, baik untuk keperluan perseorangan maupun untuk kelompok
(group).
2. Reception / Registration atau Penerimaan Tamu
Yaitu seluruh kegiatan yang menyangkut tata cara dalam menerima tamu
yang akan menginap maupun yang akan meningglkan hotel serta mencatat
data pribadi tamu yang akan menginap serta mendistribusikan informasi
mengenai kedatangan tamu tersebut kepada bagian-bagian yang lain di hotel.
3. Information, Keys and Mail
Penangangan informasi surat-surat dan kunci kamar hotel dan lain-lain dari
dan untuk hotel serta untuk kepentingan tamu baik mengenai informasi hotel
itu sendiri atau yang sifatnya umum.
4. Telephone Service atau Pelayanan Telepon
Yaitu kegiatan yang menyangkut seluruh pelayanan telepon dari dan ke hotel
baik untuk kepentingan hotel maupun tamu.
5. Uniform Service / Consierge
Di dalam sistem Eropa, Uniform Service digabung dengan Information
Section menjadi satu disebut Consierge. Suatu saksi yang sangat penting
sekali peranannya dalam menentukan keberhasilan pengusahaan sebuah
hotel, yaitu pelayanan “Service” kepada tamu hotel sepanjang saat-saat
dibutuhkan. Seluruh tugas dari seksi ini hanyalah untuk melayani
kepentingan tamu saja sehingga kalau dibandingkan dengan seksi-seksi atau
bagian yang lain Uniform Service yang paling banyak mengadakan kontak
langsung dengan tamu.
6. Front Office Cashier
Pelayanan pembayaran rekening pada saat tamu hotel akan menyelesaikan
pembayaran rekening hotel.

Universitas Sumatera Utara


2.3.1 Bagan Organisasi Front Office

Front Office Deparment merupakan bagian yang paling penting dalam

pengoperasian sebuah hotel. Dalam pengoperasiannya, Front Office Department

memiliki sruktur organisasi yang baku sesuai dengan kebutuhan hotel serta sumber

daya manusia yang ada di dalam hotel tersebut. Struktur tersebut di duduki oleh

orang-orang yang sesuai dengan job description yang ditentukan oleh masing-masing

hotel yang bertujuan agar dalam pengoperasian front office dapat berjalan sesuai

dengan alur dan terstruktur .

Struktur organisasi Front Office Department tersebut biasanya di mulai dengan

dudukan tertinggi yakni Corporate Owner yang merupakan pemilik hotel. Corporate

Owner biasanya tergantung dari status kepemilikan masing-masing hotel sesuai

dengan latar belakang berdirinya hotel tersebut, baik status kepemilikan pribadi,

kelompok, dan lain-lain. Secara keseluruhan operasional dalam pengoperasian sebuah

hotel, seluruh departemen bertanggungjawab memberikan pelaporannya kepada

Corporate Owner.

Setelah Corporate Owner biasanya pada kedudukan yang kedua yaitu General

Manager.General Manager bisa juga di katakan sebagai tangan kanan dari Corporate

Owner. General Manager bertugas sebagai pemantau, penanggungjawab utama, dan

turut serta sebagai konseptor dalam manajemen berlangsungnya operasional hotel

sehari-sehari. General Manager tidak hanya memantau kinerja pegawai, namun

seorang General Manager juga turut serta dalam kegiatan memberikan pelayanan

kepada tamu di saat hotel sedang membutuhkan bantuan.

Universitas Sumatera Utara


Di kedudukan yang ketiga biasanya diduduki oleh seorang Assistant General

Manager. Adapun tugas dari seorang Assistant General Manager yaitu membantu

General Manager dalam tugasnya atau dapat dikatakan sebagai pengganti dari

General Manager. General Manager dan Assistant General Manager harus mampu

bekerjasama demi mensukseskan kinerja operasional sebuah hotel.

Selanjutnya dalam stuktur organisasi sebuah hotel diduduki oleh seorang Front

Office Manager (FOM). Front Office Manager bertugas dan bertanggungjawab

penuh atas berlangsung seluruh kegiatan operasional di Front Office Department

mulai dari mengawasi kegiatan reservasi, kinerja karyawan, jumlah tamu check-

in/check-out, tamu VIP, serta informasi dan hal-hal yang berkembang. Front Office

Manager menaungi beberapa bagian, mulai dari reservation, telephone operator,

consierge, dan cashier.

Kemudian Reservation Manager, dimana Reservation Manager bertugas

mengawasi kinerja karyawan khusus proses opersional reservasi di sebuah hotel.

Mulai proses check-in, penitipan barang tamu, pemberian kunci, informasi dan hak

tamu sesuai klasifikasinya, sarana transportasi yang dibutukan tamu, hingga pada

proses check-out.

Selanjutnya Telephone Operator, dimana section ini bertugas sebagai

penyambung informasi baik dari tamu terhadap permasalahan yang dihadapi selama

tinggal di hotel tersebut kemudian menyambungkan informasi tersebut kepada

section yang bertugas untuk menjawab serta menangani keluhan tamu tersebut.

Kemudian Telephone Operator juga bertugas dalam memberikan informasi kepada

tamu sesuai dengan kebutuhan tamu dan golongannya.

Universitas Sumatera Utara


Selanjutnya adalah Consierge yang bertugas dalam memberikan pelayanan

kepada tamu mulai penitipan barang, pengiriman barang tamu ke kamar tamu,

transportasi tamu, penjemputan tamu, layanan free parking selama tamu menginap,

serta memberikan informasi mengenai tempat wisata ataupun tempat-tempat tertentu

kepada tamu disekitar hotel. Standar bagan organisasi Front Office yang berlaku di

hotel menurut Mangkuwerdoyo (1999:37), menyatakan:

Universitas Sumatera Utara


Bagan Front Office Management

Corporate Owner

General Manager

Assistant General Manager

Front Office Manager

Reservation Desk Telephone Night


Concierge
Manager Clerk Operator Auditor

Room Key Bell Staff

Cashier Clerk Elevator


Operator

Universitas Sumatera Utara


2.3.2 Alur Kedatangan Tamu

Tamu yang tiba di hotel kemungkinan tamu berombongan (group guest) atau

tamu perseorangan (individual guest). Tamu-tamu ini kemungkinan telah memesan

kamar sebelumnya (reservation guest). Bagaimanapun caranya, tamu harus datang

melalui pintu utama hotel (main entrance) dan seharusnya dilayani oleh bagian

Kantor Depan Hotel (Front Office Department). Proses ini dikenal dengan sebutan

“Check-in”. Selanjutnya tamu akan diproses dan ditunjukkan kamar yang telah

disepakati untuk disewakan beberapa hari. Kemungkinan lainnya adalah tamu yang

tidak akan menyewa kamar tetapi akan menggunakan fasilitas hotel lainnya, misalnya

akan makan di restaurant, minum di bar, menghadiri pesta di ballroom, dan lain

sebagainya. Disamping itu, terdapat sebagian tamu hotel yang hanya bermaksud

untuk menemui tamu lainnya, mencari informasi harga kamar, melihat pameran di

hotel serta keperluan lainnya.

Pelayanan untuk tamu di Lobby meliputi menyambut kedatangan tamu,

membawa barang bawaan, memberikan informasi serta mengantarkan tamu ke bagian

registrasi. Setelah ditangani oleh bagian registrasi/Front Office, pelayanan yang

dilakukan kepada tamu yaitu menawarkan/menjual kamar, mengisi registrasi,

memberikan informasi, memberikan kunci kamar, serta mengantar tamu ke kamar

tamu tersebut. Kemudian setelah itu tamu akan ditangani oleh Guest Room untuk

menjawab serta memenuhi semua kebutuhan tamu. Adapun pelayanan yang

dilakukan terhadap tamu antara lain memberikan informasi fasilitas kamar serta

memberikan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh tamu.

Universitas Sumatera Utara


Berikut adalah skema alur kedatangan tamu menurut BPLP Bandung dalam

Mangkuwerdoyo (1999:39):

Tamu Lobby Front Office Guest Room

2.3.3Sistem Operasional di Front Office

Semakin canggihnya teknologi membuat sistem operasional hotel memiliki

sejumlah pilihan yang bisa diterapkan sendiri-sendiri maupun secara bersamaan.

Penerapan sitem tergantung pada tuntutan kebutuhan sebuah hotel. Hal ini bertujuan

demi menunjang sistem kecepatan penanganan dalam operasional hotel sehari-hari.

Ada tiga macam teknologi yang digunakan untuk mencatat kegiatan hotel menurut

Sugiarto (2004:12), menyatakan:

1) Operasi manual
Pengoperasian secara manual mendominasi kegiatan perhotelan di seluruh
dunia sebelum tahun 1920 hingga sekitar tahun tujuh puluhan. Saat ini
kondisi perhotelan di Indonesia masih banyak yang menggunakan cara
manual. Hal ini memang beralasan sebab ukuran hotelnya memang masih
kecil. Untuk pengoperasian hotel secara manual ini semua data dan sistem
pelaporan masih menggunakan tulisan tangan dalam pengisian formulir-
formulir. Tentu saja blanko formulirnya sudah dicetak. Agar lebih jelas
tentang formulir-formulir yang digunakan oleh hotel yang masih
menggunakan cara manual.
2) Operasi semi otomatis
Sistem semi otomatis ini bisa disebut juga sebagai elctromechanical
systemyakni penggabungan cara manual dengan
komputerisasi/menggunakan peralatan elektronik lainnya. Sistem semi
otomatis ini banyak digunakan pada tahun tujuh puluhan. Pada saat itu
sistm teknologinya memang baru berkembang hingga taraf itu. Munculnya
sistem semi otomatis merupakan awal pengoperasian hotel secara full
automated (full computerized system). Dan pada masa transisi itulah terjadi
cultural shock dengan munculnya teknologi baru. Terjadi perubahan besar-
besaran dalam perilaku sehari-hari para karyawan yng sudah terbiasa
memakai sistem manual.

Universitas Sumatera Utara


3) Operasi otomatis/komputerisasi
Semua pendataan tamu sudah dikerjakan secara otomatis oleh program
computer yang di set-up khusus untuk keperluan saling menghubungkan
satu outlet dengan outlet lain. Dengan demikian, di manapun kita membuka
sistem, di situ kita temukan data yang diinginkan. Hotel dengan operasi full
computerized ini populer dengan adanya sistem ini. Keuntungan yang
oaling mencolok adalah adanya sistem pelayanan yang terpadu. Memang
biaya untuk set-up program ini cukup mahal. Tetapi ditemukanya teknologi
terbaru telah membuat semakin globalnya program dalam industri jasa
yang satu ini. Di Kantor Depan Hotel, penggunaan program computer bisa
dikatakan hamper melakukan segalanya, dimulai dari saat pemesanan
hingga tamu check-out. Begitu pemesanan kamar diterima, data langsung
masuk ke program reservasi. Sedangkan formulir yang digunakan untuk
pengisisan data pemesanan kamar antara lain memuat ihwal pemesanan
tersebut sebagai pemesanan baru, telah mengalami perubahan atau
dibatalkan. Di samping itu juga ada program untuk pengisian data tamu
rombongan dengan room allocation-nya. Begitu data ini masuk ke
reservation system dan entered, maka di bagian lain terutama front desk,
data tadi berubah menjadi format ‘check-in guest’. Pada saat tamu yang
datang untuk ‘check-in’ sudah ada datanya dan telah menanda tangani
registration card, maka begitu datanya dimasukkan ke komputer si tamu
sudah berstatus ‘checked-in’. Dengan sudah check-in-nya tamu di
komputer maka data tamu tersebut sudah dapat dilihat pada outlet lain,
seperti room service, housekeeping of fice,bell captain counter, operator
telepon, dan lain-lain. Selama tamu tinggal, semua transaksi di posting
(terutama untuk yang charge to room). Semua posting tersebut secara
otomatis masuk pada program komputer di Front Office Cashier. Begitu
tamu check-out, data transaksi selama menginap sudah tersaji dengan
lengkap di Front OfficeCashier. Petugas tinggal menekan tombol dan
printer, bill tamu akan muncul seketika.

2.4Peranan dan Tujuan Front Office

Hampir semua kegiatan yang ada di kantor depan berhubungan dengan tamu,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kantor depan hotel

memiliki peranan penting dalam pengoperasian sebuah hotel. Itu sebabnya hotel

dikatakan sebagai jantung hotel dan pusat dari segala macam kegiatan tamu, selain

dari tujan utama front office dalm menjual kamar, front office juga memiliki tujuan

Universitas Sumatera Utara


yakni memberikan serta mengawasi setiap pelayanan yang didapatkan oleh tamu. Ada

8 peranan penting dari kantor depan hotel menurut Sugiarto (2004:2), menyatakan:

1) Merupakan wakil dari manajemen (Management Representative)


Dalam keadaan tertentu Front Office Department dapat berperan sebagai
wakil dari manajemen untuk menghadapi/menyelesaikan masalah tertentu
yang biasanya hanya bisa diselesaikan oleh pihak manajemen. Hal ini
misalnya sering terjadi ketika masalah terjadi di luar jam kantor, ketika
manajemen tidak sempat menyelesaikannya, terutama di malam hari. Atau
tiba-tiba tamu yang sangat penting (para pejabat tinggi) tiba-tiba datang ke
hotel untuk keperluan instansi, santai, atau pribadi.
2) Orang-orang yang mampu menjual (Sales Person)
Setiap orang yang berada di jajaran kantor depan diharuskan mampu dan
memiliki salesmanship, hal ini dikarenakan karyawan kantor depan lebih
banyak berhubungan dengan tamu ataupun pengunjung jika dibandingkan
dengan bagian lain. Yang dimaksud mampu menjual di sini bukan saja
menjual produk hotel berupa kamar, melainkan juga fasilitas-fasilitas lain
yang disediakan oleh pihak hotel.
3) Pemberi informasi (Information Giver)
Seluruh petugas kantor depan diharapkan mampu memberikan keterangan
yang jelas dan benar tentang fasilitas dan produk hotel. Selain itu petugas
kantor depan hotel juga harus megetahui kejadian-kejadian yang sedang
berlangsung di hotel ataupun peristiwa-peristiwa penting di luar hotel yang
berhubungan dengan kebutuhan tamu, baik untuk kebutuhan bisnis ataupun
rekreasi (relax).
4) Penyimpan data (Record Keeper)
Front Office Department merupakan sumber dam pusat peyimpan data
dalam kegiatan sehari-hari di hotel. Semua data dan laporan akan di-
‘recap’ dari bagian lain lalu di-‘record’ oleh Front Office dalam bentuk
laporan-laporan dan data statistic. Front Office juga menyimpan data
riwayat tamu.
5) Dapat dilakukan tindakan secara diplomatis (Diplomatic Agent)
Seorang petugas kantor depan diharapkan pada situasi dan kondisi
tertenntu mampu melakukan tindakan secara diplomatis. Yang dimaksud
dengan tindakan diplomatis adalah menjaga dan menetralisir suasana
hubungan baik dengan pihak lain yang berhubungan dengan hotel.
6) Pemecah masalah (Problem Solver)
Merupakan hal yang wajar bila karyawan Front Office menerima keluhan
yang bukan masalah kantor depan, melainkan masalah dari departemen
lain. Hal ini menyebabkan kantor depan disebut sebagai the hub activities.
7) Sebagai wakil dari hubungan masayarakat (Public Relation Agent)
Karyawan kantor depan juga harus dapat berperan secara aktif sebagai
orang yang berhubungan dengan masyarakat, terutama masyarakat
pengunjung yang datang ke hotel. Dalam hal ini para petugas

Universitas Sumatera Utara


diharapakan dapat berperan sebagai internal public relation yang dapat
memberikan citra baik terhadap tamu hotel maupun kepada pengunjung.
8) Sebagai koordinator kegiatan pelayanan (Sevice Coordinator)
Kantor depan juga berperan sebagai tempat koordinasi pelayanan.
Informasi dan kegiatan departemen lain dikomunikasikan melalui kantor
depan. Yang paling jelas adalah pada saat ada tamu rombongan dan adanya
kegiatan konvensi, atau kegiatan lain yang melibatkan tamu dan
pengunjung hotel.

2.5Gambaran Umum Prosedur Pelayanan Guest Relation Officer

Di dalam industri perhotelan, peran front liner sangatlah penting. Front liner

sebagai pemberi kesan awal sekaligus kesan terakhir yang diingat oleh tamu. Front

liner sebagai penjaga lini depan harus sangat optimal dalam memberikan

pelayanannya terhadap tamu. Di dalam Front Office Department yang memiliki peran

dan tugas penting sebagai front liner adalah Guest Relation Officer. Seorang Guest

Relation Officer merupakan penghubung antara tamu dengan pihak hotel. Seorang

Guest Relation Officer harus menciptakan citra yang baik akan hotelnya,

mengharumkan nama hotel secara persuasif terhadap tamu dan mengangkat derajat

pelayanan dari hotel tersebut. Namun dengan waktu yang bersamaan harus melayani

dengan ketulusan hati. Menjadi seorang Guest Relation Officer tidaklah mudah,

banyak yang harus diperhatikan untuk menjadi professional. Mulai dari segi

penampilan hingga sopan santun menjadi konsentrasi dari Guest Relation

Officerdalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada para tamu. Untuk itu

bukanlah hal yang mudah untuk beban yang ditanggung para front liner, khususnya

Guest Relation Officer. Seorang Guest Relation Officer dituntut harus profesional

dalam setiap kegiatannya terutama dalam hal melayani tamu. Hal ini dikarenakan

Universitas Sumatera Utara


Guest Relation Officer harus mampu sebagai jembatan penghubung antara pihak

hotel dengan tamu.

2.5.1 Tugas dan Tanggung jawab Guest Relation Officer

Guest Relation Officer mempunyai tugas dari manajemen yaitu memberikan

informasi tentang fasilitas hotel dan penanganan keluhan. Fungsi dari bagian ini

hampir sama dengan Public Relations karena bagian ini yang paling banyak

memberikan perhatian dan berhubungan langsung dengan pihak luar yang

mempunyai kepentingan dengan hotel seperti tamu, pengunjung dan lain–lain. Guest

Relation Officer juga bertugas membuat tamu merasa nyaman dan betah tinggal di

hotel. Tugas dan tanggungjawab seorang Guest Relation Officerterbagi atas beberapa

bagian. Menurut Sugiarto (2004:46), menyatakan:

1) Room Courtesy Call, yaitu menghubungi tamu dalam kamar melalui


telepon setelah tamu tersebut check-in untuk memastikan bahwa tamu
telah memperoleh pelayanan sebaik-baiknya.
2) Efektif sangat penting.
3) VIP Preparation, merupakan tugas lain dari seorang Guest Relation
Oficer untuk menjalin kerjasama dengan departemen lain seperti
Housekeeping terkait kesiapan tamu yang akan digunakan seorang VIP
dan Food & Beverages yang bertugas mempersiapkan compliments untuk
tamu VIP, seperti fruits arrangement, cake atau evening snack. Tidak
hanya dengan departemen lain, seorangGRO juga berhubungan langsung
dengan front office untuk mempersiapkan kedatangan tamu VIP, proses
check-in, check-out dan pemberian informasi untuk tamuVIP.
4) Be friendly to the guests, seorang Guest Relation Officer diharuskan
bersikap ramah, bersahabat namun tetap santun kepada semua tamu, tidak
hanya kepada tamu yang menginap tetapi dengan semua tamu yang
datang ke hotel baik hanya sebagai visitor, meeting person dan tamu
dengan kebutuhan lainya. Seorang GROdisarankan untuk menyapa
semua tamu dengan nama tamu tersebut. Namun jika tidak
memungkinkan cukup dengan “bapak/ibu/adik”. Hubungan komunikasi
antara hotel dengan tamu harus dijaga dengan baik, karena hubungan
yang baik akan memberikan kontribusi terhadap hotel itu sendiri. Dari hal
tersebut peranan Guest Relation Officer sangat dibutuhkan sebagai

Universitas Sumatera Utara


jembatan penghubung antara hotel dengan tamu, maka hal-hal yang harus
diperhatikan oleh GROantara lain sebagai berikut.
5) First Impression “First Impression is forever”. Istilah ini menegaskan
bahwa kesan pertama yang diterima oleh seseorang sangatlah penting.
Kesan pertama adalah suatu bagian untuk menciptakan hubungan yang
positif antara hotel dengan tamu. Kesan pertama menghasilkan hubungan
baik antara hotel dengan pelanggan. Ketika tamu datang ke hotel, seorang
Front Desk Representatif harus segera menciptakan suasana yang hangat
sehingga tamu merasa diperhatikan. Good first impression yang diterima
oleh tamu baik dari hotel maupun dari karyawan akan memberikan
dampak yang positif yang secara tidak langsung akan menjadi
pertimbangan tamu untuk datang kembali.
6) Personal Appearance (penampilan diri) petugas Guest Relation Officer
harus diperhatikan karena berdampak terhadap hubungan secara langsung
pada tamu. Oleh karena itu kondisi kesehatan yang baik sangat
mendukung dalam menciptakan kesan yang baik pula terhadap tamu.
Jenis kelamin dan umur juga berpengaruh terhadap penampilan diri Guest
Relation Officer.
7) Communication (kemampuan untuk bekerja sama) dengan orang lain
adalah modal yang paling berharga. Kemampuan bekerja sama dengan
orang lain hanya akan terwujud bila masing-masing dapat saling
berkomunikasi dengan baik pula. Komunikasi yang efektif
memungkinkan tercapainya tujuan berkomunikasi. Tujuan berkomunikasi
tersebut, antara lain mengubah sikap, pendapat, perilaku, dan masyarakat.
Dengan demikian, menerapkan komunikasi yang dealing with complaint
(sikap yang positif) akan mempermudah dalam menangani keluhan tamu.

2.5.2 Hubungan GRO dengan Departemen Lainnya

Dalam menjalankan operasional, Guest Relation Officer tidak dapat berdiri

sendiri. Guest Relation Officer tentu berhubungan dengan departemen lainnya

sehingga terjalin operasional yang berkesinambungan. Adapun hubungan Guest

Relation Officer dengan departemen lainnya menurut Manurung (2004:34),

menyatakan:

1) Hubungan antara Guest Relation Officerdengan Housekeeping


Department meliputi : masalah status kamar (Room Report), masalah
Room Discrepancy (perbedaan status kamar), masalah perpindahan kamar
(Room Change), masalah Housekeeping Department lainnya.

Universitas Sumatera Utara


2) Hubungan Guest Relation Officer dengan Food & Beverage Department
meliputi : penanganan daily buffet sehari-hari, penyediaan makanan dan
minuman sesuai dengan tingkat hunian hotel, untuk pemesanan
complimentery/amenities special request untuk fruit basket dan welcome
drink, penanganan masalah function room.
3) Hubungan Guest Relation Officer dengan Human Recourses
Departmentmeliputi : penerimaan karyawan baru, mutasi promosi dan
rotasi karyawan, program orientasi karyawan baru, masalah gaji, tax and
employee relation.
4) Hubungan Guest Relation Officer dengan Engineering & Maintenance
Departmentmeliputi: penanganan working order sehubungan dengan
kerusakan yang terjadi pada alat-alat,penanggulangan bahaya kebakaran,
penanggulangan kerusakan AC, informasi dan penanganan mengenai
kerusakan peralatan elektronika.
5) Hubungan Guest Relation Officer dengan Accounting Department
meliputi : masalah penagihan kredit tamu yang belum terbayar, masalah
safe deposit box, masalah petty cash, masalah penggajian karyawan.
6) Hubungan Guest Relation Officer dengan Security Department adalah :
menjaga dan mengawasi tamu yang akan skipper, melindungi barang-
barang milik tamu, hotel dan pengunjung, memberikan perasaan aman
pada tamu, karyawan dan pengunjung baik secara jasmani maupun
rohani.

2.5.3 Panduan Utama Seorang Guest RelationOfficer

Walaupun disadari bahwa memenuhi semua harapan tamu bukanlah pekerjaan

yang mudah, bahkan dapat dikatakan tidak mungkin. Namun, ada beberapa

pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang Guest Relation Officer dalam

upayanya memenuhi harapan para tamu. berikut adalah beberapa kriteria sebagai

panduan utama menurut Sujatno (2006:19), menyatakan:

1) Memiliki mental wirausaha


Setiap karyawan hotel yang bertugas sebagai seorang Guest Relation
Officer haruslah memiliki mental sebagai seorang wirausaha, bahwa apa
yang diperoleh sangat tergantung dari pada yang dilakukannya.
2) Memiliki pola pikir positif
Memiliki pola pikir yang positif merupakan modal utama untuk memiliki
mental wirausaha bagi seorang Guest Relation Officer. Pola pikir yang
positif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : memiliki perencanaan ke
depan, memiliki kesediaan untuk belajar, mengetahui tujuan, memiliki
rasa percaya diri, penuh dengan kesediaan, selalu waspada.

Universitas Sumatera Utara


3) Selling is not telling
Sebagai seorang Guest Relation Officer harus selalu memiliki keinginan
dan semangat untuk menjual semua fasilitas yang disediakan hotel dan ia
harus berusaha untuk melakukannya. Menjual tidak dapat dilakukan
dengan hanya sekedar bercerita, namun juga harus memahami hal-hal
yang terkait, meliputi : fasilitas apa saja yang dijual kepada tamu,
mengerti dan mampu melaksanakan komunikasi yang baik sehingga
mendorong terjalinnya hubungan yang akrab dengan tamu, mengenal dan
berusaha mengenal dengan setiap tamu.

4) Mengembangkan penampilan diri


Penampilan diri seseorang merupakan cermin dari pribadi orang itu.
Begitu pula halnya dengan penampilan seorang Guest Relation Officer
yang mencerminkan sebuah hotel. Di dalam mengembangkan penampilan
diri ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh seorang Guest Relation
Officer, yaitu penampilan fisik dan penampilan tingkah laku. Adapun
yang termasuk klasifikasi dari penampilan fisik tersebut meliputi :
kebersihan dan kesehatan diri, rapi, merawat diri, gangguan fisik.
Sedangkan yang termasuk klasifikasi dari tingkah laku yang harus
diperhatikan oleh seorang Guest Relation Officer antara lain: efisien,
perhatian, sopan, ramah tamah, atraktif, sehat mental, serta profesional.

Selain panduan kriteria untuk menjadi seorang Guest Relation Officer yang

professional, ada faktor pendukung lain menjadi panduan seorang Guest Relation

Officer yang dapat membantu seorang petugas dalam menjalankan tugasnya. Seorang

pelayan yang baik tentu haruslah mempunyai kepribadian yang baik. Hal ini

dikarenakan pelayan tersebut merupakanorang yang berhubungan langsung dengan

tamu dalam menjalankan tugasnya. Dalam dunia pelayanan, para petugas perlu

mengembangkan kepribadiannya seoptimal mungkin agar mereka dapat

mempengaruhi orang lain untuk memakai jasa mereka tanpa proses pemaksaan, tetapi

karena adanya kesadaran diri disertai dengan pengertian dari petugas yang baik. Hal

ini dapat di ungkapkan melalui akronim P-E-R-S-O-N-A-L-I-T-Y dimana masing-

masing mempunyai makna tertentu menurut Beckley dalam Sugiarto (2002:10)

menyatakan:

Universitas Sumatera Utara


P – Pleasantness
Seorang pelayan diharapkan mampu menyenangkan orang lain melalui
kesopan santunan yang baik dan selalu tersenyum kepada tamu

E- Eagerness
Adanya keinginan yang kuat dari dalam diri untuk membantu danmenyukai
orang lain, bergaul dan rela melayani.
R- Respect
Dalam indusrti jasa pelayanan, menghormati dan menghargai orang lainsangat
penting, terutamu karena orang lain tersebut adalah tamu hotel.
S- Sense of responsibility
Rasa tanggungjawab yang besar adalah sebuah realisasi bahwa apa yangkita
lakukan untuk dan katakan kepada tamu adalah penting.
O- Orderly mind
Memiliki jalan pikiran yang teratur dan terorganisasi untuk
melakukanpekerjaan dengan metode yang baik dan tingkat ketepatan yang
tinggi.
N- Neatness
Kerapian yang di miliki pramusaji merupakan suatu bukti bahwa
banggadengan diri sendiri dan pekerjaannya
A- Accuracy
Keakuratan/ketepatan/ketelitian dalam setiap hal yang dikerjakan
apabilabekerja secara tepat, cepat, dan aman dan ramah kepada tamu
akanmemberikan kepuasan kepada tamu.
L- Loyalty
Bersikap setia kepada manajemen dan rekan kerja merupakan
kuncikeberhasilan dari kerja sama tim.
I – Intelligence
Senantiasa menggunakan akal sehat dalam memahami orang lain
karenapenggunaan tersebut akan mengasah perasaan dan intuisi kita terhadap
apayang tersirat dalam benak tamu pada saat berinteraksi dengan mereka.
T- Tact saying and doing the right thing at the right time
Berbicara secara bijaksana dan melakukan segala sesuatu secara benar.
Y- Yearning to be a good service clerk and love of teh work is essential
Adanya keinginan yang kuat untuk menjadi petugas pelayanan yang baikserta
mencintai pekerjaan kita.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

GAMBARAN UMUM JW MARRIOT HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah JW Marriot Hotel Medan

Marriott International Inc. merupakan sebuah perusahaan jasa perhotelan yang

membuka salah satu hotel mereka di Medan yaitu Hotel J.W. Marriott International

yang mengalami perubahan nama dari Marriot Corporation pada tahun 1993. J.W.

Marriott Internationaldidirikan oleh Jhon Willard Marriott yang lahir pada tanggal 17

September 1900.”Anda harus membuat karyawan anda berbahagia, jika mereka

berbahagia,mereka punakan membuat para pelanggan andaberbahagia”.Demikianlah

salah satukuncikeberhasilan bisnis John Willard Marriott.

Bisnis Marriot berawal dari usaha pengolahan bir yang berlokasi di Washington

pada tahun 1927. Saat itu beliau bekerja sama dengan A&W Beer untuk mendapatkan

hak jual di daerah Washington dan sekitarnya dengan nama A Nine – Seat A&W Root

Beer Stand yang disediakan adalah Mexican foodandroot beer. Pada tahun yang sama

untuk pertama kalinya dibuka Hot Shoppe Restaurantyang disediakan di restaurant

tersebut adalah hamburger, hot dog, tamales dan root beer serta membuka layanan

drive-in. John Willard Marriott mempunyai karyawan pertama bernama Robert

Smice. Pada tahun 1937 John Willard Marriott mengakui adanya peluang bisnis yang

besar dengan membuat delivered simple box lunches plane-side kebagian timur

Amerika dan United Airlines.

Hot Shoppe Inc adalah perusahaan yang dibentuk pada tahun 1929 dan untuk

pertama kalinya Hot Shoppe Restaurant menggunakan baju seragam yang

Universitas Sumatera Utara


bertuliskanrunning boys.Pada tahun 1937 J.W.Marriott menjadi perusahaan yang

terbaik dan terpercaya.J.W.Marriott Internationaluntuk pertama kalinya membuka

hotel Twin BridgesMotor Hotel untuk 365 kamar di Arlington, Virginia. Pada tahun

2002 J.W. Marriott International membuka 2500 hotel dengan 950 kamar komplit JW

Marriott Dessert resort and SPA di Phoenix, Arizon. Pada desember 2007 JW

Marriott International membuka Hotel yang ke 3000 yakni JW Marriott Hotel

Beijing, China.

Pada tahun 2014, JW Marriott International berulang tahun yang ke 87 tahun dan

sekarang Marriott International Inc.menjadi perusahaan jasa perhotelan terkemuka di

dunia yang mempunyai lebih kurang 3.000 hotel dan 575.000 kamar dimana

termasuk 12.000 villa vacation ownership baik di Amerika Serikat dan 72 negara lain

di dunia dengan total karyawan 175.000 yang berpusat di Washington, DC.Adapun

hotel-hotel yang berdiri dibawah brand Marriott International adalah sebagai berikut

1. J.W Marriott

2. Marriott Hotels & Resort

3. Renaissance Inn By Marriott

4. Bvlgari Hotels & Resort

5. The Ritz Carlton Hotel Company ,LLC.

6. The Ritz Carlton Destination Club

7. Towneplace Suits By Marriott

8. AC Hotels

9. Courtyard By Marriott

Universitas Sumatera Utara


10. Edition Hotels

11. Marriott Conference Centres

12. Fairfield Inn & Suit By Marriott

13. Grand Residences by Marriott

14. Gaylord Hotels

15. Marriott Executive Apartment

16. Autograph Collection Hotels

17. Edition

18. Execustay

3.2 Profil JW Marriot Hotel Medan

JW Marriot Hotel Medan merupakan sebuah hotel megah bintang 5 yang terletak

di pusat kota Medan yakni di Jalan Putri Hijau no.10. Hotel ini diresmikan oleh

Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron Hume dan disaksikan oleh

Gubernur Sumatera Utara H Syamsul Arifin,SE tepatnya pada tanggal 25 Februari

2009. JW Marriot Hotel Medan berdiri bergandengan dengan bangunan PT. Wilmar

Group yang terdiri dari 29 lantai dimana lantai Ground (G),1,2,16-29 difungsikan

untuk hotel sedangkan lantai 3-15 difungsikan untuk operasional PT. Wilmar Group.

Pada JW Marriot Hotel Medan lantai Ground (G) digunakan sebagai tempat Lobby

Hotel, Front Desk, Concierge, Lobby Restaurant, Jade Restaurant, Marriot Café.

Pada lantai 1 dan 2 digunakan sebagai tempat function room, lantai 16 digunakan

sebagai Executive Lounge, lantai 17 digunakan sebagai Swimming Pool dan Gym

Area, pada lantai 18-19 difungsikan sebagai kamar dengan fasilitas Smooking

Universitas Sumatera Utara


Roomserta lantai 20-29 sebagai kamar dengan fasilitas Non Smooking Room.

Sedangkan untuk layanan parkir terletak mulai dari lantai Basement hingga lantai 13.

3.2.1 Klasifikasi Hotel JW Marriot Medan

JW Marriot Hotel Medan dapat dikategorikaan berdasarkan beberapa klasifikasi

sebagai berikut :

1. Berdasarkan komponen harga kamar (Plan)

Berdasarkan komponen harga kamar JW Marriot Hotel Medan digolongkan

sebagai Continental Plan karena dimana harga kamar hotel ini sudah

termasuk dengan sarapan pagi.

2. Berdasarkan ukuran (Size)

JW Marriott Hotel Medanmemiliki 287 kamar sehingga hotel ini disebut

sebagaihotel menengah (Above Average Hotel) yaitu hotel yang mempunyai

lebih dari100kamar dan kurangdari 300 kamar. Kamar-kamar tersebut

dibagi-bagi sesuai dengan tipe kamarnya,yaitu :Deluxe Romms, Executive

Rooms, Executive Deluxe Rooms, Business Rooms, Junior Suite Rooms,

Ambassador Suite, Presidential Suite.

3. Berdasarkan lokasi

Berdasarkan lokasiJW Marriot Hotel Medan terletak diperkotaan maka

hotel ini tergolong sebagai City Hotel.

4. Berdasarkan lamanya buka Berdasarkan lamanya buka JW Marriot Hotel

Medantergolong kedalam jenis hotel All Year Around yang merupakan

hotel yang beroperasi sepanjang tahun.

Universitas Sumatera Utara


5. Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayanan

Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayanan hotel JW Marriott Medan

termasuk ke dalam hotel ekonomis berbintang lima (economy class

hotel/limited service hotel) karena hotel tersebut memiliki segmentasi pasar

bisnis yang spesifik. Selain akomodasi hotel ekonomis hotel ini juga

menawarkan layanan reservasi, restoran umum, fasilitas pertemuan,

televisi, personal komputer, valet dan laundry serta menyediakan

transportasi dan ke bandar udara dan sebaliknya.

6. Berdasarkan jenis tamu menginap

JW Marriott Hotel Medan termasuk ke dalam hotel bisnis (Business Hotel)

yang merupakanhotel yang dirancang untuk para usahawan.

7. Berdasarkan lama tamu menginap

Hotel JW Marriot Medantermasuk ResidentialHotelyangmerupakan hotel

yang dimana para tamunya menginap untuk jangka waktu lama lebih dari 1

minggu.

3.3 Fasilitas JW Marriot Hotel Medan

Adapun fasilitas yang dimiliki oleh JW Marriot Hotel Medan adalah sebagai

berikut :

1. Kamar

JW Marriott Hotel Medanmemiliki 287 kamar dimana kamar-kamar tersebut

memiliki tipe yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas sebagai berikut :

1) 37 inch – 42 inch LCD Flat screen TV cable

Universitas Sumatera Utara


2) 2 jalur koneksi untuk telepon dengan voice mail dan internet dengan

koneksi berkecepatan tinggi

3) Wireless/akses internet berkecepatan tinggi (berbiaya)

4) Pendinginruangan dengan Individual climate control

5) Jam alarm yang terletak disamping tempat tidur

6) Coffee maker / tea

7) Stock mini bar

8) Pengering rambut

9) In-room safe deposit box

10) Setrika dan papan setrika

11) Tempat tidur kecil (sesuai pesanan)

12) Kamar mandi yang luas yang terpisah dengan Rain Shower

13) Tempat tidur yang megah Marriott Revivenyaman, sesuai dengan bentuk

tubuh.

14) Adaptor listrik dan tersedia juga untuk laptop

15) Tirai dengan sistem otomatis

16) Sistem kamar mandi yang luas dan nyaman

17) Komplimen koran harian (sesuai pesanan)

Adapun jenis kamar tersebut dapat dilihat pada klasifikasi hotel menurut jumlah

kamar (Size) dimana semua harga kamar tersebut sudah termasuk 10% service

dan 11% Government Tax (Pajak pemerintah) yaitu :

Universitas Sumatera Utara


1) Deluxe Room

Deluxe room memiliki luas 45 sq meter dengan ukuran tempat tidur King

Size dan Double (twin)sebanyak 142 kamar.

2) Bussiness Room

Adalah jenis kamar yang sama dengan deluxe room, hanya saja yang

membedakannnya adalah bussiness room mendapatkan pick up atau drop out

gratis dari bandara ke hotel dan sebaliknya sebanyak 46 kamar.

3) Executive Room

Adalah jenis kamar yang sama dengan deluxe room tetapi di mulai kamar

kelas ini ke atas mendapatkan freeaccess ke Executive Lounge yakni

sebanyak 56 kamar.

4) Executive Deluxe Room

Executive Deluxe room memiliki luas 65 sq meter dengan ukuran tempat tidur

King Size dan Double (twin). Jenis kamar ini dibagi lagi menjadi Executive

Deluxe Accessible roomyaitu jenis kamar yang di peruntukkan pada tamu

berkebutuhan khusus (cacat) sehingga kamar ini di desain dengan lantai yang

sama rata dengan perlengkapan kamar yang lebih pendek yaknisebanyak 38

kamar.

5) Junior Suite Room

Junior suite roommemiliki luas kamar 90 sq meteryang dilengkapi dengan

fasilitas ruang tidur, ruang televisi, ruang kerja, kamar mandi, wash basin,

dining kitchen dan meja rias serta fasilitas lainnya yaitu sebanyak 3 kamar.

Universitas Sumatera Utara


6) Ambassador Suite Room

Ambassador suite room memiliki luas kamar 125 sq meter dengan fasilitas

lengkapmulai dari ruang tidur, 2 meja kerja, ruang televisi, 2 kamar mandi,

dining kitchen dan meja rias serta fasilitas mewah lainnya namun jenis kamar

inihanya ada 1 kamar.

7) President Suite Room

President suite room adalah jenis kamar termahal dan termewah menurut

kelas dan harganya serta dengan fasilitas terlengkap dan termewah. Jenis

kamar ini memiliki luas 200 sq meter dan terletak di lantai paling atas yakni

lantai 29 namun hanya ada1 kamar.

2. Room Service

Room Service berusaha untuk melayani pemesanan makanan dan minuman

kekamar-kamar tamu dengan operasional selama 24 jam.Dalam setiap kamar

tersedia Room Service Menu sehingga tamu dapat memilih makanan sesuai

dengan selera.

3. Jade Restaurant

Terletak di sebelah kanan Lobby dengan kapasitas 88 kursi termasuk 5

ruangan Very Important Person (VIP). Jade Restaurant menyediakan A’la

Carte menu lunch dan dinner dengan waktu operasional makan siang

dihidangkan dari jam 11.30-14.30 sedangkan makan malam dihidangkan dari

jam 18.00-10.00.

Universitas Sumatera Utara


4. Marriot Cafe

Marriott Cafe menyajikan makanan Indonesia, Eropa, Oriental, dan

seluruh makanan penjuru dunia untuk breakfast, lunch dan dinner yang

beroperasi mulai pukul 06.00-23.55 WIB dengan sistem penyajian

dilaksanakan secara prasmanan yaitu tersedianya beberapa jenis makanan

yang dapat dipilih oleh tamu sesuai dengan seleranya. Selain itu tersedia

juga penyajian makanan secara ala carte menu dan set up untuk tamu grup

yang berdasarkan reservasi.

5. Lobby Lounge

Berlokasi di lobby yang merupakan sebuah tempat yang nyaman untuk

hangout serasa berada di ruang tamu pribadi. Tempat yang paling pas untuk

menyelenggarakan catering atau pesta santai sambil menikmati cocktail,

minuman dan snack dengan kapasitas kursi mencakup 108 kursi termasuk 12

kursi VIP. Waktu operasional : 08.00 – 01.00.

6. Prime Steak House

Restaurant Steak bergaya Chicago terletak di ground lobby yang menawarkan

daging sapi impor, daging sapi muda, kambing, dan juga menyediakan pilihan

berupa caesar salad, prawn cocktail, iranian caviar untuk peralatan khusus,

cheese cake sebagai makanan penutup serta menyediakan slow rusted prime.

Hal ini menjadikan Prime Steak House sebagai tempat hangout yang nyaman

dengan pilihan wine yang terbaik dari seluruh penjuru dunia dengan kapasitas

kursi mencapai 84 kursi termasuk 1 communal meja untuk 18 orang. Waktu

operasional: Senin – Minggu serta makan malam mulai pukul 18.30 – 22.30.

Universitas Sumatera Utara


7. Marriott Gourmet

Berlokasi di lobby yang menawarkan banyak pilihan seperti sandwich, bread,

cake, snack, chocolate serta coffee dan setiap pesanan juga dapat dibawa

pulang. Kapasitas kursi mencakup 54 kursi dengan waktu operasional: Senin

– Minggu jam 10.00 – 22.00.

8. Quan Spa

Quan Spa J.W Marriott Medan menawarkan perawatan spa ala Bali dengan

para terapis yang sangat terlatih untuk memberikan perawatan bagi tamu hotel

khas bintang 5.Keterangan di ruangan perawatan tubuh yang mewah dengan

aroma therapy serta Vichy Shower yang dapat dinikmati sehingga dapat

melepaskan penat serta pikiran dan jiwa para tamu maupun member dengan

pengalaman spa yang tak terlupakan.

9. Health Center

Pusat kebugaran (Health Center) dilengkapi dengan peralatan olahraga terbaru

dari life fitness perlengkapan latihan beban dan kardio.J.W Marriott Hotel

juga memiliki movement studio yang berukuran 25m dan kamar ganti yang

sangat mewah.Masing-masing dengan ruangan steam, sauna dan kolam

renang yang menyegarkan dengan panorama kota.Trainer J.W Marriott Hotel

selalu siap melayani anda untuk mendapatkan kebugaran yang sempurna yang

buka 24 jam.

10. Swimming Pool

Kolam renang luar ruangan yang berada dilantai 17 menjadikan suasana

renang yangmenyenangkan.Para tamu dapat berenang dan merokok di

Universitas Sumatera Utara


area ini karena kolam renang ini terdapat diluar ruangan (out door).

Keindahankolam renang yanglangsung memaparkan keadaan kota Medan

secara luas maka area kolam renang ini selalu dijadikan tempat candle light

dinner untuk pasangan yang mengadakan selebrasinya.

11. Bussiness Center

Berlokasi di lantai ground tepat di hadapan reception counter. Dilengkapi

dengan perlengkapan kantor, lounge dan akses internet.

12. Grand Ballroom

Ballroom utama berukuran 1495 meter terletak di lantai 2 dengan kapasitas

1200 hingga 2000 kursi dalam bentuk resepsi

13. Meeting Room

Beberapa ruangan multi fungsi juga tersedia di lantai 1.Hal ini merupakan

pilihan yang sangat tepat untuk mengadakan berbagai rapat, acara, hingga

konfrensi. Kapasitas ruangan bisa mencapai 350 orang dengan dilengkapi

perlengkapan lengkap audio visual dan koneksi cepat internet juga tersedia

diseluruh ruangan rapat :

1) Florida : 130 kursi

2) Maryland : 130 kursi

3) Oregon : 130 kursi

4) California : 140 kursi

5) New York : 160 kursi

6) Washington : 160 kursi

Universitas Sumatera Utara


14. Fasilitas Lainnya

Adapun fasilitas lain yang di sediakan olehJW Marriott Hotel Medan adalah:

1) 24 jam business centre dan 3 ruangan rapat VIP

2) 24 jam layanan concierge

3) 24 jam asisten At Your Service

4) 24 jam pelayanan makanan dalam kamar (In Room Dining)

5) 24 jam layanan laundry and dry cleaning

6) Layanan pengiriman surat

7) Layanan paket dan kurir

8) Layanan perawatan bayi tersedia

9) Koneksi cepat wireless di area hotel

10) Wifi dan akses internet (berbiaya)

11) Koran di lobby dan restaurant

3.4 Struktur Organisasi JW Marriot Hotel Medan

Skema struktur organisasi menggambarkan posisi daftar manajemen dalam

sebuah organisasi.Sasaran organisasi harus tertinggi dalam proses pembuatan

keputusan,walau bagaimana pun harus ada fleksibilitas dalam membuat rencana

pekerjaan. Bagian ini merupakan keistimewaan utama organisasidari

suatupenginapan dan tugas manajerial menyangkutorang-

orangdidalamorganisasi.Fleksibilitas sangat penting dalam layanan jasa kepada tamu

dan kepemimpinan.Struktur organisasi pada suatu hotel sangat penting

keberadaannya, hal inidikarenakan dengan adanya struktur organisasi ini karyawan

Universitas Sumatera Utara


dan atasan dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas dan tanggung

jawabnya serta dapat mengetahui pimpinannya, rekan seprofesi dan bawahannya.

Adapun prinsip-prinsip organisasi yang diterapkan oleh JW Marriot Hotel Medan

adalah:

1. Prinsip kesatuan komando

2. Prinsip pembagian divisi kerja yang jelas

3. Prinsip rentang kendali

4. Prinsip pelimpahan wewenang dan tanggung jawab

Berikut merupakan bagan struktur organisasi yang berlaku di JW Marriot Hotel

Medan:

Universitas Sumatera Utara


Bagan Struktur Organisasi JW Marriot Hotel Medan

General manager

Dir Of Food& Bev Director of Dir Of Rooms Director Dir Of Sales


Engineering Director Finance Division OfHR & Marketing

Asst. Chef Executive Health & Training Sales


IT Manager
Engineering Chef Spa Manager Executive

Civil Food & Bev Account Sales


Manager Dir Of LP HR Manager
Supervisor Payable Marketing

Electrical Income Front Office


Manager
Reservation
Supervisor Audit

Mechanic Ex.
Purchasing
Supervisor Housekeeper

Operational Account
Supervisor Receivable

Universitas Sumatera Utara


3.5 Section (bagian) yang Berada di Front Office DepartmentJW Marriot Hotel

Medan

Departemen Front Office adalah bagian terdepan yang paling penting di dalam

sebuah hotel.Bagian-bagian yang ada di departemen front officeJW Marriot Hotel

Medan antara lain:

1) Front Desk Section (Resepsionis)

Bagian front desk adalah bagian depan yang ada di bagian ground hotel /

Lobby hotel. Bagian Front Office/resepsionis harus memiliki penampilan yang

menarik namun tidak berlebihan.Memberikan senyum dan sapaan yang ramah

kepada setiap tamu yang datang.Di bagian ini juga setiap tamu melakukan

proses check in/check out.

2) At your Service (Operator) section

Di bagian ini adalah bagian dimana setiap orang dapat menanyakan informasi

tentang hotel.Ataupun setiap tamu dapat menelepon untuk menanyakan atau

meminta sesuatu yang diperlukan selama menginap di hotel.

3) Concierge Section

Concierge atau biasa yang disebut bell boy berfungsi untuk menyambut tamu

yang baru datang dan masuk ke dalam hotel untuk check in ataupun tamu-

tamu untuk check out dan menawarkan setiap bantuan terhadap tamu seperti

membawakan tas mereka. Concierge juga berperan terhadap semua urusan

tentang koran yang masuk dan mendata setiap tamu yang meminta koran

untuk diantarkan ke kamar tamu,vallet sevice, membantu dalam proses

penitipan barang tamu di concierge store, luggage updanluggage down,

Universitas Sumatera Utara


memberikan informasi seputar hotel kepada tamu, memberikan free voucher

parking.Concierge SectionmenaungiBell man, AirportRepresentative

danDoorman atauDoorgirl.

4) Guest Relation Officer

Pada awal tahun 2015 di JW Marriott Hotel Medan section Guest Relation

Officer danExecutive Lounge berada dalam satu naungan. Hal ini dikarenakan

dalam sistem penanganannya diperuntukkan khusus hanya untuk tamu VIP

dan Elite Members.Guest Relation Officeradalah salah satu jabatan di Front

Office yang fungsinya sebagai perantara atau jembatan antara tamu dengan

pihak hotel, oleh sebab itu Guest Relation Officer membutuhkan seseorang

yang mampu berkomunikasi dan berhubungan baik dengan semua orang.

Berikut merupakan bagan struktur organisasi yang berlaku pada Front Office

Department di JW Marriot Hotel Medan:

Universitas Sumatera Utara


Bagan Struktur Organisasi Front Office Department JW Marriot Hotel Medan

Asst. FO
Manager

Duty Manager

Room SPV. Front SPV. Guest Relation SPV. At SPV.


Controller Desk Officer/Executive Your Concierge
Lounge Service

Associates

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Pelayanan Guest Relation Officer JW Marriot Hotel Medan

Pada saatpenulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di hotel JW

Marriot Medan, penulis ditempatkan di Front Office Department khususnya sebagai

Guest Relation Officer. Selama penulis melaksanakan PKL di hotel JW Marriot

Medan, penulis mengamati bahwa tamu VIP adalah sumber pendapatan yang paling

potensial bagi hotel JW Marriot Medan. Oleh karena itu, setiap tamu menjadi target

utama bagi hotel JW Marriot Medan untuk diklasifikasikan sebagai tamu VIP.

Penulis mengamati bahwa hotel JW Marriot Medan tetap berusaha

memperhatikan setiap hal yang berhubungan dengan tamu, mulai dari kebutuhan

tamu, tingkat kenyamanan, hubungan kekeluargaan yang terjalin antara tamu dengan

petugas hotel.Seluruh tindakan ini bertujuan agar tamu merasa seperti dirumah

sendiri.Oleh karena itu, hotel JW Marriot Medan menjadi pilihan utama sebagai

tempat penginapan yang dipilih masyarakat, sehingga menambah peluang

penambahan tamu VIP setiap harinya.

Dalam penerapan dan pengawasan setiap prosedur pelayanan terhadap tamu

VIP, hotel JW Marriot Medan memberikan kepercayaan tugas ini kepada petugas

Guest Relation Officer.Hal ini bertujuan agar tamu VIP merasa lebih diperhatikan dan

dilayani secara khusus oleh hotel JW Marriot Medan.Oleh karena itu, hotel JW

Marriot Medan mengambil kebijakan untuk mengklasifikasikan setiap tamu VIP yang

datang dan menginap sesuai dengan latar belakang tamu tersebut..

Universitas Sumatera Utara


4.1.1 Klasifikasi Tamu VIP dan Elite Members

1. Klasifikasi VIP. Adapun klasifikasi tamu VIP yang berlaku di hotel JW

Marriot Medan adalah sebagai berikut:

1) VIP 1

Tamu yang dapat diklasifikasikan sebagai VIP 1 diberi kode warna

hijau dimanaVIP 1 adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar

belakang sebagai Head ofStates,President,VicePresident,Managing

Director’s, CEO, Owners,General Manager, Ex-Com danPop Stars.

2) VIP 2

Tamu yang dapat diklasifikasikan sebagai VIP 2 diberi kode warna

hijau dimana VIP 2 adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar

belakang dan profesi sebagai Head of Sections, ManagingDirector’s,

Top Government Officials,Ambassador.

3) VIP 3

Tamu yang dapat diklasifikasikan sebagai VIP 3 diberi kode warna

hijau dimana VIP 3 adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar

belakang dan profesi sebagai Senior Manager, Local Government

Officialsdan Wedding Couple.

4) VIP 4

Tamu yang dapat diklasifikasikan sebagai VIP 4 diberi kode warna

biru adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang special

recognitions (permintaan khusus).

Universitas Sumatera Utara


5) VIP 5

Tamu adalah yang dapat diklasifikasikan sebagai VIP 5 diberi kode

warna biru adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang

special occasions yang terdiri dari wedding guest, birthday dan

honeymooners.

6) VIP 6

Tamu yang dapat dikategorikan sebagai VIP 6 diberi kode warna biru

adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang sebagai repeat

guest.

7) VIP 7

Tamu yang dapat dikategorikan sebagai VIP 7 diberi kode warna biru

adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang sebagai long

stay guestlebih dari 14 hari.

8) VIP 8

Tamu yang dapat dikategorikan sebagai VIP 8 diberi kode warna hitam

adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang sering memberi

komentar dan sering disebut denganguest with oppurtunities sehingga

butuh perhatian serta penanganan khusus selama tamu menginap.

2. Klasifikasi Elite Members

1) Silver Member (M1)

Jenis tamu yang dapat diklasifikasikan sebagai Silver Memberdengan

kode warna merah merupakan klasifikasi tamu yang menginap di

hotel JW Marriot Medan selama 10-49 malam per tahun.

Universitas Sumatera Utara


2) Gold Elite Member (X1)

Jenis tamu yang dapat diklasifikasikan sebagai Gold Elite Member

dengan kode warna kuning merupakan klasifikasi tamu yang

menginap di hotel JW Marriot Medan selama 50-74 malam per

tahun.

3) Platinum Elite Member (P6)

Jenis tamu yang dapat diklasifikasikan sebagai Platinum Elite

Member dengan kode warna tosca merupakan klasifikasi tamu yang

menginap di hotel JW Marriot Medan selama 75+ malam per tahun.

4) Platinum Premier Elite Member (X4)

Jenis tamu yang dapat diklasifikasikan sebagai Platinum Premier

Elite Member dengan kode warna tosca merupakan klasifikasi tamu

yang menginap di hotel JW Marriot Medan selama 125+ malam per

tahun.

4.1.2 Uraian Tugas Guest Relation Officer JW Marriot Medan

Hotel JW Marriot Medan merupakan salah satu hotel bintang 5 di kota Medan

yang beroperasi 24 jam non-stopsetiap harinya. Oleh karena itu, setiap karyawan

yang bertugas dituntut profesional selama bekerja sesuai dengan uraian tugas dan

prosedur yang diterapkan, termasuk seorang Guest Relation Officer. Pembagian jam

kerja yang berlaku di hotel JW Marriot Medan terbagi atas 2 shift, yakni shift pagi

(mulai dari pukul 06.00, 07.00, 08.00, 11.00) dan shift sore (mulai dari pukul

Universitas Sumatera Utara


02.00dan 03.00). Berikut adalah uraian tugas seorang Guest Relation Officeryang

berlaku di hotel JW Marriot Medan:

1) Front Desk Agent.

Seorang Guest Relation Officer bertugas mulai dari pukul 06.00-00.00 WIB

setiap harinya sebagai Front Desk Agentyakni menyambut tamu mulai dari

proses check-in dan proses check-out baik pada saat shift pagi di front desk

lobby maupun front desk di lantai 16 yakni Executive Loungeuntuk shift

sore.

2) Pekerjaan Guest Relation Officer di Executive Lounge.

Executive Lounge JW Marriot Hotel Medan merupakan sebuah tempat yang

terletak di lantai 16 yang hanya dapat diakses oleh tamu VIP dan Elite

Members.Executive Lounge didesain dengan suasana yang berbeda dimana

tempat ini terdiri dari area restoran serta ruang meeting dimana setiap tamu

yang berkunjung dapat melihat pemandangan langsung ke pusat kota Medan

dari ketinggian, sehingga tamu yang beraktivitas dapat merasakan sensasi

yang berbeda dibandingkan dengan area lain yang ada di hotel JW Marriot

Medan. Adapun pekerjaan seorang Guest Relation Officer di Executive

Lounge adalah sebagai berikut:

1. Menyalakan dan memastikan seluruh lampu dan AC menyala

2. Memastikan seluruh bagian tempat dan perlatan makan minum di

Executive Lounge dalam keadaan bersih

3. Memastikan chillerberisiminuman ringan

4. Memastikan mesin kopi siap digunakan

Universitas Sumatera Utara


5. Memeriksa dan memastikan komputer tamu keadaan hidup dan siap

digunakan

6. Memastikan buku, majalah dan koran tersusun rapi

7. Memastikan meja dan kursi telah tertata rapi

8. Menyusun seluruh perlengkapan sarapandengan baik sesuai standar

9. Menyusun kembali table set up evening cocktail setelah breakfast

10. Menyajikan minuman alkohol kepada tamu pada saat evening cocktail

11. Mengiventarisasi bahan makanan dan minuman serta melakukan

pemesanan kembali.

3) Mempersiapkan welcome card, welcome letter dan amenities.

Mempersiapkan welcome card, welcome letter dan mempersiapkan

amenities merupakan salah satu tugas seorang Guest Relation Officer

(GRO). Kegiatan ini bertujuan menyapa serta menyampaikan salam hangat

dan ucapan selamat datang terhadap tamu VIP dari pihak hotel JW Marriot

Medan.Welcome card biasanya diberikan langsung kepada tamu VIP pada

saat tamu tersebut check-in, sedangkanwelcome letter maupun amenities

biasanya dihantarkan dan dipersiapkan oleh petugas GROdi kamar tamu VIP

sebelum tamu tersebut check-in.

4) Preference Pad.

Preference Paddilakukan oleh seorang GRO bertujuan untuk menyimpan

data segala bentuk kesukaan tamu dan keinginan tamu yang perlu ketika

tamu akan menginap, kemudian GRO akan memasukan informasi ini ke

dalam sistem sehingga seluruh petugas dapat mengetahui dan

Universitas Sumatera Utara


mempersiapkan sebelum tamu datang kembali.Hal ini bertujuan agar tamu

merasa berada di rumah sendiri ketika tamu berada dan menginap di hotel

JW Marriot Medan.

5) Mempersiapkan registration card untuk tamu VIP.

Registration card ini bertujuan mempermudah petugas reservasi pada saat

memproses check-in tamu VIP sehingga tamu tersebut tidak membutuhkan

waktu yang dalam proses check-in.

6) SMS (Short Message Server) report.

Adapun tujuan dari SMS ini adalah untuk meminta informasi sekaligus

mengingatkan kembali tamu akanjadwal kedatangan tamu di hotel,

mempersiapkan segala kebutuhan tamu sebelum tamu tiba serta memastikan

waktu check-in sampai check-out tamu VIP tersebut.

7) Mengirim pre-arrival.

Seorang GRO biasanya akan mengirimkan email kepada tamu VIP yang

berisi konfirmasi kembali terhadap tamu sebelum tamu tiba dihotel, mulai

dari tanggal check-in, jenis kamar yang dipesan, transport yang dibutuhkan,

hingga pada tanggal check-out.

8) Mengirim depature.

Depature email biasanya berisi ucapan terimakasih hotel kepada tamu VIP

yang telah menginap di hotel JW Marriot Medan. Depature email ini

biasanya dikirim oleh petugas GRO dengan menggunakan akun FOM (Front

Office Manager).

Universitas Sumatera Utara


9) Courtesy Call.

Courtesy Call adalah kegiatan menanyakan tamu melalui menelepon tamu

saat tamu telah tiba beberapa saat dan telah menggunakan fasilitas yang ada

di hotel JW Marriot Medan.Petugas GRO bertugas memastikan segala

kebutuhan tamu telah diterima oleh tamu dan seluruh fasilitas dapat

berfungsi dengan baik.

10) Menyambut kedatangan tamu VIP dan Elite Members.

Seorang GRO wajib bertugas menyambut dengan ramah atas kedatangan

setiap tamu terkhusus tamu VIP dan Elite Members.Ketika tamu VIP dan

Elite Memberstersebut tiba, petugas GRO wajib mengantarkan tamu tersebut

hingga ke pintu kamar tamu.

4.1.3 Hubungan Petugas Guest Relation Officer dengan Departemen Lainnya

Prosedur pelayanan yang diterapkan dalam sebuah hotel tidak hanya berlaku

terhadap tamu, namun hal ini juga ditujukan terhadap para petugas hotel dari

departemen yang berbeda. Hal ini disebabkan, satu departemen selalu berkaitan

dengan departemen yang lain dalam setiap kegiatannya termasuk Guest Relation

Officerdalam menjalankan tugasnya. Adapun hubungan petugas GRO dengan

departemen lainnya adalah sebagai berikut:

1) Pastry. Hubungan GRO dengan pastry yakni dalam mempersiapkan

amenities terhadap tamu VIP, mulai dari cake, jajanan pasar, dan buah yang

akan dihantarkan ke kamar tamu petugas GRO sebelum tamu tiba di kamar.

Universitas Sumatera Utara


2) Housekeeping. Hubungan GRO dengan housekeeping yakni dalam

mempersiapkan kamar yang akan dihuni oleh tamu sesuai dengan kamar

yang tepat dengan klasifikasi VIP tamu.

3) Room Service. Adapun hubungan GRO dengan room service adalah

mempersiapkan makanan yang dipesan oleh tamu kemudian

mengahantarkannya ke kamar tamu tersebut.

4) Engineering. Adapun hubungan GRO dengan engineering adalah dalam hal

memastikan atau mereparasi segala fasilitas yang ada didalam kamar agar

dapat difungsikan dengan baik oleh tamu

5) Bar. Adapun hubungan GRO dengan bar yaitu dalam mempersiapkan

welcome drink yang akan diberikan kepada tamu pada saat tamu tiba di

hotel

6) Public Relation (PR). Adapun hubungan GRO dengan PR adalah dalam hal

mendokumentasikan kedatangan tamu VIP yang bertujuan menjadi arsip

penting bagi hotel JW Marriot Medan.

7) SekretarisGeneral Manager (GM). Adapun hubungan GRO dengan

sekretaris GM adalah dalam hal memersiapkan welcome letter, dimana

welcome letter tersebut akan diberikan kepada tamu VIP yang dibubuhi

tanda tangan GM hotel JW Marriot Medan kemudian sekretaris GM akan

memberikan kepada petugas GRO dan petugas GRO akan memberikan

kepada tamu yang bersangkutan.

Universitas Sumatera Utara


4.2 Kendala yang Dihadapi ketika Melayani Tamu VIP dan Elite Membersdi

Hotel JW Marriot Medan

Hotel JW Marriot pada dasarnyamenciptakan serta menerapkan prosedur

dengan tujuan untuk mempermudah setiap kinerja hotel dalam kegiatan operasional

setiap harinya serta menghindari setiap kesalah pahaman, baik diinternal sesama

petugas hotel, petugas hotel dengan tamu maupun tamu dengan sesama tamu. Akan

tetapi, selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di hotel tersebut,

penulis mengamati bahwa masih adanya kendala yang sering dihadapi oleh penulis

bersama rekan kerja penulis selama ditempatkan di Guest Relation Officer setiap

harinya dalam melaksanakan prosedur.Adapun kendala yang sering dihadapi

diuraikan sebagai berikut:

1) Tamu yang datang setiap harinya selalu dengan latar belakang yang berbeda

dan secara otomatis penerepan klasifikasi VIP dan Elite Members terhadap

setiap tamu pun pasti dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataannya masih

sering ditemukan tamu yang menuntut fasilitas ataupun keuntungan untuk

didapatkan oleh tamu tersebut namun tidak sesuai dengan klasifikasi VIP si

tamu tersebut. Akibatnya, sering terjadi kesalah pahaman antara tamu

dengan petugas GRO.

2) Setiap kamar bagi tamu VIP dan Elite Members berhak mendapatkan free

acsess ke Executive Lounge untuk kapasitas 2 orang. Akan tetapi, sering

penulis menemukan tamu melanggar prosedur tersebut. Penulis mengamati

adanya tamu yang merasa dirinya berhak membawa tamu ataupun rekannya

Universitas Sumatera Utara


lebih dari 2 orang, sehingga petugas GRO sering merasa kesulitan untk

mengingatkan tamu akan hal tersebut.

3) Setiap tamu yang hendak melakukan check-in di hotel JW Marriot Medan,

penulis mengamati masih adanya permasalahan mengenai kamar yang belum

ready untuk digunakan oleh tamu. Hal inimengakibatkan tamu menjadi

merasa kesal dan mengeluh terhadap kinerja hotel.

4) Masih sering ditemukannya tamu yang menggunakan slipper pada saat

berada di Executive Lounge Hotel JW Marriot Medan.

5) Makanan yang di order oleh tamu kepada room service membutuhkan waktu

yang cukup lama yaitu sekitar 45 menit, sehingga mengakibatkan tamu

sering mengeluh akan hal tersebut.

6) Adanya tamu yang membawa makanan dari luar area hotel ke Executive

Longe.

4.3 Upaya dalam Mengatasi Kendala ketika Melayani Tamu VIP dan Elite

Members di Hotel JW Marriot Medan

Adapun upaya yang diterapkan oleh seorang GRO sebagai tindakan dalam

menghadapi setiap kendala adalah sebagai berikut:

1) Memberikan pengertian dan penjelasan terhadap tamu akan penerapan

prosedur yang berlaku di Executive Lounge hotel JW Marriot Medan

2) Mengenakan charge (biaya tambahan) kepada setiap tamu yang melanggar

prosedur membawa tamu lebih dari 2 orang ketika berada di Executive Lounge

Universitas Sumatera Utara


3) Memberikan voucher discount baik makanan ataupun minuman ketika tamu

VIP menunggu terlalu lama dengan waktu yang telah disepakati pada saat

pemesanan terhadap room service.

4) Pada saat petugas GRO merasa kesulitan untuk mengatasi setiap

permasalahan, maka GRO akan menghubungi Duty Manager (DM) untuk

membantu menyelesaikan permasalahan dengan tamu VIP dan Elite Members

yang bermasalah.

5) Setiap penyelesaian masalah yang dihadapi, petugas harus terlebih dahulu

memberikan senyum sekaligus memperkenalkan diri, kemudian petugas hotel

menjawab serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi.

6) Memberikan sanksi keras terhadap tamu yang menuntut untuk mendapatkan

fasilitas yang diingingkan namun tidak sesuai dengan golongan VIP si tamu

yang bersangkutan dengan caramemblokir kode tamu VIP dan Elite Members

ke seluruh jaringan hotel dibawah naungan Marriot International Inc.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hotel JW Marriot Medan merupakan salah satu hotel mewah bintang 5 berskala

internasional di kota Medan. Oleh karena itu, petugas Guest Relation Officer (GRO)

haruslah dituntut profesional dalam pelayanannya kepada tamu VIP dan Elite

Memberssetiap harinya. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu:

1. Prosedur pelayanan yang diterapkan terhadap tamu VIP dan Elite Membersdi

Hotel JW Marriot Medan dalam operasionalnya berjalan cukup lancar,

namun peranan dari Guest Relation Officer (GRO) perlu dimaksimalkan

dalam pelayanan tipe tamu VIP. Perbedaan pelayanan tamu tersebut

bukanlah dimaksudkan untuk membedakan perlakuan terhadap tamu, tetapi

tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan kepada tamu dengan lebih

maksimal sehingga tingkat kepuasan tamu VIP juga maksimal.

2. Kendala yang dihadapi oleh petugas Guest Relation Officer di Hotel JW

Marriot Medan ketika melayani tamu VIP kebanyakan bersumber dari tamu

itu sendiri yang diakibatkan masih kurangnya pemahaman tamu mengenai

prosedur operasional yang berlaku.

3. Upaya yang dilakukan oleh petugas Guest Relation Officer di hotel JW

Marriot Medan dalam menghadapi setiap kendala ketika melayani tamu VIP

pada dasarnya bertujuan agar memberikan pemahaman kepada setiap tamu

Universitas Sumatera Utara


VIP bahwa setiap hotel harus memiliki standar baku yang harus dipatuhi,

baik petugas hotel maupun tamu. Hal ini bertujuan agar sistem kinerja

operasional hotel dapat berjalan maksimal setiap hari.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam membantu kinerja pelayann

Guest Relation Officer (GRO) kepada tamu VIP dan Elite Membersdi Hotel JW

Marriot Medan adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya peningkatan kerjasama antara Guest Relation Officerdengan

departemen yang bersangkutan dalam setiap kinerjanya demi meningkatkan

kepuasan tamu terhadap pelayanan yang diberikan.

2. Perlu adanya ketegasan yang lebih dari pihak Hotel JW Marriot terhadap

tamu yang tidak menaati peraturan dan prosedur yang berlaku, agar tamu

yang lain tidak merasa terganggu.

3. Perlunya adanya penambahan jumlah kapasitas tamu VIP dan Elite Members

per kamar yang dapat menikmati fasilitas Executive Lounge. Mengingat

sebagai pertimbangan, kebanyakan tamu tersebut adalah group atau family.

4. Perlu adanya penambahan fasilitas bagi anak-anak di area Hotel JW Marriot

Medan. Hal ini dikarenakan tidak adanya area bermain anak-anak bagi tamu.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Mangkuwardoyo, Sudiarto, 1999. Pengantar Industri Akomodasi & Restoran.


Jakarta: Lembaga penerbit FE UI.

Manurung, Heldin, 2004. Professional Hotel Front Liner. Jakarta: Visipro.

Martin, J. Robert, 1991. Human Relations For The Hospitality Industry. Newyork:
Van Nostrand Reinhold.

Sugiarto, Endar, 2002. Psikologi Pelayanan Dalam Industry Jasa. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Sugiarto, Endar, 2004. Operasional Kantor Depan Hotel. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Sujatno, Bambang, 2006. Hotel Courtesy. Yogyakarta: Andi.

Sihite, Richard, 2000. Hotel Management. Jakarta: Sic.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai