2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6294
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PROFESIONALISME GUEST RELATION OFFICER DALAM PELAYANAN
KERTAS KARYA
OLEH
142204101
MEDAN
2017
OLEH
SEPTA S MANURUNG
142204101
Dosen Pembimbing
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Tugas Akhir Untuk Diploma.
Ketua, Sekretaris,
Diterima oleh:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang
Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universita Sumatera Utara Medan.
Pada
Dekan,
NIP. 196008051987031001
No Nama
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara yang
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila
pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
Penulis,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi
Sang Kepala Gerakan bagi penulis, atas karunia dan berkat-Nya sehingga selesainya
dalam Pelayanan Kepada Tamu VIP dan Elite Members di JW Marriot Hotel
Medan” dengan tepat waktu. Adapun yang menjadi tujuan kertas karya ini adalah
untuk memenuhi syarat lulus menempuh gelar Diploma III Jurusan Perjalanan Wisata
penulisan kertas karya ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis berharap
dan bersedia menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
Penulis menyadari dalam penulisan kertas karya ini tidak akan terlaksana dan
terselesaikan dengan tepat waktu tanpa bantuan, dorongan, dan semangat baik moral
maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terimakasih serta mempersembahkan kertas karya ini kepada beberapa pihak yaitu:
1. Bapak Drs. Budi Agustono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
2. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph.D selaku Ketua Departemen D-III
sumbangsih waktu, pemikiran dan tenaga selama penulisan kertas karya ini
6. Seluruh staf JW Marriot Hotel Medan yang telah mengajari dan menjadi
kerja lapangan
7. Kakek penulis Richard Napitupu dan nenek penulis Asnaria Sembiring yang
8. Orangtua penulis ibunda tercinta penulis Elly Diana Napitupulu yang menjadi
wanita terhebat bagi penulis sehingga mampu memotivasi penulis sampai saat
ini serta ayahanda tercinta (alm) Oloan Hasiholan Manurung yang menjadi
karya ini, dimana dengan ini penulis berharap agar beliau menjadi termotivasi
10. Sahabat penulis yang telah bersedia mewarnai kehidupan penulis selama
sahabat penulis stambuk 2014 dan adik-adik penulis stambuk 2016 yang tidak
11. Sahabat penulis sekaligus keluarga kedua bagi penulis seluruh civitas GMKI
Komisariat FIB USU yang menjadi sekolah dan motivator selama penulis
menempuh perkuliahan
12. Terakhir kepada seluruh pihak yang telah turut bersukacita dan membantu
Penulis,
142204101
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
3.5 Section yang Berada di Front Office JW Marriot Hotel Medan ..... 41
BAB IV PEMBAHASAN
Medan .............................................................................................. 44
Medan ………………………………………………………. 47
Lainnya …………………………………………………….. 51
5.1 Kesimpulan………………………………………………………... 56
5.2 Saran………………………………………………………………. 57
PENDAHULUAN
wajah dunia saat ini.Demikian juga yang terjadi dalam dunia kepariwisataan.Dunia
perhotelan.
Kantor depan (Front Office) hotel merupakan departemen yang memiliki peranan
sebagai penjual kamar dan secara langsung merupakan sumber pendapatan utama
setiap hotel. Departemen Front Office memberikan pelayanan yang penuh kepada
Departemen Front Office di JW Marriot Hotel Medan terdiri dari 4 bagian yaitu
Front Desk, pertama “Main Front Desk” berada di lobby hotel yang bertugas
memberikan pelayanan untuk umum dimana semua tamu bisa melakukan check in
check out disini, dimana petugas yang bertugas di section ini adalah Front Desk
Agent bersama dengan petugas Guest Relation Officer.Front Desk kedua berada di
Executive Lounge dimana hanya tamu dengan jenis kamar tertentu saja yang dapat
melakukan aktivitas check-in dan check-out, disini peran Front Office yang
dipadukan dengan Lounge. Peran ini ditanggungjawabi oleh petugas Guest Relation
Officer (GRO).
Pada awal tahun 2015 di JW Marriott Hotel Medan section Guest Relation
Officer danExecutive Lounge berada dalam satu naungan. Hal ini dikarenakan dalam
sistem penanganannya diperuntukkan khusus hanya untuk tamu VIP dan Elite
Members.GRO adalah salah satu jabatan di Front Office yang fungsinya sebagai
jembatan antara pihak tamu dan pihak hotel.GRO membutuhkan seseorang yang
perusahaan, langganan tetap hotel, dan lain sebagainya.Di karenakan tamu VIP
merupakan tamu khusus, maka pihak hotel tentu harus memperlakukan mereka secara
khusus juga. Oleh karena itu, pihak hotel memberikan tugas serta tanggungjawab
dalam hal melayani tamu VIP tersebut kepada petugas GRO. Di hotel JW Marriot
Medan, tamu untuk jenis VIP biasanya dikategorikan lagi menjadi tamu Elite
Members. Di dalam hal ini Elite Members juga terbagi lagi menjadi beberapa bagian
yakni Platinum Member (P6) dengan kode warna tosca, Gold Member (X1) dengan
kode warna yellow, Silver Member (M1) dengan kode warna red.
GROtentulah bukan hal yang mudah. Seorang GRO harus mampu menjadi pilar
utama dalam hal penanganan segala kebutuhan tamu VIP tersebut demi menjaga
nama baik sebuah hotel, nama baik si petugas tersebut, terlebih dalam hal menjual
produk jasa pelayanan dalam hotel tersebut agar banyak tamu yang mau menjadi
bagian dari jenis tamu VIP dan Elite Members.Oleh sebab itu, dalam hal penanganan
tamu VIP pun tentu tidak mudah.Banyak tamu VIP yang menuntut kesama rataan
pelayanan dan fasilitas yang ingin mereka dapatkan namun tidak sesuai dengan
kategori VIP tamu yang bersangkutan tersebut. Seperti salah satu contoh, semisal
tamu VIP 2 ingin mendapatkan jenis pelayanan serta fasilitas sama seperti jenis tamu
VIP 1 yang sudah pasti berbeda, tentu seorang GRO harus dituntut bijak dalam hal
mengangkat hal pelayanan terhadap tamu VIP yang dilakukan oleh seorang Guest
Di dalam penulisan kertas karya ini agar memperoleh hasil yang optimal, maka
Adapunbatasan masalah dalam kertas karya ini adalah penulis hanya meneliti bagian
prosedur pelayanan Guest Relation Officer Section pada JW Marriot Hotel Medan.
1.3 RumusanMasalah
Hotel Medan dalam memberikan pelayanan kepada tamu VIP dan Elite
Members?
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi ketika melayani tamu VIP dan
hotel.
kualitatif yang diuraikan secara deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang
2) Interview (Wawancara)
seputarinformasiyangdibutuhkandanmasalah-masalahyangdibahas
oleh penulis
dipertanggungjawabkan.
1.7Sistematika Penulisan
bab menjelaskan topik yangberbeda-beda sesuai dengan judul yang tercantum pada
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tahap pendahuluan dalam kertas karya berisi tentang
Pada bab ini penulis memuat uraian teoritis, yakni : gambaran umum Front
Office, peranan dan tujuan Front Office, ruang lingkup Front Office, sistem
HotelMedan.
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
URAIAN TEORITIS
Tamu merupakan darah dan daging sebuah hotel. Tamu juga merupakan unsur
paling penting dalam berdirinya sebuah hotel karena tamu merupakan asset utama
sebagai penikmat produk jasa yang ditawarkan oleh sebuah hotel. Semua kegiatan
yang dilakukan di dalam industri perhotelan mempunyai satu tujuan, yaitu mencari
dengan memberikan pelayanan yang penhu sopan santun yang dapat memuaskan
setiap tamu. Segala macam fasilitas yang kelihatan seperti bangunan, peralatan yang
berteknologi tinggi, serta segala fasilitas yang mewah yang tersedia memang
merupakan modal yang sangat berharga bagi semua hotel. Hal ini bertujuan demi
Namun demikian hal-hal yang tidak kelihatan yang hanya dapat dirasakan
keberadaannya lewat pelayanan yang diberikan kepada tamu juga mempunyai peran
yang sangat penting. Banyak pengelola hotel yang memanfaatkan keunggulan dalam
Hal ini dikarenakan tamu menjadi tolak ukur atau disebut penentu utama seberapa
baiknya pelayanan di sebuah hotel. Setiap hotel harus mampu bersaing dalam
memberikan dan menciptakan pelayanan bagi tamu demi menarik perhatian tamu
perbedaan dalam penanganan tarif kepada tamu tersebut atau yang paling lazim
adalah perbedaan pelayanan tambahan yang diberikan kepada tamu khusus. Berikut
1) Walk-in Guest
Merupakan tamu yang datang ke hotel untuk menginap, tanpa pesan
tempat (reservation) terlebih dahulu.
2) Regular Guest
Adalah jenis tamu hotel biasa, artinya tamu tersebut bukan tamu penting
dan bukan tamu yangtelah berulang-ulang menginap di hotel tersebut dan
juga bukan tamu yang menginap dalam waktu yang cukup lama.
3) VIP (Very Important Person) Guest
Merupakan jenis tamu yang dianggap sangat penting karena jabatannya
dalam pemerintahan, perusahaan, anggota dari suatu club tertentu maupun
organisasi hotel.
4) Group Guest
Adalah tamu yang datang menginap di hotel secara rombongan, biasanya
dikoordinir oleh travel agent atau biro perjalanan tertentu.
5) Customer Guest
Adalah jenis tamu langganan yang bukan baru sekali saja datang dan
menginap di hotel, tetapi sudah berkali-kali atau berulang-ulang
menggunakan fasilitas hotel serta pelayanan di hotel.
6) Long Staying Guest
Adalah tamu yang menginap atau tinggal di hotel dalam waktu yang
relatif lama.
7) Individual Guest
Adalah tamu yang datang menginap di hotel bukan dalam suatu
kelompok, tetapi datang ke hotel secara pribadi bukan sebagai member
dari suatu grup tertentu.
Walaupun ada perbedaan istilah jenis tamu seperti yang diuraikan di atas bukan
berarti untuk membedakan perlakuan dalam melayani tamu. Setiap tamu yang datang
untuk check in ke hotel layak untuk mendapatkan pelayanan prima oleh pihak
kata pepatah yang menjadi pedoman hotel ialah perlakukan setiap tamu secara sama,
diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pelayanan adalah proses interaksi antara seseorang yang berupaya memenuhi
Bagi pegawai hotel, semakin banyak macam sifat manusia semakin penting
peran pelayanan bagi mereka. Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan guna
pelayanan perlu mendapat perhatian khusus bagi setiap elemen dalam sebuah hotel
bersaing dan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh sebuah hotel. Kualitas
pelayanan yang rendah akan menempatkan posisi sebuah hotel di posisi yang kurang
menguntungkan. Tentu hal ini akan mengakibatkan kemungkinan tamu akan merasa
tidak puas karena tidak sesuai dengan harapan tamu tersebut. Dampak yang paling
buruk lagi kemungkinan besar ialah tamu tidak akan menggunakan produk jasa hotel
tamu selaku konsumen atas pelayanan yang nyata ketika tamu menginap atau berada
di sebuah hotel. Jika jasa yang diharapkan tamu melampaui harapan si tamu, maka
kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Begitu pula sebaliknya,
jika jasa pelayanan yang didapatkan oleh tamu tidak sesuai dengan harapan tamu,
maka kualitas pelayanan dipersepsian sangat buruk dan tidak berkualitas sehingga
mengakibatkan citra buruk bagi hotel tersebut. Pelayanan dalam bahasa Inggris
(2002:76), menyatakan:
Front Office Department atau dalam bahasa Indonesia diartikan kantor depan
hotel merupakan bagian yang paling penting dalam pengoperasian sebuah hotel..
Bagian ini juga dapat disebut sebagai jantung dari hotel karena segala pusat kegiatan
hotel mula-mula dimulai dari bagian ini, yakni mulai dijalankan peranannya sebagai
akhirnya meninggalkan hotel selalu berhubungan dengan bagian ini. Sedangkan dari
sudut pandang tamu, kantor depan hotel merupakan citra hotel karena kesan pertama
yang didapatkan oleh tamu ketika tamu berada di hotel. Dengan demikian tugas
utama dari Front Office Department adalah memberikan pelayanan yang sebaik
mungkin dalam meningkatkan penjualan kamar hotel kepada tamu yang terbagi atas
memiliki sruktur organisasi yang baku sesuai dengan kebutuhan hotel serta sumber
daya manusia yang ada di dalam hotel tersebut. Struktur tersebut di duduki oleh
orang-orang yang sesuai dengan job description yang ditentukan oleh masing-masing
hotel yang bertujuan agar dalam pengoperasian front office dapat berjalan sesuai
dudukan tertinggi yakni Corporate Owner yang merupakan pemilik hotel. Corporate
dengan latar belakang berdirinya hotel tersebut, baik status kepemilikan pribadi,
Corporate Owner.
Setelah Corporate Owner biasanya pada kedudukan yang kedua yaitu General
Manager.General Manager bisa juga di katakan sebagai tangan kanan dari Corporate
seorang General Manager juga turut serta dalam kegiatan memberikan pelayanan
Manager. Adapun tugas dari seorang Assistant General Manager yaitu membantu
General Manager dalam tugasnya atau dapat dikatakan sebagai pengganti dari
General Manager. General Manager dan Assistant General Manager harus mampu
Selanjutnya dalam stuktur organisasi sebuah hotel diduduki oleh seorang Front
mulai dari mengawasi kegiatan reservasi, kinerja karyawan, jumlah tamu check-
in/check-out, tamu VIP, serta informasi dan hal-hal yang berkembang. Front Office
Mulai proses check-in, penitipan barang tamu, pemberian kunci, informasi dan hak
tamu sesuai klasifikasinya, sarana transportasi yang dibutukan tamu, hingga pada
proses check-out.
penyambung informasi baik dari tamu terhadap permasalahan yang dihadapi selama
section yang bertugas untuk menjawab serta menangani keluhan tamu tersebut.
kepada tamu mulai penitipan barang, pengiriman barang tamu ke kamar tamu,
transportasi tamu, penjemputan tamu, layanan free parking selama tamu menginap,
kepada tamu disekitar hotel. Standar bagan organisasi Front Office yang berlaku di
Corporate Owner
General Manager
Tamu yang tiba di hotel kemungkinan tamu berombongan (group guest) atau
melalui pintu utama hotel (main entrance) dan seharusnya dilayani oleh bagian
Kantor Depan Hotel (Front Office Department). Proses ini dikenal dengan sebutan
“Check-in”. Selanjutnya tamu akan diproses dan ditunjukkan kamar yang telah
disepakati untuk disewakan beberapa hari. Kemungkinan lainnya adalah tamu yang
tidak akan menyewa kamar tetapi akan menggunakan fasilitas hotel lainnya, misalnya
akan makan di restaurant, minum di bar, menghadiri pesta di ballroom, dan lain
sebagainya. Disamping itu, terdapat sebagian tamu hotel yang hanya bermaksud
untuk menemui tamu lainnya, mencari informasi harga kamar, melihat pameran di
tamu tersebut. Kemudian setelah itu tamu akan ditangani oleh Guest Room untuk
dilakukan terhadap tamu antara lain memberikan informasi fasilitas kamar serta
Mangkuwerdoyo (1999:39):
Penerapan sitem tergantung pada tuntutan kebutuhan sebuah hotel. Hal ini bertujuan
Ada tiga macam teknologi yang digunakan untuk mencatat kegiatan hotel menurut
1) Operasi manual
Pengoperasian secara manual mendominasi kegiatan perhotelan di seluruh
dunia sebelum tahun 1920 hingga sekitar tahun tujuh puluhan. Saat ini
kondisi perhotelan di Indonesia masih banyak yang menggunakan cara
manual. Hal ini memang beralasan sebab ukuran hotelnya memang masih
kecil. Untuk pengoperasian hotel secara manual ini semua data dan sistem
pelaporan masih menggunakan tulisan tangan dalam pengisian formulir-
formulir. Tentu saja blanko formulirnya sudah dicetak. Agar lebih jelas
tentang formulir-formulir yang digunakan oleh hotel yang masih
menggunakan cara manual.
2) Operasi semi otomatis
Sistem semi otomatis ini bisa disebut juga sebagai elctromechanical
systemyakni penggabungan cara manual dengan
komputerisasi/menggunakan peralatan elektronik lainnya. Sistem semi
otomatis ini banyak digunakan pada tahun tujuh puluhan. Pada saat itu
sistm teknologinya memang baru berkembang hingga taraf itu. Munculnya
sistem semi otomatis merupakan awal pengoperasian hotel secara full
automated (full computerized system). Dan pada masa transisi itulah terjadi
cultural shock dengan munculnya teknologi baru. Terjadi perubahan besar-
besaran dalam perilaku sehari-hari para karyawan yng sudah terbiasa
memakai sistem manual.
Hampir semua kegiatan yang ada di kantor depan berhubungan dengan tamu,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kantor depan hotel
memiliki peranan penting dalam pengoperasian sebuah hotel. Itu sebabnya hotel
dikatakan sebagai jantung hotel dan pusat dari segala macam kegiatan tamu, selain
dari tujan utama front office dalm menjual kamar, front office juga memiliki tujuan
8 peranan penting dari kantor depan hotel menurut Sugiarto (2004:2), menyatakan:
Di dalam industri perhotelan, peran front liner sangatlah penting. Front liner
sebagai pemberi kesan awal sekaligus kesan terakhir yang diingat oleh tamu. Front
liner sebagai penjaga lini depan harus sangat optimal dalam memberikan
pelayanannya terhadap tamu. Di dalam Front Office Department yang memiliki peran
dan tugas penting sebagai front liner adalah Guest Relation Officer. Seorang Guest
Relation Officer merupakan penghubung antara tamu dengan pihak hotel. Seorang
Guest Relation Officer harus menciptakan citra yang baik akan hotelnya,
mengharumkan nama hotel secara persuasif terhadap tamu dan mengangkat derajat
pelayanan dari hotel tersebut. Namun dengan waktu yang bersamaan harus melayani
dengan ketulusan hati. Menjadi seorang Guest Relation Officer tidaklah mudah,
banyak yang harus diperhatikan untuk menjadi professional. Mulai dari segi
Officerdalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada para tamu. Untuk itu
bukanlah hal yang mudah untuk beban yang ditanggung para front liner, khususnya
Guest Relation Officer. Seorang Guest Relation Officer dituntut harus profesional
dalam setiap kegiatannya terutama dalam hal melayani tamu. Hal ini dikarenakan
informasi tentang fasilitas hotel dan penanganan keluhan. Fungsi dari bagian ini
hampir sama dengan Public Relations karena bagian ini yang paling banyak
mempunyai kepentingan dengan hotel seperti tamu, pengunjung dan lain–lain. Guest
Relation Officer juga bertugas membuat tamu merasa nyaman dan betah tinggal di
hotel. Tugas dan tanggungjawab seorang Guest Relation Officerterbagi atas beberapa
menyatakan:
yang mudah, bahkan dapat dikatakan tidak mungkin. Namun, ada beberapa
pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang Guest Relation Officer dalam
upayanya memenuhi harapan para tamu. berikut adalah beberapa kriteria sebagai
Selain panduan kriteria untuk menjadi seorang Guest Relation Officer yang
professional, ada faktor pendukung lain menjadi panduan seorang Guest Relation
Officer yang dapat membantu seorang petugas dalam menjalankan tugasnya. Seorang
pelayan yang baik tentu haruslah mempunyai kepribadian yang baik. Hal ini
tamu dalam menjalankan tugasnya. Dalam dunia pelayanan, para petugas perlu
mempengaruhi orang lain untuk memakai jasa mereka tanpa proses pemaksaan, tetapi
karena adanya kesadaran diri disertai dengan pengertian dari petugas yang baik. Hal
menyatakan:
E- Eagerness
Adanya keinginan yang kuat dari dalam diri untuk membantu danmenyukai
orang lain, bergaul dan rela melayani.
R- Respect
Dalam indusrti jasa pelayanan, menghormati dan menghargai orang lainsangat
penting, terutamu karena orang lain tersebut adalah tamu hotel.
S- Sense of responsibility
Rasa tanggungjawab yang besar adalah sebuah realisasi bahwa apa yangkita
lakukan untuk dan katakan kepada tamu adalah penting.
O- Orderly mind
Memiliki jalan pikiran yang teratur dan terorganisasi untuk
melakukanpekerjaan dengan metode yang baik dan tingkat ketepatan yang
tinggi.
N- Neatness
Kerapian yang di miliki pramusaji merupakan suatu bukti bahwa
banggadengan diri sendiri dan pekerjaannya
A- Accuracy
Keakuratan/ketepatan/ketelitian dalam setiap hal yang dikerjakan
apabilabekerja secara tepat, cepat, dan aman dan ramah kepada tamu
akanmemberikan kepuasan kepada tamu.
L- Loyalty
Bersikap setia kepada manajemen dan rekan kerja merupakan
kuncikeberhasilan dari kerja sama tim.
I – Intelligence
Senantiasa menggunakan akal sehat dalam memahami orang lain
karenapenggunaan tersebut akan mengasah perasaan dan intuisi kita terhadap
apayang tersirat dalam benak tamu pada saat berinteraksi dengan mereka.
T- Tact saying and doing the right thing at the right time
Berbicara secara bijaksana dan melakukan segala sesuatu secara benar.
Y- Yearning to be a good service clerk and love of teh work is essential
Adanya keinginan yang kuat untuk menjadi petugas pelayanan yang baikserta
mencintai pekerjaan kita.
membuka salah satu hotel mereka di Medan yaitu Hotel J.W. Marriott International
yang mengalami perubahan nama dari Marriot Corporation pada tahun 1993. J.W.
Marriott Internationaldidirikan oleh Jhon Willard Marriott yang lahir pada tanggal 17
Bisnis Marriot berawal dari usaha pengolahan bir yang berlokasi di Washington
pada tahun 1927. Saat itu beliau bekerja sama dengan A&W Beer untuk mendapatkan
hak jual di daerah Washington dan sekitarnya dengan nama A Nine – Seat A&W Root
Beer Stand yang disediakan adalah Mexican foodandroot beer. Pada tahun yang sama
tersebut adalah hamburger, hot dog, tamales dan root beer serta membuka layanan
Smice. Pada tahun 1937 John Willard Marriott mengakui adanya peluang bisnis yang
besar dengan membuat delivered simple box lunches plane-side kebagian timur
Hot Shoppe Inc adalah perusahaan yang dibentuk pada tahun 1929 dan untuk
hotel Twin BridgesMotor Hotel untuk 365 kamar di Arlington, Virginia. Pada tahun
2002 J.W. Marriott International membuka 2500 hotel dengan 950 kamar komplit JW
Marriott Dessert resort and SPA di Phoenix, Arizon. Pada desember 2007 JW
Beijing, China.
Pada tahun 2014, JW Marriott International berulang tahun yang ke 87 tahun dan
dunia yang mempunyai lebih kurang 3.000 hotel dan 575.000 kamar dimana
termasuk 12.000 villa vacation ownership baik di Amerika Serikat dan 72 negara lain
hotel-hotel yang berdiri dibawah brand Marriott International adalah sebagai berikut
1. J.W Marriott
8. AC Hotels
9. Courtyard By Marriott
17. Edition
18. Execustay
JW Marriot Hotel Medan merupakan sebuah hotel megah bintang 5 yang terletak
di pusat kota Medan yakni di Jalan Putri Hijau no.10. Hotel ini diresmikan oleh
Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron Hume dan disaksikan oleh
2009. JW Marriot Hotel Medan berdiri bergandengan dengan bangunan PT. Wilmar
Group yang terdiri dari 29 lantai dimana lantai Ground (G),1,2,16-29 difungsikan
untuk hotel sedangkan lantai 3-15 difungsikan untuk operasional PT. Wilmar Group.
Pada JW Marriot Hotel Medan lantai Ground (G) digunakan sebagai tempat Lobby
Hotel, Front Desk, Concierge, Lobby Restaurant, Jade Restaurant, Marriot Café.
Pada lantai 1 dan 2 digunakan sebagai tempat function room, lantai 16 digunakan
sebagai Executive Lounge, lantai 17 digunakan sebagai Swimming Pool dan Gym
Area, pada lantai 18-19 difungsikan sebagai kamar dengan fasilitas Smooking
Sedangkan untuk layanan parkir terletak mulai dari lantai Basement hingga lantai 13.
sebagai berikut :
sebagai Continental Plan karena dimana harga kamar hotel ini sudah
3. Berdasarkan lokasi
bisnis yang spesifik. Selain akomodasi hotel ekonomis hotel ini juga
yang dimana para tamunya menginap untuk jangka waktu lama lebih dari 1
minggu.
Adapun fasilitas yang dimiliki oleh JW Marriot Hotel Medan adalah sebagai
berikut :
1. Kamar
8) Pengering rambut
12) Kamar mandi yang luas yang terpisah dengan Rain Shower
13) Tempat tidur yang megah Marriott Revivenyaman, sesuai dengan bentuk
tubuh.
Adapun jenis kamar tersebut dapat dilihat pada klasifikasi hotel menurut jumlah
kamar (Size) dimana semua harga kamar tersebut sudah termasuk 10% service
Deluxe room memiliki luas 45 sq meter dengan ukuran tempat tidur King
2) Bussiness Room
Adalah jenis kamar yang sama dengan deluxe room, hanya saja yang
3) Executive Room
Adalah jenis kamar yang sama dengan deluxe room tetapi di mulai kamar
sebanyak 56 kamar.
Executive Deluxe room memiliki luas 65 sq meter dengan ukuran tempat tidur
King Size dan Double (twin). Jenis kamar ini dibagi lagi menjadi Executive
berkebutuhan khusus (cacat) sehingga kamar ini di desain dengan lantai yang
kamar.
fasilitas ruang tidur, ruang televisi, ruang kerja, kamar mandi, wash basin,
dining kitchen dan meja rias serta fasilitas lainnya yaitu sebanyak 3 kamar.
Ambassador suite room memiliki luas kamar 125 sq meter dengan fasilitas
lengkapmulai dari ruang tidur, 2 meja kerja, ruang televisi, 2 kamar mandi,
dining kitchen dan meja rias serta fasilitas mewah lainnya namun jenis kamar
President suite room adalah jenis kamar termahal dan termewah menurut
kelas dan harganya serta dengan fasilitas terlengkap dan termewah. Jenis
kamar ini memiliki luas 200 sq meter dan terletak di lantai paling atas yakni
2. Room Service
tersedia Room Service Menu sehingga tamu dapat memilih makanan sesuai
dengan selera.
3. Jade Restaurant
Carte menu lunch dan dinner dengan waktu operasional makan siang
jam 18.00-10.00.
seluruh makanan penjuru dunia untuk breakfast, lunch dan dinner yang
yang dapat dipilih oleh tamu sesuai dengan seleranya. Selain itu tersedia
juga penyajian makanan secara ala carte menu dan set up untuk tamu grup
5. Lobby Lounge
hangout serasa berada di ruang tamu pribadi. Tempat yang paling pas untuk
minuman dan snack dengan kapasitas kursi mencakup 108 kursi termasuk 12
daging sapi impor, daging sapi muda, kambing, dan juga menyediakan pilihan
berupa caesar salad, prawn cocktail, iranian caviar untuk peralatan khusus,
cheese cake sebagai makanan penutup serta menyediakan slow rusted prime.
Hal ini menjadikan Prime Steak House sebagai tempat hangout yang nyaman
dengan pilihan wine yang terbaik dari seluruh penjuru dunia dengan kapasitas
operasional: Senin – Minggu serta makan malam mulai pukul 18.30 – 22.30.
cake, snack, chocolate serta coffee dan setiap pesanan juga dapat dibawa
8. Quan Spa
Quan Spa J.W Marriott Medan menawarkan perawatan spa ala Bali dengan
para terapis yang sangat terlatih untuk memberikan perawatan bagi tamu hotel
aroma therapy serta Vichy Shower yang dapat dinikmati sehingga dapat
melepaskan penat serta pikiran dan jiwa para tamu maupun member dengan
9. Health Center
dari life fitness perlengkapan latihan beban dan kardio.J.W Marriott Hotel
juga memiliki movement studio yang berukuran 25m dan kamar ganti yang
selalu siap melayani anda untuk mendapatkan kebugaran yang sempurna yang
buka 24 jam.
secara luas maka area kolam renang ini selalu dijadikan tempat candle light
Beberapa ruangan multi fungsi juga tersedia di lantai 1.Hal ini merupakan
pilihan yang sangat tepat untuk mengadakan berbagai rapat, acara, hingga
perlengkapan lengkap audio visual dan koneksi cepat internet juga tersedia
Adapun fasilitas lain yang di sediakan olehJW Marriott Hotel Medan adalah:
adalah:
Medan:
General manager
Mechanic Ex.
Purchasing
Supervisor Housekeeper
Operational Account
Supervisor Receivable
Medan
Departemen Front Office adalah bagian terdepan yang paling penting di dalam
Bagian front desk adalah bagian depan yang ada di bagian ground hotel /
kepada setiap tamu yang datang.Di bagian ini juga setiap tamu melakukan
Di bagian ini adalah bagian dimana setiap orang dapat menanyakan informasi
3) Concierge Section
Concierge atau biasa yang disebut bell boy berfungsi untuk menyambut tamu
yang baru datang dan masuk ke dalam hotel untuk check in ataupun tamu-
tamu untuk check out dan menawarkan setiap bantuan terhadap tamu seperti
tentang koran yang masuk dan mendata setiap tamu yang meminta koran
danDoorman atauDoorgirl.
Pada awal tahun 2015 di JW Marriott Hotel Medan section Guest Relation
Officer danExecutive Lounge berada dalam satu naungan. Hal ini dikarenakan
Office yang fungsinya sebagai perantara atau jembatan antara tamu dengan
pihak hotel, oleh sebab itu Guest Relation Officer membutuhkan seseorang
Berikut merupakan bagan struktur organisasi yang berlaku pada Front Office
Asst. FO
Manager
Duty Manager
Associates
PEMBAHASAN
Medan, penulis mengamati bahwa tamu VIP adalah sumber pendapatan yang paling
potensial bagi hotel JW Marriot Medan. Oleh karena itu, setiap tamu menjadi target
utama bagi hotel JW Marriot Medan untuk diklasifikasikan sebagai tamu VIP.
memperhatikan setiap hal yang berhubungan dengan tamu, mulai dari kebutuhan
tamu, tingkat kenyamanan, hubungan kekeluargaan yang terjalin antara tamu dengan
petugas hotel.Seluruh tindakan ini bertujuan agar tamu merasa seperti dirumah
sendiri.Oleh karena itu, hotel JW Marriot Medan menjadi pilihan utama sebagai
VIP, hotel JW Marriot Medan memberikan kepercayaan tugas ini kepada petugas
Guest Relation Officer.Hal ini bertujuan agar tamu VIP merasa lebih diperhatikan dan
dilayani secara khusus oleh hotel JW Marriot Medan.Oleh karena itu, hotel JW
Marriot Medan mengambil kebijakan untuk mengklasifikasikan setiap tamu VIP yang
1) VIP 1
2) VIP 2
hijau dimana VIP 2 adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar
3) VIP 3
hijau dimana VIP 3 adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar
4) VIP 4
biru adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang special
warna biru adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang
honeymooners.
6) VIP 6
Tamu yang dapat dikategorikan sebagai VIP 6 diberi kode warna biru
adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang sebagai repeat
guest.
7) VIP 7
Tamu yang dapat dikategorikan sebagai VIP 7 diberi kode warna biru
adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang sebagai long
8) VIP 8
Tamu yang dapat dikategorikan sebagai VIP 8 diberi kode warna hitam
adalah untuk jenis tamu yang memiliki latar belakang sering memberi
tahun.
tahun.
Hotel JW Marriot Medan merupakan salah satu hotel bintang 5 di kota Medan
yang beroperasi 24 jam non-stopsetiap harinya. Oleh karena itu, setiap karyawan
yang bertugas dituntut profesional selama bekerja sesuai dengan uraian tugas dan
prosedur yang diterapkan, termasuk seorang Guest Relation Officer. Pembagian jam
kerja yang berlaku di hotel JW Marriot Medan terbagi atas 2 shift, yakni shift pagi
(mulai dari pukul 06.00, 07.00, 08.00, 11.00) dan shift sore (mulai dari pukul
Seorang Guest Relation Officer bertugas mulai dari pukul 06.00-00.00 WIB
setiap harinya sebagai Front Desk Agentyakni menyambut tamu mulai dari
proses check-in dan proses check-out baik pada saat shift pagi di front desk
sore.
terletak di lantai 16 yang hanya dapat diakses oleh tamu VIP dan Elite
tempat ini terdiri dari area restoran serta ruang meeting dimana setiap tamu
yang berbeda dibandingkan dengan area lain yang ada di hotel JW Marriot
digunakan
10. Menyajikan minuman alkohol kepada tamu pada saat evening cocktail
pemesanan kembali.
dan ucapan selamat datang terhadap tamu VIP dari pihak hotel JW Marriot
biasanya dihantarkan dan dipersiapkan oleh petugas GROdi kamar tamu VIP
4) Preference Pad.
data segala bentuk kesukaan tamu dan keinginan tamu yang perlu ketika
merasa berada di rumah sendiri ketika tamu berada dan menginap di hotel
JW Marriot Medan.
Adapun tujuan dari SMS ini adalah untuk meminta informasi sekaligus
7) Mengirim pre-arrival.
Seorang GRO biasanya akan mengirimkan email kepada tamu VIP yang
berisi konfirmasi kembali terhadap tamu sebelum tamu tiba dihotel, mulai
dari tanggal check-in, jenis kamar yang dipesan, transport yang dibutuhkan,
8) Mengirim depature.
Depature email biasanya berisi ucapan terimakasih hotel kepada tamu VIP
biasanya dikirim oleh petugas GRO dengan menggunakan akun FOM (Front
Office Manager).
saat tamu telah tiba beberapa saat dan telah menggunakan fasilitas yang ada
kebutuhan tamu telah diterima oleh tamu dan seluruh fasilitas dapat
setiap tamu terkhusus tamu VIP dan Elite Members.Ketika tamu VIP dan
Prosedur pelayanan yang diterapkan dalam sebuah hotel tidak hanya berlaku
terhadap tamu, namun hal ini juga ditujukan terhadap para petugas hotel dari
departemen yang berbeda. Hal ini disebabkan, satu departemen selalu berkaitan
dengan departemen yang lain dalam setiap kegiatannya termasuk Guest Relation
amenities terhadap tamu VIP, mulai dari cake, jajanan pasar, dan buah yang
akan dihantarkan ke kamar tamu petugas GRO sebelum tamu tiba di kamar.
mempersiapkan kamar yang akan dihuni oleh tamu sesuai dengan kamar
memastikan atau mereparasi segala fasilitas yang ada didalam kamar agar
welcome drink yang akan diberikan kepada tamu pada saat tamu tiba di
hotel
6) Public Relation (PR). Adapun hubungan GRO dengan PR adalah dalam hal
welcome letter tersebut akan diberikan kepada tamu VIP yang dibubuhi
dengan tujuan untuk mempermudah setiap kinerja hotel dalam kegiatan operasional
setiap harinya serta menghindari setiap kesalah pahaman, baik diinternal sesama
petugas hotel, petugas hotel dengan tamu maupun tamu dengan sesama tamu. Akan
penulis mengamati bahwa masih adanya kendala yang sering dihadapi oleh penulis
bersama rekan kerja penulis selama ditempatkan di Guest Relation Officer setiap
1) Tamu yang datang setiap harinya selalu dengan latar belakang yang berbeda
dan secara otomatis penerepan klasifikasi VIP dan Elite Members terhadap
setiap tamu pun pasti dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataannya masih
didapatkan oleh tamu tersebut namun tidak sesuai dengan klasifikasi VIP si
2) Setiap kamar bagi tamu VIP dan Elite Members berhak mendapatkan free
adanya tamu yang merasa dirinya berhak membawa tamu ataupun rekannya
5) Makanan yang di order oleh tamu kepada room service membutuhkan waktu
6) Adanya tamu yang membawa makanan dari luar area hotel ke Executive
Longe.
4.3 Upaya dalam Mengatasi Kendala ketika Melayani Tamu VIP dan Elite
Adapun upaya yang diterapkan oleh seorang GRO sebagai tindakan dalam
prosedur membawa tamu lebih dari 2 orang ketika berada di Executive Lounge
VIP menunggu terlalu lama dengan waktu yang telah disepakati pada saat
yang bermasalah.
fasilitas yang diingingkan namun tidak sesuai dengan golongan VIP si tamu
yang bersangkutan dengan caramemblokir kode tamu VIP dan Elite Members
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hotel JW Marriot Medan merupakan salah satu hotel mewah bintang 5 berskala
internasional di kota Medan. Oleh karena itu, petugas Guest Relation Officer (GRO)
haruslah dituntut profesional dalam pelayanannya kepada tamu VIP dan Elite
1. Prosedur pelayanan yang diterapkan terhadap tamu VIP dan Elite Membersdi
Marriot Medan ketika melayani tamu VIP kebanyakan bersumber dari tamu
Marriot Medan dalam menghadapi setiap kendala ketika melayani tamu VIP
baik petugas hotel maupun tamu. Hal ini bertujuan agar sistem kinerja
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam membantu kinerja pelayann
Guest Relation Officer (GRO) kepada tamu VIP dan Elite Membersdi Hotel JW
2. Perlu adanya ketegasan yang lebih dari pihak Hotel JW Marriot terhadap
tamu yang tidak menaati peraturan dan prosedur yang berlaku, agar tamu
3. Perlunya adanya penambahan jumlah kapasitas tamu VIP dan Elite Members
Medan. Hal ini dikarenakan tidak adanya area bermain anak-anak bagi tamu.
Martin, J. Robert, 1991. Human Relations For The Hospitality Industry. Newyork:
Van Nostrand Reinhold.