2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6293
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ETIKA TELEPHONE OPERATOR DALAM MENINGKATKAN
Kertas Karya
Oleh
142204096
MEDAN
2017
OLEH
142204096
Dosen Pembimbing
Disetujui Oleh Program Studi Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Tugas Akhir Untuk Diploma.
Ketua, Sekretaris,
PENGESAHAN
Diterima oleh:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang
Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universita Sumatera Utara Medan.
Pada :
Dekan,
NIP. 196008051987031001
No Nama
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara yang
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila
pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
Penulis,
142204096
Front Office Department merupakan bagian penting dalam operasional hotel Grand
Aston Yogyakarta. Salah satu bagiannya adalah Telephone Operator, bertugas untuk
memberikan pelayanan telekomunikasi berupa informasi yang berhubungan dengan
semua produk hotel dan aktivitas yang ada di dalam dan di luar hotel. Informasi yang
diterima tamu dan pegawai hotel tidak terlepas dari bagaimana etika seorang
Telephone Operator dalam melayani penerimaan telepon. Tujuan penelitian kertas
karya ini adalah untuk memaparkan etika Telephone Operator dalam meningkatkan
pelayanan di Front office department Hotel Grand Aston Yogyakarta, mengetahui
faktor pendukung Telephone Operator, mengetahui kendala dan solusi yang dihadapi
Telephone Operator. Metode pengambilan data adalah penelitian langsung ke
lapangan yakni dengan cara Praktek Kerja Lapangan selama 4 bulan di Hotel Grand
Aston Yogyakarta, wawancara dengan petugas Front Office Manager dan metode
pengumpulan data yang berasal dari buku-buku sebagai faktor pendukung dalam
penulisan kertas karya ini. Hasil dari penelitian adalah seorang Telephone Operator
dalam sebuah hotel sangat diperlukan dalam meningkatkan pelayanan. Etika seorang
Telephone Operator sangat besar pengaruhnya bagi kepuasan tamu. Hal tersebut
tidak terlepas dari komunikasi yang baik antara tamu dan petugas hotel sehingga
memberi kesan yang menyenangkan bagi tamu. Penggunaan etika saat bertelepon,
intonasi yang baik dan penggunaan intonasi yang baik akan mempengaruhi kinerja
dan pemberian pelayanan yang baik oleh telephone operator.
Segala Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih
dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “Etika
Hotel Grand Aston Yogyakarta’’. Kertas karya ini dibuat untuk memenuhi
persyaratan dalam rangka memperoleh gelar Ahli Madya Pariwisata Diploma III,
Perjalanan Wisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Kertas karya
ini juga merupakan penerapan ilmu pengetahuan yang didapatkan oleh penulis baik
selama menuntut ilmu di bidang studi pariwisata dan ketika melaksanakan program
Penulisan kertas karya ini tidak akan selesai dengan baik dan tepat waktu
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin
dunkungan baik kasih sayang, semangat, dan materi selama penyusunan kertas karya
1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
2. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, MSi, Ph.D selaku Ketua Program Studi D-III
ii
4. Seluruh dosen D-III Perjalanan Wisata yang telah banyak memberi arahan
5. Kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi Ayahanda Sakkan
dibangku kuliah dan penyusunan kertas karya ini, serta abang-abang saya
saya yang tercantik Oshin Sitompul yang telah banyak memberikan doa
dan kasih sayang sehingga saya berhasil menyelesaikan kertas karya ini.
saya dalam penyusunan kertas karya ini, Agnes, Okta, Patrick, Rinaldi,
Ana
bersama.
iii
Melisa, Clesia, kak Mega, Ruth, kak Novel yang sudah banyak
karya ini. Terimakasih untuk persaudaraan yang tak pernah putus diantara
kita.
11. Untuk seseorang yang spesial Mr. Kiting Sianturi yang selalu setia
senantiasa bersedia dan terbuka dalam menerima saran, kritik dari semua
pihak yang dapat menambah kesempurnaan kertas karya ini serta besar
harapan penulis kertas karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
Penulis,
NIM 142204096
iv
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i
BAB I : PENDAHULUAN
3.5 Section yang ada di Front Office Department Hotel Grand Aston
Yogyakarta ...................................................................................... 34
BAB IV : PEMBAHASAN
Yogyakarta ...................................................................................... 41
Lainnya ............................................................................................ 49
Yogyakarta ....................................................................................... 50
vi
vii
PENDAHULUAN
Hotel Grand Aston Yogyakarta merupakan salah satu hotel berbintang lima
bangunan yang mengagumkan, serta lokasinya yang begitu strategis karena berada
dipusat kota. Hotel Grand Aston Yogyakarta merupakan Hotel Grand Aston kedua di
sebelumnya yakni Grand Aston Medan. Hotel ini sudah diusung untuk menjadi hotel
convention center pilihan di yogyakarta dengan konsep hotel yang lain dari pada yang
lain, modern dan elegan sehingga membawa nuansa baru bagi yogyakarta.
menunjang operasional hotel, bagian tersebut meliputi antara lain Front Office
menyambut dan mengurus keperluan tamu. Untuk itu, petugas Front Office
berkomunikasi dengan baik kepada semua tamu yang datang atau ingin menginap di
hotel tersebut. Hal tersebut sangatlah menentukan dalam memberikan dampak yang
baik bagi kelangsungan kinerja di sebuah hotel. Front Office Department secara
operasional berhubungan dengan tamu dan area kerjanya tidak jauh dari lobby. Front
Office merupakan salah satu bagian yang penting dalam hal mewujudkan tujuan yang
akan dicapai oleh hotel. Ada beberapa sub bagian dalam lingkup kerja Front Office
Operator, GRO, Reception, Concierge, Spa dan Trainer Gym. Ke tujuh bagian ini
front officer di haruskan memiliki pengetahuan yang luas tentang produk yang ada di
hotel dan informasi yang mencakup bagian luar hotel yang menunjang kualitas
pelayanan hotel.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sub bagian di Front Office salah
hotel, fasilitas, pelayanan dan aktivitas yang ada di hotel maupun yang ada di luar
hotel. Informasi yang diberikan tidak sebatas informasi untuk tamu tetapi untuk
semua rekan kerja lainnya. Oleh karena itu, petugas telephone operator diharapkan
memberikan informasi yang aktual dan memberikan pelayanan komunikasi yang baik
sesuai kebutuhan tamu. Tujuannya untuk mewujudkan citra hotel yang baik dan
pendapatan hotel yang maksimal, sehingga tujuan hotel dapat tercapai. Suatu hotel
tidak terlepas dari informasi karena informasi dapat memberikan solusi terhadap
keluhan tamu. Selain itu juga, tamu dapat mengetahui kondisi fasilitas, kenyamanan
maupun faktor lainnya. Semua informasi disampaikan melalui telephone room dan
Mengingat begitu pentingya Telephone Operator bagi hotel, tidak terlepas dari
yang baik. Etika yang dimaksud adalah etika menerima telepon yang baik,
penggunaan bahasa yang baik saat menerima telepon dan intonasi suara saat
menerima telepon. Ketika semua etika tersebut dilakukan oleh telephone operator
akan meningkatkan pelayanan bagi tamu di hotel. Setiap informasi yang diminta oleh
tamu hotel dapat langsung terjawab hanya melalui telephone operator saja, tanpa
harus menelepon ke bagian terkait. Hal ini membuktikan bahwa telephone operator
memiliki peran penting dalam operasional hotel setiap harinya. Selain informasi yang
didapat oleh tamu, kebanyakan sistem yang ada di hotel berada pada departemen ini.
Jadi telephone operator juga memegang kendali sistem hotel baik itu channel tv, alur
telepon keluar masuk, alarm, musik dan lain-lain. Semua sistem ini diawasi oleh
bagian telepon operator. Kelalaian seorang telephone operator selama bekerja akan
berdampak besar bagi departemen lain dan sistem yang ada di hotel, karena semua
informasi penting dan sistem yang berjalan di hotel berada dalam pengawasan
departemen ini.
Agar penulisan kertas karya ini memperoleh hasil yang optimal, maka perlu
batasan masalah dalam kertas karya ini adalah: Bagaimana etika Telephone Operator
Yogyakarta ?
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dari kertas karya ini
adalah :
2. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan ilmu baru terkait pelayanan dan
3. Bagi hotel, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan
section.
terhadap objek yang diteliti agar dapat memberikan suatu fakta yang objektif.
Adapun metode yang digunakan penulis dalam penulisan kertas karya ini adalah:
2. Interview (Wawancara)
diperoleh berasal dari buku-buku dan sumber pustaka lainnya yang dapat di
pertanggungjawabkan.
membaginya dalam lima bab yang bertujuan untuk memperoleh suatu susunan yang
lebih mudah diikuti dan dipahami. Masing-masing bab menjelaskan topik yang
berbeda-beda sesuai dengan judul yang tercantum pada setiap bab yang akan
diuraikan. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
Hotel Grand Aston Yogyakarta dan struktur organisasi Hotel Grand Aston
Yogyakarta.
BAB V : PENUTUP
Merupakan bab penutup dari akhir kertas karya ini,yaitu pada bab yang
URAIAN TEORITIS
Etika atau ethics dalam bahasa Inggris mengandung banyak pengertian. Dari
segi etimologi, istilah etika berasal sari bahasa latin ethicus dan dalam bahasa Yunani
ethicos yang berarti kebiasaan. Jadi pengertian awalnya, yang dikatakan baik adalah
yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Pengertian ini lambat laun berubah
menjadi suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan dan tingkah laku manusia,
mana yang dpat dinilai baik dan tidak. Dalam dunia kerja yang berhubungan dengan
pelayanan, etika perlu dikembangkan secara baik agar pelayanan yang kita berikan
kepada pelanggan juga bernilai baik. Penggunaan etika yang baik dan benar dalam
dunia pelayanan sangat besar pengaruhnya. Ketika etika yang diberikan seorang
petugas pelayanan baik dan tepat, perusahaan akan berada selangkah lebih maju dari
perusahaan lain. Tidak hanya untuk perusahaan, petugas pelayanan juga akan
memperoleh penilaian positif dari orang lain. Etika juga termasuk dalam perilaku
menghargai dan berarti memahami perbedaan. Jadi, penggunaan etika yang baik akan
berdampak sangat besar. Dengan kata lain jika anda menghargai orang lain, orang
lain pun akan bersikap sama terhadap anda, Yatim (2005:28), menyatakan :
perilaku etis, asas-asas dan nilai-nilai yang terkandung menjadi ukuran baik
buruk secara umum, diterima masyarakat di suatu tempat, menjadi
persetujuan bersama dan dilaksanakan bersama.
`
Hubungan antara etika dan pelayanan dalam hotel sangat erat ikatanya. Jika petugas
yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pelayanan adalah proses interaksi antara seseorang yang berupaya memenuhi
pelayan hotel semakin banyak macam sifat manusia semakin besar peran pelayanan
bagi mereka. Pelayanan adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan
kepuasan atas keinginan pelanggan (customer) akan suatu bentuk produk/jasa yang
dibutuhkan. Kualitas pelayanan perlu mendapat perhatian khusus bagi setiap elemen
dalam sebuah hotel karena kualitas pelayanan mempunyai hubungan langsung dengan
kemampuan bersaing dan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh sebuah hotel.
Tentunya tidak mudah menciptakan pelayanan yang berkualitas, hal ini disebabkan
bersamaan. Kualitas pelayanan yang rendah akan menempatkan posisi sebuah hotel di
posisi yang kurang menguntungkan. Tentu hal ini akan mengakibatkan kemungkinan
tamu akan merasa tidak puas karena tidak sesuai dengan harapan tamu tersebut.
Dampak yang paling buruk lagi kemungkinan besar ialah tamu tidak akan
menggunakan produk jasa hotel tersebut dan akan pindah ke hotel yang lain karena
membandingkan persepsi para tamu selaku konsumen atas pelayanan yang nyata
ketika tamu menginap atau berada di sebuah hotel. Jika jasa yang diharapkan tamu
melampaui harapan si tamu, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan
berkualitas. Dalam hal ini dapat simpulkan bahwa secara umum pelayanan memiliki
arti yang berkaitan erat dengan pemberian kepuasan terhadap pelanggan. Dengan
Tamu merupakan darah dan daging di sebuah hotel, semua kegiatan yang
dilakukan di dalam industri perhotelan mempunyai satu tujuan, yaitu mencari tamu
memberikan pelayanan yang penuh sopan-santun yang dapat memuaskan setiap tamu.
Tamu merupakan manusia biasa yang mempunyai cita rasa, harapan, dan kepuasan
yang bermacam-macam, yang tidak bisa disama ratakan. Untuk mendapatkan tamu
modal yang berharga bagi hotel. Bagian ini dapat dilihat dan digunakan tamu demi
demikian dengan hal-hal yang tidak kelihatan, yang hanya bisa dirasakan
keberadaanya melalui pelayanan yang diberikan kepada para tamu, juga mempunyai
peranan yang sangat penting. Tamu memiliki peran yang sangat penting, karena
tanpa tamu dan tanpa memelihara hubungan baik dengan tamu maka hotel akan
menyatakan :
1. Jenis-jenis Tamu
merasa betah berada di hotel selama menginap. petugas hotel harus memperlakukan
tamu-tamu sebaik mereka memperlakukan diri sendiri. Seperti yang sudah dijelaskan
bahwa tamu memiliki cita rasa, harapan dan kepuasan yang bermacam-macam, hotel
kekuatan lebih bagi hotel. Keinginan tamu yang lebih dalam penggunaan fasilitas
hotel akan mendapatkan keterangan atau kriteria khusus bagi hotel. Kriteria tersebut
Dengan adanya hal tersebut tamu akan mendapatkan pelayanan tambahan dan khusus
dari pihak hotel. Perlakuan khusus ini dilakukan untuk mendapatkan pendapatan
hotel serta memberikan pelayanan yang prima bagi tamu hotel. Sihite (2000:66),
menyatakan:
1. Walk-in Guest
Merupakan tamu yang datang ke hotel untuk menginap, tanpa pesan
tempat (reservation) terlebih dahulu.
2. Regular Guest
Adalah jenis tamu hotel biasa, artinya tamu tersebut bukan tamu penting
dan bukan tamu yang telah berulang-ulang menginap di hotel tersebut dan
juga bukan tamu yang menginap dalam waktu yang cukup lama.
3. VIP (Very Important Person) Guest
Merupakan jenis tamu yang dianggap sangat penting karena jabatannya
dalam pemerintahan, perusahaan, anggota dari suatu club tertentu maupun
organisasi hotel.
4. Group Guest
Adalah tamu yang datang menginap di hotel secara rombongan, biasanya
dikoordinir oleh travel agent atau biro perjalanan tertentu.
5. Customer Guest
Adalah jenis tamu langganan yang bukan baru sekali saja datang dan
menginap di hotel, tetapi sudah berkali-kali atau berulang-ulang
menggunakan fasilitas hotel serta pelayanan di hotel.
6. Long Staying Guest
Adalah tamu yang menginap atau tinggal di hotel dalam waktu yang
relatif lama.
7. Individual Guest
Adalah tamu yang datang menginap di hotel bukan dalam suatu
kelompok, tetapi datang ke hotel secara pribadi bukan sebagai member
dari suatu grup tertentu.
Beberapa perbedaan jenis tamu yang sudah diuraikan diatas bukan berarti
tamu tidak mendapatkan pelayanan yang sama dan sepadan. Setiap tamu yang datang
untuk check in ke hotel layak untuk mendapatkan pelayanan prima oleh pihak hotel.
Bagi pegawai hotel, semakin banyak tamu yang datang semakin penting peran
pelayanan mereka. Setiap berhubungan dengan tamu, pelayanan itu harus muncul.
Apalagi tamu dalam industri perhotelan bukanlah orang yang tiba-tiba datang untuk
membeli pelayanan kemudian pergi. Setiap kali kita menyambut tamu hendaknya kita
Front Office Department atau dalam bahasa Indonesia diartikan kantor depan
hotel merupakan salah satu departemen di hotel yang berada di bagian depan hotel
(lobby). Bagian ini juga dapat disebut sebagai pusat syaraf, sumbu dan jantung dari
hotel. Karena apabila front office atau kantor depan hotel tidak menjalankan fungsi
dan perannya dengan baik, maka operasional departemen lain tentu akan menjadi
terganggu. Front Offce Department juga merupakan pusat kegiatan hotel, dan tempat
para tamu-tamu hotel memberikan kesan pertama dan kesan terakhir terhadap hotel
secara keseluruhan. Cara menyambut dan menangani tamu ketika mereka pertama
kali tiba di hotel, akan membentuk kesan tersendiri dan suasana hotel secara
menyeluruh selama mereka menginap di hotel. Front Office Department juga diberi
peran sebagai penjual maka semua petugas yang terlibat di dalamnya, seperti
pengetahuan dan memahami seluk beluk produk yang akan dijual, termasuk
karena pada umumnya tamu akan menghubungi petugas di bagian Front office bila
membutuhkan sesuatu, tidak memandang jenis keperluannya. Selain bagi tamu, Front
semua operasional hotel serta kebutuhan tamu. Departemen kantor depan yang
dipimpin oleh seorang Manajer Kantor Depan di berbagai hotel biasanya terdiri atas
beberapa bagian, hal ini tergantung oleh banyak pekerjaan yang ada di hotel, sistem
standart hotel yang dianut serta cara pembagian pekerjaan atau tugas-tugas yang ada
dan menjalin kerja sama erat antar departemen dalam operasional sehari hari. Hampir
semua kegiatan yang ada di kantor depan berhubungan dengan tamu, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu setiap operasional yang ada di hotel
tergantung dari bagaimana upaya Front office dalam menjual produk hotel. Selain
itu Front office juga berperan dalam pemberian informasi yang benar, serta
Telephone Operator adalah salah satu bagian penting yang potensial memberikan
image kepada customer pertama kali dalam menilai/melihat hotel kita. Penilaian itu
akan langsung di berikan tamu tatkala kita menyampaikan Greeting dan kecepatan
penting di hotel, serta penanganan untuk pelayanan komunikasi. Hal ini bertujuan
operator telepon) dipimpin langsung oleh seorang Kepala atau Supervisi yang
bertanggung jawab langsung kepada Pembantu Manajer Kantor Depan atau Manajer
Kantor Depan. Akan tetapi ada juga hotel yang memisahkan seksi telephone operator
dari Departemen Kantor Depan dan berdiri sendiri menjadi satu departemen’’.
baik dari tamu maupun dari section lain baik untuk keperluan operasional maupun
keperluan tamu. Telephone operator harus mampu menjujung tinggi citra hotel
dimana The guest impression dimulai dari percakapan lewat telepon. Kemampuan
berkomunikasi yang baik dan benar akan menjadi modal utama seorang telephone
operator. Kemampuan ini akan berdampak kepada tingkat informasi hotel yang
terjual kepada tamu luar atau dalam hotel, yang sudah menghubungi pihak hotel.
Selain daripada itu, Telephone operator juga memiliki tugas dan tanggung jawab utuk
operasional hotel baik dalam mengontrol daftar jadwal tugas, kelengkapan dan
kebersihan ruangan telepon, membuat daftar jadwal petugas dalam telepon, serta
membuat laporan biaya telepon. Semua tanggung jawab tersebut guna memperlancar
1. Mengontrol telepon yang masuk dan keluar hotel serta memastikan bahwa
semua telepon telah disambungkan ke tujuan yang dimaksud
2. Membuat daftar kerja para petugas telepon
3. Memeriksa kehadiran para petugas telepon
4. Memeriksa kebersihan dan kelengkapan alat kerja di ruang telepon
5. Memeriksa dan mengontrol daftar tamu yang harus dibangunkan dan wake up
call agar sesuai dengan permintaan tamu atau berdasarkan jadwal
penerbangan (flight schedule) bagi tamu rombongan kru pesawat
6. Memonitor program musik dan video hotel
7. Memastikan bahwa paging system (sistem pemanggilan tamu) tidak rusak
Di dalam bertelepon ada tata cara yang perlu diketahui dan dijalankan oleh
telepon operator. Hal ini mutlak untuk memuaskan pelanggan karena Telephone
operator dianggap sebagai ujung tombak perusahaan dalam sebuah hotel. Dikatakan
demikian karena para petugas dibagian ini memegang peran sebagai penyambung
lidah antara hotel dengan pihak luar. Pihak luar bisa bermacam-macam, misalnya
calon tamu yang akan menginap, travel agent perusahaan penerbangan dan
sebagainya. Apapun tujuan mereka, mereka menghubungi hotel sebagai client yang
akan memberikan pemasukan kepada hotel. Sebagai ujung tombak, seorang petugas
dibagian telepon operator harus mampu memberikan citra yang baik bagi hotel, mulai
dari suara yang berirama yang baik, kata-kata yang digunakan harus jelas, intonasi
suara dengan keramahan, penuh perhatian dan selalu berkonsentrasi setiap melakukan
3. Listen Carefully
Dengarlah pembicaraan tamu dengan seksama, penuh perhatian, jangan
memotong pembicaraan, selain itu mintalah atau kuasai informasi dengan
sejelasnya.
4. Take a note
Catat semua pesan yang disampaikan oleh si penelepon dan segera sampaikan
pada yang bersangkutan.
5. Giving magic word
Pada saat berbicara gunakan kata-kata yang sehalus mungkin sehingga
menyentuh sanubari tamu. Tamu akan merasa nyaman berbicara dengan anda.
Beberapa contoh kata magic word, antara lain, yaitu : please, I am sorry, I beg
your pardon, with a pleasure, Thank you.
cara menerima telepon yang baik di dalam hotel. Hal tersebut dilakukan untuk
diangkat, percakapan atau bahasa yang harus digunakan agar tamu merasa nyaman,
dan peletakan gagang telepon setelah percakapan berakhir. Semua hal tersebut harus
benar-benar diperhatikan agar menjadi seorang telephone operator yang baik dan
berkomunikasi. Mampu memberikan rasa nyaman bagi tamu meski hanya melalui
telepon. Selain dituntut untuk mampu berkomunikasi yang baik, ada istilah-istilah
dalam telepon yang harus diketahui telephone operator saat menjalankan tugasnya.
Hampir semua pekerjaan yang ada di hotel adalah kerja tim (team work).
terpuaskan. Untuk membuat kepuasan tamu yang maksimal, tugas tidak dapat hanya
dibebankan kepada satu departemen saja. Masing-masing saling terkait dan saling
berhubungan. Bila hubungan ini tidak terjalin baik sudah dapat dipastikan
penyampaian pelayanan tidak akan berjalan baik dan terarah. Sugiarto (2004:10),
menyatakan :
Tiba di Indonesia pada tahun 1997, Aston International yang dipimpin oleh
Charles Brookfield yang awalnya berkonsentrasi pada hotel pusat kota, apartemen
Indonesia yang mendefinisi ulang konsep service dapartment menjadi hotel harian
dan fasilitas tinggal lama. Sebuah strategi yang mendefinisikan kembali industry
serviced apartment. Dari saat kedatangan saat keberangkatan, tamu sadar dan tidak
sadar sudah diperkenalkan kesebuah resort atau vila pengalaman liburan yang telah
sector industry dan masa depan rencana untuk ekspansi ke kota-kota Asia lainnya.
Dengan rekam jejak yang terbukti sukses, sikap positif dan ambisi tidak pernah
24
dibangun dengan gaya tradisional modern dengan gaya arsitektur yang indah dan
unik. Desain bangunannya yang unik menjadikan Hotel Grand Aston Yogyakarta
Hotel Grand Aston Yogyakarta berdiri pada tanggal 21 Desember 2011 dan
Medan. Hotel grand Aston Yogyakarta mempunyai visi, menjadi hotel pilihan
terbaik di kota Yogyakarta, yang siap dan tanggap terhadap segala persaingan, yang
serta kepuasan pelanggan dengan cara meningkatkan mutu dan pelayanan yang
terbaik. Dengan Misi menjadikan Hotel Grand Aston Yogyakarta sebagai market
memperkuat penetrasi pasar dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas serta
bukan customer service, focus pada pemantapan diri sendiri serta selalu
Sumoharjo yaitu jalan yang menjadi salah satu pusat pertokoan dan keramaian kota
Yogyakarta. Hotel Grand Aston Yogyakarta juga berdekatan dengan Galeria Mall
yang terkenal tepat di pusat perbankan dan perkantoran. Selain itu hal menarik
lainnya yaitu Hotel Grand Aston Yogyakarta berdekatan dengan Jalan Malioboro
yang legendaris dan buruan para wisatawan. Berlokasi di jalan urip sumoharjo yang
belum lama didirikan, yakni Berdiri pada tanggal 21 Desember 2011 yang berada di
memiliki 141 kamar dengan 3 kamar Suite yang bertemakan desain Javanese,
Chinoseries dan Western dan 1 kamar Presidential Siute dengan tema Majapahit.
Selain itu, untuk restaurant terdapat Saffron Restaurant yang cita rasanya masih
berada di lantai Ground Floor, kemudian terdapat Cinamoon Poolbar yang berada di
lantai 2 tepatnya di dekat pool dan spa yang bernama Pejamata Spa, kemudian yang
tak kalah menarik ada sky dinning terbuka yang bernama Vanilla Sky Lounge yang
menyediakan makanan ala mexico fusion. Hotel Grand Aston Yogyakarta ini terdapat
pula Steak house Holycow dan Madam Tan restaurant yang berada di lantai ground
floor tepatnya di garden Hotel Grand Aston Yogyakarta. Hotel ini adalah Green
Hotel yakni hotel bebas dari asap rokok sehingga semua ruangan kamar dibebaskan
dari asap rokok. Jadi setiap tamu yang menginap di hotel ini tidak diperkenankan
merokok di dalam kamar, toilet, koridor ataupun guest lift. Jika ada tamu yang
melanggar peraturan ini akan mendapat denda sebesar Rp.2.000.000. Akan tetapi
untuk tamu yang memang sangat ingin sekali merokok tidak perlu khawatir karena
hotel ini juga tetap mnyediakan area khusus merokok (smoking area) yakni didaerah
pool yang berada dilantai dua, dilantai satu smoking room, di safron restaurant diarea
.
1. Klasifikasi Hotel
dimana harga kamar hotel ini sudah termasuk dengan sarapan pagi.
kamar sehingga hotel ini disebut sebagai hotel menengah (Above Average
Hotel) yaitu hotel yang mempunyai lebih dari 100 kamar dan kurang dari
kedalam jenis hotel All Year Around yang merupakan hotel yang beroperasi
sepanjang tahun.
bisnis yang spesifik. Selain akomodasi hotel ekonomis hotel ini juga
dirancang untuk para usahawan dan Tourist hotel yaitu hotel untuk tamu
Adapun fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Grand Aston Yogyakarta adalah sebagai
berikut :
1. Kamar Hotel Grand Aston Yogyakarta memiliki 141 kamar. Adapun jenis-
2. Deluxe Room Adalah jenis kamar yang sama dengan superior room,
hanya saja yang membedakana ialah ukurannya yang lebih besar yaitu 30
3. Suite Room di Hotel Grand Aston Yogyakarta terdapat 3 jenis kamar suite
yaitu Javanese Suite Room, Western Suite Room dan Chinoseries Suite
Room. Tipe kamar ini mengusung desain interior sesuai namanya masing-
deluxe dan superior. Yang membedakan hanyalah kamar tipe ini ini sudah
dilengkapi dengan bath tub dan view yang langsung mengarah ke Merapi
Mountain.
tersedia Room Service Menu sehingga tamu dapat memilih makanan sesuai
dengan selera.
menyediakan A’la carte menu breakfast dan Dinner. Waktu operasional mulai
pukul 06.00-23.00.
5. Cinamon Pool and Bar adalah kolam renang dan bar yang terletak di second
floor. Cinnamon pool and Bar ini didesain berdekatan agar tamu yang datang
ke pool dapat bersantai dan menikmati coffee, tea dan menu lain yang
6. Pejamata Spa adalah salah satu spa yang terdapat di Hotel Grand Aston
peralatan olahraga terbaru dari life fitness. Beroperasi dari pukul 06.00 –
22.00.
8. Vanila Sky Lounge adalah salah satu restoran Hotel Grand Aston Yogyakarta
yang terletak dilantai teratas. Dilengkapi dengan makanan khas mexico dan
10. Meeting Room di Hotel Grand Aston Yogyakarta terdiri atas empat Meeting
Room yang menambah nuansa mewah hotel ini. Ke empat meeting room ini
orang dilengkapi dengan audio visual dan koneksi internet yang cepat
1. Edelweis : 50 kursi
2. Orchid : 50 kursi
1. CD/DVD Player
2. Coffee break
3. Dekorasi
4. Flipchart
5. Hiburan music
7. Layar proyektor
8. Makan malam/siang
10. Michrophones
Adapun fasilitas lain yang di sediakan oleh Hotel Grand Aston Yogyakarta
adalah:
Struktuk organisasi yang baik akan menmberikan dampak yang baik bagi
kelangsungan kinerja hotel. Disetiap organisasi akan ada pimpinan tertinggi yang
akan mengoperasikan tugas besar dan mengatur kinerja bawahanya. Hal ini begitu
penting mengingat banyaknya pekerjaan yang ada di hotel. Adanya pimpinan akan
Berikut merupakan bagan struktur organisasi yang berlaku di Hotel Grand Aston
Yogyakarta :
Executive
Asst
Manager
Reservation
Food F&B
Houseke Product Service
Front
eping Office
Bar
Floor Reception
Section
Restaurant
Reservation
Public
Area Room Service
Telephone
Operator
Linen
Cashier
Section
Cashier
3.5 Section (bagian) yang ada di Front Office Department Hotel Grand Aston
Yogyakarta
Departemen Front Office adalah bagian terpenting dari sebuah hotel, karena
merupakan jantung hotel. Jika bagian Front Office mampu menjalankan tugas dan
tanggung jawab dengan baik akan berdampak bagi departemen lain di dalam hotel.
Adapun section yang ada di Front Office Department Hotel Grand Aston Yogyakarta
antara lain :
1. Front Desk Section (Resepsionis) bagian front desk adalah bagian depan yang
senyum dan sapaan yang ramah kepada setiap tamu yang datang. Di bagian ini
2. At your Service (Operator) section adalah bagian dimana setiap orang dapat
hotel.
3. Concierge Section berfungsi untuk menyambut tamu yang baru datang dan
masuk ke dalam hotel untuk check in ataupun tamu-tamu untuk check out dan
Concierge juga berperan terhadap semua urusan tentang koran yang masuk
dan mendata setiap tamu yang meminta koran untuk diantarkan ke kamar
Doorgirl.
4. Guest Relation Officer merupakan bagian dari front office yang pekerjaanya
hanya diperuntukkan untuk tamu VIP. Guest Relation memiliki fungsi sebagai
jembatan antara tamu dengan pihak hotel. Oleh karena itu, Guest Relation
Yogyakarta
Front Office
Supervisor
Bus Bell
Driver Driver
PEMBAHASAN
Aston Yogyakarta, penulis mengamati bahwa etika seorang telephone operator dalam
memberikan pelayanan kepada para tamu sangat berpengaruh bagi operasional hotel.
Etika telephone operator ini mencakup tentang etika menerima telepon, etika
berbicara saat bertelepon, adanya penggunaan bahasa yang baik dan benar dan
pemakaian alat-alat telepon dengan baik. Semua hal tersebut dilakukan oleh penulis
keterampilan dalam menggunakan nada suara saat bertelepon, karena tamu yang
pelayanan terbaik kepada tamu hotel dan meningkatkan operasional hotel. Penulis
juga mengamati bahwa telephone operator merupakan sumber informasi hotel bagi
para tamu yang menelepon. Jadi semakin baik cara kerja telephone operator dalam
menyampaikan informasi baik kepada tamu dan pegawai hotel, semakin baik
37
Etika seorang telephone operator dalam hotel harus memiliki prosedur demi
tercapainya pelayanan yang diinginkan, semakin baik dan tepat telephone operator
dalam menerima telepon di hotel semakin tinggi nilai lebih sebuah hotel. Etika
bertelepon yang baik akan membuat setiap penelepon merasa dihargai dan dihormati.
Hal tersebut sudah termasuk dalam metode menikmati pelayanan. Etika bertelepon ini
tidak hanya bagi tamu hotel saja, melainkan bagi petugas yang berada di hotel. Jadi,
peningkatan pelayanan yang terjadi tidak hanya dirasakan oleh tamu tetapi rekan
kerja juga. Di Hotel Grand Aston Yogyakarta, etika bertelepon ini sangat penting
Menerima telepon tidak hanya semata-mata berbicara melalui via telepon, melainkan
sedang bertatap muka pada saat bertelepon. Tidak ada jarak antara si penelepon
dengan pihak hotel. Kita memberikan kesan bahwa kita akan siap membantu dan
memberikan informasi yang baik seputar hotel sebanyak mungkin. Hal tersebut akan
membuat pelanggan hotel merasa dihargai dan nilai pelayanan mampu tersalurkan
melalui cara tersebut. Adapun etika yang harus dilakukan telepon operator di Hotel
Yogyakarta :
1) Usahakan memegang gagang telepon dengan baik. Hal ini penting untuk
menghindari suara yang tidak jelas didengar oleh tamu. Perhatikan jarak
2) Usahakan nafas tidak terdengar seperti mengendus. Hal ini guna untuk
diakhir pembicaraan.
pembicaraan.
10) Akhiri pembicaraan dengan pertanyaan ’’ apakah ada lagi yang bisa kami
Bila tidak ada jangan lupa ucapkan terimakasih dan jangan lupa ucapkan
juga salam. Jangan menutup telepon lebih dahulu ini menghindari adanya
lain yang mungkin terjadi ketika lebih dahulu menutup telepon adalah
2. Etika berbahasa yang baik saat menerima telepon oleh Telephone Operator di
Hotel Grand Aston Yogyakarta. Etika berbahasa yang baik menjadi salah satu
kunci dalam memberikan informasi bagi tamu. Etika berbahasa yang baik
ini bertujuan untuk memberikan perasaan nyaman dan dihargai kepada setiap
tamu yang menelepon pihak hotel. Penggunaan bahasa yang tepat pada
di Hotel Grand Aston Yogyakarta harus sesuai standart greeting yang sudah
ada. Selama menelepon haruslah bahasa yang sopan. Dimulai dari saat
dapat menampilkan senyum kepada lawan bicara kita. Penelepon tentu dapat
membedakan apakah kawan yang diajak bicara melalui telepon itu sedang
smile’’. Bila kita berbicara dengan senang hati, hal itu akan tercermin dalam
nada suara kita. Dalam bertelepon, suaralah yang menjadi satu-satunya wakil
berbicara terlalu keras atau pelan. Intonasi suara jangan terlalu cepat
tamu atau karyawan hotel setiap harinya. Oleh karena itu, petugas telephone operator
harus mampu bekerja dengan maksimal demi tercapainya pelayanan dan operasional
hotel yang baik dan maksimal. Hotel Grand Aston Yogyakarta beroperasi 24 jam
non-stop setiap harinya. Oleh karena itu, setiap karyawan dituntut untuk bekerja
profesional sesuai waktu dan section masing-masing. Uraian tugas Telepon Operator
1. Mengenai sambungan luar dan dalam hotel. Dalam hal ini staff telepon operator
pada telepon operator apabila orang yang dihubunginya tidak ada ditempat.
Tugas telepon operator adalah menerima pesan tersebut secara akurat dan
yang berbeda dengan berbagai macam jenis suara dan perilaku. Pada dasarnya
akan terjadi
positif dengan kalimat lain yang memiliki makna yang sama. Jika lawan
perlu dikoreksi
belum menjawab wake up call, jika tamu tidak menjawab maka kita harus
kali. Biasanya jika tamu meminta untuk dibangunkan pasti mempunyai sesuatu
membangunkan tamu, telepon operator harus mencatat waktu yang diminta tamu
untuk wake up call, nomer kamar tamu, dan tidak lupa untuk mencatat waktu
pada saat request wake up call, dan menulis nama yang set up wake up call.
Tempat untuk mencatat wake up call disebut dengan wake up call sheet.
fasilitas atau informasi seputar hotel, tidak terlepas dari peran telephone
besar kegiatan yang terjadi di hotel setiap harinya. Oleh karena itu, setiap
pekerjaan dan informasi dari telephone operator akan berdampak pada baik
berlaku di Hotel Grand Aston Yogyakarta terbagi atas 3 shift, yakni shift pagi
(mulai dari pukul 07.00) middle shift (11.00) dan shift sore (mulai dari pukul
memesan kamar hotel atau biasa disebut dengan incoming call and
pertukaran shift.
dan internasional.
dan internasional
terpasang dengan baik dan tidak ada gangguan untuk satu chanel tv.
jam ini dilakukan agar setiap tamu tidak merasa terganggu pada saat
kamar tamu, bahkan kebutuhan tamu saat akan check out besok
harinya. Coutesy call ini ditujukan kepada tamu yang besoknya akan
courtesy call report. Jika pada saat courtesy call tamu memiliki
bagian terkait.
setiap tamu yang sudah ditelepon setiap harinya. Report ini berisikan
yang sudah diisi ini berguna untuk memastikan setiap fasilitas hotel
yang datang bukan hanya untuk berwisata namun ada tamu yang
8) Memastikan server musik sudah mati pada pukul 22.00 WIB untuk
Pekerjaan setiap departemen yang ada di hotel terlaksana dengan baik karena
adanya hubungan yang baik dengan departemen lainnya. Hubungan baik ini akan
menciptakan kinerja yang baik dan operasional hotel yang berjalan lancar. Satu
departemen selalu berkaitan dengan departemen yang lain dalam setiap kegiatannya
1. Housekeeping
2. Room Service
3. Concierge
bandara menuju hotel, mengenai barang titipan tamu hotel dan penanganan
4. Engineering
hal memastikan atau mereparasi segala fasilitas yang ada didalam kamar
6. Security
1. Faktor Peralatan
suara melalui sinyal listrik. Sebuah perangkat terdiri atas lima bagian
di bagian telepon operator, alat ini berupa telepon yang terdiri dari
tombol-tombol serta dilengkapi dengan head set dan pengeras suara untuk
hotel.
fungsi yang tak kalah penting. Di zaman yang sudah canggih ini,
Kelebihannya antara lain data yang ada lebih akurat, waktu penyimpanan
data yang lebih lama dan pengaksesan data yang lebih cepat. Sistem
mematikan background song di area lobby dan di area ground floor. Jam
berada di ruangan telepon operator. Jika ada saluran yang hilang maka
seputar hotel atau di luar hotel, yang biasanya ditanyakan oleh tamu
secara mendadak.
mencari alamat restoran atau nomer telepon yang belum ada di telepon
directory.
Selain peralatan yang harus memadai dan sesuai standart, faktor lain yang
harus dimiliki oleh telephone operator adalah Sumber Daya Manusia. Faktor
dapat dilayani dengan baik dan menerima informasi secara baik dan
benar.
4.3 Kendala dan Solusi yang Dihadapi Telephone Operator di Hotel Grand Aston
Yogyakarta
prosedur dengan tujuan untuk mempermudah setiap kinerja hotel dalam kegiatan
operasional setiap harinya. Prosedur ini diberikan untuk menjadi pedoman serta
menghindari setiap kesalah pahaman. Baik diinternal sesama petugas hotel, petugas
hotel dengan tamu maupun tamu dengan sesama tamu. Akan tetapi, selama penulis
masih adanya kendala yang sering dihadapi oleh penulis bersama rekan kerja penulis
2. Jam check out tamu yang sering dilanggar oleh tamu membuat petugas
ready untuk digunakan oleh tamu. Hal ini mengakibatkan tamu menjadi
lumayan lama.
5. Makanan yang di order oleh tamu kepada room service membutuhkan waktu
yang cukup lama yaitu sekitar 45 menit, sehingga mengakibatkan tamu sering
1. Menanyakan secara lebih jelas dan secara detail kepada setiap departemen
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hotel Grand Aston Yogyakarta merupakan salah satu hotel bintang *****
berskala internasional di kota Yogyakarta. Oleh karena itu semua section yang ada di
Operator adalah salah satu section yang memegang kendali setiap alur keluar masuk
informasi di dalam hotel. Oleh karena itu, Telephone Operator dituntut untuk
mempunyai etika yang baik guna meningkatkan pelayanan di Hotel Grand Aston
yang sangat besar dalam operasional hotel. Penggunaan etika yang baik dan
tingkat pelayanan yang diberikan kepada tamu hotel. Etika telephone operator
57
operator dapat berjalan lancar apabila kedua faktor tersebut dapat saling
benar
Aston Yogyakarta dalam melayani informasi telepon berasal dari tamu hotel
dan pegawai hotel. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pemahaman
tamu dan pegawai tentang etika menyampaikan informasi yang baik saat
kepada setiap tamu dan pegawai hotel tentang penyampaian setiap informasi
yang baik dan benar. Hal ini bertujuan agar operasional hotel dapat berjalan
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam membantu kinerja pelayanan
2. Jam check-out tamu yang tidak tepat waktu akan berdampak pada kinerja
check-in tamu. Jadi, perlu adanya ketegasan lebih dari pihak hotel terhadap
setiap tamu yang tidak menaati peraturan yang berlaku, agar tamu yang lain
Jadi, perlu adanya penanganan yang tepat waktu dari bagian yang terkait agar
60