DEFINISI 5
TUGAS RUTIN 7
SOP 207 Kerusakan dan Kehilangan Barang Inventaris (Inventory Damaged or Stolen) 12
SOP 214 Ijin Membawa – Mengeluarkan Barang Pribadi (Personal Stuff Access Permmit) 16
SOP 219 Menghadapi Demonstrasi, penutupan jalan dan penyetopan kegiatan. (External
21
Demonstration)
SOP 306 Hubungan Personil Security dengan Karyawan klien (Staff Fraternising with Employees) 28
SOP 402 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (Medical and First Aid) 31
Page 2 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
ADMINISTRASI SECURITY 41
Page 3 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
DEFINISI
PT. DBS : PT. Delapan Benua Khatulistiwa
MS : Magnum Security
HQ : Head Quarter/ Kantor Pusat
SO : Security Officer
TL : Team Leader / Danru
SPV : Supervisor
VIP : Vey Important Person
PIC : Person In-Charge
TNI : Tentara Nasional Indonesia
POLRI : Polisi Republik Indonesia
APD/PPE : Alat Pelindung Diri / Personal Protection Equipment
CCTV : Closed Circuit Television
HT : Handy Talkie
APAR : Alat Pemadam Api Ringan
SOP : Stadart Operating Procedure
TKP : Tempat Kejadian Perkara
TPTPKP : Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara
STNK : Surat Tanda Nomor Kendaraan
PENDAHULUAN INTRODUCTION
SOP 101 Pendahuluan Pengamanan SOP 101 : Security Introduction
:
Tugas Pokok Security adalah menjamin adanya The main task of Security is to ensure maximum and
keamanan secara maksimal danberkelanjutan berupa sustainable security in the form of physical and material
pengamanan fisik dan material tamu dan assetnya, security of guests and assets, to create a problem-free
menciptakan lingkungan kerja yang bebas masalah work environment for employees, provide protection for
bagi karyawan, memberikan perlindungan terhadap company assets and a conducive atmosphere according
aset perusahaan dan suasana yang kondusif sesuai to company standards.
standar perusahaan.
SOP ini dibuat khusus untuk mendukung pelaksanaan This SOP was created specifically to support operational
operasional di area kerja klient. implementation in client work areas.
Segala anjuran, larangan dan ketentuan-ketentuan All suggestions, prohibitions and provisions in this SOP
pada SOP ini berlaku bagi seluruh Petugas Security apply to all Security Officers who are actively serving in
yang aktif bertugas di area klient. Disusun dan the client area. Compiled and designed as a guide and
dirancang sebagai panduan serta arahan dalam direction in carrying out operational activities on an
melaksanakan kegiatan Operasional secara ongoing basis.
berkesinambungan.
Yang dimaksud karyawan / ti adalah karyawan yang What is meant by employees is employees who work in
bekerja di area klient dan karyawan rekanan kerja the client area and the client / contractor /
klien / kontraktor / subkontraktor. subcontractor work partner employees.
Prosedur : Hal keselamatan dan keamanan harus Procedur : Matters of safety and security must pay
memperhatikan hak pribadi individu attention to the personal rights of
termasuk tamu dan karyawan klient, individuals including guests and
untuk itu sangat penting bagi seluruh employees of the client, for that it is
Page 4 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
staff dan management harus very important for all staff and
memahami hal ini sebagai bentuk management to understand this as a
kebebasan bertindak sesuai etika yang form of freedom of action in accordance
berlaku. Staff dan management with applicable ethics. Staff and
sebaiknya mengikuti petunjuk sebagai management should follow the
berikut: instructions as follows:
Page 5 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
2. Shift lama harus menjelaskan isi Duty 2. The old shift must explain the contents
Log Book (Buku Mutasi) kepada of the Duty Log Book to the
personil pengganti termasuk hal-hal replacement personnel, including things
that are confidential (incident report,
yang bersifat rahasia (incident report,
accident report) as well as things that
accident report) serta hal-hal yang might be carried out by the substitute
mungkin akan dilaksanakan oleh shift officer ;
petugas shift pengganti ;
3. Mengisi Buku Serah Terima (Hand 3. Filling in Hand Over Log Book and also
Over Log Book) dan juga inventaris inventory or handover equipment such
atau perlengkapan yang diserah- as communication devices (Handy
Talky, etc.) flashlights / batteries,
terimakan seperti alat komunikasi
operational vehicles, key books and
(Handy Talky, dll) senter / baterai, keys, personal equipment such as
kendaraan operasional, buku kunci handcuffs, Sticks and also maybe the
serta kunci-kunci, perlengkapan suspect is caught but has not been
perseorangan seperti borgol, Tongkat handed over to the authorities ;
dan juga mungkin tersangka pelaku
yang tertangkap tapi belum diserahkan
kepada pihak yang berwajib ;
5. Memeriksa semua monitor dan kamera 5. Check all monitors and cameras (CCTV)
(CCTV) beserta laporannya ; and their reports ;
6. Serah terima dilaksanakan dengan baik 6. The handover was carried out properly
serta ditandatangani oleh Team and signed by the Team Leader / Danru
Leader/Danru masing-masing ; respectively ;
Page 6 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
2. Laporan harus berisi semua informasi 2. The report must contain all information
yang terjadi dalam 8 jam terakhir, that occurred in the last 8 hours, actions
tindakan dan atau tindak lanjut serta and or follow-up as well as the results
obtained included in the Shift Task
hasil yang diperoleh termasuk dalam
Report ;
Laporan Tugas Shift ;
4. Patroli dilakukan dengan arah dan 4. Patrol is carried out in the direction and
tujuan sesuai arahan Komandan Patroli direction according to the direction of
atau Komandan Regu ; the Patrol Commander or Team
Commander ;
Page 7 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
5. Periksa semua pos, lakukan 5. Check all posts, check the doors and
pemeriksaan pintu-pintu dan jendela, windows, whether they are locked
apakah sudah terkunci dengan baik properly or not, check the area around
the post to predict threats (Threat
atau belum, periksa areal sekeliling
Prediction) ;
pos untuk memprediksi ancaman
(Threat Prediction) ;
6. Catat semua hal-hal yang ditemui 6. Record all things that are found in the
dalam pelaksanaan patroli kedalam implementation of patrol into the Patrol
Buku Patroli (Patrol Log Book) ; Book (Patrol Log Book) ;
8. Melaporkan kepada pos komando 8. Report to the command post about the
tentang kerawanan yang ditemukan vulnerabilities found (Record in the
(Catat dalam Patrol Log Book) seperti Patrol Log Book) such as the lights that
turn off / not turn on, the gas leak, the
lampu-lampu yang mati/tidak menyala,
welding machine is still on and other
kebocoran gas, mesin las yang masih things that need to be recorded or
menyala dan hal hal lain yang perlu reported ;
dicatat atau dilaporkan ;
9. Kejadian atau peristiwa penting yang 9. Important events or events that occur
terjadi pada saat patroli segera diatasi when the patrol is immediately handled
dan apabila petugas patroli tidak and if the patrol officer is unable or
unauthorized to resolve / decide then TL
mampu atau tidak berwenang untuk
or Security Coordinator are immediately
mengatasi /memutuskan maka segera reported. Then the Team Leader /
dilaporkan TL atau Security Danru or Security Coordinator who
Coordinator. Kemudian Team receives the report will immediately
Leader/Danru atau Security forward the information to the officer
Coordinator yang menerima laporan keep.
akan segera meneruskan informasi
tersebut kepada petugas jaga.
Page 8 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
Page 9 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
SOP 206 : Pintu Masuk / Keluar Karyawan / Pintu Utara (Employess Check In/Out )
Pokok Penggunaan pintu / akses masuk keluar karyawan harus dilaksanakan dan diawasi secara ketat
guna mencegah terjadi pengeluaran barang-barang atau asset perusahaan secara tidak resmi
(tanpa ijin)
Prosedur : 1. Setiap karyawan diwajibkan untuk masuk dan keluar areal Client melalui pintu atau akses
yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
2. Pintu Utama / Main Gate akan dibuka pada jam 05.30 Wib dan akan dikunci kembali pada
jam 23.45 Wib.
3. Pada saat masuk areal Client setiap karyawan diwajibkan untuk menggunakan ID Card
(Tanda Pengenal).
4. Setiap karyawan/ ti diwajibkan pada saat masuk untuk langsung melaksanakan presensi
pada mesin presensi atau sejenisnya (amano card) demikian pula pada saat keluar sesuai
dengan system yang berlaku di perusahaan tersebut.
5. Karyawan/ ti diwajibkan pada saat pulang/ keluar untuk menyerahkan barang bawaannya
untuk diperiksa oleh petugas security (bag search), pemeriksaan badan (body check)
maupun pemeriksaan kendaraan sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku.
Aturan ini dapat berlaku tanpa pengecualian.
6. Personil security diwajibkan melaksanakan prosedur ini secara sopan tapi tegas.
Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan sanksi berupa Surat Peringatan
(Repriment) dan berlaku untuk semua karyawan/ ti Magnum Security tanpa terkecuali.
Page 10 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
langsung.
6. Team Leader / Danru dan atau Security Coordinator setelah mendapat Laporan Kejadian
(Incident Report) segera membuatkan rekomendasi penyidikan terhadap kasus tersebut
dan diserahkan kepada pihak yang berwenang \ berwajib untuk menindak-lanjuti.
7. Pihak yang berwenang / berwajib segera melakukan prosedur penyidikan dan membuat
Laporan Hasil Penyidikan yang sudah lengkap berupa Berita Acara Pemeriksaan (BAP),
Saksi, BAP tersangka pelaku dan disertai dengan barang bukti dan rekomendasi akhir
8. Hasil Penyidikan oleh pihak yang berwenang/berwajib dilaporkan dan diserahkan kepada
Security Coordinator untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya.
9. Tembusan laporan kejadian juga ditembuskan kepada Bagian / Departemen Logistik atau
Departement yang ditunjuk agar dapat meng-update data terakhir (stock report).
Prosedur : 1. Personil security yang melaporkan harus mengisi Incident Report Form
2. Lakukan tindakan TPTKP dengan mengamankan Tempat Kejadian Perkara,
mengamankan saksi-saksi mengamankan tersangka serta barang bukti perkara.
3. Keterangan yang diperoleh dari tempat kejadian dicatat (record) dalam Incident Report
Form sebagai bahan informasi awal serta kronologis peristiwa atau kejadian sebagai
bahan penyidikan lebih lanjut.
4. Laporkan Incident Report segera kepada atasan langsung guna mendapat petunjuk lebih
lanjut.
Page 12 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
SOP 214 : Ijin Membawa - Mengeluarkan Barang Pribadi (Personal Stuff Access Permmit)
Pokok : Setiap karyawan, pekerja atau tamu wajib mendaftarkan setiap material/barang yang dibawa
masuk ke area Client.
Prosedur 1. Setiap karyawan, pekerja atau tamu wajib melapor di Pos Security
: untuk setiap material/barang yang dibawa masuk ke area Client.
2. Pihak Security wajib menanyakan kelengkapan surat Material/barang pada saat akan
dibawa masuk/keluar, dan berhak menahan material/barang yang akan di bawa keluar jika
tidak dilengkapi surat pengantar.
10. Laporan dibuat secara detail dan disertai daftar barang bukti termasuk jumlah uang yang
dibawa oleh tersangka pelaku. Laporan ditanda tangani oleh pelapor, saksi dan tersangka
pelaku.
11. Security Coordinator segera menindak lanjuti laporan tersebut kepada pihak Kepolisian
beserta semua barang bukti yang diamankan.
12. Personil security tidak diperkenankan untuk menyentuh dan atau menggeledah tersangka
pelaku secara fisik (physical searching) guna mencari barang bukti.
13. Personil security hanya diperkenankan untuk memerintah tersangka pelaku mengeluarkan
seluruh isi kantongnya, membuka sepatunya dan lainnya, apabila tersangka pelaku
menolak maka catat hal tersebut dan informasikan kepada petugas kepolisian.
14. Petugas Kepolisian dapat melakukan penggeledahan sesuai dengan wewenangnya.
15. Personil security tidak diperkenankan untuk membicarakan hal ini kepada karyawan dan
atau siapa saja yang tidak berkepentingan (keep confidential).
16. Personil security harus melakukan hal-hal untuk memastikan tersangka pelaku dengan
perbuatannya,antara lain:
a. Amati dan cium aromanya
b. Perhatikan dengan teliti matanya (belakang matanya/pupil matanya)
17. Penjualan/Pembelian narkoba (Drugs sale/buyer/drugs transaction) bagi karyawan/ti
dikenakan sanksi administrasi berupa PHK (terminated) serta dilaporkan kepada pihak
Kepolisian (sanksi hukum).
SOP 219 : Menghadapi Demonstrasi , penutupan jalan dan penyetopan kegiatan. (External
Demonstration)
Pokok : Persiapan personil security dalam menghadapi massa
Prosedur : 1. Siapkan segala perlengkapan standar security untuk menghadapi suatu bentuk protes dari
massa dengan baik.
2. Laporkan dan kordinasikan dengan pihak / unsur pengamanan lainnya seperti BKO Polri,
Brimob maupun TNI, laporkan secara detail tentang kekuatan massa, tuntutan yang
diajukan maupun perkembangan terakhir dari kegiatan yang dilakukan oleh massa.
3. Berusaha bersikap tenang dan jangan panik dalam menghadapi massa yang sedang
protes/demo, menutup jalan maupun menyetop kegiatan yang sedang berlangsung.
4. Lakukan kordinasi dan negosiasi dengan pemimpin aksi / korlap (Koordinator lapangan),
minta secara persuasif untuk tidak melakukan tindakan anarkis dalam aksinya.
5. Dekati dari hati ke hati atau pendekatan persuasif dan ajak Coordinator lapangan atau
pemimpin yeng menggerakan aksi untuk diajak berdialog secara musyawarah mufakat di
suatu tempat yang lebih sejuk dlam suasananya.
6. Luncurkan / susupkan personil guna melakukan penyamaran (under cover) diantara
pendemo untuk mencairkan kekuatan mereka dengan mencoba mempengaruhi pikiran dan
tujuan mereka.
7. Usahakan, dokumentasi / photo, rekaman kegiatan aksi tersebut untuk data penunjang
investigasi lanjut.
8. Catat setiap tuntutan, dan identitas provokator dibalik aksi tersebut.
9. Berikan penjelasan tentang dampak / imbas dari aksi yang mereka lakukan, agar mereka
memahami tentang aturan main yang tidak melanggar hukum yang berlaku di Republik
Indonesia
10. Lakukan pengawalan secara ketat terhadap tim perunding dari Management Client jika
diadakan perundingan dengan massa yang melakukan aksi.
11. Libatkan aparat desa untuk bisa membantu dalam mengatasi aksi massa dari suatu desa.
Page 16 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
Page 17 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
15. Pastikan toilet, kantin serta areal public lainya dalam keadaan baik, bersih dan sehat
16. Pastikan areal parkir kendaraan selalu dalam keadaan baik (kering dan bersih) serta tidak
berlobang
17. Pastikan ada ruangan / tempat untuk para supir sehingga dalam keadan darurat,
kendaraan dapat segera dievakuasi atau para supir yang dibutuhkan dapat segera
dihubungi / ditemukan
18. Semua hal ini dicatat dalam buku Safety Log Book
Prosedur : 1. Apabila bertugas sebagai penerima tamu (receptionist), diwajibkan untuk melayani tamu
dengan keramah-tamahan (hospitality), ucapkan salam (greetings). “Selamat pagi / siang
/ malam,” sesuai dengan waktu.
2. Mempertanyakan keperluan tamu, “Permisi, mau kemana?” “Ada yang bisa kami bantu.”
Tamu akan memberitahu keperluannya utnuk bertamu dengan staff, management,
karyawan, tenants dan atau yang lainnya.
3. Tanyakan apakah tamu sudah ada janji sebelumnya (appointment) dengan orang yang
akan ditemuinya.
“Permisi, Nama Bapak / Ibu siapa dan akan bertemu siapa, dari mana?”
Tamu akan memberitahu identitasnya, siapa yang ditemui.
4. Setelah tamu menginformasikan keperluan dan identitasnya maka mohon tamu untuk
menunggu sebentar. “Mohon ditunggu sebentar”
5. Lakukan konfirmasi dengan yang akan ditemui (management, staff, karyawan, tenants
dan lainnya) untuk menginformasikan bahwa; Bapak/Ibu …… dari ……. dengan keperluan
….. ingin bertemu, apakah bersedia menemui atau tidak?
6. Apabila hasil konfirmasi bahwa tamu dapat diterima maka identitas tamu harus dicatat
dalam Buku Tamu (Guest/Visitor Log Book) “Permisi, mohon identitasnya (KTP, SIM, atau
tanda pengenal yang lainnya), kemudian diganti dengan Tanda Pengenal Tamu (Visitor
Card).
7. Tamu kemudian diarahkan menuju ruang tunggu tamu (waiting room) atau langsung ke
tempat yang diinformasikan oleh orang yang akan ditemui.
8. Apabila tamu menggunakan kendaraan, arahkan kendaraan tamu untuk parkir di areal
parkir yang sudah disediakan.
9. Apabila konfirmasi dengan orang yang akan ditemui tidak bersedia untuk bertemu maka
kita menginformasikan kembali kepada tamu. “Mohon maaf bapak/Ibu…(tamu), Bapak /
Ibu …… dalam keadaan sibuk sekali atau sedang meeting (rapat) sehingga tidak dapat
bertemu dengan Bapak / Ibu, ada yang bisa kami bantu, mungkin ada pesan yang bisa
kami sampaikan?”
10. Hal ini semua dilakukan agar tamu merasa nyaman dilayani, tetapi prosedur keamanan
tetap terlaksanakan.
Page 19 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
Bapak/Ibu sedang sibuk/sedang rapat (meeting) sehingga tidak bisa menerima telepon
Bapak/Ibu, Bapak/Ibu mungkin ada pesan yang akan disampaikan? Kami akan bantu
sampaikan”
5. Setelah selesai penelepon menyampaikan pesan atau tidak ucapkan salam kembali dan
pernyataan terima kasih “Selamat pagi / siang / malam, terima kasih”
6. Catat identitas penelepon, waktu menelepon, keperluannya, orang yang dituju dan
apabila ada pesan dicatat pesannya di dalam buku Penerimaan Telepon (Telephone Log
Book)
b. Data atau informasi yang diberikan kepada petugas medis antara lain:
i. Nama korban/identitas korban
ii. Kronologis kejadian
iii. Akses masuknya ambulans
iv. Tindakan P3K yang sudah dilakukan.
6. Catat semua kejadian dengan lengkap di dalam Incident Report Form dan laporkan segera
kepada Security Coordinator, hasil laporan ditembuskan kepada pihak team K3.
SOP 307 : Hubungan Personil Security dengan Karyawan, Kontraktor atau Tamu
(Staff Fraternishing with Client Employees)
Pokok : Management perusahaan harus memiliki aturan yang pasti untuk mengantisipasi terjadinya
hubungan khusus dan emosi antara personil security dengan karyawan Client, pekerja
Kontraktor dan tamu.
Prosedur : 1. Personil security tidak diperkenankan untuk memiliki hubungan yang erat secara emosi
dengan karyawan Clientdan tamu dalam keadaan apapun juga.
2. Apabila personil Security menemukan adanya hubungan seperti yang tersebut di atas
agar segera melaporkan kepada atasan langsungnya.
3. Personil security tidak diperkenankan untuk melakukan kompromi terhadap aturan ini
dalam situasi apapun juga.
4. Apabila Personil Security terindikasi terlibat dalam masalah ini, maka personil security tsb,
harus segera ditindak sesuai dengan kesalahannya.
Page 21 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
Prosedur : 1. Apabila terjadi provokasi dengan karyawan/Pekerja Kontraktor dan Tamu, terutama yang
sudah cenderung berkembang menjadi bentrok fisik, usahakan dihadapi dengan tenang.
2. Cobalah untuk bernegosiasi secara persuasif, usahakan mengenal siapa tokoh-tokoh dari
karyawan atau staff, tersebut sehingga apabila terjadi tindak anarkis atau bentrok fisik
mereka sudah teridentifikasi.
3. Apabila keadaan sudah berkembang menjadi lebih serius, segera lakukan persiapan
peralatan bela diri (self defense), tapi tidak ada tindakan yang boleh dilakukan tanpa
perintah dari atasan.
4. Segera laporkan perkembangan situasi kepada Security Coordinator dan menunggu
perintah lebih lanjut.
5. Usahakan hal ini juga segera dilaporkan kepada HRD dari pihakClient agar dapat
mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.
6. Catat seluruh kronologis kejadian dalam Incident Report Form.
Page 22 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
2. Apabila ada tamu dan atau karyawan yang membawa binatang peliharaan, maka petugas
security wajib untuk meminta hewan tersebut tidak dibawa masuk area pengamanan
secara persuasif.
3. Apabila hasil negosiasi secara persuasif tidak berhasil maka dapat diambil kebijakan
dengan mengandangkan / mengikat hewan tersebut dekat pos security sehingga tidak
membahayakan bagi yang lain.
4. Catat secara komplet dalam Security Log Book / Buku Mutasi.
SOP 402 : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (Medical and First Aid)
Pokok : Fasilitas yang sesuai dan tenaga yang terlatih
Prosedur : 1. Harus ada petugas medis yang dapat dipanggil dalam keadaan darurat
Laporkan dengan pihak K3 atau Poloiklinik, guna penangan lanjutan terhadap korban.
2. Sedikitnya satu atau beberapa personil dalam setiap shift tugas sudah terlatih untuk
melaksanakan pertolongan pertama
3. Perlengkapan P3K harus tersedia dan disetujui oleh Management Client dan harus siap
pakai (tidak dalam keadaan rusak atau kadaluwarsa).
4. Perlengkapan keamanan tubuh terutama mata bagi karyawan yang bertugas di area yang
beresiko tinggi.
5. Sangat penting bagi personil security untuk mengetahui/mempelajari fakta yang ada dan
atau peristiwa yang pernah terjadi hubungannya dengan kecelakaan kerja.
6. Perlengkapan P3K harus ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau dan mudah
dikenali di pos security.
7. Apabila terjadi kecelakaan kerja, ambulans harus dapat segera dihubungi.
8. Petugas security diwajibkan untuk mengamankan jalannya pasien agar tidak terhalang
sehingga pasien dapat cepat tertolong.
SOP 408 : Perlakuan terhadap pengemis dan atau pemalak, preman dll (prowers)
Pokok : Jika menemukan prowers, segera dekati oknum tersebut
Prosedur : 1. Tanyakan siapa dan mengapa ada di dalam areal tersebut?
2. Tanyakan identitasnya.
3. Jika security mendapatkan mereka sebagai pengganggu maka harus segera dilaporkan
kepada Team Leader / Danru atau Security Coordinator.
4. Berusaha dengan sopan untuk membawa mereka keluar dari area yang dijaga, apabila
mereka menolak berusahalah dengan tindakan persuasif, apabila mereka menolak dan
situasi tidak memungkinkan maka lakukan tindakan represif dengan cara melumpuhkan
pelaku.
5. Apabila dalam situasi dimana petugas security tidak mungkin untuk bertindak secara
represif maka berusaha untuk segera melaporkan kepada atasannya dan atau pihak
berwajib setempat untuk melakukan penangkapan
6. Catat semua informasi dan laporkan dalam Incident Report Form.
ada pertanyaan akan diterangkan oleh Pihak Management Klien/ Humas atau arahkan ke
Security Coordinator.
2. Keputusan untuk evakuasi atau keputusan lainnya diputuskan oleh teamK3 dan atau
Security Coordinator.
3. Prosedur evakuasi di buat untuk semua keadaan darurat dengan pengecualian, yaitu:
a. Evakuasi kebakaran dilaksanakan tanpa mengunakan Elevator.
b. Evakuasi karena ada ancaman Bom dilaksanakan tanpa mengunakan Radio
Komunikasi dua arah (HT = Handy Talkie)
4. Management Klien dan security yang memiliki pengetahuan tentang prosedur evakuasi,
mungkin akan diperbantukan dalam tim evakuasi. Untuk menambah pengetahuan
mereka, perlu ditunjukkan di layar monitor berbagi bentuk prosedur dalam kebakaran dan
metode pertolongan (pencarian korban) yang ditayangkan langsung kepada mereka agar
mereka lebih cepat memahami
5. Apabila pendeteksi adanya kebakaran dan system alarm kebakaran belum dibunyikan /
diaktifkan, maka Team K3 dan atau personil security harus:
a. Mengaktifkan system alarm kebakaran.
b. Gunakan telepon terdekat untuk menginformasikan ke operator (switch board) atau
pos security tentang lokasi terjadinya kebakaran serta intensitas kebakaran.
6. Apabila kebakaran dapat ditangani dan dapat dipadamkan dengan alat pemadam api
ringan (APAR/Fire Extinguisher), lakukan langkah point 2.
7. Nyatakan kepada seluruh Karyawan, pekerja kontraktor dan tamu, bahwa situasi
terkendali dengan aman.
Page 26 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
Catatan :
Pengunaan radio komunikasi selama waktu pencaharian sangat berbahaya karena gelombang
radio dapat menyebabkan terjadinya detonasi dini dari inisiator listrik (bestling cap).
b. Foam (Busa):
i. Foam sangat cocok untuk kebakaran yang di sebabkan oleh cairan seperti
bensin, oli dan gemuk, kebakaran ini diklafikasikan dalam kebakaran Class B.
ii. Foam bekerja memadamkan api dengan cara menghilangkan oksigen dari segi
tiga api, seperti air, foam mengantar arus listrik sehinga tidak dapat digunakan
pada kebakaran yang di sebabkan korsleting listrik.
Page 28 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
e. HALON:
i. Ini merupakan alat pemadam kebakaran dari bahan kimia yang lebih dikenal
dengan nama BCF (Bromo Chloro difloromethane) atau BTM (Bromo Frifcloro
Methane)
ii. Mekanisme dari halogenasi alat pemadam kebakaran ini sangat rumit tetapi
bekerja sangat baik dalam mematahkan bagian dari segi tiga api sama seperti
zat kimia kering. Reaksi kimianya ini dengan cara terlibat dalam proses
pembakaran dan pemadaman api.
Page 29 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
i. Helm
ii. Cofy dan prosedur
iii. Senter
iv. Radio
b. Koordinator tempat perlindungan / tempat aman
i. Daftar
ii. Selimut
iii. Tenda
iv. Lampu yang dapat di tenteng (portable lighting)
v. Papan Status
vi. Pengeras suara (loud speakers)
c. Fire Crew (Petugas Pemadam)
i. Perlengkapan alat pemadam kebakaran.
ii. Selimut anti api
iii. Perlengkapan rencana pemadaman.
iv. Sarung Tangan.
v. Baju tahan api.
ADMINISTRASI SECURITY:
(LRR = Log, Request, Report)
SOP 501 :
Struktur Alur Pelaporan (Reporting Flow Structure)
Pokok : Alur pelaporan antara Magnum Security& Klien
Prosedur : 1. Segala laporan sehubungan dengan kejadian, progress, dan situasi lapangan
dikoordinasikan kepada Supervisor Security dan dilaporkan langsung kepada Management
klien.
2. Segala keputusan yang menyangkut pelaksanaan operasional Magnum Securitydi lapangan
dan berhubungan dengan kelangsungan operasional klien harus dikeluarkan langsung oleh
Management Klien.
3. Segala pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan hanya bisa di komando/perintahkan
Security Coordinator, sementara Supervisor Security mambantu mengawasi dan
mendukung jalanya kegiatan tersebut.
4. Untuk pelaksanaan pelaporan kepada Management klien Indonesia hanya bisa dilakukan
oleh Security Coordinator Magnum Security.
Pokok : Jadwal Kerja dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku di tempat tugas bersangkutan
Prosedur : 1. Setiap jadwal kerja (working schedule) dibuat sesuai dengan sistem jadwal kerja yang
berlaku di tempat tugas bersangkutan dan dibuat untuk jangka waktu 1 bulan.
2. Jadwal kerja mempergunakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan terutama tergantung
pelayanan yang harus diberikan / dilaksanakan, antara lain 4:2, 5:2 dan atau sistem
Page 30 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
lainnya.
3. Jam kerja disesuaikan dengan sistem jadwal kerja yang dipergunakan yaitu 12 jam kerja
atau 8 jam kerja.
4. Jadwal kerja dibuat oleh Team Leader / Danru dan atau Security Coordinator dan
dilaporkan kepada Humas/Pihak Management klien.
5. Form terlampir (Working Schedule Form / Roster Form)
Prosedur : 1. Setiap anggota security yang bertugas diwajibkan untuk datang lebih awal 30 menit
sebelum shift tugasnya dimulai.
2. Setiap anggota security diwajibkan untuk mengisi Form Presensi Kehadiran dan
menandatanganinya sendiri (tidak boleh diwakilkan), apabila tidak tanda tangan maka
dianggap tidak hadir
3. Team Leader / Danru / Security Coordinator diwajibkan untuk melakukan check secara
langsung terhadap proses presensi ini.
4. Presensi kehadiran wajib dilampirkan dalam Laporan Bulanan kepada HQ, humas dan
atau Pihak sebagai bahan kontrol dari administrasi operasinal security
5. Ringkasan / Rangkuman harus diketahui pihak klien;
6. Form terlampir (Presence Form)
Page 31 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
3. Permohonan berisi jumlah total jam lembur dan alasan lembur sehingga jelas untuk apa
lembur tersebut.
4. Permohonan lembur diajukan 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan lembur tersebut, kecuali
untuk kebutuhan yang mendadak berdasarkan perintah langsung dari Security
Coordinator atau Humas/ Pihak .
SOP 508 : Prosedur Permohonan Ijin Meninggalkan Tugas (Permitt Request Procedure)
Pokok : Meninggalkan tempat tugas harus seijin dari Security Coordinator
Prosedur : 1. Ijin meninggalkan tempat tugas atau meninggalkan tugas dapat diberikan kepada
anggota security dengan tujuan dan alasan yang jelas dan masuk akal.
2. Pengajuan ijin meninggalkan tugas (Permitt Request) diajukan langsung kepada Team
Leader / Danru dan mendapat persetujuan dan Security Coordinator dengan mengisi
Permitt Request Form. Pengajuan dilakukan minimal 1 (satu) hari sebelumnya.
SOP 511 : Laporan Serah Terima Tugas ( Shift Hand Over Report)
Pokok : Laporan ini dibuat oleh Team Leader / Danru dan dilaporkan kepada Security Coordinator.
Prosedur : 1. Shift Hand Over Report dibuat dengan mengisi Shift Hand Over Form dan ditandatangani
oleh Team Leader / Danru yang telah bertugas dan Team Leader / Danru yang menerima
tugas.
2. Shift Hand Over Report berisi semua informasi yang ada selama shift lama bertugas,
termasuk semua kejadian / peristiwa yang terjadi, tindakan yang diambil serta pesan-
pesan penting yang harus disampaikan serta presensi.
3. Dasar dari Shift Hand Over Report adalah Buku Mutasi / Security Log Book.
Page 32 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
Prosedur : 1. Laporan Logistik adalah laporan yang berisi perkembangan logistic operasi di daerah
tugas dan dibuat oleh Admin dan diketahui oleh Security Coordinator.
2. Perkembangan Logistik adalah logistik operasi anggota yang ada di daerah tugas
termasuk adalah jumlah alat pengamanan seperti PR 24, pepper spray, tameng, seragam,
sepatu baik PDH maupun PDL, senter serta peralatan lainnya baik yang masih baik
maupun yang sudah rusak dan atau hilang.
3. Laporan ini perlu dalam mendukung terlaksananya tugas operasional menjadi lebih baik
dan sebagai bahan informasi untuk Security Coordinator agar dapat memonitor
penggunaan perlengkapan operasi di lokasi.
4. Laporan ini dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) bulan sebagai lampiran Laporan Bulanan.
Page 33 of 34
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PT. DELAPAN BENUA KHATULISTIWA
Nomer Dokumen / Document Number : FR_OPS /01_Rev.01/2018
Pokok : Laporan Kehadiran Tugas (Time Sheet Report) dibuat oleh anggota masing-masing dan
dilaporkan setiap bulannya kepada Team Leader / Danru masing-masing untuk diperiksa.
Prosedur : 1. Laporan Kehadiran (Time Sheet Report) diisi oleh anggota masing-masing dan
ditandatangani kemudian diserahkan kepada TL paling lambat tanggal 1 setiap bulannya.
2. Time Sheet diisi berdasarkan jadwal kerja personil yang berlaku bulan tersebut, ketidak-
hadirannya (sakit, ijin, cuti, dll).
3. Laporan Kehadiran setelah diperiksa oleh Team Leader / Danru dan ditandatangani,
kemudian diserahkan kepada Security Coordinator untuk diperiksa dan ditandatangani
dan dilampirkan dalam Laporan Bulanan ke Magnum HQ.
Nama / Name : Decky T. Sasongko Nama / Name : Nama / Name : Prasetyo Anggodo
Jabatan / Title : Director of Operation Jabatan / Title : Jabatan / Title : Managing Director
Page 34 of 34