Disiapkan Oleh,
JANJI SATPAM
DAFTAR I S I
I. KATA PENGANTAR
1. Prinsip – Prinsip Penuntun Satpam
2. Janji Satpam
T.
BAB II : TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN PERISTIWA KHUSUS/
KEADAAN DARURAT
A. Tindakan dan Penanganan Bencana Alam
B. Tindakan dan Penanganan Ancaman BOM
C. Tindakan dan Cara Penanganan Kebakaran
D. Tindakan dan Cara Penanganan Pengunjuk Rasa
E. Tindakan dan Cara Penanganan Kerusuhan Massa
F. Subyek dan Metode Pengamanan
III. PROTAP
IV. P E N U T U P
7
BAB I
Standard Operation Prosedure Security Secara Umum
f. Memberikan tanda – tanda bahaya atau keadaan darurat, melalui alat – alat alarm dan
kode – kode / isyarat – isyarat tertentu bila terjadi kebakaran, bencana alam atau
kejadian – kejadian lain yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang
banyak di sekitar kewasan kerjanya serta memberikan pertolongan dan bantuan
penyelamatan.
4. Pengawalan (Escorting)
a. Pengawalan adalah tugas mengamankan suatu obyek yang dapat berupa : orang/
barang / dokumen / uang dari suatu tempat ketempat lain.
b. Pengawalan dilaksanakan minimal oleh 2 orang dengan perlengkapan yang sudah
ditentukan.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawalan :
1) Mengetahui dengan baik / mengenal obyek yang akan dikawal
2) Periksa keadaan kendaraan yang akan dikawal.
3) Tidak dibenarkan adanya orang lain yang tidak ada kaitannya dengan tugas.
4) Ambil route perjalanan yang berubah-rubah
5) Susun route perjalanan yang akan ditempuh dan perhatikan kantor-kantor Polisi
yang dilalui dan melakukan kordinasi dengan aparat setempat.
16
6) Kalau ada kejadian, usahakan secara cepat menghubungi Pos Polisi terdekat
7) Selalu melakukan kontak komunikasi dengan petugas pengamanan lokasi untuk
memantau setiap kurun waktu tertentu dan komunikasi makin intensif
manakala mendekati lokasi.
8) Usahakan selalu membawa peta wilayah
9) Sesampainya ditempat tujuan sebaiknya ada berita acara singkat bahwa orang /
barang / dokumen / uang yang dikawal telah sampai / diterima / dengan aman.
Melakukan pengawalan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang menjadi
asset perusahaan. Pengawalan disini meliputi :
A. Perlengkapan Perorangan
Dalam bertugas Satpam wajib membawa dan melengkapi diri dengan :
1. Kartu tanda anggota Satpam
2. Kartu tanda penduduk
3. Surat keterangan lainya (SIM, Surat Keterangan Pemegang Borgol dan
sebagainya).
4. Buku saku
5. Pensil (ball Point)
6. Peluit (sempritan)
7. Perlengkapan lainnya sesuai dengan tugas / kepentingan
17
b. Orang yang dianggap perlu (saksi, korban atau mungkin pelaku – pelaku
yang belum tertangkap) untuk tidak meninggalkan TKP sebelum datangnya
petugas Polri yang berwenang menangani lebih lanjut.
c. Melindungi pelaku dari amukan / pengeroyokan masa.
4) Selimuti tubuhnya.
5) Hentikan pendarahan bila ada.
6) Jangan diberi minum.
7) Bawa ke rumah sakit.
c. Patah tulang
a) Membidai tulang yang patah dengan
tehnik yang benar
b) Menjauhi segala tindakan yang dapat
mengakibatkan cedera korban tambah banyak.
c) Bawa korban ke Rumah Sakit.
d. Korban shock listrik
a. Putuskan hubungan aliran listrik dengan tubuh korban, dengan cara mematikan
aliran listrik melalui stop kontak setempat atau sekering pusat.
b. Bawa korban ke rumah sakit.
e. Korban tenggelam
1) Usahakan membawa korban dari tempat yang dalam ke tempat yang
dangkal dan atau ke darat / tepian.
2) Usahakan mengeluarkan air dari paru atau lambung korban dengan cara
membalikkan tubuh korban.
3) Bila tidak bernafas, berikan pernafasan buatan.
4) Bila kesadaran dan pernafasan telah pulih jaga agar jalan nafas tetap bebas.
5) Bawa korban kerumah sakit terdekat untuk tindakan lebih lanjut.
f. Korban keracunan
a) Racun yang masuk dari mulut, usahakan untuk mengencerkan sekaligus
menetralisir racun dengan cara memberikan air matang, susu mentah atau tablet
Norit.
b) Usahakan mengeluarkan racun dengan cara merangsang muntah melalui
sentuhan jari penolong pada dinding tenggerokan atas.
c) Racun yang mengenai kulit : Lepaskan pakaian korban yang tersiram racun,
bilas bagian tubuh yang terkena racun dengan air bersih.
1) Racun yang terhirup.
Jauhkan korban dari sumber racun sebaiknya penolong mempergunakan alat
pelindung pernafasan seperti masker atau tutup hidung dengan sapu tangan,
kendorkan pakaian korban yang mengganggu pernafasan.
2) Bawa korban ke Rumah Sakit terdekat untuk tindakan lebih lanjut.
h. Kejang / kram
a) Pindahkan penderita ke tempat yang teduh.
b) Longgarkan / lepaskan pakaian penderita.
c) Bagian otot yang kejang dipijat dengan kedua telapak tangan.
d) Bila penderita masih sadar berikan air 1 sendok + garam dapur (takaran air
minum + 1 sendok teh garam dapur)
e) Pada sengatan panas, siramkan air dingin pada tubuh penderita akan membantu
menurunkan panas tubuh penderita.
f)Bila keadaan gawat / ada tanda – tanda shock, penderita segera dibawa ke Rumah
Sakit.
Bila di lingkungan tempat kerja di jumpai ada orang yang mencurigakan gerak-
geriknya, bahkan telah berbuat kejahatan maka yang perlu di perhatikan adalah sebagai
berikut :
1) Lakukan penegoran kepada yang bersangkutan seperlunya.
2) Bila yang bersangkutan mengadakan perlawanan segera mengambillangkah –
langkah sebagai berikut :
a) Dalam menghadapi pelaku kejahatan harus selalu waspada dan jangan
melakukan tindakan yang ceroboh sehingga dapat menimbulkan kerugian diri
sendiri.
b) Jika pelakunya seorang dan bisa diatasi segera lakukan penangkapan.
c) Bila pelakunya lebih dari satu orang segera hubungi Anggota Security yang
lainya dengan melalui alat komunikasi yang berlaku / ada dan bila perlu
mengadakan penangkapan terhadap pelaku tersebut.
K. V I P. PROTECTION
25
9. situasi setempat)
10. Selalu melakukan kordinasi dengan regu pengawal yang berada di luar ruangan/
gedung.
11. Mengetahui dan memeriksa langsung pintu-pintu/ jalan-jalan yang dapat
dipergunakan sebagai pintu/ jalan darurat.
12. Mencari informasi lokasi Rumah Sakit / Dokter terdekat dengan tempat acara.
13. Tidak bersikap berlebihan (over acting) dalammelakukan proteksi.
14. Tanggap/ peka pada setiap perubahan/ perkembangan situasi yang terjadi.
15. Cekatan/ Sigap mengambil tindakan bila perkembangan situasi membahayakan.
16. Bila sedang menghadiri suatu acara, maka wajib untuk mengetahui dengan pasti:
waktu, tempat, jadwal acara, orang-orang penting (VIP) lainnya yang juga akan
hadir.
17. Selalu bersikap tenang sekalipun terjadi suatu keadaan darurat/ bahaya.
18. Selalu memperhatikan kerapihan penampilan diri.
L. PENGAMANAN ACARA
Pengamanan acara yang dimaksud seperti : Acara konser musik, pernikahan, jumpa artis,
pertandingan olah raga, dan lain lain.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengamanan Acara :
1. Mengetahui dan memahami maksud dari penyelenggara acara.
2. Mengenal denga baik ketua panitia penyelenggara, dan panitia panitia yang
berhubungan denagn keamanan.
3. Mengetahui dengan pasti waktu dan tempat penyelenggara acara.
4. Mengetahui susunan acara, dan jumlah undangan.
5. Mengetahui aftar orang penting (VIP) yang akan hadir.
26
13. Segera melakukan tindakan yang diperlukan manakala menemukan sesuatu hal yang
mencurigakan.
14. Tetap bersikap tenang meskipun menghadapi situasi bahaya/ darurat sehingga tidak
menimbulkan kepanikan.
N. PEMERIKSAAN BARANG
1. Pada dasarnya semua barang yang keluar-masuk harus disertai surat jalan.
2. Setiap barang yang akan keluar harus diperiksa surat jalannya, jika ada yang tidak sesuai
atau kejanggalan maka barang tidak boleh keluar dan Satpam segera menghubungi bagian
terkait.
3. Bila ada pemeriksaan didapati barang yang disinyalir milik perusahaan, maka Satpam
wajib menanyakan surat ijin keluar barang atau menahan barang tersebut da
mengkonfirmasikan ke bagian terkait.
O. BARANG MENCURIGAKAN
27
1. Barang mencurigakan adalah : barang yang diduga barang peledak / BOM, bahan kimia,
barang terlarang (narkoba, Morfin, ganja, senjata api, dll)
2. Apabila ada barang-barang yang tidak dikenal/ tidak ada hubungannya dengan
perusahaan ditaruh, barangtersebut jangan disentuh, diinjak atau ditendang sebelum anda
mengamati barang tersebut secara cermat/ memastikan barang apa yang anda lihat
tersebut.
3. Gunakan indra penciuman untuk memastikan apakah barang yang ditaruh tersebut
berbau/ bahan kimia yang berbahaya.
4. Jika barang tersebut ternyata barang yang mencurigakan, segera berkordinasi dengan
pimpinan security.
5. Buat status quo dan perketat penjagaan barang tersebut.
6. Hubungi aparat Kepolisian terdekat.
P. PEMERIKSAAN KENDARAAN
Cara Melakukan Pemeriksaan Kendaraan :
1. Pada saat kendaraan masuk, anggota security menghentikan kendaraan, setelah berhenti
untuk lebih aman di taruh cone di depan mobil.
2. Petugas security melakukan penghormatan atau memberikan salam, sapa dan senyum,
sampaikan bahwa ada pemeriksaan kendaraan.
3. Sampaikan kepada pengemudi agar membuka pintu dan bagasi kendaraan.
4. Setelah pintu terbuka lakukan pengecekan di dalam kendaraan dengan menggunakan
cara manual.
5. Jika menggunakan kaca cembung lakukan pemeriksaan dari samping kanan kendaraan
memutar kekiri sampai ketempat semula dengan seksama.
6. Cek bagian kendaraan mulai dari ruang dalam (ruang bawah tempat duduk, penebalan
dash board, lantai bawah karpet, bau menyengat), ruang bagasi(barang terkesan berat,
ruang ban, penebalan bagasi), bagian bawah mobil (rangkaian kabel baru, tanda lampu
berkedip, penempelan alat perekat, dll)
7. Untuk kendaraan box petugas menanyakan barang yang dibawa dan meminta supir/
kenek agar membuka bagasi bagian belakang.
8. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, persilakan kendaraan berjalan dan ucapkan
terima kasih.
Q. POLA PEMERIKSAAN
1. Diatur alur, antara orang masuk dan orang keluar dipisahkan.
2. Antara pria dan wanita dipisahkan
3. Sampaikan secara sopan bahwa ada pemeriksaan standart.
1) Petugas memberikan salam, sapa, dan senyum terhadap orang yang masuk.
2) Beritahukan bahwa akan dilakukan pemeriksaan ( body searching )
3) Petugas segera melaksanakan chek body.
4) Chek body dilakukan dari mulai atas sampai bawah.
5) Apabila ditemukan nada suara berbunyi di metal detector, maka wajib dilakukan
pengecekan secara manual (dengan tangan)
6) Petugas menyampaikan kepada tamu agar tas yang dibawa dibuka sendiri oleh
yang punya dan menunjukkan isinya , tidak boleh dirogoh oleh petugas, cek
bagian dalam tas dengan cermat.
7) Apabila menggunakan jaket maka petugas security melakukan pengecekan secara
manual (dengan tangan)
29
BAB II
TINDAKAN DAN PENANGANAN PERISTIWA KHUSUS/ KEADAAN
DARURAT
6. Proses Evakuasi
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Kadiv GA
a) Memerintahkan Chief Security untuk melakukan evakuasi sesuai tugas masing
- masing.
b) Mengawasi pelaksanaan evakuasi
b. Chief Security
a) Memimpin anggota security melakukan pengamanan pada pintu masuk, pintu
keluar dan area titik kumpuk para pengungsi
b) Melakukan penyisiran keseluruh ruangan gedung untuk memastikan apakah
semua penghuni sudah melakukan evakuasi atau belum
c) Memastikan bahwa semua pintu ruangan sudah dalam keadaan terkunci
d) Menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan seperti HT dan Barikade
e) Membuat laporan tertulis tentang jalannya proses evakuasi kepada Kadiv GA
31
f) Apabila ada penghini yang pingsan atau terluka segera minta bantuan petugas
P3K
c. Assisten Chief, Coordinator, Danru dan Anggota Security
1) Melakukan proses evakuasi sesuai tugas masing – masing
2) Memastikan bahwa semua penghuni telah dievakuasi dan telah berkumpul
di titik kumpul yang telah ditentukan
3) Memastikan bahwa semua pintu – pintu ruangan sudah dalam keadaan
terkunci.
4) Dalam proses evakuasi telah membawa peralatan kerja yang dibutuhkan .
5) Melaporkan segera apabila ada penghuni yang terluka kepada pimpinan.
e. Cara bertindak
Pada umumnya informasi tentang adanya ancaman bom dan bahanpeledak
itu disampaikan secara :
1. Lisan melalui telepon atau dengan pesan orang lain.
2. Tertulis dengan surat atau fax
3. Cara lain
f. Pesan melalui telepon:
1) Laporkan segera kepada pimpinan atau atasan
2) Segera berkoordinasi dengan pihak teknisi dan siap bertindak
berdasarkan rincian info yang diterima.
3) Segera mengarahkan telepon operator untuk mengalihkan pembicara
di telpon itu kepada security dan mencatat hal hal penting untuk
diketahui sebagai langkah penyelidikan lebih lanjut.
4) Jika ada , nyalakan mesin perekam.
5) Tetap tenang jika menerima ancaman bom, jaga agar suasana biasa dan
tetap tenang.
6) perpanjang pembicaraan dengan mengajak penelepon mengenai
kondisi dan lokasi peletakan bom.
7) Yang harus ditanyakan:
a) Dimana bom diletakkan ?
b) Kapan diperkirakan akan meledak ?]
c) Dengan menggunakan apa bom akan diledakan ?
d) Seperti apa bentuknya ?
e) Siapakah yang menelpon ?
f) Dari mana anda menelpon ?
g) Dimana saat ini anda berada ?
h) Kenapa bom diletakkan disini ?
i) Sebesasr apa kekuatan bom tersebut ?
j) Catat tanggal dan waktu menerima ancaman ?
k) Catat ciri khas penelpon :
i. Jenis kelamin
ii. Logat bicara
iii. Cara berbicara seperti apa.
iv. Latar belakang
v. penelpon
8. Pesan melalui orang lain.
Apabila informasi ini diperoleh melalui pesan seseorang, maka orang
tersebut supaya diwawancarai lebih detail sehingga memperoleh
34
6. Proses Evakuasi
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Kadiv GA
1. Memerintahkan Chief Security untuk melakukan evakuasi sesuai tugas
masing - masing.
2. Mengawasi pelaksanaan evakuasi
b. Chief Security
1. Memimpin anggota security melakukan pengamanan pada pintu masuk, pintu
keluar dan area titik kumpuk para pengungsi.
2. Melakukan penyisiran keseluruh ruangan gedung untuk memastikan apakah
semua penghuni sudah melakukan evakuasi atau belum
3. Memastikan bahwa semua pintu ruangan sudah dalam keadaan terkunci
4. Menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan seperti HT dan Barikade
5. Membuat laporan tertulis tentang jalannya proses evakuasi kepada Kadiv GA
6. Apabila ada penghuni/pengunjung yang pingsan atau terluka segera minta
bantuan petugas P3K
c. Assisten Chief, Coordinator, Danru dan Anggota Security
1) Melakukan proses evakuasi sesuai tugas masing – masing
2) Memastikan bahwa semua penghuni/pengunjung telah dievakuasi dan telah
berkumpul di titik kumpul yang telah ditentukan
3) Memastikan bahwa semua pintu – pintu ruangan sudah dalam keadaan
terkunci
4) Dalam proses evakuasi telah membawa peralatan kerja yang dibutuhkan
5) Melaporkan segera apabila ada penghuni/pengunjung yang terluka kepada
Chief Security
35
TATA BAHASA
KARAKTER SUARA
Prima
Nyaring
Sedang
Dalam
Bagus
Tinggi
Jelek
Lembut
Kacau
Serak
Lain – lain ……………………………….
Ditelan
Lain – lain
SOPAN SANTUN
………………………………..
Marah
Tenang
CARA BICARA
Masuk Akal
Cepat
Emosional
Sengau
Rasional
Jelas
Mengacau
Lancar
Tertawa
Lambat
Lain – lain ……………………………….
Datar
Kacau
LATAR BELAKANG SUARA
Gagap
Pabrik
Lain – lain
Musik
………………………………..
Pesawat
Laut
ASAL SAMBUNGAN TELEPON
Kereta Api
Local
Pesta
Interlokal
Kantor
Telepon Umum
Jalan
Intern
Lain – lain
Tidak Diketahui
……………………………….
Lain – lain
………………………………..
36
3. Apabila ada aliran listrik, segera putuskan dari luar dengan mematikan saklar
induk dan semua sekering serta jangan dikutak– kutik (biarkan sekering pada
tempatnya/ kotak sekering) serta disegel.
4. Usahakan memberitahukan karyawan lain yang berada di ruangan lain
membantu memadamkan api guna melokalisir / membatasi daerah kebakaran.
5. Usahakan orang-orang yang tidak berkepentingan agar dilarang/ tidak
memasuki daerah kebakaran atau merusak berkas – berkas kebakaran/ barang
bukti yang ada.
6. Bantu petugas yang berwenang/ Polri dalam mengumpulkan barang bukti/
saksi dalam melakukan pemeriksaan.
B. FIRE ALARM
Apabila Fire Alarm berbunyi, petugas CCTV harus melakukan hal hal sbb:
1. Laporkan hal tersebut kepada Danru ataupun yang berada di posko dan minta
mereka agar stand by untuk mengetahui laporan selengkapnya setelah mendapat
hasil dari print out
2. Segera melihat Switch Board fire alarm dan teks tombol silence sehingga red
lamp menyala. Kemudian tekan tombol troble silence hingga bunyi buzzer hilang
3. Ambil hasil printer, kalau dalam printer ada tulisan yang bunyinya fire atau
smoke segera laporkan ke Danru atau petugas posko untuk segera dilakukan
pengecekan ke lokasi ( jaringan lupa menyebutkan lokasinya ).
4. Apabila Warning dari printer ada tulisan yang berbunyi Massage, Acknowledge
atau Warning segera laporkan pada pihak terkait.
C. SECURITY ALARM
1. Alat ini dipasang pada pintu ruang control teknisi dekat dengan perangkat alat
CCTV
2. Apabila box security alarm berbunyi ada yang membuka salah satu emergency
yang dibuka kita tinggal mengeceknya saja ke box yang ditempatkan di tembok
sebelah kiri CCTV Board.
3. Apabila security alarm berbunyi, petugas CCTV harus mengetahui lokasi sumber
alarm tersebut dan selanjutnya segera melaporkan ke Danru atau petugas di posko
untuk segera melakukan pengecekan.
4. Untuk menjaga agar di CCTV room tetap waspada dan siaga maka operator
CCTV dalam menjalankan tugasnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
42
a. Melarang yang tidak berkepentingan memasuki CCTV room apabila ada yang
berkepentingan masuk harap dicatat.
b. Petugas CCTV dilarang meninggalkan CCTV room tanpa ada yang
menggantikan, dilarang tidur atau melakukan hal lain yang dapat mengganggu
konsentrasi dalam menjalankan tugas sebagai operator.
BAB III
TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN PELAKU PELANGGARAN
HUKUM
BAB IV
PEDOMAN PENGGUNAAN HT (Handy Talky)
1. Sebelum menggunakan HT, terlebih dahulu periksa kemampuan batterynya
2. Cara memeriksa dengan melihat lampu signalnya jika berkedip-kedip maka itu tandanya
kemampuan baterenya sudah lemah atau hampir habis dan perlu diisi kembali (charging)
3. Untuk mengisi ulang battery, HT harus terlabih dahulu dalam keadaan “ off “.
4. Sebelum battery terisi penuh, HT jangan diambil dahulu chargernya.
5. Tanda baterynya sudah terisi penuh, lampu signal akan berwarna hijau, dan HT siap
dipakai.
6. Cara memanggil dengan HT yang benar :
a. Sebutkan call-sign (nama panggilan tersebut) yang akan kita panggil/ hubungi,
baru sebutkan “ Call Sign “ pemanggil. Contoh : rajawali 1, rajawali panggil, ada
muatan untuk anda, ganti ! jawab : Masuk dan bongkar muatannya rajawali ganti !
b. Setelah pembicaraan selesai, selalu dengan kata :
SOLO – BANDUNG (Sampai – berikutnya)
45
1. ALPHABETICAL
NASIONAL INTERNATIONAL
NO
SIGN EXTENTION SIGN EXTENTON
1 A Ambon A Alva
2 B Bandung B Bravo
3 C Cepu C Charli
4 D Demak D Delta
5 E Ende E Echo
6 F Flores F Flower
7 G Garut G Golf
8 H Halong H Hotel
9 I Irian I Indian
10 J Jepara J Juliet
11 K Kendal K Kilo
12 L Lombok L Lima
13 M Medan M Mike
14 N Namlea N November
15 O Opak O Oscar
16 P Pati P Papa
17 Q Quibek Q Quebek
18 R Rembang R Romeo
19 S Solo S Seira
20 T Timor T Tenggo
21 U Umar U Unoform
22 V Viktor V Viktor
23 W Wilis W Whiskey
24 X Xray X Xray
25 Y Yangky Y Yangky
26 Z Zaenal Z Zulu
46
2. KODE RADIO
Pasal 187 KUHP : Mendatangkan bahaya bagi keamanan umum / membakar, Peledakan.
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Membakar, meledakkan / menjadikan letusan atau mengakibatkan kebanjiran
b. Mendatangkan bahaya umum, bahaya maut atau ada orang mati,
c. Dengan sengaja
Ancaman hukuman :
a. Bahaya bagi barang maximum 12 tahun penjara
b. Bahaya maut bagi orang maximum 13 tahun penjara
c. Bahaya maut dan orang mati maksimum seumur hidup atau 20 tahun penjara.
50
Pasal 310 KUHP : Merusak Kehormatan / Nama baik / Menistakan / Pencemaran nama baik
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Menuduh melakukan suatu perbuatan agar diketahui orang banyak
b. Merusak kehormatan atau nama baik seseorang
c. Dengan sengaja
Ancaman hukuman maximum 1 tahun 4 bulan penjara
Ancaman hukuman :
a. Penganiayaan biasa maksimum 2 tahun
b. Luka berat maksimum 5 tahun penjara
c. Mati maxsimum 7 tahun penjara
Pasal 359,369 KUHP : Karena kesalahannya mengakibatkan orang lain mati atau terluka
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Dalam hal kecelakaan lalu lintas, kecelakaan menggunakan senjata tajam /
senjata api dan sebagainya,
b. Menyebabkan orang mati atau luka
c. Karena kesalahannya / Kelalaianya
Ancaman hukuman :
a. Menyebabkan orang mati dan luka berat maksimum 5 tahun penjara
b. Menyebabkan penderitaan maksimum 9 bulan penjara
b. Sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik kepunyaan orang lain
c. Barang itu dalam tangannya bukan karena orang lain
d. Melawan hukum
Ancaman hukuman maksimum 9 tahun penjara
c. Yang diketahui atau patut disangka bahwa barang itu diperoleh karena
kejahatannya
d. Sekongkol
Ancaman hukuman maksimum 4 tahun penjara.
V. P E N U T U P
Hal hal yang belum diatur dalam Standard Operational Prosedure ( SOP ) Organisasi, Tugas
dan Tanggung Jawab Satuan pengamanan ( SATPAM ) ini akan diatur kemudian sesuai
dengan situasi dan kondisi yang berkembang.