DASAR
Umum
Satpam/security adalah suatu kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/badan usaha untuk
melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan dilingkungan/kawasan
kerjanya. Pengamanan fisik yaitu segala usaha dan kegiatan mencegah/mengatasi timbulnya ancaman
dan gangguan keamanan dan ketertiban dilingkungan instansi terkait secara fisik melalui kegiatan
pengaturan, penjagaan dan perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Pelaksanaan pengamanan dilakukan oleh satpam yang dikoordinir langsung oleh chief
security yang dibantu oleh komandan regu dalam melaksanakan tugas pengamanan selama 24 jam
dengan kekuatan personil yang disusun dalam sistem jaga shift.
MAKSUD DAN TUJUAN
Fungsi Satpam
Segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan kerja dan sekitarnya dari setiap
gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum (Preventive Role).
Peranan Satpam
Tugas-Tugas Satpam :
1. Mengawasi dan mencatat nama-nama Pegawai kantor yang keluar –masuk kantor
2. Mencatat nomor dan nama kendaraan serta dokumen pengiriman yang dibawa
3. Memeriksa barang/sisa angkutan yang masih terbawa oleh kendaraan tanpa dokumen
pengiriman
4. Memeriksa dan menjaga keamanan barang dilingkungan Perusahaan setiap jam dengan
peralatan ceklok control
5. Memeriksa dan mengawasi tenaga kerja yang melakukan ceklok absensi
6. Melakukan tindakan darurat pengamanan apabila terjadi kerusakan alat mesin yang
menyebabkan kebakaran
7. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati tempat-tempat yang
membahayakan/dilarang dimasuki kecuali petugas
8. Membukakan pintu gerbang pada saat ada kendaraan yang akan masuk atau keluar dari
Lingkungan Kerja
9. Memberikan buku tamu untuk diisi oleh tamu yang diteruskan kepada yang dituju
10. Melakukan body chek kepada semua Pegawai/tenaga kerja yang akan meninggalkan
kantor kecuali pimpinan dan tamu penting
11. Menegur mengingatkan dan melaporkan pengguna kendaraan (tenaga kerja dan Staf kantor)
yang tidak menggunakan peralatan keselamatan (helm untuk sepeda motor, sabuk pengaman
untuk pengemudi dan penumpang depan di mobil) kecuali tamu kantor
12. Melarang tenaga kerja keluar pada saat jam kerja kecuali ada ijin dari supervisor
13. Mengkoordinir penggunaan radio komunikasi guna kepentingan kantor maupun kepentingan
lapangan
14. Meminta dokumen pengiriman kepada semua kendaraan yang masuk dan keluar dari
Lingkungan Kerja untuk kemudian dicatat dan distempel yang kemudian diserahkan kepada
bagian yang berkepentingan
1. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN MEMEGANG TEGUH DISIPLIN, PATUH DAN TAAT
PADA PIMPINAN, JUJUR DAN BERTANGGUNG JAWAB
2. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA MENJAGA KEHORMATAN DIRI DAN
MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN SATUAN PENGAMANAN
3. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA WASPADA DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS SEBAGAI PENGAMAN DAN PENERTIB DILINGKUNGAN KERJA
4. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN SENANTIASA BERSIKAP TERBUKA, TIDAK
MENGANGGAP REMEH SESUATU YANG TERJADI DILINGKUNGAN KERJA
5. KAMI ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN ADALAH PETUGAS YANG TANGGUH DAN
SENANTIASA BERSIKAP ETHIS DALAM MENEGAKKAN PERATURAN
1. Bertanggung jawab kepada Direktur PT. Haleyora Powerindo, kepala Operasional PT. Haleyora
Powerindo serta Kepala Bidang BUJP dan Pimpinan Cabang (Manajer Cabang, Site Manajer,
Project Leader) atau keamanan seluruh area yang meliputi personil dan material
2. Menjalankan instruksi Pimpinan
3. Mengadakan Apel anak buah sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas
4. Membina anak buahnya
5. Mengawasi dan mengontrol tugas anak buahnya dilapangan (masin-masing pos) dan
memberikan arahan kalau ada hal-hal yang kurang sesuai/benar dalam pelaksanaan tugasnya
6. Mengecek kerapian dan kebersihan anak buahnya (pakaian, rambut, tidak memelihara
jambang/janggut)
7. Membuat laporan harian dalam buku mutasi dilampiri isian blanko parkir kendaraan hasil
patroli, penempatan anggota tertulis dan laporan kejadian bila ada
8. Menempatkan dan mengatur anak buahnya pada pos – pos yang telah ditentukan
9. Melaksanakan koordinasi yang baik dengan departemen lain dan aparat terkait lainnya
Pendidikan Dasar Keamanan yang harus dimiliki oleh setiap anggota security.
Metode : Dalam / Luar Kelas;
Tujuan : Menjadikan anggota security memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap
kerja yang profesional;
3. Peralatan
3.1. Komandan Regu (DANRU) bertanggung jawab menginventarisir dan merekap
Kelengkapan Peralatan Satuan Pengamanan dan melaporkan kepada Unit Kerja
setempat.
3.2. Unit Kerja menginformasikan data kelengkapan peralatan Satuan Pengamanan
kepada BUJP.
3.3. BUJP mengajukan Peralatan Satuan Pengamanan sesuai dengan data yang diterima
dari Unit Kerja apabila ada ketidaksesuaian / kekurangan.
4. TURJAWALI
4.1. Melakukan Pengaturan dan mencatat nomor polisi kendaraan yang keluar masuk
dan parkir kendaraan dilingkungan kerja.
4.2. Melakukan Penjagaan dilingkungan kerja.
4.3. Melakukan Pengawalan Aset (Karyawan/karyawati, barang berharga, uang dll)
dilingkungan kerja.
4.4. Melakukan Patroli dilingkungan kerja.
6. Patroli
Patroli dilaksanakan oleh 1(satu) orang atau lebih langsung dikendalikan dari Pos Security
dengan ketentuan sebagai berikut :
6.1. Setiap Petugas harus mencatat / mendata secara tertulis pada Formulir Kontrol yang
tersedia sebagai pertanggung jawaban Administrasi Tugas Patroli untuk dilaporkan
kepada Komandan Regu / Supervisor Security.
6.2. Selalu di ingat bahwa : Tugas utamanya adalah Tindakan Preventif
(pencegahan), sedangkan Tindakan Represif hanya terhadap kejadian-kejadian yang
tertangkap tangan dan Pelanggaran Tindak Pidana.
6.3. Tugas Dan-Ru dalam memonitor Patroli, bila terdapat hal-hal yang
memerlukan tindakan cepat / khusus pada malam hari segera hubungi Polsek / Koramil
terdekat sebagai Unsur Bantuan lainnya dan hubungi Group GA Manager atau
ADM / Kacab setempat.
6.4. Mengenal dan berusaha untuk mengetahui sumber-sumber gangguan yang selalu
menimbulkan kerawanan antara lain:
6.4.1. Tempat bahan bakar / gas, d1l.
6.4.2. Instalasi listrik dan mesin-mesin/Power Genset, Ruang AC.
6.4.3. Area parkir.
6.4.4. Gudang-gudang / Bengkel tempat penyimpanan material / spare-part.
6.4.5. Tempat kunci ruangan-ruangan Kantor, dan lain-lain.
6.5. Laluilah Route Patroli sepenuhnya dengan sikap waspada dan tanggap serta
kecepatan yang teratur antara lain:
6.5.1. Pergunakan mata dan telinga, dengan sebaik-baiknya.
6.5.2. Perhatikan dengan teliti daerah-daerah rawan.
6.5.3. Dalam ber-Patroli agar tidak menggunakan Route arah yang tetap.
6.6. Kenali kebiasaan yang sering terjadi didalam Area Gedung / parkir, karena dengan
mengenal kebiasaan, maka akan diketahui sasaran yang ganjil dan tidak beres.
6.7. Dalam hal harus mengambil tindakan, perhatikan Petaturan Perundang-
Undangan yang berlaku dengan tidak menyimpang dengan kebijaksanaan
Management Perusahaan Pengguna Jasa.
6.8. Patroli/tugas keliling harus dilaksanakan setiap saat secara terus-menerus (rutin)
6.9. Patroli harus dilakukan minimal satu jam sekali
6.7. Pada waktu patroli petugas harus selalu waspada, mengerti, mengetahui dan
menguasai keadaan daerah kerja/area lokasi, sehingga apabila terjadi hal-hal yang
ganjil atau tidak beres akan diketahui sasarannya
6.8. Siapkan dan pastikan semua perlengkapan patroli sebelumnya antara lain : Kunci
Control (mechine control), Senter, Pesawat radio Panggil (HT), Tongkat pemukul,
Borgol atu sesuai dengan kebutuhan.
6.9. Adapun tempat-tempat yang harus mendapatkan perhatian khusus (sementara
waktu) untuk di patrol antara lain : Pintu depan/masuk dan keluar, Pos Satpam
6.10. Dalam melakukan patroli agar tidak menggunakan rute yang tetap dan berhentilah
pada tempat-tempat tertentu
6.11. Pada saat salah seorang petugas jaga yang satu melakukan patroli, petugas jaga lain
harus tetap waspada ditempat jaganya masing-masing (pos tidak boleh ditinggalkan
dalam keadaan kosong dengan alasan apapun)
6.12. Setiap selesai melakukan patroli petugas jaga mencatat dalam buku monitoring
keamanan mengenai keadaan/situasi pada saat patroli pada waktu itu
6.13. Hal-hal lain mengenai area yang perlu dikontrol secara terus-menerus akan
diperbaharui sambil menunggu petunjuk dari pihak manajemen Perusahaan
7. Menerima Tamu
8.1. Segera angkat begitu telpon berdering (Telp tidak boleh berdering lebih dari 3x)
8.2. Berikan salam dengan mengucapkan “Selamat pagi/siang/sore Satpam perusahaan ada
yang bisa saya Bantu, dengan siapa kami bicara ?”
8.3. Setelah penelepon menyebutkan identitasnya kemudian menginginkan berbicara dengan
seseorang didalam, serta mengucapkan “Dengan (sebutkan sekali lagi nama dan
departemen dari untuk menghindari kesalahan orang yang dikehendaki ), mohon
ditunggu pak/bu
8.4. Segera hubungi orang yang dimaksud (tekan tombol “Hallo”) dan tekan nomor extention
yang dituju dengan mengucapkan “selamat pagi/siang/sore Pak/Bu Satpam jaga disini
ada telepon dari ………….(sebutkan identitas penelpon) bisa diterima Pak/Bu
8.5. Apabila sudah ada persetujuan, segera sambungkan telepon, dengan mengucapkan
“silahkan” kepada si penelpon
8.6. Apabila orang yang dikehendaki tidak ada ditempat atau keberatan menerima telepon
tersebut, segeralah berbicara dengan si penelpon dengan menutup sementara dan
kembali mengucapkan “maaf Pak/Bu ………..sedang tidak berada ditempat ada yang bisa
saya sampaikan ………….Baik Pak/Bu kami sampaikan terima kasih
8.7. Apabila si penelpon memberikan pesan, segera catat semua pesan dalam ”message list
form“ dan sampaikan saat orang yang dimaksud sudah berada ditempatnya
8.8. Semua telepon yang diterima harus dicatat dalam buku, ”message list form” dengan
mencatat : Siapa yang menelepon, dari mana, untuk siapa, isi berita kapan diterima
(tgl,hari,jam), dan yang menerima
8.9. Dalam menerima telepon suara harus jelas dan berwibawa, sehingga mudah didengar,
hindari kata-kata dan cara yang kurang sopan
8.10. Usahakan untuk senantiasa mencatat sernua pesan / pembicaraan dengan menulis :
10.1. Minimal 15 s/d 30 menit sebelum Serah Terima Tugas antar Shift
dilaksanakan, Petugas Shift yang baru naik Tugas sudah mempersiapkan diri.
10.2. Petugas melakukan Apel di dekat Pos, dilakukan Absensi, Pemeriksaan teliti mengenai
Perlengkapan dan Seragam serta Kerapihan antara lain Kebersihan Baju, Rambut, Kumis,
Jenggot, d1l.
10.3. Diharuskan bagi Petugas yang baru naik Tugas, jangan memasuki Ruang Jaga agar tidak
menggangu Petugas lama dalam menyelesaikan pekerjaannya dan untuk
menghindarkan kesan menggerombol dalam Pos.
10.4. Petugas melaksanakan Pembuatan Jadwal Penempatan Pos bagi Petugas baru yang
naik Tugas, selanjutnya Serah Terima dilakukan tepat pada waktunya, Petugas
melaksanakan Pengawasan. Serah Terima Petugas Pos.
10.5. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat Serah Terima Jaga antara lain:
10.5.1. Periksa barang Inventaris di Pos-Pos Jaga terutama Peralatan Pemadam
Kebakaran (APAR) dan Sarana Pos (Telepon/ Intercom, d1l).
10.5.2. Periksa Buku Jurnal dan formulir-formulir Tugas yang telah di isi oleh Petugas
sebelumnya (misalnya : Data-Data mobil inap, Laporan Kejadian, Laporan
barang keluar, Laporan mobil Operasioanal keluar, ijin ke~a/ renovasi dari
kontraktor, d1l).
10.5.3. Perhatikan apakah ada Instruksi dari Manajemen atau pesan-pesan yang harus
dilaksanakan.
10.6. Setelah Petugas Jaga baru menempati Pos masing-masing, dilarang
meninggalkan Pos apapun alasannya sebelum ada penggantinya
11.2. Dilaksanakan oleh Dan-Ru, atas Dasar Laporan langsung dari si-pengadu atau pesan
pengadu yang disampaikan melalui Petugas. Setiap Pelapor / Tamu harus di layani
dengan Ramah dan Sopan, jangan membuat kesan penolakan terhadap Laporan /
Pengaduan yang disampaikan dan tanggapilah dengan Bijaksana. serta penuh
perhatian.
11.3. Catat setiap Laporan / Pengaduan tersebut dalam Buku Laporan Kejadian atau bila
terdapat kasus, Laporan / Pengaduan yang harus ditulis pada Formulir Laporan
Kejadian yang telah ada sebagai Data dan Bahan argumentasi guna mempermudah
proses tindak lanjut.
11.4. Petugas harus menulis setiap Laporan / Pengaduan di Buku Mutasi / Jurnal yang ada
dalam setiap tugasnya, dengan mencantumkan : "Siapa, Apa, Bilamana, Dimana,
Berapa, Mengapa dan Bagaimana.
11.5. Bila terjadi hal-hal diluar kewenangan Petugas, maka segera lapor kepada Komandan
Regu atau Supervisor Security dan koordinasi dengan Pihak Group General Affair Manager
12. Menghadapi Demonstrasi Massa
13.1. Petugas Security bila mendapat informasi atau mengetahui adanya kebakaran, maka
bersama Security Pos terdekat segera konteks melalui HT / Telepon atau secara langsung
ke Komandan Regu / Supervisor Security / GA Manager atau ke Kacab / ADM di
masing-masing lokasi dan langsung memeriksa lokasi / lantai yang bersangkutan untuk
memastikan apakah benar-benar ada kebakaran sambil membawa APAR (fire extinguiser).
13.2. Pastikan apabila benda yang terbakar yaitu peralatan / instalasi listrik / kabel, jangan
gunakan air hydrant untuk pemadamannya karena air dapat dengan cepat meneruskan
aliran listrik
13.3. Gunakan APAR yang telah tersedia untuk usaha pemadaman dan laporkan kepada
Komandan Regu / Supervisor Security mengenai kondisi yang berlangsung untuk
dilaporkan kepada Pimpinan Perusahaan Pengguna Jasa sebagai Pimpinan Komando
Darurat, yang berhak memutuskan pelaksanaan Evakuasi Penghuni dan ke Group General
Affair Manager.
13.4. Usahakan bekerjasama dengan para Petugas Pemadarn Kebakaran selama
pemadaman, namun bila diperkirakan api tidak dikuasai, mengingat bahwa hubungan
telepon dan masalah lalu lintas akan memakan waktu segera minta di panggilkan Unit
Mobil Pemadam Kebakaran DPK DKI sekaligus Pemanggilan bantuan kepada Petugas
Polsek / Koramil setempat.
13.5. Semua unsur Petugas Pos, melaksanakan Fungsi Keadaan Darurat sesuai Tugas Pokok
masing-masing sesuai dengan Buku Petunjuk Teknis Latihan Kebakaran Gedung dan
Evakuasi Penghuni Gedung di area Perusahaan
13.6. Setelah mobil Pemadam tiba dilokasi Gedung, maka seluruh kendali berada ditangan
Petugas Pemadam, sedangkan Petugas Security bertindak sebagai Unsur Pembantu
untuk menunjukkan jalan terdekat menuju lokasi / lantai kebakaran dan usaha-usaha
pemadaman.
13.7. Selama kejadian berlangsung, usahakan komunikasi antara unsur Pimpinan dengan
unsur Petugas Pemadam tetap terlaksana, bila perlu melalui HT Petugas Security sehingga
sernua Petunjuk atau Instruksi lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
14.1. Biasanya hal tersebut Pihak peIaku akan memberitahukan ancamannya melalui telepon,
tindakan yang harus diambil adalah:
14.2. Melaporkan Berita ancaman tersebut kepada Supervisor Security untuk diteruskan kepada
Management Perusahaan.
14.3. Supervisor Security / Management akan menghubungi Pihak Kepolisian /
Satuan Gegana Polri bila terpaksa harus dilakukan.
14.4. Bila barang tersebut ditemukan, amankan dari jangkauan orang lain
14.5. Atas Perintah Management, maka instruksikan kepada seluruh Karyawan untuk
mcnjauhi Lokasi penemuan barang, bila terjadi didalam Gedung, maka seluruh
Karyawan segera dievakuasikan dengan tenang keluar Gedung.
14.6. Jauhkan benda berharga dari sekitar lokasi penemuan (mobil,dsb). Lingkari benda
tersebut dengan karung-karung berisi pasir.
14.7. Serahkan kepada Team Gegana Polri saat kedatangannya untuk aksi penjinakan
selanjutnya.
15. Menerima Laporan atau Pengaduan
15.1. Dilaksanakan oleh Dan-Ru, atas Dasar Laporan langsung dari si-pengadu atau pesan
pengadu yang disampaikan melalui Petugas. Setiap Pelapor / Tamu harus di layani
dengan Ramah dan Sopan, jangan membuat kesan penolakan terhadap Laporan /
Pengaduan yang disampaikan dan tanggapilah dengan Bijaksana. serta penuh
perhatian.
15.2. Catat setiap Laporan / Pengaduan tersebut dalam Buku Laporan Kejadian atau bila
terdapat kasus, Laporan / Pengaduan yang harus ditulis pada Formulir Laporan
Kejadian yang telah ada sebagai Data dan Bahan argumentasi guna mempermudah
proses tindak lanjut.
15.3. Petugas harus menulis setiap Laporan / Pengaduan di Buku Mutasi / Jurnal yang ada
dalam setiap tugasnya, dengan mencantumkan : "Siapa, Apa, Bilamana, Dimana,
Berapa, Mengapa dan Bagaimana.
15.4. Bila terjadi hal-hal diluar kewenangan Petugas, maka segera lapor kepada Komandan
Regu atau Supervisor Security dan koordinasi dengan Pihak Group General Affair Manager
16.1. Bagi anggota Satuan Pengamanan dalam mengawal tersangka yang tertangkap tangan
melakukan kejahatan, hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
16.2. Tahanan tersebut harus diborgol terlebih dahulu.
16.3. Bila tahanan 2 (dua) orang atau lebih, usahakan berjalan beriringan seperti orang berbaris.
16.4. Pengawalan dilakukan minimal 3 (tiga) Security Guard, bila tahanan lebih dari satu orang,
dengan formasi sebagai berikut :
16.4.1. Satu orang Security Guard berjalan di muka tahanan.
16.4.2. Satu orang Security Guard berjalan di belakang tahanan.
16.4.3. Kemudian yang satu berjalan di kanan atau di kiri tahanan.
16.5. Jangan biarkan tahanan berbicara dengan orang umum dan jangan singgah di suatu
tempat.
16.6. Apabila tahanan lebih dari satu orang jangan biarkan mereka berbicara dengan lainnya.
16.7. Apabila pengawalan tahanan menggunakan kendaraan, perlu diperhatikan :
16.7.1. Harus diborgol tangannya
16.7.2. Jangan mengawal tahanan di samping pengemudi
16.7.3. Jangan biarkan tahanan duduk sendirian
16.7.4. Sewaktu meninggalkan kendaraan, periksa apakah ada benda-benda yang
sengaja ditinggalkan oleh tahanan di dalam kendaraan.
16.8. Apabila pengawalan tahanan terpaksa menggunakan sepeda motor tahanan harus tetap
diborgol
17. PENGGUNAAN RADIO KOMUNIKASI (HT)
Sebelum penggunaan lakukan pengecekan baterai, lakukan pengecekan frekuensi yang sesuai dan
sudah di tentukan, Lakukan pengecekan fungsional alat komunikasi (Radio HT) dan penunjangnya.
17.1 Tekan tombol PTT (push to talk) kira-kira 2 detik kemudian baru bicara dan lepas tombol PTT ketika
selesai berbicara.
17.2Memanggil lawan bicara dengan menyebutkan nama atau callsign tujuan kemudian menyebutkan nama
atau callsign sendiri.
17.3Gunakan kata “GANTI” Setelah selesai berbicara.
17.4Tunggu hingga yang lain selesai bicara atau menyampaikan informasi.
17.5 Setiap melakukan komunikasi agar memberikan jeda atau spasi waktu untuk memberikan
kesempatan bagi yang lain.
17.6 Melakukan komunikasi dengan tertib secara bergiliran dengan memperhatikan urgensinya untuk
menghindari tabrakan percakapan dan gunakan bahasa yang baik dan benar.
17.7Atur jarak saat berbicara agar suara dapat tertangkap dengan jelas oleh microphone radio HT.
17.8 Posisikan Radio HT harus dalam posisi tegak pada saat melakukan komunikasi, jangan melakukan
komunikasi dengan melepas antena (tanpa antena) karena akan merusak komponen bagian dalam radio HT.
17.9 Hindari Radio HT dari percikan Air dan debu.
17.10 Perhatikan lubang microphone dan speaker agar tidak tertutup & perhatikan lubang jack DC input dan
lubang jack speaker out agar tertutup dan terhindar dari masuknya air dan debu.
17.11 Periksa baterai secara berkala, karena usia atau masa pakai baterai antara 1,5 tahun sampai 2 tahun bila
sudah melewati masa pakai baterai harus diganti baru.
17.12 Pengisian daya baterai (charge) dengan tegangan dan arus yang sesuai, pastikan baterai terisi penuh
dengan memperhatikan lampu indikator berwarna hijau pada desktop charger atau pada tampilan jumlah bar
penuh dalam display Radio HT, lalu lepas dari desktop charger atau tempat pengisian daya baterai.
17.13 Tidak disarankan pengisian daya baterai (Charge) dibiarkan terus menerus setelah indikator baterai sudah
menunjukan lampu hijau atau penuh, karena akan menurunkan masa pakai baterai dan akan merusak baterai.
17.14 Bersihkan Radio HT dari Debu atau kotoran lainya yang akan menggangu fungsi komunikasi
17.15 Simpan Radio HT di tempat yang terlindung dari sorotan langsung cahaya matahari, percikan air, paparan
debu atau material lain yang dapat mempengaruhi fungsi dan kerja Radio HT.
17.16 Hindari penyimpanan Radio HT dari tempat yang dapat mengganggu dan membahayakan atau merusak
kondisi Radio HT dan jauhkan dari benda yang mengandung medan magnet.
2. DOKUMEN TERKAIT
PELAFALAN ABJAD
* Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara * Opak Kendal Jepara : Kantor/Tempat Kerja
* Halong Pati : Hand Phone (HP) * Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
Kalpika Kebakaran
<-andromedaelroza * wayang = intel+serse <-dwahyuagung
3. REKAMAN TERKAIT
Jakarta, 1 Desember 2022
PLT Kadiv.
Pengendalian Operasi PLT Kepala BUJP
Direktur Utama
Ramaedi
Standar Operasional Prosedur
(SOP)
Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.01.00
PROSEDUR Revisi : 00
PEREKRUTAN SATUAN KEAMANAN Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 33 dari 44
1. TUJUAN
Untuk memaksimalkan Standar Satuan Pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup terhadap ketentuan yang telah ditentukan oleh KAPOLRI.
3. REFERENSI
3.1. UUD 1945.
3.2. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6. PERPOL No.4 2020
3.6.1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1. Prosedur Perekrutan Satuan Pengamanan
6.1.1. BUJP menginformasikan kepada Unit Kerja untuk melakukan
pemeriksaan kelengkapan persyaratan Penerimaan Satuan
Pengamanan.
6.1.2. BUJP menginstruksikan kepada Unit Kerja untuk melakukan
pemeriksaan kelengkapan persyaratan Penerimaan Satuan
Pengamanan.
6.1.3. Bagi calon karyawan yang direkomendasikan dari pihak yang
berkepentingan, harus dibuat dengan konsensus.
6.2. Persiapan Perekrutan Satuan Pengamanan
6.2.1. BUJP bersama Unit Kerja berkoordinasi dengan POLDA setempat
(apabila perlu).
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
-
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.02.00
PROSEDUR Revisi : 00
PEMBINAAN SATUAN KEAMANAN Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 35 dari 44
1. TUJUAN
Untuk memaksimalkan kinerja Satuan Pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 10 Desember 2007 yang merupakan
kegiatan prioritas Perusahaan pengelola Satuan Pengamanan.
3. REFERENSI
8.4. UUD 1945.
8.5. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
8.6. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi Pemolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
8.7. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra Penerapan Model
Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
8.8. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
8.9. PERPOL No.4 2020
8.9.1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai ketentuan Polri
wajib melakukan pelatihan satpam.
12. Setiap personil security yang akan ditempatkan dilokasi kerja telah
dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan sekurang-kurangnya 10
( sepuluh ) hari / 160 jam pelajaran.
Dengan konsep dan metode pembelajaran yang disusun dengan segala analisa
pemikiran yang baik, menghasilkan kurikulum pembelajaran yang sangat tepat
bagi siswa, didukung sarana dan prasarana belajar dan latihan yang sangat memadai
juga dididik oleh para instruktur yang berdedikasi tinggi, praktisi berpengalaman, para
cendikiawan dan professional dibidangnya juga oleh para Perwira Menengah POLRI
dan TNI.
Pendidikan Dasar Keamanan yang harus dimiliki oleh setiap anggota security.
Metode : Dalam / Luar Kelas;
Tujuan : Menjadikan anggota security memiliki pengetahuan, ketrampilan
dan
sikap kerja yang profesional;
Materi Diklat sebagai berikut:
1. Pengantar
a. Pengenalan LemDik;
b. Pola Kurikulum;
c. Peraturan Urusan Dalam;
d. Inter Personal Skill ( IPS );
2. Kesamaptaan
a. Pemeriksaan kesehatan;
b. Tes kesamapaan jasmani;
c. Mental, Fisik dan Disiplin;
3. Pembinaan Kepribadian
a. Etika Profesi;
b. Tugas pokok, fungsi dan peranan satpam ( TUPOKSIRAN );
4. Pengetahuan dan Keterampilan ( Teori )
a. Kewenangan kepolisian terbatas
b. Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli ( TURJAWALI );
c. Laporan Kejadian / Berita Acara Pemeriksaan ( BAP );
d. Pembuatan laporan/informasi;
e. Kemampuan memberikan pelayanan prima;
f. Psikologi masa;
g. Prinsip-prinsip Satpam;
h. Customer Service;
i. Pengetahuan Tata Tertib Lalu-Lintas (TATIB LALIN);
j. Deteksi Dini Ancaman Bom;
5. Pengetahuan dan Keterampilan ( Teori & Praktek )
a. Beladiri Praktis ( Aikido );
b. Pengenalan bahan peledak, barang berharga dan latihan menembak
( Optional );
c. Pengetahuan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya;
d. Penggunaan tongkat polri dan borgol ( Dril Borgol & Tongkat ); e.
Pengetahuan peraturan baris berbaris dan penghormatan (PBB); f.
Bahasa inggris (conversation );
g. Pengetahuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan ( K3 )
h. Pengetahuan dasar komunikasi radio dan peralatan security ( HT / CCTV /
dll );
i. Tindakan pertama di tempat kejadian perkara ( TPTKP ); j.
Penangkapan dan penggeledahan;
k. Pemadam Kebakaran;
6. Perundang-Undangan
a. Kapita selekta hukum (KUHP, KUHAP dan peraturan lain sesuai dengan
kebutuhan);
b. Hak asasi manusia ( HAM ); 7.
Lain-lain
a. Latihan teknis;
b. Pembekalan/Ceramah;
c. Upacara buka/Tutup latihan;
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.03.00
PROSEDUR Revisi : 00
PERALATAN SATUAN KEAMANAN Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 38 dari 44
1. TUJUAN
Untuk memenuhi Standar kelengkapan peralatan Satuan Pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 10 Desember 2007 yang merupakan
standar peralatan Satuan Pengamanan.
3. REFERENSI
3.1. UUD 1945.
3.2. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6. PERPOL No.4 2020
3.6.1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1. Komandan Regu (DANRU) bertanggung jawab menginventarisir dan
merekap Kelengkapan Peralatan Satuan Pengamanan dan melaporkan
kepada Unit Kerja setempat.
6.2. Unit Kerja menginformasikan data kelengkapan peralatan Satuan
Pengamanan kepada BUJP.
6.3. BUJP mengajukan Peralatan Satuan Pengamanan sesuai dengan data yang
diterima dari Unit Kerja apabila ada ketidaksesuaian / kekurangan.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Surat Edaran Direksi / SK DIR
7.2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
8. REKAMAN TERKAIT
8.1. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.04.00
PROSEDUR Revisi : 00
TURJAWALI SATUAN KEAMANAN Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 40 dari 44
1. TUJUAN
Untuk memaksimalkan tugas Standar Satuan Pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 10 Desember 2007 yang merupakan
tugas utama Satuan Pengamanan.
3. REFERENSI
3.1. UUD 1945.
3.2. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6. PERPOL No.4 2020
3.6.1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1. Satuan Pengamanan.
6.1.1. Melakukan Pengaturan dan mencatat nomor polisi kendaraan yang
keluar masuk dan parkir kendaraan dilingkungan kerja.
6.1.2 Melakukan Penjagaan dilingkungan kerja.
6.1.3. Melakukan Pengawalan Aset (Karyawan/karyawati, barang berharga,
uang dll) dilingkungan kerja.
6.1.4. Melakukan Patroli dilingkungan kerja.
6.1.5 Mencatat keluar masukknya material
6.1.6 Mencatat keluar masuknya tamu.
6.2. Unit Kerja.
6.2.1. Memantau kinerja seluruh Satuan Pengamanan di Unit Kerjanya
masing-masing.
6.2.2. Menginformasikan segala sesuatunya kepada BUJP.
6.3. BUJP.
6.3.1. Mengevaluasi Kinerja dan Kegiatan Satuan Pengamanan.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Laporan Unit Kerja
8. REKAMAN TERKAIT
8.1. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.05.00
PROSEDUR Revisi : 00
EVALUASI KINERJA SATUAN KEAMANAN Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 42 dari 44
1. TUJUAN
Untuk mempermudah pemantauan kinerja Satuan Pengamanan dalam setiap
bulan, sehingga target kinerja Satuan Pengamanan dapat terpenuhi sesuai
dengan keinginan Manajemen dan User, serta meningkatkan kualitas satuan
pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini merupakan target Pelayanan Terbaik (Service Exelent) terhadap
User.
3. REFERENSI
3.1. UUD 1945.
3.2. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6. PERPOL No.4 2020
3.6.1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1. PENERIMAAN LAPORAN KINERJA
6.1.1. Anggota Satuan Pengamanan melaporkan hasil pekerjaan kepada
Komandan Regu (DANRU).
6.1.2. Komandan Regu (DANRU) merekap semua laporan Anggota Satuan
Pengamanan dalam Form yang sudah disiapkan oleh BUJP.
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
8.1. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.06.00
PROSEDUR Revisi : 00
PATROLI PERUSAHAAN Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 44 dari 44
1. TUJUAN
Untuk menjaga dan memeriksa secara rutin dan berkala melalui patroli keamanan
perusahaan
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup mulai dari patroli seluruh tempat dan ruangan yang ada di
perusahaan sampai proses pencatatan hasil patroli .
3. REFERENSI
3.1. UUD 1945.
3.2. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6. PERPOL No.4 2020
3.6.1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
Patroli dilaksanakan oleh 1(satu) orang atau lebih langsung dikendalikan dari
Pos Security dengan ketentuan sebagai berikut :
6.1. Setiap Petugas harus mencatat / mendata secara tertulis pada Formulir
Kontrol yang tersedia sebagai pertanggung jawaban Administrasi Tugas
Patroli untuk dilaporkan kepada Komandan Regu / Supervisor Security.
6.2. Selalu di ingat bahwa : Tugas utamanya adalah Tindakan
Preventif (pencegahan), sedangkan Tindakan Represif hanya terhadap
kejadian-kejadian yang tertangkap tangan dan Pelanggaran Tindak Pidana.
6.3. Tugas Dan-Ru dalam memonitor Patroli, bila terdapat hal-hal
yang memerlukan tindakan cepat / khusus pada malam hari segera hubungi
Polsek / Koramil terdekat sebagai Unsur Bantuan lainnya dan hubungi
Group GA Manager atau ADM / Kacab setempat.
6.4. Mengenal dan berusaha untuk mengetahui sumber-sumber gangguan
yang selalu menimbulkan kerawanan antara lain:
6.4.1. Tempat bahan bakar / gas, d1l.
6.4.2. Instalasi listrik dan mesin-mesin/Power Genset, Ruang AC.
6.4.3. Area parkir.
6.4.4. Gudang-gudang / Bengkel tempat penyimpanan material /
spare-part.
6.4.5. Tempat kunci ruangan-ruangan Kantor, dan lain-lain.
6.5. Laluilah Route Patroli sepenuhnya dengan sikap waspada dan tanggap
serta kecepatan yang teratur antara lain:
6.5.1. Pergunakan mata dan telinga, dengan sebaik-baiknya.
6.5.2. Perhatikan dengan teliti daerah-daerah rawan.
6.5.3. Dalam ber-Patroli agar tidak menggunakan Route arah yang tetap.
6.6. Kenali kebiasaan yang sering terjadi didalam Area Gedung / parkir,
karena dengan mengenal kebiasaan, maka akan diketahui sasaran yang ganjil
dan tidak beres.
6.7. Dalam hal harus mengambil tindakan, perhatikan Petaturan
Perundang-Undangan yang berlaku dengan tidak menyimpang dengan
kebijaksanaan Management Perusahaan Pengguna Jasa.
6.8. Patroli/tugas keliling harus dilaksanakan setiap saat secara terus-menerus
(rutin)
6.9. Patroli harus dilakukan minimal satu jam sekali
6.7. Pada waktu patroli petugas harus selalu waspada, mengerti, mengetahui
dan menguasai keadaan daerah kerja/area lokasi, sehingga apabila terjadi
hal-hal yang ganjil atau tidak beres akan diketahui sasarannya
6.8. Siapkan dan pastikan semua perlengkapan patroli sebelumnya antara
lain : Kunci Control (mechine control), Senter, Pesawat radio Panggil (HT),
Tongkat pemukul, Borgol atu sesuai dengan kebutuhan.
6.9. Adapun tempat-tempat yang harus mendapatkan perhatian khusus
(sementara waktu) untuk di patrol antara lain : Pintu depan/masuk dan
keluar, Pos Satpam
6.10. Dalam melakukan patroli agar tidak menggunakan rute yang tetap dan
berhentilah pada tempat-tempat tertentu
6.11. Pada saat salah seorang petugas jaga yang satu melakukan patroli,
petugas jaga lain harus tetap waspada ditempat jaganya masing-masing
(pos tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan kosong dengan alasan
apapun)
6.12. Setiap selesai melakukan patroli petugas jaga mencatat dalam buku
monitoring keamanan mengenai keadaan/situasi pada saat patroli pada
waktu itu
6.13. Hal-hal lain mengenai area yang perlu dikontrol secara terus-menerus akan
diperbaharui sambil menunggu petunjuk dari pihak manajemen
Perusahaan
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
8.1. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.07.00
PROSEDUR Revisi : 00
MENERIMA TAMU Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 47 dari 44
1. TUJUAN
Standard Operasional Prosedur (SOP) ini disusun dengan tujuan untuk
memandu dalam melakukan aktivitas penerimaan tamu di perusahaan.
2. LINGKUP
2.1 Standar Operasional Prosedur ini mencakup mulai dari
penyambutan awal kepada tamu sampai tamu meninggalkan area
perusahaan.
2.2 Standar Operasional Prosedur ini berlaku sejak ditetapkan dan
akan diupdate dari waktu ke waktu.
3. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
3.1 Kepala Divisi Pengendalian Operasi PT Haleyora Powerindo Kantor
Pusat
3.2 Kepala BUJP PT Haleyora Powerindo Kantor Pusat
3.3 Koordinator Satuan Pengaman PT Haleyora Powerindo
3.4 Anggota Satuan Pengaman PT Haleyora Powerindo
6. URAIAN PROSEDUR
1. Berikan penghormatan.
2. Tegur dengan sopan: ”Selamat … Bapak / ibu, ada yang dapat saya
bantu?”
3. Arahkan tamu sesuai dengan keperluannya.
4. Untuk yang di Posko :
a. Sapa tamu dengan sopan dan ramah, tanyakan keperluan dan mau
bertamu siapa serta apakah sudah ada janji atau belum.
b. Konfirmasikan dengan yang dituju, bisa ditemui atau tidak.
c. Berikan penjelasan dengan sopan dan ramah jika yang dituju tidak
bersedia ditemui.
d. Bila ingin bertemu dengan pimpinan, konfirmasi dulu dengan
sekretaris yang bersangkutan, serta apakah sudah ada janji atau
belum dan apakah yang bersangkutan bersedia ditemui.
5. Mengarahkan seluruh pegawai dan atau tamu wajib mencuci tangan
pada fasilitas yang telah disediakan di luar pintu masuk dan tetap
memperhatikan physical distancing saat dalam antrian
6. Setelah tamu mencuci tangan dengan benar, lakukan pengecekan suhu
pada alat yang telah disediakan.
7. Suhu tubuh di bawah 37,5°C dapat memasuki area HPI, suhu di atas
37,5°C tidak diijinkan memasuki area penjagaan (diminta untuk pulang
dan/atau disarankan untuk memeriksakan diri).
8. Memastikan seluruh pegawai dan atau tamu diwajibkan selalu
menggunakan masker selama melakukan kegiatan.
9. Berikan sapaan terlebih dahulu dengan sikap ramah, sopan santun
simpatik, pada sikap berdiri dengan telapan tangan ditempelkan pada
dada kiri dan mengucapkan “selamat pagi/siang/sore, ada yang bisa
dibantu pak/bu.
10. Setelah tamu memberikan tujuan dan kartu identitasnya segera
catat pada buku tamu dan berikan kartu visitor, selanjutnya
persilahkan tamu duduk diruang tunggu yang telah disediakan
11. Segera menghubungi pertelepon orang yang dituju tersebut dengan
mengucapkan : “selamat pagi/siang/sore, petugas jaga disini ada tamu
yang ingin menemui Bapak/Ibu …………….dari…….
12. Apabila orang/staf yang dituju mempunyai sekretaris, sekretaris
tersebut harus dihubungi dan diberitahukan adanya tamu
13. Apabila sudah ada konfirmasi orang yang dituju akan diterima
diruang kerja,ruang tamu, atau masih disuruh menunggu segera
konfirmasikan kepada tamu tersebut
14. Antar/berilah petunjuk mengenai lokasi yang harus dituju tempat
tamu diterima dan mintalah tamu untuk mengisi buku tamu dan
berilah tanda visitor kepada tamu tersebut
15. Dalam keadaan tertentu yang disebut oleh pimpinan, petugas, jaga
wajib mengantar/mengawal tamu sampai dengan resepsionis, misal :
16. Tamu tersebut adalah Pejabat tinggi dari suatu instansi pemerintah
17. Tamu tersebut adalah karyawan yang mempunyai masalah
kepegawaian
18. Ucapkan terima kasih saat tamu akan meninggalkan kantor dan
mintalah kembali kartu visitor
7. DOKUMEN TERKAIT
- Buku Tamu
8. REKAMAN TERKAIT
8.1. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2 Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.08.00
PROSEDUR Revisi : 00
MENERIMA TELEPON Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 50 dari 44
1. TUJUAN
Untuk membuat standar penerimaan telepon sambungan dari dalam perusahaan
ataupun luar perusahaan
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup mulai dari penerimaan telepon, pencatatan sampai
menutup telepon
3. REFERENSI
a. UUD 1945.
b. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
c. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
d. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
e. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
f. PERPOL No.4 2020
g. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai ketentuan
Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
1. Segera angkat begitu telpon berdering (Telp tidak boleh berdering lebih dari
3x)
2. Berikan salam dengan mengucapkan “Selamat pagi/siang/sore Satpam
perusahaan ada yang bisa saya Bantu, dengan siapa kami bicara ?”
3. Setelah penelepon menyebutkan identitasnya kemudian menginginkan
berbicara dengan seseorang didalam, serta mengucapkan “Dengan (sebutkan
sekali lagi nama dan departemen dari untuk menghindari kesalahan orang
yang dikehendaki ), mohon ditunggu pak/bu
4. Segera hubungi orang yang dimaksud (tekan tombol “Hallo”) dan tekan
nomor extention yang dituju dengan mengucapkan “selamat pagi/siang/sore
Pak/Bu Satpam jaga disini ada telepon dari ………….(sebutkan identitas
penelpon) bisa diterima Pak/Bu
5. Apabila sudah ada persetujuan, segera sambungkan telepon, dengan
mengucapkan “silahkan” kepada si penelpon
6. Apabila orang yang dikehendaki tidak ada ditempat atau keberatan menerima
telepon tersebut, segeralah berbicara dengan si penelpon dengan menutup
sementara dan kembali mengucapkan “maaf Pak/Bu ………..sedang tidak
berada ditempat ada yang bisa saya sampaikan ………….Baik Pak/Bu kami
sampaikan terima kasih
7. Apabila si penelpon memberikan pesan, segera catat semua pesan dalam
”message list form“ dan sampaikan saat orang yang dimaksud sudah berada
ditempatnya
8. Semua telepon yang diterima harus dicatat dalam buku, ”message list form”
dengan mencatat : Siapa yang menelepon, dari mana, untuk siapa, isi berita
kapan diterima (tgl,hari,jam), dan yang menerima
9. Dalam menerima telepon suara harus jelas dan berwibawa, sehingga mudah
didengar, hindari kata-kata dan cara yang kurang sopan
10. Usahakan untuk senantiasa mencatat sernua pesan / pembicaraan dengan
menulis :
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
8.1. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.09.00
PROSEDUR Revisi : 00
PENGISIAN BUKU Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 53 dari 44
1. TUJUAN
Untuk membuat standar pengisian buku
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup pengisian buku tamu dan buku telepon.
3. REFERENSI
a. UUD 1945.
b. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
c. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi Pemolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
d. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra Penerapan
Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
e. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
f. PERPOL No.4 2020
g. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai ketentuan Polri
wajib melakukan pelatihan satpam.
c. Buku Mutasi
a. Buku untuk mencatat setiap keadaan atau situasi pada lingkungan
kerja, yang berisi catatan –catatan : Hari Tanggal, Jam Patroli,
Keterangan, Buku Amino, Tanda tangan petugas, Buku Mutasi
b. Buku untuk mencatat setiap keadaan detik demi detik dilingkungan
kerja, yang berisi catatan-catatan :
Kolom I : Nomor
Kolom II : Hari
Kolom III : Tanggal
Kolom IV : Waktu
Kolom V : Kejadian-kejadian dilingkungan kerja
Kolom VI : Nama Petugas
Kolom VII : Keterangan
Kolom VIII : Serah terima kepada Petugas Shif berikutnya
d. Buku Inventaris
Buku untuk mencatat kelengkapan peralatan pendukung pekerjaan
yang berisi :
Kolom I : Nomor
Kolom II : Hari
Kolom III : Tanggal
Kolom IV : Waktu
Kolom V : Barang-barang dan atau peralatan kerja pendukung
Kolom VI : Nama Petugas
Kolom VII : Keterangan
Kolom VIII : Serah terima kepada Petugas Shif berikutnya
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
8.1. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.04.00
PROSEDUR Revisi : 00
PENGATURAN PARKIR Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 57 dari 44
1. TUJUAN
Untuk membuat Standar penerimaan tamu Satuan Pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tanggal 5 Juni 2020 yang merupakan tugas utama
Satuan Pengamanan.
3. REFERENSI
3.1. UUD 1945.
3.2. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6. PERPOL No.4 2020
3.6.1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1. Tamu harus dilayani agar merasa nyaman dan kepentingannya terpenuhi dengan
baik
6.2. Dipasang tanda tamu wajib lapor
6.3. Tamu wajib lapor ke petugas Satuan Pengamanan
6.4. Apabila tamu menggunakan kendaraan, petugas mengarahkan ketempat parkir
yang telah disediakan
6.5. Petugas Satuan Pengamanan wajib menyeleksi tamu-tamu yang berhubungan
dengan perusahaan dengan sopan santun
6.6. Memperlakukan tamu dengan sopan santun, ramah tetapi tegas, sehinggan
tercipta kenyamanan dan rasa aman
6.7. Tamu diarahkan untuk mengisi buku tamu yang telah disediakan di meja
pelayanan
6.8. Tamu dimohon untuk menitipkan kartu identitas (KTP atau SIM) yang masih
berlaku dan diberikan kartu tamu/visitor pass serta dipasang di baju tamu
6.9. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, petugas Satuan Pengamanan
hanya diperbolehkan menerima identitas tamu berupa KTP dan SIM yang masih
berlaku, kartu nama dan ID Card lainnya tidak diperbolehkan
6.10.Sampaikan informasi mengenai tamu (Nama, Perusahaan, tujuan/kepentingan,
jumlah tamu) kepada pegawai yang dituju
6.11.Dilarang memberikan informasi pegawai yang dituju sebelum dikonfirmasi
(tamu dipersilahkan untuk menunggu diruang tunggu)
6.12.Sampaikan kepada tamu mengenai informasi setelah dikonfirmasi (pegawai
yang dituju sedang keluar, sedang online atau sedang tidak berada ditempat dll)
6.13.Melakukan pengawalan/diantar ketempat yang dituju
6.14.Pastikan pegawai yang tuju mengetahui bahwa ada tamu yang menunggu
6.15.Tamu tidak diperbolehkan/dilarang keras berkeliaran diarea perkantoran tanpa
izin dari Manajemen
6.16.Tamu diberikan blanko Surat Pengantar Tamu (Visitor Slip) untuk diserahkan ke
pegawai yang dituju
6.17.Pada saat tamu keluar, apabila membawa barang yang mencurigakan maka
Petugas Satuan Pengamanan wajib mempertanyakan perihal barang yang
dibawa, menghubungi pegawai yang dituju dan memeriksanya
6.18.Pada saat tamu hendak keluar tamu wajib melaporkan kembali bahwa
kepentingannya sudah selesai
6.19.Tamu wajib mengembalikan kartu tamu/visitor pass dan petugas Satuan
Pengamanan harus mengembalikan kartu identitas tamu
6.20.Prosedur ini wajib ditaati oleh Petugas Satuan Pengamanan dan Tamu
6.21.Apabila Tamu tidak mengidahkan prosedur yang berlaku maka Petugas Satuan
Pengamanan memiliki wewenang penuh untuk tidak mengizinkan tamu masuk
area
6.2. Unit Kerja.
6.2.1. Memantau kinerja seluruh Satuan Pengamanan di Unit Kerjanya masing-
masing.
6.2.2. Menginformasikan segala sesuatunya kepada BUJP.
6.3. BUJP.
6.3.1. Mengevaluasi Kinerja dan Kegiatan Satuan Pengamanan.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Laporan Unit Kerja
8. REKAMAN TERKAIT
8.1. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.09.00
PROSEDUR Revisi : 00
PENGAWALAN TAHANAN Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 60 dari 44
1. TUJUAN
Untuk membuat standar Pengawalan Tahanan
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup tata cara melakukan pengawalan tahanan
3. REFERENSI
3.1 UUD 1945.
3.2 U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3 Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi Pemolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4 Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra Penerapan
Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5 Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6 PERPOL No.4 2020
1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai ketentuan
Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
8.3. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.4. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.09.00
PROSEDUR Revisi : 00
SERAH TERIMA PERGANTIAN SHIFT Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 62 dari 44
1. TUJUAN
Untuk membuat standar Serah Terima Penggantian Shift Satuan Pengamanan
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup tata cara melakukan Serah Terima Penggantian Shift
3. REFERENSI
3.1 UUD 1945.
3.2 U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3 Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi Pemolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4 Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra Penerapan
Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5 Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6 PERPOL No.4 2020
1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai ketentuan
Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
8.5. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.6. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.09.00
PROSEDUR Revisi : 00
MENERIMA LAPORAN ATAU PENGADUAN Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 64 dari 44
1. TUJUAN
Untuk membuat standar Serah Terima Penggantian Shift Satuan Pengamanan
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup tata cara melakukan Serah Terima Penggantian Shift
3. REFERENSI
1. UUD 1945.
2. U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3. Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
4. Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
5. Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
6. PERPOL No.4 2020
1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
8.7. Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.8. Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.09.00
PROSEDUR Revisi : 00
Mengeluarkan / Memasukkan Barang dari Edisi : 02
dan ke Gedung Kantor Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 66 dari 44
1. TUJUAN
Untuk membuat standar mengeluarkan/memasukkan barang dari dan ke Gedung
kantor
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup tata cara mengeluarkan/memasukkan barang dari dan ke
Gedung kantor
3. REFERENSI
3.1 UUD 1945.
3.2 U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3 Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi Pemolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4 Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra Penerapan
Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5 Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6 PERPOL No.4 2020
1. Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai ketentuan
Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1 Sebagai bentuk perwujudan Pelayanan Pengelola Gedung kepada
seluruh Karyawan / Tamu Perusahaan, maka tindakan Preventif
pengantaran derni Keamanan semua barang yang akan di masukan atau
dikeluarkan ke atau dari Area Lingkungan Kantor di atur dengan Sistem
sebagai berikut :
6.1.1 Barang yang akan dibawa masuk ke Gedung, khususnya barang
milik Suplier / Kontraktor di luar Area Perusahaan harus disertai
dengan Dokumen Barang, sehingga sewaktu barang tersebut akan
dibawa keluar kembali oleh Suplier/kontraktor yang
bersangkutan, tidak perlu menempuh Prosedur Internal yang
berlaku.
6.1.2 Untuk semua barang yang akan di bawa keluar relatifitasnya
adalah barang-barang milik Perusahaan yang bersifat tertentu
misalnya alat-alat Elektronik : Komputer, TV, Furniture, d1l.
harus dilengkapi dengan Dokumen Barang yang Sah, yaitu telah di
tanda tangani oleh Pejabat yang berwenang menandatangani
Formulir Barang Keluar sesuai dengan data-data Pejabat dan
contoh tanda tangan yang telah dikirimkan kepada Group General
Affair Manager atau Kacab / ADM di masing-masing Area
Perusahaan Pengguna Jasa.
6.1.3 Penyimpangan terhadap hal-hal tersebut (point 10.7.1.2), perlu
untuk dicurigai dan Petugas segera mengkonfirmasikan kepada
Manajemen atau Group General Affair Manager atau Kacab / ADM
di masing-masing Area dengan pengarahan menggunakan Prosedur
Ijin Pengeluaran Barang yang berlaku di Perusahaan.
6.1.4 Bila terjadi pemaksaan barang keluar oleh orang kurang jelas
segera laporkan kepada Management atau General Affair
Manager atau Kacab / ADM dimasing masing Area untuk di
konfirmasikan langsung kepada Pembawa barang / yang
bersangkutan, agar prosedumya ditempuh dan untuk sementara
barang ditahan sampai ada Perintah lebih lanjut dari Management
atau General Affair Manager atau Kacab / ADM di masing
masing Area Perusahaan.
6.2 Dilaksanakan oleh Dan-Ru, atas Dasar Laporan langsung dari si-pengadu atau
pesan pengadu yang disampaikan melalui Petugas. Setiap Pelapor / Tamu harus
di layani dengan Ramah dan Sopan, jangan membuat kesan
penolakan terhadap Laporan / Pengaduan yang disampaikan dan
tanggapilah dengan Bijaksana. serta penuh perhatian.
6.3 Catat setiap Laporan / Pengaduan tersebut dalam Buku Laporan Kejadian atau
bila terdapat kasus, Laporan / Pengaduan yang harus ditulis pada Formulir
Laporan Kejadian yang telah ada sebagai Data dan Bahan argumentasi guna
mempermudah proses tindak lanjut.
6.4 Petugas harus menulis setiap Laporan / Pengaduan di Buku Mutasi / Jurnal
yang ada dalam setiap tugasnya, dengan mencantumkan : "Siapa, Apa,
Bilamana, Dimana, Berapa, Mengapa dan Bagaimana.
6.5 Bila terjadi hal-hal diluar kewenangan Petugas, maka segera lapor kepada
Komandan Regu atau Supervisor Security dan koordinasi dengan Pihak Group
General Affair Manager
7. DOKUMEN TERKAIT
-
8. REKAMAN TERKAIT
8.1 Form Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
8.2 Form Rekapitulasi Evaluasi Kinerja Satuan Pengamanan
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.02.00
PROSEDUR Revisi : 00
MENGHADAPI DEMONSTRASI Edisi : 02
MASSA/P E N Y E B A R A N Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
PEMFLETYANG BERSIFAT
: 69 dari 44
SARA(SUKU AGAMA DAN RAS) Halaman
1. TUJUAN
Untuk memaksimalkan kinerja Satuan Pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 10 Desember 2007 yang merupakan
kegiatan prioritas Perusahaan pengelola Satuan Pengamanan.
3. REFERENSI
3.1 UUD 1945.
3.2 U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3 Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4 Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5 Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6 PERPOL No.4 2020
3.7 Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1 Bersikap tenang dan waspada
6.2 Adakan Pengamatan dan Pencatatan yang perlu, segera laporkan
kepada Komandan Regu / Supervisor Security / Management untuk
diteruskan kepada Pihak Kepolisian / Koramil terdekat.
6.3 Segera blokir Pintu Masuk Utama, dan Pintu Keluar Area Kantor
Perusahaan
6.4 Seluruh Karyawan / Tamu yang berada di Area Kantor diperintahkan
untuk tetap berada didalam Area, guna mencegah teradinya
keributan akibat kemarahan demonstrasi.
6.5 Tetap tenang, jangan beraksi berlebihan agar tidak memancing
kemarahan demonstrasi.
6.6 Siapkan buka pintu halaman belakang untuk Evakuasi Karyawan,
bila diperlukan.
6.7 Bila mereka memasuki Area Gedung, adakan Pencegahan dengan
Kemampuan yang ada dan atas Petunjuk Supervisor Security /
Management Perusahaan.
6.8 Amankan / ambil semua tulisan-tulisan ataupun pamflet-pamflet
yang disebarkan dan bersama Aparat adakan penangkapan terhadap
orang-orang yang menyebarkan tulisan / pamflet tersebut termasuk
Barang Bukti untuk Pengusutan pihak Kepolisian / Koramil.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Surat Edaran Direksi / SK DIR
7.2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
7.3. Jadwal (Schedule)
8. REKAMAN TERKAIT
-
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.02.00
PROSEDUR Revisi : 00
TATA CARA PENANGGULANGAN BAHAYA Edisi : 02
REBAKARAN Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 71 dari 44
1. TUJUAN
Untuk memaksimalkan kinerja Satuan Pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 10 Desember 2007 yang merupakan
kegiatan prioritas Perusahaan pengelola Satuan Pengamanan.
3. REFERENSI
3.1 UUD 1945.
3.2 U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3 Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi
Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4 Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra
Penerapan Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5 Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6 PERPOL No.4 2020
3.7 Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1 Petugas Security bila mendapat informasi atau mengetahui adanya
kebakaran, maka bersama Security Pos terdekat segera konteks melalui
HT / Telepon atau secara langsung ke Komandan Regu / Supervisor
Security / GA Manager atau ke Kacab / ADM di masing-masing lokasi
dan langsung memeriksa lokasi / lantai yang bersangkutan untuk
memastikan apakah benar-benar ada kebakaran sambil membawa APAR
(fire extinguiser).
6.2 Pastikan apabila benda yang terbakar yaitu peralatan / instalasi listrik /
kabel, jangan gunakan air hydrant untuk pemadamannya karena air
dapat dengan cepat meneruskan aliran listrik
6.3 Gunakan APAR yang telah tersedia untuk usaha pemadaman dan
laporkan kepada Komandan Regu / Supervisor Security mengenai
kondisi yang berlangsung untuk dilaporkan kepada Pimpinan
Perusahaan Pengguna Jasa sebagai Pimpinan Komando Darurat, yang
berhak memutuskan pelaksanaan Evakuasi Penghuni dan ke Group
General Affair Manager.
6.4 Usahakan bekerjasama dengan para Petugas Pemadarn Kebakaran
selama pemadaman, namun bila diperkirakan api tidak dikuasai,
mengingat bahwa hubungan telepon dan masalah lalu lintas akan
memakan waktu segera minta di panggilkan Unit Mobil Pemadam
Kebakaran DPK DKI sekaligus Pemanggilan bantuan kepada Petugas
Polsek / Koramil setempat.
6.5 Semua unsur Petugas Pos, melaksanakan Fungsi Keadaan Darurat sesuai
Tugas Pokok masing-masing sesuai dengan Buku Petunjuk Teknis Latihan
Kebakaran Gedung dan Evakuasi Penghuni Gedung di area Perusahaan
6.6 Setelah mobil Pemadam tiba dilokasi Gedung, maka seluruh kendali
berada ditangan Petugas Pemadam, sedangkan Petugas Security
bertindak sebagai Unsur Pembantu untuk menunjukkan jalan terdekat
menuju lokasi / lantai kebakaran dan usaha-usaha pemadaman.
6.7 Selama kejadian berlangsung, usahakan komunikasi antara unsur
Pimpinan dengan unsur Petugas Pemadam tetap terlaksana, bila perlu
melalui HT Petugas Security sehingga sernua Petunjuk atau Instruksi
lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Surat Edaran Direksi / SK DIR
7.2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
7.3. Jadwal (Schedule)
8. REKAMAN TERKAIT
-
DOKUMEN INTERGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN DAN K3
Nomor : HPI.P.OPR.BJP.P.02.00
PROSEDUR Revisi : 00
MENANGANI ANCAMAN BOM Edisi : 02
Tanggal Terbit : 01-11-2016
Tanggal Revisi : 30—9-2021
Halaman : 73 dari 44
1. TUJUAN
Untuk memaksimalkan kinerja Satuan Pengamanan.
2. LINGKUP
Prosedur ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tanggal 5 Agustus 2020 tentang Pam Swakarsa
yang merupakan kegiatan prioritas Perusahaan pengelola Satuan Pengamanan.
3. REFERENSI
3.1 UUD 1945.
3.2 U.U. No. 2 TH 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3.3 Perkap No. 7 Th 2008 ttg Pedoman Dasar Strategis dan Implementasi Pemolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
3.4 Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 Tgl 13 Oktb 2005 ttg Jakstra Penerapan
Model Polmas Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
3.5 Perkap no 3 Th 2015 ttg Pemolisian Masyarakat
3.6 PERPOL No.4 2020 tentang Sistem Manajemen Pengamanan
3.6.1 Kelompok profesi pengemban kepolisian terbatas direkrut sesuai
ketentuan Polri wajib melakukan pelatihan satpam.
7 DOKUMEN TERKAIT
7.1. Surat Edaran Direksi / SK DIR
7.2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
7.3. Jadwal (Schedule)
8 REKAMAN TERKAIT
-
1. TUJUAN
Sebagai panduan penggunaan alat komunikasi berupa Radio Handy Talky untuk
menyampaikan dan mendapatkan informasi dengan benar agar tujuan
koordinasi dan komunikasi dapat tercapai dengan baik dan efektif.
2. LINGKUP
Meliputi tata cara dan petunjuk penggunaan radio HT sebagai fasilitas komunikasi
3. REFERENSI
-
PLT Kadiv.
Pengendalian Operasi PLT Kepala
BUJP
Direktur Utama
Ramaedi
81