Post Operating Procedures (PSO), PSO ini terdiri dari beberapa Standard Operating Procedure (SOP) atau
Prosedur Kerja, SOP adalah petunjuk untuk melakukan suatu tugas tertentu.
Dengan adanya SOP, maka terdapat suatu keseragaman pola atau cara didalam melakukan suatu tugas
tertentu, dengan melaksanakan tugas sesuai SOP maka diharapkan tugas dapat dilaksanakan dengan
benar, mencapai tujuan/berhasil dan selamat.
SOP dapat dirubah / dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan di suatu pos jaga. SOP
harus tertulis, terdata dan ditandatangani oleh user/klien dan penanggungjawab keamanan (Kepala
Satpam). Setiap anggota yang bertugas wajib memahami SOP yang berlaku di area kerjanya.
3. Pelaksanaan patroli harus tercatat (Jam Keberangkatan, jam pulang, hasil penemuan, dsb).
4. Patroli area dilaksanakan sesuai dengan arahan Komandan Regu, periksa semua pos, lakukan
pemeriksaan kunci – kunci pintu, jendela, lampu – lampu, (Kalau dibutuhkan : genset, AC, Boiler, dll)
dinding pembatas area perusahaan.
5. Petugas Patroli area yang menemukan suatu kejanggalan atau kecurigaan diwajibkan langsung
menghubungi Pos security untuk berkoordinasi dan / atau meminta bantuan.
6. Patroli ke dalam area kantor / area produksi dilaksanakan apabila sudah ada ijin / perintah dari user.
7. Petugas patroli apabila menemukan karyawan yang melanggar tata tertib perusahaan, agar
menegur karyawan ybs dan mencatat identitasnya, lalu melaporkan ke Kepala Bagian / Shift ybs atau
melaporkan nya ke HRD dengan melampirkan Berita Acara Kejadian.
8. Petugas Patroli harus menanyakan kepentingan / keperluan orang – orang yang tidak dikenal yang
berada dalam lingkungan areal patroli / areal kawasan.
3. Setelah mempergunakan kunci – kunci, anggota security harus segera menyimpannya ke Kotak
kunci agar tidak terjadi kelalaian, kunci terbawa – bawa oleh anggota.
4. Kunci – kunci yang tersimpan harus terdata.
5. Orang yang berhak mempergunakan kunci – kunci tersebut harus tercatat dan diketahui oleh
petugas security.
6. Pengambilan dan penyimpanan kunci – kunci harus sepengetahuan dan ditandatangani oleh
Komandan Regu.
7. Buku laporan (mutasi) keluar/masuk kunci – kunci harus terpisah peruntukannya.
8. Security harus mengetahui apabila ada penggandaan kunci – kunci.
9. Anak kunci yang tidak ada di dalam kotak penyimpanan dan tidak terdata keluar di dalam buku
mutasi, harus segera dipertanggungjawabkan keberadaannya, berada dimana?, oleh siapa?, atas
perintah dan/atau ijin siapa?, mengapa?. Semuanya harus tercatat di dalam buku mutasi kunci dan
ditandatangani oleh Danru Shift jaga yang bertugas saat kejadian.
10. Apabila anak kunci dinyatakan hilang, maka harus dilakukan penyelidikan dan segera melaporkan ke
user untuk pengajuan penggantian kunci / gembok yang anak kuncinya hilang.
11. Pelanggaran terhadap prosedur ini akan dikenakan sangsi disiplin yang tegas.
3. Anggota security ditugaskan untuk mengingatkan karyawan yang lupa / tidak melaksanakan peng-
absen-an.
4. Security ditugaskan untuk melarang karyawan yang melakukan peng-absen-an bagi karyawan lain
(titip absen).
5. Anggota security dapat mengatur jarum jam / memprogram penunjuk waktu mesin absensi apabila
diperlukan dan ditugaskan oleh user.
6. Pengecualian pelaksanaan prosedur ini berlaku sesuai dengan instruksi dari user / klien.
4. Anggota memeriksa bagian dalam (Ruang kaki pengemudi) dan memeriksa bak kendaraan.
5. Apabila menemukan barang yang mencurigakan agar memeriksa dan memastikan bahwa barang
tersebut bukan milik perusahaan / sudah mendapat ijin.
Prosedur :
1. Anggota meminta ijin untuk melakukan procedure pemeriksaan dengan ramah.
2. Pemeriksaan Kendaraan dimulai dari sisi kanan kendaraan
3. Anggota membuka pintu pengemudi dan melakukan pemeriksaan visual :
a. Dashboard depan
b. Perhatikan tempat dudukan kemudi , radio tape, dan laci-laci. Apabila semuanya tampak normal dan
standar, maka dapat dinyatakan aman / bersih.
c. Bagian kaki / Bawah kursi
d. Perhatikan ruang kosong di bawah kemudi / dashboard, kabin kemudi, kabin penumpang.
e. Perhatikan ruang kosong antara dek / lantai dengan kursi penumpang dan kemudi di bagian depan
dan belakang.
f. Dashboard belakang (sedan)
g. Pemeriksaan pada ruang kosong antara sandaran jok belakang dengan kaca belakang.
4. Membuka pintu penumpang
5. Petugas mengamati bagian dalam kendaraan, bila didalam kendaraan ada penumpang, pemeriksa
mengambil jarak sekitar 50cm untuk menghindari keberatan dari penumpang. Amati dengan seksama isi
serta bentuk bagian dalam kendaraan.
6. Membuka pintu bagasi, perhatikan hal - hal berikut:
a. Lapisan penutup: dinding samping bagasi, penutup ruang ban cadangan.
b. Kotak peralatan dan benda lainnya.
7. Memeriksa dengan Inspection Mirror:
a. Bagian bawah depan.
b. Bagian bawah mesin.
c. Bagian bawah belakang.
d. Memutar ke depan lagi.
8. Khusus :
a. Pemeriksaan meliputi perlengkapan yang terletak pada rangka (chasis) dan dek bawah yang tidak
terlihat oleh mata.
b. Perhatikan dengan teliti apakah ada hal yang mencurigakan dan janggal? Misalnya, kabel tambahan
atau alat distributor listrik ganda.
c. Pemeriksaan dengan metal detector hanya dilakukan apabila dalam pemeriksaan visual ditemukan
benda ganjil / mencurigakan, mintalah dengan sopan kepada pengemudi/penumpang untuk
menjelaskan.
d. Dilarang untuk memeriksa dan membuka sendiri isi bungkusan yang mencurigakan. Mintalah
dengan sopan kepada pembawa / pemilik barang untuk membuka sendiri dan menjelaskan kepada
petugas.
12. Seluruh pelanggaran dari petunjuk teknis protap penggunaan radio komunikasi ini akan dikenakan
sangs
STANDARD OPERATING PROCEDUR (SOP) ANGGOTA SATPAM (Bagian 2 : Tugas Pelayanan )
STANDARD OPERATING PROCEDUR (SOP) ANGGOTA SATPAM
(Bagian 2 : Tugas Pelayanan )
Oleh : Doddy Hidayat, SE.
Pada Bagian I kita telah membahas mengenai SOP Tugas Rutin Satpam, pada Bagian II ini kita akan
membahas tentang Tugas Pelayanan yang dilakukan oleh anggota Satpam di area.
Tugas pelayanan harus dipastikan berjalan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan agar kualitas
pelayanan dapat dipenuhi. SOP pelayanan yang dilaksanakan oleh anggota Satpam adalah, sbb :
c. Segera bukakan pintu dengan menggunakan tangan kiri dan tunggu sampai pimpinan keluar dari
kendaraan.
d. Tutup pintu kendaraan dengan perasaan, tidak boleh menutup pintu dengan keras.
e. Apabila pimpinan membawa tas atau map, segera sampaikan ijin untuk membawakan tas atau map
tsb, dengan mengucapkan : “Mohon ijin, biar kami yang bawa”.
f. Segera ikuti pimpinan sampai di depan kantor/ruangan dan mohon ijin masuk ruangan untuk
meletakan tas/map.
g. Setelah selesai, ucapkan mohon ijin kembali dan segera kembali ke pos jaga.
2. Pada saat pimpinan akan keluar kantor :
a. Satpam mempersiapkan diri dengan sikap sempurna berdiri tegap di depan kantor/ruangan kantor,
pada saat pimpinan keluar segera melaksanakan penghormatan dan mengucapkan salam.
b. Antarkan ke kendaraan dan bukakan pintu penumpang sebelah kanan, setelah pimpinan duduk,
pintu ditutup dengan perasaan dan tidak boleh ditutup dengan keras.
c. Segera sikap sempurna dan laksanakan penghormatan sampai kendaraan lewat.
d. Apabila pimpinan membawa tas/map, pada saat pimpinan keluar ruangan mohon ijin untuk
membawakan tas/map. Ketika pimpinan sudah duduk di kendaraan maka tas/map disampaikan kepada
pimpinan dengan mengucapkan mohon petunjuk dimana meletakan tas/map.
3. Apabila hujan / panas terik :
a. Satpam sudah mempersiapkan diri dengan payung terbuka.
b. Pada saat pimpinan keluar, payung dipegang dengan tangan kiri, laksanakan penghormatan, pada
saat pimpinan akan masuk ke kendaraan, payung berada di tangan kanan, posisi payung merapat dan
payung agak condong ke depan menuju ke pintu kendaraan.
c. Bukakan pintu dan tutupkan setelah pimpinan masuk.
d. Berdiri di samping kendaraan, laksanakan penghormatan, tunggu sampai pimpinan lewat.
STANDARD OPERATING PROCEDUR (SOP) ANGGOTA SATPAM (Bagian 3 : Penanganan Kejadian )
STANDARD OPERATING PROCEDUR (SOP) ANGGOTA SATPAM
(Bagian 3 : Penanganan Kejadian )
Oleh : Doddy Hidayat, SE.
Tugas seorang anggota Satpam adalah melaksanakan pengamanan di area kerjanya, setiap hari akan
menghadapi masalah dan kejadian yang berhubungan dengan keamanan dan ketertiban area.
Anggota Satpam harus siap dan sigap bertindak menyelesaikan masalah - masalah keamanan yang
timbul. SOP ini dibuat untuk memastikan anggota Satpam dapat bertindak dengan benar ketika
menghadapi suatu kejadian.
3. Laporkan kepada atasan langsung dan manajemen perusahaan untuk meminta petunjuk.
4. Segera buat Berita Acara Kejadian (BAK) atau kronologis kejadian.
5. Amankan Buku Mutasi, Buku Patroli, Buku Catatan Kunci, rekaman CCTV.
6. Laporkan kepada pihak kepolisian apabila diperintahkan oleh user.
5. Apabila mereka menolak dan melakukan perlawanan, segera lakukan tindakan represif dan segera
laporkan kepada pihak berwajib bahwa anggota telah melakukan penangkapan.
6. Catat semua kejadian untuk dibuatkan Berita Acara Kejadian.
SOP – TP 306 : Menemukan Kerusakan Mesin / Asset Klien
Pokok : Apabila menemukan kerusakan mesin / asset klien, segera laporkan ke pihak yang
berkepentingan.
Prosedur :
1. Datangi lokasi kerusakan untuk verifikasi.
2. Catat kronologis kejadian / informasi – informasi mengenai kejadian.
3. Laporkan ke pihak yang berkepentingan.
4. Buatkan Berita Acara Kejadian.