Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN SATPAM DAN TUPOKSIRAN SATPAM

Ketika kita memilih suatu profesi tentu saja kita harus


mengerti apa pekerjaan yang harus dilakukan, baik itu
guru, dokter, polisi, pilot, tukang bangunan, pedagang,
marketing, dll.
Begitu juga dengan profesi Satpam, apabila kita berniat
untuk menjadi seorang satpam profesional, atau kita
mau berkarir di bidang pengamanan, maka yang
pertama kali kita harus mengerti dan fahami adalah
Pengertian, Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Satpam.
Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik,
seorang petugas Satpam wajib memahami Tugas pokok,
fungsi Satpam, serta peran seorang petugas Satpam.
Apabila seorang Anggota Satpam mengetahui dan
memahami pengertian dari Satpam, maka ia akan
mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan Tugas
Pokok Satpam dan dapat membantu penegakan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sejarah Terbentuknya Satpam
Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa
Polisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam menciptakan
masyarakat dan lingkungan yang aman dan tertib, hal
inilah yang mendorong terbentuknya satpam di
Indonesia. Kapolri (ketika itu dijabat Jenderal Polisi

(Purn) Prof. DR. Awaloedin Djamin ) mengeluarkan Surat


Keputusan Kapolri; No. SKEP/126/XII/1980 tertanggal
30 Desember 1980 Tentang Pola Pembinaan Satuan
Pengamanan.
Selanjutnya, pada 30 Desember 1993, Polri
mengukuhkan Jenderal Polisi (Purn) Prof. DR.
Awaloedin Djamin menjadi Bapak Satpam dan
menetapkan hari lahirnya Satpam Indonesia pada
tanggal 30 Desember.
Seiring dengan berjalannya waktu, Satpam dituntut
untuk lebih profesional baik dari segi struktur organisasi,
perencanaan, tanggungjawab, prosedur, proses dan
SDM nya, maka dikeluarkanlah Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia No 24 Tahun
2007 Tanggal 10 Desember 2007 mengenai Sistem
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan
dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah.
Pengertian Satpam
Satuan Pengamanan yang selanjutnya disingkat Satpam
adalah satuan atau kelompok petugas yang dibentuk
oleh instansi/badan usaha untuk melaksanakan
pengamanan dalam rangka menyelenggarakan
keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya (Peraturan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2007 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan

Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga


Pemerintah, BAB I, Pasal 1, Ayat 6).
Satuan atau kelompok, ini berarti seorang Satpam bisa
bertugas menempati Pos Penjagaan seorang diri atau
berkelompok, kalau berkelompok berarti harus ada yang
memimpin, bisa itu Kepala Satpam, Komandan Regu
(Danru) atau anggota senior (yang dituakan).
Sedangkan yang dimaksud dengan kata Petugas
mengandung arti bahwa Satpam adalah masyarakat
biasa yang telah dididik dan dilatih dalam bidang
keamanan. Dididik dan dilatih di Lembaga Pendidikan
atau BUJP yang telah memenuhi syarat. Dan setelah
selesai mengikuti pendidikan mendapat ijazah Satpam
resmi dari POLDA setempat.
Banyak orang yang mengaku petugas keamanan tetapi
tidak pernah mengikuti pendidikan Satpam Gada
Pratama, Gada Madya atau Gada Utama. Maka di
lapangan Satpam yang belum mengikuti pendidikan
seperti itu tidak kompeten karena tidak punya ilmu
kesatpaman.
Anggota Satpam yang bertugas mengamankan area,
maka ia harus membawa Kartu Tanda Anggota (KTA)
Satpam, cara medapatkan KTA dengan mengurusnya di
POLDA setempat dan melampirkan Sertifikat Satpam.

Jadi kalau tidak punya KTA di pastikan Satpam tersebut


belum mengikuti pendidikan dasar satpam atau belum
resmi jadi satpam.
Perusahaan Pengelola Satpam
Perusahaan adalah suatu badan yang melakukan
kegiatannya berorientasi komersial yang beroperasi di
wilayah Republik Indonesia. Sedangkan
Instansi/lembaga Pemerintah adalah organisasi
pemerintah selain Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang
berorientasi pada fungsi pelayanan masyarakat, yang
menyelenggarakan Satuan Pengamanan.
Perusahaan yang bisa mendidik dan menyalurkan
Satpam adalah Badan Usaha Jasa Pengamanan yang
selanjutnya disingkat BUJP. BUJP adalah perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak
di bidang penyediaan tenaga pengamanan, pelatihan
keamanan, kawal angkut uang/barang berharga,
konsultasi keamanan, penerapan peralatan keamanan,
dan penyediaan satwa untuk pengamanan.
Tujuan Pengamanan
Aman adalah suatu keadaan yang BEBAS DARI
GANGGUAN, BEBAS DARI ANCAMAN DAN BEBAS
DARI RESIKO.
Gangguan dan ancaman bisa berasal dari dalam dan

luar area. Dari dalam seperti : penggelapan (Pencurian


oleh karyawan, penghilangan, korupsi, dll), sabotase
(perusakan, dll), penggunaan asset tanpa hak, dll. Dari
luar seperti pencurian, perampokan, perampasan,
premanisme, penyerobotan, demo massa, kerusuhan,
dll.
Resiko apa saja yang bisa terjadi di tempat kerja? Yaitu
resiko kecelakaan, keadaan darurat, bencana alam, dll.
Melaksanakan pengamanan di Pos Jaga atau tempat
kerja, yang dimaksud dengan tempat kerja adalah setiap
ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap dimana kegiatan usaha dan fungsi pelayanan
publik berlangsung serta terdapat sumber-sumber
ancaman dan gangguan keamanan baik fisik maupun
non fisik di dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Satpam mengemban tugas kepolisian terbatas baik
secara area kerja maupun kewenangannya.
Tugas Pokok Satpam
Maksud dari Tugas Pokok adalah :
Suatu kewajiban yang harus dikerjakan
Pekerjaan yang merupakan tanggungjawab
Perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi
mencapai suatu tujuan.

Tugas Pokok Satpam adalah Menyelenggarakan


keamanan dan ketertiban di lingkungan/tempat kerjanya
yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel,
informasi dan pengamanan teknis lainnya (Perkapolri
No 24 Tahun 2007, BAB III, Pasal 6, Ayat 1).
Menyelenggarakan mengandung arti :
1. Mengurus dan mengusahakan sesuatu (seperti
memelihara, memiara, merawat).
2. Melakukan atau melaksanakan (perintah, peraturan,
rencana).
3. Menunaikan atau menyampaikan (maksud, tugas
kewajiban).
4. Mengurus dan memperhatikan (kepentingan, usaha,
perkara).
5. Mengadakan, mengatur, dan mengurus (pesta,
pertunjukan, pameran, dsb).
Pengamanan Fisik adalah segala usaha dan kegiatan
untuk mencegah / mengatasi timbulnya ancaman dan
gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan suatu
instansi / proyek / badan usaha secara fisik melalui
kegiatan pengaturan, penjagaan dan perondaan serta
kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing instansi / proyek / badan usaha yang
bersangkutan.
Objek yang diamankan-ditertibkan pada saat

pengamanan fisik, adalah :


1. Asset : Benda bergerak benda tidak bergerak,
gedung, harta benda, dll.
2. Personil : Klien, Atasan, manajemen, Nasabah,
Konsumen, Supplier, Pengunjung, Tamu, Rekan, dll.
3. Informasi : No Tlp pribadi staff, keberadaan staff,
proses produksi, kekuatan pengamanan, data-data
perusahaan, dll.
Yang dimaksud dengan tertib adalah :

Teratur, menurut aturan, rapi.

Sopan, dengan sepatutnya.

Aturan, peraturan yang baik.


Fungsi Satpam
Apa yang dimaksud dengan Fungsi? Fungsi berarti :
Manfaat
Kegunaan
Kegunaan atau Fungsi Satpam adalah Melindungi dan
mengayomi lingkungan/tempat kerjanya dari setiap
gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan
tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya.
(Perkapolri No 24 Tahun 2007, BAB III, Pasal 6, Ayat 2).
Yang dimaksud dengan melindungi adalah : menjaga
atau menyelamatkan supaya terhindar dari ancaman,
gangguan dan marabahaya. Sedangkan yang dimaksud

dengan mengayomi adalah memelihara atau


memayungi.
Untuk lebih jelasnya, Melindungi adalah upaya fisik
sedangkan Mengayomi adalah, seorang Satpam harus
mampu memberikan rasa aman bagi orang-orang yang
ada di sekitarnya.
Untuk bisa menegakan peraturan dan tata tertib,
seorang Satpam harus memiliki Sikap dan Tampang
Satpam yang baik.
Peranan Satpam
Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengemban
fungsi kepolisian terbatas, Satpam berperan sebagai:
unsur pembantu pimpinan organisasi, perusahaan
dan/atau instansi/ lembaga pemerintah, pengguna
Satpam di bidang pembinaan keamanan dan ketertiban
lingkungan/tempat kerjanya;
unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan peraturan
perundang-undangan serta menumbuhkan kesadaran
dan kewaspadaan keamanan (security mindedness dan
security awareness) di lingkungan/tempat kerjanya.
( Perkapolri No 24 Tahun 2007, BAB III, Pasal 6, Ayat 2).
Yang dimaksud dengan pembinaan adalah segala
usaha, kegiatan dan pekerjaan untuk membimbing,

mendorong, mengarahkan, menggerakan termasuk


kegiatan koordinasi, untuk ikut serta secara aktif
menciptakan, memelihara dan meningkatkan ketertiban
dan keamanan bagi diri dan lingkungan kerjanya.
Untuk menegakan peraturan perundang-undangan serta
menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan
(security mindedness dan security awareness), seorang
anggota Satpam pertama-tama harus tunduk dan tidak
melanggar peraturan perundang-undangan (Termasuk
peraturan Lalu lintas).
Di dalam melaksanakan tugasnya, Satpam memiliki
kewenangan untuk penegakan peraturan dan tata tertib
karena Satpam merupakan pembantu pimpinan.

Referensi :
a. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan
dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah.
b. Sumber sumber lain dari internet

Anda mungkin juga menyukai