MAT E R I

TUGAS POKOK, FUNGSI SATPAM

& PERANAN SATUAN PENGAMANAN
 TUGAS POKOK, FUNGSI SATPAM

Sasaran Pelatihan

Agar petugas satuan pengamanan memahami tugas

pokok, fungsi dan peranannya dalam mengamankan
lingkungan/kawasan kerjanya sebagai wujud partisipasi
warga dalam pembinaan dan pengembangan Sistem
Keamanan dan ketertiban Masyarakat (Siskamtibmas)
Swakarsa.
A. Pengertian
1. Satuan Pengamanan (Satpam) adlh satuan kelompok
petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha
untuk melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka
menyelenggarakan keamanan swakarsa
dilingkunggan/kawasan kerjanya.

2. Pengamanan fisik adalah segala usaha dan kegiatan

mencegah/mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan
keamanan dan ketertiban dilingkungan satuan
instansi/proyek/badan usaha secara fisik melalui kegiatan
pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (turjawali)
yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
instansi/proyek/badan usaha yang bersangkutan.
B. Tugas Pokok Satpam
menyelenggarakan keamanan dan ketertiban
dilingkungan/kawasan kerjanya yang meliputi aspek
pengamanan fisik, personel, informasi serta pengamanan
teknis lainnya.

C. Fungsi Satpam
melindungi dan mengamankan lingkungan/kawasan kerjanya
dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta
pelanggaran peraturan perundang-undangan (umumnya
preventif)
D. Peranan Satpam
Satuan Pengamanan sebagai pengemban fungsi kepolisian
terbatas, dalam melaksanakan tugasnya berperan sebagai :
1. unsur pembantu pimpinan instansi /badan usaha
dibidang keamanan dan ketertiban dilingkungan/kawasan
kerjanya.
2. Unsur pembantu POLRI dalam pembinaan keamanan
dan ketertiban, penegakan peraturan perundang-
undangan serta menumbuhkan kesadaran dan
kewaspadaan keamanan (security mindedness dan security
awareness) dilingkungan/kawasan kerjanya.
E. Landasan dan Pedoman
landasan konstitusional dari satuan pengamanan adalah pasal
3 ayat (1) huruf c Undang-undang republik indonesia No. 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang tersebut,
Satuan Pengamanan merupakan salah satu unsur
pengembangan fungsi kepolisian terbatas dalam bentuk
pengamanan yang diadakan atas kemauan, kesadaran dan
kepentingan masyarakat sendiri (pengamanan swakarsa) yang
kemudian memperoleh pengukuhan dari POLRI.
unsur-unsur lain pengemban fungsi kepolisian terbatas :
1. Kepolisian Khusus (Polsus)
2. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
 PERBEDAAN POLSUS DAN SATPAM
POLSUS SATPAM
TUGAS MENEGAKKAN PERATURAN MENYELENGGARAKAN KAM
PERUNDANG-UNDANGAN & TIB
DIBIDANGNYA DILINGKUNGAN/KAWASAN
KERJA KHUSUSNYA
PENGAMANAN FISIK

PERSONEL PEGAWAI NEGERI/PEJABAT YG OLEH PEGAWAI NEGERI ATAU

ATAU KUASA KHUSUS UNDANG- BUKAN PEGAWAI NEGERI
UNDANG DIBERI WEWENANG (SWASTA)
KEPOLISIAN TERBATAS

WEWENANG MEMILIKI WEWENANG KEPOLISIAN MEMILIKI WEWENANG

PREVENTIF & REPRESIF TERBATAS MEMBANTU KEPOLISIAN
DIBIDANGNYA DILINGKUNGAN/KAWASAN
KERJANYA

YANG BERWENANG PEJABAT YG BERWENANG PIMPINAN INSTANSI/BADAN

MENGANGKAT MENURUT UNDANG-UNDANG USAHA &
DIBIDANGNYA BERKOORDINASI/KONSULTAS
I DENGAN POLRI SETEMPAT
Pengertian ‘dibantu’ sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 UU No. 2 Tahun
2002 dalam lingkup pelaksanaan fungsi kepolisian berupa bantuan yang
bersifat fungsional, dan tidak bersifat struktural /hierarkhis.
Pedoman pelaksanaan tugas satuan pengamanan terkait dengan kewenangan
kepolisian terbatas yang dimilikinya meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat :
a. Pre-emptif
berperan aktif dalam mengantisipasi dan menanggulangi setiap gejala
kerawanan yang dapat membawa dampak negatif, dengan cara
mencermati setiap gejala awalnya.
b. Preventif
segala usaha mencegah/mengatasi secara berbatas timbulnya
ancaman/gangguan keamanan dan ketertiban.
c. Represif
berbentuk tindakan penegakan hukum menurut cara yang diatur undang-
undang.
Pengertian ‘terbatas’ dalam kewenangan Kepolisian yang
dimiliki oleh Satpam adalah :
 hanya memiliki kewenangan dalam lingkup kuasa
tempat (territoir gebied/rumite gebied) secara fisik
dilingkungan/kawasan kerjanya;
 hanya dalam keadaan tertangkap tangan, bila terjadi
pelanggaran atau tidak ditaatinya peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
 TERTANGKAP TANGAN
adalah tertangkapnya seseorang :
 Pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau
 Dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu
dilakuka, atau
 Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai
orang yang melakukannya, atau
 Apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang
diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak
pidana yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya, atau
 Turut melakukan, atau
 Membantu melakukan tindak pidana itu.
F. Kegiatan Satuan Pengamanan
Disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan, dan lingkungan
masing-masing instansi /proyek/badan usaha yg bersangkutan
sebagai penjabaran dari fungsi Satpam, maka dalam
melaksanakan tugasnya Satpam melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Mengadakan pengaturan, dengan maksud menegakkan
tata tertib yang berlaku dilingkungan kerjanya, khususnya
yg menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas
lain yg diberikan oleh pimpinan instansi/ proyek/badan
usaha, seperti
a. pengaturan tanda pengenal karyawan, dan kontraktor;
b. Pengaturan penerimaan tamu;
c. Pengaturan parkir kendaraan.
2. Melaksanakan penjagaan, dengan maksud mengawasi
masuk dan keluarnya orang dan barang serta kendaraan,
dan mengawasi keadaan-keadaan atau hal-hal yang
mencurigakan di sekitar tempat tugasnya.
3. melakukan patroli/perondaan disekitar kawasan
kerjanya menurut rute dan waktu tertentu, dengan maksud
mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap segala
sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya yang
dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan
gangguan, serta mengatur kelancaran lalu lintas di luar
lingkungan/kawasan kerjanya.
4. mengadakan pengawalan uang/barang bila diperlukan
dan disesuaikan dengan kebutuhan instansi/proyek/badan
usaha.
5. Mengambil langkah-langkah/tindakan sementara bila
terjadi sesuatu tindak pidana, dengan :
a. Mengamankan tempat kejadian perkara (TPK);
b. Menangkap/memborgol pelaku (hanya dalam hal
tertangkap tangan)
c. Menolong Korban;
d. Melaporkan/meminta bantuan kepolisian
setempat.
6. Memberikan tanda-tanda bahaya/keadaan darurat
melalui alat-alat alarm dan kode-kode/isyarat tertentu bila
terjadi kebakaran, bencana alam, atau kejadian-kejadian
lain yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda,
serta memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan.
 SANKSI BUJP
(Pasal 81)
1. Wilayah kegiatan dari
BUJP ditentukan dlm
surat izin operasional 1. BUJP yg tdk membuat laporan setiap
badan usaha yg semester sebagaimana dimaksud dlm
diterbitkan. pasal 61 ayat (1) huruf c, selama 2 kali
2. Surat izin operasional berturut-turut, dikenakan sanksi berupa
BUJP berlaku utk teguran.
jangka waktu 1 (satu) 2. BUJP yg tdk memperpanjang Surat Izin
tahun bagi izin baru, Operasional sebagaimana dimaksud dlm
dan 2 (dua) tahun bagi Pasal 66 ayat (2), dlm jangka waktu 3
izin perpanjangan. bulan setelah masa berlaku Surat Izin
Operasional berakhir, dikenakan sanksi
pembekuan Surat Izin Operasional.
3. Apabila dlm jangka waktu 3 bulan setelah
penetapan sanksi pembukaan Surat Izin
Operasional sebagaimana dimaksud pd
ayat (2), BUJP tdk mengajukan
perpanjangan Surat Izin Operasional,
maka dikenakan sanksi pembatalan Surat
Izin Operasional.
PERAN SATUAN PENGAMANAN
DALAM PENGAMANAN AREA
INDUSTRI
PENDAHULAN.
1. SATUAN PENGAMANAN HANYA DAPAT MENJALANKAN TUGAS WEWENANGNYA DIWILAYAH
ATAU DI KAWASAN KERJANYA DALAM ARTIAN BAHWA SATUAN PENGAMANAN TIDAK BERHAK
MELAKUKAN TUGAS DILUAR LINGKUNGAN/KAWASAN KERJANYA. SEPERTI YANG KITA KETAHUI
BERSAMA BAHWA SITUASI HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA BEBERAPA TAHUN BELAKANGAN INI
DIWARNAI DENGAN MARAKNYA GEJALA KEBEBASAN BERSERIKAT, DEMOKRATISASI, ISUE HAK
AZASI MANUSIA, MENYEBABKAN SEMAKIN KOMPLEKNYA MASALAH-MASALAH DIBIDANG
HUBUNGAN INDUSTRIAL.
2. KONDISI INI MENUNTUT PENANGANAN YANG SUNGUH-SUNGGUH DARI BERBAGAI PIHAK YANG
TERKAIT AGAR PERUBAHAN YANG TERJADI DAPAT LEBIH TERARAH MENUJU TATANAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG LEBIH BAIK DENGAN KEHIDUPAN PEKERJA SEHINGGA TUNTUTAN
DIBIDANG KETENAGAKERJAAN DAPAT DIWUJUDKAN.
3. UNTUK MENGANTISIPASI PERUBAHAN STRATEGIS DIBIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL HARUS
BERJALAN SECARA CEPAT DENGAN DI IRINGI DENGAN PENINGKATAN KUALITAS DAN
PROFESIONAL. PELAKU HUBUNGAN INDUSTRIAL DIMAKSUD YAITU KARYAWAN/SECURITY,
PENGUSAHA SERTA PEMERINTAH DALAM POSISI DAN KOMPETENSINYA MASING – MASING. HAL
INI DIMAKSUDKAN AGAR SELALU MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERUBAHAN SEHINGGA TIDAK
KETINGGALAN TERHADAP PERKEMBANGAN SITUASI YANG BERGERAK DENGAN CEPAT.
PERAN SATPAM DLM MENGAMANKAN TERJADINYA PERSELISIHAN
KERJA DIPERUSAHAAN
1. TUGAS SATPAM ADL MENYELENGGARAKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN
DILINGKUNGAN/KAWASAN KERJANYA TERMASUK DIDALAMNYA APABILA TERJADI
PERSELISIHAN KERJA DILINGKUNGAN PERUSAHAAN AGR TDK MENGGANGGU
KEAMANAN DAN KETERTIBAN DLM LINGKUNGAN/KAWASAN KERJA, TDK BERSIFAT
ANARHKIS, TDK MENIMBULKAN PENGRUSAKAN DAN TDK MENIMBULKAN TINDAK
PIDANA LAINNYA SEPERTI YG SERING TERJADI DLM PELAKSANAAN UNJUK RASA ATAU
DEMONSTRASI KARYAWAN. SATPAM DLM PELAKSANAAN TGSNYA HENDAKNYA
PROFESIONAL TIDAK MEMIHAK KPD KARYAWAN YG BERUNJUK RASA ATAUPUN KPD
PERUSAHAAN, UTK SATPAM SGR MENGINFORMASIKAN/MELAPORKAN KPD
PIMPINAN PERUSAHAAN DAN ATAU KEPOLISIAN TERDEKAT SHG DGN SGR
DILAKUKAN TINDAKAN PENGAMANAN SELAMA UNJUK RASA ITU BERLANGSUNG.
2. PERSELISIHAN KERJA ANATARA KARYAWAN DGN PERUSAHAAN, HENDAKNYA
DISELESAIKAN SESUAI DGN MEKANISME YG BERLAKU BAIK YG DIATUR DLM UU RI
NOMOR 13 THN 2003 TTG KETENAGAKERJAAN MAUPUN YG DIATUR DLM UU RI
NOMOR 2 THN 2004 TTG PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL.
BATASAN KETERLIBATAN SATPAM DLM MEMBANTU PENYELESAIAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
1. KETERLIBATAN SATPAM DLM PENANGANI KASUS HUB INDUSTRIAL ADL DLM RNGKA
MELAKSANAKAN TGS POKOKNYA YAITU MENYELENGGARAKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN
DILINGKUNGAN/KAWASAN KERJANYA AGR TDK MENGGANGGU KETERTIBAN, TDK ANARKHIS,
TDK MERUSAK ATAU MELAKUKAN TINDAK PIDANA ATAU PELANGGARAN.
2. APABILA KEGIATAN TSB MENGGANGGU KETERTIBAN, BERSIFAT ANARKHIS, MELAKUKAN
PENGRUSAKAN ATAU TERJADI TINDAK PIDANA, MAKA SATPAM SESUAI DENGAN KEWENANGAN
KEPOLISIAN TERBATAS, DPT MELAKUKAN LANGKAH TINDAK PENGAMANAN DAN BAHKAN DPT
MELAKUKAN PENGGUNAAN KEKUATAN YG MEREKA MILIKI. KEGIATAN YG MENGGANGGU
KEAMANAN TSB MERUPAKAN KASUS TERTANGKAP TANGAN YG DLM HAL INI SATPAM WAJIB
MENANGGANINYA SESUAI TAHAPAN LANGKAH TINDAKNYA DAN MELAPORKAN KPD PIMPINAN.
3. SATPAM ADL SALAH SATU PENGEMBAN FUNGSI KEPOLISIAN TERBATAS DAN FUNGSINYA ADL
MELIPUTI SGL KEGIATAN UTK MELINDUNGI DAN MENGAMANKAN LINGKUNGAN /KAWASAN
KERJANYA DR SEGENAP GANGGUAN KEAMANAN, KETERTIBAN DAN PELANGGARAN HUKUM.
KRN SATPAM MEMILIKI KEWENANGAN KEPOLISIAN TERBATAS, MAKA SATPAM HRS MAMPU
MENGGUNAKAN KEWENANGANNYA SESUAI DGN KETENTUAN PERUNDANG UNDANGAN DAN
BILA PERLU MELAKUKAN TINDAKAN KERAS YG PROPORSIONAL SESUAI ANCAMAN YG DIHADAPI.
PERAN SATPAM DLM PENANGANAN MOGOK KERJA KARYAWAN
1. DLM PENANGANAN KASUS MOGOK KARYAWAN APBILA DILAKUKAN DIMUKA UMUM,
MAKA SATPAM HRS DPT MENANYAKAN KPD PIMPINAN KARYAWAN TSB APAKAH
KEHENDAK UTK PENYAMPAIAN PENDAPAT DIMUKA UMUM SDH DIKETAHUI OLH
PIHAK KEPOLISIAN ATAU BLM, APABILA BALUM MAKA PENYAMPAIAN PENDAPAT
DIMUKA UMUM TERSEBUT HRS DIGAGALKAN DAN KALAU PERLU MINTA BANTUAN
DR KEPOLISIAN SETEMPAT.
2. APABILA RENCANA TSB SDH DISAMPAIKAN/DILAPORKAN KPD PIHAK KEPOLISIAN
MAKA PENYAMPAIAN PENDAPAT DIMUKA UMUM TSB DPT DILAKSANAKAN ASAL DGN
TERTIB, TDK ANARKHIS, TDK MENGADAKAN PENGRUSAKAN ATAU TDK MELAKUKAN
TINDAKAN KRIMINAL ATAU TINDAK PIDANA, SHG KEGIATAN TSB DPT DILAKSANAKAN
DGN AMAN DAN DAMAI SERTA MENCAPAI TUJUAN DR KEDUA PIHAK.
3. MENGHADAPI AKSI MOGOK KARYAWAN PERUSAHAAN MAKA HAL-HAL YG HRS
DILAKUKAN OLEH SATPAM ANTARA LAIN :
a. SGR MENUTUP PINTU MSK KE PERUSAHAAN UTK MENCEGAH MASUKNYA
PIHAK LUAR YG TDK BERKEPENTINGAN.
b. BERUSAHA UTK MEMBLOKIR ATAU MELOKALISIR AREA PEMOGOKAN AGR
TDK MELUAS.
c. BERUSAHA MENENANGKAN SITUASI DGN PENDEKATAN SCR PERSUASIF
AGR TDK TERJADI TINDAKAN ANARKHIS.
d. MELAPORKAN SITUASI DAN PERKEMBANGANNYA KPD PIMPINAN
PERUSAHAAN ATAU KEPALA KEAMANAN/DAN SATPAM.
e. MENJAGA DAN MELINDUNGI OBYEK-OBYEK VITAL (INSTALASI LISTRIK, AIR,
TELEPON DSB) DI DLM LINGK PERUSAHAAN AGR TDK DIRUSAK.
f. BG WARTAWAN YG AKAN MELIPUT KEGIATAN TSB HRS IZIN PIMPINAN
PERUSAHAAN.
g. MEMBUAT LAP KEJADIAN SBG BAHAN PENYELIDIKAN LEBIH LANJUT.
 POLA PEMBINAAN SATPAM
MELALUI PENERAPAN STANDAR
SMP
(SISTEM MANAJEMEN
PENGAMANAN)
PENDAHULAN.

MENCERMATI TGS SEBAGAIMANA YG TERCANTUM DLM UU NO. 2 THN 2002 MENGENAI KEPOLISIAN
KHUSUS (POLSUS) DAN BENTUK – BENTUK PENGAMANAN SWAKARSA.
PENGAMANAN SWAKARSA MENCAKUP SEKTOR TRADISIONAL DAN SEKTOR MODERN, YG DIKENAL
SBG INDUSTRIAL SECURITY.
SBGMANA YG DIRUMUSKAN DLM PSL 14 AYAT (1) HRF F, MENYATAKAN TGS POLRI MELAKUKAN
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN TEKNIS THDP KEPOLISIAN KHUSUS, PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
DAN BENTUK-BENTUK PENGAMANAN SWAKARSA, DLM PSL 15 AYAT (2) HRF F, MEMBERIKAN IZIN
OPERASIONAL DAN MELAKUKAN PENGAWASAN THDP BADAN USAHA BIDANG JASA PENGAMANAN
(BUJP) DAN DLM PSL 15 AYAT 2 HRF G, MEMBERIKAN PETUNJUK, MENDIDIK DAN MELATIH APARAT
KEPOLISIAN KHUSUS DAN PETUGAS KEAMANAN SWAKARSA DLM BIDANG TEKNIS KEPOLISIAN.
DIREKTORAT BINMAS BERTANGGUNG JWB ATAS PERKEMBANGAN SATPAM, BADAN USAHA JASA
PENGAMANAN (BUJP), BERMITRA DGN ASOSIASI MANEJER SECURITY INDONESIA (AMSI) DAN
ASOSIASI BADAN USAHA JASA PENGAMANAN INDONESIA (ABUJAPI).
OLH KRN ITU PERLU UPAYA PEMBINAAN DLM IMPLEMENTASI DI LAPANGAN, SBGMANA STANDARISASI
YG TERTUANG DLM PERATURAN KAPOLRI NO. 24 THN 2007.
PENERAPAN STANDARISASI SMP

UTK MEWUJUDKN POSTUR SATPAM YG MEMILIKI KOMPETENSI SEPERTI YG DIATUR DLM

PERATURAN KAPOLRI NO.24 THN 2007 BANYAK HAL YG HRS DILAKUKAN SEPERTI SOSIALISASI DAN
ASSESSMENT TERMASUK PENERTIBAN.
BERKAIT DGN PENERTIBAN POLRI DLM HAL INI DIREKTORAT PEMBINAAN MASYARAKAT TDK
MENGEDEPANKAN PENEGAKAN SCR YURIDIS ATAU KOERSIP NAMUN MELALUI ASSESSMENT.
MENGINGAT OPERASIONAL KINERJA SATPAM SANGAT DITENTUKAN OLH PARA USER DAN BUJP, OLH
SEBAB ITU MELALUI KIAT-KIAT ASSESSMENT DAN HIMBAUAN YG DILAKUKAN DIREKTORAT
PEMBINAAN POLDA SULTENG MERUPAKAN TEROBOSAN DLM UPAYA PENINGKATAN EKSISTENSI
SATPAM DIWILAYAH HUKUM POLDA SULTENG DGN MELAKUKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SESUAI PERATURAN KAPOLRI NO. 18 THN 2006 DIHARAPKAN JENJANG TINGKAT KEMAMPUAN YG
DIMILIKI SATPAM MULAI DR GADA PRATAMA, GADA MADYA SAMPAI DGN GADA UTAMA DPT
TEREALISASI DIPOLDA SULTENG
DARI UPAYA YG TELAH DILAKUKAN DI ATAS TELAH MENDAPAT SAMBUTAN BAIK DR PARA USER DAN
BUJP, SHG SCR BERTAHAP PARA SATPAM YG TDK SESUAI STANDARISASI AKAN TERSISIH OLH SELEKSI
ALAM DAN MEREKA TDK AKAN DIPEKERJAKAN LAGI.
PENTINGNYA MENGENAI KOMPETENSI SATPAM

A. MENGAPA PENTING ..?

SATPAM ADLH PENGEMBAN TGS KEPOLISIAN TERBATAS YG TENTUNYA DIHADAPKAN DGN
TANTANGAN TGS YG SANGAT KOMPLEK DILINGKUNGAN KERJA NYA DLM MENYELENGGARAKAN
PENGAMANAN SWAKARSA GUNA MEWUJUDKAN TERCIPTANYA SUASANA LINGKUNGAN KERJA YG
KONDUSIP UTK ITU PARA PTGS SATPAM DILAPANGAN MUTLAK HRS MEMILIKI KOMPETENSI YG
DIPERSYARATKAN.
1) MSH BANYAK SATPAM YG TDK BERKOMPETEN (TAK TERDIDIK) BAHKAN ILEGAL.
MSH ADA ANGGAPAN SEBAGIAN USER BHW SATPAM TDK PERLU
PINTAR/PENDIDIKAN KHUSUS NAMUN CUKUP DGN DIBEKALI SERAGAM SATPAM SAJA, KRN
PEMAHAMAN TGS FUNGSI DAN PERANAN SATPAM TDK DIPAHAMI SCR UTUH OLH PARA
USER.
2) TDK BISA MENGHARAPKAN JAMINAN KEAMANAN DR SATPAM YG TDK KOMPETEN.
SATPAM YG TDK MELALUI PROSES PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SESUAI
STANDARISASI YG DIATUR DLM PERATURAN KAPOLRI NO. 18 THN 2006 YG BERSANGKUTAN
TDK AKAN MEMILIKI KOMPETENSI DLM MELAKSANAKAN TGS SHG APABILA TERJADI
SESUATU INSIDENT DILINGKUNGAN KERJA NYA DIA TDK AKAN BISA MENGATASI INSIDENT
TSB DGN BAIK YG PD GILIRAN NYA AKAN BERDAMPAK MENDATANGKAN KERUGIAN BESAR
BG LINGKUNGAN KERJA NYA.
 3) AKAN LBH MENGUNTUNGKAN MENGGUNAKAN SATPAM YG
BERKOPMPETENSI, WALAUPUN HRS DI GAJI TINGGI DR PD MENGGUNAKAN
SATPAM YG TDK BERKOMPETENSI DGN GAJI YG RENDAH.
BILA KITA SADARI ANCAMAN TGS YG DIEMBAN OLH SATPAM BGT
KOMPLEK DAN MUNGKIN BERDAMPAK LUAS YG BERUJUNG PD KERUGIAN SATU
PERUSAHAAN AKIBAT PELAKSANAAN TGS YGB TDK SESUAI STANDARISASI SHG
DISINI PERLUNYA STANDARISASI DLM PELAKSANAAN TGS GUNA MEMINIMALISIR
KERUGIAN PERUSAHAAN YG TERJADI.
4) BIAYA UTK MENCEGAH GANGGUAN KEAMANAN AKAN JAUH LEBIH MURAH
DR PD BIAYA RECOVERY
SBGMANA DIURAIKAN DIATAS APABILA TERJADI INSIDENT AKIBAT
KURANG SIGAP NYA PETUGAS SATPAM DLM MELAKSANAKAN TUGAS KRN TDK
BERKOMPETENSI AKN MENIMBULKAN KERUGIAN PERUSAHAAN YG SANGAT BESAR
SHG UPAYA PENCEGAHAN AKAN LBH EFEKTIF DAN EFISIEN DGN MENGGUNAKAN
SATPAM YG BERKOMPETENSI WALAUPUN HRS DIBAYAR DGN GAJI TINGGI.
B. CARA MENGENALI :
UTK MENGETAHUI SATPAM YG MEMILIKI KOMPETENSI SESUAI STANDAR DPT DILIHAT DR
BEBERAPA ASPEK ANTARA LAIN :
1) PAKAIAN SERAGAM / PD LABEL NAMA TERCANTUM NRSP/NRSPS.
2) KTA
BERWARNA BIRU BG MEREKA YG MEMILIKI KOMPETENSI GADA PRATAMA,
KUNING BG MEREKA YG MEMILIKI KOMPETENSI GADA MADYA, MERAH BG
MEREKA YG MEMILIKI KOMPETENSI GADA UTAMA, LEGALITAS
PENANDATANGANAN UTK TINGKAT MABES POLRI DITANDA TANGANI OLH DIR
BINMAS BAHARKAM POLRI DAN UTK TINGKAT POLDA DI TANDA TANGANI OLH
DIR BINMAS POLDA.
3) IZIN OPERASIONAL BG BUJP.
BG BUJP YG MENYEDIAKAN DAN MENYALURKAN TENAGA JASA
PENGAMANAN WAJIB MEMILIKI IZIN OPERASIONAL YG DI TERBITKAN MABES
POLRI ATAS REKOMENDASI POLDA.
IZIN OPERASIONAL YG DIBERIKAN MABES POLRI KPD PARA BUJP MELIPUTI :
a. USAHA JASA KONSULTASI KEAMANAN (SECURITY COUNSUTANCY)
b. USAHA JASA PENERAPAN KEAMANAN (SECURITY DEVICE)
c. USAHA JASA PELATIHAN KEAMANAN (SECURITY TRAINING)
d. USAHA JASA KAWAL ANGKUT UANG DAN BARANG BERHARGA
(VALUBLES SECURITY TRANSPORT)
e. USAHA JASA PENYEDIAAN TENAGA KEAMANAN (GUARD SERVICE)
f. USAHA JASA PENYEDIAAN SATWA (K9 SERTVICE)
 4) SURAT KETERANGAN TENTANG NILAI ASSESSMENT, BERUPA :
a. SRT KETERANGAN DR KAPOLRI BG INSTANSI ATAU BUJP YG TELAH LULUS
MENGIKUTI PROGRAM STANDARISASI SMP POLA ISO (KLASIFIKASI “A”)
b. SRT KETERANGAN UCAPAN TERIMA KASIH BG BUJP ATAU INSTANSI YG TELAH
MAMPU MERAIH NILAI SANGAT BAIK (KLASIFIKASI “B”) WALAUPUN BLM MENGIKUTI
PROGRAM STANDARISASI SMP POLA ISO.
c. RESIKO BILA MENGGUNAKAN SATPAM ILLEGAL
1) SATPAM ILEGAL ADLH SATPAM YG TDK MEMENUHI SYARAT-SYARAT
SESUAI PERKAP 24 THN 2007, DGN CIRI – CIRI UTAMA :
• TDK TERDAFTAR DI SUBDIT BIN SATPAM DIT BINMAS
POLDA JABAR
• TDK MEMILIKI NRSP (NOMOR REGISTRASI SATUAN
PENGAMANAN)
• TDK MEMILIKI KTA SATPAM YG SAH.
2) RESIKO KERUGIAN BERUBAH :
• TDK MEMILIKI KOMPETENSI STANDAR
• SULIT DLM BEKERJASAMA DGN INSTANSI KEPOLISIAN
• TDK TERKONTROL, DAN TDK TERBINA OLH POLRI
• BL TERJADI SESUATU KESALAHAN SULIT DIMINTAI TANGGUNG
JWB.
BU SE
SI CU
NE RI
SS IN TY
PE
RS
PE
CT
IV
E
 What is Security….?
Ancaman

Celah

Celah Aset
Aset

Celah
 What is Security….?

Alarm
Kunci
Guard
Rahasia
Anjing
Penjaga
What is Security….?

ANCAMAN

ASET
CELAH
 SECURITY DEFINITION

Keamanan didefinisikan sebagai

Keadaan dimana telah dilakukan
Perlindungan (proteksi) terhadap
Bahaya,Kehilangan dan kriminal.
(sumber : www.wikipedia.org)
 SECURITY DEFINITION

Keamanan didefinisikan sebagai

Langkah-langkah yg diambil oleh
perusahaan, dinas atau pemerintah
untuk mencegah spionase, sabotase atau
serangan.
(sumber : Antiterrorism Assistance, Diplomatic
Security Service, Departement of State US)
 SECURITY DEFINITION

Keamanan didefinisikan sebagai

Sebuah bentuk proteksi dengan pembuatan
pemisahaan antara aset dan ancaman.
Termasuk dan tidak terbatas terhadap eliminasi
aset ataupun ancaman baik aset scr fisik
dipindahkan dr ancaman atau ancaman scr fisik
dipindahkan dr aset.
(sumber : Pete Herzog, Open Source Security Testing Methodology Manual,
The Institute for Security and Open Methodologies)
 SECURITY OBJECT

 Keamanan Properti Tangible

 Keamanan Properti In-tangible
 Keamanan Personil
 Keamanan Informasi
 Keamanan Lingkungan
 SECURITY & BUSINESS

 Menjamin keberlangsungan usaha

 Meningkatkan produktifitas
 Mencegah kerugian
 Membangun reputasi & pencitraan
perusahaan (corporate image)
 Keunggulan daya saing.
 KEAMANAN & BISNIS

Internal External

• Berdampak pada
masyarakat

STOP Pengendalian • Persaingan Bisnis

Tidak layak
Produksi
terhenti

kehilangan
Kinerja
buruk
Businees
Requirement
 SECURITY & BUSINESS

Mendesain fasilitas tanpa mempertimbangkan

keamanan dapat mengakibatkan;
Gugatan hukum yg mahal, cidera, kerugian atau
rusaknya properti dan nyawa serta dapat
mengakibatkan biaya yg mahal utk memasang
langkah-langkah perlindungan setelah fasilitas
itu selesai dibangun.
 SECURITY & BUSINESS

Mengelola Keamanan pada

Bisnis (Korporasi)

=
Mengelola Risiko pada
Bisnis (Korporasi)
Pengelolaan Risiko
Disebut
Risk Management
 Risk Management Process

IDENTIFIKASI &
MONITORING & PEMETAAN
PELAPORAN • Aset • Dimana?
• Operational vs Oversight • Keuangan/ • Penyebab?
• perundang-undangan Pasar • Pemilik Risiko?
• Exposure vs Actual • Likuiditas • Pengendalian?
• Peringatan dini • Operasional • Jenis ancaman?
Monitoring Identifikasi • Stsategi

Pengelolaan PENGUKURAN & EVALUASI

PENGELOLAAN RISIKO klien • Berapa?
• Treat, transfer, tolerance, • Individu vs Besaran
terminate Organisasi
• Rencana kontigensi • Apa skenario “jika”
• Provisions & Reserves • Normal vs Krisis
• Peningkatan thdp strategi • Jangkauan metoda
bisnis, kontrol & proses pengukuran & peralatan
 Example Threats
in Security Corporate

 PEGAWAI KEUANGAN
INFORMASI
ASET FISIK
 PESAING INFORMASI
 VENDOR & KLIEN KEUANGAN
INFORMASI
 KOMUNITAS LING ASET FISIK
 Scope of Security Corporate

Etika & Reputasi Merek

Sumber Daya Manusia
Dagang Produk, Perusahaan
& Aset Intelektual
Manajemen

Aset Keuangan
Ruang Lingkup Sistem Informasi
Fungsi Teknologi

Keamanan
Korporasi
Transportasi, Distribusi Manajemen
& Mata rantai produksi Keberlangsungan Bisnis

Fisik & Tempat

 INDUSTRIAL SECURITY

Industrial Security didefinisikan adalah

Segala upaya yang berkaitan dengan
perlindungan terhadap instalasi, sumberdaya,
utiliti, material & informasi rahasia industri
dalam rangka mencegah terjadinya kerugian &
kerusakan.
(sumber : Peraturan Kapolri RI No. 24 Tahun 2007)
 A L
R I
ST T Y
D U R I
N
I EC U
S
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 2 TAHUN 2002
TENTANG POLRI
PASAL 3
PENGEMBAN FUNGSI KEPOLISIAN ADALAH
KEPOLISIAN NEGARA RI
(POLRI)
YANG MEMBANTU OLEH
KEPOLISIAN KHUSUS
PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
BENTUK-BENTUK PENGAMANAN SWAKARSA
 BENTUK-BENTUK
PENGAMANAN SWAKARSA
(DALAM PENJELASAN PSL 3 AYAT 1 HURUF C)
ADALAH SUATU BENTUK
PENGAMANAN YANG DIADAKAN
ATAS KEMAUAN, KESADARAN,
DAN KEPENTINGAN
MASYARAKAT SENDIRI YANG
MEMPEROLEH PENGUKUHAN DARI POLRI SEPERTI
SATUAN PENGAMANAN LINGKUNGAN DAN BADAN
USAHA DIBIDANG JASA PENGAMANAN
 WHAT IS
INDUSTRIAL
SECURITY
?
 INDUSTRIAL SECURITY

Menurut ASIS terdiri dari :

PHYSICAL SECURITY
PERSONNEL SECURITY
INFORMATION SECURITY
INFORMATION SYSTEM SECURITY
 INDUSTRIAL SECURITY

Menurut POLRI (Perpol No.24 Tahun 2007)

SEGALA UPAYA YG BERKAITAN DENGAN

PERLINDUNGAN TERHADAP INSTALASI,
SUMBERDAYA, UTILITY, MATERIAL DAN INFORMASI
RAHASIA INDUSTRI
DLM RANGKA MENCEGAH TERJADINYA KERUGIAN
DAN KERUSAKAN
INDUSTRIAL SECURITY

ADMINISTRATIF

NON
FISIK ASET
FISIK

PEMBINAAN
 administratif

non
fisik aset
fisik
I. ASET
pembinaan

Berupa properti, nyata atapun tdk nyata, yang

dimiliki individu/perusahaan yang mempunyai nilai
uang.

• Aset nyata (tangible) : orang, gedung instalasi,

tanah, kendaraan, dll.
• Aset tdk nyata (intangible) : nama baik, informasi,
dan properti lainnya.
 administratif

II. PHYSICAL
non
SECURITY fisik aset fisik

pembinaan

ASIS POLRI

Pagar Pengaturan
Akses Kontrol Penjagaan
Pencahayaan Patroli
Padlocking Pengawalan
 administratif

II. NON PHYSICAL

non
SECURITY fisik aset fisik

• Kebijakan Keamanan
pembinaan

• Investigasi*
• Intelijen*
• Security Awareness*
• Standard Operating Procedures
• Information Security
• Intangible Assets
 administratif
Computer
Forensics
Tool
non
Testing fisik aset fisik

INVESTIGASI* pembinaan

• Penanganan tindak pidana

• Penanganan pelanggaran
• Penungkapan kejadian
• Membantu melakukan
tindakan pencegahan dan
perbaikan
 administratif

non
fisik aset fisik

INTELIJEN* pembinaan

Upaya pengumpulan, pengolahan dan penggunaan

informasi, yang dilakukan secara terbuka/tertutup
untuk mendukung keamanan dan ketertiban
perusahaan serta turut menciptakan kondisi yang
kondusif bagi perusahaan.
 administratif

SECURITY AWARENESS
non
PROGRAM* fisik aset fisik

Maksud dan Tujuan pembinaan

Agar semua karyawan memahami tentang

peranan pengamanan Semua Karyawan
berkewajiban dan berani menegakkan keamanan
serta ketertiban terciptanya rasa aman dan tertib
dilingkungan perusahaan.
IV. ADMINISTRASI administratif

aset non
fisik
fisik
• Sasaran Prasarana
• Logistik
pembinaan

• Keuangan
• Pelaporan
• Kesekretariatan
 administratif

V. PEMBINAAN
• Pengetahuan fisik aset non
fisik

• Pelatihan Berjenjang
• Pelatihan Spesialisasi pembinaan

• Pelatihan Penyegaran
• Karier
• Kesejahteraan
 la n
e n a
n g n an
e
P am a i )
e a s i t y
K orm ecur
In f n S
ti o
m a
fo r
(In
Definisi Informasi
• Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan
dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
(sumber : American Heritage Dictionary)

• Informasi adalah sebuah aset yang sama penting

dengan aset bisnis lainnya, yang memiliki nilai
kepada organisasi dengan konsekuensi kebutuhan
untuk dilindungi secara benar (sumber : BS ISO
17799-1 : 2000)
Piramida Pengetahuan (Knowledge)

WISDOM

KNOWLEDGE

INFORMASI

DATA
 Data, Informasi, Knowledge, Wisdom

• Data : simbol (fakta, gambar, suara atau video)

• Informasi : data yang telah diproses untuk dapat digunakan,
merupakan jawaban terhadap pertanyaan
“siapa”,”kenapa”,”dimana” dan “kapan” (biasa digunakan
oleh penerima untuk melakukan pekerjaan)
• Knowledge adalah aplikasi dari data dan informasi,
menjawab pertanyaan “bagaimana” (merupakan kombinasi
dari insting, ide, aturan-aturan, prosedur yang digunakan
sebagai acuan atau pedoman dalam bertindak dan
mengambil keputusan)
• Wisdom adalah hasil evaluasi terhadap kepemahaman
(proses pembelajaran)
 Sumber Informasi

• Kertas
• Disket
• Video
• Audio
• Media Optik
• Dan lain sebagainya
Apa Itu Keamanan ?

ANCAMAN

ASET
CELAH
Apa Itu Keamanan ?
Ancaman

Celah

Celah Aset
Aset

Celah
Apa Itu Keamanan ?

Alarm
Kunci
Guard
Rahasia
Anjing
Rahasia
ASET

ASET TANGIBLE
ASET INTANGIBLE
Apa Itu Keamanan ?

• Keamanan adalah keadaan dimana telah

dilakukan perlindungan (proteksi) terhadap
bahaya, kehilangan dan kriminal. Secara
pengertian umum keamanan adalah konsep
yang sangat serupa dengan keselamatan
(sumber : website wikipedia.org)
 Definisi Keamanan Informasi

• Keamanan informasi berarti perlindungan

terhadap informasi dan sistem informasi dari akses
yang tidak memiliki hak/kewenangan (otoritas),
penggunaan, penyampaian keluar (baik secara
sukarela atau tdk sesuai dengan aturan hukum
atau aturan perusahaan), gangguan, perubahan
atau pengrusakan.
(sumber : US Code Collection Title 44 Chapter 35
Subchapter III § 3542)
 Aspek Keamanan Informasi

• Kerahasiaan (Confidentiality), yaitu akses yang

dibatasi hanya kepada pengguna yang memiliki
hak/kewenangan
• Integrasi (Integrity), yaitu memastikan bahwa
informasi disajikan secara akurat, lengkap dan
utuh
• Ketersediaan (Availability), yaitu informasi selalu
siap untuk diakses dan atau digunakan saat
dibutuhkan
Aspek Keamanan Informasi
 Sistem Informasi & Teknologi Informasi

SISTEM INFORMASI
• Suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
perusahaan/organisasi yang berhubungan dengan
proses penciptaan dan proses pengaliran informasi

TEKNOLOGI INFORMASI
• Suatu teknologi yang berhubungan dengan proses
pengolahan data menjadi informasi dan proses
penyaluran informasinya
PENGENDALIAN
OPERASIONAL
Metode Pengendalian Operasional

Terdiri dari :
1. Dokument

Instruksi Kerja Form

Standard Operating Procedures
Dokumen

Kriteria Penyusunan :
• Spesifik/Khas (Specific)
• Lengkap (Complete)
• Mudah dipahami (Understandable)
• Layak Terap (Applicable)
• Layak Kontrol (Controllable)
• Layak Audit (Auditable)
• Layak Ubah (Changeable)
Metode Pengendalian Operasional

2. Perimeter (alam dan buatan)

Metode Pengendalian Operasional

3. Pengendalian Akses
Metode Pengendalian Operasional

4. Mekanisme Penguncian
Metode Pengendalian Operasional

5. Metode Perlindungan Informasi

Metode Pengendalian Operasional
6. Peralatan Monitor (CCTV atau kamera)
 AS A N
JEL GAM
PEN SE RA
UT &
TR IB PA M
A SAT