Anda di halaman 1dari 38

S U M AT E R A

K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

Oleh : Drs. M . ASHARIANTO, M.M


JENIS-JENIS PERATURAN YANG ADA DI INDONESIA

Menurut Pasal 7 ayat 1 “Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan”


terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang
d. Peraturan Pemerintah
e. Peraturan Presiden
f. Peraturan Daerah Provinsi dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

2
1.Undang-undang dasar 1945
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) merupakan
hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat
dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan
negara. UUD1945 mulai berlaku sejak 18 agustus 1945
sampai 27 desember 1949 setelah itu terjadi perubahan
dasar negara yang mengakibatkan UUD 1945 tidak
berlaku, namun melalui dekrit presiden tanggal 5 juli
tahun 1959, akhirnya UUD 1945 berlaku kembali sampai
dengan sekarang.

2. Ketetapan MPR-RI
merupakan putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai
pengemban kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang
MPR.

3
3. Undang-Undang
Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan
bersama Presiden. Perlu diketahui bahwa undang-
undang merupakan produk bersama dari presiden dan
DPR (produk legislatif), dalam pembentukan undang-
undang ini bisa saja presiden yang mengajukan RUU
yang akan sah menjadi Undang-undang jika DPR
menyetujuinya, dan begitu pula sebaliknya .

4
. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu)
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden
dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa (negara dalam
keadaan darurat), dengan ketentuan sebagai berikut:
Perpu dibuat oleh presiden saja, tanpa adanya keterlibatan DPR
a. Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut.
b. DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan tidak
mengadakan perubahan.
c. Jika ditolak DPR, Perpu tersebut harus dicabut.
Contoh : bahwa Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan hukum dan tuntutan masyarakat sehingga perlu
diganti dengan undang-undang yang baru;

5
5. Peraturan pemerintah (PP)
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya. Peraturan Presiden adalah
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam
menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
CONTOH : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
48 TAHUN 1973 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN
DAERAH

6
6. Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur.
Peraturan daerah dan keputusan kepala daerah Negara Indonesia adalah
Negara yang menganut asas desentralisasi yang berarti wilayah
Indonesia dibagi dalam beberapa daerah otonom dan wilayah
administrasi. Daerah otonom ini dibagi menjadi daerah tingkat I dan
daerah tingkat II. Dalam pelaksanaannya kepala daerah dengan
persetujuan DPRD dapat menetapkan peraturan daerah. Peraturan
daerah ini tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan
diatasnya.
CONTOH : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK
DAN PENCATATAN SIPIL DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA

7
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten atau
Kota dengan persetujuan bersama Bupati atau
Walikota.
Contoh :
“PER DA KAB. DAERH TKT II GRESIK NO. 01 TH 1989 TTG ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH”

8
PENGERTIAN HUKUM
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat
dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga
ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan
Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum
dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk
memperoleh pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan
sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis
ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan
menyediakan sangsi untuk orang yang melanggar hukum.
Hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut:

• Hukum berdasarkan Bentuknya: Hukum tertulis dan Hukum tidak


tertulis.
• Hukum berdasarkan Wilayah berlakunya: Hukum local, Hukum
nasional dan Hukum Internasional.

9
PENGERTIAN HUKUM
• Hukum berdasarkan Fungsinya: Hukum Materil dan Hukum Formal.
• Hukum berdasarkan Waktunya: Ius Constitutum, Ius Constituendum,
Lex naturalis/ Hukum Alam.
• Hukum Berdasarkan Isinya: Hukum Publik, Hukum Antar waktu dan
Hukum Private. Hukum Publik sendiri dibagi menjadi Hukum Tata
Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana dan Hukum Acara.
Sedangkan Hukum Privat dibagi menjadi Hukum Pribadi, Hukum
Keluarga, Hukum Kekayaan, dan Hukum Waris.
• Hukum Berdasarkan Pribadi: Hukum satu golongan, Hukum semua
golongan dan Hukum Antar golongan.
• Hukum Berdasarkan Wujudnya: Hukum Obyektif dan Hukum Subyektif.
- Hukum Berdasarkan Sifatnya: Hukum yang memaksa dan Hukum yang
mengatur

10
Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia
Pasal 3 ayat (1), satpam merupakan pihak yang turut
membantu kepolisian dalam melaksanakan fungsi
kepolisian.

Pasal 3 ayat (1) UU No. 2/2002:


(1) Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh:
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil; dan/atau
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

11
Pasal 3 ayat (1) huruf c UU No. 2/2002:

Yang dimaksud dengan “bentuk-bentuk pengamanan


swakarsa” ad/ suatu bentuk pam yg diadakan atas
kemauan, kesadaran, dan kepentingan masyarakat
sendiri yang kemudian memperoleh pengukuhan dari
Kepolisian Negara Republik Indonesia, seperti satpam
lingkungan dan badan usaha di bidang jasa
pengamanan.
Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa memiliki
kewenangan kepolisian terbatas dalam “lingkungan
kuasa tempat” (teritoir gebied/ruimte gebied) meliputi
lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, lingkungan
pendidikan.

12
PERATURAN KAPOLRI
NO.24 TAHUN 2007

TTG SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN ORGANISASI,


PERUSAHAAN, DAN/ATAU INSTANSI/ LEMBAGA
PEMERINTAHAN

 Pasal 1. (7) :  Pasal 1 (23) :


 Pasal 1. (6) : TEMPAT KERJA SERAGAM SATPAM yg
SATUAN adalah Setiap  Pasal 1 (19) : selanjutnya disingkat
PENGAMANAN yg ruangan atau Pelatihan GADA GAM SATPAM a/ Pakaian
selanjutnya yg dilengkapi dg Tanda
lapangan tertutup PRATAMA Pengenal dan Atribut
disingkat SATPAM atau terbuka, adalah tertentu sesuai aturan
adalah satuan atau bergerak atau tetap pelatihan Dasar dari Kepolisian sbg
kelompok petugas dimana kegiatan pengawas dan pembina
yang dibentuk oleh
Satpam bagi
usaha dn fungsi teknis satpam yg dipakai
instansi/badan pelayanan publik anggota calon dan digunakan oleh
usaha utk melaks berlangsung serta anggota Satpam anggota Satpam serta
pengamanan dlm tdpt sumber2 yg blm pernah telah mendapat
pengakuan dari Polri utk
rangka ancaman dan mengikuti dpt melaks tugas sbg
menyelenggarakan gangguan keamanan pelatihan Pengemban Fungsi
keamanan swakarsa baik fisik maupun bidang Satpam. Kepolisian Terbatas pd
di lingk kerjanya. non fisik di dlm wil lingk kerjanya. 13
negara RI
PERATURAN KAPOLRI
NO.24 TAHUN 2007

 Pasal 1. (28) : Pasal 6 (1) :


Pasal 1. (29) :
ATRIBUT SATPAM a/ TUPOKSI SATPAM a
segala bentuk tanda Tanda Kewenangan a/ menyelenggarakan
anggota satpam yg tanda tertentu yg keamanan dan
dapat menunjukan dipakai oleh setiap ketertiban di
Kompetensi, anggota Satpam sbg lingk/tempat kerjanya
kualifikasi dan tanda kompetensi yg meliputi aspek
identitas pengguna pengemban fungsi pengamanan fisik,
serta daerah tempat kepolisian terbatas di personel, informasi dan
bertugas yg dipasang lingkungannya. pengamanan teknis
pd pakaian kerja lainnya.
14
PERATURAN KAPOLRI
NO.24 TAHUN 2007

 Pasal 6 (2):  Pasal 36 :


 Pasal 12. (1) : (1) Fungsi KTA
Fungsi Satpam a/ melindungi
Utk dpt diangkat sbg Satpama/ sbg
dan mengayomi lingk/tempat anggota Satpam, seorang
kerjanya dari setiap gangguan identitas
calon hrs memenuhi
keamanan serta menegakan kewenangan
persyaratan :
peraturan dan tata tertib yg a. Warga Negara melaks tugas
berlaku di lingk kerjanya. Indonesia. Pengemban
b. Dst. Fungsi Kepolisian
 Pasal 6 (3): Terbatas di lingk
 Pasal 13 (1) : kerjanya.
Satpam berperan sbg :
Kemampuan/kompetensi
a. Unsur pembantu pimp
anggota satpam : (2) KTA wajib
dibidang binkamtib lingk a. kepolisian terbatas diperlihatkan
/tempat kerjanya. b. keselamatan dan apabila
b. Unsur pembantu Polri dlm keamanan lingk kerja
pediperlukan utk
binkamtibmas,gak c. Pelatihan/kursus
membuktikan
peraturan per UU serta spesialisasi di bidang
Industrial Security. kewenangan yg
menumbuhkan kesadaran
dimiliki
& kewaspadaan keamanan.
pemegangnya. 15
Menurut Prof Moeljatno

Sebagai suatu perbuatan yg dilarang oleh


suatu aturan hukum, larangan mana
disertai ancaman yg berupa pidanan
tertentu, bagi barang siapa melanggar
larangan tersebut.

16
1. PERBUATAN
2. BERTENTANGAN DENGAN HUKUM
3. DILARANG UNDANG-UNDANG
4. DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
5. DAPAT DIPERSALAHKAN

17
UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA
Menurut SIMONS

Perbuatan manusia (Positif atau negatif, berbuat atau


tidak berbuat atau membiarkan).
Diancam dg Pidana
Melawan hukum.
Dilakukan dg kesalahan
Oleh orang yang mampu bertanggung jawab.

18
19
TINDAK PIDANA YG SERING TERJADI
di LINGKUNGAN KERJA
20

TERTANGKAP TANGAN Empat keadaan seseorang


Pasal 1 Angka 19 KUHAP disebut tertangkap tangan
 Tertangkapnya seseorang pd waktu 1. Tertangkapnya seseorang pd wkt
sedang melakukan tindak pidana sedang melakukan tindak pidana.
atau dengan segera sesudah 2. Tertangkapnya seseorang segera
beberapa saat tindak pidana itu sesudah bbrp saat tindak pidana
dilakukan atau sesaat kemudian itu dilakukan.
diserukan oleh khalayak ramai sbg 3. Tertangkapnya seseorang sesaat
org yg melakukannya atau apabila kemudian diserukan oleh
sesaat kemudian padanya khalayak ramai sbg org yg
ditemukan benda yg diduga keras melakukannya.
telah dipergunakan utk melakukan
4. Apabila sesaat kemudian pada
tindak pidana itu yg menunjukan
org yg melakukan tindak pidana,
bhw ia adalah pelakunya ataunturut
ditemukan benda yg diduga keras
melakukan atau membantu
telah digunakan utk melakukan
melakukan tindak pidana itu.
tindak pidana itu.
TINDAK PIDANA YG SERING TERJADI
di LINGKUNGAN KERJA
21

PENCURIAN BIASA Unsurs yg


Pasal 362 KUHP dipersyaratkan :
Barang siapa mengambil
(1) Mengambil dgn maksud
barang sesuatu yg
utk dimiliki
seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain dg (2) Sesuatu barang
maksud utk dimiliki secara (3) Seluruhnya atau
melawan hukum, diancam
sebagian kepunyaan
karena pencurian dg pidana
penjara paling lama lima org lain
tahun atau denda paling (4) Melawan hak
banyak enam puluh rupiah.
(bertentangan dgn kum)
Tindak Pidana Penghinaan
Pasal 310 KUHP

(1) Barang siapa sengaja merusak


kehormatan atau nama baik seseorang
dgn jalan menuduh dia melakukan
sesuatu perbuatan dgn maksud yang
nyata akan tersiarnya tuduhan itu,
dihukum karena menista, dgn hukuman
penjara selama-lamanya sembilan bulan
atau denda sebanyak-banyaknya Rp.
4.500,-

22
Unsur-unsur tindak pidana penghinaan
Pasal 310 KUHP

(2) Kalau hal ini dilakukan dgn tulisan atau gambar yg


disiarkan, dipertunjukkan pd umum atau
ditempelkan, maka yg berbuat itu dihukum karena
menista dgn tulisan dgn hukuman penjara selama-
lamanya satu tahun empat bulan atau denda
sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-

23
Unsur-unsur tindak pidana penghinaan
Pasal 310 KUHP

(3) tidak termasuk menista atau menista dgn tulisan , jika


ternyata bahwa sipembuat melakukan hal itu untuk
kepentingan umum atau lantaran terpaksa perlu utk
mempertahankan dirinya sendiri (KUHP 134 s, 142 s,
207, 311 s, 319 s, 483, 488)

24
Tindak Pidana penganiayaan
Pasal 351 KUHP

(1) Penganiayaan dihukum dgn hukuman penjara selama-


lamanya 2 thn 8 bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp. 4.500.

(2) Jika perbutan itu menjadikan luka berat si tersalah


dihukum penjara selama-lamanya lima thn (KUHP 90)

(3) Jika perbuatan itu menjadikan mati orgnya dia


dihukum penjara selama-lamanya 7 thn (KUHP 338))

(4) Dengan penganiayaan disamakan merusak kesehatan


org dgn sengaja;

(5) Percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat


dihukum (KUHP 37, 53, 184 s, 353 s, 356, 487)

25
Unsur2 penganiayaan :

1. Perbuatan memukul, menempeleng


atau memotong, menusuk, mengiris
dll.
2. Merusak kesehatan atau penderitaan
org lain;
3. Dgn sengaja

26
Tindak Pidana penggelapan
Pasal 372 KUHP

Barang siapa dgn sngaja memiliki dgn melawan


hak suatu barang yg sama sekali atau
sebagian termasuk kepunyaan org lain , dan
barang itu ada dlm tangannya bukan karena
kejahatan, dihukum krn penggelapan, dgn
hukuman penjara selama-lamanya 4 thn atau
denda sebanyak-banyaknya Rp. 900,- (KUHP
35, 43, 373, 376 s, 486)

27
Tindak Pidana penggelapan
Pasal 372 KUHP

Unsurs yg dipersyaratkan :

(1) Sengaja memiliki

(2) Sesuatu barang yg seluruhnya atau


sebagian kepunyaan org lain

(3) Barang itu dlm tangannya bukan karena


kejahatan;

(4) Melawan hukum

28
Tindak Pidana penipuan
Pasal 378 KUHP

Barang siapa dgn maksud hendak menguntungkan diri


sendiri atau org lain dgn melawan hak, baik dgn
memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik
dgn akal dan tipu muslihat, maupun dgn karangan
perkataans bohong, membujuk org supaya
memberikan suatu brg, membuat utang atau
menghapus piutang, dihukum krn penipuan, dgn
hukuman penjara selama-lamanya 4 thn (KUHP
35, 43, 379 s, 486)

29
Tindak Pidana penipuan
Pasal 378 KUHP

Unsurs yg dipersyaratkan :

(1) Membujuk dgn memakai nama palsu, keadaa


palsu, rangkaian kata2 bohong, tipu muslihat

(2) Memberikan sesuatu barang, membuat untung,


menghapus piutang

(3) Menguntungkan diri sendiri atau org lain

(4) Melawan hukum (bertentangan dgn hukum)

30
Tindak Pidana pemerasan
Pasal 368 KUHP

(1) Barang siapa dgn maksud hendak menguntungkan


diri sendiri atau org lain dgn melawan hak,
memaksa orang dgn kekerasan atau ancaman
kekerasan , supaya org itu memberikan barang,
yang sama sekali atau sebagian nya termasuk
kepunyaan orang itu sendiri, kepunyaan org lain
atau supaya org itu membuat utang atau
menghapus piutang, dihukum karena memeras,
dgn hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun

(2) Ketentuan dlm ayat ke 2, 3 dan 4 dr pasal 368


berlaku bagi kejahatan itu (KUHP 35, 89,336, 370
s, 486) 31
Tindak Pidana pemerasan
Pasal 368 KUHP

Unsurs yg dipersyaratkan :

(1) Memaksa org lain dgn kekerasan atau ancaman


kekerasan

(2) Utk memberikan suatu barang yg seluruhnya atau


sebagian milik org lain, atau membuat hutang atau
menghapus hutang.

(3) Menguntungkan diri sendiri atau org lain

(4) Melawan hukum ( bertentangan dgn hukum )

32
Tindak Pidana melawan kekuasaan umum
Pasal 212 KUHP

(1) Barang siapa dgn kekuasaan atau ancaman


kekerasan melawan kpd seseorang pegawai
negeri yg melakukan pekerjaan yg sah atau
melawan kpd org yg waktu membantu pegawai
negeri itu karena kewajibannya menurut UU
atau karena permintaan pegawai negeri itu,
dihukum karena perlawanan, dgn hukuman
penjara selama-lamanya satu thn atau denda
sebanyak banyaknya Rp. 4.500; (KUHP 89, 92,
146 s, 213 s, 335 s, 459, 525)

33
UU NO 11 th 2008
ttg INFORMASI dan TRANSAKSI ELEKTRONIK
34

Pasal 27 (4)
Pasal 27 (1)

1. Setiap org dg sengaja dan 4. Setiap org dg sengaja dan atau


atau tanpa hak tanpa hak mendistribusikan
mendistribusikan dan atau dan atau mentrsmisikan dan
mentransmisikan dan atau atau dapat diaksesnya
dapat diaksesnya informasi informasi elektronik dan atau
elektronik dan atau dokumen elektronik yg
dokumen elektronik yg memiliki muatan pemerasan
memiliki muatan yg dan atau pengancaman.
melanggar kesusilaan.  Ancaman pidana paling
 Ancaman pidana paling banyak 6 th dan atau denda
banyak 6 th dan atau denda paling banyak Rp 1 Milyar.
paling banyak Rp 1 Milyar.
UU NO 11 th 2008
ttg INFORMASI dan TRANSAKSI ELEKTRONIK
35

Pasal 28 (2)
Pasal 28 (1)

1. Setiap org dg sengaja dan 4. Setiap org dg sengaja dan atau


tanpa hak menyebarkan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan informasi yg ditujukan utk
menimbulkan rasa kebencian
menyesatkan g
atau permusuhan individu dan
mengakibatkan kerugian
atau kelompok masyarakat
konsumen dlm transaksi tertentu berdasarkan atas suku,
elektronik. agama dan ras dan antar
 Ancaman pidana paling golongan (SARA)
banyak 6 th dan atau  Ancaman pidana paling banyak
denda paling banyak Rp 1 6 th dan atau denda paling
Milyar. banyak Rp 1 Milyar.
UU NO 11 th 2008
ttg INFORMASI dan TRANSAKSI ELEKTRONIK
36

Pasal 30 (1)
Pasal 29

1. Setiap org dg sengaja dan 4. Setiap org dg sengaja dan


tanpa hak mengirimkan tanpa hak atau melawan
informasi elektronik yg hukum mengakses
berisi ancaman kekerasan komputer dan atau sistem
atau menakut-nakuti yg elektronik milik orang
ditujukan secara pribadi lain dg cara apapun.
 Ancaman pidana paling  Ancaman pidana paling
banyak 12 th dan atau
banyak 6 th dan atau
denda paling banyak Rp 2
Milyar. denda paling banyak Rp
600 juta.
PROSEDUR UMUM BODY SEARCHING
37
 Hanya boleh dilakukan security  Sasaran barang yg harus dicari
perempuan thdp saat tamu/karyawan masuk :
tamu/karyawan perempuan, Bahan peledak, Senjata api,pisau,
security laki trhdp obat terlarang, minuman keras
dan barang berbahaya lainnya.
tamu/karyawan laki.
 Sasaran barang yg harus dicari
 Dilakukan kpd semua org yg
saat tamu/karyawan keluar :
masuk/keluar gedung semua barang milik perusahaan yg
 Bila ada yg menolak, security tidak dilengkapi dokumen barang
berhak melarang org tsb keluar yg sah.
masuk/keluar gedung.  Bila menemukan barang yg
 Beri salam kpd org yg hendak dilarang, lakukan penyitaan dan
diperiksa, penahanan (sementara), laporkan
 Saat memeriksa tdk over kpd atasan.
 Laksanakan semua sesuai
acting,serius, berwibawa, tidak
Prosedur (SOP) perusahaan.
sambil bergurau
38

Anda mungkin juga menyukai