Anda di halaman 1dari 5

bunyi UU No 2 Tahun 2002 tentang kepolisian?

(1) Kepolisian Negara Republik Indonesia berada di bawah Presiden.


(2) Kepolisian Negara Republik Indonesia dipimpin oleh Kapolri yang dalam
pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
fungsi Polri pasal berapa?

(2) Berdasarkan Pasal 13 UU Nomor 2 Tahun 2002, tugas pokok kepolisian


adalah: Memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat. Menegakkan
hukum. Memberi perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada
masyarakat.
peran kepolisian menurut UU No 2 tahun 2002 pasal 16?

(3) menyelenggarakan tugas di bidang proses pidana, hal ini seperti yang
tercantum dalam Pasal 16 Undang-undang No. 2 Tahun 2002.
(4)

1. Uu kepolisian RI No. 2 th 2002 pemisah antara tentara dan kepolisian


-VI\MPR\2000
2. Tujuan kepolisin di atur oleh pasal
-4
3. Kedudukamn Kepolisian NKRI di atur dalam UU kepolisian melalui pasal
-8
4. pengaturan penjagaan. Pengawalan dan patroli di atura oleh pasal
-14
5.kepolisian RI berwenang dalam menerima laporan dan pengaduan di atur dalam pasal
-pasal 15 ayat 1
6.kepolisian RI berwenang memberikan petunjuk.mendidik.dan melatih aparat kepolisian
khusus dan petugas pengamana swakarsa dalam bidng teknis kepolisian, di atur dalam pasal
-15 ayat 2
7.menurut pasal 18 uu kepolisian RI dalam penilaiannya harus memperhatian...
1. peraturan perundang undangan
2. kode etik profesi
8. usia minimal menjadi anggota polri
18 th
9. sistem kepangkatan d kepolisian diatur dalam pasal (25)
10.sistem penggajian di atur pada pasal (26)
11. sistem atau ketentuan kedisiplinan anggota polri diatur pd pasal (27)
12 pasal 29 uu kepolisian mengatur tentang
- Pensiunan dan pemberhentian anggota
13.ketentuan tentang keanggotaan komisi kepolisian nasional dalam uud kepolisian negara di
atur pada pasal (39)
14 segala pembiayaan yang di perlukan untuk pelaksanaa tugas kepolisian RI di bebangkan
pd anggaran pendapatan negara melalui pasal (40)
15. Oknum polisi yang terbukti melakukan pelanggaran di atur dalam...
- peraturan kepala kepolisian RI No. 14 tahun 2011 tentang kode etik profesi kepolisian RI
16. tugas kepolisian dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan diatur dalam pasal
-pasal 13 jo. pasal 14 ayat (1) huruf g UUD nomor 2 tahun 2002
15. Tugas pokok reserse adalah melaksanakan penyidikan di atur dalam
- UUD nomor 8 tahun 1981 tentang kitab uud hukum acara pidana
16.pengertian provos polri tertuang dalam peraturan Kapolri Nomor 2 tahun 2016
17. berdasarkan pd pasal 48 dan pasal 49 pembelaan terpaksa menurut hukum pidana
dibatasi tiga asas yaitu:
- asas subsidiaritas, asas prposionalitas, asas culpa in causa
18.protap kapolri No. 1 tahun 2010 tentang penangulangan anarki
19. Peraturan kapolri No. 2 tahun 2019 mengenai PHH
20. Dasar hukum peraturan kapolri No. 2 tahun 2019 tentang PHH adalah UUD nomor 2
tahun 2002
21. Sejarah Detasemen KBR terbentuk berdasarkan Keputusan Kapolri No.Pol. : Kep / 13 /
XII / 2009 tanggal 13 Desember 2009 tentang organisasi dan tata kerja satuan – satuan
organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia lampiran “X”
Korbrimob Polri, Sat I Gegana terdiri dari 5 Detasemen.
22. Sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan tugas,yang menjadi dasar detasemen KBR
adalah Peraturan Kapolri (Perkap) No 14 Tahun 2010 tentang "Penanganan Ancaman Kimia
Biologi dan Radioaktif"
23. Dalam penggunaan senjata api sendiri, Polri memiliki kewenangan khusus, yang tertuang
Peraturan Kapolri (Perkap) No.1 tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan
Kepolisian. Salah satu poin yang disampaikan dalam Perkap tersebut antara lain bahwa
penggunaan kekuatan harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip nesesitas, proporsionalitas,
kewajiban umum, dan masuk akal (reasonable).
24. Seperti tercantum dalam Pasal 30 ayat (4) UUD 1945 bahwa Polri sebagai alat
negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat serta penegakan hukum,”
25. UU No. 28 Tahun 1997 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
26 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2015 tentang Perubahan Kesebelas Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2001 Tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia
27. Peraturan Kapolri Nomor 25 tahun 2011 tentang Search And Rescue Polri
28. Pasal 14 UU Nomor 2 Tahun 2002, dijelaskan lebih lanjut tentang tugas
kepolisian, yakni: Mengatur, menjaga, mengawal, dan melakukan patroli terhadap
kegiatan masyarakat dan pemerintahan sesuai kebutuhan
29. Pada tahun 1964, AKRI berganti nama menjadi Kepolisian Republik Indonesia
(Polri). Polri ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1964.
Pembentukan Polri pada tahun 1964 terjadi sebagai hasil dari perubahan konstitusi
yang mengubah struktur kepolisian di Indonesia.
30. R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kepala Kepolisian RI pertama dan terlama (sejak
1945 sampai 1959),
31. Peraturan Kepolisian Negara Nomor 7 Tahun 2022 mengenai Kode Etik Profesi
dan Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia
32 perpol No. 1 tahun 2002 mengenai senjata api
33. prosedur penggunaan senjata api berpedoman pada beberapa aturan seperti
pasal 47 Perkap 8 No. Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak
Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian, pasal 8 Perkap No. 1
Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan.
34. Peraturan Komandan KORPS Brimob Polri (Perdankor) Nomor 2 Tahun 2021 tentang
penindakan huru-hara dan Perdankor Nomor 3 tahun 2021 tentang penindakan anarki.
35. Peningkatan profesionalisme personel Brimob merupakan bagian dari
peningkatan kinerja Korps Brimob Polri dalam menghadapi dan menanggulangi
gangguan Kambtimas yang berintensitas tinggi serta tugas lain dalam lingkup tugas
pokok Polri yang telah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2017
Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia
pada tanggal 19 Januari 2017 sebagai perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 52
Tahun 2010.
36. Pasal 30 ayat (4) berbunyi :“Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat
negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum”.
37. Tugas pokok Reserse Polri adalah melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan
koordinasi serta pengawasan terhadap Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berdasarkan
Undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP) dan peraturan perundang-undangan lainnya.
38. Fungsi reserse adalah menyelenggarakan segala usaha, kegiatan, dan pekerjaan yang
berkenaan dengan pelaksanaan fungsi reserse kepolisian dalam rangka penyidikan tindak
pidana, yang meliputi Tindak pidana umum, tindak pidana khusus, tindak pidana korupsi,
tindak pidana narkoba, tindak pidana tertentu dan sebagai Pusat Informasi Kriminal
Nasional (Pusiknas).
39. Seorang penyelidik mempunyai wewenang sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 5
ayat 1 huruf a KUHAP, yaitu menerima laporan/pengaduan, mencari keterangan dan barang
bukti, menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai untuk memeriksa tanda pengenal diri,
mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
39. Penyidik Polri diberi wewenang sebagaimana tercantum dalam pasal 7 ayat 1 tentang
KUHAP dan pasal 16 Undang-undang RI nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia. Tugas penyidikan banyak menyentuh hak asasi manusia, seperti halnya
dengan kegiatan penindakan yang meliputi : pemanggilan, penangkapan, penahanan,
penggeledahan, dan penyitaan.

40.Dasar hukum penggunaan senpi bagi POLRI


1. Perkap No. 8 Tahun 2009
Tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2 Perkap No. 1 tahun 2009
Tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.
41. Protap_Kapolri_No_1_Tahun_2010_tentang_Penanggulangan_Anarki

Rangkuman isi Protap :


- Petugas secara bertahap melakukan tindakan bertahap. Berupa himbauan, penanganan
dengan tangan kosong, penggunaan senjata tumpul atau senjata kimia (gas air mata) dan
terakhir adalah penggunaan senjata api.
- Tembakan harus disertai peringatan dan tembakan peringatan, kemudian diarahkan ke
sasaran yang tidak mematikan.
- Penembakan hanya boleh menggunakan peluru karet, kecuali pada situasi yang amat
sangat darurat.
*NB* : Hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum #dilindungi oleh
konstitusi, yakni dalam Pasal 28E UUD 1945.
Mekanisme pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum diatur dalam UU No. 9
Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan pendapat.
42. -Propam adalah suatu organisasi Polri yang berada pada struktur organisasi Polri tingkat
pusat atau struktur organisasi Mabes Polri.
- Propam adalah salah satu unit organisasi Polri berbentuk Divisi yang bertanggung-jawab
kepada masalah pembinaan profesi dan pengamanan di lingkungan internal organisasi Polri.
Divisi Propam Polri sebagai salah satu unsur pelaksana staf khusus Polri di tingkat Markas
Besar dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang dikenal sebutan Kadiv dengan pangkat
Inspektur Jenderal Polisi / Irjen Pol atau Bintang Dua.
-Propam dibentuk pada tanggal 27 Oktober 2022 yakni sejak Polri dikeluarkan dari status
ABRI untuk dikembalikan sebagai Polisi civil. Hal itu ditetapkan dengan Keputusan Kapolri
No.Pol : Kep/53/X/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Polri.
43 LALU LINTAS
-Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta (Pasal 281).
-Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan berbunyi, Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan
Bermotor yang dikemudikan
-Pada pasal 35 ayat 1, Peraturan Kapolri Nomor 15 tahun 2013, Bab II Penggolongan dan
Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas disebutkan bahwa 'Penyidik melakukan penilaian atas
hasil olah TKP untuk menentukan ada atau tidaknya unsur tindak pidana pada Kecelakaan
Lalu Lintas sebagai dasar dilakukan penyidikan
44. PASAL-PASAL DANLAM PENYIDIKAN
-362 pencurian
-374 penggelapan
-365 pencurian dan kekerasan
-477 pemerkosaan
-155 Narkoba
-338 pembunuhan
-369 pengancaman
-603 korupsi
-182-186 perkelahian

Kode etik
-Anggota Polri yang terbukti melakukan pelanggaran akan dikenakan sejumlah sanksi, hal
ini diperjelas berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian No.14 Tahun 2011 tentang Kode Etik
Profesi Kepolisian RI.
-Kemudian, hal tersebut juga diatur dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 2003
tentang Peraturan disiplin Anggota Kepolisian Negara Indonesia yang menjelaskan bahwa,
setiap anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin dapat dijatuhkan sanksi disiplin
berupa tindakan dan atau hukuman disiplin.
-Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia, perlu ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Disiplin
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
_______________________________

Anda mungkin juga menyukai