Anda di halaman 1dari 4

1.

Pada Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Peraturan


Kapolri pada Pasal 1 Ayat 3 :

Peraturan Kepolisian adalah segala peraturan yang dikeluarkan oleh Polri dalam
rangka memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

2. Pada Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 28:

1) Kepolisian Negara Republik Indonesia bersikap netral dalam kehidupan politik


dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.
2) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak menggunakan hak memilih
dan dipilih.
3) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat menduduki jabatan di luar
kepolisian setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas kepolisian.

3. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 Bab II Pasal
3:

1) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah mencapai batas usia
pensiun diberhentikan dengan hormat dari dinas Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
2) Batas usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) maksimum 58 (lima
puluh delapan) tahun.
3) Batas usia pensiun maksimum 58 (lima puluh delapan) tahun berlaku untuk
semua golongan kepangkatan.
4) Untuk kepentingan pembinaan organisasi Kepolisian Negara Republik
Indonesia, pada tahap awal penerapan ketentuan mengenai batas Usia Pensiun
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dilaksanakan secara bertahap.
5) Pengaturan lebih lanjut mengenai penerapan ketentuan batas usia pensiun
secara bertahap sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002

Jenis/Bentuk Peraturan UNDANG-UNDANG


Pemrakarsa PEMERINTAH PUSAT
Nomor 2
Tahun 2002
Tentang KEPOLISIAN NEGARA RI
Tempat Penetapan Jakarta
Ditetapkan Tanggal 08 Januari 2002
Pejabat yang Menetapkan MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Status Berlaku
Tahun Pengundangan 2002
Nomor Pengundangan 2
Nomor Tambahan 4168
Tanggal Pengundangan 21 Januari 2002
5. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Bab I Pasal 1 :

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pegawai negeri pada


Kepolisian Negara Republik Indonesia.

6. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Bab III Pasal 13 :

Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:


a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
b. menegakkan hukum; dan
c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

7. Implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Polri


merupakan satu kesatuan yang utuh sebagai konsekuensi dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

8. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Bab II Pasal
2 Ayat 2 :

Pembagian daerah hukum kepolisian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan berdasarkan pembagian wilayah administrasi pemerintahan daerah dan
perangkat sistem peradilan pidana terpadu.

9. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Bab II Pasal 11 Ayat
1:

Kapolri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan


Perwakilan Rakyat.

10. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Bab VI Pasal 38
ayat 1 :

Komisi Kepolisian Nasional bertugas :


a. membantu Presiden dalam menetapkan arah kebijakan Kepolisian Negara
Republik Indonesia; dan
b. memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan dan
pemberhentian Kapolri.

11. Fungsi kepolisian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 UU Nomor 2 Tahun 2002
menyangkut fungsi kepolisian dalam dimensi yuridis dan sosiologis.
 Fungsi kepolisian dalam dimensi yuridis meliputi:
1) Fungsi kepolisian yang bersifat umum, yang dilaksanakan oleh Polri
sebagai bagian dari lembaga pemerintahan.Fungsi Kepolisian umum,
yaitu merupakan bagian dari administrasi negara, dengan demikian
melekat fungsi-fungsi utama administrasi negara
2) Fungsi Kepolisian Khusus, yang merupakan tugas administrasi khusus
sesuai dengan undang-undang yang menjadi dasar hukumnya.

 Fungsi kepolisian dalam dimensi sosiologis, yaitu berupa rumusan fungsi


Kepolisian yang diemban, yang secara swakarsa dibentuk, tumbuh, dan
berkembang dalam tata kehidupan masyarakat.

12. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat diberhentikan dengan hormat
apabila: a. mencapai batas usia pensiun;
b. pertimbangan khusus untuk kepentingan dinas;
c. tidak memenuhi syarat jasmani dan/atau rohani;
d. gugur, tewas, meninggal dunia atau hilang dalam tugas.

13. Pada Keputusan Presiden No. 89 Tahun 2000 Pasal 2 ayat 1:

“Kepolisian Negara Republik Indonesia berkedudukan langsung di bawah Presiden”

14. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Bab IV Pasal 20 :

Pegawai Negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri atas:


a. anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan
b. Pegawai Negeri Sipil.

15. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 34 Ayat 1:

Ayat ini mengamanatkan agar setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya harus dapat mencerminkan
kepribadian Bhayangkara Negara seutuhnya, yaitu pejuang pengawal dan
pengaman Negara Republik Indonesia. Selain itu, untuk mengabdikan diri sebagai
alat negara penegak hukum, yang tugas dan wewenangnya bersangkut paut dengan
hak dan kewajiban warga negara secara langsung, diperlukan kesadaran dan
kecakapan teknis yang tinggi, oleh karena itu setiap anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia harus menghayati dan menjiwai etika profesi kepolisian yang
tercermin dalam sikap dan perilakunya. Etika profesi kepolisian tersebut dirumuskan
dalam kode etik Kepolisian Negara Republik Indonesia yang merupakan kristalisasi
nilai-nilai yang terkandung dalam Tribrata dan Catur Prasatya yang dilandasi dan
dijiwai oleh Pancasila.

16. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 40 :

“Segala pembiayaan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas Komisi


Kepolisian Nasional dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.”

17. A. Norma Hukum

18. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 24 Ayat 1 :

“Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia menjalani dinas keanggotaan


dengan ikatan dinas”

19. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 38 Ayat 2 :

“Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Komisi


Kepolisian Nasional berwenang untuk :
a. mengumpulkan dan menganalisis data sebagai bahan pemberian saran kepada
Presiden yang berkaitan dengan anggaran Kepolisian Negara Republik
Indonesia, pengembangan sumber daya manusia Kepolisian Negara Republik
Indonesia, dan pengembangan sarana dan prasarana Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
b. memberikan saran dan pertimbangan lain kepada Presiden dalam upaya
mewujudkan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang profesional dan
mandiri; dan
c. menerima saran dan keluhan dari masyarakat mengenai kinerja kepolisian dan
menyampaikannya kepada Presiden.

20. Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 1 Ayat 10

“Penyidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diberi


wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan”

Anda mungkin juga menyukai