Anda di halaman 1dari 21

HUKUM KEPOLISIAN

Pengertian
• menurut Drs. Soebroto Brotodiredjo, SH adalah : “hukum yang mengatur tentang tugas, status,, organisasi dan
wewenang Polisi, baik sebagai fungsi maupun sebagai organ, serta cara-cara bagaimana badan Kepolisian tersebut
melaksanakan tugasnya”.
• Menurut Drs. Momo Kelana, MSi. Hukum Kepolisian adalah “hukum yang mengatur tentang tugas, status,
organisasi dan wewenang badan-badan Kepolisian serta bagaimana badan-badan Kepolisian tersebut
melaksanakan tugas dan wewenangnya dalam lingkungan kuasa waktu, tempat dan soal-soal”.
• Menurut Hazairin kata kepolisian berarti kekuasaan Polisi. Hukum Kepolisian adalah hukum yang mengatur tentang
kekuasaan Polisi. Dalam pengertian ini kekuasaan Polisi dianggap sebagai istilah yang menggambarkan penjelmaan
tugas, status, organisasi, wewenang dan tanggung jawab Polisi. Dilihat dari jenisnya  Hukum Kepolisian terbagi atas:
1. Hukum Kepolisian Materil
Mengatur Kepolisian sebagai fungsi, adalah kedudukan, fungsi Kepolisian dalam pemerintahan, tugas, wewenang
dan tanggung jawab.
2. Hukum Kepolisian Formil
Mengatur Kepolisian sebagai organ yang menjalankan fungsi Kepolisian, adalah struktur dan organisasi badan
Kepolisian, administrasi dan manajemen Kepolisian.
• Mengapa perlu hukum kepolisian? Guna membatasi agar tidak
terjadi penyimpangan dalam penegakan hukum serta kewenangan
yang diberikan tidak digunakan sewenang-wenang, maka perlu
adanya hukum yang mengatur aparat penegak hukum (dalam hal ini
Polisi) yang disebut Hukum Kepolisian.
Fungsi Kepolisian
• Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di
bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat.
Peraturan dan Undang-undang
Polri
• Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia
• Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
Pelaksanaan Teknis Institusional Peardilan Umum bagi Anggota
Polri
• Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Disiplin
Anggota Polri
• Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 Tentang
Pemberhentian Anggota Polri
• Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Komisi
Kepolisian Nasional
• Keputusan Kapolri No. Pol. : KEP/32/VII/2003 tanggal 1 Juni
2003 tentang Kode Etik Polri
Arti Kepolisian
• Kepolisian dalam kamus besar bahasa Indonesia, adalah urusan polisi
atau segala sesuau yang bertalian dengan Polisi. Dalam Undang-
Undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara R.I yang
dimaksud dengan Kepolisian tersebut dalam pasal 1 menyebutkan
bahwa Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan
fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Sedangkan menurut fungsinya tercantum dalam pasal 2
yaitu : Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan
negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat.
• Didalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang  Kepolisian Negara Republik
Indonesia adalah  pasal 1 ayat 1 menyebutkan  : “ Kepolisian adalah
segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi
sesuai dengan peraturan perundang – undangan.”
• didalam UU No. 8 tahun 1981  tantang Hukum Acara Pidana, mengatur
tantang tugas tanggung jawab serta kewenangan kepolisian dibidang
penyelidikan dan penyidikan .  Pasal 1 ayat 1 KUHAP menyebutkan
bahwa Penyidik adalah pejabat  Polisi negara atau pejabat pegawai
negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh  undang –
undang untuk melakukan penyidikan  dan dalam pasal selanjutnya
mengatur tentang kewenangan  penyidikan
Fungsi Kepolisian Berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan
• Lingkungan kuasa soal-soal ( Zaken gebied )  yang termasuk dalam
kompetensi hukum public
• Lingkungan kuasa orang ( personen gebied )
• Lingkungan kuasa tempat ( ruimte gebied )
• Lingkungan kuasa waktu ( tjids gebied )
Tugas Pokok Kepolisisan
Berdasarkan ketentuan tersebut sebagaimana yang telah diatur dalam
Pasal 13 UU No.2 Tahun 2002 tugas kepolisian meliputi: 
• Memelihara Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
• Menegakkan Hukum
• Memberikan Perlindungan, Pengayoman,
dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Sifat Hukum Kepolisian
Menurut VAN APELDOORN
Hukum yang bersifat memaksa (dwingen Recht) yaitu hukum yang tidak
dapat dikesampingkan oleh peraturan apapun juga.
Hukum yang bersifat mengatur (Regelend Recht) yaitu hukum yang
tujuannya hanya memberi pedoman tentang bagaimana yang
sebaiknya.
Sifat Hukum Kepolisian
• SIFAT HUKUM KEPOLISIAN adalah “mengatur” dan “memaksa”
memuat baik ketentuan prosedural maupun substantif.
• MENGATUR : Memberi pedoman tentang cara pelaksanaan tugas
Polisi yang sebaiknya.
( Pasal yang mengatur ttg. Tugas dan wewenangserta hubungan-
hubungan).
• MEMAKSA : Memberi paksaan kepada Polisi untuk melaksanakan
tugas dan wewenangnya sesuai ketentuan perundang-undangan dan
kewajiban umumnya dan bagi yang tidak mematuhinya dikenakan
sanksi.(Pasal yang mengatur tanggungjawab).
Sumber hukum kepolisian Formal
• UNDANG-UNDANG
• KEBIASAAN PRAKTEK KEPOLISIAN
• TRAKTAT
• YURISPRUDENSI
• ILMU PENGETAHUAN
• UNDANG-UNDANG SBG. BENTUK HUKUM DINYATAKAN SECARA
TERTULIS ,DAN MEMPUNYAI KEKUATAN MEMAKSA. MATERI HUKUM
KEPOLISIAN TERSEBAR DALAM BERBAGAI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN, SELAIN DALAM UNDANG-UNDANG YANG
SECARA KHUSUS MENGATUR TTG. KEPOLISIAN.
KEBIASAAN PRAKTEK KEPOLISIAN
KEBIASAAN PRAKTEK KEPOLISIAN: UNDANG-UNDANG TDK PERNAH
LENGKAP DAN SELALU KETINGGALAN OLEH PERKEMBANGAN
MASYARAKAT. KEKURANGAN TSB. DICUKUPI OLEH HUKUM KEBIASAAN.
HK. KEBIASAAN WALAUPUN TIDAK DIBENTUK OLEH BADAN PEMBUAT
UNDANG-UNDANG, DLM KENYATAAN DITAATI DAN MASY. MENERIMA
KAIDAH- KAIDAH ITU SEBAGAI HUKUM. DEMIKIAN HALNYA DGN.
KEBIASAAN PRAKTEK KEPOLISIAN.
• TRAKTAT MENGATUR HUBUNGAN ANTAR NEGARA
PENINGKATAN BENTUK DAN INTENSITAS HUBUNGAN ANTAR NEGARA
MENCAKUP JUGA KEPENTINGAN BERSAMA PEMBERANTASAN
KEJAHATAN INTERNASIONAL DAN KEJAHATAN LINTAS NEGARA.
(DISPONSORI OLEH PBB).
KERJA SAMA ANTAR NEGARA DIBIDANG TUGAS KEPOLISIAN
MERUPAKAN SUATU KEBUTUHAN , DAN UTK .ITU TRAKTAT MENJADI
SUMBER HUKUM, YG. MENGATUR KOMPETENSI DAN HUBUNGAN
KERJASAMA TERSEBUT.
• YURISPRUDENSI ADALAH KEPUTUSAN HAKIM YANG TELAH MEMILIKI
KEKUATAN HUKUM YANG BERSIFAT TETAP DAN DIIKUTI OLEH HAKIM-
HAKIM LAINNYA. HUKUM KEPOLISIAN MEMBERIKAN TEMPAT
DAN PERANAN YANG PENTING BAGI KEPUTUSAN HAKIM.
KEPUTUSAN HAKIM BERPENGARUH THD. PENGEMBANAN HUKUM
KEPOLISIAN.
• ILMU PENGETAHUAN berupa pendapat pakar ilmu pengetahuan.
Dalam praktek berupa nasihat atau fatwa dari ahli Ilmu Kepolisian
dan/atau Saksi Ahli untuk bidang tertentu.
ASAS HUKUM KEPOLISIAN
Asas legalitas: merupakan tindakan petugas/anggota Polri sesuai dengan
prosedur dan hukum yang berlaku, baik di dalam perundang-undangan
nasional ataupun internasional.
Asas nesesitas: merupakan tindakan petugas/anggota Polri didasari oleh
suatu kebutuhan untuk mencapai tujuan penegakan hukum, yang
mengharuskan anggota Polri untuk melakukan suatu tindakan yang
membatasi kebebasan seseorang ketika menghadapi kejadian yang
tidak dapat dihindarkan.
Asas proporsionalitas: merupakan tindakan petugas/anggota Polri yang
seimbang antara tindakan yang dilakukan dengan ancaman yang
dihadapi dalam penegakan hukum.
WEWENANG KEPOLISIAN
• HAK & KEWAJIBAN UTK BERTINDAK DAN TDK BERTINDAK SESUAI
LINGKUNGAN KUASA HUKUM.
• WEWENANG POLRI DLM UU NO. 2 TAHUN 2002
1. WEWENANG SECARA UMUM (PSL 15 AYAT (1) (BERSUMBER
DARI KEWAJIBAN UMUM KEPOLISIAN)
2. WEWENANG SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN LAINNYA
(PSL 15 AYAT (2)
3. WEWENANG DLM PROSES PIDANA (PSL 16 AYAT (1) DAN (2)
4. LINGKUNGAN KUASA TEMPAT PSL. 17
5. DISKRESI (PSL 18 AYAT (1) DAN (DUA)
WEWENANG KEPOLISIAN
Wewenang kepolisian yang telah tercantum di Pasal 15 ayat 1 UU No.2 Tahun 2002, yaitu:
• menerima laporan dan/atau pengaduan; 
• membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum; 
• mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat; 
• mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa; 
• mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian;
• melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan; 
• melakukan tindakan pertama di tempat kejadian; 
• mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang; 
• mencari keterangan dan barang bukti; 
• menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional, mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang
diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat, memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan
pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain,serta kegiatan masyarakat, menerima dan menyimpan
barang temuan untuk sementara waktu. 
DAFTAR PUSTAKA
• JURNAL
Alfian, E. (2020). Tugas dan Fungsi Kepolisian Untuk Meningkatkan Kepercayaan Publik terhadap Penegak Hukum. Legalitas: Jurnal
Hukum, 12(1)
Arif, M. (2021). Tugas dan fungsi kepolisian dalam perannya sebagai penegak hukum menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
tentang kepolisian. Al-Adl: Jurnal Hukum, 13
Danendra, I. B. K. (2013). Kedudukan dan Fungsi Kepolisian dalam Struktur Organisasi Negara Republik Indonesia. Lex Crimen, 1(4)
Oktoriny, F. (2019). Penerapan Hukuman Disiplin Terhadap Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Yang Melakukan Nikah Siri
Oleh Provos Di Polda Sumbar. Normative Jurnal Ilmiah Hukum, 7
Rusmini, A. (2021). Gambaran Kepolisian Republik Indonesia Dalam Sistem Penegakan Hukum di Indonesia
Waspiah, M. I. R. A. (2019). Kerjasama Polri dan Pemda dalam Penegakan Hukum. Jurnal Ilmu Kepolisian, 13
• INTERNET
https://krisnaptik.wordpress.com/polri-4/hukum-kepolisian/hukum-kepolisian-2/ diakses pada tanggal 28 Feb 2023
https://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-polri/ diakses pada tanggal 28 Feb 2023
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2002/2TAHUN2002UU.htm diakses pada tanggal 28 FEB 2023
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/607/jbptunikompp-gdl-witaoktade-30311-9-unikom_w-i.pdf diakses pada tanggal 28 Feb 2023
https://polreskudus.com/2023/01/31/mengenal-tugas-fungsi-dan-wewenang-kepolisian-di-indonesia/ diakses pada tanggal 28 Feb
2023

Anda mungkin juga menyukai