Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN

HAKIKAT HUKUM DARI SUDUT PANDANG TEORI


HAKIKAT HUKUM DARI SUDUT PANDANG IDEOLOGI HUKUM
Oleh: Rico Agung Satria Atmaja/231228396
Dosen Pengampu: Dr. Fransisca Romana Harjiyatni, SH, MHum

A. Hakikat Hukum dari Sudut Pandang Teori


Hakikat hukum dari sudut pandang teori menurut Aristoteles, bahwa hakikat
hukum itu ada karena kausalitas, yakni dari sebab yang berupa bahan (causa
materialis), dari sebab yang berupa bentuk (causa formalis), dari sebab yang berupa
pembuat (causa efisien), dan dari sebab yang berupa tujuan (causa finalis).
J.J.H. Bruggink juga berpendapat bahwa, Memiliki pandangan bahwa hakikat
hukum itu adalah bahasa. Bruggink memandang sedemikian oleh karena yang
memungkinkan hukum itu ada dan dapat dipahami dengan beberapa definisi adalah
dari bahasa.
1. Definisi kausal, yaitu hukum itu ada oleh penguasa. Definisi fungsional, yaitu
hakikat hukum adalah fungsi. Definisi fenomenologis, yaitu hakikat hukum
adalah kesepakatan.
2. Definisi sinonim, yaitu hakikat hukum adalah peraturan. Definisi etimologis,
yaitu hukum berasal dari kata bahasa Arab “al hukmu” yang berarti peraturan.
3. Definisi konotatif, yaitu hakikat hukum terletak pada sifatnya

Serta Kattsoff berpendapat bahwa hakikat hukum tergantung dari orang yang
membunyikannya, “jika sebuah pohon tumbang di hutan dan tidak ada
mendengarkannya, adakah bunyinya?”. Syahdan, harus ada yang membunyikannya
dengan makna. Apakah makna tersebut dalam wujud makna asosiasi, yang artinya
hukum sama dengan undang-undang, apakah dalam bentuk makna matter (esensi),
yang artinya hukum sama dengan masyarakat, apakah dalam makna operasi, yang
artinya hukum mempunyai makna bila dapat dioperasionalkan, ataupun dalam bentuk
makna pengalaman, yang artinya hukum terbentuk karena pengalaman dan akal.

Adanya hukum mengikat manusia sejak lahir. Hukum kasih sayang adalah
hukum yang berlaku. seseorang ibu yang rela mengalami kesulitan selama sembilan
bulan untuk melahirkan anaknya. Akan menyusui dan menjaga bayi setelah
melahirkan. Itu tentang kasih sayang, bukan rasio atau logika. Seorang wanita
profesional pasti akan meninggalkan karirnya dan memberikan tanggung jawab
melahirkan kepada orang lain jika orang yang dapat diwakilkan melakukannya.
Artinya, hukum yang berlaku bagi manusia diciptakan ketika kita memahami
hubungan antara rasa dan rasio, antara jiwa dan raga. Ada hukum yang mengaturnya
karena terlahir dari hubungan kasih sayang pernikahan atau di luar pernikahan. Ada
hukum yang mengatur harta yang dimiliki anak, dan catatan kelahiran
menentukannya. Jadi, setiap kejadian atau fenomena yang berlaku terhadap diri
manusia ada hukum yang mengaturnya.

Pengertian ontologi menurut para tokoh-tokoh filsafat di antaranya:

1. Menurut Suriasumantri (1985)


Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh
kita ingin tahu, atau, dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori
tentang “ada”. Telaah ontologis akan menjawab pertanyaan-
pertanyaan:
a. apakah objek ilmu yang akan ditelaah;
b. bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut; dan
c. bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap
manusia (seperti berpikir, merasa, dan mengindra) yang
membuahkan pengetahuan.
2. Menurut Soetriono & Hanafie (2007)

Ontologi adalah asas untuk menerapkan batas atau ruang lingkup


wujud yang menjadi objek penelaahan (objek ontologis atau objek
formal dari pengetahuan) dan penafsiran tentang hakikat realita
(metafisika) dari objek ontologis atau objek formal tersebut. Ontologi
juga dapat berfungsi sebagai landasan ilmu yang menanyakan apa yang
dikaji oleh pengetahuan, dan biasanya berkaitan dengan alam
kenyataan dan keberadaan.

3. Menurut Pandangan The Liang Gie

Ontologi adalah bagian dari filsafat dasar yang mengungkap makna


dari sebuah eksistensi yang pembahasannya meliputi persoalan-
persoalan:
a. Apakah artinya ada, hal ada?
b. Apakah golongan-golongan dari hal yang ada?
c. Apakah sifat dasar kenyataan dan hal ada?
d. Apakah cara-cara yang berbeda dalam mana entitas dari
kategori-kategori logis yang berlainan (misalnya objek-
objek fisis, pengertian universal, abstraksi, dan
bilangan) dapat dikatakan ada?
4. Menurut Ensiklopedi Britannica yang juga diangkat dari Konsepsi
Aristoteles

Ontologi adalah teori atau studi tentang being atau wujud seperti
karakteristik dasar dari seluruh realitas. Ini sinonim dengan metafisika,
yang merupakan studi filosofis yang bertujuan untuk menentukan sifat
asli atau sifat asli dari suatu benda untuk menentukan arti, struktur, dan
prinsipnya. (Pada abad ke-4 SM, Aristoteles mendefinisikan filosofi
ini).

5. Menurut Al-Farabi dan Ibnu Sina

Ontologi adalah ide tentang sesuatu yang mungkin ada karena orang
lain atau karena dirinya sendiri.

B. Hakikat Hukum dari Sudut Pandang Ideologi Hukum


Ideologi hukum juga mengemukakan pendapatnya tentang hakikat hukum di
antaranya:
1. Aliran hukum alam berpendapat bahwa hakikat hukum terletak pada moral,
baik yang berasal dari Tuhan maupun akal manusia;
2. Positivisme berpendapat bahwa hakikat hukum adalah perintah, kewajiban,
kedaulatan, penguasa, dan sanksi;
3. Utilitarianisme berpendapat bahwa hakikat hukum adalah kegunaan;
4. mazhab sejarah melihat hakikat hukum sebagai ekspresi jiwa bangsa
(volkgeist); filsafat hukum182; dan
5. aliran sociological jurisprudence menyatakan bahwa hakikat hukum adalah
terletak pada kenyataan sosial berupa nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat;
6. Aliran idealisme memandang bahwa hakikat hukum adalah rasio, kewajiban,
kelembagaan, moralitas, dan negara;
7. Aliran realisme hukum berpendapat bahwa hakikat hukum adalah ramalan,
pengadilan, pengalaman, perwujudan dari keputusan sosial, ekonomi, dan
budaya;
8. Menurut gerakan studi hukum kritis, hakikat hukum adalah politik; aliran
marxisme berpendapat bahwa hakikat hukum adalah perjuangan untuk posisi
kelas, di mana hukum digunakan untuk melayani kepentingan kelas atas;
9. Teori chaos dan dekonstruksi Derrida menganggap hakikat hukum sebagai
chaos atau kekacauan; dan
10. Antropologi metafisika (filsafat manusia) berpendapat bahwa hakikat hukum
adalah bagian kecil dari misteri tentang manusia dan dunianya, yang berarti
hakikat hukum adalah bagian kecil dari misteri tentang manusia dan dunianya,
yang berarti hakikat hukum.

Di antara berbagai ideologi hukum yang berbicara tentang hakikat hukum, yang
paling umum adalah bahwa arti dari "ada" hukum adalah bahwa ada "kesempatan"
untuk mengakui adanya hukum. memengaruhi sejarah Indonesia. Penulis
menyebutnya sebagai kesempatan.

Anda mungkin juga menyukai