Anda di halaman 1dari 6

Filsafat Hukum Dalam Filsafat

Pendahuluan

Manusia dijadikan sebagai objek filsafat yang menelaahnya dari berbagai


segi, salah satu di antaranya mengenai tingkah laku manusia disebut filsafat etika,
sebagian dari tingkah laku ini kemudian diselidiki secara mendalam oleh filsafat
hukum. Filsafat itu tidak lain adalah hasil pemikiran manusia tentang tempat sesuatu
di alam semesta dan hubungannya dengan isi alam semesta yang lainnya. Dengan
demikian, yang menjadi objek filsafat itu adalah berbagai hal yang ada di dunia
nyata ini.

Pengertian Filsafat

Filsafat adalah hasil pemikiran manusia tentang hakikat sesuatu. Apa hakikat
sesuatu itu? Ada yang mengatakan bahwa hakikat sesuatu itu adalah tempat sesuatu
itu di alam semesta dan hubungan sesuatu itu dengan isi alam semesta yang lain.
Para filosof masa awal, berbicara filsafat alam, sedangkan pada masa Socrates,
manusia mulai dijadikan sebagai objek dari pemikiran filsafat. Segala segi dari diri
manusia dikaji dan segala upaya manusia dalam mencapai tujuan hidupnya
menghasilkan cabang-cabang filsafat seperti filsafat hidup, filsafat kedokteran,
filsafat ekonomi hingga filsafat hukum. Pengertian filsafat menurut para ahli yaitu:

A. Menurut Al Farabi, Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang sifat


bagaimana sifat sesungguhnya dari kebenaran.
B. Menurut Immanuel Kant Filsafat adalah ilmu (pengetahuan), yang
merupakan
dasar dari semua pengetahuan dalam meliput isu-isu epistemologi (filsafat
pengetahuan) yang menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat kita
ketahui.

C. Menurut Plato Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai


pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.
Pengertian Hukum

Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yg mengatur keseluruhan


kegiatan manusia yang disertai dengan sanksi dan bersifat imperatif. hukum ada
karena ada manusia, yaitu manusia dalam pergaulannya dengan manusia yang lain.
Pengertian hukum menurut para ahli yaitu:

A. Menurut Friedrich Karl Von Savigny, hukum tidak dibuat, tetapi hukum
lahir dan lenyap bersama-sama masyarakat. yang menyatakan bahwa hukum itu
tidak dibuat melainkan tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan
masyarakat. manusia di dunia ini terbagi ke dalam banyak masyarakat bangsa.
Dan tiap masyarakat bangsa itu mempunyai Volkgeist (Jiwa bangsa) nya
sendiri yang berbeda menurut tempat dan zaman. Volkgeist itu dinyatakan
dalam Bahasa, adat istiadat, dan oraganisasi social rakyat yang tentunya
berbeda-beda menurut tempat dan zaman pula. Yang dimaksud dengan
Volkgeist adalah filsafat hidup suatu bangsa atau pola kebudayaan atau
kepribadian yang tumbuh akibat pengalaman dan tradisi di masa lampau.
Selanjutnya ia melihat hukum itu sebagai hasil perkembangan historis
masyarakat tempat hukum itu berlaku, isi hukum di tentukan oleh
perkembangan adat-istiadat rakyat di sepanjang sejarah, isi hukum ditentukan
oleh sejarah masyarakat manusia di tempat hukum itu berlaku.
B. Menurut Roscoe Pound, law is a tool for social engineering (Hukum adalah
alat untuk memperbaharui atau merekayasa masyarakat) kebutuhan akan
adanya kontrol sosial bersumber dari fakta mengenai kelangkaan. Kelangkaan
mendorong kebutuhan untuk menciptakan sebuah sistem hukum yang mampu
mengklasifikasikan berbagai kepentingan serta menyahihkan sebagian dari
kepentingan-kepentingan itu. Ia menyatakan bahwa hukum tidak melahirkan
kepentingan, melainkan menemukannya dan menjamin keamanannya. Hukum
memilih untuk berbagai kepentingan yang dibutuhkan untuk mempertahankan
dan mengembangan peradaban. Pound mengakui adanya tumpang tindih dari
berbagai kelompok kepentingan, yaitu antara kepentingan individual atau
personal dengan kepentingan public atau sosial. Semua itu diamankan melalui
dan ditetapkan dengan status “hak hukum”.

Pengertian Filsafat Hukum

Filsafat Hukum merupakan cabang dari filsafat tingkah laku (moral) yang
disebut juga etika yang mempelajari hakikat hukum. Dengan kata lain Filsafat
hukum mempelajari hukum secara filosofis . Objek dari bagian utama ini ialah
tingkah laku manusia dari segi baik dan buruk menurut kesusilaan yang merupakan
salah satu ranting dari filsafat manusia. Filsafat hukum berusaha mengungkapkan
hakikat hukum dengan menemukan landasan terdalam dari keberadaan hukum
sejauh yang mampu dijangkau oleh akal budi manusia. Pengertian filsafat hukum
menurut para ahli yaitu:

A. Menurut Soetikno, Filsafat hukum adalah mencari hakikat dari hukum, dia
ingin mengetahui apa yang ada dibelakang hukum, mencari apa yang
tersembunyi di dalam hukum, dia menyelidiki kaidah-kaidah hukum sebagai
pertimbangan nilai, dia memberi penjelasan mengenai nilai, postulat (dasar-
dasar) sampai pada dasar-dasarnya, ia berusaha untuk mencapai akar-akar
dari hukum.
B. Menurut Carl Joachim Friedrich, filsafat hukum merupakan bagian dari
filsafat umum, karena dia menawarkan refleksi filosofis mengenai landasan
hukum umum. Objek dari filsafat hukum tidak lain adalah hukum itu sendiri,
hukum berkaitan erat dengan norma-norma yang mengatur perilaku manusia.
C. Menurut Mr. Soetika Filsafat hukum adalah :
• mencari hakikat dari hukum;
• mengetahui apa yang ada dibelakang hukum;
• menyelidiki kaidah-kaidah hukum sebagai pertimbangan nilai.
• memberikan pertimbang an dan nilai ; penjelasan mengenai nilai.
• Postulat ( dasar-dasar ) hukum sampai pada dasarnya;
• Berusaha mencapai akar akar dari hukum.
Pokok kajian filsafat hukum

 Ontologi hukum yaitu ilmu tentang segala sesuatu (Merefleksi hakikat


hukum dan konsep-konsep fundamental dalam hukum, seperti konsep
demokrasi, hubungan hukum dan kekuasaan, hubungan hukum dan moral).

 Aksiologi hukum  yaitu ilmu tentang nilai (Merefleksi isi dan nilai-nilai yang
termuat dalam hukum seperti kelayakan, persamaan, keadilan, kebebasan,
kebenaran, dsb)

 Ideologi hukum yaitu ilmu tentang tujuan hukum yang mengangkut cita
manusia (Merefleksi wawasan manusia dan masyarakat yang melandasi dan
melegitimasi kaidah hukum, pranata hukum, sistem hukum dan bagian-
bagian dari sistem hukum).

 Teleologi hukum yaitu ilmu tentang tujuan hukum yang menyangkut cita
hukum itu sendiri (Merefleksi makna dan tujuan hukum)

 Epistemologi yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum (Merefleksi


sejauhmana pengetahuan tentang hakikat hukum dan masalah-masalah
fundamental dalam filsafat hukum mungkin dijalankan akal budi manusia)

 Logika hukum yaitu ilmu tentang berpikir benar atau kebenaran berpikir
(Merefleksi atran-aturan berpikir yuridik dan argumentasi yuridik, bangunan
logical serta struktur sistem hukum)

 Ajaran hukum umum

Yurisprudence adalah ilmu yang mempelajari pengertian dan sistem hukum secara
mendalam

Pokok kajian yurisprudence :


–     Logika hukum

–     Ontologi hukum (penelitian tentang hakekat dari hukum)

–     Epistemologi hukum (ajaran pengetahuan)

–     Axiologi (penentuan isi dan nilai)

Analisa

Pembahasan mengenai perilaku manusia ada pada etika. Dengan


demikian, dapat dipahami bahwa filsafat hukum merupakan bagian dari filsafat
tingkah laku yang disebut etika. Maka pada hakikatnya filsafat hukum merupakan
filsafat yang mengkaji hukum secara mendalam sampai kepada inti atau dasarnya
yang disebut sebagai hakikat hukum atau merupakan filsafat yang mengkaji hukum
secara filosofis. Dari uraian tersebut kalau diibaratkan dapat dikatakan bahwa
filsafat nilai kedudukan sebagai genus, etika sebagai species dan filsafat hukum
sebagai subspecies. Sebagaimana yang pahami bahwa kegiatan dalam filsafat itu
berupa perenungan sedalam-dalamnya untuk sampai keapada intinya. Dengan hasil
renungan itu, manusia dapat merasakan hidup yang lebih sadar sebagai manusia.
Dengan mengetahui kesadaran yang dapat mengukur keunggulan, kelemahan
manusia serta batas-batasnya.

Kesimpulan

Filsafat hukum adalah induk dari ilmu hukum keberadaan filsafat hukum
yang mengolah hukum secara ilmiah pada tataran kefilsafatan sudah dirasakan
cukup memadai. Filsafat hukum sendiri digunakan untuk kegiatan akal budi manusia
untuk secara ilmiah mempelajari hukum yang berlaku di suatu negara atau
masyarakat tertentu dengan tujuan untuk menemukan dan menawarkan penyelesaian
terhadap masalah hukum konkret.

Dalam filsafat hukum kita hendak berfikir reflektif tentang hukum sebagai gejala
yang dipranatakan oleh manusia. Filsafat hukum hendak mencari hakikat hukum,
ingin mengetahui apa yang sebenarnya ada di balik norma-norma hukum, mencari
yang tersembunyi didalam hukum, menyelidiki norma hukum sebagai pertimbangan
nilai dan ponstulat hukum, sampai pada penyelidikan tentang dasar terakhir.

Dalam ciri yang lain, filsafat hukum juga memiliki sifat yang mendasar. Artinya,
dalam menganalisis suatu masalah, kita diajak berfikir kritis dan radikal, universal.
kritis maksudnya tajam, sementara radikal itu sampai kepada intinya, universal
maksudnya keseluruhan, seperti objek filsafat hukum adalah hukum, hukum itu yang
dikaji sampai pada intinya yang dinamakan hakikat.

Daftar Pustaka

Lubis ,Akhyar Yusuf, “Filsafat Ilmu: Klasik Hingga Kontemporer”, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2014.

Sidartha ,Bernard Arief,” Ilmu Hukum Indonesia”, Yogyakarta: Genta, 2013.

Sidartha,Bernard Arief, “Moralitas Profesi Hukum: suatu Tawaran Kerangka


Berfikir”, Bandung : Refika Aditama, 2006.

Kusumohamidjojo, Budiono, “Filsafat Hukum (Problematika Ketertiban Yang Adil)”,


Jakarta : Grasindo, 2004.

Erwin,Muhamad, “Filsafat Hukum: Refleksi Kritis Terhadap Hukum”, Jakarta : PT


Raja Grafindo Persada, 2013.

Mertokusumo,Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 2010.

Prof. Dr. I Dewa Gede Atmadja,SH.,MS, “Filsafat Hukum Dimensi Tematis dan
Historis”, Denpasar : Setara Press, 2012.

Anshori,Abdul Ghofur, “Filsafat Hukum”, Yogyakarta : Gadjah Mada University


Press, 2006.

Anda mungkin juga menyukai