ANALISA
FILSAFAT HUKUM
74201210001
2022
Berfilsafat adalah berfikir radikal, radic artinya akar, sehingga
berfikir radikal artinya sampai ke akar suatu masalah, mendalam sampai
akar-akarnya, bahkan melewati batas-batas fisik yang ada, memasuki medan
pengembaraan di luar sesuatu yang fisik.
1
obyek bahasan ilmu filsafat. Sehingga dengan kata lain Filsafat mempunyai
obyek berupa segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh pikiran manusia.
2
Filsafat (termasuk dalam hal ini filsafat hukum), memiliki tiga sifat
yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain. Antara lain adalah, (1) filsafat
memiliki karakteris yang bersifat menyeluruh; (2) filsafat hukum juga
memiliki sifat yang mendasar, artinya dalam menganalisis suatu masalah,
kita diajak untuk berfikir kritis dan radikal, Memang salah satu ciri orang
yang berpikir radikal adalah senang kepada hal-hal yang baru. (3) sifat
filsafat yang spekulatif, yaitu sifat yang mengajak mereka yang mempelajari
filsafat hukum untuk berfikir inovatif, selalu mencari sesuatu yang baru.
Dan ciri lain dari filsafat hukum adalah bahwa sifat filsafat yang reflektif
kritis, Melaui sifat ini filsafat hukum berguna untuk membimbing kita
menganalisis masalah-masalah hukum secara rasional dan kemudian
mempertanyakan jawaban itu secara terus menerus. Jawaban tersebut
seharusnya tidak sekedar diangkat dari gejala-gejala yang tampak tetapi
sudah sampai kepada nilai-nilai yang ada dibalik gejala-gejala itu. Analisis
nilai inilah yang membantu kita untuk menentukan sikap secara bijaksana
dalam menghadapi suatu masalah.
3
secara empiris dan analitis hubungan timbal balik antara hukum sebagai
gejala dengan gejala-gejala sosial lainnya.
Pada zaman itu, Aristoteles, yang hidup pada tahun 348-322 sebelum
maschi, menulis buku Politika. Menurut Aristoteles, manusia merupakan
"makhluk polis" (zoon politicon), dimana harus ikut dalam kegiatan politik
dan taat pada hukum polis. Aristoteles membagi hukum menjadi dua, yakni
(1) Hukum Alam (kodrat), mencerminkan aturan alam, selalu berlaku dan
tidak pemah berubah. (2) Hukum Positif, yang dibuat manusia. Dimana
pembentukan hukum harus selalu dibimbing rasa keadilan, yaitu rasa yang
baik dan pantas bagi orang yang hidup bersama. "Kepada yang sama
penting diberikan yang sama, kepada yang tidak sama penting diberikan
yang tidak sama".
TERIMA KASIH
4
5