Anda di halaman 1dari 7

TUGAS U2

RESUME MATERI PERKULIAHAN


FILSAFAT HUKUM
Dosen Pengampu : Dr.Chrisdianto Eko Purnomo,SH.,MH.

OLEH

NAMA : YUHANNA

NIM : D1A019591

KELAS : B2

PROGAM STUDI ILMU


HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2022
PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM

Filsafat itu berarti Hakekat sesuatu, sedangkan Hukum itu hak dan kewajiban, norma, dan
sanksi. Bisa diartikan Filsafat Hukum itu adalah hakekat sesuatu.

Filsafat berasal dari gabungan 2 kata yaitu Asal kata filo yang artinya cinta, ingin dan sofia
yang berarti kebijaksanaan. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian filsafat yaitu :

 Plato : ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.


 Aristoteles : ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang terkandung
didalamnya ilmu matematika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
 Descrates : kumpulan segala pengetahuan dimana tuhan, alam, dan manusia
menjadi pokok persoalan.

Jadi, Inti dari Filsafat yaitu karya manusia tentang hakikat sesuatu. Hakikat ialah inti atau
dasar sedalam-dalamnya sesuatu, sedangkan sesuatu itu dapat berupa apa saja, misalnya
manusia, budaya, hukum, dan lain-lain.

Sedangkan, untuk Hukum sendiri juga memiliki beberapa pendapat dari para ahli mengenai
pengertianya, yang meliputi :

 Imanuel Kant : “Noch suchen die Juristen eine Definition zu ihrem Begriffe
von Recht”. (Sampai saat ini para ahli hukum masih mencari suatu definisi
dari pengertian Hukum )
 Rudolf Von Hering : Hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah yang memaksa yang
berlaku dalam suatu Negara.
 Dr.Wirjono Prodjodikoro,SH : Hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan mengenai
tingkah laku orang sebagai suatu masyarakat dan bertujuan mengadakan tata tertib
diantara anggota-anggota masyarakat itu.
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian hukum
terdapat unsur-unsur yaitu :

1. Kaidah-kaidah atau norma


2. Berlaku dalam masyarakat
3. Bersifat memaksa

PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM MENURUT PARA AHLI

 Soetiksno (1976:10) : Filsafat hukum mencari hakikat daripada hukum yang


menyelidiki kaidah hukum sebagai pertimbangan nilai-nilai.
 Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto (1979:11) : Filsafat hukum adalah
perenungan dan perumusan nilai-nilai, kecuali itu filsafat hukum juga mencakup
penyerasian nilai-nilai. Misalnya: penyerasian antara ketertiban dengan ketentraman,
antara kebendaan dengan keakhlakan dan antara kelanggengan atau konservatisme
dengan pembaharuan.
 Mahadi (1989:10) : Filsafat hukum adalah falsafah tentang hukum, falsafah segala
sesuatu dibidang hukum secara mendalam sampai keakar-akarnya secara sistematis.
 Soerjono Dirdjosisworo (1984:48) : Filsafat hukum adalah pendirian atau
penghayatan kefilsafatan yang dianut oleh orang/ masyarakat/ negara tentang hakikat
ciri-ciri serta landasan berlakunya hukum.
 VanApeldoorn(1975) : Filsafat hukum menghendaki jawaban atas pertanyaan:
Apakah hukum? Ia menghendaki agar kita berfikir masak-masak tentang tanggapan
kita dan bertanya pada diri sendiri, Apa yang sebenarnya kita tanggap tentang hukum.

OBYEK FILSAFAT HUKUM

Obyek fisafat ada 2 macam yaitu:

1. Obyek Material : Adalah suatu bahan atau lapangan penyelidikan yang menjadi
tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan. Obyek materialnya yaitu Hukum

2. Obyek Formal : Adalah sudut pandang yang ditujukan pada bahan atau lapangan
penyelidikan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan. Obyek formilnya
disini yaitu filsafat ( filsafat Hukum), Norma (Ilmu Hukum), dan Fakta (Sosiologi
Hukum).

Sedangkan, menurut Bender O.P (1948:11) Obyek filsafat itu menjelaskan filsafat hukum
dengan filsafat (moral/etik) filsafat itu terdiri dari beberapa bagian, salah satu bagian utamanya
ini adalah filsafat moral, yang disebut juga etika. Obyek dan bagian utama ini adalah tingkah
laku manusia, yaitu baik/ buruk menurut kesusilaan. Menurutnya filsafat hukum adalah bagian
dari filsafat moral/ etika.

Intinya Filsafat hukum merupakan cabang dari filsafat yaitu filsafat moral/ etika yang menjadi
obyek pembahasannya adalah tentang hakikat atau inti yang sedalam-dalamnya daripada hukum
merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari lebih lanjut setiap hal yang tidak dijawab oleh
cabang ilmu hukum

RUANG LINGKUP FILSAFAT HUKUM

Obyek pembahasan filsafat hukum tidak hanya masalah tujuan hukum saja, tetapi setiap
permasalahan pemecahan. Misalnya masalah-masalah hukum seperti:

1. Hubungan hukum dengan kekuasaan

2. Hubungan hukum dengan nilai-nilai sosial budaya

3. Apa sebabnya negara berhak menghukum seseorang

4. Apa sebabnya orang mentaati hukum

5. Masalah pertanggung jawaban

6. Masalah hak milik

7. Masalah kontrak

8. Masalah peranan hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat.


FUNGSI FILSAFAT HUKUM

Filsafat Hukum bertugas untuk :

1. Memformulirkan dasar-dasar pokok dan kemudian menerangkan pokok-pokok tadi dalam


lembaga hukum. Mula-mula ditentukan prinsip-prinsip hukum yang dicita- citakan,
kemudian dasar-dasar tadi dituangkan dalam lembaga-lembaga hukum. Misalnya:
ditentukan prinsip- prinsip hukum sebagai:
 Hak-hak manusia yang tidak dapat diganggu gugat
 Keunggulan (supremasi) kehendak rakyat, atau supremasi kehendak sang
pemimpin
 Kewajiban bekerja untuk kepentingan masyarakat
 Kesatuan dari semua buruh diseluruh dunia.
2. Bantuan functional Approach
Suatu cita-cita hukum saja (tanpa bantuan alat-alat yang dapat dilaksanakan) adalah suatu
hal yang mempunyai arti teoritis dan juga satu hal yang membahayakan, karena dapat
dipergunakan untuk tujuan politik tertentu oleh kaum politisi yang tidak kenal moral.

METODE FILSAFAT

Dalam filsafat dikenal beberapa metode yaitu :

1. Metode Kritis.
Tokoh metode ini yaitu Socratesdan Plato. Metode ini bersifat analisa istilah pendapat
yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya
(berdialog), membedakan, membersihkan dan menolak akhirnya ditemukan hakekat.
2. Metode Intuitif
Tokohnya yaitu Plotinus dan Agustinus. Metode ini dengan jalan instrupeksi intuitif dan
dengan pemakaian sistem intelektual (bersama dengan pencucian moril) sehingga
tercapai pemahaman langsung mengenai kenyataan.
3. Metode Scolastik
Tokoh metode ini yaitu Aristoteles. Metode ini bersifat sintetis deduktif. Dengan bertitik
tolak dari definisi- definisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya, ditarik suatu
kesimpulan-kesimpulan.
4. Metode Matematis
Tokohnya yaitu Rene Descartes dan pengikutnya. Metode ini melalui analisa dan hal-hal
konkrit, dicapai intuisi akan hakekat abstrak, dari hakekat-hakekat itu dideduksikan
secara sistematis segala pengertian lainnya.
5. Metode Empiris
Tokoh metode ini diantaranya Thomas Hobbes, Jhon Locke, Barkeley, dan Hume. Dalam
metode ini hanya pengalamanlah yang menyajikan pengertian benar, maka suatu
pengertian atau ide-ide dalam instrupeksi dibandingkan dengan cerapan-cerapan atau
impresi dan kemudian disusun dengan bersama secara geometris.
6. Metode Trancendental
Tokohnya yaitu Kant dan Neo Scolastik. Metode ini bertitik tolak dari tepatnya
pengertian tertentu dengan jalan analisa, diselidiki syarat-syarat apriori dari pengertian
tersebut.
7. Metode Dialektis
Tokohnya yaitu Hegel dan Marz. Metode ini dengan jalan mengikuti dinamika pikiran
atau alam sendiri, menurut triade: Thesis, Antithesis dan Sinthetis dapat dicapai hakekat
kenyataan.
8. Metode Fenomenologis
Tokohnya yaitu Hussrel dan Eksistensialisme. Metode ini dengan jalan beberapa
pemotongan sistematis (reduction), refleksi atas fenomena dalam kesadaran, mencapai
penglihatan hakekat-hakekat murni.
9. Metode Neo Positivistis
Metode ini menggunakan kenyataan yang dipahami menurut hakekatnya dengan jalan
mempergunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu positif (eksakta).
10. Metode Analitika Bahasa
Tokoh metode ini yaitu Witgenstein. Metode ini dengan jalan analisa pemakaian bahasa
sehari-hari ditentukan sah atau tidaknya ucapan-ucapan filosofis.
FUNGSI FILSAFAT

Filsafat memiliki fungsi-fungsi yang meliputi :

 Menyajikan pertanyaan yang tidak diajukan dalam ilmu empiric.


 Mengadakan revolusi di dalam empirik.
 Mencegah pemikiran rutin dan mengembalikannya kepada pemikiran refleksif.
 Mencegah pemikiran mekanistik dan mengembalikannya ke pemikiran aktif dan kreatif.

SIFAT FILSAFAT

Selain memiliki fungsi, filsafat juga memiliki sifat diantaranya :

1. Sifat Holistik (Menyeluruh) yaitu supaya orang mempunyai pandangan yang luas mengenai
hukum.

2. Sifat Spekulatif yaitu supaya orang itu berani mengambil resiko apabila jika yang dia lakukan
itu benar dan agar supaya adanya inovasi.

Anda mungkin juga menyukai