Anda di halaman 1dari 4

1. ,Apa yang Menjadi Objek dan Ruang Lingkup Filsafat hukum?

Objek Filsafat Ada Dua Yaitu:


a. Objek material adalah yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran
penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. Objek yang dikaji adalah sesuatu yang
dapat dirasionalkan yang bersifat empiris dan ilmiah. Sesuatu yang dianggap ada
bukan hanya yang hanya dirasakan indera saja tapi ada beberapa hal yang tidak bisa
dirasakan langsung oleh indera misalkan sejarah
b. Objek formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut. Hal yang
dijadikan dalam objek formal merupakan objek material yang dikaji secara khusus.
Ruang Lingkup Filsafat hokum
a. Antologi hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hakekat hukum dan
konsep-konsep fundamental dalam hokum.
b. pistemologi hukum, yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum. Merefleksikan sejauh
mana pengetahuan tentang hakekat hukum dan masalah-masalah fundamental dalam
filsafat hokum
c. Aksiologis hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang isi dari nilai-nilai yang
termuat dalam hukum.
d. Ideologi hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tujuan hukum yang
menyangkut cita manusia. Merefleksikan wawasan manusia dan masyarakat
yang melandasi dan melegitimasi kaidah hukum, pranata hukum, sistem
hukum, dan bagian-bagian dari sistem hukum.
e. Teologi hukum, yaitu ilmu yangmenentukan isi dan tujuan hukum.
f. Keilmuan hukum,yaitu ilmu meta teori bagi hukum.
g. Logika hukum, yaitu ilmu tentang berfikir benar atau kebenaran berfikir.
Merefleksikan aturan-aturan berfikir yuridis dan argumentasi yuridis,
bangunan logika serta struktur sistem hukum

2. Objek filsafat hukum adalah hukum dan objek tersebut dikaji secara mendalam kepada
inti atau dasarnya yang disebut hakikat
Objek Filsafat Ada Dua Yaitu:
c. Objek material adalah yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran
penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. Objek yang dikaji adalah sesuatu yang
dapat dirasionalkan yang bersifat empiris dan ilmiah. Sesuatu yang dianggap ada
bukan hanya yang hanya dirasakan indera saja tapi ada beberapa hal yang tidak bisa
dirasakan langsung oleh indera misalkan sejarah
d. Objek formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut. Hal yang
dijadikan dalam objek formal merupakan objek material yang dikaji secara khusus.
Ruang lingkup filsafat hukum adalah mempelajari mengenai
permasalahanpermasalahan yang terkait dengan tujuan hukum dalam kehidupan sehari-
hari terutama masalah ketertiban dan keadilan yang menyangkut masalah;
Hubungan hukum dan kekuasaan. erkaitan dengan ajaran tentang filsafat, makaruang
lingkup filsafat hukumtidak lepas dari ruang lingkup filsafat itu sendiri, sehingga
ruang lingkup filsafat hukum termasuk juga ke dalam hal sebagai berikut:

h. Antologi hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hakekat hukum dan
konsep-konsep fundamental dalam hokum.
i. pistemologi hukum, yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum. Merefleksikan sejauh
mana pengetahuan tentang hakekat hukum dan masalah-masalah fundamental dalam
filsafat hokum
j. Aksiologis hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang isi dari nilai-nilai yang
termuat dalam hukum.
k. Ideologi hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tujuan hukum yang
menyangkut cita manusia. Merefleksikan wawasan manusia dan masyarakat
yang melandasi dan melegitimasi kaidah hukum, pranata hukum, sistem
hukum, dan bagian-bagian dari sistem hukum.
l. Teologi hukum, yaitu ilmu yangmenentukan isi dan tujuan hukum.
m. Keilmuan hukum,yaitu ilmu meta teori bagi hukum.
n. Logika hukum, yaitu ilmu tentang berfikir benar atau kebenaran berfikir.
Merefleksikan aturan-aturan berfikir yuridis dan argumentasi yuridis,
bangunan logika serta struktur sistem hokum

3. Bagaimana Kita Tau Adanya Hukum?


Hukum adalah sebuah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik,
ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan masyarakat dalam berbagai cara dan
bertindak. Menurut Karl Max, hukum adalah suatu cerminan dari hubungan hukum
ekonomis suatu mesyarakat dalam suatu tahap perkembangan tertentu. Menurut
Aristoteles, pengertian hukum yaitu sebagai kumpulan yang idak mengikat tetapi juga
hakim bagi masyarakat, dimana undang-undang yang mengawasi hakim dalam
melaksanakan tugasnya untuk menghukum orang yang bersalah.

4. Tujuan Filsafat Hukum. Filsafat hukum dibuat berdasarkan suatu alasan dan tentu
memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari filsafat hukum, dari satu masa ke masa yang lain
terus mengalami penyesuaian, seperti misalnya :
 Pada masa Yunani kuno, tujuan dari filsafat hukum adalah untuk mengatur hidup
manusia dan masyarakat. Hukum dibuat untuk dipatuhi agar manusia mengikuti
peraturan sesuai dengan hakekatnya.
 Pada masa abad pertengahan, di mana muncul anggapan bahwa hukum berasal
dari Tuhan, maka tujuan dari filsafat hukum adalah untuk menjamin suatu aturan
hidup seperti yang telah dikehendaki oleh Tuhan.
 Pada masa modern, tujuan dari filsafat hukum adalah bagaimana hukum yang
dibuat untuk mensejahterakan manusia itu sendiri menurut realita yang ada, di
mana realitanya manusia merupakan mahkluk yang bebas.
CiriKhas Filsafat Hukum
 Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja.
 Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental dan essensial.
 Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut dan logis
meskipun spekulatif.

5. Manfaat mempelajari Filsafat Hukum


Filsafat (termasuk dalam hal ini filsafat hukum) memiliki tiga sifat yang membedakannya
dengan ilmu-ilmu lain. Pertama, filsafat memiliki karakteristik yang bersifatmenyeluruh.
Dengan cara berpikir yang holistic tersebut, mahasiswa atau siapa saja
yang mempelajari filsafat hukum diajak untuk berwawasan luas dan terbuka.
Mereka diajak untuk menghargai pemikiran, pendapat dan pendirian orang lain.
Itulah sebabnya dalam filsafat hukum pun diajarkan berbagai aliran pemikiran
tentang hukum. Dengan demikian apabila mahasiswa tersebut telah lulus sebagai
sarjana hukum umpamanya diharapkan ia tidak akan bersikap arogan dan apriori
bahwa disiplin ilmu yang dimilikinya lebih tinggi dibandingkan dengan disiplin
ilmu lainnya

6. Pengertian Filsafat Hukum Menurut beberapa Tokoh:


 Menurut Utrecht filsafat hukum memberi jawaban atas pertanyaanpertanyaan
seperti apa hukum itu sebenarnya? Apa sebabnya kita mentaati hukum?Apakah
keadilan yang menjadi ukuran baik dan buruk hukum itu. Inilah pertanyaan
yang sebetulnya juga dijawab oleh ilmu hukum. Akan tetapi bagi orang banyak
jawaban ilmu hukum tidak memuaskan. Ilmu hukum sebagai ilmu empiris hanya
melihat hukum sebagai gejala saja yaitu menerima hukum sebagai gebenheit
belaka. Filsafat hukum hendak melihat hukum sebagai kaidah dalam arti ethisch
waardeoordeel.
 Mahadi mengartikan filsafat hukum adalah falsafah tentang hukum, falsafah
tentang segala sesuatu dibidang hukum sampai keakar-akarnya secara mendalam.
(Lili Rasyidi, 2001 : P 3)
 Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto mengartikan filsafat hukum
sebagai perenungan dan perumusan nilai-nilai kecuali itu filsafat hukum juga
mencakup penyerasian nilai-nilai misalnya penyerasian antara ketertiban dengan
ketentraman antara kebendaan dan keakhlakan dan antara kelanggengan atau
konservativisme dengan pembaruan. (Satjipto Rahardjo, 1982 : P 339)

7. Karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang sarjana hokum:


 Kemampuan negosiasi.
 Kemampuan dalam menyelesaikan sengketa. Selain itu, ketika kamu belajar di
Ilmu Hukum, kamu akan belajar banyak hal tentang cara penyelesaian sengketa.
 Kemampuan berpikir kritis.
 Kemampuan dalam memberikan nasehat.
 Kemampuan meyakinkan.
 Kemampuan kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai