2. Objek filsafat hukum adalah hukum dan objek tersebut dikaji secara mendalam kepada
inti atau dasarnya yang disebut hakikat
Objek Filsafat Ada Dua Yaitu:
c. Objek material adalah yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran
penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. Objek yang dikaji adalah sesuatu yang
dapat dirasionalkan yang bersifat empiris dan ilmiah. Sesuatu yang dianggap ada
bukan hanya yang hanya dirasakan indera saja tapi ada beberapa hal yang tidak bisa
dirasakan langsung oleh indera misalkan sejarah
d. Objek formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut. Hal yang
dijadikan dalam objek formal merupakan objek material yang dikaji secara khusus.
Ruang lingkup filsafat hukum adalah mempelajari mengenai
permasalahanpermasalahan yang terkait dengan tujuan hukum dalam kehidupan sehari-
hari terutama masalah ketertiban dan keadilan yang menyangkut masalah;
Hubungan hukum dan kekuasaan. erkaitan dengan ajaran tentang filsafat, makaruang
lingkup filsafat hukumtidak lepas dari ruang lingkup filsafat itu sendiri, sehingga
ruang lingkup filsafat hukum termasuk juga ke dalam hal sebagai berikut:
h. Antologi hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hakekat hukum dan
konsep-konsep fundamental dalam hokum.
i. pistemologi hukum, yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum. Merefleksikan sejauh
mana pengetahuan tentang hakekat hukum dan masalah-masalah fundamental dalam
filsafat hokum
j. Aksiologis hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang isi dari nilai-nilai yang
termuat dalam hukum.
k. Ideologi hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tujuan hukum yang
menyangkut cita manusia. Merefleksikan wawasan manusia dan masyarakat
yang melandasi dan melegitimasi kaidah hukum, pranata hukum, sistem
hukum, dan bagian-bagian dari sistem hukum.
l. Teologi hukum, yaitu ilmu yangmenentukan isi dan tujuan hukum.
m. Keilmuan hukum,yaitu ilmu meta teori bagi hukum.
n. Logika hukum, yaitu ilmu tentang berfikir benar atau kebenaran berfikir.
Merefleksikan aturan-aturan berfikir yuridis dan argumentasi yuridis,
bangunan logika serta struktur sistem hokum
4. Tujuan Filsafat Hukum. Filsafat hukum dibuat berdasarkan suatu alasan dan tentu
memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari filsafat hukum, dari satu masa ke masa yang lain
terus mengalami penyesuaian, seperti misalnya :
Pada masa Yunani kuno, tujuan dari filsafat hukum adalah untuk mengatur hidup
manusia dan masyarakat. Hukum dibuat untuk dipatuhi agar manusia mengikuti
peraturan sesuai dengan hakekatnya.
Pada masa abad pertengahan, di mana muncul anggapan bahwa hukum berasal
dari Tuhan, maka tujuan dari filsafat hukum adalah untuk menjamin suatu aturan
hidup seperti yang telah dikehendaki oleh Tuhan.
Pada masa modern, tujuan dari filsafat hukum adalah bagaimana hukum yang
dibuat untuk mensejahterakan manusia itu sendiri menurut realita yang ada, di
mana realitanya manusia merupakan mahkluk yang bebas.
CiriKhas Filsafat Hukum
Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja.
Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental dan essensial.
Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut dan logis
meskipun spekulatif.