PEMBIMBING
Al-Ustadz Mohammad Djaya Aji Bima Sakti, M.Ag.
1|
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Zaman sudah mulai banya mengalami perubahan-perubahan sosial.
Manusia pada dasarnya memiliki jiwa hidup bebas menjadi problematis 1
ketika ia hidup dalam komunitas sosial.
1
Problematis atau problematik adalah masih menimbulkan masalah atau hal yang masih belum
dapat dipecahkan (Kamus Besar Bahssa Indonesia)
2
Bertrand Arthur William Russell, 3rd Earl Russell, OM (18 Mei 1872 – 2 Februari 1970) adalah
seorang filsuf dan ahli matematika ternama Britania Raya. (Wikipedia.org)
2|
yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa
dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal
manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu. dan Prof.
Mr.Mumahamd Yamin3 Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga
manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu
dialamiya kesungguhan.
B. PENGERTIAN FILSAFAT
Sebelum memulai kita, harus mengetahui pengertian dari filsafat
secara bahasa terlebih dahulu. Kata filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu
falsafah (hikmah), yang berasal dari bahasa Yunani, philo sophia adalah
pengetahuan, hikmahh (wisdom). Jadi philosophia berarti cinta kepada
kebujaksanaan atau cinta kepada kebenaran4. Dan orang yang berfilsafat
disebut dengan filusuf atau filosof, artinya pecinta kebijaksanaan.
3
Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. (24 Agustus 1903 – 17 Oktober 1962) adalah sastrawan,
sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional
Indonesia. (Wikipedia.org)
4
Dr. Hj. Muliati Sesady, M. Ag, Pengantat Filsafat (2019, TrustMedia Publishing) Hal.1
5
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung adalah pepatah jawa yang arinya setiap penghalang
akan disingkirkan (www.bing.com)
3|
ISI
A. FILSAFAT HUKUM SECARA FILOSOFIS
Filsafat juga dapat diterapkan keberbagai macam hal seperti hukum.
Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakikat
hukum itu, apa tujuannya, mengapa dia ada dan mengapa orang harus
tunduk kepada hukum dan yang membahas secara filosofis tentang hukum.
Sedangkan secara sederhana dapat dikatakan bahwa filsafat hukum adalah
filsafat tingkah laku atau etika yang mempelajari hakikat hukum secara
filosofis6.
Karena pada permulaan kerajaan Romawi, peraturan Romawi hanya
untuk kota Roma (753 SM), kemudian meluas dan menjadi universal ini lah
yang disebut dengan jus gentium, yaitu suatu hukum yang diterima semua
bangsa sebagai dasar suatu kehidupan bersama yang beradab. Dan sekarang
semua bangsa tlah setuju dengan praturan yang dulu hanya ada di Romawi
dulu sebelum masehi.
Adapun Gustav Radburg7 (1878-1949) memakni filsafat hukum
sebagai 3 aspek yaitu:
1) Aspek keadlian berupa kesamaan hak untuk semua orang di
depan pengadilan.
2) Aspek tujuan keadilan atau finalis yaitu menentukan isi
hukum, sebab isi hukum memang sesuai deengan tujuan yang
hendak dicapai.
3) Aspek kepastian hukum atau legalitas yaitu menjamin bahwa
hukum dapat berfungsi sebagai peraturan yang harus ditaati.8
6
Kamarusdiana, MH. Filsafat Hukum (Desember 2018, UIN Jakarta Pusat penelitian dan
Penerbian (Puslitpen)). Hal.4
7
Gustav Radbruch (1878-1949) adalah seorang ahli hukum dan filusuf hukum Jerman
(www.wikipedia.com)
8
Theo Hujibers 1986, : 63 (Pendapat Gustav Reburch (1878-1949) adalah seorang ahli hukum dan
filusuf hukum Jerman)
4|
dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Sementara itu pertimbangan nilai
dibalik gejala-gejala hukum tersebut luput dari pengamatan ilmu hukum.
Jadi objek filsafat hukum adalah hukum dan tersebut dikaji secara
mendalam kepada inti atau dasarnya yang disebut hakikat. Filsafat hukum
ini juga ada pada pandangan islam yaitu bagaimana kita berfilsafat tentang
hukum dalam islam.
9
Keadilan sebagai sebuah nilai moral memiliki ciri khas karena watak tuntutan moralnya yang
berbeda dengan tuntutan moral lain. Moralitas keadilan selalu terkait dengan manusia satu dengan
manusia lain berdasarkan ukuran perbandingan dalam pemberian perlakuan oleh otoritas public.
Lihat Manzoor Ahmad, Morality and Law, (Karachi: Asia Publshers, 1986), 119.
10
Al Daulah: Jurnal hukum dan paerundangan Islam. Oleh Mahir Amin (Konsep Keadilan Dalam
Perspektif Filsafat Hkum Islam) Hal. 340
5|
Untuk mewujudkan dan memelihara kelima unsur pokok itu, al-
Syatibi membagi kepada tiga tingkat, dharuriyat, hajiyat dan tahsiniyat.
Pengelompokan ini didasarkan pada kebutuhan dan skala prioritas. Urutan
level ini secara hirarkhis akan terlihat kepentingan dan siknifikansinya,
manakala masing-masing level satu sama lain saling bertentangan. Dalam
konteks ini level dharuriyyat menempati peringkat pertama disusul hajiyyat
dan tahsiniyyat. level dharuriyat adalah memelihara kebutuhan yang bersifat
esensial bagi kehidupan manusia. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan
mengancam eksistensi kelima tujuan diatas. Sementara level hajiyyat tidak
mengancam hanya saja menimbulkan kesulitan bagi manusia.
11
Roscoe Pound adalah salah satu pemikir dunia yang nama dan pemikirannya selalu
diperbincangkan. Dia adalah seorang pemuka aliran sociologicl jurisprudance dan pragmatic legas
realism
6|
Adapun tugas dalam filsafat hukum yang bermanfaat unruk
menciptakan kondisi hukum yang sebenarnya, sebab tugas filsafat hukum
adalah menjelaskan nilai-nilai, dasar-dasar hukum secara filosofis12.
KSIMPULAN
Filsafat diartikan kegiatan yang memerlukan otak atau fikiran,
berfilsafat diartikan dengan berfikir lebih mendalam dan lebih di maknai
lagi, sebelum mempelajari tentang filsafat ilmu itu sendiri bagus kiranya
untuk mengetahui hakikat filsafat itu sendiri.
7|
aspek kepastian hukum atau legalitas. Semua filusuf sepakat bahwa filsafat
hukum itu yang membantu kita untuk menemukan hakikat keadilan, keadilan
itu hubungan tuhan dengan manusia bersifat vertikal. Allah sebagai Maha
Adil dan Maha Benar lebih mengetahui kebenaran dan keadilan hakiki.
Manusia harus selalu menmukan keadilan dan kebenaran yang dianugrahkan
Allah melalui ijtihasd.
8|
PENUTUP
Berfilsafat hukum atau berfikir lebih mendalam tentang hukum yang
relvan bagi manusia, dengan ini filsafat menunjukan keadilan yang
sebenarnya dan yang seharusnya didapat oleh manusia. Dan mempunyai
landasan tersendiri yang in syaa Allah adil dan benar atau kebenaran yang
adil, membuat manusia lebih menyadari bahwa semua hukum itu harus
benar dan adil seperti yang tertulis dalam :
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ ا قَوَّا ِم ْينَ هّٰلِل ِ ُشهَد َۤا َء بِ ْالقِ ْس ِۖط َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَوْ ٍم ع َٰلٓى اَاَّل تَ ْع ِدلُوْ ا
٨ َۗاِ ْع ِدلُوْ ۗا ه َُو اَ ْق َربُ لِلتَّ ْق ٰو ۖى َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ َخبِ ْي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُوْ ن
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak
(kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil.
Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa.
Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan."13
13
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 8 mengenai perilaku jujur dan adil
9|
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Hj.Muliati Sasedy, M. Ag (Pengantar Filsafat, cetakan 1 2019) TrustMedia
Publishing
Mahir Amin Jurnalis (Konsep Keadilan Dalam Prespektif Filsafat Hukum Islam,)
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya
Muhammad Syukri Albani Nasution Jurnalis (Perspektif Filsafat Hukum Islam Atas
Hak Dan Kewajiban Suami Istri Dalam Perkawinan) Fakultas Syariah UIN
Sumatra Utara.
Kamarudiana. MH (Filsafat Hukum, cetakan 1 Desember 2018) UIN Jakarta Press
Bambang Hermoyo, SH.MH Jurnalis (Peranan Filsafat Hukum Dalam
Mewujudkan Keadilan)
10 |