Anda di halaman 1dari 48

FILSAFAT HUKUM

ARTI HUKUM DAPAT


DIKETAHUI 3 JALAN
 1.MELALUI PENGALAMAN SEHARI HARI HARI
HUKUM MENGATUR HIDUP KITA SEHARI HARI.
 2.MELALUI STUDI TENTANG HUKUM,KITA
MEMPEROLEH PEN

 GETAHUAN HUKUM SECARA TERPERIN TENTANG


PERATURAN PERATURAN HUKUM YANG BERLAKU
DI NEGARA KITA
 MELAUI FILSAFAT HUKUM KITA MENGETAHUI
MAKNA HUKUM DALAM RANGKA SUATU
PANDANGAN YANG MENYELURUH TENTANG
KEHIDUPAN KITA,
ARTI DARI FILSAFAT
 FILSAFAT ARTINYA CINTA AKAN
KEBIJAKSANAAN HIDUP dalam arti teknis
adalah kebijaksanaan hidup yang berkaitan
dengan pemikiran yang rasional. Karena itu
filsafat pada tempat pertama seharusnya dilihat
sebagai disiplin yang mendidik dan
menghantar kita kepada pertimbangan dan
tindakan-tindakan manusiawi (actus humanus)
dan bukan hanya sekadar bertindak atau
berbuat sesuatu (actus hominis)
1. Filsafat adalah suatu proses, usaha mencari
terus menerus akan kebenaran dan kebenaran
ini tidak bersifat tunggal dan tertentu.
2. Cinta akan kebijaksanan memberi arti bahwa
kita tidak memiliki kebijaksanaan itu dalam
tangan melainkan kita senantiasa berada
dalam proses mencari secara terus menerus
sehingga filsafat dimengerti sebagai usaha
mencari yang paling dalam, paling dalam dan
paling akhir.
 Sehingga secara teknis FILSAFAT
DIDEFINISIKAN KEGIATAN
INTELEKTUAL YANG METODIS DAN
SISTIMATIS GUNA MELALUI JALAN
REFLEKSI MENANGKAP YANG HAKIKI
KESELURUHAN YANG ADA TERMASUK
DARI KESELURUHAN ITU.
Ada 3 sifat pokok filsafat
 1.Menyeluruh : Cara berfikir filsafat tidak
sempit akan tetapi selalu mlihat persoalan tiap
sudut yang ada.
 2.Mendasar : Mengigat pertanyaan pertanyaan
yang bahas adalah diluar ilmu;
 3Spekulatif : Langkah spekulatif tidak boleh
sembarangan tetapi harus memiliki dasar dasar
yang dapat dipertanggung jawabkan.
PEMBIDANGAN FILSAFAT DAN
LETAK FILSAFAT HUKUM
 1.ONTOLOGI adalah cabang Filsafat yang
menyelidiki tentang keberadaan sesuatu;
 2.EPISTIMOLOGI adalah filsafat yang
menyelidiki ; asal,syarat,susunan,metode dan
Validitas pengetahuan;
Epistomologi berasal dari kata bahasa Yunani
episteme dan logos, berarti ilmu atau studi
tentang pengetahuan.
Istilah yang setara dengan epistemologi :
a. Kriteriologi : berbicara tentang benar tidaknya
pengetahuan
b. Kritik Pengetahuan (pembahasan kritis
tentang pengetahuan)
c. Gnoseologi (teori tentang pengetahuan)
d. Logika material : pembahasan logis dari segi
isi, logika formal dari segi bentuknya.
3.AKSIOLOGI (axios yang berarti nilai, sesuatu
yang berharga dan logos). Aksiologi
merupakan suatu bidang filsafat yang sangat
tua dan sudah nampak dalam gagasan Plato
tentang idea atau Forma kebaikan.
Aksiologi adalah cabang filsafat yang
menyelidiki tentang hakikat nilai,kreteria dan
kedudukan metafisis (keberadaan) sesuatu nilai
Salah satu cabang aksiologi adalah etika (nilai
baik dan buruk). Etika mengandung tiga
pengertian :
1. Kata digunakan dalam arti atau norma moral
yang menjadi pegangan seseorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Kumpulan nilai moral atau asas (kode,etik)
3. Ilmu tentang yang baik atau yang buruk.
Letak filsafat hukum
 Letak filsafat hukum adalah suatu filsafat yang
khusus menyelidiki tentang hukum.
Apa yang di perlajari dalam filsafat
hukum
 1.asal hukum;
 2.hakekat hukum;
 3.tujuan;
 4.apakah kedudukan manusia dalam hukum;
 5.apakah norma norma bagi para pengembala
hukum.
MANFAAT MEMPELAJARI
FILSAFAT HUKUM
 1.DIAJAK UNTUK BERWAWASAN LUAS DAN TERBUKA;
 2.DIAJAK UNTUK MENGHARGAI PEMIKIRAN PENDAPAT DAN
PENDIRIAN ORANG LAIN;
 3.TIDAK BERSIFAT AROGAN DAN APRIORI;
 4.DIAJAK BERPIKIRAN KRITIS DIAJAK UNTUK MEMAHAMI
HUKUM TIDAK DALAM ARTI HUKUM POSITIF SEMATA
KARENA ORANG YANG MEMPELAJARI HUKUM POSITIF SAJA
TIDAK AKAN MAMPU MEMANFAATKAN DAN
MENGEMBANGKAN HUKUM SECARA BAIK ( apaila ia menjadi
hakim misalnya, dikawatirkan akan menjadi hakim corong undang udang
belaka.)
 Mahasiswa diharapkan dapat menjadi pengemban amanat luhur profesinya.
PEBGERTIAN HUKUM MASA
ROMAWI KUNO
Orang orang Yunani Kuno masih bersifat Primitif Hukum dipandang sebagai
keharusan ALAMIAH artinya semua alam maupun kehidupan manusia
harus tunduk pada ALAMIAH ITU.
SOKRATES (348 – 322). DALAM BUKU YANG BERJUDUL POLITIKA
tentang Negara dan Hukum;
Pertama tama semua orang harus tunduk kepada hukum polis;
Kedua Aristoteles membagi hukum menjadi 2 (dua) yaitu ; pertama hukum
Alam atau hukum Kodrat yaitu suatu hukum yang selalu berlaku dan tidak
berubah mencerminkan aturan alam dan yang keuda adalah hukum Positif
yang dibuat oleh Manusia.
Ketiga Hukum harus mencerminkan keadilan.

HUKUM ROMAWI
Pada abad sebelum masehi hukum bersifat kasuistis artinya peraturan
peraturan yang berlaku tidak secara otomatis diterapkan kepada semua
perkara,tetapi lebih berfungsi sebagai pedoman hakim
PENGERTIAN HUKUM PADA
ABAD PERTENGAHAN
 HUKUM YANG DIBENTUK MENDAPAT AKARNYA
DARI AGAMA SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK
LANGSUNG.
 MENURUT AGAMA ISLAM HUKUM BERHUBUNGAN
DENGAN WAHYU SECARA LANGSUNG (AL-SYAFI`I
DAN LAIN LAIN). SEHINGGA HUKUM AGAMA ISLAM
DIPANDANG SEBAGAIAN WAHYU (SYARI`AH).
 MENURUT AGAMA KRISTIANI HUKUM
BERHUBUNGAN DENGAN WAHYU SECARA TIDAK
LANGSUNG (AGUSTINUS,THOMAS AQUINAS),YAKNI
HUKUM YANG DIBUAT MANUSIA DISUSUN
DIBAWAH INSPIRASI AGAMA DAN WAHYU.
TERDAPAT 5 JENIS HUKUM
PADA ABAD PERTENGAHAN
 1.HUKUM ABADI (LEX AETERNA), hukum abadi itu merupakan suatu
pengertian teologi tentang asal mula dari segala hukum,
 2.HUKUM ILAHI POSITIF (LEX DIVINA POSITIVA) hukum allah
yang terkandung dalam wahyu agama terutama tentang prinsip prinsip
keadilan,
 3.HUKUM ALAM (LES NATURALIS), hukum Allah sebagaimana
namapak dalam aturan semesta alam melalui akal budi manusia.
 4.HUKUM BANGSA BANGSA (IUS GENTIUM) hukum yang diterima
semua bangsa. Hukum ini berasal dari Romawi,hukum ini lama kelamaan
hilang setelah diresepsi dalam hukum positip.
 5.HUKUM POSITIF (LEX HUMANA POSITIVA),hukum sebagaimana
ditentukan oleh penguasa: Hukum negara , hukum ini pada waktu sekarang
ditanggapi sebagai hukum yang sejati.
PENGERTIAN HUKUM PADA
ZAMAN MODERN
 PADA MASA INI DALAM PEMIKIRN HUKUM BAHWA
AKAL MANUSIA TIDAK LAGI DILIHAT SEBAGAI
PENJELMAAN DARI AKAL TUHAN AKAL MANUSIA
MERUPAKAN SUMBER SATU SATUNYA DARI HUKUM
,SEHINGGA LOGIKA MANUSIA MEMEGANG
PERANAN PENTING DALAM PEMBENTUKAN HUKUM.
 Tampilnya unsur lgika manusia melahirkan masalah berkaitan
dengan soal keadilan disebabkan tertinggalnya kodifikasi.
 Tumbuhnya pemikiran pemikiran hukum yang berasal dari
para ahli hukum yang memiliki reutasi istimewa.
 HUKUM YANG SESUNGGUHNYA YURIDIS ADALAH
HUKUM YANG DITENTUKAN OLEH PEMERINTAH
SUATU NEGARA, YAKNI UNDANG-UNDANG.
PENGERTIAN HUKUM PADA
ZAMAN BARU
 MENURUT AUSTIN HUKUM DIBAGI MENJADI 2 YAITU :
 1.HUKUM ALLAH; yaitu hukum yang lebih merupakan suatu moral
hidup dari pada hukum yang mempunyai arti sejati.
 2.HUKUM MANUSIA; yaitu segala peraturan yang dibuat oleh manusia
sendiri.
 HUKUM MENURUT AUSTIN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
ADA DUA HUKUM
 HUKUM YANG SESUNGGUHNYA HUKUM ARTINYA DIBUAT
OLEH PENGUSA YANG BERWENANG (UNDANG UNDANG –
PERATURAN PERATURAN –PRIBADI PRIBADI SWASTA YANG
DIBUAT MENURUT PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG
BERLAKU).
 HUKUM YANG SEBENARNYA BUKAN HUKUM PERTURAN
YANG BERLAKUBAGI KLUB OLAH RAGA,KARYA KARYA
ILMIAH DSB.
HUKUM YANG LEGAL DAN
HUKUM YANG NORMATIF
 HUKUM LEGAL YAITU HUKUM YANG BENAR BENAR
DIBUAT OLEH INSTANSI YANG BERWENANG ATAU
PEMERINTAH YANG SAH DAN DITENTUKAN OLEH
PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN DAN
MEMPUNYAI KEKUATAN YURIDIS(VALIDITY).
 HUKUM NORMATIF YAITU HUKUM ATAU
PERATURAN YANG DIKELUARKAN OLEH
PEMERINTAH YANG SAH SENANTIASA HARUS/WAJIB
DITAATI OLEH SEMUA WARGA MASYARAKAT DAN
APABILA ADA PELANGGARAN HUKUM ATAU
PERATURAN ITU M AKA BAGINYA AKAN
DIKENAKAN SANKSI.
AJARAN HUKUM HANS KELSEN
 ADA 2 TEORI BERLAKUNYA HUKUM
 1,TEORI HUKUM MURNI (REINE REHKLIRE); Hukum
harus dipisahkan dari psikologi;sosiolog;sejarah;politik dan
bahkan etika.
 2.TEORI STUFENBOUW; Hukum dasar sangat berpengaruh
terhadap hukum yang lebih rendah tingkatannya, hukum yang
lebih rendah tingkatannya tidak boleh bertentangan dengan
hukum yang lebih tinggi tingkatannya.;
 Di Indonesia urut urutan berlakunya adalah UUD 1945 – TAP
MPR – UNDANG UNDANG – PERPU-PP- KEPRES –
KEPMEN – KEPUTUSAN DIRJEN DAN SEBAGAINYA.
PENGERTIAN HUKUM PADA
ZAMAN AUFKLARUNG (ZAMAN
PENCERAHAN; ZAMAN
TERANG BUDI)
 Hukum dijuruskan kedua arah :
 1.Rasionalisme; yang mengugulkan akal budi
murni/
 2.empirisme ; yang menekankan perlunya
basis empiris bagi semua pengertian
PENGERTIAN HUKUM PADA
ABAB KE XIX
 ALIRAN EMPIRISME TETAP KUAT AKAN TETAPI
DALAM BENTUK BARU YANG DINAMAKAN
POSITIFISME.
 POSITIFISME ADA DUA YAITU ;
 1.POSTIVISME YURIDIS HUKUM DIPANDANG
SEBAGAI SUATU GEJALA TERSENDIRI YANG PERLU
DIOLAH SECARA ILMIAH.SEBAB HUKUM
DIPANDANG SEBAGAI PENGOLAHAN ILMIAH
BELAKA , HUKUM ADALAH CIPTAAN DARI PARA
AHLI HUKUM.
 POSITIFISME SOSIOLOGIS HUKUM MEMANDANG
HUKUM SEBAGAI BAGIAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT.
KARAKTER DARI HUKUM
 HUKUM TIMBUL KARENA KESADARAN
MANUSIA.
 KESADARAN MANUSIA DAPAT DIBEDAKAN
TIGA TENDENZ ATAU KECENDERUNGAN.
 1.TENDENZ INDUVIDUAL;
 2.TENDENZ KOLLACTIVIE;
 3.TENDENZ TATA (ORDE).
 Kecenderungan memberi arah dan penyesuaian ego
dan kollektivum.Kita tidak saja memperoleh stabilitas
akan tetapi juga harmoni dan Synthese dalam diri
kita,dan didalam masyarakat
ORIENTASI DALAM HUKUM
 APAKAH HUKUM ITU;
 Hukum adalah kaidah untuk hidup dan berbuat dalam
mayarakat. Hukum adalah norma agendi(norma untuk berbuat)
dalam masyarakat
 HUKUM ADALAH PENGATURAN (ORDENING) DARI
MASYARAKAT. HUKUM MENGANDALKAN PALING
SEDIKIT DUA ORANG.
 Hukum terbatas pada pergaulan manusia didalam
masyarakat ,sedangkan hubungan dengan Tuhan diatur oleh
norma norma Religius.
 Hukum merupakan suatu keseluruhan yang mewujudkan
siatusistem . Hukum terdiri dari norma yang terdiri dari
Sollen dan Sain (kenyataan). Keseluruhan norma hukum
disebut tata hukum
Hukum dan kesusilaan (Moral)

 Hukum itu pertama tama obyeknya adalah lahir sedangkan


kesusilaan adalah bathin.
 Hukum men jujung tinggi norma pergaulan masyarakat,
kesusilaan norma dari hati nurani individu.
 Tujuan hukum lain daripada tujuan moral,Hukum m ingin
menyelenggarakan damai dan ketenangan dalam
masyarakat,sedang moral ingin menyempurnakan manusia.
 Hukum pelaksanaannya dengan paksa sedangkan moral
dengan kekuatan bathin.
 Hukum menghendaki legalitas sedangkan moral menghendaki
moralitas.
 Hukum kadang kadang membolehkan apa yang dilarang moral
dalam moral tidak mengenal kadaluwarsa.
HUKUM DAN KESOPANAN
 HUKUM DAN NORMA KESOPANAN MENUNJUKKAN
KESAMAAN DALAM TATA KELAHIRANNYA.
 PERBEDAAN TERLETAK PADA SUBYEKNYA. Norma
hukum didorong oleh organisasi pengadilan sedangkan norma
kesopanan disertai oleh sanksi yang berwujud keaman atau
baykot.
 Tujusn norma kesopanan ialah perbaikan dan penghalusan
dalam lalulintas antara manusia dan masyarakat sedang norm
hukum menyelenggarakan keadilan dan daya guna dalam
masyarakat
 Luas pengaruh norma kesopanan ialah manusia pengaruh
norma hukum ialah negara.
HUKUM DAN KEKKUASAAN
 HUKUM ADALAH PENATAAN DARI NEGARA PIHAK LAIN HUKUM ITU
MEWUJUDKAN SISTEM NORMA, HUKUM ADALAH SOLLEN – SEIN
SUATU KEHARUSAN YANG PERLU DIWUJUDKAN DALAM
KENYATAAN.
 HUKUM MERUPAKAN SOLLEN DALAM PELAKSANAANNYA
DIPERLUKAN PERANTARA YAITU PENGUASA.
 HUKUM DISATU PIHAK BERHUBUNGAN DENGAN KEADILAN PADA
PIHAK LAIN HUKUM ADA HUBUNGANNYA DENGAN KEKUASAAN.
 HUBUNGAN KEADILAN DAN KEKUASAAN DIKONTRA OLEH PASCAL;
Memang benar bahwa keadilan diikuti , memang bernar bahwa kekuasaan perlu
ditaati, keadilan tanpa kekuasaan tidak akan dipercaya ,kekuasaan tanpa keadilan
adalah sewenang wenang. KEADILAN TANPA KEKUASAAN AKAN
DITENTANG SEBAB ORANG JAHAT SENANTIASA ADA ,KEKUASAAN
TANPA KEADILAN AKAN DIGUGAT. KEADILAN DAN KEKUASAAN
HARUS DIHUBUNGKAN SEBABITU SEGALA SESUATU YANG ADIL
HARUS KUAT DAN SEGALA SESUATU YANG KUAT HARUS DIJADIKAN
ADIL.
HUKUM DAN KEBEBASAN
 HUKUM ITU MENGIKAT, KITA MENGIRA BAHWA
DIMANA ADA IKATAN DISITU TIDAK ADA
KEBEBASAN, TETAPI KITA PERLU MENYADARI
BAHWA HUKUM ITU MENGIKAT SUPAYA KITA ITU
BEBAS.
 ADA BEBERAPA KEB EBASAN;
1.KEBEBASAN DARI PAKSAAN LUAR
2.KEBEBASAN DARI PAKSAAN BATIN
3.KEBEBASAN UNTUK MEMILIH
4.KEBEBASAN YANG DIKUASAI MOTIF KESUSILAAN
DAN BUKAN OLEH KEKUASAAN.
KATEGORI HUKUM
 Apabila kita bicara masalah hukum maka senantiasa kita bicara tentang
unsur unsur dan kerangka dari hukum;
 1,kewibawaan asal kata dari hukum itu (hukum harus
adil,wibawa,pasti,bermanfaat)
 2.dasar dari tata hukum itu sendiri yang dimaksud adan hukum itu
perintah;hukum itu izin; hukum itu janji; hukum itu peraturan yang
disediakan.
 3.Norma hukum adalah suatu yang menunjukkan sebenarnya bukan
sesuatu yang ada. Norma hukum adalah sollen sain.
 4.isi dari tata hukum.tata hukum mengatur kehidupan sosial dalam
masyarakat, yang harus sesuai dengan hukum. Di masyarakat sering kali
menghadapi perbuatan yang berlawanan dengan hukum/
 5.Dasar hukum,akibat hukum dan fakta hukum.contoh a dengan sengaja
membunuh b maka fakta sosial itu mewujudkan dasar hukum. Untuk itu
menjatuhkan pidana kepada b disebut akibat atau peristiwa yang diatur
oleh hukum
FAHAM FAHAM TENTANG
HAKEKAT HUKUM
 TEORI IMPERATIF
 (TEORI INI MENCARI HAKEKAT HUKUM DARI ASAL NYA).
DIMANA HUKUM ITU DISITU LETAK HAKEKAT NYA.
 A.TEORI ETATIS ; ASAL
 AUSTIN : Hukum adalah perintah yang berasal dari Negara, sehingga
hakekat hukum nya adalah suatu perintah dari Negara
 B.TEORI FACISME ; Gerakan sebelum perang dunia II di Italia. Gerakan
ini menghendaki negara totaliter yang dipimpin oleh Musolini (dalam
facisme hukum berasal dari negara )
 HANSKELSEN ajaran REINE RECHTSKLEHRE DAN STUFENBOUW
TEORI ,NEGARA INDENTIK HUKUM
 C,TEORI INDIKATIF; Teori ini mencari hakekat hukum yang lebih
mendalam hukum adalah merupakan jiwa bangsa artinya hukum adalah
pernyataan dari jiwa bangsa (VON SAVIGNEY).
 D,TEORI OPTATIF ; Hakekat hukum dengan menaruh tekanan pada
tujuan hukum
Metode hukum

 Untuk mendapatkan makna hukum dengan metode


Interpretasi
 1.Gramatikal.
 2.Penafsiran kata Undang Undang menurut kebiasaan
umum dan kebiasaan teknis.
 3.Sistimatis penafsiran dalam rangkaian dengan
ketentuan undang undang yang lain.
 4.Sejarah = Wets historis
 5.Teknologi = sosiologi
 6.Interpretasi autentik
HUKUM SEBAGAI ALAT
PEMBAHARUAN
 HUKUM DAPAT DIPERGUNAKAN
UNTUK MERUBAH SIKAP MENTAL
MASYARAKAT TRADISIONAL KEARAH
MODERN.
 CONTOH: Larangan pengayuan di
Kalimantan; larangan penggunaan koteka di
Irian; keharusan pembuatan sertifikat.
HUKUM DAN NILAI BUDAYA
 ANTARA HUKUM DAN NILAI BUDAYA
TERDAPAT KAITAN YANG ERAT
SEKALI. “ hukum yang baik adalah hukum
yang mencerminkan nilai-nilai yang hidup di
masyarakat”
APAKAH SEBABNYA ORANG
MENTAATI HUKUM
 TEORI KEDAULATAN TUHAN :
 A.Langsung.
 B.Tidak langsung.
 C.Teori perjanjian Masyarakat.
 D.Teori kedaulatan Negara.
 E.Teori kedaulatan Hukum.
APAKAH SEBABNYA NEGARA
BERHAK MENGHUKUM
SESEORANG

 1.WEWENANG NEGARA YANG


BERDAULAT
 2.AGAR KETERTIPAN HUKUM
TERJAMIN
 3.ADANYA KETERTIPAN DAN
KEDAMAIAN DALAM MASYARAKAT
TUJUAN HUKUM
 DI DALAM HUKUM PIDANA ;untuk melindungi dari
tindakan sewenang wenang dari penguasa atau negara.
 Untuk melindungi masyarakat dari kejahatan
 Melindungi individu dari penguasa maupun melindungi
masyarakat dari kejahatan.
 Mencegah orang tidak akan melakukan perbuatan pidana;
 Untuk memperbaiki penjahat;
 Untuk memperbaiki kerugian dalam masyarakat.
 Untuk menyingkirkan penjahat yang sudah tidak dapat
diperbaiki lagi.
Paul sholten / Roadbrush
 Hukum perlu adanya keseimbangan antara individu
dan masyarakat
 Keseimbangan kesamaan manusia dan kewibawaan
 Hukum perlu memisahkan antara yang baik dan jahat.
 GUSTAV ROADBRUSH TUJUAN HUKUM
 Kepastian,keadilan,dayaguna
 STAMLIR TUJUAN HUKUM
 Hukum yang baik adalah hukum yang mengetahui
kebutuhan dari bangsa yang bersangkutan
Tujuan politik hukum
 1.Menjamin keadilan dalam masyarakat.
 2.Menciptakan keadilan ketenteraman hidup
dengan memelihar lepastian hukum’
 3.Menangani kepentingan yang nyata dalam
kehidupan bersama secara konkret,manakah
kepentingan itu nampak cita cita masyarakat
sebagai keseluruhan.
PENGADILAN
 LEGALISME ATAU LEGISME
 Prkatek kehakiman oleh rakyat sering kali dianggap
sebagai penerapan dari undang undang pada perkara
perkara konkrit secara rasional belaka. (undang
undang dianggap keramat) atau pada abad ke xix
disebut ideejurisprudenz.
 Ajaran hukum bebas; suatu ajaran sosiologis yang
radikal oleh mazab realisme hukum Amerika, “Teori
ini membela kebasan hakim “Seorang Hakim dapat
menentukan putusan tidak terikat pada undang
undang.
ETIKA MORAL DAN AGAMA
 ETHIKA BAHASA YUNANI ETHOS YANG
BERARTI ADAT KEBIASAAN,ADAT ISTIADAT
AKHLAK YANG BAIK.
 ETIKA DIRUMUSKAN DALAM TIGA ARTI
ILMU YANG MEMPELAJARI
 Apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
kewajiban hak dan moral.
 Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak.
 Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu
golongan masyarakat.
ETIKA DIBEDAKAN ETIKAN
PERANGAI DAN ETIKA MORAL
 CONTOH EIKA PERANGAI
 BERBUSANA ADAT,PERKAWINAN
SEMENDA,UPACARA ADAT
 CONTOH ETIKA MORAL
 BERKATA DAN BERBUAT
JUJUR,MENGHARGAI HAK ORANG
LAIN,MENGHORMATI ORANG
TUA,GURU,MEMBELA KEADILAN DAN
KEBENARAN,MENYANTUNI ANAK YATIM
PIATU.
ETIKA DAN ETIKET
 ANTARA ETIKA DAN ETIKET SERING
DICAMPUR ADUKAN , SEBENARNYA
ETIKA DAN ETIKET ITU ADA
PERBEDAANNYA YG SANGAT
MENDASAR WALAUPN JUGA ADA
PERSAMAANNYA.
 ETIKA BERARTI MORAL KALAU ETIKET
ITU BERARTI SOPAN SANTUN.
ETIKA DAN MORAL
 ANTARA ETIKA DAN MORAL ITU SAMA
HANYA BERBEDA NYA DARI ASAL
BAHASANYA SAJA/ ETIKA BERASAL
DARI YUNANI SEDANGKAN MORAL
DARI BAHAS BELANDA.
 CONTOH DOSEN ITU BERMORAL BEJAT
ARTINYA DOSEN ITU BERPERILAKU
TIDAK BAIK DAN TIDAK BENAR.
FAKTOR FAKTOR PENENTU
MORAL
 1.MOTIVASI;
 2.TUJUAN AKHIR;
 3.LINGKUNGAN PERBUATAN.
 Motivasi hal yg diinginkan oleh pelaku perbuatan
untuk mencapai sasaran yg hendak dituju.
 Tujuan akhir adalah diwujudkannya suatu perbuatan
yg dikehendaki secara bebas.
 Lingkungan perbuatan sesuatu yg secara aksidental
mengelilingi atau mewarnai perbuatan.
Moralitas (kualitas suatu perbuatan)
sebagai Norma
 MORALITAS DIBAGI MENJADI DUA
 1.Moralitas obyektif;
 2.Moralitas subyektif.
 Moralitas obyektif adalah yang melihat suatu
perbuatan sebagaimana adany.
 Moralitas subyekti adalah moralitas yang
melihat lperbuatan sebagaimana dilpengaruhi
oleh pengetahuan dan perhtian pelakunya.
Kode etik profesi hukum
 Kode etik Notaris
 Etika kepribadian Notaris
 Etika melakukan tugas jabatan
 Etika etik pelayanan terhadap klien
 Etika hubungan sesama rekan notaris
Kode Etik Advokat
 Etika kepribadian advokat
 Etika melakukan tugas jabatan
 Etika pelayanan terhadap klien
 Etika hubungan sesama rekan advokat
 Etika pengawasan.
 Hubungan kode Etik Advokat dengan Undang
Undang/
KODE ETIK HAKIM
 ETIKA KEPRIBADIAN HAKIM
 ETIKA MELAKUKAN TUGAS JABATAN
 ETIKA PELAYANAN TERHADAP
PENCARI KEADILAN
 ETIKA HUBUNGAN SESAMA REKAN
HAKIM
 ETIKA PENGAWASAN HAKIM
 HUBUNGAN KODE KEHORMATAN
HAKIM DENGAN UNDANG UNDANG.

Anda mungkin juga menyukai