Desen pembimbing
BURHAN STAFREZAR, SE., MM
Disusun oleh
Heri Priyo Purwanto 21210201
Rama Sindhu Pramudya 21210174
Moch. Yudha Syaifuddin 21210190
Muhammad Agus 21210179
Jaywaliy Raamadhan Wilnadi 21210210
Odie Akbar Gonzales 21210176
Erviana 21210213
Devi oktaviani 21210206
Dzikriya Sakbana 21210170
Pengertian hukum
Pengertian hukum menurut Aristoteles dalam
bukunya yang berjudul Rhetorica mengartikan
hukum sebagai berikut “Particular law is that which
each community lays down and applies to its own
members. Universal law is the law of nature.“ yang
diterjemahkan menjadi hukum tertentu adalah
sebuah hukum yang setiap komunitas
meletakkannya sebagai dasar dan
mengaplikasikannya kepada anggotanya sendiri.
Hukum universal adalah hukum alam.
Aliran – aliran Hukum
2.
Aliran Hukum Alam Irasional
Aliran hukum alam yang rasional berpendapat bahwa sumber
hukum yang universal dan abadi itu adalah rasio manusia. Setelah
menyinggung sekilas beberapa pemikir aliran hukum alam irasional,
kiranya perlu diuraikan pula pendukung-pendukung aliran hukum
alam rasional
Positivisme Hukum
Positivisme Hukum juga sering disebut Aliran Hukum Positif. Aliran
ini memandang perlunya pemisahan yang tegas antara hukum dan
moral, yaitu antara hukum yang berlaku dengan hukum yang
seharusnya (antara das sein dan das sollen
Positivisme Hukum
satu-satunya sumber hukum adalah undang-undang.
A. Analitis
Pemikiran ini berkembang di Inggris namun sedikit ada perbedaan dari tempat asal
kelahiran Legisme diJerman. Di Inggris, berkembang bentuk yang agak lain, yang dikenal
dengan ajaran Positivisme Hukum dari John Austin, yaitu Analytical Jurisprudence.
urwetenschap) yang dikuasai oleh hukum kausalitas.
• Teori/filsafat hukum adalah teori yang tidak bersangkut paut
dengan kegunaaan atau efektivitas norma-norma hukum.
• Teori Hukum adalah formal, teori tentang ara atau jalan nya
mengatur perubahan-perubahan dalam hukum secara khusus.
Hubungan kedudukan antara tori hukum yang serbamungkin
dan hukum yang senyatanya.
Fungsi teori hukum ialah menjelaskan hubungan antara norma-
norma dasar dan norma-norma lebih rendah dari hukum, tetapi tidak
menentukan apakah norma dasar itu baik . Yang disebut belakangan
, etiika atau agama.
3. Aliran Utilitarianisme
Aliran ini dipelopori oleh Jeremy Bentham (1748-1832), John Stuart
Mill (1806-1873), dan Rudolf von Jhering (1818-1889). Bentham
berpendapat bahwa alam memberikan kebahagiaan dan
kesusahan. Manusia . Kebaikan adalah kebahagiaan dan kejahatan
adalah kesusahan. Tugas hukum adalah memelihara kebaikan dan
mencegah kejahatan. Dengan kata lain, untuk memelihara
kegunaan. Keberadaan hukum diperlukan agar tidak terjadi
bentrokan kepentingan individu dalam mengejar kebahagiaan
yang sebesar-besarnya, untuk itu perlu yang diwujudkan dalam
hukum, jika stidak demikian, maka akan terjadi homo homini
lupus (manusia menjadi serigala bagi manusia yang lain).
Olehkarena itu, ajaran Bentham dikenal sebagai utilitarianisme
yang individual.
4. Aliran Sejarah
rakyat, namun ia akan mati, manakala rakyat kehilangan
kepribadiannya (das rechtwird nichtg emacht,
eswachstmitdemvolkevort, bilden sich aus mit diesem, und strirbt
end lichab sowie das volk seine eneigentuum lichkeit verliert).
Sumber hukum intinya adalah hukum kebiasa an adalah
volksgeist jiwa bangsa atau jiwa rakyat.
5. Sociological Jurisprudence
Aliran ini berkembang di Amerika, pada intinya aliran ini mengatakan
bahwa hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum
yang hidup dalam masyarakat. Beberapa pakar hukum menamai aliran
hukum ini sebagai Functional Anthropological atau metode fungsional
Sociology of Law
Sociology of Law adalah bagian atau cabang Ilmu Sosiologi (Ilmu-Ilmu Manusia)
dengan objek studinya tentang hukum, sedangkan Sociological Jurisprudence
termasuk cabang ilmu filsafat hukum yang mempelajari hubungan timbal balik
antara pengaruh hukum dan masyarakat. Kesamaan antara Sociology of Law dan
Sociological Jurisprudence terletak pada optik yang dipakai yaitu sama-sama
menggunakan perspektif sosial dalam memahami hukum.
Realisme Hukum
Qodri Azizy mengatakan bahwa aliran realisme
muncul bermula dari adanya penolakan terhadap
aliran positivisme. Gagasan yang dilontarkan
adalah pernyataan bahwa kalau positivisme hukum
merupakan teori hukum yang benar maka teori itu
akan mencakup semua hukum, termasuk
menangani kasus-kasus berat (hard cases). Realisme
Hukum memandang bahwa hukum adalah hasil
dari kekuatan-kekuatan sosial dan alat kontrol
sosial. Hukum dibentuk dari kepribadian manusia,
lingkungan sosial, keadaan ekonomi, kepentingan
bisnis, gagasan yang sedang berlaku dan emosi-
emosi yang umum. Realisme Hukum ini ternagi
menjadi dua macam, yaitu :