OLEH :
Kegunaan filsafat yaitu mendorong suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan
suatu pandangan hidup secara menyeluruh berdasarkan refleksi terhadap pengalaman hidup dan
pengalaman ilmiah. Dengan kata lain, dalam filsafat tidak terdapat eksperimen atau percobaan, tapi
mengemukakan masalah secara persis, mencari solusi, serta memberikan argumentasi atas solusi
tersebut.2
Menurut pendapat penulis, Filsafat Hukum hukum merupakan cabang filsafat, yakni filsafat
tingkah laku atau etika, yang mempelajari hakikat hukum. Dengan perkataan lain filsafat hukum
adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis.
Letak filsafat hukum dalam ilmu hukum yaitu sama-sama menjadi salah satu sumber hukum.
Filsafat hukum dan ilmu hukum bertujuan mencapai kebenaran hukum. Hukum sendiri bertujuan
hendak mencari keadilan, kepastian hukum, dan ketertiban. 3
Berikut adalah Aliran-aliran / mazhab dalam filsafat hukum dengan mengemukakan tokoh serta
pendapatnya sbb :
Aliran-aliran filsafat hukum yang akan dibicarakan yaitu: (a) Aliran Hukum Alam; (b) Positivisme hukum;
(c) Utilitaianisme; (d) Mazhab Sejarah; (e) Sociological Jurisprudence.
Menurut sumbernya, aliran hukum alam dapat dibagi dua macam yaitu: Irasional dan Rasional.
Aliran hukum yang irasional berpendapat bahwa hukum yang berlaku universal dan abadi itu
bersumber dari tuhan secara langsung. Sebaliknya, aliran hukum alam yang rasional berpendapat
bahwa sumber hukum yang universal dan abadi itu adalah rasio manusia. Pendukung aliran
hukum alam irasional antara lain:
a) lex aeterna (hukum rasio tuhan yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera manusia)
b) lex devina (hukum rasio tuhan yang dapat ditangkap oleh pancaindera manusia)
c) lex naturalis (hukum alam yaitu penjelmaan dari lex aeterna kedalam rasio manusia)
d) lex positivis (penerapan lex naturalis dalam kehidupan manusia didunia)
2) Hugo de Groot (Grotius) (1583-1643): menurutnya sumber hukum adalah rasio manusia.
1
Suriasumantri, J.S. (2001). Filsafat Ilmu: sebuah pengantar popular. (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan) hal 4
2
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-filsafat.html
3
https://profgunarto.files.wordpress.com/2012/12/filsafat-hukum-4.pdf
3) Samuel von Pufendorf (1632-1694) dan Cristian Thomasius (1655-1728): Pufendorf
berpendapat bahwa hukum alam adalah aturan yang berasal dari akal pikiran manusia. Dan
Thomasius mengatakan manusia hidup dengan bermacam-macam naluri yang bertentangan
satu dengan lainnya.
b. Positivisme hukum
Positivisme hukum (Aliran Hukum Positif) memandang perlu secara tegas memisahkan antara
hukum dan moral (antara hukum yang berlaku dan hukum yang seharusnya, antara das sein dan
das sollen). Positivisme hukum dapat dibedakan dalam dua corak yaitu:
Hukum adalah perintah dari penguasa Negara. Dan menurutnya hukum dipandang sebagai
suatu system yang tetap, logis, dan tertutup. Hukum yang sebenarnya memiliki emapat
unsure yaitu:
a) Perintah (command)
b) Sanksi (sanction)
c) Kewajiban (duty)
d) Kedaulatan (sovereignty)
Menurut Kelsen, harus dibersihkan dari anasir-anasir yang nonyuridis, seperti unsure
sosiologis, politis, historis, bahkan etis. Pemikiran inilah yang dikenal dengan teori hukum
murni. Baginya hukum adalah suatu keharusan yang mengatur tingkah laku manusia sbagai
mahluk rasional.
3) Utilitaianisme
Utilitaianisme atau Utilisme adalah aliran yang meletakan kemanfaatkan sebagai tujuan
utama hukum. Kemanfaatan disini diartikan sebagai kebahagiaan. Aliran ini sesungguhnya
dapat pula dimasukan kedalam Positivisme Hukum, mengingat faham ini pada akhirnya
sampai pada kesimpulan tujun hukum adalahmenciptakan ketertiban masyarakat.
Pendukung Utilitarianisme yang paling penting yaitu:
b) Jhon Stuar Mill (1806-1873): ia menyatakan bahwa tujuan manusia adalah kebahagiaan.
Manusia berusaha memperoleh kebahagiaan itu melalui hal-hal yang membangkitkan
nafsunya. Jadi yang ingin dicapai oleh manusia bukan benda atau sesuatu hal tertentu,
melainkan kebahagiaan yang dapat ditimbulkannya.
c) Rudolf von Jhering (1818-1892): baginya tujuan hukum adalah untuk melindungi
kepentingan-kepentingan. Dalam mendefinisikan “kepentingan” ia mengikuti Bentham,
dengan melukiskannya sebagai pengejaran kesenagan dan menghindari penderitaan.
4) Mazhab Sejarah
a) Friedrich Karl von savigny (1770-1861): menurutnya hukum timbul bukan karena
perintah penguasa atau karena kebiasaan, tetapi karena perasaan keadilan yang terletak
dalam jiwa bangsa itu.
b) Puchta (1798-1846): sama dengan savigny, ia berpendapat bahwa hukum suatu bangsa
terikat pada jiwa bangsa yang bersangkutan.
5) Sociological Jurisprudence
Menurut aliran Sociological Jurisprudence ini, hukum yang abik haruslah hukum yang sesuai
dengan yang hidup di masyarakat. Aliran ini memisahkan secara tegas antara hukum positif
(the positive law) dan hukum yang hidup (the living law). Tokoh-tokoh aliran Sociological
Jurisprudence antara lain adalah:
Hukum diciptakan untuk mengatur tata cara kehidupan masyarakat sehingga wajib mentaati
hukum. Menurut penulis, alasan orang mentaati hukum yaitu :
4
http://mabuk-hukum.blogspot.com/2011/04/aliran-aliran-dalam-filsafat-hukum.html
Mengapa negara dapat menghukum seseorang ?
Setiap negara yang memiliki kedaulatan tentunya memiliki wewenang dalam hal pelaksanaan
hukum di negaranya . Sebagai negara yang berdaulat tentu saja masing-masing negara mempercayai
akan pentingnya jurisdiksi dan menentukan akan adanya perlindungan terhadap setiap warga
negaranya dari ancaman yang dapat mengganggu serta mempengaruhi integritas, keamanan, dan
kedaulatan.
Dalam hal inilah prinsip perlindungan dan diterapkan dimana, setiap negara yang berdaulat
memiliki wewenang untuk melindungi dan menjaga kepentingan negaranya dari bentuk-bentuk
kejahatan yang dapat mengganggu instabilitas negara. Sehingga seseorang yang melakukan tindak
pidana tersebut dapat dihukum dan diproses secara adil oleh negara yang bersangkutan. 5
5
http://lanlanrisdiana.blogspot.com/2013/03/makalah-mengapa-negara-berhak-menghukum.html
DAFTAR PUSTAKA
Suriasumantri, J.S. (2001). Filsafat Ilmu: sebuah pengantar popular. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan)
hal 4
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-filsafat.html
https://profgunarto.files.wordpress.com/2012/12/filsafat-hukum-4.pdf
http://mabuk-hukum.blogspot.com/2011/04/aliran-aliran-dalam-filsafat-hukum.html
http://lanlanrisdiana.blogspot.com/2013/03/makalah-mengapa-negara-berhak-menghukum.html