2022
SOAL
Terkait Mazhap Sejarah Hukum yang harus dicari adalah :
a. Latar Belakang
b. Siapa Tokoh Nya
c. Apa inti ajarannya
“JAWABAN”
MAHZAB-MAHZAB SEJARAH HUKUM (BERDASARKAN PEMIKIRAN
FILSAFAT UMUM) Book “Filsafat, Tori, & Ilmu Hukum” Nama penulis : Prof. Dr.
Teguh Prasetyo, S.H.,M.Si.
1. MAZHAB HUKUM ALAM : Aliran hukum alam telah berkembang sejak kurun waktu
2,500 tahun yang lalu dan muncul dalam berbagai bentuk pemikiran. Dilihat dari
sejarahnya, menurut Friedman (1990:47) aliran ini timbul karena kegagalan umat manusia
dalam mencari keadilan yang absolut. Hukum alam disini dipandang sebagai hukum yang
berlaku universal dan abadi. Gagasan mengenai hukum alam didasarkan pada asumsi bahwa
melalui penalaran, hakikat makhluk hidup akan dapat diketahui dan pengetahuan tersebut
mungkin menjadi dasar bagi tertib sosial serta tertib hukum eksistensi manusia. Hukum
alam dianggap lebih tinggi dari hukum yang sengaja dibentuk manusia (Soekanto, 1985: 5-
6). Secara sederhana, menurut sumbernya aliran hukum alam dapat dibedakan menjadi 2
macam :
(1) Irasional dan
(2) Rasional.
a) Aliran hukum alam Irasional : Berpendapat bahwa hukum yang berlaku universal dan
abadi itu bersumber dari Tuhan secara langsung.
Pendukung : Thomas Aquinas, John Salisbury, Dante, Piere Dubois, Marsilius Padua,
dan John Wycliffe.
b) Aliran hukum alam Rasional : Berpendapat bahwa sumber dari hukum yang universal
dan abadi itu adalah rasio manusia. Pandangan yang muncul setelah zaman Renesanse (era
ketika rasio manusia dipandang terlepas dari tertib ketuhanan) yang mana hukum alam
muncul dari pikiran manusia sendiri tentang apa yang baik atau buruk yang penilaiannya
diserahkan kepada kesusilaan (Moral) alam.
Tokoh Pendukung : Hugo de Groot (Grotius), Christian Thomasius, Immanuel Kant, dan
Samuel von Pufendorf.
3. MAHZAB HUKUM MURNI : Aliran yang lebih condong pada pandangan Hans Kelsen
yang ajarannya terkait mengenai ;
a. Tujuan teori hukum seperti halnya setiap ilmu, adalah untuk kekalutan serta
meningkatkan kesatuan.
b. Teori hukum adalah ilmu, dan bukan kehendak, ia adalah pengetahuan tentang
hukum yang ada, dan bukan tentang hukum yang seharusnya ada.
c. Ilmu hukum adalah normatif, dan bukan ilmu alam
d. Teori hukum sebagai suatu teori tentang norma-norma, tidaklah berurusan dengan
persoalan efektivitas norma hukum.
e. Suatu teori tentang hukum sifatnya formal.
f. Hubungan antara teori hukum dengan suatu system hukum positif.
6. MAZHAB SEJARAH : Mazhab sejarah ini muncul akibat reaksi terhadap para pemuja
hukum alam atau hukum kodrat yang berpendapat bahwa hukum alam itu bersifat
rasionalistis dan berlaku bagi segala bangsa, serta untuk setiap tempat dan waktu, mazhap
sejarah ini berpendapat bahwa tiap-tiap hukum itu ditentukan sejara histori , selalu
berubah menurut waktu dan tempat. Alasan-alasan kritik terhadap rekontruksi paradikma
hukum, terkait gagasan peristiwa teori-teori mazhap sejarah hukum masa lampau yang
sangat penting dan bermakna dalam teori hukum kekinian, dan sebuah angapan sesuatu
proses jadi bukan sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang bergerak bukan mati
melainkan hidup. Segala yang hidup selalu berubah, demikian masyarakat manusia dan
demikian juga bagian dari masyarakat yang kita sebut hukum. Ditinjau dari sudut ilmu
pengetahuan hukum merupakan gejala sejarah , ia mempunyai sejarah berarti tunduk pada
pertumbuhan yang terus menerus. Hukum tidak berlaku universal setiap bangsa memiliki
kesadaran hukum, kebiasaan budaya yang berbeda dengan bangsa lain yang dapat
ditemukan dalam jiwa bangsa. Hukum dapat dikenali dalam ciri khas sebuah bangsa
seperti Bahasa, tatakarama dan konstitusi, hukum bertumbuh melalui sebuah
perkembangan dan menguat dengan kekuatan rakyat dan akhirnya lenyap sebahaimana
kehilangan rasa kebangsaanya. Pemikiran Lawrence Friedman, keberadaan hukum
sebaiknya dipahami dalam konteks sistemik, artinya hukum harus dilihat sebagai suatu
system terdiri atas beragam unsur :
a. Subtansi, berfokus pada nilai, norma ketentuan atau aturan hukum yang dibuat dan
dipergunakan untuk mengatur perilaku manusia.
b. Struktur berupa kelembagaan yang diciptakan oleh system hukum dengan berbagai
macam fungsi dalam rangka mendukung teraktualisasinya hukum.
c. Kultur berfokus pada nilai-nilai, sikap pola perilaku para masyarakat dan factor
nonteknis merupakan pengikat system hukum tersebut.
a. Rasionalisme abad ke-18 yang didasarkan atas hukum alam,kekuatan akal, dan
prinsip-prinsip dasar yang semuanya berperanpada filsafat hukum, dengan terutama
mengandalkan jalan pikiran deduktif tanpa memperhatikan fakta sejarah, kekhusussan
dan kondisi nasional.
b. Semangat Revolusi Prancis yang menentang wewenang tradisi dengan misi
kosmopolitannya (kepercayaan kepada rasio dan daya kekuatan tekad manusia untuk
mengatasi lingkungannya), yaitu seruannya ke segala penjuru dunia.
c. Pendapat yang berkembang saat itu yang melarang hakim menafsirkan hukum karena
undang-undang dianggap dapat memecahkan semua masalah hukum. Intinya mazhab
sejarah menekankan bahwa Hukum itu tidak dibuat, Hukum itu sudah ada hidup
tumbuh dan berkembang bersama – sama dengan masyarakat.
Tokoh Pendukung : Fredrich Karl Von Savigny(1770-1861), Puchta (1798-1846)
Tokoh-tokoh yang berperran dalam ajaran ini ialah : Molinowski, Hoebel, Gluckman,
Bohannan, dan Pospisil.