Anda di halaman 1dari 1

Diskusi Lanjutan….

Topik: Perjanjian Asuransi

Alex, laki-laki, usia 75 tahun, membeli sebuah rumah subsidi dengan


sistem KPR Pada Bank Kedebong Bersatu selama 15 tahun sejak
tahun 2017 yang berlokasi di Kota Mataram. Karena sudah usia
lanjut, alex berfikir untuk tinggal bersama anak-anaknya di Jakarta
dan menjual rumah subsidi tersebut dengan sistem over credit
dengan cicilan berjalan sudah 66 kali angsuran, dimana setiap
bulannya angsuran sebesar Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu
rupiah).
Dalam klausul perjanjian kredit, disebutkan bahwa angsuran tersebut
flat dan jika Debitur meninggal dunia, maka angsuran sisa akan
dibayarkan oleh Perusahaan Asuransi

Singkat cerita, rumah tersebut akhirnya berhasil dibeli secara over


credit oleh seorang bernama Udin, dengan harga Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah). Untuk menguatkan kesepakatan tersebut, Alex
dan Udin menandatangani perjanjian dihadapan Notaris, dimana
setoran sisa angsuran tetap akan dibayarkan Udin dengan atas nama
Alex. Namun selang 5 (lima) bulan kemudian, Udin mendapatkan
kabar bahwa alex meninggal di Jakarta.

Pertanyaannya: Siapakah yang berhak atas klaim asuransi?

Anda mungkin juga menyukai