Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN SOAL HUKUM PERIKATAN

1. Patma, seorang dosen yunior secara mendadak mendapat panggilan tugas belajar ke LN
dijadwalkan selama 3 (tiga) tahun. Oleh karena itu untuk berangkat dan bekal di LN rumah
miliknya dijual kepada temannya (Sari ) seharga Rp.150juta, dan diperjanjikan 4 tahun setelah
selesai tugas belajar akan dibeli kembali seharga Rp.200 juta.

Pertanyaan:
a. Coba saudara uraikan dengan jelas termasuk jenis perjanjian apa kasus diatas ? dan
sebutkan pula dasar hukum peraturannya !
Jawab :
Perjanjian diatas termasuk perjanjian Jual Beli dengan hak membeli kembali. Dasar
hukumnya Terdapat dalam KUHPdt, yaitu:

Pasal 1519 KUHPdt :


“Kekuasaan untuk membeli kembali barang yang telah dijual diterbitkan dari suatu janji,
dimana si Penjual diberikan hak untuk mengambil kembali barang yang dijualnya dengan
mengembalikan harga pembelian asal, dengan disertai penggantian yang disebutkan
dalam Pasal 1532 KUHPdt”.

Pasal 1520 KUHPdt :


“Hak membeli kembali tidak boleh diperjanjikan untuk suatu waktu yang lebih lama dari
lima tahun”.

Dan juga termasuk dalam perikatan bersyarat, karena dalam perjanjian tersebut terdapat
syarat yang harus dipenuhi. Seperti yang tercantum dalam KUHPdt berikut:
Perikatan Bersyarat (Pasal 1253 KUHPdt), yaitu:
“Suatu perikatan adalah bersyarat manakala ia digantungkan pada suatu peristiwa yang
masih akan datang dan yang masih belum tentu akan terjadi, baik secara menangguhkan
perikatan sehingga terjadinya peristiwa semacam itu, maupun secara membatalkan
perikatan menurut terjadi atau tidak terjadinya peristiwa tsb.”

b. Bagaimana seandainya masih dalam kurun waktu 1 tahun, rumah Patma telah
dipindahtangankan kepada Amira dalam waktu 2 (dua) tahun Patma sudah selesai tugas
belajarnya, dapatkah untuk membeli kembali rumahnyaa sebelum waktu yang
diperjanjikan ? Jelaskan !
Jawab:
Karena kasus diatas bahwa Sari telah memindahtangankan kepada Amira, maka Patma
dapat mengajukan upaya hukum untuk mendapatkan haknya kembali:
1. ngebrekestelling dan Somasi, yaitu surat peringatan atas kelalaian Sari yang telah
memindahtangankan objek perjanjian kepada Amira.
2. Menggajukan gugatan melalui PN sesuai domisili hukum dengan pertimbangan bahwa
Sari telah melakukan wanprestasi/cidera janji/ingkar janji dalam bentuk:
1) tidak memenuhi prestasi sama sekali;
2) Terlambat dalam pemenuhan prestasi;
3) Berprestasi tidak sebagaimana mestinya.
c. Sebaliknya, seandainya ternyata tugas belajar sudah selesai, tapi Patma masih di luar
negeri sampai 6 tahun, bagaimana akibat hukumnya? Jelaskan!
Jawab:
Hak untuk membeli kembali bagi Patma menjadi gugur, sehingga rumah dimaksud menjadi
milik Sari, seperti ketentuan Pasal 1520 KUHPdt yang menyatakan bahwa “ hak membeli
kembali tidak boleh diperjanjikan untuk suatu waktu yang lebih lama dari 5 (lima) tahun”.

2. PT. Nurbaiti TBK yang berkedudukan di Surabaya hendak mengajukan pinjaman sebesar
Rp.100 M kepada PT. BNI. Tbk dengan agunan sebagai berikut:
a. Tagihan Giro dari PT Bank Century Tbk atas nama PT Maju Jaya sebesar Rp.70 M.
b. Tagihan Giro dari PT. Bank Mega Tbk atas nama Maju Jaya sebesar Rp.30 M.
Atas pinjaman kredit tsb telah disetujui oleh PT. Bank BNI Tbk, maka dilakukan akad kredit
oleh para pihak dihadapan Anti, SH, Notaris di Surabaya.

Pertanyaan:
1. Sebut dan jelaskan bentuk perjanjian apa yang dapat dibuat oleh para pihak
Jawab:
Bentuk perjanjian yang dapat dibuat oleh para pihak adalah perjanjian pemberian kredit
dengan Pengalihan Hak Tangih dengan Cessie.
Cessie adalah istilah yang diciptakan oleh doktrin, untuk menunjuk kepada  tindakan
penyerahan tagihan atas nama, sebagaimana diatur oleh Pasal 613 KUH Perdata.
Penyerahannya dilakukan dengan membuat akta yang disebut dengan akta cessie.
Adapun bunyi Pasal 613 KUH Perdata sendiri adalah sebagai berikut:
Penyerahan piutang-piutang atas nama dan barang-barang lain yang tidak bertubuh,
dilakukan dengan jalan membuat akta otentik atau di bawah tangan yang melimpahkan
hak-hak atas barang-barang itu kepada orang lain. Penyerahan ini tidak ada akibatnya
bagi yang berutang sebelum penyerahan itu diberitahukan kepadanya atau disetujuinya
secara tertulis atau diakuinya. Penyerahan surat-surat utang atas tunjuk dilakukan
dengan memberikannya; penyerahan surat utang atas perintah dilakukan dengan
memberikannya bersama endosemen surat itu.

2. Sebutkan piutang apa saja yang dapat ditagih dalam kasus tersebut diatas dan jelaskan
secara rinci.
Jawab :
Piutang yang dapat ditagih dalam kasus diatas adalah sebagai berikut:
a. Tagihan Giro dari PT Bank Century Tbk atas nama PT Maju Jaya sebesar Rp.70 M.
b. Tagihan Giro dari PT. Bank Mega Tbk atas nama Maju Jaya sebesar Rp.30 M.

3. Jelaskan siapa saja yang menjadi para pihak dalam kasus diatas?
Jawab:
a. Pihak yang menyerahkan tagihan atas nama (kreditur asal), yang disebut cedent;
Dalam hal kasus diatas adalah PT. Nurbaiti TBK
b. Pihak yang menerima penyerahan (kreditur baru), yang disebut cessionaris; dalam
kasus diatas adalah PT. BNI. Tbk
c. Pihak yang punya utang (debitur), yang disebut cessus. Dalam kasus diatas yaitu PT
Bank Century Tbk dan PT Bank Mega Tbk
4. Apabila PT. Nurbaiti Tbk melakukan wanprestasi, siapa yang berkewajiban melakukan
pelunasan atas seluruh kewajiban kepada PT. BNI Tbk ?
Jawab:
Jika PT. Nurbaiti Tbk melakukan wanprestasi yang berkewajiban melakukan pelunasan
adalah PT Bank Century Tbk dan PT Bank Mega Tbk, karena PT Nurbaiti Tbk telah
menjaminkan utangnya dengan Pengalihan utang dengan Cessie.

5. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan perjanjian seperti tsb dlm kasus diatas?
Jawab:
a. Kelebihan :
Cessie sebagai suatu perjanjian pengalihan piutang banyak dipergunakan oleh pihak
perbankan karena merupakan suatu cara untuk mengalihkan hak tagih kepada pihak
lain dan atau pihak ketiga untuk menjamin fasilitas kredit atau dana yang diberikan
oleh bank. Dana yang diberikan oleh bank melalui fasilitas kredit memerlukan
jaminan, sehingga bank sebagai kreditur merasa aman memberikan fasilitas
kreditnya. Jaminan dimaksudkan agar apabila debitur (si berutang) tidak mampu
memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang atau angsuran, maka jaminan
dapat dijual oleh bank sebagai kreditur sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
Hasil penjualan dapat digunakan oleh bank untuk melunasi utang debitur.
b. Kekurangan :
Permasalahan yang kerap kali muncul terhadap peralihan cessie adalah kreditur
tidak memberitahukan tentang adanya perbuatan hukum peralihan kepada debitur.
Apabila adanya cessie terjadi antara kreditur dan cessor (pembeli utang) yang
dilakukan melalui akta bawah tangan mapun dengan akta otentik tidak diketahui oleh
debitur maka akan timbul permasalahan hukum. Hal mana debitur tidak mengetahui
siapa kreditur yang baru, berapa nilai cessie yang disepakati antara Kreditur dan
cessor. Akibatnya adalah debitur tidak akan mengetahui berapa nilai hutang yang
harus dibayarkan dan kepada siapa akan dibayarkan.

Seringkali ketika terjadi cessie dan debitur tidak mengetahui siapa kreditur barunya,
maka si kreditur baru harus memberitahukan kepada debitur bahwa dirinya adalah
kreditur baru. Namun, jika itu adalah kreditur yang tidak beritikad baik maka si
kreditur baru tersebut akan melakukan upaya-upaya agar debitur kehilangan obyek
jaminannya. Bisa dilakukan dengan cara melelang obyek jaminan dari debitur ke
pejabat yang berwenang tanpa sepengetahuan debitur.

3. PT Banyu Alas Purwo bergerak dalam bidang usaha kehutanan akan mengembangkan usaha
dibidang perikanan budidaya menjalin ikatan dengan Lembaga Pembiayaan (PT Sugih Duwit)
untuk mempersiapkan lahan, kolam dan perkantoran serta kendaraan senilai 25 Milyard, untuk
jangka waktu 10 Tahun. Pembayaran angsuran secara berkala tiap 2 bulan sekali perhitungan
bunga 1 tahun 8%. Nilai sisa setelah pembayaran terakhir 5 Milyard.
Apabila saudara ditunjuk sebagai konsultan PT Banyu Alas Purwo:

Pertanyaan:
1. Nasihat/saran apa yang akan saudara berikan agar perputaran modal usaha
perusahaan di bidang kehutanan tetap berjalan lancar, tetapi pengadaan tanah dsb
dibidang peternakan dapat terpenuhi ?
Jawab:
Menggunakan bentuk pembiayaan yang cocok utuk pengadaan barang modal adalah
Leasing, karena Leasing merupakan bentuk pembiayaan perusahaan (sesuai dgn Pasal
1 SKB Tiga Menteri). Pengertian leasing menurut keputusan kementerian keuangan No
1169/KMK.01/1991. Adalah suatu kegiatan pembayaran berbentuk penyediaan barang
modal untuk sewa guna usaha, hak opsi, atau juga hak tanpa opsi yang dimanfaatkan
oleh seorang nasabah dalam jangka waktu tertentu.

2. Jelaskan alasan saudara mengapa nasihat/saran point 1 yang saudara berikan


Jawab :
Bahwa leasing merupakan bentuk pembiayaan perusahaan yang Memiliki keuntungan
sebagai berikut:
- Barang modal perusahaan dapat terpenuhi
-Tidak terpengaruhinya perputaran modal perusahaan.
- Pembayaran atas pemakaian barang modal dilaksanakan secara berkala sesuai
perjanjian
- Adanya hak opsi pada akhir perjanjian, yaitu Membeli barang modal dengan
memperhitungkan nilai sisa harga barang modal, Menghentikan/memutuskan/mengakhiri
perjanjian, Bidang usaha leasing adalah perhubungan, industry, pengusahaan hutan,
pertanian, dll yang ditetapkan kemudian.

3. Bagaimana teknis pelaksanaan/realisasinya sesuai ketentuan hukumnya ?


Jawab:
Para pihak dalam leasing, yaitu :
a. Lessor : pihak yang menyewakan pertama kali berhubungan dengan lesse
b. Lesse: Penyewa/Pembeli dengan hak Opsi
c. Kreditur/Lender atau debt-Holders/ loan participants :bank sebagai penyandang dana
d. Supplier : penjual/pemilik barang

Mekanisme leasing :
a. Perjanjian lessor dengan Lesse : Leasing
b. Perjanjian lessor dengan Supplier : Jual Beli
c. Perjanjian lessor dengan bank : Kredit/pinjaman
d. Perjanjian Lessor dengan perusahaan asuransi : penanggungan

4. Berapa nilai/besarnya angsuran tiap 2 bulan ? dan bunga 8% pertahun termasuk bunga
apa ? Jelaskan
Jawab:
Pembiayaan Awal = Rp. 20 M
Tingkat Bunga = 8% pertahun
Jangka waktu = 10 Tahun x 12 bulan = 120 bulan
Siklus pembayaran 2 bulan = 120 bulan : 2 bulan = 60 kali pembayaran
Jumlah pembayaran akhir = Rp 20 M – Rp 5 M = Rp. 15 M
Maka jumlah angsuran tiap 2 bulan =
Angsuran pokok = Rp. 15 M : 60 kali = Rp 250 jt
Bunga/2bulan = (Rp 15 M x 8 %) : 60 kali = Rp 200 Jt
Pokok + Bunga = Rp. 250 Jt + Rp. 200 Jt + Rp. 450 Jt.

Anda mungkin juga menyukai