Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 6

ANGGOTA:

1. Auni Rahmaningtyas (203141514111030)


2. Dita Budiyanti (203141514111040)
3. Aura Dindi Permana Putri (203141514111044)
4. Fani Tria Agustin (203141514111054)

RESUME HUKUM PERKREDITAN

PERJANJIAN KREDIT

A. Pengertian

Dalam mengadakan perjanjian tiap pihak mempunyai hak dan kewajiban secara timbal
balik. Pihak satu mempunyai hak untuk menuntut sesuatu dari pihak lain, sedangkan pihak lain
mempunyai kewajiban untuk memenuhi tersebut begitu juga sebaliknya. Dalam hal melakukan
perbuatan hukum di kehidupan modern para pihak biasanya diaktualisasi dalam bentuk
perjanjian tertulis hal tersebut dianggap memudahkan para pihak untuk dapat mengetahui hak
dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian tertulis ini sebagai alat bukti apabila terjadinya
wanprestasi oleh salah satu pihak

Berdasarkan pengertian undang-undang, kredit merupakan perjanjian pinjam-meminjam


uang antara bank sebagai kreditur dan nasabah sebagai debitur dalam jangka waktu tertentu dan
pengembalian utang disertai dengan imbalan berupa bunga. Bunga itu sendiri merupakan
keharusan untuk pemberian kredit karena merupakan imbalan jasa bagi bank yang merupakan
keuntungan perusahaan.

Perjanjian kredit merupakan perjanjian pendahuluan (pactum de contrahendo). Dengan


demikian perjanjian ini mendahului perjanjian hutang piutang. Sedangkan perjanjian hutang
piutang merupakan pelaksanaan dari perjanjian pendahuluan atau perjanjian kredit. Perjanjian
kredit menurut Hukum Perdata Indonesia merupakan suatu perjanjian pinjam meminjam yang
diatur didalam Pasal 1754-1769 KUH Perdata. Menurut Pasal 1754 KUH Perdata: “Pinjam
meminjam adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu kepada pihak yang lain suatu
jumlah tertentu barang-barang yang menghabisi karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak
yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang
sama pula”. Dapat diartikan sebagai perjanjian pinjam-meminjam antara bank sebagai kreditur
dengan pihak lain sebagai debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Fungsi perjanjian kredit tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit merupakan
sesuatu yang menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain yang mengikutinya,
misalnya perjanjian pengikatan jaminan.
2. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti, mengenai batasan-batasan hak dan
kewajiban diantara kreditur dan debitur.
3. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit.

B. Syarat Sah
Didalam hukum kontrak (Law Of Contract) Amerika, ditentukan empat syarat sahnya
perjanjian
- Adanya Kesepakatan Kedua Belah Pihak kesepakatan adalah persesuaian kehendak
antara satu orang atau lebih dengan pihak lain.
- Kecakapan Bertindak Kecakapan bertindak adalah kecakapan atau kemampuan untuk
melakukan perbuatan hukum. Perbuatan hukum adalah perbuatan yang akan
menimbulkan akibat hukum.
- Adanya Objek Perjanjian Objek perjanjian adalah prestasi. Prestasi adalah kewajiban
debitur dan hak kreditur. Prestasi terdirri atas perbuatan positif dan negatif. Prestasi
terdiri atas :
 Memberikan sesuatu;
 Berbuat sesuatu; dan
 Tidak berbuat sesuatu.
- Adanya Kausa Yang Halal Dalam Pasal 1320 KUH Perdata, tidak dijelaskan pengertian
kausa yang halal (oorzaak) didalam Pasal 1337 KUH Perdata,hanya disebutkan kausa
yang terlarang. Suatu sebab adalah terlarang apabila bertentangan dengan
undangundang,kesusilaan dan ketertiban umum.

C. Struktur Perjanjian Kredit


1. Kepala/Judul Komparisi
Komparisi adalah bagian dari perjanjian kredit yang memuat keterangan identitas para
pihak.
2. Premis merupakan bagian dari akta yang berisi uraian yang memuat alasan-alasan atau
dasar pertimbangan para pihak dalam membuat perjanjian kredit. Dalam premis dimuat
hal-hal atau pokok-pokok pikiran yang merupakan konstalasi fakta-fakta secara singkat
dan yang menggerakkan para pihak untuk mengadakan perjanjian kredit.
3. Batang tubuh berisikan hal-hal yang disetujui oleh para pihak, berupa klausula-klausula,
baik klausula hukum maupun klausula komersial yang berkaitan dengan pemberian
fasilitas kredit.
4. Kolom Tanda tangan (Signature Page), Kolom tanda tangan berisikan tanda tangan para
pihak pembuat perjanjian.

D. Isi serta Ketentuan Perjanjian Kredit


1. Jumlah maksimum kredit(paltfond), yang diberikan oleh bank kepada debitornya. Dalam
praktek, bank dapat juga memberikan kesempatan kepada debitornya untuk menarik dana
melebihi platfond kreditnya (overdraft)
2. Cara atau media penarikan kredit yang diberikan, yang mana penarikan dana tersebut
dilakukan pada hari dan jam kantor dibuka. Penarikan dan pembayaran mana akan dicatat
pada pembukuan bank dan rekening diatur.
3. Jangka waktu dan cara pembayaran sampai jatuh tempo ada 2 cara pembayaran yang
lazim digunakan, yaitu; (1) diangsur; atau (2) secara sekaligus lunas. Debitor berhak
untuk sewaktu-waktu untuk mengakhiri perjanjian tersebut sebelum jangka waktunya
berakhir, asal membayar seluruh jumlah yang berhutang, termasuk bunga, denda dan
biaya-biaya lainnya.
4. Mutasi keuangan debitor dan pembukuan oleh bank. Dari mutasi keuangan dan
pembukuan bank ini dapatlah diketahui dari berapa besar jumlah yang terhutang oleh
debitor. Untuk itu mutasi keuangan dan pembukuan bank tersebut, yang berbentuk
rekening koran, diberikan salinnya setiap bulan oleh bank kepada debitor yang
bersangkutan.
5. Pembayaran bunga, administrasi, provisi dan denda (bila ada), kecuali pembayaran
bunga, maka pembayaran biaya administrasi dan provisi harus dibayar dimuka oleh
debitor. Sedangkan denda harus dibayar oleh debitor bila terdapat tunggakan angsuran
ataupun bunga.
6. Klausula opersbarheid. Yaitu klausula yang memuat hal-hal mengenai hilangnya
kewenangan bertindak atau kehilangan hak bagi debitor untuk mengurus harta
kekayaannya, barang jaminan serta kelalaian debitor untuk memenuhi ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian kredit atau pengakuan hutang sehingga debitor harus
membayar secara seketika dan sekaligus lunas. Klausula tersebut antara lain: (1) debitor
tidak membayar kewajiban secara sebagaimana mestinya; atau (2) debitor pemilik
jaminan pailit; (3) debitor/pemilik jaminan meninggal dunia; (4) harta kekayaan
debitor/pemilik jaminan dilakukan penyitaan; (5) surcance van betaling; atau (6)
debitor/pemilik jaminan ditaruh dibawah pengampunan.
7. Jaminan yang diserahkan oleh debitor beserta kuasa-kuasa yang menyertainya dan
persyaratan penilaian jaminan, pembayaran pajak dan asuransi atas barang jaminan
tersebut.
8. arat-syarat lain yang harus dipenuhi oleh debitor dan termasuk hak untuk
pengawasan/pembinaan kredit oleh bank.
9. Biaya akta dan biaya penagihan hutang, yang juga harus dibayar oleh debitor.

E. Study Kasus
Masalah
Seorang nasabah datang ke Bank, dengan maksud ingin mengajukan kredit bank yang
nantinya dapat digunakan sebagai modal untuk memulai usaha konveksi dan nasabah
tersebut telah membawa seluruh persyaratan yang diajukan oleh bank dan mengajukan kredit
bank dengan menggunakan sertifikat tanah sebagai agunannya
Solusi
Setelah nasabah melengkapi semua persyaratan yang diajukan oleh bank, pihak bank akan
langsung memproses kredit bank nasabah tersebut dan sertifikat tanah yang nasabah berikan
sebagai agunan tersebut akan diambil dan disimpan oleh bank sampai nasabah telah selesai
membayar semua kredit yang nasabah ajukan.

Anda mungkin juga menyukai