Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Meryl Fernanda

NIM : 1710611070

MATA KULIAH : Hukum Jaminan

LOKAL : D

Soal Hukum Jaminan


1. Jelaskan menurut saudara manfaat dari lembaga jaminan?
2. Jelaskan menurut saudara yang dimaksud dengan perjanjian Accesoir?
3. Dalam sistem jaminan di Indonesia, dikenal dengan perjanjian pokok dan perjanjian
tambahan.
Pertanyaan
Apabila perjanjian pokok berakhir, bagaimana status perjanjian tambahan? Apakah perjanjian
tambahan dengan sendirinya berakhir atau tidak? Berikan alasan anda!
4. Pada tanggal 5 Apri 2012, Agung Maulana meminjam uang di BANK A dengan jumlah
pinjaman
sebesar Rp. 500.000.000 (Lima ratus juta) rupiah. dimana dalam perjanjian kredit tersebut Agung
Maulana berkewajiban membayar angsuran kepada BANK A sebesar Rp. 13.300.000 (tiga belas
juta) rupiah perbulan selama 5 tahun. Namun setelah berjalan 2 (dua) tahun Agung Maulana
selaku debitur kesulitan untuk membayar angsuran kepada BANK A. Sehingga ada pihak ketiga
mengikatkan diri kepada BANK A bahwa dia (pihak ketiga) bersedia menjamin memenuhi
kewajiban debitur, apabila debitur tidak mampu melunasi utangnya.
Pertanyaan:
a. Kasus tersebut termasuk ke dalam jenis jaminan apa? Jelaskan!
b. Apabila tidak mampu membayar angsuran tersebut kepada Bank A, apakah pihak ketiga
tersebut berkewajiban untuk membayar angsuran/utang debitur? Bagaimana apabila debitur
wanprestasi, apakah harta pihak penjamin/pihak ketiga bisa disita oleh BANK A? Jelaskan
pendapat anda disertai dengan dasar hukumya.
c. Bila pihak ketiga membayar kewajiban debitur kepada BANK A tersebut, bagaimana pendapat
anda kewajiban si debitur kepada pihak ketiga/penjamin, apakah debitur berkewajiban
membayar uang yang sudah dikeluarkan oleh pihak ketiga?jelaskan!

JAWABAN
1. Manfaat Lembaga Jaminan
a. Manfaat benda jaminan
- Bagi kreditur

Memberikan kepastian hukum bagi kreditur.


Terwujud keamanan bagi transaksi dagang yang tertutup.

b. Bagai debitur adalah untuk memperoleh fasilitas kredit dan tidak khawatir dealam
mengembangkan usahanya.
2. Perjanjian Accesoir atau biasa di sebut sebagai perjanjian tambahan adalah Perjanjian antara
debitur dan kreditur yang diadakan sebagai perjanjian tambahan dari pada perjanjian
Pokok. Contoh : perjanjian pembebanan jaminan, seperti perjanjian gadai, tanggungan dan
fidusia.
3. Perjanjian Tambahan akan berakhir juga karena Perjanjian utang piutang adalah perjanjian
pokok
(prinsipil) yang bersifat riil, sedangkan perjanjian jaminan adalah perjanjian tambahan
(accesoire)
yaitu perjanjian yang dibuat berdasarkan atau berkaitan dengan perjanjian pokok. Perjanjian
accesoire timbul karena adanya perjanjian pokok yang mendasarinya. Karena perjanjian
accessoire ini lahir dari perjanjian pokok, maka apabila perjanjian pokok (utang-piutang) hapus,
perjanjian accessoire (jaminan) nya pun hapus, namun apabila perjanjian accessoire (jaminan)
nya

hapus, belum tentu perjanjian pokok (utang-piutang) nya juga ikut hapus.
4. Soal kasus
a. Perjanjian Penanggungan adalah suatu persetujuan dimana pihak ketiga demi kepentingan
kreditur mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur tidak memenuhi
perikatannya (Pasal 1820 KUH Perdata). Karena dalam kasus tersebut di sebutkan bahwa
orang ketiga tersebut bersedia untuk mengantikan debitur untuk memenuhi prestasinya.
b. Tidak wajib untuk membayar angsuran tersebut, karena Pada perintispnya, penangung utang
tidak wajib membayar uang debitur kepada kreditur, kecuali jika debitur lalai membayar
utangnya. Untuk membayar utang debitur tersebut, maka barang kepunyaan debitur harus di
sita dan di jual terlebih dahulu untuk melunasi hutangnya (Pasal 1831 KUH Perdata).
Dalam hal penyitaan yang dilakukan oleh Bank A. Pihak ketiga atau penjamin dapat disita
barangnya, tetapi terlebih dahulu penyitaan dilakukan pada barang si Debitur, apabila barang
debitur tidak bisa memeuni utangnya maka barulah barang pihak ketiga atau penjamin disita.
Antara penjamin Dengan Kreditur Dan Debitur Wanpretasi berkaitan dengan hak dan
kewajiaban Antara penjamin Dengan Kreditur Dan Debitur Wanpretasi Adapun hak-hak dari
penjamin yaitu : “Hak menuntut lebih dahulu apabila harta debitur habis dengan adanya hak
ini, si penanggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si berpiutang, selainnya jika si
berhutang lalai, sedangkan harta benda si berhutang ini harus lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutangnya (Pasal 1831 KUH Perdata).”
dari ketentuan Pasal 1831 KUH Perdata maka dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab
penanggung merupakan "cadangan" dalam halnya harta benda si debitur tidak mencukupi
untuk melunasi hutangnya, atau dalam hal debitur itu sama sekali tidak mempunyai harta
benda yang dapat disita. Apabila pendapatan lelang sita atas harta benda si debitur itu tidak
mencukupi untuk melunasi hutangnya, barulah tiba gilirannya untuk menyita harta benda si
penanggung.
Jadi, apabila seorang penanggung dituntut untuk membayar hutangnya debitur (yang
ditanggung olehnya), ia berhak untuk menuntut supaya dilakukan lelang sita lebih dahulu
terhadap kekayaan debitur. Kemudian penanggung tidak dapat menuntut agar harta benda si
berhutang lebih dahulu disita dan dilelang untuk melunasi hutangnya, dalam hal:
- Apabila ia telah melepaskan hak istimewanya untuk menuntut dilakukannya lelang sita
lebih dahulu atas harta benda si berhutang tersebut;
- Apabila ia telah mengikatkan dirinya bersama-sama dengan si berhutang utama secara
tanggung-menanggung dalam hal ini akibat perikatannva diatur menurut asas-asas yang
ditetapkan untuk hutanghutang tanggung-menanggung;
- Jika si berhutang dapat mengajukan suatu tangkisan yang hanya mengenai dirinya sendiri
secara pribadi;
- Jika si berhutang berada dalam keadaan pailit;
- Dalam halnya penanggungan yang diperintahkan oleh hakim. a lalu dikaitkan dengan
perjanjian utang-piutang
c. Terhadap beralihnya kedudukan penjamin menggantikan kreditur sebagai akibat penjamin
telah melakukan pembayaran, maka akan timbul adanya dua macam hak yang dinuliki oleh
penjamin. Adapun hak-hak yang dimaksud adalah :
- Hak Regres yang merupakan hak penjamin karena telah membayar hutanghutang debitur.
Hak reges adalah hak penjamin karena membayar hutang-hutang debitur. Hal ini terdapat
dalam pasal 1839 KUHPerdata yang berbunyi "Si penanggung yang telah membayar, telah
dapat menuntutnya kembali dari si berhutang utama, baik penanggung itu telah diadakan
dengan maupun tanpa si berhutang utama".
- Hak penjamin menggantikan kedudukan kreditur karena sobrogasi.
Maka, dalam hal ini Debitur wajib membayarkan hutangnya kembali kepada debitur apabila si
penanggung menuntut debitur kembali untuk membayarkan utang yang telah dibayar kepada
kreditur.

Anda mungkin juga menyukai