Penggambaran kasus :
Mas Andreas, mas kan memberikan hutang ke mas Rivay sejumlah Rp. 10jt untuk
melakukan renovasi rumahnya. Untuk menjamin mas Rivay dalam mengembalikan
hutangnya sejumlah Rp. 10jt tersebut selama jangka waktu 1 tahun, maka saya yang
jamin ya mas”, kata Putri. “Jadi, kalau mas Rivay nanti tidak bisa membayar hutang
sebesar Rp. 10jt tersebut, maka saya yang akan melunasi kewajiban mas Rivay ke
Mas Andreas”.
Dalam kasus tersebut sebagai Penanggung atau Borg adalah Putri, untuk menjamin
hutang Rivay.
Istilah jaminan perorangan berasal dari kata borgtocht, dan ada juga yang menyebutkan
dengan istilah jaminan imateriil.
B. PENANGGUNGAN UTANG
1. Pengertian dan Sifat Penanggungan Utang
Perjanjian penanggungan utang diatur dalam Pasal 1820 sampai dengan Pasal 1850 KUH
Perdata.
Yang diartikan dengan penanggungan adalah:
“Suatu perjanjian, di mana pihak ketiga, demi kepentingan kreditur, mengikatkan
dirinya untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi
perikatannya” (Pasal 1820 KUH Perdata).
Apabila diperhatikan definisi tersebut, maka jelaslah bahwa ada tiga pihak yang terkait
dalam perjanjian penanggungan utang, yaitu :
1. Pihak kreditur,
2. Pihak Debitur,
3. Pihak ketiga.
Kreditur di sini berkedudukan sebagai pemberi kredit atau orang berpiutang,
Debitur adalah orang yang mendapat pinjaman uang atau kredit dari kreditur.
Pihak ketiga adalah orang yang akan menjadi penanggung utang debitur kepada
kreditur, manakala debitur tidak memenuhi prestasinya.