ZAINAB AZ ZAHRO
201910110311497
KELAS A
UTS PERDATA IV
Soal-Soal :
1. Menjadi Kreditor Preferen memiliki kedudukan yang lebih baik dibanding Kreditor
Konkuren.
a. Jelaskan mengapa demikian
b. Beri contoh kasus konkrit
c. Jelaskan cara untuk bisa menjadi Kreditor Preferen
2. Kreditor yang piutangnya kepada Debetor dijamin dengan Jaminan Khusus, maka
piutang
Kreditor tersebut akan “easy return” dan “save return”.
a. Jelaskan mengapa demikian
b. Beri contoh kasus konkrit.
Karena dalam penjaminan khusunya jaminan gadai, maka yang terjadi adalah
gadai tetap milik pemberi gadai. dan pemegang gadai tidak memiliki
kewenangan tindakan kepemilikan (beschikking). Kreditur hanya memiliki hak
dalam penguasaannya, ini menunjukkan bahwa selama utang belum dilunasi,
maka gadai adalah sebagai penahan. Barang gadai akan berupah atau
dinominalkan jika Debitor tidak dapat melunasi hutangnya. Sifat gadai sendiri
merupakan Ondelbaar atau yang tidak dapat dbagi-bagi dalam artian, kebendaan
tersebut dapat membebani benda tersebut sampai hutang terlunasi, membenani
disini bukan berarti melakukan atau menguasasi dengan sepenuh bebasnya.
Karena gadai bukanlah pengalihan tanda kepemilikan benda.
Jelaskan akibat hukum apabila Kreditor (Penerima Gadai)
menimati/memanfaatkan menggunakan benda jaminan Gadai tersebut.
Akibat hukumnya ialah perjanjian akan bata demi hukum, mengingat gadai bukan
merupakan penguasaan dalam artian melakukan barang gadai tersebut seenaknya,
namun hanya sebagai penahan sampai utang tersebut dapat dilunasi.
2) lepasnya benda yang digadaikan dari kepemilikan kreditor pemegang hak gadai,
dikarenakan:
a. terlepasnya benda yang digadaikan dari penguasaan kreditor (pemegang
gadai). Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1152 ayat (3) KUH Perdata,
hal ini tidak berlaku bila barang gadainya hilang atau dicuri orang, pemegang
gadai masih memiliki hak untuk menuntutnya kembali dan bila barang gadai
yang dimaksud didapatnya kembali, hak gadai dianggap tidak pernah hilang
b. menemukan benda yang digadaikan oleh pemegang gadai secara sukarela
c. hapus benda yang digadaikan; terjadinya percampuran, di mana pemegang
gadai sekaligus juga menjadi pemilik barang yang digadaikan tersebut