Anda di halaman 1dari 7

Mata Ujian : Hukum Perdata IV

Hari/Tanggal : Senin, 22 Nopember 2021


Jam : 9 - 10
Semester : V A ,B, C, D, E, F,G, H, O
Waktu : 60 menit
Sifat : On line
Dosen Pembina : Komariah, SH, M.Si, M.Hum

‫بِ ۡس ِم ٱهَّلل ِ ٱلر َّۡح ٰ َم ِن ٱل َّر ِح ِيم‬

ZAINAB AZ ZAHRO
201910110311497
KELAS A
UTS PERDATA IV

Soal-Soal :

1. Menjadi Kreditor Preferen memiliki kedudukan yang lebih baik dibanding Kreditor
Konkuren.
a. Jelaskan mengapa demikian
b. Beri contoh kasus konkrit
c. Jelaskan cara untuk bisa menjadi Kreditor Preferen

2. Kreditor yang piutangnya kepada Debetor dijamin dengan Jaminan Khusus, maka
piutang
Kreditor tersebut akan “easy return” dan “save return”.
a. Jelaskan mengapa demikian
b. Beri contoh kasus konkrit.

3. Jelaskan bahwa Jaminan Gadai memiliki sifat/ciri berikut ini :


a. Inbezitstelling
b. Zaak gevolg (mengikuti bendanya)
c. Parate Excecusie (eksekusi langsung)
d. Bisa dipindah tangan kan kepada pihak ke tiga.

4. a. Jelaskan mengapa Kreditor (Penerima Gadai) dilarang menimati/memanfaatkan/


menggunakan benda jaminan Gadai.
Jelaskan akibat hukum apabila Kreditor (Penerima Gadai) menimati/memanfaatkan/
menggunakan benda jaminan Gadai tersebut.
b. Jelaskan sebab-sebab hapusnya jaminan Gadai.
**************
Jawaban:
1. Menjadi Kreditor Preferen memiliki kedudukan yang lebih baik dibanding Kreditor
Konkuren.
a. Jelaskan mengapa demikian
Karena dalam Pasal 1133 KUHPerdata telah menyebutkan bahwa Kreditor
preferent memiliki hak istimewa. Hal itu jugalah membuat undang-undang
mengistimewakan utang khusu tersebut, kemudian juga dalam hal Kreditur Preferent,
sebelunya berlaku perjanjian mengikat anatara Debitur dan Kreditor, sehingga
menimbulkan hal preferent. Kedudukan lebih baik juga dikarenakan Kreditor
didahulukan dan dimudahkan dalam mengambil keputusan atas tagihannya atas hasil
penjualan benda tertentu atau sekelompok benda tertentu milik debitur. Selain itu juga
ada benda tertentu milik debitur yang dipegang oleh kreditor atau terhadap hak
kreditor, yang berharga bagi debitur dan dapat memberikan suatu tekanan psikologis
terhadap debitur untuk memenuhi kewajibannya dengan baik terhadap kreditur. Di sini
ada semacam tekanan psikologis terhadap debitur untuk membayar utang-utangnya
karena benda yang dipakai sebagai jaminan umumnya merupakan barang yang
berharga baginya. Tentu saja hal itu membuat manusia untuk berusaha
mempertahankan apa yang berharga dan telah dianggap atau diakui telah menjadi
miliknya, menjadi dasar hukum jaminan. Sedangkan dalam konkuren sendiri, semua
kreditor memiliki kedudukan yang sama dalam hal pelunasan utang Debitor. Hal itu
juga karena faktor bahwa perjanjian dengan Kreditor konkuren terjamin oleh undang-
undnag tanpa perlunya perjanjian. Pelunasannya pun dilakukan secara seimbang
berdasarkan besar kecilnya jumlah tagihan masing-masing Kreditor. Inilah yang
membedakan, sehingga Kreditor Preferent mempunyai kedudukan yang lebih baik dari
Kreditor Konkuren. Lebih baik disini dimaknai bahwa Kreditor konkurent tidak
mempunyai hak jaminan khusus. Lebih baik juga menunjukkan bahwa pelunasan untuk
Kreditor preferent dalam hal utang piutang lebih terjamin ketimbang Kreditor
konkurent.

b. Beri contoh kasus konkrit.


Kasus konkrit untuk Kreditor Konkuren sebagai berikut;
X sebagai Debitor ingin meminjam uang dengan C sebagai Kreditor sebanyak
100 juta untuk keperluan usahanya. Kemudian, karena dirasa utang yang
dilakukan Debitor X kepada Kreditor C kurang, maka ia meminjam lagi, namun
ke Kreditor lainnya yakni D sebanyak 20 juta guna pembelian perlengkapan
usahanya. Kemudian karena dirasa kurang, maka X sebagai Debitor meminjam
lagi uang untuk kegiatan usahanya lagi, namun di Kreditor lainnya yakni E
sebanyak 45 juta. X sebagai Debitor menjaminkan harta kekayaannya berupa
tanah dan mobil yang jika ditotalkan uangnya maka sejumlah 300 juta kepada
seluruh Kreditor tanpa ada yang dijaminkan dengan jaminan khusus.
Kemudian untuk contoh konkrit dari Kreditor preferent ialah sebagai berikut;
X sebagai Debitor ingin meminjam uang dengan C sebagai Kreditor sebanyak
100 juta untuk keperluan usahanya. Kemudian, karena dirasa utang yang
dilakukan Debitor X kepada Kreditor C kurang, maka ia meminjam lagi, namun
ke Kreditor lainnya yakni D sebanyak 20 juta guna pembelian perlengkapan
usahanya. Kemudian karena dirasa kurang, maka X sebagai Debitor meminjam
lagi uang untuk kegiatan usahanya lagi, namun di Kreditor lainnya yakni E
sebanyak 45 juta. X sebagai Debitor menjaminkan harta kekayaannya berupa
tanah dan mobil yang jika ditotalkan uangnya maka sejumlah 300 juta kepada
seluruh Kreditor tanpa ada yang dijaminkan dengan jaminan khusus. Namun
seiring berjalannya waktu, karena X sebagai Debitor ingin mengembangkan
usahanya yang lebih besar, ia membutuhkan dana, X pun meminjam uang kepada
Kreditor lainnya yakni F sebanyak 150 juta. F sebagai Kreditor tidak ingin serta
merta meminjamkan uang, F sebagai Kreditor ingin ada jaminan khususnya
sehingga utang X sebagai Debitor dapat terlunasi. Akhirnya X menjaminkan
kepada F sebagai Kreditor berupa kekayaan lainnya yakni perhiasan yang senilai
500 juta.

c. Jelaskan cara untuk bisa menjadi Kreditor Preferen


Ketika terjadi perjanjian utang piutang, yang pada awalnya bersifat umum, atau bersifat
sebagai Kreditor konkurent, maka sebagai Kreditor dapat mengikatkan perjanjian
tersebut dengan hak jaminan khusus, sehingga Kreditor memiliki hak preferensi dalam
pelunasa hutang oleh debitor kepada Kreditor.
2. Kreditor yang piutangnya kepada Debetor dijamin dengan Jaminan Khusus, maka
piutang
Kreditor tersebut akan “easy return” dan “save return”.
a. Jelaskan mengapa demikian
Karena ketika dijaminkan dengan jaminan khusus, maka Kreditor tersebut memliki hak
dalam hal Kreditor didahulukan dan dimudahkan untuk mengambil piutangnya yang
ada di Debitor. Selain itu, lebih mudah kembali karena adanya perjanjian yang telah
disepakati diantara kedua belah pihak yakni Debitor dan Kreditor, sehingga membuat
Debitur harus segera melunasi, dimana karena ada sebuah barang yang telah
dititipkannya sehingga mendoro Debitor harus melunasi terlebih dahulu kepada
Kreditor preferent. Kemudian juga, semisal debitor tidak dapat melunasi hutangnya
atau terjadi wanprestasi, maka Kreditor dapat mengeksekusi benda kekayaan milik
debitor yang telah dijainkan, sehingga inilah yang membuat dengan adanya jaminan
khusus, maka uang miliki Kreditur akan save return.

b. Beri contoh kasus konkrit.


Pada tanggal 30 Juni 2021, A sebagai Debitur mengadakan perjanjian utang piutang
kepada B sebagai Kreditur. A (Debitur) berhutang kepada B (Kreditur) sebanyak 50
juta guna keperluan pembayaran kuliah anak dari A (Debitur). Agar Piutang dapat
terlunasi atau terlaksanakan oleh Pihak A sebagai Debitur, maka Pihak B sebagai
Kreditur membuat kesepakatan bahwa A sebagai Debitur harus menjaminkan dengan
jaminan khusus. Maka A sebaga Debitur menjaminkan harta kekayaannya yang senilai
100 milyar kepada B sebagai Kreditor. Ketika telah jatuh tempo, namun A sebagai
debitur wanprestasi, maka B sebagai Kreditur mengeksekusi harta kekayaannya guna
pelunasan utang sesuai dengan seberapa banyak utang yang Debitur punya kepada
Kreditur, sisanya akan dikembalikan kepada Debitor. Inilah contoh dari konkrit dari
jaminan khusus.

3. Jelaskan bahwa Jaminan Gadai memiliki sifat/ciri berikut ini :


a. Inbezitstelling
Bahwa Jaminan gadai memiliki sifat terkait objek gadai harus dalam penguasaan
Kreditor. Penguasaan barang gadai oleh kreditor (pemegang gadai) tidak
menyebabkan barang gadai itu beralih atau menjadi milik kreditor (pemegang gadai).
Kreditor (pemberi gadai) memiliki hak untuk menahan (hak retentie) barang gadai
yang menyerahkan debitur (pemberi gadai) tersebut sampai utang debitur (pemberi
gadai) lunas. Jika barang gadai tetap ada dalam penguasaan pemberi gadai atau secara
sukarela dari penerima gadai memberikan kepada pemberi gadai walau utang belum
terlunasi, maka perjanjian tersebut menjadi tidak sah dimata hukum.
b. Zaak gevolg (mengikuti bendanya)
Artinya, bahwa gadai merupakan hak kebendaan atas kebendaan atau barang-barang
yang bergerak milik seseorang, karena walaupun barang tersebut digadaikan, barang
yang digadaikan tetap harus mengikuti kepada siapa objek barang yang digadaikan.
Apabila barang yang digadaikan hilang, maka Kreditor berhak menuntut kembali.
c. Parate Excecusie (eksekusi langsung)
Artinya, bahwa ketika Debitor tidak dapat melunasi hutang entah karena cidera janji
atau wanprestasi saat jatuh tempo dimana perjanjian utang piutang berakhir, maka
Kreditor dapat mengeksekusi benda tersebut dan dapat dinominalkan dengan uang
sehingga hasil barang tersebut dapat untuk pelunasan utang.
d. Bisa dipindah tangan kan kepada pihak ke tiga.
Gadai dapat diberikan oleh pihak ketiga, pihak ketiga maka memiliki tanggung jawab
atas suatu utang, namun tanggung jawab hanya terbatas pada benda gadai yang
diberikan, sedangkan selebihnya Debitor tetap memiliki tanggung jawab.

4. a. Jelaskan mengapa Kreditor (Penerima Gadai) dilarang menikmati/memanfaatkan/


menggunakan benda jaminan Gadai.

Karena dalam penjaminan khusunya jaminan gadai, maka yang terjadi adalah
gadai tetap milik pemberi gadai. dan pemegang gadai tidak memiliki
kewenangan tindakan kepemilikan (beschikking). Kreditur hanya memiliki hak
dalam penguasaannya, ini menunjukkan bahwa selama utang belum dilunasi,
maka gadai adalah sebagai penahan. Barang gadai akan berupah atau
dinominalkan jika Debitor tidak dapat melunasi hutangnya. Sifat gadai sendiri
merupakan Ondelbaar atau yang tidak dapat dbagi-bagi dalam artian, kebendaan
tersebut dapat membebani benda tersebut sampai hutang terlunasi, membenani
disini bukan berarti melakukan atau menguasasi dengan sepenuh bebasnya.
Karena gadai bukanlah pengalihan tanda kepemilikan benda.
Jelaskan akibat hukum apabila Kreditor (Penerima Gadai)
menimati/memanfaatkan menggunakan benda jaminan Gadai tersebut.
Akibat hukumnya ialah perjanjian akan bata demi hukum, mengingat gadai bukan
merupakan penguasaan dalam artian melakukan barang gadai tersebut seenaknya,
namun hanya sebagai penahan sampai utang tersebut dapat dilunasi.

c. Jelaskan sebab-sebab hapusnya jaminan Gadai.


Hapusnya jaminan gadai yang pertama ialah
1) hapusnya perjanjian pokok atau perjanjian pendahuluan yang dijamin dengan gadai,
hal ini sesuai dengan sifat janji mempersembahkan jaminan yang merupakan
perjanjian acessoir. Artinya, ada atau tidaknya hak gadai ditentukan oleh eksistensi
perjanjian pokok atau pendahuluannya yanp menjadi dasar adanya perjanjian
pemberian jaminan.
Ketentuan dalam Pasa 1381 KUH Perdata menyebutkan bahwa suatu perjanjian
(perikatan) hapus karena alasan-alasan di bawah ini, yaitu
1. pelunasan;
2. perjumpaan utang (kompensasi);
3. lihat utang (novasi);
4. utang;

2) lepasnya benda yang digadaikan dari kepemilikan kreditor pemegang hak gadai,
dikarenakan:
a. terlepasnya benda yang digadaikan dari penguasaan kreditor (pemegang
gadai). Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1152 ayat (3) KUH Perdata,
hal ini tidak berlaku bila barang gadainya hilang atau dicuri orang, pemegang
gadai masih memiliki hak untuk menuntutnya kembali dan bila barang gadai
yang dimaksud didapatnya kembali, hak gadai dianggap tidak pernah hilang
b. menemukan benda yang digadaikan oleh pemegang gadai secara sukarela
c. hapus benda yang digadaikan; terjadinya percampuran, di mana pemegang
gadai sekaligus juga menjadi pemilik barang yang digadaikan tersebut

Anda mungkin juga menyukai